• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. dilakukan sebelumnya. Berdasarkan menurut Robbin & Coulter dalam Journal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. dilakukan sebelumnya. Berdasarkan menurut Robbin & Coulter dalam Journal"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

8 2.1 Penelitian Terdahulu

Sebagai tolak ukur penelitian ini, penulis menyertakan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Berdasarkan menurut Robbin & Coulter dalam Journal Effective Communication as an Essential Ingredient of Group Decision Making (Raman, 2009), kemampuan memutuskan diperlukan untuk mengembangkan dan menerapkan semua enam manajerial kompetensi-komunikasi, kerja tim, perencanaan & administrasi, tindakan strategis, kesadaran global dan manajemen diri. Dalam jurnal ini membantu penelitian untuk melihat proses/ perencanaan yang dilakukan oleh pihak hotel dalam membuat sebuah keputusan.

Berdasarkan jurnal penelitian The Matching Effect of Brand and Sporting Event Personality: Sponsorship Implications (Lee, 2009), menghasilkan kesimpulan bahwa

The results of our survey, which included 373 student-subjects, showed that the pairing of “sincerity” brands and “diligence” sporting events yielded the best brand-event personality fit and sponsorship effectiveness. Through structural-relationship testing, this study con- firmed that the personality congruence between a sponsoring brand and a sporting event was the most significant attitude predictor toward the sponsoring brand.

Berdasarkan jurnal Country branding through Olympic Games (Sun & Audhesh, 2013), penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan penyebaran kuesioner pada mahasiswa University Southwestern United States. Analisis data dilakukan dengan regresi linear sederhana yang menunjukkan bahwa tuan rumah Olimpiade secara signifikan berdampak PI konsumen Amerika terhadap produk-produk buatan China pada umumnya.

(2)

Berdasarkan Journal of UltimaComm dengan judul “Dimensi Brand Image dalam Komunikasi Brand” (Wijaya, 2012) diketahui bahwa brand image memiliki dua elemen. Pertama yaitu brand associations yakni asosiasi terhadap karakteristik produk atau jasa yang dilekatkan oleh konsumen pada brand tersebut, termasuk persepsi konsumen mengenai janji-janji yang dibuat oleh brand tersebut. Kedua, brand personality yaitu serangkaian karakteristik yang oleh konsumen diasosiasikan dengan brand tersebut, seperti kepribadian, penampilan, nilai-nilai, kesukaan, gender, ukuran, bentuk, etnis, inteligensi, kelas sosio ekonomi, dan pendidikan.

Berdasarkan jurnal “Acta Diurna” (Datuela, 2013) hasil penelitian menunjukkan bahwa public relations PT. Telkomsel branch Manado telah berhasil menjalankan tugas-tugasnya dan strategi-strateginya menggunakan pull, push dan passstrategy dalam mempertahankan citra perusahaannya.

2.2 Teori Umum

2.2.1 Komunikasi Antarpribadi

Setiap individu dalam suatu organisasi (bisnis maupun nonbisnis) dalam kehidupan sehari-harinya tidak dapat dilepaskan dengan dunia komunikasi. Salah satu jenis komunikasi adalah komunikasi antarpribadi (interpersonal communication), yang artinya komunikasi yang dilakukan antara seseorang dengan orang lain dalam suatu masyarakat maupun organisasi (bisnis dan nonbisnis), dengan menggunakan media komunikasi tertentu dan bahasa yang mudah dipahami (informal) untuk mencapai suatu tujuan. Berdasarkan pengertian di atas, terdapat empat hal penting yang perlu diperhatikan dalam komunikasi antarpribadi, yaitu (Purwanto, 2006: 21) :

(3)

2. Menggunakan media tertentu, misalnya telepon, telepon seluler, atau bertatap muka (face to face).

3. Bahasa yang digunakan bersifat informal (tidak baku), dapat menggunakan bahasa pergaulan, dan bahasa campuran.

4. Tujuan yang ingin dicapai dapat bersifat personal (pribadi) bila komunikasi terjadi dalam suatu masyarakat; dan untuk pelaksanaan tugas pekerjaan bila komunikasi terjadi dalam suatu organisasi.

Dalam penelitian ini, penulis membutuhkan teori komunikasi antarpribadi karena dalam event, public relations melakukan komunikasi antarpribadi dari perencanaan hingga setelah acara berlangsung.

Dimensi-dimensi komunikasi dalam kehidupan organisasi terbagi menjadi dua bagian, yaitu komunikasi internal dan komunikasi eksternal (Romli, 2011: 6-7).

