• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI BAGI KOMUNITAS. (Studi Deskriptif Kualitatif Penggunaan Media Sosial Twitter,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI BAGI KOMUNITAS. (Studi Deskriptif Kualitatif Penggunaan Media Sosial Twitter,"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI BAGI KOMUNITAS (Studi Deskriptif Kualitatif Penggunaan Media Sosial Twitter,

Facebook, dan Web sebagai Sarana Komunikasi bagi Komunitas Prides Online) Oleh:

Evan Saktiendi Abstrak

Internet adalah satu-satunya teknologi yang cepat dan mudah memenuhi kebutuhan untuk berkomunikasi dengan umat manusia. Seiring dengan perkembangannya, internet saat ini mampu melahirkan jaringan baru yang biasa dikenal dengan social media. Dengan media sosial orang dapat berpartisipasi dalam berkomunikasi, berbagi informasi, dan untuk menarik persahabatan melalui akun twitter, facebook, atau web. Di Indonesia, khususnya, kehadiran media sosial saat ini mampu membawa pengaruhnya sendiri atas bagaimana percakapan yang dilakukan oleh sebuah komunitas. Komunitas Prides Online adalah salah satu komunitas otomotif roda dua asal India yang bertujuan untuk berbagi pengetahuan, wawasan dan pengalaman berkendara secara gratis yang bisa diaplikasikan langsung sehingga para membernya bisa menambah pengalaman dalam berkendara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa gunanya media sosial sebagai sarana komunikasi bagi Komunitas Prides Online. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, dan menggunakan teori komunikasi massa, komunikasi masyarakat, internet dimediasi, media sosial, hubungan masyarakat dengan media sosial, dan penelitian yang relevan. Data dikumpulkan melalui wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media sosial twitter kurang disukai oleh admin Komunitas Prides Online karena jumlah karakter yang terbatas, facebook memuat informasi lebih lengkap karena tidak terbatasnya karakter yang di tentukan oleh facebook, sedangkan web yang digunakan berjalan secara konsisten dan paling aktif jika dibandingkan dengan penggunaan twitter dan facebook. Hal ini dikarenakan awal pertama berdirinya Komunitas Prides Online adalah dari Web. Sehingga, penggunaan media sosial twitter, facebook dan web sebagai alat komunikasi untuk Komunitas Prides Online sudah dinilai efektif karena dapat dengan mudah dan cepat dalam menyebarkan informasi yang disampaikan kepada khalayak tanpa memikirkan jarak, ruang, dan waktu.

Keywords : Internet, Media Sosial, Komunikasi, Komunitas. A. Pendahuluan

Internet merupakan jaringan besar di seluruh dunia yang saling berhubungan yang memungkinkan transfer elektronik. Melalui new media ini, manusia yang tersebar di seluruh dunia dapat berinteraksi satu sama lainnya. Ketika komunikasi tidak memungkinkan untuk bertatap muka, internet hadir sebagai interactive media. Berkat teknologi ini, menjadikan proses komunikasi sebagai media perantara antar manusia. Melalui perkembangannya, internet dapat dijangkau melalui gadget, seperti tablet maupun smartphone yang dapat mudah dibawa dan digunakan kapan pun dan di mana pun. Dalam gadget pun terdapat berbagai aplikasi, khususnya dalam penelitian ini, seperti Twitter, Facebook, dan Web. Kehadiran media social telah membawa pengaruh tersendiri terhadap kegiatan yang dilakukan oleh manusia saat ini.

(2)

Menurut C. Widyo Hermawan (2009: 1-2) adanya penggunaan internet melalui media sosial, telah menghadirkan sebuah web forum yang dapat membentuk suatu komunitas online. Layaknya forum diskusi, sebuah web forum dapat juga menampung ide, pendapat, dan segala informasi dari para anggotanya sehingga dapat saling berkomunikasi atau bertukar pikiran antara satu sama lainnya. Sebuah forum online biasanya hanya memiliki suatu pokok bahasan tertentu, tetapi tidak menutup kemungkinan dapat meluas hingga ke berbagai bidang. Pada dasarnya, forum online merupakan sebuah papan pengumuman yang tersedia dalam bentuk online. Namun seiring berjalannya waktu sebuah forum online mengalami perluasan fungsi, yaitu tidak hanya sekedar berbagi informasi melainkan sebagai sarana akomodasi antar sesama pengguna dan pihak yang memiliki forum tersebut.

