DAFTAR ISI
LAPORAN PENYELENGGARAAN
PEMERINTAH DAERAH
( L P P D )
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN BOJONEGORO
BAB. I PENDAHULUAN
A. DASAR PEMBENTUKAN SKPD
B. TUPOKSI DAN SOTK
C. DATA PEGAWAI
BAB. II RENCANA STRATEJIK SKPD
A. VISI DAN MISI
B. TUJUAN DAN SASARAN
C. KEBIJAKAN
BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA
A. PROGRAM DAN KEGIATAN
B. TINGKAT PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
C. ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN
D. PROSES PERENCANAAN
E. KONDISI SARANA DAN PRASARANA
F. PERMASALAHAN DAN SOLUSI
BAB. IV INDIKATOR KINERJA KUNCI
A. TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN
( Capaian Kinerja setiap IKK pada tataran Pengambil Kebijakan sesuai
Format Lampiran III.1 sedangkan SKPD yang menguraikan
sebagaimana tercantum dalam Kolom 9 )
B. TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN
( Capaian Kinerja setiap IKK pada Tataran Pelaksana Kebijakan
diuraikan berdasarkan Format Lampiran III.2 )
BAB. V TUGAS PEMBANTUAN
A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA
B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN
BAB. VI TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
A. KERJASAMA ANTAR DAERAH
B. KERJASAMA DAERAH DENGAN PIHAK KETIGA
C KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH
BAB. VII PENUTUP
KATA PENGANTAR
Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah, Kepala Daerah berkewajiban menyampaikan Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (LPPD) kepada Pemerintah, Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Masyarakat.
Tindak lanjutnya telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2007, yang mengatur teknis penyusunan dan penyampaiannya
Tujuan penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD)
beserta Suplemen IKK dalam EKPPD Kabupaten Tahun 2016 yang dibuat Badan
Lingkungan Hidup pada setiap awal tahun adalah sebagai tolok ukur pencapaian
keberhasilan kinerja pada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro.
Harapan kami semoga Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
(LPPD) ini dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan tugas-tugas yang
akan datang agar menjadi lebih baik dan memperoleh hasil yang optimal guna
meningkatkan mutu kinerja Aparatur di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten
Bojonegoro khususnya dan meningkatkan keterpaduan gerak pembangunan di
daerah pada umumnya.
Bojonegoro, 30 Desember 2016
KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO
ELZADEBA AGUSTINA, SH., M.Kes.
BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR PEMBENTUKAN
Dasar pembentukan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro
antara lain :
a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah yang kedua kalinya dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Pasal 2 ayat (4) Tentang
Pembagian Urusan Pemerintah Bidang Lingkungan Hidup;
c. Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bojonegoro sebagaimana
telah diubah yang kedua kalinya dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Bojonegoro Nomor 9 Tahun 2011;
d. Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 5 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok
dan Fungsi Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan
Lembaga Teknis Daerah Kabupaten sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 31 Tahun 2014.
B. TUPOKSI DAN SOTK
Kedudukan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro adalah
sebagai Lembaga Teknis Daerah yang merupakan unsur pendukung tugas
Kepala Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan
dibawah serta bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris
Daerah dengan tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup.
Dalam melaksanakan tugasnya Badan Lingkungan Hidup Kabupaten
Bojonegoro menyelenggarakan fungsi :
- Perumusan kebijakan teknis di bidang Lingkungan Hidup;
- Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang
- Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Lingkungan hidup;
- Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang
tugasnya.
Berdasarkan Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 5 Tahun 2009 tentang
Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Bojonegoro maka Tugas Pokok dan Fungsi badan Lingkungan
Hidup Kabupaten Bojonegoro ditetapkan sebagai berikut :
Pasal 134
(1)Kepala Badan lingkungan Hidup bertanggungjawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
(2) Kepala Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas memimpin Badan
Lingkungan Hidup dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah di bidang Lingkungan Hidup.
(3) Kepala Badan Lingkungan Hidup, mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan Perumusan Kebijakan teknis di bidang Lingkungan
Hidup;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di
bidang Lingkungan Hidup;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Lingkungan Hidup;
d. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
bidang tugasnya.
Pasal 135
(1) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang dalam hal melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab kepada Kepala Badan.
(2) Sekretaris mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi dan memberikan
pelayanan administrative.
(3) Sekretaris dalam melaksanakan tugas dimaksud ayat (2) mempunyai fungsi
a. Penyiapan Bahan Koordinasi dan pengendalian Rencana Program
Kerja;
b. Penghimpunan, pengelolaan, penilaian dan penyimpanan fungsional;
d. Penyusunan, pengiventarisasian dan pengkoordinasian data dalam
rangka peñatausahaan;
e. Pelaksanaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, program dan
laporan;
f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai
bidang tugasnya.
Pasal 136
(1) Sekretariat terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Program dan Laporan.
(2) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.
Pasal 137
(1) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas memberikan
pelayanan administratif urusan umum dan urusan kepegawaian.
(2) Untuk melaksanakan tugas ini, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
mempunyai Fungsi :
a. Pengelolaan urusan perlengkapan Rumah tangga;
b. Pengelolaan urusan tata usaha surat menyurat dan kearsipan;
c. Penyelenggaraan pengelolaan tata usaha kepegawaian yang meliputi
pengumpulan data pegawai, buku induk pegawai, mutasi,
pengangkatan, kenaikan pangkat, pembinaan karier dan pensiun
pegawai;
d. Penyusunan informasi dan perencanaan pegawai;
e. Penyusunan administrasi serta evaluasi kepegawaian;
f. Penyelenggaraan usaha peningkatan mutu pengetahuan dan disiplin
pegawai;
g. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai
Pasal 138
(1) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas memberikan pelayanan
administratif keuangan.
(2) Untuk melaksanakan tugas ini, Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai
fungsi :
a. Penghimpunan dan pengolahan bahan-bahan untuk menyusun
anggaran;
b. Penyiapan penyusunan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah;
c. Pengelolaan tata usaha keuangan dan pembukuan realisasi Anggaran
Pendapatan dan Belanja;
d. Pelaksanaan perhitungan anggaran dan verifikasi;
e. Penyelenggaraan tata usaha pembayaran gaji pegawai;
f. Pengurusan keuangan perjalanan dinas;
g. Pelaksanaan evaluasi dan menyusun laporan dibidang keuangan;
h. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai
bidang tugasnya.
Pasal 139
(1) Kepala Sub Bagian Program dan Laporan mempunyai tugas pelayanan
administratif dalam menyiapkan bahan penyusunan, penghimpunan,
pengolahan, penyimpanan, evaluasi program dan laporan.
(2) Untuk melaksanakan tugas ini, Kepala Sub Bagian Program dan Laporan
mempunyai Fungsi :
a. Pengumpulan dan pengadaan sistematisasi data untuk bahan
penyusunan program;
b. Pelaksanaan tugas pengumpulan dan penyajian data statistik;
c. Perumusan dan pelaksanaan penyusunan rencana program;
d. Pengelolaan, inventarisasi, pengkajian, dan analisis pelaporan;
e. Penginventarisasian hasil pengawasan dan tindak lanjut hasil
pengawasan;
g. Pelaksanaan analisis dan evaluasi serta pengendalian pelaksanaan
program proyek;
h. Penghimpunan dan pengadaan sistematisasi data dan menyusun
dokumentasi peraturan perundang-undangan dan hasil pembangunan;
i. Pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan organisasi dan tata laksana;
j. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai
bidang tugasnya.
