Renstra Polri Tahun 2015-2019 diimplementasikan dengan Road Map Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019 yang ditetapkan dengan Keputusan Kapolri Nomor: Kep/541/V/2016 tanggal 30 Mei 2016.
Road Map Reformasi Birokrasi Gelombang III Tahun 2016-2019 meliputi 9 program, 37 kegiatan, 94 rencana aksi dan 15 quick wins sebagai penjabaran dari 8 area perubahan bidang Mental Apar atur, Pengawasan, Akuntabilitas, Kelembagaan, Tatalaksana, Sumber Daya Manusia Aparatur, Peraturan perundang- undangan dan Pelayanan publik.
Road Map Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019 diarahkan agar dapat memenuhi tuntutan masyarakat sesuai dengan tugas pokok Polri selaku pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat, memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat serta menegakkan hukum dalam Birokrasi yang berbasis kinerja (Performance Based Bureaucracy) yang efektif, efisien dan ekonomis, difokuskan pada upaya untuk mencapai outcomes (hasil) dalam mewujudkan good governance dan clean government. Karena itu pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri saat ini merupakan penguatan dari pelaksanaan Reformasi Birokrasi sebelumnya.
Di Polda NTB Road Map Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019 periode Tahun 2016 sudah berjalan. Namun untuk mengetahui apakah target pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri dapat tercapai sesuai sasaran dalam mewujudkan Birokrasi yang bersih dan akuntabel, Birokrasi yang efektif dan efisien dan Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas, maka perlu dilakukan evaluasi.
Oleh karena itu disusunlah laporan hasil evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019 periode Tahun 2016 ini.
2. DASAR
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;
b. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025;
c. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019; d. Surat Perintah Kapolri Nomor: Sprin/2300/XI/2016 tanggal 5 November 2015
tentang Tim Kelompok Kerja Reformasi Birokrasi di Lingkungan Polri Tahun 2015-2019;
e. Keputusan Kapolri Nomor: Kep/541/V/2016 tanggal 30 Mei 2016 tentang pengesahan Road Map Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019
f. Keputusan Kapolri Nomor: Kep/825/VIII/2016 tanggal 16 Agustus 2016 tentang petunjuk monitoring dan evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019;
g. Surat Perintah Kapolda NTB Nomor: Sprin/344/II/2016 tanggal 12 Februari 2016 tentang Tim Kelompok Kerja Reformasi Birokrasi di
Lingkungan Polri Polda NTB Tahun 2015-2019.
3. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud danTujuan
Laporan ini disusun dengan maksud untuk memberikan gambaran kepada pimpinan tentang hasil evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019 periode Tahun 2016 di Polda NTB.
b. Tujuan
Sebagai bahan masukan bagi pimpinan untuk menetapkan arah kebijakan dan rencana tindak lanjut yang berkaitan dengan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019 tahun berikutnya.
4. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup laporan ini meliputi evaluasi program, kegiatan, rencana aksi dan 15 Quick Wins Road Map Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019 periode tahun 2016 yang telah dicapai sampai dengan akhir tahun 2016.
5. TATA URUT
BAB I PENDAHULUAN
BAB II LEMBAR KERJA EVALUASI (LKE) BAB III HASIL YANG DICAPAI
1. DALAM RANGKA MEWUJUDKAN BIROKRASI YANG BERSIH DAN AKUNTABEL;
2. DALAM RANGKA MEWUJUDKAN BIROKRASI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN;
3. DALAM RANGKA MEWUJUDKAN BIROKRASI YANG MEMILIKI PELAYANAN PUBLIK BERKUALITAS.
BAB IV REKOMENDASI
1. DALAM RANGKA MEWUJUDKAN BIROKRASI YANG BERSIH DAN AKUNTABEL;
2. DALAM RANGKA MEWUJUDKAN BIROKRASI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN;
3. DALAM RANGKA MEWUJUDKAN BIROKRASI YANG MEMILIKI PELAYANAN PUBLIK BERKUALITAS.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI PENUTUP
BAB II
LEMBAR KERJA EVALUASI (LKE)
6. PROGRAM, KEGIATAN, RENCANA AKSI SESUAI LEMBAR KERJA EVALUASI (LKE)
Dalam Lembar Kerja Evaluasi ini dijabarkan dengan menggunakan narasi, terdiri dari 8 area perubahan, program, kegiatan, rencana aksi, indikator, target dan Quick Wins Reformasi Birokrasi Polri sebagai berikut:
a. Program Revolusi Mental Aparatur.
Program ini bertujuan untuk membentuk sistem nilai dan integritas birokrasi yang efektif. Hasil yang diharapkan melalui program ini adalah: 1) meningkatnya penerapan/internalisasi asas, prinsip, nilai dasar, kode
etik, dan kode perilaku, termasuk penguatan budaya kinerja dan budaya pelayanan;
2) meningkatnya penerapan budaya kerja positif di setiap instansi pemerintah;
3) meningkatnya integritas aparatur;
4) meningkatnya profesionalisme aparatur;
5) meningkatnya citra positif aparatur sebagai pelayan masyarakat; 6) meningkatnya kepuasan masyarakat.
