IMPLEMENTASI MANAJEMEN SYARIAH
KELOLA HOTEL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
FAKULTAS
PROGRAM STU
IMPLEMENTASI MANAJEMEN SYARIAH PADA
KELOLA HOTEL GRAND KALIMAS SYARIAH SURABAYA
SKRIPSI Oleh : SITI MUDRIKA NIM : C042120179
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
GRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
SURABAYA
2016
PADA TATA
SURABAYA
SURABAYA
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
ABSTRAK
Skripsi yang berjudul “Implementasi Manajemen Syariah Pada Tata Kelola Hotel Grand Kalimas Syariah” ini merupakan hasil penelitian kualitatif yang bertujuan menjawab pertanyaan tentang bagaimana tata kelola Hotel Grand Kalimas Syariah dan bagaimana implementasi manajemen syariah di Hotel Grand Kalimas Syariah.
Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian lapangan (field research), yang mana penelitian ini dalam bentuk lapangan yaitu dengan terjun langsung ke Lapangan untuk menggali tata kelola Hotel Grand Kalimas syariah, serta mengkaji manajemen syariah yang digunakan dalam mengelola Hotel Grand Kalimas Syariah tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dengan, HRD Manager, Sales Excecutive Hotel Grand Kalimas Syariah.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini menyatakan bahwa manajemen yang digunakan oleh Hotel Grand Kalimas Syariah yaitu menggunakan manajemen yang sesuai konsep Islami. Mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Perencanaan yang dilakukan oleh Hotel Grand Kalimas Syariah meliputi perencanaan dalam bidang produk fasilitas dan pelayanan, produk yang dimiliki oleh Hotel Grand Kalimas Syariah cukup beragam, fasilitas yang diberikan meliputi Al-Quran, sandal, mukenah yang ada di setiap kamar hotel, juga terdapat kaligrafi yang terpampang di setiap sudut ruang. Pelayanan yang diberikan oleh Hotel Grand Kalimas merupakan pelayanan yang Islami yaitu ketika terdapat tamu yang datang wajib mengucapakan “Assalamualaikum”. Pengorganisasian dalam sumber daya manusia, pemakaian seragam oleh karyawan harus sopan, rapi dan tertutup auratnya, bagi karyawan perempuan harus memakai jilbab, pengarahan setiap karyawan yang baru pasti diberi training atau bimbingan sebelum memulai bekerja. Pengawasan dalam bidang keuangan Hotel Grand Kalimas Syariah melakukan pengawasan kepada setiap pemasukan dana maupun pengeluaran, pihak hotel telah menempatkan dananya pada bank syariah dan mengeluarkan dananya sesuai dengan cara yang Islami yaitu memberikan zakat fitrah dan maal kepada fakir miskin dan anak yatim.
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM ... i
PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
PENGESAHAN ………... iv
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL... . x
DAFTAR TRANSLITERASI ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi dan Batasan Masalah ... 10
C. Rumusan Masalah ... 11
BAB II KONSEP MANAJEMEN HOTEL SYARIAH A. Manajemen………….. ... 26
1. Pengertian Manajemen ... 26
2. Manajemen Menurut Islam……….. 29
3. Pengertian Manajemen Syariah………... 30
4. Macam-Macam Pembahasan Manajemen Syariah ... 31
B. Fungsi Manajemen ... 33
1. Pengertian Hotel ... 49
2. Hotel Menurut Pandangan Islam... 50
3. Standar Pelayanan Hotel Syariah ……… .. 50
BAB III PENERAPAN MANAJEMEN SYARIAH PADA TATA KELOLA HOTEL GRAND KALIMAS SYARIAH SURABAYA A. Gambaran Umum Hotel Grand Kalimas Syariah ... 55
1. Profil Hotel Grand Kalimas Syariah ... 55
2. Sejarah Hotel Grand Kalimas ... 55
3. Visi dan Misi Hotel Grand Kalimas Syariah ... 57
4. Struktur Organisasi dan Job Description Hotel Grand Kalimas Syariah ... 59
B. Bentuk Penerapan Manajemen Syariah Pada Hotel Grand Kalimas Syariah ... 66
BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN SYARIAH PADA TATA KELOLA HOTEL GRAND KALIMAS SYARIAH A. Analisis Manajemen Syariah yang Digunakan Sebagai Dasar Pengelolaan Hotel Grand Kalimas Syariah... 80
B. Implementasi Manajemen Syariah Pada Tata Kelola Hotel Grand Kalimas Syariah... 88
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 91
B. Saran ... 92
DAFTAR PUSTAKA………...….. 94
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki
beragam suku bangsa, bahasa, dan agama dengan jumlah penduduk 250,2 juta
orang. Meskipun bukan Negara Islam, Indonesia merupakan negara dengan
penduduk muslim terbesar di dunia dengan jumlah penduduk Islam sebanyak
88 persen, Kristen 5 persen, Katolik 3 persen, Hindu 2 persen, Budha 1 persen
dan lainnya 1 persen. Islam menduduki agama yang paling banyak dianut oleh
masyarakat Indonesia, karena Islam merupakan agama yang universal
permasalahan yang di bahas menyeluruh pada aspek kehidupan, baik tentang
ibadah, syariah maupun akhlak.1
Islam tidak hanya membahas hubungan antara manusia dengan Tuhan
namun juga mengatur hubungan antara manusia dengan manusia contohnya
yaitu bisnis. Manusia adalah khalifah Allah di muka bumi dan Allah telah
menundukkan alam semesta ini untuk kepentingan manusia. Kedudukan
manusia sebagai khalifah adalah untuk membangun dunia ini untuk
mengeksplorasi sumber-sumber alamnya dengan cara melakukan pekerjaan
dan kegiatan bisnis.2 Bisnis diperlukan karena manusia tidak mampu
1 Ismail, Perbankan Syariah (Jakarta: Kencana, 2011), 3-4.
2 Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah (Bandung: Alfabeta, 2009),
2
memenuhi keperluannya sendiri tanpa bantuan orang lain oleh sebab itu,
Allah telah menjelaskan dalam Al Quran surat Al maidah (5):2
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa hubungan masyarakat dengan
masyarakat hendaknya tercermin dalam sikap saling membantu dan bekerja
sama dalam hal kebajikan dan ketakwaan, sehingga akan menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat bagi manusia. Selain itu tujuan bisnis syariah
adalah untuk mengembangkan harta dan memperoleh keuntungan dengan
jalan yang halal dan di ridhai oleh Allah Swt. 4
Bisnis adalah salah satu aspek kehidupan yang penting, karena bisnis
merupakan cara manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,
bisnis merupakan salah satu bentuk muamalah atau interaksi sosial manusia,
banyak umat Islam yang belum mengetahui aturan-aturan bisnis dalam Islam
sehingga tidak sedikit dari kita yang tidak sengaja melanggar aturan-aturan
yang dilarang dalam bisnis. Islam sebagai agama yang lengkap tidak hanya
mengeluarkan aturan-aturan dasar yang penting tentang haram atau tidaknya
suatu bisnis. Tetapi juga, Agama Islam memberikan solusi bahwa bisnis
dapat dijadikan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menggapai
3 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahnya (Jakarta: PT Kilmi, 2010),
322.
3
ridha Nya. Oleh karena itu, Islam menyarankan untuk melakukan bisnis yang
sesuai dengan nilai-nilai keislaman dan menganjurkan bagi para pebisnis
muslim untuk menerapkan prinsip-prinsip dan strategi yang telah
dicontohkan oleh Rasulullah saw jika ingin mendapatkan keuntungan dan
keberkahan secara bersamaan.