1. Komunikasi Internal

Proses penyampaian pesan antara anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dan bawahan, antara sesama bawahan.

a. Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas.

b. Komunikasi horizontal atau lateral, yaitu komunikasi antara sesama seperti karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer.

2. Komunikasi Eksternal

Komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi. a. Komunikasi dari organisasi kepada khalayak.

Komunikasi ini bersifat informatif, dan dapat melalui berbagai bentuk, seperti: majalah organisasi, press release, artikel surat kabar atau majalah, dan sebagainya.

b. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi

Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan yang dilakukan oleh organisasi.

(4)

2.2.2 Public Relations

Public Relations atau PR adalah bidang yang berkaitan dengan mengelola citra dan reputasi seseorang ataupun lembaga di mata publik. Definisi public relations sangat banyak dan beraneka ragam. Frank Jefkins memaparkan definisi public relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian (Jefkins, 2003: 10).

Cutlip, Center, & Broom mendefinisikan public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut (Kriyantono, 2008: 5).

Menurut Dr. Rex F. Harlow, public relations adalah fungsi manajemen yang khas membantu pembentukan dan pemeliharaan garis komunikasi dua arah, saling pengertian, penerimaan, dan kerja sama antara organisasi dan masyarakatnya yang melibatkan dalam manajemen problem atau masalah, membantu manajemen untuk selalu mendapatkan informasi dan merespons pendapat umum, mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen dalam melayani kepentingan masyarakat (Nova, 2011: 44-45).

Sementara Menurut Gruning (2009: 4), public relations bekerja untuk membangun image atau citra organisasi atau perusahaan. Public relations adalah para image maker yang membantu organisasi dalam mengendalikan publik, dalam bentuk image positif di kalangan publik (ASPIKOM, 2011: 10)

Public relations adalah sebagai jembatan komunikasi perusahaan atau organisasi dengan pihak internal dan eksternal untuk membina hubungan baik dan

(5)

mencipatakan image atau citra terhadap perusahaan. Dalam penelitian kali ini memakai teori public relations karena public relations adalah divisi yang diteliti dalam melaksanakan strateginya untuk mempertahankan citra hotel Sari Pan Pacific Jakarta.

2.2.3 Fungsi Public Relations

Fungsi atau peranan adalah harapan publik terhadap apa yang seharusnya dilakukan oleh public relations sesuai dengan kedudukannya sebagai seorang public relations. Jadi, public relations dikatakan berfungsi apabila dia mampu melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik, berguna atau tidak dalam menunjang tujuan perusahaan dan menjamin kepentingan publik (Kriyantono, 2008: 21)

Secara garis besar fungsi public relations adalah:

1. Memelihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya (maintain good communication)

2. Melayani kepentingan publik dengan baik (serve public’s interest)

3. Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik (maintain good morals & manners)

Dalam fungsi public relations di atas sangat sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis karena melalui event yang dilakukan public relations hotel Sari Pan Pacific Jakarta akan menunjukkan hubungan secara teoritis dan praktis.

2.2.4 Tujuan Public Relations

Tujuan kegiatan public relations dapat dikelompokkan sebagai berikut (Nova, 2011: 52-53):

1. Performance Objective

Kegiatan komunikasi untuk mempresentasikan citra perusahaan kepada publiknya (stakeholders), melaksanakan serangkaian kegiatan untuk membentuk dan memperkaya identitas dan citra perusahaan di mata stakeholders.

(6)

2. Support of Consumer Market Objective

Kegiatan public relations dapat digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang timbul sehubungan dengan kegiatan komunikasi yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan menitikberatkan pembahasan pada identifikasi tingkat kesadaran konsumen, sikap dan persepsi konsumen terhadap produk tayangan yang ditawarkan perusahaan. Hasil identifikasi tersebut kemundian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan perusahaan untuk menerapkan strategi pendekatan yang sesuai.

Dari banyaknya kegiatan public relations di perusahaan, tujuan yang ingin dicapai dalam bidang public relations yaitu komunikasi internal dan eksternal.

1. Komunikasi Internal

a. Memberikan informasi sebanyak dan sejelas mungkin mengenai institusi.

b. Mencipatakan kesadaran anggota/ personil mengenai peran institusi dalam masyarakat

c. Menyediakan sarana untuk memperoleh umpan balik dari anggotanya. 2. Komunikasi Eksternal

a. Informasi yang benar dan wajar mengenai institusi

b. Kesadaran mengenai peran institusi dalam tata kehidupan umumnya. c. Motivasi untuk menyampaikan citra baik.