Pasal 140
(1) Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang dalam menjalankan tugasnya bertanggungjawab kepada
Kepala Badan melalui Sekretaris.
(2) Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan mempunyai tugas
menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan
dibidang pengembangan standarisasi pengkajian dampak lingkungan dan
pembinaan teknis amdal serta bina lingkungan.
(3) Untuk menyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis pengembangan dan standarisasi dampak
lingkungan dan bina lingkungan serta pembinaan teknis amdal;
b. Penyusunan dan penerapan standarisasi lingkungan;
c. Pengkajian lingkungan dan pengembangan perangkat system
managemen lingkungan;
d. Pelaksana Kajian Lingkungan Strategis ( KLS);
e. Pembinaan Laboratorium lingkungan;
f. Pengembangan kebijakan, penilaian dan evaluasi Amdal;
g. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai
bidang tugasnya.
Pasal 141
(1) Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan terdiri dari :
a. Sub Bidang Bina Teknis dan Penerapan Analisis Mengenai Dampak
b. Sub Bidang Standarisasi dan Bina Lingkungan.
(2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang
Pengendalian Dampak Lingkungan.
Pasal 142
(1) Kepala Sub Bidang Teknis dan Penerapan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) mempunyai tugas perumusan kebijakan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang teknis AMDAL.
(2) Untuk menyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Sub Bidang Bina Teknis dan Penerapan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pembinaan penilaian dan evaluasi pelaksanaan amdal;
b. Pelaksanaan pembinaan dan memberikan rekomendasi Amdal,
UKL/UPL dan SPPL;
c. Pelaksanaan evaluasi daya dukung dan daya tampung lingkungan dan
kajian rasio lingkungan;
d. Pelaksanaan pembinaan dan rekomendasi teknis ijin pembuangan limbah
cair;
e. Pelaksanaan pemberian rekomendasi ijin pengumpulan limbah B3 skala
Kabupaten kecuali minyak dan pelumas bekas;
h. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan Bidang tugasnya.
Pasal 143
(1) Kepala Sub Bidang Standarisasi dan Bina Lingkungan mempunyai tugas
perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan di bidang Standarisasi dan
Bina Lingkungan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Sub Bidang Standarisasi dan Bina Lingkungan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pembinaan penerapan Standarisasi dan Bina Lingkungan
b. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan perangkat ekonomi
lingkungan;
c. Pelaksanaan koordinasi penetapan baku mutu lingkungan;
d. Pelaksanaan koordinasi dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan di
bidang laboratorium lingkungan;
e. Pelaksanaan audit lingkungan dan pembinaan penerapan sistem
manajemen lingkungan, produksi bersih dan teknologi ramah
lingkungan;
f. Pelaksanaan kajian isu-isu lingkungan potensial dan Kajian Lingkungan
Srategis (KLS);
g. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan Bidang tugasnya.
Pasal 144
(1) Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan dipimpin
oleh seorang Kepala Bidang yang dalam menjalankan tugasnya bertanggung
jawab kepala Badan melalui Sekretaris.
(2) Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan
mempunyai tugas merumuskan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan
kebijakan dibidang pengawasan, pengendalian dan pencemaran air, udara,
tanah serta kerusakan lingkungan.
(3) Untuk menyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan kebijakan operasional pengawasan dan pengendalian
pencemaran serta kerusakan lingkungan;
b. Pengawasan dan pengendalian pengelolaan limbah B3 skala Kabupaten;
c. Pembinaan pengawasan terhadap regulasi pengelolaan limbah;
d. Pelaksanaan koordinasi pelaksanaan pengendalian pencemaran dan
evaluasi pengelolaan lingkungan, serta pembinaan dan koordinasi upaya
penegakan hukum lingkungan hidup;
e. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai
Pasal 145
(1) Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan terdiri dari
a. Sub Bidang Pengawasan dan Kerusakan Lingkungan;
b. Sub Bidang Rehabilitasi Lingkungan.
(2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang
Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan.
Pasal 146
(1) Kepala Sub Bidang Pengawasan dan Kerusakan Lingkungan mempunyai
tugas merumuskan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis
di bidang pengawasan,pengendalian pencemaran air, udara, tanah dan
kerusakan Lingkungan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Sub Bidang Pengawasan dan Kerusakan Lingkungan mempunyai
fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis Pengawasan dan KerusakanLingkungan;
b. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan serta pengawasan ijin pembuangan limbah cair;
c. Pelaksanaan evaluasi kinerja pengelolaan lingkungan;
d. Pelaksanaan upaya penegakan hukum lingkungan terhadap pencemaran
dan kerusakan lingkungan;
e. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan Bidang tugasnya.
Pasal 147
(1) Kepala Sub Bidang Rehabilitasi Lingkungan mempunyai tugas merumuskan
kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang rehabilitasi
Lingkungan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Sub Bidang Rehabilitasi Lingkungan mempunyai fungsi :
b. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan;
c. Pelaksanaan upaya peningkatan pelestarian dan fungsi lingkungan;
d. Pelaksanaan koordinasi penetapan kawasan rawan kerusakan
lingkungan;
e. Pelaksanaan pengendalian kerusakan dan bimbingan teknis konservasi
lingkungan;
f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan Bidang tugasnya.
Pasal 148
(1) Bidang Konservasi dan Pemulihan Lingkungan dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab
kepala Badan melalui Sekretaris.
(2) Kepala Bidang Konservasi dan Pemulihan Lingkungan mempunyai tugas
perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang
konservasi keanekaragaman hayati pemulihan dan pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
(3) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Bidang Konservasi dan Pengawasan dan Pemlihan Lingkungan
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan kebijakan operasional di bidang konservasi
keanekaragaman hayati, pemulihan dan pelestarian fungsi Lingkungan
hidup;
b. Pelaksanaan Inventarisasi kegiatan konservasi, pemulihan dan
pelestarian lingkungan hidup;
c. Pembinaan pelaksanaan konservasi, pemulihan dan pelestarian
lingkungan hidup;
d. Pelaksanaan koordinasi rehabilitasi lahan dan konservasi
keanekaragaman hayati;
e. Pelaksanaan koordinasi pemilihan fungsi lingkungan akibat bencana
f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan bidang tugasnya.
Pasal 149
(1) Bidang Konservasi dan Pemulihan Lingkungan terdiri dari :
a. Sub Bidang Konservasi Lingkungan;
b. Sub Bidang Pemulihan Lingkungan.
(2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Konservasi
dan Pemulihan Lingkungan.
Pasal 150
(1) Kepala Sub Bidang Konservasi Lingkungan mempunyai tugas menyiapkan
perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang
konservasi keanekaragaman hayati dan pelestarian fungsil Lingkungan
hidup.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Sub Bidang Konservasi Lingkungan mempunyai Fungsi :
a. Perumusan kebijakan operasional dibidang konservasi sumber daya alam
dan keaneka ragaman hayati;
b. Pelaksanaan inventarisasi dan evaluasi konservasi keanekaragaman
hayati;
c. Pelaksanaan upaya peningkatan pelestarian fungsi lingkungan;
d. Pelaksanaan koordinasi pembinaan bimbingan teknis konservasi
keanekaragaman hayati;
e. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan Bidang tugasnya.