Berkembangnya kegiatan Ekonomi Syariah akan berpengaruh
terhadap sektor layanan jasa, yang menerapkan prinsip syariah dalam
menjalankan usahanya seperti travel Islami, kuliner dengan konsep islami,
serta terdapat usaha di bidang pariwisata dengan konsep syariah.5 Pariwisata
syariah memfokuskan kepada produk halal, yang mengandung prinsip prinsip
syariah sebagaimana yang telah diatur oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Islam menganjurkan setiap orang untuk berpariwisata seperti yang di
jelaskan dalam Al Quran Surat Al Mulk ayat 15:
maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa kita sebagai khalifah di bumi
diperintahkan untuk menjelajahi bumi yang telah diciptakan oleh Allah Swt
selain itu, kita diperintahkan untuk mengambil hikmah dari setiap perjalanan
yang kita lewati.
5Didin Hafidhudin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktik (Jakarta: Gema Insani Press, 2003), 1.
4
Pada Era Globalisasi ini semakin ketatnya persaingan usaha banyak
bisnis yang mulai bermunculan seperti bisnis wisata syariah adalah bisnis
masa depan dan sudah menjadi trend di dunia pariwisata.7 Negara-negara
yang penduduk mayoritasnya non-muslim saja sudah berlomba-lomba
mengarah pada bagaimana memikat para wisatawan muslim untuk datang ke
negara mereka. Hongkong yang ingin memperbanyak pembangunan masjid
hanya untuk menarik wisatawan muslim, Thailand yang menyediakan tempat
sholat yang besar dan indah di Svarnabhumi International Airport hingga
Cina yang gencar mewajibkan kamar hotel melengkapinya dengan Qibla
Direction.8
Setiap tahun arus wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia
terus meningkat, begitu pula pergerakan wisatawan nusantara di wilayah
Indonesia. Peningkatan ini perlu diimbangi dengan peningkatan penyediaan
kamar hotel maupun akomodasi lainnya sehingga tidak menimbulkan
kesenjangan antara permintaan dan penawaran atas kamar atau akomodasi
lainnya. Peningkatan tingkat hunian kamar hotel bisa dilihat pada tabel
sebagai berikut:
5
Tabel 1.1
Tingkat Penghunian Kamar pada Hotel Bintang Menurut Provinsi Tahun 2010-2014 (Persen).9
9 Sumber Badan Pusat Statistik, dalam http://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/980.
6
Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Tingkat Hunian
hotel yang ada di Indonesia dari tahun ketahun dari tahun 2010 sampai tahun
2014 terus meningkat, seperti yang terlihat pada tahun 2010 tingkat hunian
kamar 48,86% sedangkan, pada tahun 2014 yaitu mengalami peningkatan
sebesar 52,56% hal ini disebabkan berkembangnya bisnis pariwisata di
Indonesia.
Tuntutan para wisatawan untuk mendapatkan layanan yang sesuai
mendorong usaha perhotelan untuk terus meluas. Perhotelan bukan lagi
sebuah bisnis tradisional melainkan telah berubah menjadi industri yang
memiliki peran yang sangat menentukan bagi usaha perjalanan, kesejahteraan
ekonomi, dan peningkatan transportasi baik darat maupun udara. Oleh karena
itu, peningkatan jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun
mancanegara, di suatu daerah tujuan wisata akan mempengaruhi (tingkat
hunian kamar) hotel.10 Peraturan pemerintah nomor 67 tahun 1996 tentang
penyelenggaraan Kepariwisataan Indonesia pasal 61 menyatakan bahwa:
“Pelayanan pokok usaha yang harus disediakan sekurang kurangnya harus
meliputi penyediaan kamar tempat menginap, penyediaan tempat pelayanan
makan dan minum, penyediaan pelayanaan pencucian dan penyediaan
pelayanan lainnya”.11
Meningkatnya bisnis berbasis syariah, saat ini masyarakat muslim
mulai membangun bisnis di bidang perhotelan dengan menerapkan konsep
10 Agus Sambodo dan Bagyono, Dasar-Dasar Kantor Depan Hotel (Yogyakarta: Andi Offset,
2006), 1-2.
7
penginapan Islam. Kehadiran hotel dengan konsep penginapan Islam ini
mengurangi image masyarakat bahwa hotel menjadi tujuan atau tempat
maksiat, karena dengan konsep penginapan Islam ini, maka
peraturan-peraturan yang dijadikan acuan untuk menjalankan operasionalnya adalah
hukum syariah Islam. Hotel syariah merupakan hotel yang menerapkan
prinsip-prinsip syariah dalam menjalankan kegiatan operasional dan
menerapkan manajemen syariah dalam bisnisnya.
Manajemen adalah suatu ilmu dan seni untuk melakukan tindakan
guna mencapai tujuan sedangkan, fungsi manajemen merupakan ilmu
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan
pada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan
terlebih dahulu.12 Pembahasan dalam manajemen syariah adalah perilaku
yang terkait dengan nilai-nilai keimanan dan ketauhidan, yang berarti
manajemen syariah membahas perilaku yang diupayakan menjadi amal saleh
yang abadi.13
Fungsi manejemen meliputi planning, organizing, actuating,
controlling. Planning yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk
menetapkan tujuan terlebih dahulu pada suatu jangka waktu atau tertentu
serta tahapan atau langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai
tujuan tertentu. Organizing merupakan suatu proses dan kegiatan dalam
pembagian kerja yang direncanakan oleh anggota kelompok pekerjaan,
12 M Manullang, Dasar-Dasar Manajemen (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1990), 17.
13 Didin Hafidhudin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktik (Jakarta: Gema
8
penentuan hubungan pekerjaan baik di antara mereka, serta pemberian
lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang kondusif. Actuating yaitu suatu
rangkaian kegiatan untuk memberikan petunjuk atau intruksi dari atasan
kepada bawahan atau kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok
formal untuk mencapai tujuan bersama. Controlling yaitu pengawasan kepada
setiap kegiatan yang dilaksanakan agar sesuai dengan rencana. 14
Daerah Jawa Timur banyak sekali hotel syariah yang mulai
berkembang mulai dari hotel yang sejak lahir sudah menggunakan konsep
syariah sampai yang berpindah dari konsep konvensional ke konsep syariah,
terutama di daerah Surabaya dan Sidoarjo banyak bisnis hotel syariah yang
mulai bermunculan seperti Hotel Walan Syariah dan Hotel Global Syariah di
sekitar Bandara Internasional Juanda. Hotel Global Syariah adalah cabang
dari Hotel Global konvensional yang menggunakan konsep syariah. Hotel
Wali Songo, Hotel Mesir dan Hotel Grand Kalimas di Surabaya.
Hotel Grand Kalimas yang berada di Jl. KH Mansur No.151,
Surabaya, Jawa Timur, Grand Kalimas berjarak hanya 100 meter dari Masjid
Ampel dan Makam Sunan Ampel, 5 menit dari Jembatan Merah Plaza, 15
menit berkendara ke Tunjugan Plaza Shopping Mall, 30 menit berkendara ke
Stasiun Kereta Api Gubeng dan 40 menit berkendara ke Kebun Binatang
Surabaya, Bandara Internasional Juanda dapat ditempuh dalam waktu 1 jam.
Layanan yang ditawarkan termasuk laundry dan penyewaan antar
jemput bandara juga dapat disediakan dengan biaya tambahan. Hotel ini
9
memiliki ruang serbaguna dan brankas. Para tamu dapat mencicipi beragam
masakan Indonesia, Chinese Muslim, European dan yang special dari hotel ini
Arabian Food, sementara layanan kamar 24 jam tersedia berdasarkan
permintaan.
Hotel Grand Kalimas menawarkan kenyaman modern di semua kamar
yang ber-AC dengan TV kabel layar datar, Wi-Fi gratis di area umum dan
juga parkir gratis. Kamar-kamar lengkapnya menampilkan dekorasi penuh
gaya dan tata cahaya yang hangat. Semua kamar menawarkan meja dan ruang
duduk, sementara kamar-kamar tertentu memiliki minibar, untuk menambah
kenyamanan air mineral kemasan disediakan setiap hari. Fasilitas shower juga
tersedia di kamar mandi.
