BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data Prasiklus/Kondisi Awal
Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada kegiatan pembelajaran bahasa
Indonesia yang berlangsung di kelas V SDN Ketip menunjukkan adanya beberapa
permasalahan berkaitan dengan proses pembelajaran. Hal yang paling pokok menonjol
ialah kurangnya minat siswa dalam membaca setiap uraian materi dalam buku pelajaran,
selain itu strategi membaca yang digunakan guru masih kurang terarah. Inilah yang
menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami isi dari suatu bacaan. Sehingga, pada
saat evaluasi banyak siswa yang merasa kesulitan dalam menjawab soal-soal yang
tersedia. Dari hasil evaluasi ulangan harian dengan materi membaca pemahaman pada
saat kelas IV semester 2, perolehan hasil evaluasi siswa pada saat menjawab pertanyaan
bacaan yaitu 60% (12 dari 20 siswa) masih belum mencapai ketuntasan KKM 75.
Perolehan nilai tertinggi siswa adalah 86 dan nilai terendah 54. Rerata nilai yang diperoleh
adalah 72. Data tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut.
Tabel 4.1
Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar pada Pra Siklus KKM ≥ 75
No. Kriteria Frekuensi Persentase
Skor Keterangan
1 ≥75 Tuntas 8 40%
2 <75 Tidak Tuntas 12 60%
Jumlah 20 100%
Dikarenakan target penelitian ≤ 80 maka jumlah siswa yang tuntas dan belum tuntas
akan berubah persentasinya. Dengan target penelitian ≤ 80, maka jumlah siswa yang tidak
tuntas sebanyak 14 siswa (70%), sedangkan siswa yang tuntas sebanyak 6 siswa (30%).
Tabel 4.2
Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Pada Pra siklus KKM ≥ 80
Kriteria Frekuensi Persentase (%)
Skor Ketuntasan
≥ 80 Tuntas 6 30
< 80 Tidak Tuntas 14 70
Jumlah 20 100
Berdasarkan tabel di atas ketuntasan belajar pada pra siklus dengan target
penelitian ≤ 80 dapat digambarkan dengan diagram lingkaran seperti gambar 4.1 dibawah
ini :
Gambar 4.1
Ketuntasan Keterampilan Membaca Pemahaman Pada Kegiatan Prasiklus
Adapun hasil observasi yang dilaksanakan, skor maksimal yang diperoleh siswa
pada siklus ini yakni 86 dan minimal 54 dengan skor rata-rata 72 yang disajikan pada
tabel 4.3 dibawah.
Tabel 4.3
Distribusi Prestasi Pra Siklus
Skor Minimal Skor Maksimal Skor Rata-rata
54 86 72
Setelah di observasi lebih lanjut rendahnya hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri
Ketip dikarenakan guru belum mencoba model pembelajaran yang lain. Guru masih terlalu
dominan dalam menjelaskan materi sehingga siswa cenderung bosan dalam kelas. Maka
penulis mencoba dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas 5 SD Ketip.
PTK yang akan dilaksanakan yaitu PTK kolaborasi dengan guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
30% Tuntas 70 %
Tidak Tuntas Tunt as
Pada penelitian ini peneliti akan menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe KWL, dengan mengajak siswa untuk bekerja dalam tim dengan harapan dapat meningkatkan kerjasama dan kerukunan siswa dalam proses pembelajaran.
Sehingga kerjasama tersebut dapat saling memantu dalam menguasai materi dan pada
akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian dilakukan dalam dua siklus,
setiap siklus tiga kali pertemuan
4.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 4.2.1 Pertemuan Pertama
a. Perencanaan
Menyusun RPP yang sesuai dengan langkah-langkah model
pembelajaran KWL. Mempersiapkan media berupa teks bacaan yang akan digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman dan beberapa sumber lain
berupa buku pelajaran dan referensi pendukung. Merancang alat pengumpul data
berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa untuk mengetahui keterampilan siswa
dalam memahami bacaan. Menyusun lembar observasi untuk mengamati aktivitas
siswa dan keterampilan guru. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati
keterampilan guru, serta catatan lapangan.
Dikarenakan memakai model pembelajaran kooperatif, maka pembagian
kelompok juga direncanakan. Kelompok terdiri dari anggota yang heterogen, baik
kemampuan berpikir, jenis kelamin dan tingkat kenakalan siswa. Pembagian
kelompok mengambil dari data hasil ulangan sebelum penelitian dilaksanakan.
