• Tidak ada hasil yang ditemukan

ProdukHukum RisTek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ProdukHukum RisTek"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1951

TENTANG

PEMBEKUAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT PROPINSI DAN BADAN EKSEKUTIP PROPINSI SUMATERA TENGAH DAN CARA BAGAIMANA MENGATUR

PEMERINTAHAN DAERAH DI PROPINSI SUMATERA TENGAH UNTUK SEMENTARA WAKTU

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

a. bahwa berhubung dengan pembentukan Propinsi Sumatera Tengah yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 4 tahun 1950, yang berlaku mulai tanggal 15 Agustus 1950, pemerintahan daerah Sumatera Tengah perlu segera disusun baru menurut dasar-dasar dalam Undang-undang No. 22 tahun 1948;

b. bahwa pemerintahan daerah Propinsi Sumatera Tengah sejak hari tersebut masih dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Propinsi dan Badan Eksekutip Propinsi (Dewan Pemerintah Daerah), yang dibentuk atas dasar Undang-undang No. 10 tahun 1948, lagi pula jabatan Gubernur masih terluang, sehingga jalannya pemerintahan daerah tidak lancar;

c. bahwa usaha-usaha Dewan Perwakilan Rakyat dan Badan Eksekutip Propinsi Sumatera Tengah dalam membentuk pemerintahan daerah baru menuju ke arah pelaksanaan Undang-undang pokok pemerintahan daerah tidak berhasil, sehingga perkembangan pelaksanaan otonomi daerah Sumatera Tengah tertahan;

d. bahwa Acting-Gubernur yang telah diangkat oleh Pemerintah untuk memangku jabatan Kepala Daerah Propinsi Sumatera Tengah dengan tugas juga membentuk pemerintahan baru menurut instruksi Menteri Dalam Negeri tanggal 19 September 1950 No. Des. 12/4/27 tidak dapat menjalankan kewajibannya, karena penolakan Dewan Perwakilan Rakyat Propinsi Sumatera Tengah terhadap keangkatannya itu, dan karena timbang-terima dilarang oleh Dewan Perwakilan Rakyat Propinsi;

e. bahwa dengan perbuatan dan sikap tersebut Dewan Perwakilan Rakyat dan Badan Eksekutip Propinsi Sumatera Tengah telah keliru memakai kekuasaannya dan telah menghalang-halangi terbentuknya pemerintahan daerah baru, yang dalam keadaan tersebut di atas merugikan daerah dan Negara;

f. bahwa berhubung dengan keadaan di daerah itu dan hasrat Pemerintah untuk segera mengadakan pemerintahan daerah yang memenuhi syarat-syarat seperti tersebut dalam Undang-undang No. 22 tahun 1948 sebagai pelaksanaan Program-Kabinet, Pemerintah menganggap perlu mengadakan tindakan-tindakan dan peraturan seperti tersebut di bawah

(2)

ini. Mengingat:

Pasal 142 dan 98 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia, dan pasal 46 ayat 1, pasal 25 ayat I Undang-undang No. 22 tahun 1948, dan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 4 tahun 1950;

Memutuskan Menetapkan :

PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBEKUAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT PROPINSI DAN BADAN EKSEKUTIP PROPINSI SUMATERA TENGAH DAN CARA BAGAIMANA MENGATUR PEMERINTAHAN DAERAH DI PROPINSI SUMATERA TENGAH UNTUK SEMENTARA WAKTU.

Pasal 1.

Dewan Perwakilan Rakyat Propinsi dan Badan Eksekutip Propinsi (Dewan Pemerintah Daerah) Sumatera Tengah dibekukan sampai terbentuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Dewan Pemerintah Daerah menurut peraturan berdasarkan atas Undang-undang No. 22 tahun 1948.

Pasal 2.

1) Pemerintahan daerah Propinsi Sumatera Tengah untuk sementara waktu dijalankan oleh seorang Gubernur, Kepala Daerah yang diangkat oleh Pemerintah, bersama-sama dengan satu Dewan, yang terdiri dari seorang Ketua, yaitu Kepala Daerah dan sekurang-kurangnya 4 dan sebanyak- banyaknya 6 orang anggauta yang diangkat dan diperhentikan oleh Menteri Dalam Negeri atas usul Kepala Daerah.

2) Dalam menjalankan tugasnya seperti tersebut dalam ayat 1 Dewan bertanggung-jawab kepada Menteri Dalam Negeri.

Pasal 3.

Di samping menjalankan tugas pemerintahan pada umumnya Dewan yang tersebut dalam pasal 2 ayat I diberi tugas-kewajiban dalam waktu yang singkat, selama-lamanya 6 bulan, menyelenggarakan pembentukan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut peraturan-peraturan berdasarkan atas Undang-undang No. 22 tahun 1948.

(3)

Pasal 4.

Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada hari diundangkan.

Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 5 Januari 1951. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SOEKARNO.

PERDANA MENTERI, MOHAMMAD NATSIR. MENTERI DALAM NEGERI, ASSAAT.

Diundangkan

pada tanggal 8 Januari 1951. MENTERI KEHAKIMAN,

WONGSONEGORO.

Referensi

Dokumen terkait

Sebenarnya perubahan sistem kapitalisme saat itu bukan hanya sekedar memberikan hak-hak rakyat yang selama ini terampas oleh keserakahan kaum kapitalis sebagaimana alasan diatas,

Tes adalah hasil belajar siswa, tes terdiri dari dari dua macam yaitu pretest dan posttest. Pretest yaitu butir soal yang digunakan untuk mengetahui apakah kelas

Kata Kunci: Kompetensi Profesional Guru, Prestasi Belajar. Keberhasilan tujuan pendidikan tidak terlepas dari peran seorang tenaga profesional yaitu guru. Proses

merupakan penelitian awal dari penelitian biodegradasi zat warna azo menggunakan bioreaktor membran konsekutif aerob-anoksik yang terdiri dari reaktor kontak dan stabilisasi

Tahun1945, Kedudukan Dewan Perwakilan Daerah adalah sebagai lembaga tinggi negara setara dengan DPR yang juga sebagai lembaga tinggi Negara yang berfungsi sebagai

Hasil sniffing pengguna pada SSO SAML dengan backend Radius menggunakan aplikasi web blog dan elearning dapat dilihat pada gambar 5 dan 6. Gambar 5 menjelaskan pengujian

Indonesia mengenai bahasa Indonesia. Fenomena negatif yang terjadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia yaitu 1) banyak orang Indonesia memperlihatkan dengan bangga

Diagram konteks adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan sistem secara umum atau global dari keseluruhan sistem yang ada. Diagram Konteks yang terlihat