Hotel yang menggunakan konsep syariah sudah banyak ditemui baik
di Surabaya maupun di Sidoarjo. Akan tetapi masih, sedikit hotel yang
menerapkan manajemen yang benar-benar Islami pada pengelolaannya.
Seperti yang dikatakan oleh M Soleh, jumlah hotel berbintang dan non
bintang mencapai 150 hotel dari data PHRI hingga akhir 2015. Dari data,
tahun 2016 akan ada pembangunan 10 hotel bintang di Surabaya. Bahkan, 2
sudah dibangun dan beroperasi.15 Karena banyak hotel konvensional yang
berubah menjadi hotel syariah Hal ini membuat penulis tertarik untuk
mengkaji lebih dalam lagi tentang manajemen yang meliputi tentang
perencanaan, peorganisasian, pengarahan serta pengawasan yang digunakan
10
oleh Hotel Grand Kalimas Syariah, apakah sudah sesuai dengan manajemen
syariah atau belum.
Dengan demikian peneliti merasa tertarik untuk membahas
permasalahan tersebut dari yang telah dijabarkan diatas untuk pembahasan
yang lebih jelas maka penelitian ini akan disusun dalam bentuk skripsi yang
berjudul “Implementasi Manajemen Syariah Pada Tata Kelola Hotel Grand
Kalimas Syariah Surabaya”
B. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan maka masalah
yang dapat di identifikasi di antaranya adalah :
a. Ajaran Bisnis dalam Islam
b. Bisnis Pariwisata Syariah menurut Islam
c. Manajemen Syariah
d. Fungsi Manajemen
e. Hotel Grand Kalimas Syariah
f. Implementasi Manajemen Syariah Pada Tata Kelola Hotel Grand
Kalimas Syariah
2. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih fokus dan sesuai dengan sasaran yang
diinginkan, maka peneliti memberi batasan masalah. Adapun batasan
masalah dalam penelitian ini adalah:
11
b. Implementasi Manajemen Syariah pada tata kelola Hotel Grand
Kalimas Syariah.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana Manajemen Tata Kelola Hotel Grand Kalimas Syariah?
2. Bagaimana Implementasi Manajemen Syariah pada Tata Kelola Hotel Grand Kalimas Syariah ?
D. Kajian Pustaka
Kajian pustaka adalah deskripsi ringkas tentang kajian atau penelitian
yang sudah pernah dilakukan diseputar masalah yang akan diteliti sehingga
terlihat jelas bahwa kajian yang akan dilakukan ini tidak merupakan
pengulangan atau duplikasi dari kajian atau penelitian yang telah ada. 16
Penelitian yang berjudul ”Implementasi Manajemen Syariah Pada
Tata Kelola Hotel Grand Kalimas Syariah” Berdasarkan penelusuran kajian
kepustakaan berikut ada penelitian yang terkait dengan permasalahan yang
terdapat dalam penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:
Pertama, penelitian mengenai hotel syariah telah dilakukan
sebelumnya oleh Tommy Andrias dengan judul “Pengaruh Manajemen
Syariah Terhadap Kinerja Karyawan di Hotel Grasia Semarang”. Penelitian
ini membahas tentang perilaku, struktur organisasi dan sistem berpengaruh
16 Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya, Petunjuk Teknis Penulisan Skripsi (Surabaya,
12
pada Kinerja Karyawan di Hotel Grasia Semarang. Metode penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif, Hasil dari penelitian ini adalah Terdapat
pengaruh signifikan pada uji simultan (secara bersama-sama) semua variabel
independen (manajemen syariah) terhadap variabel dependen (kinerja
karyawan). Hali ini menunjukkan bahwa semakin tinggi manajemen syariah
maka semakin tinggi kinerja karyawan. Yang artinya bahwa seluruh variabel
independen (Perilaku, Struktur Organisasi, dan Sistem) mempunyai pengaruh
terhadap naik atau turunnya suatu Kinerja Karyawan di Hotel Grasia
Semarang.17
Penelitian oleh Tommy Andrias ini memiliki kesamaan yaitu sama
sama meneliti tentang manajemen Syariah di Hotel Syariah. Perbedaannya
adalah saat ini peneliti akan meneliti Implementasi Manajemen Syariah pada
tata kelola Hotel Grand Kalimas Syariah sedangkan penelitian yang
dilakukan oleh Tommy Andrias ini adalah tentang Manajemen Syariah
terhadap kinerja karyawan dan objeknya adalah karyawan Hotel Grasia
Semarang.
Kedua, penelitian mengenai produk, pelayanan dan pengelolaan bisnis
hotel syariah walisongo telah dilakukan sebelumnya oleh Syarifuddin, dengan
judul ”Analisis produk, pelayanan dan pengelolaan bisnis perhotelan syariah
pada hotel syariah wali songo surabaya”. Penelitian ini membahas tentang
analisa produk, pelayanan dan pengelolaan bisnis perhotelan, yaitu membahas
17 Tommy Andrias, Pengaruh Manajemen Syariah Terhadap Kinerja Karyawan di Hotel Grasia
13
prinsip-prinsip yang digunakan oleh Hotel Syariah Walisongo. Metode
penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
Hasil dari penelitian ini adalah dalam pelaksanaan prinsip-prinsip
syariah pada produk, pelayanan, dan pengelolaan Hotel Syariah Walisongo
kurang terlaksana dengan baik hal ini dikarenakan Hotel Syariah Walisongo
memperhatikan prinsip-prinsip syariah akan produk yang ditujukan kepada
tamu hotel, akan tetapi tidak memperhatikan produk hotel yang ditawarkan
oleh karyawan18. Penelitian oleh Syarifuddin ini mempunyai kesamaan yaitu
sama-sama meneliti tentang Hotel syariah. Perbedaannya terletak pada
permasalahan, permasalahan yang dibahas oleh Syarifuddin ini mengenai
produk, pelayanan sedangkan permasalahan yang akan di bahas oleh penulis
ini adalah tentang manajemen syariah pada tata kelola Hotel Grand Kalimas
Syariah.
Ketiga, penelitian mengenai penerapan nilai-nilai bisnis Islam
terhadap hotel syariah telah dilakukan sebelumnya oleh Siti Rohmah, dengan
judul ”Penerapan nilai nilai Etika Bisnis Islam Di Hotel Madani Syariah
Yogyakarta”. Penelitian ini membahas tentang nilai-nilai binis Islam. Metode
penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
Hasil dari penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui
penerapan nilai-nilai etika bisnis Islam serta kriteria hotel syariah standard
nasional kategori hilal 1 di Hotel Madani Syariah Yogyakarta. Hotel Madani
18 Syarifuddin, Analisis Produk, Pelayanan dan Pengelolaan Bisnis Perhotelan Syariah pada Hotel
14
Syariah hadir untuk menawarkan perbedaan antara hotel syariah dan hotel
konvensional, hotel syariah merupakan salah satu tawaran yang menarik
dalam rangka meningkatkan kualitas moral dan karakter bangsa Indonesia
yang luhur. Pemikiran etika bisnis Islam lalu dimunculkan kembali ke
permukaan, dengan alasan bahwa Islam adalah agama yang sempurna. Dari
hasil penelitian ini menunjukan bahwa etika bisnis Islam diterapkan di Hotel
Madani Syariah Yogyakarta akan tetapi masih perlu ditingkatkan, kriteria
hotel standard nasional kategori hilal 1 juga sudah diterapkan akan tetapi
masih perlu ditingkatkan lagi.19
Penelitian oleh Siti Rohmah ini mempunyai kesamaan yaitu sama-
sama meneliti tentang Hotel Syariah. Perbedaannya adalah saat ini peneliti
meneliti tentang implementasi manajemen syariah pada tata kelola Hotel
Grand Kalimas Syariah itu mencakup sumber daya manusia, keuangan,
pemasaran serta operasionalnya, sedangkan Siti Rohmah meneliti tentang
produk, pelayanan Hotel Madani Syariah.