Sasaran yang akan dicapai melalui program ini adalah meningkatnya kepuasan masyarakat/publik atas pelayanan Polri, dengan ukuran keberhasilan skor Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 90% dan skor Indeks Integritas Pelayanan Publik 8,5.
Atas dasar tersebut, maka untuk mengukur pencapaian program ini digunakan dua indikator kegiatan, yaitu:
1) pengembangan nilai-nilai untuk menegakkan integritas;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah: a) Modul dan kurikulum, sudah dipublikasikan?
b) Surat Edaran Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
tentang Pembacaan Tribrata dan Catur Prasetya, Panca Prasetya Korpri, sudah dibacakan pada apel pagi?
c) Para Kompol, Inspektur Polisi dan Brigpol sudah mengikuti Dikbangspes?
d) TOT tingkat Mabes Polri dan TOT tingkat Polres sudah dilaksanakan?
e) Dokumen hasil Monev TOT, sudah dilengkapi?
f) Sertifikasi Gadik, Gadikan, peserta didik dan pengasuh sudah dilaksanakan?
2) pembentukan agen perubahan yang dapat mendorong terjadinya perubahan pola pikir.
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah: a) sudah dilaksanakan sosialisasi Pembentukan Role Model/Agen
Perubahan tingkat Mabes Polri s.d. Polres?
b) sudah dibentuk agen perubahan tingkat Polda dan tingkat Polres?
c) sudah dilaksanakan Pelatihan fungsi teknis Polri di tingkat Polres?
b. Program Penguatan Sistem Pengawasan.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan peran APIP dalam mendorong penyelenggaraan pemerintahan yang berintegritas dan berkinerja tinggi. Hasil yang diharapkan melalui program ini adalah:
1) meningkatnya kapasitas APIP;
2) meningkatnya penerapan sistem pengawasan yang independen, profesional, dan sinergis;
3) meningkatnya penerapan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN;
4) meningkatnya efisiensi penyelenggaraan birokrasi; 5) menurunnya tingkat penyimpangan oleh aparatur;
6) meningkatnya jumlah instansi pemerintah yang memperoleh opini WTP–BPK;
Sasaran yang akan dicapai melalui program ini ada 2 point yaitu (1) mempertahankan penilaian Laporan Keuangan oleh BPK dengan predikat WTP, dengan ukuran keberhasilan Opini WTP dan (2) meningkatkan kapasitas manajemen pengawasan dengan ukuran keberhasilan skor tingkat kapasitas APIP nilai 2 dan tingkat kematangan implementasi SPIP nilai 2.
Atas dasar tersebut, maka untuk mengukur pencapaian program ini digunakan enam kegiatan indikator:
1) pembangunan unit kerja untuk memperoleh predikat menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM);
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah : a) sertifikasi Auditor (APIP) Polri ke level II, sudah terlaksana? b) laporan hasil Wasrik tahunan, sudah terealisasi?
c) laporan hasil review, jumlah rekomendasi temuan yang selesai ditindaklanjuti, sudah dilaksanakan?
d) hasil evaluasi AKIP dengan predikat “A” sudah tercapai ? e) nilai ITK lebih baik dibandingkan nilai ITK tahun sebelumnya? f) WBK/WBBM tingkat Polres, Polda, Mabes Polri, sudah
ditetapkan?
g) pejabat Polri Eselon I, Kapolda, Eselon IIA dan Eselon II yang wajib mengisi dan menyerahkan LHKPN, sudah menyerahkan? h) dapat mempertahankan laporan keuangan dengan Predikat
WTP?
i) laporan hasil penerapan disiplin dan kode etik, sudah disusun? 2) pelaksanaan pengendalian gratifikasi;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah Perkap tentang pengendalian gratifikasi bagi seluruh anggota Polri, sudah terealisasi?
3) pelaksanaan whistleblowing system;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah: a) laporan sharing informasi WBS online antara Polri, KPK dan
LPSK, sudah terealisasi ?
b) sudah terkoneksi WBS online tingkat Mabes Polri?
4) pelaksanaan pemantauan benturan kepentingan;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah: a) surat Edaran Kapolri tentang penanganan benturan
kepentingan, sudah dilaksanakan?
b) laporan benturan kepentingan, sudah disusun? 5) pembangunan SPIP di lingkungan unit kerja;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah SPIP di tingkat Mabes Polri dan Polda, sudah terbentuk?
6) penanganan pengaduan masyarakat.
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah: a) telah terbentuk Dumas online?
b) laporan Dumas online, telah disusun?
c. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja.