Jumlah kelompok 4, terdiri dari 5 siswa.
b. Implementasi Tindakan dan Observasi 1. Implementasi Tindakan
a) Kegiatan awal
Pada kegiatan awal, guru menunjukkan sebuah bacaan dan memberikan
pertanyaan kepada siswa “Siapa yang gemar membaca?” Sebagian besar siswa
menjawab bahwa mereka gemar membaca, beberapa diantara mereka juga ada
yang menjawab lebih gemar menonton televisi dan bermain komputer. Kemudian
guru mengajukan pertanyaan kembali “Tahukah kalian tentang tokoh-tokoh
dalam pewayangan. Ada yang menyebutkan Semar, Petruk, Arjuna, dll. Setelah
menjawab pertanyaan tersebut, guru kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran
yang hendak dicapai dan tidak lupa untuk memberikan motivasi kepada siswa.
b) Kegiatan inti
Know
Pada kegiatan inti, kegiatan dimulai dengan mengeksplor pengetahuan
awal siswa dengan memberikan topik tentang ‘Wayang Golek’ yang ada di dalam
majalah anak. Masing-masing siswa memberikan pendapatnya dengan
menyebutkan hal-hal yang berkaitan dengan ‘Wayang Golek’. Beberapa dari
mereka ada yang menyebutkan ‘wayang kayu’, ‘cepot’, dan digerakkan dengan
tongkat. Ketika siswa memberikan pendapat mereka, guru menuliskannya di
papan tulis pada kolom know.
Want to know
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan anggota
kelompok masing-masing 5 orang dan membagikan majalah anak ‘Bobo’ serta
lembar kerja pada tiap-tiap kelompok. Siswa melihat sekilas pada salah satu
bacaan yang terkait dengan topik ‘Wayang Golek’ berjudul ‘Pak Tizar dan Wayang Golek Betawi’, kemudian siswa menulis apa yang ingin mereka ketahui dari bacaan tersebut pada lembar kerja yang telah disediakan. Guru membimbing
tiap kelompok sehingga masing-masing kelompok dapat menulis minimal 3
pertanyaan yang ditulis pada kolom want to know dan membacakan pertanyaan-pertanyaan tersebut di depan kelas. Siswa yang berani mewakili kelompoknya
untuk maju di depan kelas, diberikan reward berupa tepuk tangan meriah dari
seluruh siswa di kelas serta acungan jempol dari guru.
Learned
Setelah seluruh kelompok maju ke depan kelas untuk membacakan
pertanyaan-pertanyaan yang mereka buat, siswa diberikan batasan waktu menit
untuk membaca bacaan secara keseluruhan. Kemudian siswa kembali melihat
pertanyaan mereka, lalu mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tersebut dan memasukkannya pada kolom learned. Guru membimbing
membantu siswa untuk menemukan kalimat utama pada tiap paragraf di dalam
bacaan. Siswa ditunjuk guru secara acak untuk membacakan hasil yang mereka
peroleh di depan kelas. Penunjukan siswa secara acak ini merupakan strategi
guru agar siswa yang semula pasif mampu ikut berinteraksi secara aktif di dalam
kelas.
c) Kegiatan akhir
Setelah seluruh kelompok menyelesaikan pertanyaan mereka, guru
menyuruh siswa untuk kembali ke tempat duduk masing-masing. Guru
mengingatkan kembali langkah-langkah pembelajaran menggunakan strategi KWL
dan menarik simpulan pembelajaran bersama-sama dengan siswa. Guru meminta
siswa untuk mempelajari kembali materi hari ini kemudian menutup pembelajaran
dengan mengucapkan salam.
2. Data Hasil Observasi
Pada proses pembelajaran, guru dengan bantuan kolabolator telah
mengamati 20 orang siswa dalam mengikuti aktivitas pembelajaran di kelas. Hasil
pengamatan aktivitas siswa pada proses pembelajaran bahasa Indonesia aspek
keterampilan membaca pemahaman siklus I pertemuan 1dapat dilihat dalam tabel
berikut.
Tabel 4.4
Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1 Indikator
yang diamati
Bobot Skor Jumlah
1 2 3 4
1 3 17 20
2 13 6 1 20
3 16 3 1 20
4 16 4 20
5 8 12 20
6 10 10 20
7 9 11 20
8 11 9 20
9 18 2 20
10 18 2 20
Skor rata-rata yang diperoleh siswa kelas V yaitu 62.5dengan kategori kurang.
c. Refleksi
Dari data hasil pertemuan observasi pada pertemuan pertama, hasil kinerja
guru belum maksimal. Sedangkan kerja kelompok pada siswa juga belum padu dan
efektif. Dari hasil pelaksanaan pembelajaran, siswa sudah mulai aktif akan tetapi
interaksi antara guru dan siswa belum maksimal.