Keempat, penelitian mengenai pengaruh kualitas pelayanan dan
penerapan prinsip-prinsip syariah telah dilakukan sebelumnya oleh Lina
Abdul Warist, dengan judul “pengaruh kualitas pelayanan dan penerapan
prinsip-prinsip syariah terhadap minat konsumen hotel syariah”. penelitian
ini membahas tentang kualitas pelayanan yang dilakukan oleh hotel syariah.
Metode dari penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.
19 Siti Rohmah, Penerapan Nilai Nilai Etika Bisnis Islam di Hotel Madani Syariah Yogyakarta
15
Hasil dari penelitian ini adalah Kualitas pelayanan secara signifikan
berpengaruh terhadap minat konsumen untuk memakai hotel syariah (Hotel
Graha Agung Semarang). Semakin baik pelayanan dan penerapan
prinsip-prinsip syariah yang diberikan maka semakin tinggi pula minat konsumen
untuk memakai hotel syariah sebagai jasa akomodasi. Penerapan
prinsip-prinsip syariah secara signifikan berpengaruh terhadap minat konsumen
untuk memakai hotel syariah (Hotel Graha Agung Semarang). Semakin baik
penerapan prinsip-prinsip syariah maka semakin tinggi pula minat konsumen
untuk memakai hotel syariah sebagai jasa akomodasi.20
Penelitian oleh Abdul Warist ini memiliki kesamaan yaitu sama-
sama meneliti tentang hotel syariah. Perbedaannya adalah saat ini peneliti
meneliti tentang manajemen syariah pada tata kelola Hotel Grand Kalimas
Syariah, sedangkan yang diteliti oleh Warist ini mengenai kualitas pelayanan
Hotel Graha Agung Syariah.
Kelima, penelitian ini mengenai strategi marketing syariah di hotel
syariah telah dilakukan sebelumnya oleh Siti Mutmainnah, dengan judul
“Implementasi strategi marketing syariah dihotel semesta semarang”.
Penelitian ini membahas tentang bagaimana strategi marketing syariah di
hotel semesta semarang. Metode dari penelitian ini menggunakan metode
kualitatif pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara dan
20 Abdul Warist, Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Penerapan Prinsip-Prinsip Syariah terhadap
16
dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah menunjukkan Hotel syariah
adalah hotel yang dalam penyediaan, pengadaan dan penggunakan produk dan
fasilitas serta dalam operasional usaha tidak melanggar aturan syariah.
Strategi marketing syariah adalah strategi pemasaran 4P (produk, price,
promotion, place) sesuai dengan aturan syariah, adapun strategi marketing
syariah terbagi menjadi dua yaitu ke dalam dan keluar, strategi yang keluar
meliputi pelayanan dalam Hotel Semesta Semarang.21 Perbedaan yang
mendasar antara marketing hotel syariah dan hotel konvensional adalah hotel
syariah tidak hanya mempertimbangkan hukum negara atau undang undang,
namun juga mempertimbangkan hukum syariah Islam dan profit bukan
menjadi prioritas utama sedangkan, hotel konvensional hanya
mempertimbangkan hukum negara atau undang undang, sedangkan profit
adalah tujuan utama.
Penelitian ini mempunyai kesamaan yaitu sama-sama meneliti
tentang hotel syariah. perbedaanya peneliti saat ini meneliti tentang
manajamen syariah pada tata kelola Hotel Grand Kalimas Syariah sedangkan
yang diteliti oleh Siti Mutmainnah ini meneliti tentang strategi marketing
syariah hotel semesta syariah di semarang.
21Siti Mutmainnah, Implementasi Strategi Marketing Syariah di Hotel Semesta Syariah
17
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang dirumuskan diatas, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui bagaimana Manajemen Tata Kelola Hotel Grand
Kalimas Syariah.
2. Untuk mengetahui apakah Hotel Grand Kalimas Syariah sudah
mengimplementasikan Manajemen Syariah pada Tata kelolanya.
F. Kegunaan Hasil Penelitian
Kegunaan hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat baik bagi peneliti
maupun bagi pembaca, diantaranya yakni sebagai berikut:
1. Secara Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan di bidang
Ekonomi Islam umumnya dan khususnya di bidang keilmuan pada produk
jasa.
2. Secara Praktis
a. Bagi penulis, sebagai sarana untuk memahami mata kuliah yang
diperoleh untuk diterapkan di kehidupan sehari terutama tentang
penerapan manejemen syariah di Hotel Grand Kalimas yang ada di
Surabaya.
b. Bagi tamu atau pelanggan Hotel Grand Kalimas Syariah, penelitian ini
diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk
18
Syariah, karena juga sangat mengedepankan prinsip-prinsip syariah,
oleh karena itu sangat dianjurkan kepada masyarakat untuk lebih
selektif dalam memilih tempat penginapan.
c. Bagi praktisi perhotelan, hasil dari penelitian ini diharapkan
bermanfaat bagi sebagai bahan evaluasi, agar bisa lebih berkembang
dan maju.
d. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan referensi bahan penelitian
lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang sempurna.
G. Definisi Operasional
1. Manajemen Syariah
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang
melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang
kearah tujuan-tujuan organisasi yang bernilai Islam. Pengelolaan dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses yang memberikan
pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan
kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.22 Pengelolaan merupakan tata
kelola terhadap yaitu meliputi perencanaan, pengaturan, pengawasan,
penggerak sampai dengan proses terwujudnya tujuan.
2. Hotel Grand Kalimas Syariah
Hotel yang menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan, dan
minum, serta jasa lainnya bagi umum, dikelola secara komersial serta
22 Umi Chulsum danWindy Noura, Kamus Besar BahasaIndonesia (Surabaya: Kashiko
19
memenuhi kelentuan persyaratan yang ditetapkan pemerintah, industri,
dan syariah.
H. Metedologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Metodologi penelitian adalah serangkaian hukum, aturan, dan tata
cara tertentu yang diatur dan ditentukan berdasarkan kaidah ilmiah dalam
menyelenggarakan suatu penelitian dalam koridor keilmuan yang diatur
dan ditentukan berdasarkan suatu penelitian dalam koridor keilmuan yang
hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.23
Dalam penelitian skripsi ini, penulis menggunakan penelitian
kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang
berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan
masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti menekankan sifat relitas
yang terbangun secara sosial, hubungan erat antara peneliti dan subjek
yang diteliti. Dengan pendekatan deskriptif merupakan penelitian yang
berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi
saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian pada masalah
aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. 24
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini di lakukan yang beralamatkan di Jl. KH Mansur
No.151, Surabaya, Jawa Timur.
20
3. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder:
a. Sumber Primer, subjek penelitian yang dijadikan sebagai sumber
informasi penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau
pengambilan data secara langsung atau yang dikenal dengan istilah
interview (wawancara).25 Sumber data primer lainnya adalah data
dokumentatif dari diantaranya berupa: perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan serta pengawasan yang terdiri dari
fasilitas, pemasaran, kepemimpinan di Hotel Grand Kalimas Syariah.
Dalam hal ini sumber primer yang dimaksud adalah seluruh sumber
yang ada di Hotel Grand Kalimas Syariah.
b. Sumber Sekunder, dikaitkan dengan sumber yang lain selain
dokumen langsung yang menjelaskan tentang suatu gejala. Data
tambahan dalam penelitian ini adalah pandangan para pakar, berita
terkait yang dimuat di berbagai media, dan seminar-seminar. Sumber
sekunder ini diperoleh dari buku terkait, jurnal, internet, dan
sumber-sumber lain yang relevan.26 Dimana sumber sekunder tersebut
meliputi:
1)Anton Ramdan, Etika Bisnis dalam Islam.