Pasal 151
(1) Kepala Sub Bidang Pemulihan Lingkungan mempunyai tugas menyiapkan
perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Sub Bidang Konservasi Lingkungan mempunyai Fungsi :
a. Penyusunan kebijakan pemulihan kerusakan lingkungan akibat bencana
alam dan degradasi fungsi lingkungan;
b. Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi kerusakan lingkungan akibat
bencana alam dan degradasi fungsi lingkungan;
c. Pelaksanaan koordinasi perencanaan, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan pemulihan kerusakan lingkungan akibat bencana alam dan
degradasi fungsi lingkungan;
d. Pelaksanaan pemulihan kerusakan dan fungsi lingkungan hidup akibat
bencana alam dan degradasi fungsi lingkungan;
e. Pelaksananan koordinasi penetapan kawasan rawan kerusakan
lingungan
f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan Bidang tugasnya.
Pasal 152
(1) Bidang Pengkajian dan Laboratorium Lingkungan dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab
kepala Badan melalui Sekretaris.
(2) Kepala Bidang Pengkajian dan Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas
melakukan analisis hasil laboratorium, pembinaan, pelatihan dan evaluasi
laboratorium lingkungan serta penelitian kualitas lingkungan.
(3) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Bidang Konservasi dan Pengkajian dan Laboratorium Lingkungan
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan dan pemeriksaan parameter kualitas Lingkungan;
b. Pengujian dan pemeriksaan parameter kualitas lingkungan;
c. Pelaksanaan pelatihan dan pengembangan metode pengujian;
d. Pengkoordinasian dengan instansi terkait dalam rangka pembangunan
dan pengembangan laboratorium lingkungan di daerah;
f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
Pasal 153
(1) Bidang Pengkajian dan Laboratorium Lingkungan terdiri dari :
a. Sub Bidang Pengujian;
b. Sub Bidang Pengendalian Mutu.
(2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengkajian
dan Laboratorium Lingkungan.
Pasal 154
(1) Kepala Sub Bidang Pengujian mempunyai tugas melakukan uji
laboratorium, analisis hasil laboratorium, pembinaan, pelatihan dan evaluasi
laboratorium lingkungan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Sub Bidang Pengujian mempunyai fungsi :
a. Penyusunan dan melaksanakan program kegiatan pengujian;
b. Pengoperasian dan pemeliharaan peralatan laboratorium;
c. Pelaksanaan pengembangan metode pengujian;
d. Pelaksanaan verifikasi data dan menyiapkan rekomendasi hasil analisis
lingkungan;
e. Pelaksanaan pengambilan dan pengujian sampel;
f. Pelaksanaan evaluasi dan menyusun laporan kegiatan operasional;
e. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan Bidang tugasnya.
Pasal 155
(1) Kepala Sub Bidang Pengendalian Mutu mempunyai tugas merumuskan dan
melaksanakan kebijakan teknis di bidang pengendalian mutu.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Sub Bidang Pengendalian Mutu mempunyai fungsi :
a. Penyusunan dan melaksanakan program kegiatan pengendalian mutu;
b. Pelaksanaan audit internal dan kaji ulang management laboratorium
sesuai dengan data standart yang berlaku;
d. Pelaksanaan evaluasi dan menyusun laporan kegiatan pengendalian
mutu;
e. Pembuatan laporan hasil evaluasi serta hasil pelaksanaan pengujian;
f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan Bidang tugasnya.
Pasal 156
(1) UPT Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Badan Lingkungan Hidup sesuai dengan nomenklaturnya serta
tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Badan.
(2) UPT Badan Lingkungan Hidup dibentuk dan ditetapkan dengan peraturan
perundang-undangan berdasarkan kebutuhan Daerah serta telah memenuhi
kreteria dan ketntuan yang telah ditetapkan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 157
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam
berbagai kelompok sesuai bidang keahlihannya, ditentukan berdasarkan
kebutuhan dan beban kerja.
(3) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pda ayat (2)
diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Adapun Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten
Bojonegoro berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 8 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja inspektorat, Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bojonegoro adalah
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
C. DATA PEGAWAI
Selanjutnya sebagai gambaran mengenai keberadaan SDM Aparatur
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro keadaan per Desember 2015
sebagai berikut :
d. Staf : 17 Orang.
- Berdasarkan Kepangkatan/ Golongan Ruang : a. Golongan IV : 9 Orang;
b. Golongan III : 21 Orang;
c. Golongan II : 4 Orang.
- Berdasarkan Tingkat Pendidikan : a. S2 (Magister) : 11 Orang;
b. S1 (Sarjana) : 19 Orang;
c. D3 (Diploma 3) : 1 Orang;
BAB II
RENCANA STRATEGIS
A. VISI DAN MISI
Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Lingkungan Hidup Kabupaten
Bojonegoro merupakan dokumen perencanaan BLH Kabupaten Bojonegoro
untuk periode 5 (lima) tahun (2013-2018) yang memuat Visi, Misi, Tujuan,
Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan serta ukuran keberhasilan dalam
pelaksanaannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Badan Lingkungan
Hidup Kabupaten Bojonegoro yang disusun dengan berpedoman pada RPJMD
dengan memperhatikan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang
mungkin timbul.
Rencana Strategis sebagai dasar dalam penyusunan laporan
pertanggungjawaban atas keberhasilan dan atau kegagalan dalam pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi Badan Lingkungan Hidup dan dibuat dengan tujuan
untuk memberikan pedoman dan fasilitasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan umum demi tercapainya akuntabilitas kinerja.
Badan Lingkungan hidup Kabupaten Bojonegoro sebagai unsur
pendukung pelaksana tugas Kepala Daerah dalam menjalankan tugas pokok
dan fungsinya, agar berdaya guna dan berhasil guna, efisien dan efektif perlu
mempunyai suatu Visi untuk menjadi acuan pencapaian kegiatan yang
tertuang dalam perancangan Rencana Strategis secara menyeluruh.
1) V I S I
Sebagai gambaran tentang masa depan ideal yang ingin
dicapai Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro agar dapat berperan
aktif, antisipasif, inovatif dan produktif sesuai eksistensinya dalam rangka
mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, maka
ditetapkan Visi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 -
2018 yaitu :
- Proaktif, bermakna lebih aktif dan responsif dalam bertindak dan berperan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan di bidang LH
- Lingkungan hidup, bermakna kesatuan ruang dengan semua benda atau kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya ada manusia dan segala tingkah lakunya demi
melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia maupun mahkluk hidup lain
yang ada di sekitarnya;
- Bersih dan Sehat, bermakna suatu kondisi yang dinamis untuk menciptakan lingkungan yang hijau, nyaman dan aman sebagai tempat tinggal masyarakat;
- Berkelanjutan, bermakna bahwa pelaksanaan pembangunan untuk sebesar–besarnya kemakmuran masyarakat tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi di masa
depan.