Keterangan di atas dikarenakan guru dan siswa belum pernah mencoba
model pembelajaran kooperatif tipe KWL Untuk pertemuan kedua diusahakan lebih baik dari pertemuan pertama.
4.2.2 Pertemuan Kedua a. Perencanaan
Perencanaan pada pertemuan kedua merupakan tindak lanjut setelah
refleksi dari siklus 1 pertemuan pertama dilaksanakan. Persiapan yang akan
dilaksanakan adalah menyusun RPP dengan langkah-langkah model
pembelajaran KWL. Mempersiapkan media berupa teks bacaan yang akan digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman dan beberapa sumber lain
berupa buku pelajaran dan referensi pendukung. Merancang alat pengumpul data
berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa untuk mengetahui keterampilan siswa
dalam memahami bacaan. Menyusun lembar observasi untuk mengamati aktivitas
siswa dan keterampilan guru. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati
keterampilan guru, serta catatan lapangan.
Dikarenakan masih menggunakan model pembelajaran kooperatif,
maka pembagian kelompok juga direncanakan. Pembagian kelompok termasuk
anggota kelompok tetap seperti pada pertemuan pertama.
b. Implementasi Tindakan dan Observasi 1. Implementasi Tindakan
a) Kegiatan awal
Pada kegiatan awal, guru memberikan pertanyaan kepada siswa “Siapa
yang pernah membatik?” Sebagian besar siswa menjawab bahwa mereka tidak
kalian melihat seseorang yang sedang membatik?” Siswa secara serentak
menjawab bahwa mereka pernah melihat orang membatik. Mereka sering melihat
seseorang yang sedang membatik melalui acara di televisi atau di desa Bakaran
Wetan Kecamatan Juwana. Setelah menjawab pertanyaan tersebut, guru
kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan tidak lupa
untuk memberikan motivasi kepada siswa.
b) Kegiatan inti
Know
Pada kegiatan inti, kegiatan dimulai dengan mengeksplor pengetahuan
awal siswa dengan memberikan topik tentang ‘Kain Ikat’ yang ada di dalam teks
bacaan. Masing-masing siswa memberikan pendapatnya dengan menyebutkan
hal-hal yang berkaitan dengan ‘Kain Ikat’. Beberapa dari mereka ada yang
menyebutkan ‘kain yang diikat’, ‘warna-warni’, dan ‘kain yang dilipat’. Ketika siswa
memberikan pendapat mereka, guru menuliskannya di papan tulis pada kolom
know.
Want to know
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan anggota
kelompok masing-masing 5 orang dan membagikan teks bacaan serta lembar
kerja pada tiap-tiap kelompok. Siswa melihat sekilas pada bacaan yang terkait
dengan topik ‘Kain Ikat’ berjudul ‘Kain Ikat yang Bercerita’, kemudian siswa menulis apa yang ingin mereka ketahui dari bacaan tersebut pada lembar kerja
yang telah disediakan. Guru membimbing tiap kelompok sehingga msing-masing
kelompok dapat menulis minimal 4 pertanyaan yang ditulis pada kolom want to know dan membacakan pertanyaan-pertanyaan tersebut di depan kelas. Ketika batas waktu untuk mengerjakan lembar kerja telah habis, satu dari empat
kelompok yang ada belum menyelesaikan lembar kerja mereka. Sehingga guru
memberi waktu tambahan kurang lebih 5 menit dan meminta kelompok lain untuk
menunggu dan tidak ramai sendiri. Setelah semua selesai, perwakilan kelompok
maju ke depan kelas membacakan pertanyaan yang mereka buat. Siswa yang
berani mewakili kelompoknya untuk maju di depan kelas, diberikan reward berupa
Learned
Setelah seluruh kelompok maju ke depan kelas untuk membacakan
pertanyaan-pertanyaan yang mereka buat, siswa diberikan batasan waktu untuk
membaca bacaan secara keseluruhan. Kemudian siswa kembali melihat
pertanyaan mereka, lalu mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tersebut dan memasukkannya pada kolom learned. Guru membimbing
siswa untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang telah mereka buat, dan
membantu siswa untuk menemukan kata-kata sukar di dalam bacaan dan
mengartikannya. Siswa ditunjuk guru secara acak untuk membacakan hasil yang
mereka peroleh di depan kelas.