Sama halnya dengan Komunitas Prides Online. Prides Online adalah suatu komunitas otomotif roda dua asal india yang bertujuan untuk berbagi pengetahuan, wawasan dan pengalaman berkendara secara gratis yang bias diaplikasikan langsung sehingga para membernya bisa menambah pengalaman dalam berkendara.

Komunitas ini berawal dari sebuah forum perbincangan di sebuah situs di dunia maya pada awal 2008. Dari sana sesama penyuka motor sebuah merk dari India ini secara intens sepakat membentuk sebuah komunitas motor.

Seiring waktu, mereka mencari nama yang pas sebagai tanda eksistensi. Terciptalah nama Prides (Pulsar Rider Society) sebagai penanda keberadaan komunitas yang kini beranggota hampir seribuan di seluruh Indonesia dan bahkan Asia Tenggara. Kegiatan yang paling sering adalah jalan-jalan dengan motor ke tempat-tempat yang „kurang terjamah‟ di seluruh Indonesia. Tak sekedar jalan-jalan biasa, kebiasaan rider Prides adalah „merekam perjalanan dengan tulisan dan foto-foto yang notabene sebagai pelengkap tulisan. Kebiasaan ini mereka sebut RR (Riding Report).

Dalam kegiatannya, Komunitas Prides Online tentu tidak terlepas oleh adanya penggunaan media sosial sebagai sarana untuk berkomunikasi bagi para anggotanya dan siapapun yang ingin terlibat di dalamnya. Oleh karena itu, penulis memilih Komunitas Prides Online untuk dijadikan sebagai objek penelitian, yang nantinya akan dikaitkan dengan penggunaan media sosial sebagai sarana komunikasi bagi komunitas tersebut. Tujuan dari penelitian ini nantinya untuk mengetahui apa saja kegunaan media sosial twitter, facebook, dan Web sebagai sarana komunikasi bagi Komunitas Prides Online.

B. Perumusan Masalah

Apa saja kegunaan media sosial twitter, facebook, dan Web sebagai sarana komunikasi bagi Komunitas Prides Online?

C. Tinjauan Pustaka

1. Komunikasi Massa

Pengertian komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner yang dikutip dalam Rakhmat, (2003:188) yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. (Ardianto, et al, 2007:3)

(3)

Gerbner (1967) juga mendefinisikan komunikasi massa dalam Rakhmat, (2003:188) menyebutkan yakni :

“Mass communication is the tehnologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of messages in industrial societies”. (Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri). (Ardianto, et al, 2007:3)

Dari definisi Gerbner diatas tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap.

2. Komunitas

Menurut McMillan dan Chavis (1986) mengatakan bahwa komunitas merupakan kumpulan dari para anggotanya yang memiliki rasa saling memiliki, terikat diantara satu dan lainnya dan percaya bahwa kebutuhan para anggota akan terpenuhi selama para anggota berkomitmen untuk terus bersama-sama.

Jauh sebelum McMillan & Chavis mengutarakan pendapatnya tentang komunitas, Hillery, George Jr. (1955) telah mengutarakan terlebih dulu dengan melakukan studi tentang komunitas dalam psikologi rural, komunitas adalah hal yang dibangun dengan fisik atau lokasi geografi (Physical or geographical location) dan kesamaan dasar akan kesukaan (interest) atau kebutuhan (needs).

3. Internet

Menurut Allan (2005,12) internet adalah sekumpulan jaringan komputer yang saling terhubung secara fisik dan memiliki kemampuan untuk membaca dan menguraikan protokol komunikasi tertentu yang disebut Internet Protocol (IP) dan Transmission Control Protocol (TCP). Protokol adalah spesifikasi sederhana mengenai bagaimana komputer saling bertukar informasi.