2) M I S I
Untuk mewujudkan Visi yang telah ditetapkan, Badan Lingkungan
Hidup Kabupaten Bojonegoro harus mempunyai Misi yang jelas. Misi adalah
sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan agar tujuan organisasi
terlaksana dengan baik. Pernyataan Misi membawa organisasi kepada satu
fokus sekaligus merupakan tonggak dari perencanaan strategis dan sebagai
langkah aksi dalam perwujudan cita-cita yang merupakan landasan kerja yang
harus diikuti.
Berdasarkan visi tersebut, ditetapkan misi Badan Lingkungan Hidup
sebagai berikut ; ”Mewujudkan peningkatan kualitas lingkungan hidup
yang bersih dan sehat.”
B. TUJUAN DAN SASARAN
Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan, maka tujuan dan
sasaran pelayanan yang akan dicapai Badan Lingkungan Hidup Kabupaten
Tabel 4.1 Perumusan Tujuan dan Sasaran
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
Mewujudkan peningkatan kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat
Meningkatnya
Kualitas Air dan Kualitas Udara
1. Peningkatan Indeks Kualitas Air 2. Peningkatan Indeks
Kualitas Udara
2. Meningkatnya
penaatan pelaku usaha dan/ atau kegiatan dlm pelaksanaan dokumen lingkungan
1. Persentase ketaatan pelaku usaha dan/ atau kegiatan dlm pelaksanaan dokumen Lingkungan
2. Persentase tindaklanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan
3. Persentase capaian layanan pemberian
partisipasi dan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi SDA
1) Jumlah sekolah peduli dan berbudaya
lingkungan (Adiwiyata)
2) Jumlah penerima penghargaan
pengabdi lingkungan (Kalpataru)
4. Meningkatnya akses informasi masyarakat thdp SDA dan LH
1. Peningkatan data dan informasi tentang Status Lingkungan Hidup Kab. Bojonegoro (dokumen)
Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan guna mewujudkan Visi dan
Misi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro tersebut dicapai dengan
BAB III
KINERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN BOJONEGORO
A. KINERJA SASARAN
Hasil pengukuran kinerja beserta evaluasi setiap tujuan dan sasaran
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro tahun 2016 disajikan sebagai
berikut :
Visi : Menjadi Badan Lingkungan Hidup yang proaktif dalam mendukung terwujudnya lingkungan yang bersih, sehat dan berkelanjutan
Misi 1 : Mewujudkan peningkatan kualitas lingkungan hidup yang
bersih dan sehat
Tujuan 1 : Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Kabupaten Bojonegoro
1) Sasaran 1
Meningkatnya Kualitas Air dan Kualitas Udara. Indikator kinerja, target
dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel berikut :
TABEL 1
Sasaran Indikator/
satuan
Meningkatnya penaatan pelaku usaha dan/ atau kegiatan dalam
pelaksanaan dokumen lingkungan. Indikator kinerja, target dan reaslisasi
TABEL 2
Sasaran Indikator/ satuan Formula/
Penjelasan usaha dan/ atau kegiatan dlm pelaksanaan dokumen lingkungan
Jml usaha dan/ atau keg. yg telah mentaati persyaratan administrasi dan teknis
--- x 100% Jml usaha dan/ atau
Kegiatan yg diawasi
73 63 86%
Jml pengaduan yang ditindaklanjuti
--- x 100% Jml pengaduan yang
diterima
Jml rekom dok. Lingk. yang diterbitkan
--- x 100% Jml permohonan rekom dok. Lingk. yang diterima
100 100 100%
3) Sasaran 3
Meningkatnya partisipasi dan peran serta masyarakat dalam perlindungan
dan konservasi sumber daya alam. Indikator kinerja, target dan reaslisasi
dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3 sebagai berikut :
TABEL 3
Sasaran Indikator/ satuan Formula/
4) Sasaran 4
Meningkatnya akses informasi masyarakat terhadap sumber daya alam dan
lingkungan hidup. Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini
disajikan dalam Tabel 4 sebagai berikut :
TABEL 4
Sasaran Indikator/ satuan Formula/
Penjelasan
Peningkatan data dan informasi tentang Status Lingkungan Hidup Kab. Bojonegoro
Jumlah dokumen status lingkungan hidup daerah yang tersusun
2 2 100%
B. TINGKAT CAPAIAN SPM
Standar pelayanan minimal (SPM) bidang lingkungan hidup adalah
ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar bidang lingkungan hidup
yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga
secara minimal. Pelayanan dasar bidang lingkungan hidup merupakan jenis
pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk mendapatkan mutu
lingkungan hidup yang baik dan sehat secara berkelanjutan.
Jenis pelayanan dasar bidang lingkungan hidup yang diselenggarakan
oleh Pemerintah Kabupaten/Kota (menurut Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota)
diprioritaskan pada :
1. Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air;
2. Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara dari Sumber Tidak Bergerak;
3. Pelayanan Penyediaan Informasi Status Kerusakan Lahan dan/atau Tanah
untuk Produksi Biomassa;
4. Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan
Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup.
Adapun target pencapaian dan realisasi SPM Bidang LH untuk
masing-masing jenis pelayanan di Kabupaten Bojonegoro dapat dilihat sebagaimana
Tabel 1
Capaian dan Realisasi Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air
No Tahun Target
Nasional
Target
Daerah Realisasi Keterangan
1 2009 20% 20% - -
2 2010 40% 40% - -
3 2011 60% 60% 60%
3 usaha/kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air dari 5 usaha/kegiatan yang diawasi
4 2012 80% 80% 100%
5 usaha/kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air dari 5 usaha/kegiatan yang diawasi
5 2013 100% 100% 100%
5 usaha/kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air dari 5 usaha/kegiatan yang diawasi
6 2014 100% 100% 100%
5 usaha/kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air dari 5 usaha/kegiatan yang diawasi
7 2015 100% 100% 100%
5 usaha/kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air dari 5 usaha/kegiatan yang diawasi
Tabel 2
Capaian dan Realisasi Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara
No Tahun Target
Nasional
Target
Daerah Realisasi Keterangan
1 2009 20% 20% - -
2 2010 40% 40% - -
3 2011 60% 60% 50%
1 usaha/kegiatan sumber tidak bergerak yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara dari 2 usaha/ kegiatan sumber tidak bergerak yang potensial mencemari udara yang telah diinventarisasi
4 2012 80% 80% 100%
No Tahun Target Nasional
Target
Daerah Realisasi Keterangan
kegiatan sumber tidak bergerak yang potensial mencemari udara yang telah diinventarisasi
5 2013 100% 100% 100%
2 usaha/kegiatan sumber tidak bergerak yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara dari 2 usaha/ kegiatan sumber tidak bergerak yang potensial mencemari udara yang telah diinventarisasi
6 2014 100% 100% 100%
2 usaha/kegiatan sumber tidak bergerak yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara dari 2 usaha/ kegiatan sumber tidak bergerak yang potensial mencemari udara yang telah diinventarisasi
7 2015 100% 100% 100%
2 usaha/kegiatan sumber tidak bergerak yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara dari 2 usaha/ kegiatan sumber tidak bergerak yang potensial mencemari udara yang telah diinventarisasi
Tabel 3
Capaian dan Realisasi Pelayanan Informasi Status Kerusakan Lahan dan/atau Tanah untuk Produksi Biomassa
No Tahun Target
Nasional
Target
Daerah Realisasi Keterangan
1 2009 20% 20% - -
Terkait dengan pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau
tanah untuk produksi biomassa, belum pernah dilakukan kajian analisis sifat
dasar tanah sesuai PP Nomor 150 Tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan
Tata Cara Pengukuran Kriteria Baku Kerusakan Tanah untuk Produksi
Biomassa, sehingga realisasi target sebagaimana ditetapkan dalam Permen LH
Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan
Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota, belum dapat dicapai.