2) Ismail, Perbankan Syariah.
3) Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah.
25Saifuddin Azwar, Metode Penelitian …, 91.
21
4)Agus Sambodo dan Bagyono, Dasar-Dasar Kantor Depan Hotel.
5)M manullang, Dasar-Dasar Manajemen.
6)Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah
dalam Praktik.
7)Mardani, Hukum Bisnis Syariah.
8)Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis syariah.
4. Teknik Pengumpulan Data
Merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena
tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui
teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar data yang ditetapkan.27 Teknik pengumpulan
data dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Observasi atau pengamatan merupakan metode pengumpulan data
yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui
pengamatan dan penginderaan.28 Dalam hal ini peneliti mengamati
tentang manjemen syariah yang dilakukan terhadap pengelolaannya.
2. Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dan informan atau orang yang diwawancarai, dengan
27Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Bandung: Alfabeta, 2014), 308.
28Burhan Bugin, Penelitian Kualtatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,dan Ilmu Sosial
22
atau tanpa menggunakan pedoman wawancara, di mana pewawancara
dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.29
3. Dokumentasi merupakan proses memperoleh data dari tulisan, surat
surat, catatan harian, cendera mata, laporan yang sudah dipersiapkan
oleh peneliti.30
5. Teknik Pengolahan Data
Data yang berhasil dihimpun oleh penulis kemudian diolah dengan
menggunakan teknik pengolahan data dengan tahap sebagai berikut:
a. Editing, yaitu pemeriksaan kembali dari semua data yang diperoleh
terutama dari segi kelengkapannya, kejelasan makna, keselarasan antara
data yang ada dan relevansi dengan penelitian.31 Dalam hal ini penulis
akan mengambil data yang akan dianalisis dengan rumusan masalah
saja.
b. Organizing, yaitu menyusun kembali data yang telah didapat dalam
penelitian yang diperlukan dalam kerangka paparan yang sudah
direncanakan dengan rumusan masalah secara sistematis.32 Penulis
melakukan pengelompokan data yang dibutuhkan untuk dianalisis dan
menyusun data tersebut dengan sistematis untuk memudahkan penulis
dalam menganalisa data.
29 Ibid., 111.
30 Ibid., 125.
31Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D (Bandung: Alfa Beta, 2008),
243.
23
c. Analising, yaitu dengan menganalisis data yang telah diperoleh dari
penelitian untuk memperoleh kesimpulan mengenai kebenaran fakta
yang ditemukan, yang akhirnya merupakan sebuah jawaban dari
rumusan masalah.33
6. Teknik Analisis Data
Analisis data pada hakikatnya adalah pemberitahuan peneliti
kepada pembaca tentang apa saja yang hendak dilakukan terhadap data
yang sedang dan telah dikumpulkan, sebagai cara nantinya bisa
memudahkan peneliti dalam memberikan penjelasan dan interpretasi dari
responden atau menarik kesimpulan.34
Analisis data adalah Data yang telah berhasil dikumpulkan
selanjutnya akan dianalisis secara deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dengan metode yang telah
ditentukan35. Tujuan dari metode ini adalah untuk membuat deskripsi
atau gambaran mengenai objek penelitian secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena
yang diselidiki.36
Kemudian data tersebut diolah dan dianalisis dengan pola pikir
induktif yang berarti pola pikir yang berpijak pada fakta-fakta yang
33 Ibid., 246.
34 Burhan Bugin, Metodologi Penelitian Sosial Kuantitatif dan Kualitatif (Surabaya: Airlangga
University Press, 2005), 131.
35 Ibid.,143.
24
bersifat khusus kemudian diteliti, dianalisis dan disimpulkan sehingga
pemecahan persoalan atau solusi tersebut dapat berlaku secara umum.
I. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan merupakan bantuan yang dapat
digunakan pembaca untuk mempermudah mengetahui urutan-urutan
sistematis dari karya ilmiah tersebut. Skripsi ini disusun dalam lima (5) bab
yang diambil dari referensi-referensi, buku maupun data-data, sehingga
pembaca dapat memahami dengan mudah. Adapun sistematikanya adalah
Bab pertama yaitu pendahuluan. Dalam bab ini menjelaskan
tentang latar belakang, identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, kajian pustaka,
metodologi penelitian (meliputi data yang dikumpulkan, sumber data, teknik
pengumpulan data, teknik pengolahan data dan teknik analisis data) dan
sistematika pembahasan.
Bab kedua yaitu pembahasan. Dalam bab ini penulis menjelaskan
tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan penelitian dengan
menggunakan teori-teori tentang manajemen syariah seperti teori
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan.
Bab ketiga yaitu deskripsi data. Dalam bab ini penulis
menjelaskan data yang berkenaan dengan hasil wawancara dan observasi.
Yang berkaitan dengan gambaran umum tentang Hotel Grand Kalimas
25
Bab keempat yaitu analisis penilaian. Dalam bab ini penulis
menjelaskan tentang analisis data penelitian yang telah dideskripsikan
sebelumnya guna menjawab masalah penelitian, yaitu apakah manejemen
tata kelola sudah sesuai dengan prinsip syariah, apakah sudah
mengimplementasikan manajemen syariah. Apabila tata kelola sesuai dengan
manajemen syariah apakah membawa dampak bagi Hotel Grand Kalimas
Syariah.
Bab kelima yaitu penutup. Kesimpulan menjelaskan tentang hasil
penelitian dan pembahasan disesuaikan dengan rumusan masalah dan tujuan
penelitian yang disajikan secara singkat dan jelas. Sedangkan saran
merupakan himbauan kepada pembaca atau instansi terkait agar saran yang
dipaparkan dapat memberi pengetahuan dan manfaat serta dapat
dikembangkan menjadi bahan kajian penelitian berikutnya.
26 BAB II
KONSEP MANAJEMEN HOTEL SYARIAH
A. Manajemen
Lahirnya konsep manajemen di tengah gejolak masyarakat sebagai
konseskuensi akibat tidak seimbangnya pengembangan teknis dengan
kemampuan sosial. Meskipun pada kenyataannya, perkembangan ilmu
manajemen sangat terlambat jauh dibandingkan peradaban manusia di muka
bumi ini yang dimulai sejak keberadaan Adam dan Hawa. Barulah kurang
lebih pada abad ke-20 kebangkitan para teoritisi maupun para praktisi sudah
mulai tampak.
Istilah manajemen telah diartikan oleh berbagai pihak dengan
prespektif yang berbeda misalnya pengelolaan, pembinaan, pengurusan,
ketatalaksanaan, kepemimpinan, pemimpin, ketata pengurusan, administrasi,
dan sebagainya. Masing-masing pihak dalam memberikan istilah diwarnai
oleh latar belakang pekerjaan mereka. Meskipun kenyatataannya bahwa
istilah tersebut memiliki perbedaan makna.
1. Pengertian Manajemen
Manajemen (Bahasa Inggris) berasal dari kata to manage, kata
manage dijelaskan berasal dari Bahasa Itali “Managgio” dari kata
“Managggiare” kata manage dalam kamus diberi arti:
a. To direct and control (membimbing dan mengawasi).
27
c. To carry on business or affairs (mengurus perniagaan atau persoalan
persoalan).
d. To achieve one’s purpose (mencapai tujuan tertentu).
Manajemen adalah berbicara tentang pencapaian tujuan pada
suatu usaha baik niaga, urusan-urusan lain, dengan cara seksama disertai
pembimbingan dan pengawasan. Manajemen merupakan proses kegiatan
yang akan dilakukan secara bersama untuk mencapai tujuan. Definisi
tentang manajemen dari beberapa Tokoh1:
1. R.T. Livingstone dalam buku The Engeneering of Organization and
Management, menyebutkan fungsi manajemen ialah mencapai tujuan
dengan cara-cara yang terbaik yaitu dengan pengeluaran waktu dan
uang yang paling sedikit, biasanya dengan penggunaan fasilitas yang
ada sebaik-baiknya.
