• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan TWA Mega Mendung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan TWA Mega Mendung"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Launching Wisata Pendidikan dan Petualangan

Taman Wisata Alam Mega Mendung

BKSDA Sumatera Barat

Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat (Balai KSDA Sumbar), pada hari minggu (21/12) telah menyelenggarakan launching Wisata Pendidikan dan Petualangan di salah satu kawasan Taman Wisata Alam (TWA) yang berada dalam wilayah pengelolaannya yaitu di TWA Mega Mendung. TWA Mega Mendung berbatasan langsung dengan Cagar Alam (CA) Lembah Anai. Lebih tepatnya TWA ini berada di dalam kawasan CA Lembah Anai.

Sebagaimana fungsinya TWA Mega Mendung seharusnya dapat dijadikan sebagai kawasan yang bisa menarik wisatawan untuk berkunjung ke Sumatera Barat. Apalagi daerah ini memiliki keunikan dan keindahan tersendiri. Air terjun dengan ketinggian mencapai hampir 40 m menjadi daya pikat menarik untuk daerah ini. Apalagi letaknya berada di pinggir jalan, sehingga memungkinkan bagi orang untuk datang dengan mudah tanpa harus bersusah payah untuk menuju lokasinya. Aksesnya yang sangat mudah dijangkau, yaitu berada di jalan antara Padang-Bukittinggi membuat lokasi ini sangat layak untuk dijadikan sebagai pilihan bagi

wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk mengunjunginya.

Sungai yang mengalir di pinggir jalan menjadi daya tarik tersendiri bagi kawasan ini (sungai ini yang sekarang dijadikan pengembangan untuk wisata petualangan- baca rafting/arung jeram). Jika kita berangkat dari kota Padang menuju Bukittinggi di siang hari maka akan terasa perbedaan udaranya ketika kita memasuki kawasan ini. Fungsi hutan sebagai pencipta iklim mikro di kawasan ini benar-benar terasa, dimana udara yang tercipta menjadi sangat sejuk dan segar yaitu berkisar antara (19o-25o

C). Hal ini juga merupakan daya tarik tersendiri bagi kawasan ini dalam menarik wisatawan untuk mengunjunginya.

Pengembangan pengelolaan kawasan Mega Mendung diarahkan kepada pengembangan kegiatan wisata alam. Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwasanya kecenderungan dari para wisatawan yang datang ke suatu objek wisata saat ini adalah keinginan mereka untuk berperan aktif artinya mereka lebih memilih untuk “do something“ dari pada hanya sekedar mengamati objek wisata. Atas dasar pemikiran itulah maka di kawasan Mega Mendung ini dilakukan suatu pengembangan lebih tepatnya adalah wisata pendidikan dan petualangan.

Wisata pendidikan yang disuguhkan adalah kegiatan jugle trekking dimana peserta/wisatawan diajak untuk melakukan kegiatan petualangan ke dalam hutan hujan tropis yang masih alami di kawasan ini. Dalam perjalanan trekking ini di pandu oleh seorang pemandu dan selama perjalanan pemandu mencoba memasukkan muatan pendidikan konservasi kepada peserta kegiatan.

(2)

Keindahan hutan hujan tropis, air yang masih sangat jernih dan keberadaan kawanan monyet ekor panjang yang bersahabat dengan pengunjung mejadikan kawasan ini berbeda jika dibanding dengan lokasi arung jeram yang lain. Kepenatan

yang dialami selama 1 minggu bekerja, dijamin akan hilang setelah mengunjungi dan mengikuti kegiatan di lokasi ini.

Acara launching yang pada kesempatan ini sempat dihadiri oleh Bupati Tanah Datar Bapak M. Shodiq Pasadique, sebenarnya adalah awal dari kegiatan pengelolaan wisata alam untuk kawasan ini. Bupati Tanah Datar yang pada kesempatan ini sambutannya di sampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata yaitu Bapak Jamilis menyampaikan, bahwasanya jangan sampai launching ini menjadi awal dan sekaligus akhir kegiatan pengelolaan namun harapannya launching wisata pendidikan dan petualangan ini dapat menjadi titik tolak pengelolaan dan dapat menjadi simultan untuk penyelesaian permasalahan-permasalahan yang selama ini terjadi di kawasan ini.