Tabel 4
Capaian dan Realisasi Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan LH
No Tahun Target
Nasional
Target
Daerah Realisasi Keterangan
1 2009 50% 50% - -
2 2010 60% 60% - -
3 2011 70% 70% 100%
8 jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang
ditindaklanjuti dari 8 jumlah
pengaduan yang diterima BLH dalam 1 (satu) tahun
4 2012 80% 80% 100%
12 jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti dari 12 jumlah pengaduan yang diterima BLH dalam 1 (satu) tahun
5 2013 90% 90% 100%
12 jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti dari 12 jumlah pengaduan yang diterima BLH dalam 1 (satu) tahun
6 2014 90% 95% 100%
25 jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti dari 25 jumlah pengaduan yang diterima BLH dalam 1 (satu) tahun
7 2015 90% 100% 100%
27 jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti dari 27 jumlah pengaduan yang diterima BLH dalam 1 (satu) tahun
Untuk tahun 2016, sudah tidak ada lagi pelaporan Standar Pelayanan
tidak lagi menjadi urusan wajib pelayanan dasar, sebagaimana dituangkan
dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pembagian urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah bahwa urusan lingkungan
hidup merupakan urusan wajib non pelayanan dasar.
C. ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan untuk mencapai Visi, Misi,
Tujuan dan Sasaran, Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro
memperoleh dukungan dana dari APBD Perubahan (APBDP) sebesar
5.999.146.918,00 terdiri dari :
Belanja Langsung : Rp. 3.390.818.500,00
Belanja Tidak Langsung : Rp. 2.608.328.418,00
Realisasi Anggaran (Belanja Langsung) sampai dengan bulan Desember 2016
mencapai 84,91% (Rp. 2.879.047.376,00) dan realisasi fisik mencapai 89,91%.
Alokasi dan realisasi anggaran yang memadai pada suatu organisasi
akan menentukan kelancaran tugas dan pencapaian tujuan organisasi.
Perbandingan capaian anggaran tahun 2015 (75,59%) dengan tahun 2016
(84,91%) mengalami kenaikan sebesar 9,32%. Adapun selengkapnya
LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2016
BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO
No. Program/Kegiatan
Realisasi
Keterangan Alokasi Anggaran
(Rp)
Penyerapan (Rp)
Realisasi Keuangan
(%)
Realisasi Kegiatan
(%)
1 2 3 4 5 6
Urusan Wajib
A. Lingkungan Hidup
I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 752.934.500,00 639.218.002,00 84,90 89,66
1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 1.500.000,00 1.499.840,00 99,99 100 2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan
Listrik 18.940.000,00 7.989.143,00 42,18 80
Adanya efisiensi anggaran
3 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan
Kendaraan Dinas/Operasional 11.700.000,00 3.945.400,00 33,72 75
Adanya efisiensi anggaran
4 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 228.069.000,00 212.895.000,00 93,35 100 5 Penyediaan Peralatan/Bahan dan Jasa Kebersihan
Kantor 37.275.000,00 32.466.460,00 87,10 100
6 Penyediaan Alat Tulis Kantor 17.320.000,00 7.940.000,00 45,84 85 Adanya efisiensi anggaran 7 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 10.645.000,00 7.283.950,00 68,43 95
8 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan
Bangunan Kantor 2.000.000,00 408.500,00 20,43 70
Adanya efisiensi anggaran
9 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 27.685.000,00 18.218.000,00 65,80 85 Adanya efisiensi
anggaran
10 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan
No. Program/Kegiatan
Realisasi
Keterangan Alokasi Anggaran
(Rp)
Penyerapan (Rp)
Realisasi Keuangan
(%)
Realisasi Kegiatan
(%)
1 2 3 4 5 6
11 Penyediaan Makanan dan Minuman 15.000.000,00 10..096.250,00 67,31 87 Adanya efisiensi anggaran 12 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar
Daerah 242.015.500,00 219.660.054,00 90,76 92
13 Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah 101.305.000,00 78.913.350,00 77,90 86 14 Penunjang Pelaksanaan Tugas Pokok Bidang
Pemerintahan, Pembangunan dan Pelayanan Umum 10.000.000,00 9.452.055,00 94,52 100 15 Penyediaan Jasa Pengamanan Kantor 23.420.000,00 23.400.000,00 99,91 100
II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 52.360.000,00 31.311.314,00 59,80 87,00
1 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/
Operasional 44.860.000,00 26.681.314,00 59,48 85
Adanya efisiensi anggaran
2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor 7.500.000,00 4.630.000,00 61,73 89 Adanya efisiensi
anggaran
III. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 8.500.000,00 7.800.000,00 91,76 100
1 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu 8.500.000,00 7.800.000,00 91,76 100
IV. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur 0,00 0,00 0,00 0,00
1 Pendidikan dan Pelatihan Formal 0,00 0,00 0,00 0,00 Pelaksanaan diklat
diakomodir oleh BKD
V. Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 10.000.000,00 9.976.000,00 99,76 100
No. Program/Kegiatan
Realisasi
Keterangan Alokasi Anggaran
(Rp)
Penyerapan (Rp)
Realisasi Keuangan
(%)
Realisasi Kegiatan
(%)
1 2 3 4 5 6
VI. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan 730.492.500,00 645.315.800,00 88,34 94
1 Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan
Persampahan 730.492.500,00 645.315.800,00 88,34 94
VII. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
LH 926.409.500,00 794.730.460,00 85,79 97,33
1 Koordinasi Penilaian Kota Sehat / ADIPURA 283.404.000,00 234.030.614,00 82,58 100 2 Pemantauan Kualitas Lingkungan 20.500.000,00 19.610.000,00 95,66 100 3 Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang
Lingkungan Hidup 243.515.500,00 199.459.890,00 81,91 84
Adanya efisiensi anggaran
4 Pengelolaan B3 dan Limbah B3 45.000.000,00 40.790.750,00 90,65 100 5 Koordinasi Penyusunan AMDAL 78.385.500,00 72.288.956,00 92,22 100 6 Peningkatan peran serta Masyarakat dalam
Pengendalian Lingkungan Hidup 255.604.500,00 228.550.250,00 89,42 100
VIII. Program Perlindungan dan Konservasi SDA 474.236.000,00 442.427.100,00 93,29 100
1 Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian
Kerusakan Sumber-sumber Air 173.536.000,00 172.634.350,00 99,48 100 2 Koordinasi Pengelolaan Konservasi SDA 16.400.000,00 15.245.000,00 92,96 100 3 Peningkatan peran serta Masyarakat dalam
Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 284.300.000,00 254.547.750,00 89,53 100
IX. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi
No. Program/Kegiatan
Realisasi
Keterangan Alokasi Anggaran
(Rp)
Penyerapan (Rp)
Realisasi Keuangan
(%)
Realisasi Kegiatan
(%)
1 2 3 4 5 6
1 Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di
Bidang Lingkungan 68.750.000,00 64.203.000,00 93,39 100
2 Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan 44.800.000,00 39.647.750,00 88,50 100
X. Program Peningkatan Pengendalian Polusi 322.336.000,00 204.417.950,00 63,42 83,33
1 Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat & Limbah Cair 185.800.000,00 118.415.950,00 63,73 85 Adanya efisiensi
anggaran
2 Pembangunan Tempat Pembuangan Benda
Padat/Cair yang Menimbulkan Polusi 79.536.000,00 34.752.000,00 43,69 65
Adanya efisiensi anggaran
3 Penyuluhan dan Pengendalian Polusi dan Pencemaran 57.000.000,00 51.250.000,00 89,91 100
JUMLAH 3.390.818.500,00 2.879.047.376,00 84,91 89,91
Mengetahui,
KEPALA BADAN LIGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO
ELZADEBA AGUSTINA, SH., M.Kes.