2.2.5 Sasaran Kegiatan Public Relations

Menurut H. Fayol, beberapa sasaran kegiatan public relations (PR), adalah sebagai berikut (Nova, 2011: 56-57)

1. Membangun identitas dan citra perusahaan (building corporate identity and image).

a. Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif

b. Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak

(7)

a. Menangani keluhan (complaint) dan menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk manajemen krisis dan public relations (PR) recovery of image yang bertugas memperbaiki lost of image and damage.

3. Mempromosikan aspek kemasyarakatan (promotion public causes). a. Mempromosikan yang menyangkut kepentingan publik

b. Mendukung kegiatan kampanye sosial.

2.2.6 Khalayak Public Relations

Menurut Frank Jefkins (Jefkins, 2003: 80-81) ada sepuluh khalayak public relations yang paling sering menjadi subjek khalayak dari berbagaim organisasi secara umum. Ke-sepuluh khalayak tersebut yaitu:

1. Masyarakat luas

2. Calon pegawai atau anggota 3. Para pegawai atau anggota

4. Pemasok jasa dan berbagai macam barang 5. Para investor – pasar uang

6. Para distributor

7. Konsumen dan pemakai produk organisasi 8. Para pemimpin pendapat umum

9. Serikat-serikat pekerja 10.Media massa

Dalam ke-sepuluh khalayak public relations yang terlibat dalam penelitian yaitu para pegawai atau anggota, konsumen, dan media massa.

2.3 Teori Khusus

2.3.1 Strategi Public Relations

(8)

bauran public relations, adalah sebagai berikut (Nova, 2009: 41-43) : 1. Publications

Fungsi dan tugas public relations adalah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui oleh publik. Tugas PR adalah menciptakan berita untuk mencari publisitas melalui kerjasama dengan pihak pers/ wartawan dengan tujuan menguntungkan citra lembaga atau organisasi yang diwakilinya.

2. Event

Merancang sebuah event yang bertujuan untuk memperkenalkan produk dan layanan perusahaan, mendekatkan diri ke publik dan lebih jauh lagi dapat mempengaruhi opini publik.

3. News (menciptakan berita)

Berupaya menciptakan berita melalui press release, news letter, bulletin, dan lain-lain. Untuk itulah seorang PR harus mempunyai kemampuan menulis untuk menciptakan publisitas.

4. Community Involvement (kepedulian kepada komunitas)

Keterlibatan tugas sehari-hari seorang public relations adalah mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu guna menjaga hubungan baik (community relations and humanity relations) dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwakilinya.

5. Inform or image (memberitahukan atau meraih citra)

Ada dua fungsi utama public relations, yaitu memberikan informasi kepada publik atau menarik perhatian, sehingga diharapkan dapat memperoleh tanggapan berupa citra positif.

6. Lobbying and Negotiation

Keterampilan untuk melobi melalui pendekatan pribadi dan kemampuan bernegosiasi sangat diperlukan bagi seorang PR. Tujuan lobi adalah untuk mencapai kesepakatan (deal) atau memperoleh dukungan dari individu atau lembaga yang berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis perusahaan.

(9)

Memiliki tanggung jawab sosial adalah aktivitas public relations menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kepedulian terhadap masyarakat. Hal ini akan meningkatkan citra perusahaan di mata publik.

Strategi public relations adalah bagian yang tidak terpisahkan dari suatu bisnis, organisasi, atau perusahaan. Dalam penelitian ini penulis mengambil strategi public relations mengenai event (acara) yang termasuk dalam acara rutin tahunan oleh public relations hotel Sari Pan Pacfic Jakarta.

Proses public relations selalu dimulai dan diakhiri dengan penelitian. Berikut ini adalah empat langkah yang biasa dilakukan dalam proses PR (Gregory, 2004: 35)

Gambar 2.1 Model Perencanaan dan Manajemen yang Disusun Cutlip, Center, dan Broom.

Di dalam penelitian ini fokus penelitian yang diteliti yaitu event dalam mempertahankan citra, event yang dilakukan bersifat rutin karena dilakukan oleh

1. Mendefinisikan Masalah PR 3. Mengambil Tindakan dan Mengkomunikasik annya 4. Mengevaluasi Program 2. Perencanaan dan Penyusunan Program

(10)

public relations setiap tahunnya. Oleh karena itu, proses public relation yang disusun oleh Cutlip, Center, dan Broom di atas membantu penulis sebagai pedoman wawancara dan mengolah hasil penelitian untuk mengetahui strategi public relations dalam mempertahankan citra melalui event.