Acara ini juga di hadiri oleh kepala divisi Region III PT Kereta Api Sumatera Barat yaitu Bapak Husen Nuroni dalam sambutanya beliau menyebutkan bahwa PT Kereta Api Sumatera Barat bersedia bekerja sama dalam rangka pengembangan kawasan Lembah Anai dan Mega Mendung pada khususnya. Bentuk dukungan dari pihak PT Kereta Api Sumatera Barat adalah dengan memberikan jadwal khusus kereta api - yang rencanaya akan dioperasikan kembali di daerah Sumatera Barat akhir tahun ini setelah vakum sejak

tahun 2002 – untuk berhenti di lokasi wisata Mege Mendung. Selanjutnya akan dievaluasi kembali dan jika memang mengharuskan untuk kereta api berhenti di lokasi ini maka itu bisa dikondisikan.

Kepala Balai KSDA Sumatera Barat Bapak Indra Arinal juga menyampaikan sambutan dalam ragka pembukaan acara ini. Dalam sambutannya tampak terlihat semangat dan keinginan dari Balai KSDA Sumatera Barat untuk serius dalam pengelolaan kawasan ini. Harapan yang sangat besar untuk pengelolaan kawasan ini juga nampak dari sambutan beliau. Setelah sekian lama konflik kepentingan terjadi di kawasan ini harapannya adalah dengan adaya kegiatan wisata pendidikan dan petualangan ini dapat dijadikan sebagai titik awal untuk mengusut benang yang terlanjur kusut secara perlahan-lahan.

Acara ceremonial launching ditandai dengan penyerahan dayung untuk arung jeram dari Bupati Tanah Datar dalam hal ini diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata Bapak Jamilis kepada kepala Balai KSDA Sumatera Barat bapak Indra Arinal yang kemudian diserahkan kepada PIODA. Tamu dan undangan yang hadir diberikan kesempatan untuk mencoba 2 jenis kegiatan yaitu jungle trekking dan rafting/arung jeram secara Cuma-Cuma alias gratis. Sempat Kaditlatas Padang Panjang dan Kepala Balai KSDA ikut serta dalam pengarungan sungai.

Keinginan pengelolaan secara serius oleh Balai KSDA terbukti dengan adanya kerjasama yang dilakukan Balai KSDA dengan sebuah yayasan yang memang memiliki keahlian dalam bidang ini. Sadar akan kapasitasnya yang tidak memiliki skill dalam kegiatan arung jeram dan outbond maka Balai KSDA menggandeng sebuah yayasan yang menyebut dirinya PIODA (Pioner Out Door Activity)

Referensi

Dokumen terkait

Khusus dalam bidang kehutanan di Provinsi Riau visi, misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih mampu dioperasionalkan dengan baik melalui program

Sedangkan untuk respon teknis yang paling berkontribusi dalam menjawab suara konsumen dan harus diperhatikan oleh industri kendang jimbe berdasarkan prioritasnya

Pada penelitian yang dilakukan Saleh (2003), tentang pematahan dormansi benih aren secara fisik pada berbagai lama ekstraksi buah, perlakuan ekstraksi 30 hari menunjukkan

Tabel 1.5.1 Hasil pengukuran bentuk gelombang sinyal output dengan dengan memvariasi frekuensi sinyal data.. Carrier Signal Frequencies.. Carrier I/P

)3isiko deteksi adalah risiko bahwa prosedur yang dilaksanakan oleh auditor  untuk menurunkan risiko audit ke tingkat yang dapat diterima tidak akan mendeteksi suatu kesalahan

Flexural strength and modulus values of fibre composites with fabric-loading-having different (weight ratio) of a fabric to all composites, are determined.

Secara prisipil melalui Undang-undang Sistem Peradilan Pidana Anak, telah mengedepankan pendekatan RJ dan proses diversi sebagai upaya penyelesaian tindak pidana

waktu proses integrasi, dalam artikel ini dipaparkan teknis menurunkan beberapa skema implisit untuk menyelesaikan MNAPDB orde satu dengan asumsi bentuk fungsi