Program ini bertujuan meningkatkan kualitas pelaksanaan system manajemen kinerja organisasi. Hasil yang diharapkan melalui program ini adalah:
1) meningkatnya kualitas penerapan sistem akuntabilitas keuangan dan kinerja yang terintegrasi;
2) meningkatnya kualitas penerapan sistem pengadaan barang dan jasa yang adil, transparan, dan profesional;
3) meningkatnya penerapan sistem manajemen kinerja nasional; 4) meningkatnya akuntabilitas aparatur.
Sasaran yang akan dicapai melalui program ini adalah meningkatnya kinerja instansi pemerintah dengan ukuran keberhasilan peningkatan nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (AKIP) mencapai 70 sebelumnya 68,04.
Atas dasar tersebut, maka untuk mengukur pencapaian program ini digunakan satu kegiatan indikator yaitu pembangunan/pengembangan teknologi informasi dalam manajemen kinerja.
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah:
1) dokumen perjanjian kinerja sudah sesuai Perkap Nomor 6 Tahun 2015?
2) telah tersedia alat pengolah data dengan menggunakan aplikasi BPP dan GPP pada tingkat Mabes Polri dan Polda?
3) Personel Polri telah mengikuti pelatihan pengadaan barang dan jasa dan 50% peserta pelatihan bersertifiksasi PBJ?
4) Polres, Polda dan Satker Mabes, telah menggunakan e-proc? 5) Naskah IKU, sudah disusun?
d. Program Penguatan Kelembagaan.
Program ini bertujuan untuk membentuk organisasi pemerintahan yang tepat struktur, efektif, efisien dan berkinerja tinggi. Hasil yang diharapkan melalui program ini adalah:
1) meningkatnya kualitas pelaksanaan agenda reformasi birokrasi nasional;
2) meningkatnya ketepatan ukuran, ketepatan fungsi dan sinergisme/ kesinergisan kelembagaan Kementerian/Lembaga pemerintah non Kementerian/Lembaga non struktural;
3) menurunnya tumpang tindih tugas dan fungsi antar Kementerian/ Lembaga dan antar Kementerian/Lembaga dengan Pemerintah daerah;
4) meningkatnya kejelasan pembagian kewenangan antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota;
5) meningkatnya sinergisme kelembagaan antara instansi pemerintah pusat dan daerah;
6) meningkatnya sinergisme dan penguatan kelembagaan pada masing-masing bidang pembangunan;
7) meningkatnya kinerja aparatur.
Sasaran yang akan dicapai melalui program ini adalah terwujudnya organisasi Polri yang tepat ukuran, tepat fungsi, tidak tumpang tindih dan bersinergi antar instansi, sehingga mampu mendorong upaya perwujudan tata kelola kepolisian yang baik, dengan ukuran keberhasilan postur Polri yang tepat fungsi tepat ukuran dan Indeks Kelembagaan berdasarkan PMPRB (Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri) dan
Indeks Tata Kelola Polri (ITK) dengan nilai 70 sebelumnya 67,23 dari skala 1-100.
Atas dasar tersebut, maka untuk mengukur pencapaian program ini digunakan satu kegiatan indikator yaitu evaluasi dan restrukturisasi kelembagaan di lingkungan Polri.
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah:
1) Polsek baru hasil evaluasi dan restrukturisasi kelembagaan di lingkungan Polri, sudah terbentuk?
2) Peningkatan Rumah Sakit Bhayangkara dari tingkat IV menjadi tingkat III, sudah terbentuk?
3) Polda Sulawesi Barat dan Kalimantan Utara, sudah terbentuk? 4) Kep Kapolri tentang Peningkatan Tipologi Polres, sudah tersusun? 5) Perkap tentang SOTK tingkat Mabes Polri, Polda dan Polres, sudah
tersusun?
6) MoU Sinergi tingkat pusat dan daerah, sudah terealisasi?
e. Program Penguatan Tatalaksana.
Program ini bertujuan untuk membentuk proses manajemen birokrasi yang sederhana, transparan, efektif dan efisien berbasis TIK. Hasil yang diharapkan melalui program ini adalah:
1) meningkatnya penerapan sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, cepat, terukur sederhana, transparan, partisipatif, dan berbasis e-Government;
2) meningkatnya kualitas tata hubungan antara pemerintah pusat dan daerah;
3) meningkatnya penerapan keterbukaan informasi publik;
4) meningkatnya penerapan sistem pengadaan barang dan jasa secara elektronik;
5) meningkatnya penerapan manajemen kearsipan yang handal; 6) meningkatnya kualitas pelayanan.
Sasaran yang akan dicapai melalui program ini ada 2 point yaitu (1) terwujudnya ketatalaksanaan yang efektif dan efisien dalam rangka
mendorong upaya perwujudan tatakelola kepolisian yang baik, dengan ukuran keberhasilan yaitu penerapan ketatalaksanaan yang baik dan Indeks Tatalaksana dengan ITK di atas rata-rata nasional atau setara nilai 7 dari skala 1-10 dan (2) terwujudnya ketatalaksanaan yang berbasis elektronik yang menyeluruh dan terpadu dengan ukuran keberhasilan skor Indeks e-Government dengan nilai 2,66 dan penggunaan e-procurement s.d. 80%.