2. John D. Millet dalam buku Management in the public service,
manajemen merupakan pembimbingan orang-orang dan fungsi-fungsi
untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
3. James A.F. Stoner manajemen adalah suatu proses pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta
penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
28
4. G.R. Terry dalam buku Principles of Management, manajemen ialah
pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan melalui
bersama-sama.
5. Harold Koontz and Cyril O’Donnell dalam buku Principles of
Management, manejemen ialah pelaksanaan pekerjaan bersama-sama
orang lain.
6. Chester I Bernard dalam buku The function of the excecutive,
manajemen itu adalah seni dan sebagai ilmu. Manajemen sebagai seni
berfungsi untuk mencapai tujuan yang nyata mendatangkan hasil atau
manfaat, sedangkan manajemen sebagai ilmu berfungsi menerangkan
kejadian-kejadian.
Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan manajemen
diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi dan tujuan pribadi, untuk
mencapai efisiensi dan efektifitas. Manajemen merupakan sistem kerja
sama yang kooperatif, manejemen tidak dapat dilepaskan dari pada
pengawasan dan kepemimpinan.
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumber daya manusia untuk
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.2 Manajemen
dapat didefinisikan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,
dan pengendalian dari berbagai sumber daya organisasi untuk mencapai
29
tujuan yang efektif dan efesien.3 Efektif menunjukkan tercapainya tujuan
yang diinginkan melalui serangkaian tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan sedangkan, efisiensi menunjukkan pencapaian tujuan secara
optimal dengan menggunakan sumber daya yang paling minimal.
2. Manajemen Menurut Islam
Manajemen telah ada begitu kehidupan ini ada4. Praktik
manajemen pada zaman Nabi Adam hingga Nabi Muhammad saw, ketika
Allah swt menciptakan Nabi Adam sebagai khalifah, Allah
menyampaikan dulu ide ini kepada malaikat. Hal ini menunjukkan adanya
manajemen. Allah Maha kuasa untuk menciptakan manusia secara
langsung, tetapi malaikat diberitahu dahulu. Allah telah memanage
lahirnya manusia sebagai khalifah sebagai kejelasan arah dengan
mendengarkan pendapat-pendapat terlebih dahulu. Allah pun tidak
menciptakan alam dengan sekaligus, padahal Allah Maha kuasa
menciptakan sekaligus. Diciptakan Nya alam ini dalam enam masa
menunjukkan proses manajemen yang indah dan agung.
Dalam pandangan Agama Islam, sesuatu pekerjaan harus
dilaksanakan secara rapi, benar, tertib, dan teratur. Proses harus diikuti
dengan baik, tidak boleh asal-asalan. Hal ini merupakan prinsip utama
dalam ajaran Islam. Arah pekerjaan yang jelas, landasan yang mantap, dan
cara mendapatkannya yang transparan merupakan amal perbuatan yang
3 Ismail Solihin, Pengantar Manajemen (Jakarta:Erlangga, 2009), 4.
30
dicintai Allah swt. Sebenarnya, manajemen dalam arti mengatur segala
dengan baik, tepat, dan tuntas merupakan hal yang disyariatkan dalam
ajaran Islam.
Allah mencintai perbuatan perbuatan yang termenaj dengan baik,
sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran surah ash Shaff: 4.
“Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang-orang yang berjuang di jalan Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kukuh”.5
3. Pengertian manajemen Syariah
Suatu pengelolaan untuk memperoleh hasil optimal yang bermuara
pada keridhaan Allah.6 Oleh sebab itu maka segala hal seseuatu langkah
yang diambil dalam menjalankan manajemen tersebut harus berdasarkan
aturan-aturan Allah itu tertuang dalam Al Quran, hadis, dan beberapa
contoh yang dilakukan oleh sahabat.
Sehubungan dengan itu maka dari isi manajemen syariah adalah
segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu manajemen atau pen yang
diwarnai dengan aturan Al Quran, hadis, dan beberapa contoh dari
sahabat. Ruang lingkup dari manajemen syariah meliputi pemasaran,
sumber daya manusia, keuangan.7
5Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran Dan Terjemahnya, 552.
6Khoril Arief, dalam https://manajemenislam.wordpress.com/2013/03/03/manajemen-syariah/. Diakses pada tanggal 18 Agustus 2016.
7Hermawan, dalam https://manajemenislam.wordpress.com/2013/03/03/manajemen-syariah/.
31
4. Macam-Macam Pembahasan Manajemen Syariah
Pembahasan yang pertama dalam manajemen syariah terdiri dari
tiga unsur pembahasan diantaranya adalah Pembahasan pertama dalam
manajemen syariah adalah perilaku yang terkait dengan nilai-nilai
keimanan dan ketauhidan. Manajemen syariah juga membahas perilaku
yang diupayakan menjadi amal yang saleh yang bernilai abadi. Jika setiap
perilaku orang yang terlibat dalam sebuah kegiatan dilandasi dengan nilai
tauhid, maka diharapkan perilakunya akan terkendali dan tidak terjadi
perilaku yang menyimpang dari Agama Islam karena menyadari adanya
pengawasan dari yang Maha tinggi yaitu Allah swt, yang akan mencatat
setiap amal perbuatan yang baik maupun yang buruk.8 Firman Allah
dalam Al Quran surah AZ Zalzalah 7-8:
“Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat biji dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa yang mngerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.9”
Hal ini berbeda dengan perilaku dalam manajemen konvensional
yang sama sekali tidak terkait bahkan terlepas dari nilai-nilai tauhid.
Orang-orang yang menerapkan manajemen konvensional tidak merasa
adanya pengawasan melekat, kecuali semata-mata pengawasan dari
pemimpin atau atasan. Setiap kegiatan yang dalam manajemen syariah,
diupayakan menjadi amal shaleh yang bernilai abadi.
32
Pembahasan kedua yang dibahas dalam manajemen syariah adalah
struktur organisasi. Struktur organisasi sangatlah perlu.10 Adanya struktur
dan stratifikasi dalam Islam dijelaskan dalam surah Al An’aam: 165
“Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.11”
Dalam ayat diatas dikatakan “Allah meninggikan seseorang di
atas orang lain beberapa derajat.” Hal ini menjelaskan bahwa dalam
mengatur kehidupan dunia, peranan manusia tidak akan sama.
Pembahasan ketigayang dibahas dalam manajemen syariah adalah
sistem, sistem syariah yang disusun harus menjadikan perilaku-
perilakunya berjalan dengan baik. Keberhasilan sistem ini dapat dilihat
pada saat Umar bin Abdul Aziz sebagai khalifah. Sistem pemerintahan
Umar bin Abdul Aziz dapat digunakan sebagai salah satu contoh yang
baik. telah ada sistem penggajian yang rapi. Pada zaman Umar bin Abdul
Aziz juga ada sistem pengawasan, sehingga di zaman beliau clear
governance dan sistem yang berorientasi kepada rakyat dan masyarakat
tercipta, hanya saja saat itu belum dibukukan dalam bentuk aturan-aturan.
Pada dasarnya kemampuan manusia terbatas sedang kebutuhannya
tidak terbatas. Usaha untuk memenuhi kebutuhan, terbatasnya
33
kemampuan dalam melakukan pekerjaan mendorong manusia membagi
pekerjaan, tugas dan tanggung jawab. Dengan adanya pembagian kerja,
tugas dan tanggung jawab ini, maka terbentuklah kerja sama dan
keterikatan dalam suatu organisasi. Dalam suatu organisasi ini maka
pekerjaan yang berat dan sulit akan dapat diselesaikan dengan baik serta
tujuan yang diinginkan tercapai.12
B. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen merupakan aktivitas yang berhubungan dengan
tujuan yang akan dicapai setiap organisasi sebagaimana individu pasti
memiliki tujuan yang ingin dicapai.