D. PROSES PERENCANAAN
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan
organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan
rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting
dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain
pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tidak akan dapat berjalan.
Proses perencanaan diawali dengan identifikasi masalah melalui rapat
kerja dinas dengan jajaran kecamatan, musrenbang desa, serta musrenbang
kecamatan yang digunakan sebagai bahan penyusunan rencana kerja (Renja)
SKPD. Rencana Kerja merupakan serangkaian aktifitas yang akan dilaksanakan,
dengan tidak mengenyampingkan permasalahan yang dihadapi dimasa lalu,
sehingga melalui Rencana Kerja (Renja) ini akan tergambar aktifitas yang akan
dilaksanakan SKPD dalam kurun waktu 1 (satu) tahun kedepan.
Rencana Kerja (Renja) Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro
Tahun 2016 merupakan dokumen rencana kerja yang berfungsi sebagai
pedoman kerja bagi Aparatur Badan Lingkungan Hidup dalam melaksanakan
Kebijakan, Program dan Kegiatan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten
Bojonegoro selama kurun waktu 1 (satu) tahun.
Rencana Kerja menjadi sangat penting artinya dalam mengaplikasikan
berbagai persoalan-persoalan terkait dengan perencanaan pembangunan daerah
sebagai wujud nyata dari tanggung jawab pemerintah dalam mengadopsi
berbagai kebutuhan masyarakat yang mengedapankan perencanaan
pembangunan yang berbasis pada masyarakat, dengan keterlibatan lebih
banyak para pelaku-pelaku (stakeholders) dalam menciptakan Good Gavernance
sesuai dengan tuntutan paradigma baru, yang pada gilirannya akan mampu
menciptakan kebijaksanaan yang dampaknya merembes kebawah (trickle down
effect) sehingga keberpihakan pada masyarakat kecil benar-benar dikedepankan.
Rencana Kerja (Renja) Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro
selain menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan selama Tahun 2016, juga
berfungsi sebagai sarana peningkatan kinerja dan bahan pelaksanaan kegiatan
selama Tahun 2016. Renja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro
keputusan dan penyusunan rencana di masa yang akan datang sehingga akan
diperoleh peningkatan kinerja ke arah yang lebih baik.
E. KONDISI SARANA DAN PRASARANA
Salah satu sumber daya yang mendukung kelancaran pelaksanaan tugas
adalah tersedianya sarana dan prasarana yang memadai guna menunjang
upaya pengelolaan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup, hal ini didasarkan
pada kenyataan bahwa lingkungan hidup merupakan faktor fisik yang harus
terus dijaga, dipelihara, dipertahankan dan ditingkatkan kualitas fungsinya
untuk menopang sistem kehidupan dan pembangunan berkelanjutan.
Oleh sebab itu, ketersediaan sarana dan prasarana perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup yang memadai merupakan faktor penunjang
keberhasilan dalam pencapaian program/kegiatan. Guna kelancaran tugas
operasional di Badan Lingkungan Hidup telah ditunjang sarana operasional
berupa kendaraan roda empat sebanyak 5 (lima) unit dan kendaraan roda dua
sebanyak 11 (sebelas) unit yang dalam kondisi baik dan bisa digunakan.
Kondisi sarana dan prasarana lain yang ada di Badan Lingkungan
Hidup Kabupaten Bojonegoro belum semuanya dapat memenuhi standar
kelayakan di antaranya :
- Belum tersedianya laboratorium lingkungan yang terakreditasi;
- Belum tersedianya ruang pertemuan (khususnya untuk pembahasan
dokumen Amdal UKL-UPL dan SPPL);
- Minimnya peralatan laboratorium (portable) sebagai sarana penunjang
kegiatan dan;
- Belum tersedianya mobil laboratorium lingkungan.
Adapun sarana prasarana penunjang kegiatan operasioanal lainnya
seperti komputer, printer, meja dan kursi kerja serta peralatan lainnya sudah
cukup memadai dalam menunjang operasional kegiatan, akan tetapi masih
perlu penambahan anggaran dalam rangka meningkatkan ketersediaan sarana
prasarana penunjang lainnya.
F.
PERMASALAHAN DAN SOLUSI a. Permasalahan
Dalam upaya pencapaian Sasaran dan Tujuan masih terdapat
beberapa permasalahan pada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten
Bojonegoro, antara lain:
1) Kapasitas SDM yang ada belum seluruhnya memenuhi tuntutan tugas
sesuai dengan beban kerja khususnya di bidang teknis fungsional;
2) Alokasi dana untuk peningkatan dan pengembangan program/
kegiatan masih kurang;
3) Terbatasnya sarana dan prasarana yang terakreditasi untuk pemantauan
kualitas lingkungan baik yang berkaitan dengan air, tanah, maupun
udara;
4) Belum adanya jabatan fungsional pengawas dan fungsional pengendali
dampak lingkungan;
5) Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat maupun aparatur
terhadap peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup
sehingga berdampak pada kurangnya penegakan hukum di bidang
lingkungan hidup;
6) Luasnya cakupan layanan yang harus ditangani Badan Lingkungan
Hidup;
7) Belum adanya aplikasi data lingkungan secara akurat dan informatif.