c) Kegiatan akhir
Setelah seluruh kelompok menyelesaikan pertanyaan mereka, guru menyuruh
siswa untuk kembali ke tempat duduk masing-masing. Guru menjelaskan isi
bacaan secara keseluruhan dan menarik simpulan pembelajaran bersama-sama
dengan siswa. Guru meminta siswa untuk mempelajari kembali materi yang sudah
diajarkan kemudian menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
2. Data Hasil Observasi
Pada proses pembelajaran, guru dengan bantuan kolabolator telah
mengamati 20 orang siswa dalam mengikuti aktivitas pembelajaran di kelas. Hasil
pengamatan aktivitas siswa pada proses pembelajaran bahasa Indonesia aspek
keterampilan membaca pemahaman siklus I pertemuan 2dapat dilihat dalam tabel
Tabel 4.5
Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2 Indikator
yang diamati
Bobot Skor Jumlah
1 2 3 4
1 16 4 20
2 5 14 1 20
3 1 16 3 20
4 19 1 20
5 8 12 20
6 4 16 20
7 1 16 3 20
8 7 13 20
9 17 3 20
10 16 4 20
Jumlah 51 125 24
Skor rata-rata yang diperoleh siswa kelas V yaitu naik dari 62.5 menjadi
72dengan kategori cukup.
c. Refleksi
Dari data hasil pertemuan observasi pada pertemuan kedua, hasil kinerja
guru sudah baik dan sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. Sedangkan
kerja kelompok pada siswa mulai padu dan efektif. Dari hasil pelaksanaan
pembelajaran, siswa sudah aktif dan tetapi interaksi antara guru dan siswa mulai
baik.
Hasil observasi ini lebih baik daripada pertemuan pertama. Untuk siklus II
setelah tes evaluasi siklus I diusahakan lebih baik daripada siklus I, dengan
dimulai dari perencanaan yang lebih baik daripada sebelumnya.
Pertemuan 3
Pada pertemuan ketiga siklus 1 ini guru memberikan soal evaluasi yang terdiri
dari 10 butir soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Kemudian setelah siswa selesai
mengerjakan guru membahas jawaban dari soal. Setelah selesai guru kemudian
4.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II 4.3.1 Pertemuan Pertama
a. Perencanaan
Langkah siklus 2 ini seperti langkah pada siklus 1, akan tetapi ada
perubahan seperti materi pembelajaran. Menyusun RPP yang sesuai dengan
langkah-langkah model pembelajaran KWL. Mempersiapkan media berupa teks bacaan yang akan digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman dan
beberapa sumber lain berupa buku pelajaran dan referensi pendukung.
Merancang alat pengumpul data berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa untuk
mengetahui keterampilan siswa dalam memahami bacaan. Menyusun lembar
observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan keterampilan guru. Menyiapkan
lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru, serta catatan lapangan.
Dikarenakan seperti siklus 1 masih memakai model pembelajaran
kooperatif, maka pembagian kelompok juga direncanakan. Kelompok terdiri dari
anggota yang heterogen, baik kemampuan berpikir, jenis kelamin dan tingkat
kenakalan siswa. Pembagian kelompok mengambil dari data hasil ulangan
sebelum penelitian dilaksanakan. Jumlah kelompok 4, terdiri dari 5 siswa. Jumlah
dan anggota pada tiap kelompok tetap seperti pada siklus 1.
b. Implementasi Tindakan dan Observasi 1. Implementasi Tindakan
a. Kegiatan awal
Pada kegiatan awal, guru menunjukkan teks bacaan yang terdiri dari
2 bacaan. Guru juga memberikan pertanyaan kepada siswa “ Siapa yang
mengetahui macam-macam bencana?”. Jawaban siswa berbeda-beda ada
yang menjawab banjir, gempa bumi, gunung meletus, longsor dan lain-lain.
Kemudian guru mengajukan pertanyaan kembali “ Tahukah kalian penyebab
bencana alam longsor?” Jawaban siswa berbeda-beda ada yang menjawab
karena hutan gundul, tanah labil dan lain-lain. Guru kemudian menjelaskan
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan tidak lupa untuk memberikan
b. Kegiatan inti
Know
Kegiatan inti dimulai dengan mengeksplor pengetahuan awal siswa
dengan memberikan topik tentang ‘longsor’ yang ada di dalam teks bacaan.
Masing-masing siswa memberikan pendapatnya dengan menyebutkan hal-hal
yang berkaitan dengan ‘longsor’. Beberapa dari mereka memberikan
tanggapan terhadap topik tersebut dengan menyebutkan berbagai macam
akibat longsor yang pernah mereka lihat pada berita di televisi. Ketika siswa
memberikan pendapat mereka, guru menuliskannya di papan tulis pada kolom
know.