Atas dasar tersebut, maka untuk mengukur pencapaian program ini digunakan empat kegiatan indikator:
1) Perluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah: a) Satker telah menerapkan LPSE pengadaan barang dan jasa
pada tingkat Satker, sudah terealisasi dan ada data dukung? b) Penerapan e-document tingkat Mabes Polri dan 32 Satker
Polda, penerapan pengintegrasian e-office (e-post, Aplikasi Naskah Dinas Elektronik (ANDE), Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD) dan aplikasi daftar nama pejabat, sudah terealisasi?
c) Perkap Kapolri tentang Almatsus Polri, sudah terealisasi? d) hasil kajian HTCK pada tingkat Polda, 54 HTCK Polair pada
tingkat Polda dan Polres, 25 HTCK Satfung Mabes, sudah dilaksanakan?
2) Penerapan efisiensi penyelenggaraan Pemerintah;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah: a) SOP Satfung Mabes Polri, sudah terealisasi dan ada data
dukung?
b) dokumen Perhitungan tunjangan kinerja berdasarkan Analisa Beban Kerja (ABK), sudah terealisasi dan ada data dukung? 3) Implementasi Undang-Undang Keterbukaan Infomasi;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah: a) rencana umum pengadaan barang/jasa seluruh Satker di
lingkungan Polri dapat diakses publik, sudah terealisasi? b) dokumen laporan evaluasi, sudah terealisasi?
c) dokumen laporan evaluasi Perkap, sudah terealisasi?
4) Penerapan sistem kearsipan yang handal.
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah e-post, ANDE, SIKD dan aplikasi daftar nama pejabat, sudah terealisasi dan ada data dukung?
f. Program Penguatan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme anggota Polri, hasil yang diharapkan melalui program ini adalah:
1) meningkatnya kemampuan unit yang mengelola SDM ASN untuk mewujudkan SDM aparatur yang kompeten dan kompetitif;
2) meningkatnya kepatuhan instansi untuk penerapan manajemen SDM aparatur yang berbasis merit;
3) meningkatnya jumlah instansi yang mampu menerapkan manajemen kinerja individu untuk mengidentifikasi dan meningkatkan kompetensi SDM aparatur;
4) meningkatnya jumlah instansi untuk membentuk talent pool (kelompok suksesi) untuk pengembangan karier pegawai di lingkungannya; 5) meningkatnya jumlah instansi yang mampu mewujudkan sistem
informasi manajemen SDM yang terintegrasi di lingkungannya;
6) meningkatnya penerapan sistem pengembangan kepemimpinan untuk perubahan;
7) meningkatnya pengendalian penerapan sistem merit dalam Manajamen SDM aparatur;
8) meningkatnya profesionalisme aparatur.
Sasaran yang akan dicapai melalui program ini adalah meningkatnya profesionalisme anggota Polri, dengan ukuran keberhasilan skor Indeks Profesionalitas anggota Polri 86 dari skor 1-100;
Atas dasar tersebut, maka untuk mengukur pencapaian program ini digunakan 14 kegiatan indikator:
1) perbaikan berkelanjutan sistem perencanaan kebutuhan personel Polri;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah: a) dokumen perencanaan kebutuhan personel Polri tahun
2015-2019, sudah tersedia?
b) Keputusan Kapolri tentang pendistribusian hasil didik secara proporsional dengan mempertimbangkan kebutuhan Satker dan Satwil dan kaderisasi personel, sudah tersedia?
2) perumusan dan penetapan kebijakan sistem rekruitmen dan seleksi secara transparan dan berbasis kompetensi;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah: a) 10% anggota Polri yang direkrut dari wilayah perbatasan
negara, wilayah pesisir dan pulau-pulau terluar, sudah dilaksanakan?
b) 33 Polda menggunakan teknologi online, sudah terlaksana? c) Pelaksanaan rekrutmen yang proaktif melalui kampanye
rekrutmen setiap hari sepanjang tahun di 453 Polres , sudah dilaksanakan?
3) perumusan dan penetapan kebijakan sistem promosi secara terbuka; Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah Peraturan Kapolri tentang sistem promosi terbuka di lingkungan Polri, sudah tersedia?
4) perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan assessment center;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah: a) Peraturan ASSDM Kapolri tentang Kebijakan kompetensi dalam
jabatan struktural di tingkat Mabes, Polda, Polres dan Polsek maupun jabatan fungsional umum, sudah ditetapkan?
b) Hasil revisi Peraturan Kapolri tentang Assessment Center, sudah ditetapkan?
c) Peraturan Kapolri tentang Assessment Center, sudah ditetapkan?
d) Penyelenggaraan uji kompetensi jabatan dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) di tingkat Mabes Polri dan 16 Polda, sudah dilaksanakan?
e) pelatihan dan sertifikasi bagi para assessor di 33 Polda, sudah dilaksanakan?