2.3.2 Event

Event (acara) adalah setiap bentuk kegiatan yang dilakukan oleh public relations dalam proses penyebaran informasi kepada khalayak, contoh: kampanye PR, CSR, ulang tahun perusahaan, media gathering, launcging product, dan lain-lain. Hal ini berkaitan dengan penyusunan program acara, dapat dibedakan menjadi (Nova, 2011: 54):

a. Calendar event – regular event (kegiatan publik)

b. Special event – kegiatan khusus dan dilaksanakan pada momen-momen tertentu, contoh: ulang tahun perusahaan, launching (peluncuran) produk, dan c. Moment event – kegiatan yang bersifat momentum, contohnya : perayaan 50

tahun perusahaan (ulang tahun emas perusahaan)

Dari pembagian event tersebut, jenis event yang sesuai dengan penelitian penulis yaitu calendar event, karena acara Pan Pacific Privileges for Bookers Reward Night merupakan acara special yang dibuat setiap tahun oleh public relations Sari Pan Pacific Jakarta untuk menjalin hubungan baik dengan bookers PPPB dan media.

2.3.3 Tujuan Spesial Event

Tujuan utama diadakannya ajang khusus atau special event adalah mempromosikan produk atau perusahaan agar lebih dikenal khalayak sasaran. Menurut Tom Duncan, tujuan ajang khusus atau special event yaitu (Pudjiastuti, 2010: xxv) :

(11)

2. Mengasosiakan sebuah merek dengan suatu kegiatan, gaya hidup, atau individu tertentu.

3. Menjangkau target sasaran yang lebih luas.

4. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap merek, produk, atau perusahaan.

5. Mempublikasikan sebuah merek, produk, atau perusahaan yang nantinya akan meningkatkan pengetahuan khalayak.

Dari keterangan di atas tujuan special event menurut Tom Duncan berhubungan dengan tujuan event dalam permasalahan penulis. Event yang memiliki tujuan untuk mempengaruhi khalayak, mengasosiasikan suatu kegiatan & gaya hidup, menjangkau target sasaran yang lebih luas, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap Sari Pan Pacific Jakarta, dan mempublikasikan sebuah merek, jenis kegiatan, yang nantinya akan memberikan pengetahuan kepada khalayak mengenai hotel Sari Pan Pacific Jakarta.

2.3.4 Citra

Menurut David A. Arker, John G. Mayer, citra adalah seperangkat anggapan, impresi atau gambaran seseorang/sekelompok orang mengenai suatu objek bersangkutan (Nova, 2011: 298).

Citra merupakan serangkaian pengetahuan, pengalaman, perasaan (emosi) dan penilaian yang diorganisasikan dalam sistem kognisi manusia; atau pribadi yang sangat diyakin kebenarannya. Menurut Canton, citra adalah dunia menurut persepsi kita (Rakhmat, dalam Ardianto. 2009: 28). Citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang, atau organisasi (Ardianto, 2010: 98-99).

(12)

Citra (image) merupakan gambaran yang ada dalam benak publik tentang perusahaan. Citra adalah persepsi publik tentang perusahaan menyangkut pelayanannya, kualitas produk, budaya perusahaan, perilaku perusahaan, atau perilaku individu-individu dalam perusahaan dan lainnya (Kriyantono, 2008: 9).

Dari pengertian-pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa citra terbentuk dari pengalaman dan kepercayaan publik terhadap perusahaan yang dirasakan secara langsung atau dari issue yang beredar. Setiap perusahaan pasti mengharapkan citra perusahaannya positif dan baik di mata publik, dimana citra tersebut muncul dari penilaian dan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.

Menurut Sutojo (2004:3), citra perusahaan yang baik dan kuat mempunyai manfaat-manfaat, yaitu:

a. Daya saing jangka menengah dan jangka panjang yang mantap (Mid and Long Term Sustainable Competitive Position).

b. Menjadi persisai selama masa krisis (An Insurance for Adverse Times). c. Menjadi daya tarik eksekutif handal (Attraction the Best Executives

Available).

d. Meningkatkan efektivitas strategi pemasaran (Increasing Effectiveness of Marketing Instruments).

e. Penghematan biaya operasional (Cost Saving).