Fungsi manajemen terdiri dari empat fungsi yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan ialah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya
untuk dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam rangka mencapai
tujuan yang ditetapkan.
Perencanaan menurut beberapa pendapat:
1) Menurut Bintoro Tjokroaminoto perencanaan ialah proses
mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
34
2) Prajudi atmosudirdjo mendefinisikan perencanaan ialah perhitungan
dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam rangka
mencapai tujuan tertentu, siapa yang melakukan, bilamana, dimana
dan bagaimana cara melakukannya.
3) Siagian mengartikan perencanaan sebagai keseluruhan proses
pemikiran dan penetuan secara matang menyangkut hal-hal yang akan
dikerjakan di masa datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah
di tentukan sebelumnya.
4) George R Terry mendefinisikan perencanaan sebagai suatu kumpulan
keputusan untuk mempersiapkan tindakan- tindakan dimasa datang.
5) Kadarman, et.al perencanaan sebagai suatu proses menentukan
sasaran yang akan dicapai tindakan yang seharusnya dilaksanakan,
bentuk organisasi yang tepat untuk mencapainya dan SDM yang
bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.
Berpijak dari pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan
fungsi perencanaan memiliki empat tujuan yang sangat penting yaitu
mengurangi atau mengimbangi ketidakpastian dan perubahan-perubahan
dimasa mendatang, memusatkan perhatian pencapaian sasaran,
memastikan proses tujuan dapat terlaksana secara efisien dan efektif serta
memudahkan pengawasan. Ditinjau dari proses dan hasilnya perencanaan
memiliki hirarki (Terry, dan Kaadarman, et.al,) sebagai berikut:
1) Perencanaan visi, misi dan tujuan organisasi yakni perencanaan dalam
35
pernyataan yang menjelaskan alasan pokok berdirinya organisasi dan
tujuan akhir perjalanan yang dicari organisasi.
2) Perencanaan sasaran yakni perencanaan target yang harus dicapai oleh
suatu organisasi
3) Perencanaan strategi yakni perencanaan penentuan terhadap tujuan
utama berjangka panjang dan sasaran dari organisasi.
4) Perencanaan kebijakan yakni perencanaan dalam menetapkan
kebijakan.
5) Perencanaan prosedur yakni perencanaan dalam bentuk metode yang
biasa dipakai dalam menangani kegiatan.
6) Perencanaan peraturan yakni perencanaan dalam menetapkan
peraturan, peraturan yaitu tindakan-tindakan yang ditutut untuk
dilakukan dan dipilih dari beberapa alternative yang ada.
7) Perencanaan program adalah gabungan dari tujuan-tujuan dan unsur
yang lain yang diperlukan untuk melaksanakan arah tindakan tertentu.
8) Perencanaan anggaran adalah pencanaan dalam menetapkan anggaran.
Implementasi syariah yang akan digunakan dalam fungsi
perencanaan yang diterapkan di Hotel Grand Kalimas Syariah.
1) Perencanaan bidang SDM. Permasalahan bidang SDM adalah pada
penetapan standar perekrutan SDM. Implementasi syariah dalam
bidang ini dapat berupa penetapan syarat profesionalisme yang harus
36
2) Perencanaan bidang keuangan. Penetapan pada sumber dana dan
alokasi pengeluaran. Implementasi syariah dalam bidang ini dapat
berupa penetapan syariah kehalalan dana hotel syariah, baik sumber
masukan maupun alokasinya.
3) Perencanaan bidang operasional. Penetapan bahan masukan produksi,
misalnya menggunakan SDM muslim dan proses operasional hotelnya
dengan cara yang islami. Misalnya fasilitas hotelnya terdapat
musholla, Al Quran.
4) Perencanaan dalam bidang pemasaran. Penetapan segmentation,
targetting, termasuk promosi dengan cara yang islami. Misalnya
segmen yang dibidik adalah SDM muslim, target yang ingin dicapai
adalah menjadi Hotel Grand Kalimas Syariah yang terkenal, posisi
yang digunakan adalah sebagai tempat penginapan yang nyaman, dan
jauh dari maksiat, promosi yang digunakan tidak melakukan
kebohongan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian mempunyai beberapa arti:
1. Menurut George R. Terry istilah pengorganisasian berasal dari kata
organism (organisme) yang diartikan sebagai tindakan mengusahakan
hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antar orang-orang, hingga
37
kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam
kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan tertentu.
2. Menurut Kadarman, et, al. pengorganisasian adalah proses penetapan
struktur peran melalui penetuan aktivitas untuk mencapai tujuan
organisasi, pengelompokan aktivitas, penugasan aktivitas kepada
manajer.
3. Menurut James D. Money pengorganisasian adalah sebagai suatu
bentuk kerja sama manusia dalam mencapai tujuan bersama.
4. Menurut Gibson pengorganisasian adalah kesatuan yang
memungkinkan masyarakat untuk berserikat dalam mencapai suatu
tujuan yang tidak dapat dicapai individu perorangan.13
5. Menurut Harley Trecker pengorganisasian adalah tindakan atau proses
penghimpunan dari kelompok-kelompok yang ada hubungannya satu
sama lain dalam sebuah bagan atau wadah.14
Organisasi dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang yang
saling berinteraksi dan bekerja sama untuk merealisasikan tujuan
bersama. Organisasi adalah suatu sistem kerjasama dari sekelompok
orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam hal ini berarti bahwa
unsur-unsur dasar yang membentuk suatu organisasi adalah adanya tujuan
bersama yang telah ditetapkan, adanya dua orang atau lebih, adanya
pembagian tugas-tugas yang diatur dengan hak, kewajiban dan tanggung
13 Indriyono Gitosudarmo, Prinsip Dasar Manajemen (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 1999) , 123.
38
jawab, ada kehendak untuk bekerja sama dalam pencapaian tujuan, secara
individu tujuan tidak dapat dicapai.
Organisasi dalam pandangan Islam bukan semata-mata wadah,
melainkan lebih menekankan pada bagaimana sebuah pekerjaan dilakukan
secara rapi. Kesungguhan dan keseriusan dalam hal ini termasuk
kesungguhan dan keseriusan mengorganisasi suatu kegiatan.
Organisasi lebih menekankan pengaturan menekanisme kerja.
Dalam sebuah organisasi, tentu ada pemimpin dan bawahan yang terkait
dengan kekuasaan. Kekuasan adalah sebuah amanah, kekuasaan yang
merupakan amanah adalah peluang yang diberikan oleh Allah swt, untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum.
Implementasi dalam fungsi pengorganisasian:
a) Aspek Struktur pada alokasi SDM yang berkorelasi dengan faktor
profesionalisme serta aqad pekerjaan. Misalnya bentuk dan jenis
pekerjaan, masa kerja, upah kerja.
b) Aspek Tugas dan Wewenang yaitu ditekankan pada kejelasan tugas
dan wewenang masing-masing bidang yang diterima oleh para SDM
pelaksana. Misalnya tugas masing-masing SDM sesuai dengan
kesanggupan dan kemampuan SDM.
c) Aspek Hubungan Karyawan merupakan penetapan budaya organisasi.
39
3. Pengarahan (Actuating)
Hampir tak ada seseorang yang menjadikan dirinya sendiri, tanpa
pertolongan orang lain. Demikian pula tak ada bawahan yang mampu
bekerja tanpa bantuan orang lain. Hampir seluruh hidupnya dalam suatu
organisasi, bawahan selalu perlu petunjuk dan bimbingan dari pimpinan
maupun sistem organisasi, baik secara langsung maupun berdasarkan
norma yang tertulis. Namun sebelum tindakan dilakukan strategi dan
teknik pelaksanaannya telah dipelajari secara matang dari pimpinan pada
bawahan yang bersangkutan.