5) perumusan dan penetapan kebijakan penilaian kinerja personel Polri; Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah Peraturan Kapolri tentang Sistem Penilaian Kinerja Individu, sudah terealisasi?
6) perumusan dan penetapan kebijakan reward and punishment berbasis kinerja;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah Peraturan Kapolri tentang Reward and punishment system, sudah ditetapkan dan diimplementasikan?
7) pembangunan/pengembangan sistem informasi personel Polri;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah telah tersedia aplikasi rekam jejak personel Polri di seluruh Satker Mabes Polri dan 33 Polda?
8) perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan personel Polri;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah Peraturan Kapolri tentang penerimaan anggota Polri terpadu, sudah ditetapkan dan diimplementasikan?
9) perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan/pengembangan data base profil kompetensi calon dan pejabat tinggi Polri;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah Keputusan Kapolri tentang Sistem Pembinaan Karier, sudah ditetapkan?
10) perumusan dan penetapan kebijakan pengendalian kualitas pendidikan dan pelatihan;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah Laporan hasil evaluasi dan validasi, sudah disusun?
11) penerapan sistem promosi secara terbuka, kompetitif dan berbasis kompetensi didukung oleh makin efektifnya pengawasan;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah: a) naskah profil kompetensi jabatan, sudah diterapkan?
b) Assessment tingkat Mabes, di 33 Polda dan Polres, sudah dilaksanakan?
12) menyusun dan menetapkan pola karier;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah : a) Peraturan Kapolri tentang sistem promosi terbuka di lingkungan
Polri, sudah ditetapkan?
b) Assessment tingkat Mabes, 33 Polda dan Polres, sudah dilaksanakan?
13) pengukuran gap competency (kesenjangan kompetensi) antara pemangku jabatan dan syarat kompetensi jabatan;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah laporan Hasil Monitoring dan evaluasi, sudah disusun?
14) penguatan sistem dan kualitas pendidikan dan pelatihan untuk mendukung kinerja.
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah MoU, sudah terealisasi?
g. Program Penguatan Peraturan Perundang–Undangan.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kebijakan publik berbasis kebutuhan publik. Hasil yang diharapkan melalui program ini adalah:
1) meningkatnya keterlibatan publik dalam proses perumusan kebijakan; 2) meningkatnya kualitas regulasi yang melindungi, berpihak pada publik, harmonis, tidak tumpang tindih dan mendorong iklim kondusif bagi publik.
Sasaran yang akan dicapai melalui program ini adalah meningkatnya kualitas peraturan perundang-undangan, dengan ukuran keberhasilan tercapainya peraturan perundang-undangan yang harmonis, sinkron dan pelaksanaannya efektif dan efisien;
Atas dasar tersebut, maka untuk mengukur pencapaian program ini digunakan dengan tiga kegiatan indikator:
1) evaluasi secara berkala berbagai peraturan perundang-undangan yang sedang diberlakukan;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah Pemetaan Perkap sudah dilaksanakan?
2) menyempurnakan/mengubah berbagai peraturan perundang-undangan yang dipandang tidak relevan lagi, tumpang tindih atau disharmonis dengan peraturan perundang-undangan lain;
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah hasil harmonisasi dan sinkronisasi Perkap, sudah tercapai 100% (42 Perkap)?
3) melakukan deregulasi untuk memangkas peraturan perundang-undangan yang dipandang menghambat pelayanan.
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah hasil revisi Perkap 26 Tahun 2010, sudah terealisasi?
h. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik secara terus menerus. Hasil yang diharapkan melalui program ini adalah: 1) meningkatnya sistem monitoring dan evaluasi terhadap kinerja
pelayanan publik;
2) meningkatnya kualitas pelayanan publik sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat;
3) meningkatnya profesionalisme aparatur.
Sasaran yang akan dicapai melalui program ini ada 2 point yaitu (1) meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan ukuran keberhasilan skor hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 90% dan (2) meningkatkan kapasitas manajemen penyelenggaraan pelayanan publik dengan ukuran keberhasilan jumlah inovasi pelayanan, hasil evaluasi kinerja penyelenggara pelayanan publik, skor Indeks Integritas Pelayanan Publik dengan nilai 8,5; Persentase tingkat kepatuhan dalam pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, tindak lanjut pengaduan pelayanan publik dan Public Service Index dengan menetapkan Zona Hijau ada pelayanan di 10 Satpas dan 453 pelayanan SKCK.