Internet bukan hanya sekedar saluran komunikasi modern, namun juga merupakan rumah baru bagi kelompok-kelompok sosial yang tersegmentasi. Berbagai forum dan komunitas terbentuk dan berkembang melalui kehadiran internet. Hal ini menunjukan seberapa besar pengaruh internet dalam kehidupan manusia dewasa ini.

4. Media Sosial

Menurut Chris Brogan (2010:11) dalam bukunya yang berjudul Social Media 101 Tactic and Tips to Develop Your Business Online mendefinisikan Social media sebagai berikut:

“Social media is a new set of communication and collaboration tools that enable many types of interactions that were previously not available to the common person”. (Sosial media adalah satu set baru komunikasi dan alat kolaborasi yang memungkinkan banyak jenis interaksi yang sebelumnya tidak tersedia untuk orang biasa).

(4)

Media sosial mempunyai banyak bentuk, diantaranya Twitter, facebook, dan Web. Menurut Chris Brogan (2010:99) dalam bukunya yang berjudul Social Media 101 Tactic and Tips to Develop Your Business Online mendefinisikan twitter sebagai berikut:

“Twitter is a great place to share ideas, an idea bank, a place to gather information, to inspire thoughts, or to see what your friends are doing”. (Twitter adalah tempat yang tepat untuk berbagi ide, bank gagasan, tempat untuk mengumpulkan informasi, untuk menginspirasi pikiran, atau untuk melihat apa yang teman anda lakukan)

Twitter merupakan mikroblog paling populer di Indonesia. Mikroblog ini memungkinkan pengguna untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut kicauan (tweets), berupa teks maksimal 140 karakter yang ditampilkan pada halaman profil pengguna. (Muhammad Badri, 2011:140)

Dari pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa twitter merupakan suatu mikroblog yang mampu tempat yang tepat untuk berbagi ide (gagasan) dan memberikan pembaruan informasi singkat secara terus menerus kepada penggunannya.

Facebook adalah suatu situs jejaring sosial yang dapat dijadikan sebagai tempat untuk menjalin hubungan pertemanan dengan seluruh orang yang ada di belahan dunia untuk dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Facebook merupakan situs pertemanan yang dapat digunakan oleh manusia untuk bertukar informasi, berbagi foto, video, dan lainnya (Madcoms, 2010: 1).

Beberapa fitur yang tersedia di dalam Facebook (Holzner 2009) antara lain: Profile adalah halaman web anggota dari Facebook yang dapat dilihat oleh temannya. Profile berisi gambaran umum dari pengguna seperti nama, tanggal lahir, dan berbagai informasi pribadi lain. Wall Menu wall ada di setiap halaman profil. Menu ini memungkinkan pengguna atau teman menuliskan pesan dan dapat saling memberikan balasan berupa komentar di tempat yang telah disediakan berupa text box. Friends Fasilitas untuk mengkoleksi teman-teman yang telah terhubung. Pengguna dapat mengorganisasikan daftar teman ini. Jumlah teman dibatasi sampai 5000 teman. Photos dan video Aplikasi yang terdapat di dalam profile. Memungkinkan pengguna mengunggah foto sebanyak mungkin serta mengorganisasikannya sendiri. Group Aplikasi dalam Facebook untuk membuat suatu kelompok pertemanan sesuai dengan minat yang sama. Biasanya Group digunakan untuk berdiskusi, pengumuman, dan sebagainya. Sebuah Group terdiri atas: anggota yang bergabung, berita terbaru, panel diskusi, wall, foto kiriman, dan video yang semuanya dapat diberi komentar.

Website merupakan fasilitas internet yang menghubungkan dokumen dalam lingkup lokal maupun jarak jauh. Dokumen pada website disebut dengan web page dan link dalam website memungkinkan pengguna bisa berpindah dari satu page ke page lain (hyper text), baik diantara page yang disimpan dalam server yang sama maupun server diseluruh dunia. Pages diakses dan dibaca melalui browser seperti Netscape Navigator, Internet Explorer, Mozila Firefox, Google Chrome dan aplikasi browser lainnya (Hakim Lukmanul, 2004)

5. New Media dan Komunitas

Dengan memanfaatkan keunggulan dari media baru, komunitas yang dipelopori oleh generasi muda mampu menjadi media untuk melakukan gerakan perubahan. Astuti dalam bukunya yang berjudul Remaja Digital (2011:221) menyebutkan bahwa media baru dengan karakteristik komunikasi interaktif

(5)

dimana pelaku komunikasi dalam media ini dapat menjadi prosumer yaitu para generasi muda pengguna media bisa menjadi produsen sekaligus konsumen dalam kegiatan penyampaian informasi.

