• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIDANG TUGAS AKHIR. Disusun oleh : ALIVIA DESI ANITA KUSUMA NINGTYAS NRP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SIDANG TUGAS AKHIR. Disusun oleh : ALIVIA DESI ANITA KUSUMA NINGTYAS NRP"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

SIDANG TUGAS AKHIR

ANALISA TINGKAT PERGERAKAN TANAH DI AREA

TAMBANG TERBUKA DITINJAU DARI SURVEY

TERESTRIS DAN DATA GEOLOGI

STUDI KASUS : WILAYAH MOD PT KALTIM PRIMA

COAL (KPC)

Disusun oleh :

ALIVIA DESI ANITA KUSUMA

NINGTYAS

NRP 3509100045

Jurusan Teknik Geomatika

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya 2013

(2)

LATAR BELAKANG

Keselamatan dan kesehatan kerja telah menjadi suatu persoalan yang serius untuk ditangani dengan sebaik-baiknya dalam proses pelaksanaan pembangunan di sektor pertambangan dan energi .

Sesuai dengan arahan untuk pelaksanaan good mining practice salah satu hal yang diutamakan adalah memberikan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja untuk seluruh karyawan.

Survey terestris yang dilakukan secara berkala titik-titik rawan longsor di

area pertambangan dapat menjadi sebuah metode yang memberikan data pengukuran yang uptodate untuk upaya memberikan peringatan dini atau disebut sebagai upaya mitigasi bencana.

BAB I

(3)

PERUMUSAN MASALAH

BAB I

PENDAHULUAN

Bagaimana cara mengetahui besar pergerakan tanah di tiga tempat yaitu pit Inul Hatari, pit Kedapat, dan pit J Road 1 C area pertambangan PT Kaltim Prima Coal (KPC) dengan survey terestris?

Bagaimana hasil analisa antara data survey

terestris dan data geologi untuk mengetahui

tingkat pergerakan tanah di tiga tempat yaitu pit Inul Hatari, pit Kedapat, dan pit J Road 1 C area pertambangan PT Kaltim Prima Coal (KPC)?

(4)

BATASAN MASALAH

Lingkup daerah penelitian yaitu daerah pertambangan milik PT Kaltim Prima Coal (KPC) Sangata, Kutai Timur, Kalimantan Timur. Terdapat pada tiga tempat yaitu pit Inul Hatari, pit Kedapat, dan pit J Road 1 C.

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah survey terestris.

Penelitian dilakukan dengan cara memonitoring titik-titik yang tersebar pada tiga tempat yaitu pit Inul Hatari, pit Kedapat, dan pit J Road 1 C di PT Kaltim Prima Coal (KPC) Sangata, Kutai Timur, Kalimantan Timur yang ditentukan menurut keadaan fisik daerah tersebut dan aktifitas pertambangan yang sedang berjalan

Data geologi meliputi data geologi yaitu data stratigrafi, data struktur geologi, data tutupan lahan, data kemiringan lereng, data curah hujan.

BAB I

(5)

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui besar pergerakan tanah di tiga tempat yaitu pit Inul Hatari, pit Kedapat, dan pit J Road 1 C area pertambangan PT Kaltim Prima Coal (KPC) dengan survey

terestris .

2. Untuk mengetahui hasil analisa antara data survey

terestris dan data geologi guna menentukan tingkat

pergerakan tanah di tiga tempat yaitu pit Inul Hatari, pit Kedapat, dan pit J Road 1 C area pertambangan PT Kaltim Prima Coal (KPC).

Manfaat Penelitian

1. Data hasil penelitian yang diperoleh dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pergerakan tanah guna mitigasi bencana longsor di area pertambangan PT Kaltim Prima Coal (KPC). Dengan informasi yang diberikan, diharapkan agar dapat menjadi early warning yang akan disampaikan kepada bagian yang sedang mengerjakan proses pertambangan di daerah tersebut untuk mencegah terjadinya kecelakaan dalam pekerjaan yang menimbulkan kerugian secara fisik dan materi.

2. Terciptanya good mining practice yang ditandai dengan zero

accident di area pertambangan PT Kaltim Prima Coal (KPC).

BAB I

(6)

LOKASI PENELITIAN

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi penelitian ini dilakukan di area pertambangan terbuka PT. KPC Sangata, Kutai Timur,

Kalimantan Timur. Lokasi

pertambangan PT Kaltim

Prima Coal secara geografis terletak pada 117° 26’ 24” – 117° 33’ 36” BT dan 0o 14’ 24” – 0o 22’ 48” LU.