Atas dasar tersebut, maka untuk mengukur pencapaian program ini digunakan empat kegiatan indikator:
1) penerapan pelayanan satu atap;
2) percepatan pelayanan menjadi maksimal 15 hari;
3) deregulasi dalam rangka mempercepat proses pelayanan
4) pembangunan/pengembangan penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan melihat kondisi apakah: a) Bidang Lalu Lintas
(1) koordinasi dengan Dinas Kependudukan Kementerian Dalam Negeri terkait penggunaan NIK dalam pelayanan penerbitan dan perpanjangan SIM online, sudah terealisasi?
(6) pelatihan dan sertifikasi kompetensi petugas penguji SIM di seluruh Satpas Indonesia, sudah terlaksana?
(7) Standarisasi tata layanan dan gedung di 11 Kantor Satpas pada 10 Polda: Satpas Daan mogot Polda Metro Jaya, Satpas Polrestabes Semarang Polda Jateng, Satpas Polresta Surakarta Polda Jateng, Satpas Polresta Manado Polda Sulut, Satpas Polresta Jogyakarta Polda DIY, Satpas Polresta Denpasar Polda Bali, Satpas Polrestabes Surabaya Polda Jatim, Satpas Polrestabes Bandung Polda Jabar, Satpas Polresta Samarinda Polda Kaltim, Satpas Polrestabes Makassar
Polda Sulsel, dan Satpas Polresta Medan Polda Sumut, sudah terlaksana?
(8) Mewujudkan Zona bebas percaloan layanan SIM di 10 Satpas Daan mogot Polda Metro Jaya, Satpas Polrestabes Bandung Polda Jabar, Satpas Polrestabes Semarang Polda Jateng, Satpas Polresta Medan Polda Sumut, Satpas Polrestabes Surabaya Polda Jatim, Satpas Polrestabes Makassar Polda Sulsel, Satpas Polresta Palembang Polda Sumsel, Satpas Polresta Pontianak Polda Kalbar, Satpas Polres Cimahi Polda Jabar, Satpas Polres Banyumas Polda Jateng, sudah terlaksana?
(9) Score survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), sudah tercapai 90%?
(10) penambahan hardware dan software pada unit layanan BPKB dan STNK di 33 Polda, sudah terlaksana?
(11) revisi Perkap 5 tahun 2012 tentang Regident Ranmor, sudah terlaksana?
(12) pelatihan dan sertifikasi kompetensi petugas penerbit BPKB dan STNK di seluruh Indonesia, sudah terlaksana?
(13) operasional Regident Ranmor yang terintegrasi di 33 Polda dengan Korlantas Polri, sudah terlaksana?
(14) mewujudkan Zona bebas percaloan layanan Samsat dan unit BPKB di Polda Metro Jaya, Samsat Polda Jabar,
(1) mewujudkan Zona bebas percaloan pelayanan SKCK di 33 Polda dan 453 Polres, sudah terealisasi?
(2) sertifikasi kompetensi petugas penerbitan SKCK di 33 Polda dan 453 Polres, sudah terealisasi?
(3) aplikasi penerimaan dan penyetoran PNBP secara online di 1 Mabes Polri, 33 Polda, 453 Polres dan 4.872 Polsek, sudah terealisasi?
(4) laporan hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) di 453 Polres dengan score indeks 90% , sudah terealisasi? (5) naskah deklarasi pernyataan zona bebas percaloan
SKCK di tingkat Mabes Polri, 33 Polda dan 453 Polres, sudah terealisasi?
(6) Membangun Link Sistem online tentang Data Kriminalitas perorangan dengan Pusiknas di tingkat Mabes Polri, 33 Polda dan 453 Polres, sudah terbangun?
(7) Penerapan Sistem First In First Out di level Polda dan Polres, sudah terealisasi?
c) Bidang Binmas
(1) Peraturan Direktur dan Perkabaharkam tentang Alternative Dispute Resolution/Restorative Justice, sudah tersusun?
(2) unit system aplikasi BUJP online, sudah tersedia?
(3) dokumen Peraturan Kabaharkam/Dir Binmas ttg layanan BUJP online, sudah tersusun?
(4) Unit mobile SPM pada tingkat Polda dan tingkat Polres, sudah tersedia?
d) Bidang Polair
(1) kejadian pencurian di atas kapal di 10 hot spot area prioritas dan di luar hot spot berdasarkan laporan hasil kegiatan pengamanan, sudah berkurang tidak melebihi 25% di tahun 2016?
(2) kegiatan Polmas Perairan dan sambang nusa pulau kecil terluar berpenghuni, sudah dilaksanakan?
(3) MoU Polri dan KKP tentang Pengintegrasian sistem monitoring dan kontrol terhadap kapal-kapal ikan kerja sama dengan KKP dalam rangka penanggulangan IUU (Illegal Unreported Unregulated) fishing, sudah dilaksanakan?
(e) Bidang Sabhara
(1) naskah Peraturan Kabaharkam hasil revisi tentang Patroli, sudah tersusun?