Want to know
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan anggota
kelompok masing-masing 5 orang dan membagikan teks bacaan serta lembar
kerja pada tiap-tiap kelompok. Siswa melihat sekilas pada teks bacaan yang
berjudul ‘Enam Rumah Rusak akibat Tanah Longsor’ dan ‘Lima Korban Belum Ditemukan’, kemudian mereka menulis apa yang ingin mereka ketahui dari teks bacaan yang telah disediakan. Masing-masing kelompok
menulis minimal 3 pertanyaan pada kolom want to know dan membacakan pertanyaan-pertanyaan tersebut di depan kelas. Perwakilan siswa mewakili
kelompoknya maju di depan kelas untuk membacakan pertanyaan-pertanyaan
yang telah mereka buat, mereka diberikan reward berupa tepuk tangan dari
seluruh siswa di kelas serta acungan jempol dari guru.
Learned
Setelah seluruh kelompok maju ke depan kelas untuk
membacakan pertanyaan-pertanyaan yang mereka buat, siswa diberikan
batasan waktu untuk membaca pengumuman secara keseluruhan. Kemudian
siswa kembali melihat pertanyaan-pertanyaan mereka, lalu mencari jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dan memasukkannya pada kolom
learned. Guru membimbing siswa untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang telah mereka buat. Siswa secara bergantian membacakan hasil yang
Siswa kemudian mencari kalimat utama pada bacaan. Kemudian
siswa mencari persamaan dan perbedaan pada kedua teks bacaan tersebut.
Persamaan dan perbedaan teks tersebut disusun dengan kolom persamaan
dan kolom perbedaan.
c. Kegiatan akhir
Setelah seluruh kelompok menyelesaikan pertanyaan mereka, guru
menyuruh siswa untuk kembali ke tempat duduk masing-masing. Guru
mengingatkan kembali langkah-langkah pembelajaran menggunakan strategi
KWL dan menarik simpulan pembelajaran bersama-sama dengan siswa. Guru
meminta siswa untuk mempelajari kembali materi hari ini kemudian menutup
pembelajaran dengan mengucapkan salam.
2. Data Hasil Observasi
Pada proses pembelajaran, guru dengan bantuan kolabolator telah
mengamati 20 orang siswa dalam mengikuti aktivitas pembelajaran di kelas. Hasil
pengamatan aktivitas siswa pada proses pembelajaran bahasa Indonesia aspek
keterampilan membaca pemahaman siklus II pertemuan 1 dapat dilihat dalam
tabel berikut.
Tabel 4.6
Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1 Indikator
yang diamati
Bobot Skor Jumlah
1 2 3 4
1 2 18 20
2 19 1 20
3 14 6 20
4 19 1 20
5 2 18 20
6 2 15 3 20
7 16 4 20
8 8 12 20
9 13 7 20
10 14 6 20
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa skor rata-rata yang
diperoleh siswa kelas V yaitu naik dari 69.375 menjadi 77.5 dengan kategori
cukup.
c. Refleksi
Dari data hasil pertemuan observasi pada pertemuan pertama, hasil
kinerja guru sudah sangat baik dan sesuai dengan yang direncanakan
sebelumnya yaitu lebih baik daripada pertemuan sebelumnya. Sedangkan kerja
kelompok pada siswa sudah padu dan efektif. Dari hasil pelaksanaan
pembelajaran, siswa sudah aktif dan interaksi antara guru dan siswa sudah baik.
Hasil observasi ini lebih baik daripada siklus I. Untuk siklus II pertemuan 2
diusahakan lebih baik daripada siklus II pertemuan 1 iini, dengan dimulai dari
perencanaan yang lebih baik daripada sebelumnya.
4.3.2 Pertemuan Kedua a. Perencanaan
Langkah siklus II pertemuan 2 ini seperti langkah pada pertemuan 1, akan
tetapi ada perubahan materi pembelajaran. Menyusun RPP yang sesuai dengan
langkah-langkah model pembelajaran KWL. Mempersiapkan media berupa teks bacaan yang akan digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman dan
beberapa sumber lain berupa buku pelajaran dan referensi pendukung.
Merancang alat pengumpul data berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa untuk
mengetahui keterampilan siswa dalam memahami bacaan. Menyusun lembar
observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan keterampilan guru. Menyiapkan
lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru, serta catatan lapangan.
Dikarenakan seperti siklus II pertemuan 1 masih memakai model
pembelajaran kooperatif, maka pembagian kelompok juga direncanakan.