(7)

TAHAPAN PENELITIAN

Gambar : letak titik kontrol dan objek/pantau di lapangan

BAB III

(8)

TAHAPAN PENGOLAHAN DATA

Langkah-langkah pengolahan data

survey terestris :

a. Perhitungan besar pergerakan tanah, dilakukan dengan

mengurangkan data pengukuran kedua dengan data pengukuran pertama, dst.

b. Uji ketelitian data digunakan untuk mengklaskan data mana yang mengalami pergerakan ataupun tidak mengalami pergerakan.

c. Pemetaan pergerakan tanah, diakukan untuk lebih

mengvisualisasikan data yang telah diolah.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Analisa hasil pengukuran didapat dari hasil pengolahan data dengan metode uji statistik. Setelah itu diperkuat dengan hasil analisa penilaian parameter longsor dari data geologi area penelitan.

(9)

BAB IV

HASIL DAN ANALISA

KOORDINAT HASIL PENGOLAHAN

DATA

Dari hasil pengolahan

data dari empat kali

pengamatan, diperoleh

data seperti pada tabel

berikut ini :

(10)

BESAR PERGERAKAN

MODEL STATIK

Dari posisi titik yang diamati sebanyak empat pengamatan maka dihitung besar perubahan koordinat dengan menggunakan model statik. Besar pergerakan yang diperoleh merupakan selisih dari pengamatan 1-2, pengamatan 2-3, dan pengamatan 3-4 dengan selang waktu satu bulan untuk setiap pengamatannya. Berikut ini besar pergerakan yang diperoleh dari pengolahan data :

BAB IV

HASIL DAN ANALISA

Pada pengamatan 1-2 dapat dilihat bahwa pergerakan paling besar adalah sebesar 0,045 m pada koordinat northing titik GTM 1115. Pada pengamatan 2-3 sebesar 0,060 m pada koordinat

northing titik GTM 1115 dan GTM 1116. Pada

pengamatan 3-4 sebesar -7,026 m pada koordinat

easting titik GTM 1116. Tanda (+) menandakan

terjadinya kenaikan dan (-) menandakan penurunan pada titik-titik tersebut.

(11)

PERGERAKAN POSISI

SECARA KUMULATIF

Pergerakan Horizontal

Dari hasil koordinat yang telah diolah maka dihitung

perpindahan posisi kumulatif untuk mengetahui titik pantau yang aktif. Pergeseran horizontal secara kumulatif :

BAB IV

HASIL DAN ANALISA

Pergerakan Vertikal

Pada tabel 4 dapat diketahui besar pergerakan vertikal rata-rata masih cukup kecil. Pergerakan vertikal paling besar adalah sebesar -0,170 m pada dh 3-4 titik GTM 1074.

(12)

KECEPATAN PERGERAKAN

TANAH

Kecepatan gerakan tanah titik pantau diperoleh dari

perpindahan posisi dua pengamatan dibagi dengan selang

waktu antara dua pengamatan pengukuran. Hasil perhitungan

kecepatan dapat dilihat pada tabel 5 :

BAB IV

(13)

ARAH PERPINDAHAN POSISI

TITIK PANTAU SECARA

HORIZONTAL

Arah perpindahan posisi

dalam arah horisontal

didapatkan dari

perhitungan arctan besar

pergerakan easting dibagi

northing.hasil ditunjukan

dalam tabel berikut :

BAB IV

(14)

UJI STATISTIKA

BAB IV

HASIL DAN ANALISA

Untuk mengetahui

pergeseran setiap titik

dapat dikatakan signifikan

atau tidak maka dilakukan

uji statiistika. Berikut hasil

dari uji statistika disajikan

pada tabel dibawah ini :

(15)

BAB IV

HASIL DAN ANALISA

PERMODELAN POSISI

VERTIKAL PERGERAKAN

TANAH

Model perubahan vertikal suatu titik pengamatan pada setiap pengamatan didekati dengan suatu fungsi linier dan kuadratik, dari suatu analisa Time