(2) revisi Peraturan Kabaharkam tentang Patroli di 33 Polda, sudah disosialisasikan?
(3) laporan hasil kegiatan Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, Patroli, di tempat rawan kriminalitas dan rawan kemacetan, sudah tersusun?
(4) monitoring pelaksanaan Patroli sesuai route yang telah ditentukan dan Kecepatan mendatangi TKP, sudah terlaksana?
f) Bidang Reskrim
(1) laporan hasil Koordinasi rencana pembangunan database SPDP online dengan Kemenkum dan HAM, Kejaksaan dan Bappennas, sudah tersusun?
(2) MoU dengan Kemenkum dan HAM, Kejaksaan dan Bappennas tentang Sistem informasi LP, SPDP online, sudah terlaksana?
(3) laporan hasil monitoring SP2HP online di tingkat Mabes Polri, di 33 Polda dan 453 Polres, sudah tersusun? (4) revisi Perkap, Peraturan kaba dan SOP, sudah
disahkan?
(5) Penyidik Polri dan PPNS di tingkat Mabes Polri, Polda dan Polres sudah bersertifikasi penyidik?
g) Bidang Brimob
(1) unit tingkat Korbrimob Polri, unit tingkat Satbrimobda untuk bantuan SAR dan KBR serta bom, sudah disiagakan?
(2) laporan hasil peningkatan back up kewilayahan dan 32 unit tim siaga gangguan Kamtibmas berintensitas tinggi pada tingkat Polda, sudah tersusun?
(3) laporan hasil peningkatan layanan telepon siaga Brimob di 33 Polda, sudah tersusun?
BAB III
HASIL YANG DICAPAI
Untuk menilai kemajuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III tahun 2016-2019 periode tahun 2016 di Polda NTB secara keseluruhan pada 3 (tiga) sasaran yang telah ditentukan, maka dilakukan evaluasi yang dilakukan pada akhir tahun 2016 dengan hasil sebagai berikut:
7. DALAM RANGKA MEWUJUDKAN BIROKRASI YANG BERSIH DAN AKUNTABEL
Dilaksanakan dengan 3 (tiga) program yaitu:
a. Program Revolusi Mental Aparatur (5%) Ketua : Ka SPN
Sekretaris : Kasubbag Renmin Ro SDM
Kegiatannya ada dua dengan mengukur capaian pada indikator apakah nilai dan prosentasenya sudah sesuai dengan target yaitu:
1) pengembangan nilai-nilai untuk menegakkan integritas (2,5%) a) Modul dan kurikulum
b) Surat Edaran Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang Pembacaan Tribrata dan Catur Prasetya, Panca Prasetya Korpri
f) Sertifikasi Gadik, Gadikan, peserta didik dan pengasuh Gadik/Gadikan
2) pembentukan agen perubahan yang dapat mendorong terjadinya perubahan pola pikir (2,5%)
a) dilaksanakan sosialisasi Pembentukan Role Model/Agen Perubahan tingkat Mabes Polri s.d. Polres
Peningkatan Kompetensi dan
b. Program Penguatan Sistem Pengawasan (12%) Ketua : Irbidops Itwasda
Sekretaris : Kasubbag Renmin Itwasda
Kegiatannya ada enam dengan mengukur capaian pada indikator apakah nilai dan prosentasenya sudah sesuai dengan target yaitu:
1) pembangunan unit kerja untuk memperoleh predikat menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) (2,4%)
a) sertifikasi Auditor (APIP) Polri ke level II, sudah terlaksana (1) Pembuatan piagam audit intern
(4) Pembuatan Peta resiko objek pemeriksaan target : 1
capaian : 1 nilai : 1,00 prosentase : 100%
b) dibuat laporan hasil Wasrik tahunan target : 2
jumlah rekomendasi temuan yang selesai ditindaklanjuti target : 132
e) nilai ITK lebih baik dibandingkan nilai ITK tahun sebelumnya target : 6,01 g) penyerahkan LHKPN oleh
target : 1136
h) mempertahankan laporan keuangan dengan Predikat WTP target : 1
capaian : 1 nilai : 1,00 prosentase : 100%
i) laporan hasil penerapan disiplin target : 1
2) pelaksanaan pengendalian gratifikasi (2,4%)
Perkap pengendalian gratifikasi bagi seluruh anggota Polri sudah terealisasi
target : 1 capaian : 1 nilai : 1,00 prosentase : 100%
3) pelaksanaan whistleblowing system (2,4%)
a) laporan sharing informasi WBS online antara Polri, KPK dan LPSK sudah terealisasi
target : 1 capaian : 1 nilai : 1,00 prosentase : 100%
b) terkoneksinya WBS online tingkat Mabes Polri target : 1
capaian : 1 nilai : 1,00 prosentase : 100%
4) pelaksanaan pemantauan benturan kepentingan (2,4%)