D. Metodologi Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan studi deskriptif kualitatif. Menurut Sukmadinata (2005) dasar penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap individu.

Dalam penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian ialah Komunitas Prides online, dengan lokasi penelitian berada di sekitar wilayah kota Depok. Populasi yang nantinya akan dijadikan sampel adalah seluruh anggota yang ada di Komunitas Prides Online terdiri dari 2 (dua) orang pendiri, 26 (dua puluh enam) orang admin, dan member prides online yang tidak terbatas.

Penulis menggunakan teknik sampling stratified random sampling. Stratified random sampling yaitu teknik pemilihan sampel yang dalam suatu populasi terdiri dari tingkatan-tingkatan. Dalam setiap tingkatan akan dipilih sampel secara random. Tingkatan-tingkatan dalam teknik sampling penelitian ini terdiri dari 2 (dua) orang pendiri Prides Online; 3 (tiga) orang admin Prides Online yang mewakili admin dari twitter, facebook, dan Web; dan 5(lima) orang member Prides Online.

Data dikumpulkan melalui wawancara. Menurut Moleong (2007:186) mendeskripsikan wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan. Sedangkan menurut Esterberg (2002) dalam Sugiyono (2008:72) mengungkapkan wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Sumber yang akan diwawancarai yaitu pendiri Komunitas Prides Online; admin dari masing-masing media sosial yang akan diteliti yaitu twitter, facebook, dan web member Prides Online.

E. Analisis dan Pembahasan

Pada bagian ini peneliti akan menganalisis alasan pemanfaatan media sosial beserta beberapa media sosial yang Komunitas Prides Online manfaatkan sehubungan dengan kegiatannya.

1. Media yang Digunakan

Media Sosial sebagai Media Persuasi Digital Media sosial unggul dalam proses penyampaian pesan, dimana pesan mampu tersebar secara otomatis, sehingga mempercepat proses persuasi serta mampu menjangkau khalayak yang bersifat heterogen dan anonym serta viral dan massive. Viral disini diartikan sebagai metode penyampaian pesan menggunakan teknologi, sedangkan massive diartikan sebagai karakteristik dari media sosial yang mampu menyampaikan pesan dalam skala besar dalam rentan waktu singkat. Melalui Twitter, Facebook dan Website Komunitas Prides Online bisa melihat siapa saja yang selama ini menjadi anggota setia mereka.

2. Daya Tarik Pesan

 Facebook dan Kemampuan Berceritanya

Dengan feature lengkapnya, Facebook memiliki kemampuan untuk memberikan cerita melalui gambar dan tulisan tanpa ada batasan minimal karakter.

(6)

 Twitter sebagai Media Sapa

Twitter digunakan oleh Komunitas Prides Online untuk memberikan sapaan-sapaan hangat dan menyampaikan beberapa quote, strategi ini digunakan untuk melakukan aksi pendekatan pada pengguna.

 Website sebagai rumah bagi Komunitas Prides Online

Pengemasan dalam website dilakukan dengan membuat sebuah konsep menarik, kemudian mengemas konsep tersebut ke dalam beberapa program untuk kemudian di sosialisasikan melalui media sosial.

Penggunaan media sosial sebagai sarana komunikasi bagi Komunitas Prides Online dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :

1. Penggunaan Media Sosial Twitter

Penggunaan media sosial twitter sebagai sarana komunikasi bagi Komunitas Prides Online digunakan untuk informasi seputar roda dua, pengalaman berkendara, lokasi tempat wisata, koordinasi, komunikasi dengan akun lainnya, dan sharing photo. Dengan kapasitas 140 karakter ini, dapat dimanfaatkan oleh admin Komunitas Prides Online untuk dapat memberikan informasi atau mengabarkan kondisi terkini dari Komunitas Prides Online secara terus menerus dan berkelanjutan.