Series untuk memprediksi posisi gerakan tanah berikutnya. Dibawah ini

adalah gambar model perubahan posisi vertikal titik GTM 1114 setiap pengamatan : 4 3 2 1 138,932 138,931 138,930 138,929 138,928 138,927 138,926 138,925 138,924 138,923 Index Ti n g g i MAPE 0,0002519 MAD 0,0003500 MSD 0,0000002 Accuracy Measures Actual Fits Variable

Trend Analysis Plot for Tinggi GTM 1114 Linear Trend Model

Yt = 138,935 - 0,002900*t 4 3 2 1 138,932 138,931 138,930 138,929 138,928 138,927 138,926 138,925 138,924 138,923 Index Ti n g g i MAPE 0,0002159 MAD 0,0003000 MSD 0,0000001 Accuracy Measures Actual Fits Variable

Trend Analysis Plot for Tinggi GTM 1114

Quadratic Trend Model Yt = 138,934 - 0,00165*t - 0,000250*t**2

(16)

KONDISI UMUM

DAERAH PENELITIAN

BAB IV

HASIL DAN ANALISA

Daerah penelitian, yaitu wilayah MOD PT Kaltim Prima Coal (KPC) meliputi Pit Inul Hatari, Pit Kedapat, dan Pit J Road 1 C termasuk juga dalam formasi Balikpapan

Beds, dapat dilihat dari peta geologi

(17)

LOKASI DAN KONDISI

DAERAH PENELITIAN

BAB IV

HASIL DAN ANALISA

PIT INUL

PIT J

PIT KEDAPAT

(18)

ANALISA HASIL PENGUKURAN

DENGAN DATA GEOLOGI

DAERAH PENELITIAN

BAB IV

HASIL DAN ANALISA

Dari hasil pengolahan data pengukuran diatas, didapatkan hasil analisa bahwa tingkat pergerakan tanah signifikan pada semua titik pantau. Untuk mendukung hasil tersebut digunakan data massa batuan dan jenis batuan daerah penelitian. Gerakan tanah adalah proses perpindahan massa batuan / tanah akibat gaya berat (gravitasi). Faktor internal yang menjadi penyebab terjadinya longsoran tanah adalah daya ikat (kohesi) tanah/batuan yang lemah sehingga butiran-butiran tanah/batuan dapat terlepas dari ikatannya dan bergerak ke bawah dengan menyeret butiran lainnya yang ada disekitarnya membentuk massa yang lebih besar. Lemahnya daya ikat tanah/batuan dapat disebabkan oleh sifat kesarangan (porositas) dan kelolosan air (permeabilitas) tanah/batuan maupun rekahan yang intensif dari masa tanah/batuan tersebut. Batuan yang dominan berada pada daerah penelitian yang mengalami pergerakan signifikan adalah mudstone (batu lumpur) dan sandstone (batu pasir). Sifat fisik mudstone (batu lumpur) adalah batuan sedimen yang sangat halus yang terdiri dari campuran tanah liat dan partikel berukuran debu. Tekstur batu lumpur hanya terlihat dengan mikroskop, umumnya cukup lembut, rapuh, dan mudah terbawa air, sandstone (batu pasir) adalah bentukan batuan yang terutama tersusun dari batu pasir biasanya mengizinkan perkolasi air dan memiliki pori untuk menyimpan air dalam jumlah besar sehingga menjadikannya sebagai akuifer yang baik. Sedangkan faktor eksternal yang dapat mempercepat dan menjadi pemicu pergerakan tanah dapat terdiri dari aktifitas tambang yang terjadi. Titik-titik yang mengalami pergerakan berada dekat dengan jalan yang digunakan untuk mengangkut batubara dengan waktu operasi 24 jam dan aktifitas lainnya (dapat dilihat dilampiran).

(19)

ANALISA HASIL PENGUKURAN

DENGAN DATA GEOLOGI

DAERAH PENELITIAN

BAB IV

HASIL DAN ANALISA

Untuk menunjang analisa tersebut dibawah ini adalah data curah hujan dan kemiringan lereng pada daerah penelitian :

(20)

KESIMPULAN

BAB V

PENUTUP

1. Pada pengamatan 1-2 dapat dilihat bahwa pergerakan paling besar adalah sebesar 0,045 m pada koordinat northing titik GTM 1115. Pada pengamatan 2-3 sebesar 0,060 m pada koordinat

northing titik GTM 1115 dan GTM 1116. Pada

pengamatan 3-4 sebesar -7,026 m pada koordinat

easting titik GTM 1116. Tanda (+) menandakan

terjadinya kenaikan dan (-) menandakan penurunan pada titik-titik tersebut.