2.3.5 Jenis-Jenis Citra

Citra Perusahaan adalah persepsi yang berkembang dalam benak publik mengenai realitas (yang terlihat) dari perusahaan itu. Dalam penjabaran yang lebih spesifik, Frank Jeffkins menyebutkan bahwa terdapat beberapa jenis citra, yaitu (Jefkins, dalam Ardianto. 2009: 38-43) :

1. Citra Bayangan (mirror image)

Citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam mengenai pandangan luar terhadap organiasinya

2. Citra yang Berlaku (current image)

Citra yang berlaku adalah suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi.

(13)

3. Citra yang Diharapkan (wish image)

Citra harapan adalah citra yang diinginkan oleh perusahaan. Biasanya citra yang diharapkan lebih baik daripada citra yang sesungguhnya. 4. Citra Perusahaan (corporate image)

Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, bukan hanya citra atas produk dan pelayanannya.

5. Citra Majemuk (multiple image)

Cabang atau perwakilan dari sebuah perusahaan atau organisasi dapat memunculkan seuatu citra yang belum tentu sama dengan citra organisasi atau perusahaan tersebut secara keseluruhan.

Dari jenis-jenis citra di atas, citra yang sesuai dengan topik penelitian adalah citra yang berlaku (current image) karena dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui citra hotel Sari Pan Pacific Jakarta saat ini dan yang ingin dipertahankan.

2.3.5.1 Brand Image (Citra Merek)

Brand adalah sebuah nama, simbol, desain, ataupun kombinasi dari semuanya yang dipakai untuk mengidentifikasikan sesuatu seperti produk, tempat, orang, perusahaan, negara, organisasi, dan sebagainya (Wijaya, 2012: 24).

Menurut Supranto dan Limakrisma (Kotler, 2007: 132) brand image adalah apa yang konsumen pikir dan rasakan ketika mendengar atau melihat suatu brand dan apa yang konsumen pelajari tentang brand. Menurut Kotler (Kotler, 2007: 132) brand image ialah persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen.

Pada dasarnya brand image terbentuk dari persepsi yang telah terbentuk lama, setelah melalui tahap yang terjadi dalam proses persepsi, kemudian dilanjutkan pada keterlibatan konsumen. Level keterlibatan ini selain mempengaruhi persepsi juga mempengaruhi fungsi memori.

(14)

Brand image merefleksikan bayangan atau image dari perspektif konsumen berdasarkan janji yang dibuat brand tersebut kepada konsumennya. Menurut Davis (Ardianto, 2011: 123) brand image memiliki dua elemen, yaitu:

1. Brand Association (Asosiasi Brand)

Asosiasi merupakan karakteristik produk atau jasa yang dilekatkan oleh konsumen pada brand tersebut, termasuk persepsi konsumen mengenai janji-janji yang dibuat oleh brand tersebut, positif maupun negatif, dan harapan mengenai usaha-usaha untuk mempertahankan kepuasan konsumen dari brand tersebut.

2. Brand Personality (Kepribadian Brand)

Brand personality merupakan karakteristik manusia yang oleh konsumen diasosiasikan dengan brand tersebut. Brand personality menjelaskan mengapa orang menyukai brand tertentu dibandingkan dengan brand yang lain.

Menurut Philip Kotler (2008: 259) brand image yang baik memiliki beberapa manfaat bagi perusahaan, diantaranya yaitu:

1. Brand image yang baik menandakan kualitas produk yang bagus sehingga pembeli yang puas dapat dengan mudah melakukan pembelian kembali terhadap produk tersebut untuk memenuhi kebutuhannya.

2. Bagi perusahaan, brand image mempresentasikan bagian properti hukum yang sangat berharga dan dapat mempengaruhi perilaku konsumen, dapat dibeli & dijual, dan memberikan keamanan pendapatan masa depan yang langgeng bagi pemiliknya.

Citra baik yang dimiliki sebuah brand tentunya akan menghasilkan respon yang positif pula dari pihak internal dan eksternal perusahaan. Respon yang dimaksud adalah kesetiaan terhadap brand dan kenyamanan untuk memilih brand yang sama dengan kuantitas yang sering. Oleh karena itu manfaat brand image yang disampaikan oleh Philip Kotler berhubungan dengan penelitian yang dilakukan penulis, untuk membuktikan pada hasil penelitian mengenai tujuan dan strategi public relations untuk mempertahankan citra melalui event Pan Pacific Privileges for Bookers Reward Night.n

(15)