b. Solusi
Adapun upaya yang dilakukan Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Bojonegoro dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang
ada, antara lain :
1) Perlu adanya peningkatan SDM di bidang pengelolaan lingkungan
hidup melalui pendidikan formal maupun non formal di bidang teknis
dan fungsional;
2) Perlu adanya penambahan anggaran untuk mendukung proses
peningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan fungsi
lingkungan hidup, guna menjaga kelestarian sumber daya alam di masa
3) Perlu adanya penambahan sarana dan prasarana untuk mendukung
operasional kegiatan dalam rangka melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebiajakan daerah di bidang lingkungan hidup;
4) Mengusulkan jafung pengawas lingkungan dan jafung pengendali
dampak lingkungan;
5) Melaksanakan sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang
lingkungan hidup bagi masyarakat, dan melaksanakan diklat bagi
aparatur pengelola lingkungan;
6) Perlu adanya peningkatan dalam hal pengawasan/ monitoring yang
efektif terhadap pelaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan, baik
secara intern maupun dengan melibatkan pihak-pihak terkait;
7) Merintis pengembangan aplikasi data dan informasi lingkungan hidup
BAB IV
INDIKATOR KINERJA KUNCI
Adapun aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan wajib dan
urusan pilihan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam rangka Evaluasi Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) terhadap Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016 pada Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Bojonegoro adalah sebagaimana tabel III.2 (Format IKK untuk
A. TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN
Lampiran III.2 : Format IKK untuk Kabupaten
TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2016
Kabupaten : Bojonegoro
Nama SKPD : Badan Lingkungan Hidup Urusan yang dilaksanakan : Lingkungan Hidup
NO ASPEK FOKUS NO IKK RUMUS JENIS DATA PERHITUNGAN CAPAIAN (yang melekat di Kementrian/ Nasional yang dapat dilaksanakan oleh SKPD dibagi jumlah Program Nasional x 100%
- Jumlah Program Nasional yang dilaksanakan SKPD sebanyak, 3 program
- Jumlah Program Nasional (RKP), sebanyak 12 program
= 3 x 100% 12
33% Program Nasional yg
dilaksanakan BLH :
- Program Konservasi SDA dan Ekosistem
- Program Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 perubahan iklim
Kesesuaian dgn
Ada atau tidak ada SOP
Jumlah SOP : 7 1) SOP Surat Masuk 2) SOP Surat Keluar 3) SOP Pelayanan
Administrasi Pengaduan Masy.
NO ASPEK FOKUS NO IKK RUMUS JENIS DATA PERHITUNGAN CAPAIAN
KINERJA KET.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4) SOP Pelayanan dlm Pengawasan
5) SOP Pelayanan Adm. Kelayakan Lingkungan 6) SOP Pel. Kegiatan Lab.
Lingkungan
7) SOP Pelayanan Adm. Keuangan Dana Kegiatan
2 KETAATAN PERMEN yang ada dibagi jumlah PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN x 100%
-Jmlh Perda Pelaksanaan Permen yg ada sebanyak 1 Perda
-Jmlh Perda yang harus dilaksanakan menurut Permen sebanyak 1 Perda
= 1 x 100%
4 Struktur Jabatan dan Eselonering yang terisi
Jumlah jabatan yang ada (yang diisi) dibagi jumlah jabatan yang ada x 100%
-Jabatan yg ada sebanyak : 17
-Jabatan yang harus ada, sebanyak : 17
= 17 x 100% 17
100% Kondisi Akhir Th 2016 (SO BLH berdasarkan PP 41/2007) :
Ada atau tidak ada jabatan fungsional dalam Struktur Organisasi SKPD
Jumlah Jafung dlm Struktur Organisasi SKPD :
-Fungsional Pengawas Lingkungan
-Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan
NO ASPEK FOKUS NO IKK RUMUS JENIS DATA PERHITUNGAN CAPAIAN
KINERJA KET.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 PENGELOLAAN
KEPEGAWAIAN kan tugas SKPD yang relevan dengan urusan terkait
6 Rasio PNS Kabupaten
Jumlah PNS SKPD terhadap Total PNS Kabupaten
-Jumlah PNS SKPD sebanyak 34 orang
-Total PNS Kabupaten sebanyak 10.119 orang
= 34 x 100%
Jumlah pejabat yang memenuhi
persyaratan Pendidikan Pelatihan Kepemimpinan dibagi jumlah total pejabat SKPD yang ada x 100%
-Jmlh pejabat yg memenuhi persyaratan Pendidikan Pelatihan Kepemimpinan, sebanyak 16 orang
-Jumlah pejabat yang ada, sebanyak 17 orang
= 16 x 100% 17
100% Kondisi Akhir Th 2015
- Pim II : 1 Org
Jmlh pejabat yg memenuhi persyaratan
kepangkatan dibagi jumlah total pejabat SKPD yang ada x 100%
-Pejabat yang memenuhi syarat kepangkatan : 16 pejabat
-Jumlah total pejabat yang ada : 17 pejabat
= 16 x 100% 17
100% Kondisi Akhir Th 2014
- Gol IV/Es. II : 1 Org
- Gol IV/Es. III : 5 Org
- Gol IV/Es. IV : 3 Org
- Gol III/Es. IV : 8 Org
5 PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
Ada atau tidak ada dokumen
perencanaan SKPD berikut jumlahnya
Jumlah dokumen perencanaan yang ada :
- Renstra BLH
- Renja BLH
- RKA BLH
- 3 jenis
dokumen
NO ASPEK FOKUS NO IKK RUMUS JENIS DATA PERHITUNGAN CAPAIAN
10 Jumlah program RKPD yang tidak diakomodir Renja SKPD dibagi jumlah program dalam Renja SKPD yang ditetapkan pada RPJMD x 100%
-Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam Renja SKPD, sebanyak 5 program
-Jumlah program Renja SKPD yang ditetapkan pada RPJMD, sebanyak 5 program
= 5 x 100% 5
100% Program RKPD yg
diakomodir dalam Renja yg ditetapkan pd RPJMD (urusan wajib bidang LH) :
- Prog. Pengembangan KinerjaPengelolaan Persampahan
- Prog. Pengendalian Pencemaran dan Perusakan LH
- Prog. Perlindungan dan Konservasi SDA
- Prog. Peningkatan Kualitas & Akses Informasi SDA & LH
- Prog. Peningkatan Pengendalian Polusi
11 Jumlah program Renja SKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD
Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD dibagi jumlah program dalam RKA SKPD x 100%
-Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD, sebanyak 10 program
-Jumlah program dalam RKA SKPD, sebanyak 10 program
= 10 x 100% 10
100% Program RENJA yg
diakomodir dlm RKA :
- Program Pelayanan Adm. Perkantoran
- Prog Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur
- Prog. Peningkatan Disiplin Aparatur
NO ASPEK FOKUS NO IKK RUMUS JENIS DATA PERHITUNGAN CAPAIAN
KINERJA KET.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
- Prog. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
- Prog. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
- Prog. Pengendalaian Pencemaran dan Perusakan LH
- Prog. Perlindungan & Konservasi SDA
- Prog. Peningkatan Kualitas & Akses Informasi SDA & LH
- Prog. Peningkatan Pengendalian Polusi
Perencanaan pelaksanaan program dan anggaran
12 Jumlah program RKA SKPD yang DPA SKPD dibagi jumlah program dalam DPA SKPD x 100%
-Jumlah program RKA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD, sebanyak 10 program
-Jumlah program dalam DPA SKPD, sebanyak 10 program
= 10 x 100% 10
100% Mengacu pada
dokumen RKA BLH Tahun 2015 dan dokumen DPPA BLH Tahun 2015
6 PENGELOLAAN
KEUANGAN SKPD dibagi total APBD x 100%
-Total Anggaran SKPD, sebesar Rp. 5.999.146.918,-
-Total belanja APBD (Anggaran), sebesar Rp. 3.646.425.682.645,94,-
5.999.146.918 x 100%
3.646.425.682.645,94 0,16% Mengacu pada Perubahan APBD
NO ASPEK FOKUS NO IKK RUMUS JENIS DATA PERHITUNGAN CAPAIAN dibagi total belanja SKPD x 100%
-Belanja Modal SKPD, sebesar Rp. 736.868.500,-
-Total Belanja SKPD, Rp. 5.999.146.918,-
736.868.500 x 100%
5.999.146.918 12,28% Mengacu pada Dokumen DPPA BLH
Th. 2016
Besaran Belanja Pemeliharaan
15 Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa
Total belanja
pemeliharaan dibagi belanja barang dan jasa SKPD x 100%
-Total belanja pemeliharaan SKPD, sebesar Rp.