Kelompok terdiri dari anggota yang heterogen, baik kemampuan berpikir, jenis
kelamin dan tingkat kenakalan siswa. Pembagian kelompok mengambil dari data
hasil ulangan sebelum penelitian dilaksanakan. Jumlah kelompok 4, terdiri dari 5
siswa. Jumlah dan anggota pada tiap kelompok tetap seperti pada siklus II
b. Implementasi Tindakan dan Observasi 1. Implementasi Tindakan
a. Kegiatan awal
Pada kegiatan awal, guru menunjukkan teks bacaan yang terdiri dari
2 bacaan. Guru juga memberikan pertanyaan kepada siswa “Siapa yang
pernah diajak oleh ibunya ke pasar?”. Jawaban siswa berbeda-beda ada yang
menjawab pernah ada yang tidak dan ada yang pernah pergi ke pasar
bersama dengan teman-temannya. Kemudian guru mengajukan pertanyaan
kembali “Tahukah kalian jenis-jenis atau macam-macam pasar?” Jawaban
siswa sangat sedikit, hanya siswa yang pandai yang menjawab. Ada yang
menjawab pasar tradisional dan pasar modern seperti mall. Guru kemudian
menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan tidak lupa untuk
memberikan motivasi kepada siswa.
b. Kegiatan inti
Know
Kegiatan inti dimulai dengan mengeksplor pengetahuan awal siswa
dengan memberikan topik tentang ‘pasar’ yang ada di dalam teks bacaan.
Masing-masing siswa memberikan pendapatnya dengan menyebutkan hal-hal
yang berkaitan dengan ‘pasar’. Beberapa dari mereka memberikan tanggapan
terhadap topik tersebut sesuai dengan pengalaman mereka masing-masing.
Ketika siswa memberikan pendapat mereka, guru menuliskannya di papan
tulis pada kolom know.
Want to know
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan anggota
kelompok masing-masing 5 orang dan membagikan teks bacaan serta lembar
kerja pada tiap-tiap kelompok. Siswa melihat sekilas pada teks bacaan yang
berjudul ‘Thomas diajak Ibu Pergi ke Pasar Pagi’ dan ‘Ibu dan Salma Pergi ke Pasar Swalayan’, kemudian mereka menulis apa yang ingin mereka ketahui dari teks bacaan yang telah disediakan. Masing-masing kelompok
kelompoknya maju di depan kelas untuk membacakan pertanyaan-pertanyaan
yang telah mereka buat, mereka diberikan reward berupa tepuk tangan dari
seluruh siswa di kelas serta acungan jempol dari guru.
Learned
Setelah seluruh kelompok maju ke depan kelas untuk
membacakan pertanyaan-pertanyaan yang mereka buat, siswa diberikan
batasan waktu untuk membaca pengumuman secara keseluruhan. Kemudian
siswa kembali melihat pertanyaan-pertanyaan mereka, lalu mencari jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dan memasukkannya pada kolom
learned. Guru membimbing siswa untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang telah mereka buat. Siswa secara bergantian membacakan hasil yang
mereka peroleh di depan kelas.
Siswa kemudian mencari kalimat utama pada bacaan. Kemudian
siswa mencari persamaan dan perbedaan pada kedua teks bacaan tersebut.
Persamaan dan perbedaan teks tersebut disusun dengan kolom persamaan
dan kolom perbedaan.
c. Kegiatan akhir
Setelah seluruh kelompok menyelesaikan pertanyaan mereka, guru
menyuruh siswa untuk kembali ke tempat duduk masing-masing. Guru
mengingatkan kembali langkah-langkah pembelajaran menggunakan strategi
KWL dan menarik simpulan pembelajaran bersama-sama dengan siswa. Guru meminta siswa untuk mempelajari kembali materi hari ini kemudian menutup
pembelajaran dengan mengucapkan salam.
2. Data Hasil Observasi
Pada proses pembelajaran, guru dengan bantuan kolabolator telah
mengamati 20 orang siswa dalam mengikuti aktivitas pembelajaran di kelas. Hasil
pengamatan aktivitas siswa pada proses pembelajaran bahasa Indonesia aspek
keterampilan membaca pemahaman siklus II pertemuan 2 dapat dilihat dalam
Tabel 4.7
Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2 Indikator
yang diamati
Bobot Skor Jumlah
1 2 3 4
1 1 19 20
2 19 1 20
3 10 10 20
4 17 3 20
5 2 18 20
6 2 18 20
7 14 6 20
8 1 19 20
9 2 18 20
10 17 3 20
Jumlah 3 119 78
Skor rata-rata yang diperoleh siswa kelas V yaitu naik dari 77.5 menjadi
84.375dengan kategori baik.
c. Refleksi
Dari data hasil pertemuan observasi pada pertemuan kedua ini, hasil
kinerja guru sudah sangat baik dan sesuai dengan yang direncanakan
sebelumnya yaitu lebih baik daripada pertemuan sebelumnya. Sedangkan kerja
kelompok pada siswa sudah sangat padu dan efektif. Dari hasil pelaksanaan
pembelajaran, siswa sudah sangat aktif dan interaksi antara guru dan siswa sudah
sangat baik.