2.3.6 Peran Citra

Mark Graham R. Dewney mengatakan bahwa citra perusahaan merupakan keseluruhan impresi mengenai perusahaan yang ada dalam benak konsumen. Citra perusahaan menurut Jeffkins diartikan sebagai karakter sebuah organisasi. Sementara PR Smith mendefinisikan citra perusahaan sebagai jumlah persepsi terhadap sebuah organisasi. (Nova, 2011: 301)

Citra yang baik dari suatu organisasi merupakan aset yang sangat penting karena citra mempunyai suatu dampak persepsi konsumen dan operasi organisasi dalam berbagai hal. Gronroos mengidentifikasikan terdapat empat peran citra bagi perusahaan, yaitu (Setiadi, 2003: 182) :

1. Citra menceritakan harapan, bersama dengan kampanye pemasaran eksternal, seperti periklanan, penjualan pribadi, dan komunikasi dari mulut ke mulut. Citra yang positif memudahkan bagi organisasi untuk berkomunikasi secara efektif dan membuat orang-orang lebih mengerti dengan komunikasi dari mulut ke mulut. Citra yang netral atau tidak diketahui mungkin tidak menyebabkan kehancuran, tetapi hal itu tidak membuat komunikasi dari mulut ke mulut berjalan lebih efektif.

2. Citra adalah sebagai penyaring yang mempengaruhi persepsi kegiatan perusahaan.

3. Citra adalah fungsi dari pengalaman dan harapan konsumen. 4. Citra mempunyai pengaruh penting pada manajemen.

Setiap perusahaan harus mempunyai citra di masyarakat, dan citra itu sendiri dapat berperingkat baik, sedang, atau buruk. Dampak peringkat citra yang berlainan tersebut terhadap keberhasilan kegiatan bisnis dan pemasaran produk berlainan. Citra buruk melahirkan dampak yang negatif bagi operasi bisnis perusahaan dan juga dapat melemahkan kemampuan perusahaan untuk bersaing.

(16)

2.4 Kerangka Berpikir Penelitian

Dari kerangka berpikir di atas, penulis menggambarkan kerangka pemikiran dari penelitian ini bahwa public relations dalam sebuah perusahaan menerapkan komunikasi yang baik, yaitu komunikasi organisasi. Public relations di perusahaan tentunya memiliki strategi public relations untuk mempertahankan citra baik perusahaan. Dalam penelitian kali ini strategi public relations yang akan diteliti adalah event Pan Pacific Privileges for Bookers Reward Night. Event rutin tahunan yang diadakan oleh public relations diharapkan dapat membina hubungan baik antara bookers, media dan karyawan hotel Sari Pan Pacific Jakarta. Dengan menjalankan acara ini, public relations memiliki tujuan untuk mempertahankan citra dan keeksisan brand Sari Pan Pacific Jakarta.

Hubungan konsep teori yang digunakan pada penelitian adalah public relations hotel Sari Pan Pacific Jakarta memiliki peran dalam meningkatkan citra hotel, dengan cara menjalin hubungan baik dengan bookers dan media melalui event Pan Pacific Privileges for Bookers Reward Night. Sehingga hotel Sari Pan Pacific Jakarta bisa mempertahankan citra baik dan eksistensinya pada konsumen dan masyarakat.

Strategi Public Relations

Event

Event :

Pan Pacific Privileges for Bookers Reward Night

Citra Public Relations

Komunikasi Antarpribadi

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan untuk pengukuran pendapatan, perusahaan melakukan pengukuran berdasarkan nilai wajar dari imbalan yang diterima atau yang dapat diterima dalam bentuk kas

Potongan harga merupakan diskon produk atau harga marginal rendah yang diberikan untuk mempengaruhi konsumen dalam berbelanja agar lebih impulsif Iqbal

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2017 TENTANG BATAS DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN KABUPATEN LEBONG PROVINSI

Pada penelitian ini terdapat adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah diberikan teknik Effleurage dan Abdominal Lifting pada 27 responden yang mengalami

Jadi kata santri adalah orang yang sedang belajar pada seseorang (guru). Maka istilah santri sama dengan istilah murid. Kajian teoretis di atas mengandung permasalahan

Asas Umum Pemerintahan yang baik sesuai Undang- Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, Dan Nepotisme

informasi publik ini dibatasi dengan hak individual dan privacy seseorang terkait dengan data kesehatan yang bersifat rahasia (rahasia medis). Jadi dalam hal ini dapat dianalisis

Kebiasaan-kebiasaan pulang bersama itu pada akhirnya mengubah aku, kami, mereka, yang awalnya tak begitu akrab menjadi teman satu geng.. Di awal pulang bersama, aku