Secara umum pengarahan dapat diberikan batasan sebagai suatu
proses pembimbingan, pemberian petunjuk, dan intruksi kepada bawahan
agar mereka bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Pengarahan berarti menentukan bagi bawahan tentang apa yang harus
mereka kerjakan, atau tidak harus dikerjakan. Pengarahan merupakan
metode yang dimaksudkan untuk menyalurkan perilaku bawahan dalam
aktivitas-aktivitas tertentu. Jadi, pengarahan menentukan atau melarang
jenis perilaku tertentu.
Pengarahan menurut beberapa pendapat diantaranya adalah
a) Pengarahan menurut H. Arifin Abdul ranchman, bahwa pengarahan
merupakan kegiatan manejemen untuk membuat orang-orang lain
suka dan dapat bekerja.15
40
b) Pengarahan menurut Agarwal adalah proses penyatu paduan
kepentingan orang-orang dengan organisasinya sehingga tujuan
bersama dapat tercapai sebaik-baiknya.
c) Pengarahan menurut BPA UGM adalah aktifitas manajemen yang
berupa pekerjaan-pekerjaan, memberi arah menuntun bawahan dan
menugaskan untuk melaksanakan pekerjaan dalam mencapai tujuan
yang telah ditentukan dalam suatu usaha kerja sama.
d) Pengarahan menurut Melayu S.P. Hasibuan adalah mengarahkan
semua bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif untuk
mencapai tujuan.16
e) Pengarahan menurut George R. Terry adalah membuat anggota
kelompok agar mau bekerja sama dan bekerja secara ikhlas serta
bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan.
Jadi menurut pendapat diatas dapat disimpulkan pengarahan
adalah kegiatan pimpinan yang berupa pemberian bimbingan dan
petunjuk kepada bawahan dalam melaksanakan tugas, dan mengusahakan
agar terdapat kesatuan kepentingan sehingga tujuan bersama dapat
tercapai dengan efisien.
Secara umum tujuan pengarahan yang ingin dicapai oleh setiap
perusahaan maupun organisasi adalah:
a) Menjamin kontinuitas kegiatan perusahaan.
b) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur standard.
41
c) Menghindari kegiatan yang tidak produktif.
d) Membina disiplin kerja.
e) Membina motivasi yang terarah.
Kepemimpinan dan motivasi merupakan salah satu implementasi
dari pengarahan, kepemimpinan menurut Gillbert adalah proses dalam
mengarahkan dan mempengaruhi anggota dalam hal berbagai aktifitas
yang harus dilakukan. Menurut Griffin kepemimpinan merupakan proses
dan atribut, proses difokuskan kepada apa yang dilakukan oleh pemimpin
dan atribut adalah kumpulan karakteristik yang dimiliki oleh seorang
pemimpin. Tugas seorang pemimpin adalah:
a) Penentuan arah kegiatan yakni menyusun misi atau tujuan yang akan
diraih oleh sebuah organisasi (Hotel Grand Kalimas Syariah)
b) Mangkomunikasikan visi kepada orang serta membangun kerja sama
dengan orang-orang yang siap untuk mewujudkan visi secara
bersama-sama.
c) Memotivasi dan memberikan inspirasi implementasi yang digunakan
adalah memotivasi orang-orang yang telah sepakat bekerja sama
untuk melakukan tujuan.17
Ada beberapa istilah yang merujuk pada pengertian pemimpin,
kata Umara yang disebut dengan ulil amri. Hal ini dikatakan dalam Al
Quran surat an Nisaa ayat 59:
42 pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya18”.
Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah untuk mengurus
urusan orang lain. Terdapat beberapa kriteria pemimpin yang sukses
dalam sebuah organisasi diantaranya adalah seorang pemimpin agar
dicintai oleh bawahan, dia harus memiliki kemampuan untuk mengelola
hati, yang artinya pekerjaan yang baik harus disertai dengan hati.
Pemimpin yang mampu menampung aspirasi bawahannya. Pemimpin juga
mampu member motivasi dan membimbing perilaku bawahannya untuk
dapat melaksanakan rencananya dan mencapai tujuan kerjanya.
Motivasi berasal dari kata latin “Movere” yang berarti “dorongan
atau daya penggerak”. Motivasi hanya diberikan kepada manusia
khususnya kepada bawahan atau pengikut. Perusahaan bukan
mengharapkan karyawan yang mampu, cakap dan terampil. Tetapi yang
terpenting mereka mau bekerja giat untuk mencapai hasil karya yang
optimal. Kemampuan, kecakapan, dan keterampilan karyawan tidak ada
artinya bagi perusahaan, jika mereka tidak mau bekerja keras dengan
43
mempergunakan kemampuan, kecakapan, dan keterampilan yang
dimilikinya.
Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap
individu karyawan mau bekerja keras dengan antusias untuk mencapai
produktivitas kerja yang tinggi. Motivasi menurut beberapa pendapat
diantaranya adalah
a. Motivasi menurut Malayu SP. Hasibuan adalah pemberian daya
penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang, agar mereka mau
bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya
upayanya untuk mencapai kepuasan.
b. Motivasi menurut Harold Koontz adalah motivasi mengacu pada
dorongan dan usaha untuk memuaskan kebutuhan atau suatu tujuan.
c. Motivasi menurut Merle J. Moskowits adalah motivasi secara umum
didefinisikan sebagai inisiatif dan pengarahan tingkah laku.
Jadi dapat disimpulkan motivasi adalah sesuatu yang pokok yang
menjadi dorongan seseorang untuk bekerja.19 Inti pemberian motivasi
adalah agar timbul kesadaran diri. Oleh karena itu, hal yang perlu
dilakukan oleh pemimpin adalah menumbuhkan kesadaran diri pada
karyawan bahwa bekerja merupakan suatu kebutuhan, maka akan muncul
hal-hal berikut.
44
Pertama motivasi untuk meningkatkan unsur etos dan kualitas
kerja. Etos kerja menurut Geerts adalah sikap mendasar terhadap diri dan
dunia yang dipancarkan hidup. Kedua disamping etos kerja, seorang
pemimpin juga harus memotivasi unsur pengetahuan dan keterampilan
karyawan. Ketiga yang perlu dimotivasi dari seorang karyawan adalah
unsur ibadahnya, karena seseorang yang tidak banyak ibadahnya akan
cenderung lalai dalam pekerjaan. Oleh karena itu, target dalam pembinaan
ibadah adalah tumbuh sebuah kesadaran bahwa segala yang dilakukannya
dalam pekerjaan itu tak lepas dari pengawasan Allah swt.
Jenis pengawasan inilah yang paling kuat. Perusahaan yang baik
adalah perusahaan yang tidak semata-mata mencari untung, melainkan
perusahaan yang memiliki karyawan-karyawan yang termotivasi, baik
dari segi etos kerja, pengetahuan, keterampilan, maupun ibadahnya.
Keempat yang perlu dimotivasi oleh seorang pemimpin adalah kejujuran
dengan sifat kejujuran, bisnis akan jauh lebih mudah dan lebih baik.
Implementasi syariah dalam fungsi pengarahan dapat
dilangsungkan dalam dua pelaksanaan dua fungsi utama dari fungsi
kepemimpinan yakni fungsi pemecahan masalah (pemberi solusi) dan
fungsi sosial (fasilitator). Pertama fungsi pemecahan masalah meliputi
pemberian pendapat, informasi dan solusi dari suatu permasalahan, fungsi
ini juga dapat memberikan motivasi kepada para SDM. Kedua fungsi
sosial yang berhubungan interaksi (ide dan pikiran) antar anggota