Hasil observasi ini lebih baik daripada siklus I. Kondisi ini seharusnya
sangat dijaga untuk setiap proses pembelajaran supaya hasilnya tetap terjaga
baik.
Pertemuan 3
Pada pertemuan ketiga siklus 2 ini guru memberikan soal evaluasi yang
terdiri dari 10 butir soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Kemudian setelah siswa
selesai mengerjakan guru membahas jawaban dari soal. Setelah selesai
4.4 Hasil Analisis Data
Data yang dikumpulkan meliputi data hasil belajar pra siklus, tes siklus 1 dan tes
siklus 2. Data kemudian dianalisis dengan cara membandingkan data pra siklus, tes siklus
1 dan tes siklus 2 dengan cara analisis komparatif.
4.4.1 Pra Siklus
Sebelum melaksanakan tindakan data hasil belajar pra siklus diambil dari nilai
ulangan harian sebelum penelitian dilaksanakan yaitu hasil evaluasi ulangan harian
dengan materi membaca pemahaman pada saat kelas IV semester 2, perolehan hasil
evaluasi siswa pada saat menjawab pertanyaan bacaan yaitu 70% (14 dari 20 siswa)
masih belum mencapai ketuntasan KKM ≤ 80. Perolehan nilai tertinggi siswa adalah 86
dan nilai terendah 54. Rerata nilai yang diperoleh adalah 72.
4.4.2 Siklus I
Data hasil belajar pada siklus I diperoleh dari nilai tes formatif yang dilakukan pada
pertemuan ketiga. Data jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 8 siswa (40%),
sedangkan siswa yang tuntas sebanyak 12 siswa (60%). Ketuntasan klasikal adalah 75%
siswa memenuhi KKM ≤ 80. Data di atas dapat dilihat pada tabel dan diagram dibawah.
Tabel 4.8
Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
Kriteria Frekuensi Persentase (%) Skor Ketuntasan
≥ 80 Tuntas 12 60
< 80 Tidak Tuntas 8 40
Jumlah 20 100
Berdasarkan tabel di atas ketuntasan belajar pada siklus I dapat digambarkan
dengan diagram lingkaran seperti gambar 4.2 dibawah ini:
Gambar 4.2
Ketuntasan Keterampilan Membaca Pemahaman Pada Kegiatan Siklus I 60%
Tuntas
40%
Tidak Tuntas Tunt as
Adapun hasil observasi yang dilaksanakan, skor maksimal yang diperoleh siswa
pada siklus ini yakni 92 dan minimal 58 dengan skor rata-rata 78 yang disajikan pada tabel
4.9 dibawah.
Tabel 4.9
Distribusi Prestasi Siklus I
Skor Minimal Skor Maksimal Skor Rata-rata
58 92 78
4.4.3 Siklus II
Data dari siklus II diperoleh dari tes formatif siklus II pada apertemuan ketiga. Data
tes formatif siklus II adalah jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 2 siswa (10%),
sedangkan siswa yang tuntas sebanyak 18 siswa (90%). Ketuntasan klasikal adalah 75%
siswa memenuhi KKM ≤ 80. Jadi penelitian ini telah memenuhi standar KKM dengan nilai
rata-rata diatas 80 dan siswa yang mencapai KKM 90% melebihi ketuntasan klasikal 75%.
Data di atas dapat dilihat pada tabel dibawah. Tabel 4.10
Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II
Kriteria Frekuensi Persentase (%)
Skor Ketuntasan
≥ 80 Tuntas 18 90
< 80 Tidak Tuntas 2 10
Jumlah 20 100
Berdasarkan tabel di atas ketuntasan belajar pada siklus II dapat digambarkan
dengan diagram lingkaran seperti gambar 4.3 dibawah ini:
Gambar 4.3
Adapun hasil observasi yang dilaksanakan, skor maksimal yang diperoleh siswa
pada siklus ini yakni 95 dan minimal 73 dengan skor rata-rata 87 yang disajikan pada tabel
4.11 dibawah.