Selain itu, penggunaan status dalam media sosial twitter yang berjumlah 140 karakter ini kurang disukai oleh admin Komunitas Prides Online karena dinilai maksimal jumlah karakter yang terbatas. Hal ini terbukti dengan sedikitnya khalayak yang mengikuti akun @pridesonline yang berjumlah 507 follower, dan bertahannya keberadaan Prides Online yang pada dasarnya hanya menggunakan media sosial dalam mensosialisasikan kegiatannya hingga mencapai umurnya di hampir sembilan tahun ini.

Melalui telepon genggam penggunaan media sosial twitter sudah dapat di akses kapanpun dan dimanapun. Berdirinya Komunitas Prides Online tidak akan terlepas oleh adanya penggunaan media sosial sebagai sarana komunikasi bagi setiap kegiatan yang dilakukannya. Pada dasarnya penggunaan media sosial twitter sangatlah mudah, hanya dengan melakukan update status maka secara tidak langsung akun yang menjadi follower dari @pridesonline akan mengetahui segala aktivitas Komunitas Prides Online melaui update status yang dituliskan oleh @pridesonline. Apabila tweet tersebut kemudian di retweet oleh admin atau followers dari @pridesonline maka informasi kelas tersebut akan dibaca oleh follower dari followers @pridesonline, begitu seterusnya.

2. Penggunaan Media Sosial Facebook

Penggunaan media sosial facebook sebagai sarana komunikasi bagi Komunitas prides online digunakan sama halnya dengan twitter yaitu informasi seputar roda dua, pengalaman berkendara, lokasi tempat wisata, koordinasi, komunikasi dengan akun lainnya, dan sharing photo. Penggunaan media sosial facebook oleh Komunitas prides online sangat maksimal. Semua Informasi yang diberikan oleh admin dan member prides online sangat di minati, terbukti dengan jumlah akun yang menyukai lebih dari 7000 (tujuh ribu akun) facebook. Informasi yang dituliskan pada akun facebook Komunitas Prides Online merupakan salinan dari akun twitternya, tetapi informasi yang disampaikan lebih lengkap karena tidak terbatasnya karakter yang di tentukan oleh facebook. Selain itu, admin dan member Komunitas Prides

(7)

online juga lebih sering dalam mengunggah foto-foto kegiatan, pengalaman berkendara, membuat RR (riding report) mereka.

Pada dasarnya, penggunaan media sosial twiter hampir sama dengan penggunaan media sosial facebook. Namun yang membedakan adalah tidak semua orang memiliki akun twitter, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, informasi yang diberikan melalui twitter, biasanya akan disamakan dengan informasi yang diberikan melalui facebook. Penggunaan media sosial facebook oleh Komunitas Prides Online lebih banyak digunakan untuk melakukan upload foto dan sharing foto pada saat mereka melakukan kegiatan social maupun saat mereka melakukan perjalanan.

3. Penggunaan Media Web

Penggunaan Web digunakan oleh Komunitas prids Online untuk menuliskan semua ulasan yang ada di twitter dan facebook sebelumnya seperti seputar roda dua, pengalaman berkendara, lokasi tempat wisata, koordinasi, komunikasi dengan akun lainnya, dan sharing photo. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggung jawaban bahwa kegiatan yang dilakukan Komunitas Prides Online itu benar-benar nyata keberadaannya. Penggunaan Web oleh Komunitas Prides Online lebih aktif dari facebook. Hal ini dikarenakan banyak fitur-fitur yang di berikan oleh admin komunitas Prides Online yang tidak ada di twitter dan facebook. Di Web Komunitas Prides Online semua tersusun secara rapih sudah ada tempatnya masing-masing dari mulai pembagian wilayah, informasi roda dua, tempat curhat, RR (riding report), jadwal kegiatan, dan masih banyak yang lainnya. Untuk mendapatkan atribut dari komunitas Prides Online ada syaratnya, setiap member minimal harus melakukan 500 (lima ratus) posting di web Prides Online.

F. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Penggunaan Media Sosial Twitter, Facebook, dan Web sebagai Sarana Komunikasi bagi Komunitas Prides Online, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan, diantaranya :

1. Penggunaan Media Sosial Twitter

Penggunaan media sosial twitter sebagai sarana komunikasi bagi Komunitas Prides Online digunakan untuk informasi seputar roda dua, pengalaman berkendara, lokasi tempat wisata, koordinasi, komunikasi dengan akun lainnya, dan sharing photo. Penggunaan media sosial yang terbatas dalam 140 karakter ini kurang disukai oleh admin Komunitas Prides Online karena jumlah karakter yang terbatas.

Penggunaan media sosial twitter sebagai sarana komunikasi bagi Prides Online dapat ditingkatkan dengan segala kemampuan yang dimilikinya, dapat secara mudah dan cepat dalam melakukan penyebaran informasi untuk memperluas jaringan tanpa memikirkan jarak, ruang dan waktu. 2. Penggunaan Media Sosial Facebook

Penggunaan media sosial facebook sebagai sarana komunikasi bagi Komunitas Prides Online sudah berjalan maksimal. Penggunaan komunitas prides online sama halnya dengan twitter yaitu informasi seputar roda dua, pengalaman berkendara, lokasi tempat wisata, koordinasi, komunikasi dengan

(8)

akun lainnya, dan sharing photo. Namun, admin dan member komunitas ini dapat membuat RR (riding report) mereka. Dimana aktifitas ini tidak dapat dilakukan mereka dalam media social twitter.

Selain itu, walaupun biasanya halaman dari akun facebook Komunitas Prides Online berisi copyan dari segala kegiatan yang mereka tuliskan pada akun twitternya, namun informasi yang disampaikan lebih lengkap karena tidak terbatasnya karakter yang di tentukan oleh facebook, serta lebih banyak peminat facebook karena akun ini memiliki lebih banyak member yang bergabung.

3. Penggunaan Media Web

Penggunaan media Web sebagai sarana komunikasi bagi Penggunaan Web digunakan oleh Komunitas Prides Online untuk menuliskan semua ulasan yang ada di twitter dan facebook sebelumnya seperti seputar roda dua, pengalaman berkendara, lokasi tempat wisata, koordinasi, komunikasi dengan akun lainnya, dan sharing photo.

Web yang digunakan berjalan secara konsisten dan paling aktif jika dibandingkan dengan penggunaan twitter dan facebook. Hal ini juga dikarenakan awal pertama berdirinya Komunitas Prides Online adalah dari Web. Admin dari web sendiri mengaku mudah jika menuliskan semua ulasan seperti seputar roda dua, pengalaman berkendara, lokasi tempat wisata, koordinasi, komunikasi dengan akun lainnya, dan sharing photo dalam web. Hal ini juga membuat web Komunitas Prides Online ramai pengunjung karna dimanfaatkan dengan baik.

Saran

Berikut ini saran yang diharapkan dapat dijadikan masukan agar penggunaan media sosial sebagai sarana komunikasi bagi Komunitas Prides Online dapat berjalan lebih baik lagi. Seperti pada halaman akun Twitter Komunitas Prides Online, semestinya dapat diisi dengan hal menarik lainnya yang tidak bisa dituliskan pada akun Facebook Komunitas Prides Online. Hal ini dimaksudkan agar dalam menggunakan media sosial sebagai sarana untuk berkomunikasi bagi Komunitas Prides Online memiliki variasi dan tidak tertuju pada satu media social saja. Karna tidak semua orang memiliki dan menggunakan akun twitter, begitu sebaliknya belum tentu semua orang memiliki dan menggunakan akun facebook, dan terkadang tidak sempat membuka Web Prides Online. Ada baiknya dapat saling melengkapi antara penggunaan media sosial yang satu dengan yang lainnya.