64.060.000,-
-Total belanja barang dan jasa SKPD, sebesar Rp. 2.228.723.000,-
64.060.000 x 100% 2.228.723.000
2,87% Mengacu pada
Dokumen DPPA BLH Th. 2016
16 Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD
Total belanja
pemeliharaan dibagi total belanja SKPD x 100%
-Total belanja pemeliharaan SKPD, sebesar Rp.
64.060.000,-
-Total belanja SKPD, Rp. 5.999.146.918,-
64.060.000 x 100%
5.999.146.918 1,07% Mengacu pada Dokumen DPPA BLH
Th. 2016
Laporan
Keuangan SKPD
17 Keberadaan laporan
keuangan SKPD (Neraca, LRA, CALK)
Ada atau tidak ada laporan keuangan SKPD berikut komponen yang ada (Neraca, LRA, Calk)
Jumlah komponen laporan keuangan sebanyak 15 jenis, sbb. :
-LRA
-Neraca
-Lap. Operasional
-Lap. Perubahan Ekuitas
-CALK
-BA Pemeriksaan Persediaan dan BA Pemeriksaan Kas
-Mutasi Piutang SKPD
-Mutasi Aset Tetap
-Daftar Belanja Barang, Jasa dan Belanja lainnya
-Daftar Belanja Modal
- Ada
sebanyak 15 jenis
NO ASPEK FOKUS NO IKK RUMUS JENIS DATA PERHITUNGAN CAPAIAN
KINERJA KET.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-Daftar Penyusutan Aset Tetap
-Surat Pernyataan Tanggung Jawab dr PA
-Jurnal Koreksi & Jurnal Penyesuaian
-SPJ Fungsional
-FC Rekening Koran Bank per 31 Des 2016
7 PENGELOLAAN
BARANG MILIK
Ada atau tidak ada inventarisasi barang atau asset SKPD
-Sistem Informasi
Manajemen Barang Daerah (SIMBADA)
1 Sistem Informasi
Ada Inventarisasi
dilakukan 1 kali dalam 1 tahun
Penggunaan Asset SKPD
19 Jumlah nilai asset yang tidak digunakan oleh SKPD
Jumlah nilai asset yg tdk digunakan SKPD dibagi total nilai asset yg di kuasai SKPD x 100%
-Jmlh nilai asset yg tdk digunakan SKPD,
sebanyak Rp. 83.087.173,-
-Total asset yg dikuasai SKPD, sebanyak Rp. 4.207.366.535,-
83.087.173 x 100%
4.270.672.805,- 1,95% Mengacu data simda barang
8 PEMBERIAN
20 Jumlah fasilitas/ prasarana informasi : 1.Papan
pengumuman 2.Pos pengaduan 3.Leafleat 4.Mobil keliling 5.Pengumuman di mass media
Jumlah
fasilitas/prasarana partisipasi
Jumlah fasiitas/ prasarana informasi
1) Papan pengumuman
2) Pos pengaduan 3) Leaflet
4) Mobil keliling
5) Pengumuman di media massa
-Pos pengaduan
-Leafleat
NO ASPEK FOKUS NO IKK RUMUS JENIS DATA PERHITUNGAN CAPAIAN
KINERJA KET.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Responsivitas terhadap partisipasi masyarakat
21 Keberadaan survey kepuasan masyarakt
Ada atau tidak adanya hasil survey kepuasan
masyarakat
terhadap pelayanan publik
Ada/ tidak surat ketetapan hasil survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik
- Tidak Ada BLH blm pernah
melakukan survey IKM
Bojonegoro, 30 Desember 2016
KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO
ELZADEBA AGUSTINA, SH., M. Kes. Pembina Utama Muda
Lampiran III.3 : Format IKK untuk Kabupaten INDIKATOR KINERJA KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015
ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015
Kabupaten Bojonegoro
NO URUSAN NO IKK RUMUS/ PERSAMAAN CAPAIAN
KINERJA
SUMBER
DATA KET.
URUSAN WAJIB
I. LINGKUNGAN
HIDUP
23. Penanganan sampah Volume sampah yang ditangani (m3) x 100%
Volume produksi sampah (m3) - DKP Diisi oleh DKP
24. Kebersihan Jml pasar tradisional tergolong baik x 100%
Jml seluruh pasar = 4 x 100% 12
33% PD PASAR Data terlampir
25. Tempat pembuangan sampah
(TPS) per 1000 penduduk
Jumlah daya tampung TPS (m3) x 100%
Jumlah penduduk DKP Diisi oleh DKP
26. Penegakan hukum lingkungan Jml kasus lingkungan yg diselesaikan pemda x 100%
Jml kasus lingkungan yang ada = 18 x 100% 18
100% BLH Data terlampir
Mengetahui,
KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO
ELZADEBA AGUSTINA, SH., M. Kes. Pembina Utama Muda
BAB V
TUGAS PEMBANTUAN
A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA
LAPORAN TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA
NO DASAR
HUKUM
INSTANSI
PEMBERI PROGRAM
NAMA
KEGIATAN REALISASI
SUMBER ANGGARAN
JUMLAH ANGGARAN
( RP )
SKPD PELAKSANA
SARANA/
PRASARANA MASALAH SOLUSI
JENIS KONDISI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN
LAPORAN TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN
NO DASAR HUKUM
DAERAH
PENERIMA PROGRAM
NAMA
KEGIATAN REALISASI
SUMBER ANGGARAN
JUMLAH ANGGARAN
( RP )
SKPD PELAKSANA
SARANA/
PRASARANA MASALAH SOLUSI JENIS KONDISI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
BAB VI
TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
A. KERJASAMA ANTAR DAERAH
TABEL LAPORAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN KERJASAMA DAERAH DENGAN DAERAH LAIN
N
SKPD YANG MELAKSANAKAN
B. KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA
LAPORAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN KERJASAMA DAERAH DENGAN PIHAK KETIGA
NO
MITRA/ PIHAK KETIGA
DASAR HUKUM
BIDANG KERJASAMA
SKPD YANG MELAKSANAKAN
SUMBER ANGGARAN
JML ANGGARAN
( Rp )
JANGKA WAKTU
HASIL OUTPUT NAMA
KEGIATAN
NAMA SKPD
JML PEGAWAI
LATAR BLK PEND.
PANGKAT DAN GOL.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
C. KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL
LAPORAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH
NO FORUM MATERI INSTANSI VERTIKAL
SKPD YANG MELAKSANAKAN
JML KOORDINASI
HASIL DAN MANFAAT
TINDAK LANJUT NAMA
SKPD
JML PEGAWAI
LATAR BLK. PENDIDIKAN
PANGKAT DAN GOL.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11