Tabel 4.11
Distribusi Prestasi Siklus II
Skor Minimal Skor Maksimal Skor Rata-rata
73 95 87
4.4.4 Pembahasan Analisis Komparatif Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Ketip Pati,
dilakukan analisis data dengan cara membandingkan hasil belajar pada pra siklus, siklus I
dan siklus II. Perbandingan data dapat dilihat pada table di bawah
Tabel 4.12
Perbandingan Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II
Frekuensi (%) Frekuensi (%) Frekuensi (%)
Tuntas 6 30% 12 60% 18 90%
Tidak Tuntas 14 70% 8 40% 2 10%
Nilai Tertinggi 86 92 95
Nilai Terendah 54 58 73
Nilai Rata-rata 72 78 87
Dari tabel di atas dapat dilihat peningkatan hasil belajar siswa dari kondisi awal
sampai siklus II. Nilai yang di atas KKM 80 pada kondisi awal sebanyak 6 siswa,
meningkat menjadi 12 siswa pada siklus I. Kemudian pada siklus II meningkat lagi menjadi
18 siswa. Untuk nilai tertinggi, nilai terendah dan nilai rata-rata juga mengalami
peningkatan, seperti pada data di atas.
Dari tabel 4.12 di atas dapat dibuat diagaram distribusi perbandingan ketuntasan
Gambar 4.4
Diagram Perbandingan Ketuntasan Skor Belajar pada Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2
Dari tabel 4.12 di atas dapat dibuat diagaram distribusi kenaikan nilai maksimal,
nilai terendah dan nilai rata-rata seperti gambar diagram di bawah ini:
Gambar 4.5
Diagram Perbandingan Kenaikan Skor Belajar pada Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2
Dalam menentukan prestasi belajar matematika, salah satu penentunya adalah
melalui bukti siswa melakukan aktivitas yang positif. Dibawah adalah tabel perbandingan
skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II. 0%
10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Tuntas 30%
Tuntas 60%
Tuntas 90% Tidak Tuntas
70%
Tidak Tuntas 40%
Tidak Tuntas 10%
Tunt as
Tabel 4.13
Perbandingan Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II Siklus I
Pertemuan 1
Siklus I Pertemuan 2
Siklus II Pertemuan 1
Siklus II Pertemuan 2
62,5 72 77,5 84,37
Pada kondisi awal di kelas 5 SD Negeri Ketip Pati skor rata- rata 72 dan setelah
diadakan tindakan penelitian pada siklus 1 skor rata-rata menjadi 78 dengan skor tertinggi
92,00 dan skor terendah 58,00. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil
belajar dengan tingkat keberhasilan 60% dari jumlah siswa sebanyak 20 siswa, tetapi
masih terdapat 40% siswa belum tuntas. Karena nilai rata-rata siklus 1 belum mencapai 80
dan ketuntasan siswa 60%, sehingga perlu diadakan pelaksanaan tindakan siklus 2.
Pada penelitian siklus 2 ketuntasan hasil belajar sebesar 90%, siswa yang belum
tuntas 10% dan skor rata-rata 87 dengan skor tertinggi 95,00 dan skor terendah 73,00.
Karena ketuntasan siklus 2 adalah 90% siswa dan nilai rata-rata 87 maka telah mencapai
syarat ketuntasan target penelitian ini. Oleh sebab itu, pelaksanaan perbaikan siklus ini
dapat diakhiri pada siklus 2.
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini terbukti bahwa dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe KWL maka hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Ketip
Pati semester 1 tahun pelajaran 2013/2014 diduga akan meningkat.
Hasil tes kondisi awal yaitu didapatkan ketuntasan belajar 6 siswa tuntas dengan
persentase 30% dari 20 siswa. Hasil tes kondisi awal bila dibandingkan dengan hasil tes
kondisi akhir didapatkan 18 siswa tuntas dengan persentase 90%. Kesimpulan dari
penelitian ini yaitu didapatkan peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan
model kooperatif tipe KWL. Peningkatan hasil belajar ini disebabkan karena dalam proses
pembelajaran terdapat langkah-langkah yang dilakukan oleh siswa yaitu kelompok
heterogen dengan siswa yang sudah menguasai materi membantu teman kelompoknya
yang belum menguasai materi. Dan dengan bantuan guru, siswa yang belum paham
menjadi cepat memahami materi. Sehingga ingatan siswa menjadi kuat dalam menyimpan
memori materi yang baru disampaikan.
Penelitian ini relevan dengan Musnar pada tahun 2013 hal ini terjadi karena
pembelajaran yang belum pernah dilaksanakan oleh siswa, yakni menggunakan model
pembelajaran tipe KWL. Penelitian ini juga sejalan dengan saudara Fransiskus Xaverius Kelbulan pada tahun 2011 karena keberhasilan dalam melatih siswa untuk kerja kelompok