2. Uji statistika digunakan untuk mengetahui setiap titik mengalami pergeseran yang signifikan atau tidak. Hasil dari uji statistika tersebut menunjukan bahwa semua titik pantau pada daerah penelitian mengalami pergerakan yang signifikan.

3. Faktor eksternal yang dapat mempercepat dan menjadi pemicu pergerakan tanah dapat terdiri dari aktifitas tambang yang

terjadi. Titik-titik yang mengalami

pergerakan berada dekat dengan jalan

yang digunakan untuk mengangkut

batubara dengan waktu operasi 24 jam, pembukaan lahan baru untuk eksplorasi, dan aktifitas pertambangan lainnya.

4. Hasil tingkat pergerakan tanah atau longsor yang signifikan didaerah penelitian dapat digunakan untuk early warning, sehingga kecelakaan pada pekerjaan pertambangan yang merugikan secara fisik dan materi dapat diminimalisir.

(21)

•Abidin, H.Z. 2007. Konsep Dasar Pemetaan. PT Pradnya Paramita : Jakarta. •Abidin, H.Z. 2007. Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya. PT Pradnya Paramita : Jakarta.

•Direktorat Geologi Tata Lingkungan. 1981. Gerakan Tanah di Indonesia. •Direktorat Jenderal Pertambangan Umum. Departemen Pertambangan dan Energi. Jakarta.

•Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. 2005. Manajemen Bencana Tanah Longsor.

•Halnim, Johan K. 1984. Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis Tanah (Mekanika Tanah). Erlangga.

•Hamdani, Rochman D.A. 2004. Deformasi Vertikal Permukaan Tanah dan Korelasinya dengan Penurunan Muka Air Tanah. Bandung: ITB.

•Mikhail, Edward M dan Gracie, Gordon. 1981. Analysis And Adjustment Of

Survey Measurements. Van Nostrand Reinhold Company Inc. Canada.

•Mining Operation Division PT Kaltim Prima Coal. Proses Pertambangan di PT.

KPC.

•Noor, Djauhari. 2006. Geologi Lingkungan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

•Supadiningsih, CN. 2005. Buku Ajar Ilmu Ukur Tanah 1. Teknik Geomatika ITS :

DAFTAR PUSTAKA

(22)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada

PT Kaltim Prima Coal (KPC) yang bersedia

memberikan data kepada penulis sehingga penulis

mampu menyelesaikan penelitiannya dengan baik,

Dosen Pembimbing Dr. Ir. M. Taufik, dan Akbar

Kurniawan ST, MT, serta teman-teman G11.

Gambar

Gambar : letak titik kontrol  dan objek/pantau di lapangan

Referensi

Dokumen terkait

Bagi menjadikan matlamat Matematik itu tercapai, strategi pengajaran tutorial dipilih sebagai satu pendekatan dalam laman web yang dibangunkan dan menjadikan ia interaktif

Buku cerita bergambar interaktif yang akan dirancang ini bertujuan untuk dapat mengajarkan mengenai bentuk etika berkomunikasi yang baik dan sopan kepada orang tua dan

Ikan Bakar Cianjur yang berkaitan dengan siklus pembelian adalah tidak adanya otorisasi pada formulir permintaan pembelian sehingga dapat terjadi kecurangan pada

Sources: M cKinsey, The W orld Islamic Banking Competitiveness Report 2 0 0 7-0 8, “Capturing the Trillion D ollar Opportunity”; Islamic Finance N ews, IFSB & N ational

Diharapkan hasil penelitian ini menjadi bahan masukan untuk rencana tindak lanjut program dalam rangka meningkatkan pemahaman ibu tentang ASI dan mengurangi gizi buruk

Sehingga penelitian ini lebih dititik beratkan dan difokuskan pada bagaimana strategi komunikasi interpersonal yang dibangun untuk menjalin hubungan antara guru

Laporan Kinerja Tahun 2017 menyajikan capaian kinerja sesuai dengan target-target yang tercantum dalam Sasaran Renstra 2016-2020 yaitu terwujudnya proses

Berdasarkan hasil penelitian Pembelajaran tari kreasi Lampung menggunakan tahap koreografi pada kegiatan ekstrakurikuler di SMK Al Hikmah Kalirejo Lampung Tengah