Penelitian yang telah dilakukan mengenai Penggunaan Media Sosial Twiiter, Facebook, dan Web sebagai Sarana Komunikasi bagi Komunitas Prides Online dapat dijadikan acuan bagi peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan penelitian lebih mendalam tentang fenomena atas penggunaan media sosial bagi beberapa Komunitas Roda Dua lainnya di Indonesia. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memberikan pandangan dengan metodologi penelitian yang berbeda atas penggunaan media sosial yang saat ini banyak digunakan oleh beberapa Komunitas Roda Dua di Indonesia.

Daftar Pustaka

Allan .2005. Pengertian Internet dan asal usul dari kata internet, surabaya: penerbit indah.

Brogan, Chris. (2010). Social Media 101: Tactics and Tips to Develop Your Business Online. John Wiley & Sons.

(9)

Dailey, Patrick R. 2009. “Social Media: Finding Its Way into Your Businnes Strategy and Culture. Burlington, Linkage”

Effendi, M. (2010). Peranan Internet Sebagai Media Komunikasi. Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol. 4 No. 1.

Heni, A. (2008). Langkah Mudah Mengembangkan dan Memanfaatkan Weblog. Yogyakarta: ANDI. Herdiansyah, H. (2010). Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba

Humanika.

Hermawan, C. W. (2009). Cara Mudah Membuat Komunitas Online dengan PHPBB. Yogyakarta: ANDI. Kurnia, S. S. (2005). Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Madcoms. (2010). Facebook, Twitter, dan Plurk dalam Satu Genggaman. Yogyakarta: ANDI. Mursito. (2006). Memahami Institusi Media (Sebuah Pengantar). Surakarta: Lindu Pustaka.

Nugroho, Y. (2008). Adopting Technology, Transforming Society: The Internet and the Reshaping of Civil Society Activism in Indonesia. International Journal of Emerging Technologies and Society Vol. 6 No. 22.

Nugroho, Y. (2010). Citizien in @ction: Collaboration, participatory democracy and freedom of information Mapping contemporary civic activism and the use of new social media in Indonesia. Inggris: University of Manchester‟s Institute of Innovation Research & HIVOS Regional Office Southeast Asia.

Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Pawito. (2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKiS.

Rakhmat, Jalaludin, 2003. Psikologi Komunikasi, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Ramadhansyah, M. C. (2012). Pertumbuhan Sosial Media. Dikutip dari situs

http://www.sosialmedia.biz/2012/11/pertumbuhan-sosial-media.html, 5 Desember 2012.

Wenger, E. (et.al.). (2002). Cultivating communities of practice: a guide to managing knowledge. Boston: Harvard Business School Press.

Zarella, D. (2010). The Social Media Marketing Book. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta Anggota IKAPI.

Referensi

Dokumen terkait

Motivasi Penggunaan Twitter sebagai Media Sosial dalam Berkomunik asi (Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammad iyah Malang Pengguna

edukasi kepada masyarakat. Melalui media sosial yang dipakai seperti Facebook, Twitter dan Youtube. Menumbuhkan awareness melalui media sosial Facebook, Twitter dan Youtube.

Dampak Positif Penggunaan Twitter pada Gerakan Sosial (Darah Untuk Lampung dan Rumah Baca Asma Nadia Lampung) 1.. Sebagai Media Penyebaran Informasi

Penggunaan Media Sosial sebagai Sarana Komunikasi bagi Komunitas ( http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=detail&d_id=31514 ). Referensi

ANALISIS DESKRIPTIF PENGGUNAAN WAKAMONO KOTOBA DALAM MEDIA SOSIAL TWITTER Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. ANALISIS

Dijelaskan oleh Novia Ika Setyani dalam penelitiannya yang berjudul Penggunaan Media Sosial sebagai Sarana Komunikasi Bagi Komunitas, pada dasarnya media

Dengan kesimpulan di atas, maka terjawab rumusan masalah “Bagaimana self disclosure diungkapkan oleh pengguna media sosial Twitter?” adalah dengan mengunggah informasi yang bersifat

Dengan demikian dapat disimpulkan dari hasil penelitian dan teori menunjukkan bahwa ternyata penggunaan media sosial twitter berpengaruh terhadap sikap fanatisme penggemar BTOB di