a) surat Edaran Kapolri tentang penanganan benturan kepentingan, sudah dilaksanakan
target : 1 capaian : 1
nilai : 1,00 prosentase : 100%
b) laporan benturan kepentingan target : 1
capaian : 1 nilai : 1,00 prosentase : 100%
5) pembangunan SPIP di lingkungan unit kerja (2,4%)
apakah SPIP di tingkat Mabes Polri dan Polda, sudah terbentuk target : 2
capaian : 2 nilai : 1,00 prosentase : 100%
6) penanganan pengaduan masyarakat (kegiatan belum dilaksanakan tahun 2016)
a) telah terbentuk Dumas online target : 1
capaian : 1
nilai : rencana aksi belum dilaksanakan tahun 2016 prosentase : 100%
(NTB sudah punya dumas online di www.itwasdapoldantb.com) b) laporan Dumas online, telah disusun
target : 0 capaian : 0
nilai : rencana aksi belum dilaksanakan tahun 2016 prosentase :100 %
c. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja (6,0%) Ketua : Kabid Keu
Sekretaris : Kabag Dalprogar Rorena
Kegiatannya satu dengan mengukur capaian pada indikator apakah nilai dan prosentasenya sudah sesuai dengan target pembangunan/pengembangan teknologi informasi dalam manajemen kinerja yaitu:
1) dokumen perjanjian kinerja sesuai Perkap Nomor 6 Tahun 2015 target : 33
capaian : 33 nilai : 1,00 prosentase : 100%
2) tersedia alat pengolah data dengan menggunakan aplikasi BPP dan GPP pada tingkat Mabes Polri dan Polda
target : 32 capaian : 32 nilai : 1,00 prosentase : 100%
3) Personel Polri telah mengikuti pelatihan pengadaan barang dan jasa target : 60
capaian : 60 nilai : 1,00 prosentase : 100%
50% peserta pelatihan bersertifiksasi PBJ target : 60
capaian : 60 nilai : 1,00 prosentase : 100%
4) Polres, Polda dan Satker Mabes, menggunakan e-proc Polda
target : 35 capaian : 35 nilai : 1,00
Polres
target : 100 capaian : 100 nilai : 1,00 prosentase : 100%
5) Naskah IKU, sudah disusun target : 33
capaian : 33 nilai : 1,00 prosentase : 100%
8. DALAM RANGKA MEWUJUDKAN BIROKRASI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN
Dilaksanakan dengan 4 (empat) program yaitu:
d. Program Penguatan Kelembagaan (6,0%) Ketua : Kabag Strajemen Rorena Sekretaris : Kabag Binops Roops
Kegiatannya satu dengan mengukur capaian pada indikator apakah nilai dan prosentasenya sudah sesuai dengan target yaitu:
1) pembentukan Polsek baru hasil evaluasi dan restrukturisasi kelembagaan di lingkungan Polri
target : 3 capaian : 3 nilai : 1,00 prosentase : 100%
2) Peningkatan Rumah Sakit Bhayangkara dari tingkat IV menjadi tingkat III
target : 0 capaian : 0 nilai : 1,00 prosentase : 100%
3) Polda Sulawesi Barat dan Kalimantan Utara target : 0
capaian : 0 nilai : 1,00 prosentase : 100%
4) Kep Kapolri tentang Peningkatan Tipologi Polres target : 1
capaian : 1 nilai : 1,00 prosentase : 100%
5) penyusunan Perkap tentang SOTK tingkat Mabes Polri, Polda dan Polres
target : 2 capaian : 2 nilai : 1,00 prosentase : 100%
6) pembuatan MoU Sinergi tingkat pusat dan daerah pusat
target : 0 capaian : 0
nilai : tingkat pusat prosentase : 100%
daerah
target : 18 capaian : 18 nilai : 1,00 prosentase : 100%
e. Program Penguatan Tatalaksana (5%) Ketua : Kabag Strajemen Rorena
Sekretaris : Kasubbag Fasjas Bag Infosarpras Rosarpras
Kegiatannya ada empat dengan mengukur capaian pada indikator apakah nilai dan prosentasenya sudah sesuai dengan target yaitu:
1) Perluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan (1,25%)
a) penerapkan LPSE pengadaan barang dan jasa pada tingkat Polda, penerapan pengintegrasian e-office (e-post, Aplikasi Naskah Dinas Elektronik (ANDsE), Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD) dan aplikasi daftar nama pejabat
e-document
c) Perkap Kapolri tentang Almatsus Polri target : 0
capaian : 0
nilai : rencana aksi belum dilaksanakan tahun 2016 prosentase : 100%
d) kajian HTCK pada tingkat Polda, 54 HTCK Polair pada tingkat Polda dan Polres, 25 HTCK Satfung Mabes
target : 1 capaian : 1 nilai : 1,00 prosentase : 100%
2) Penerapan efisiensi penyelenggaraan Pemerintah (1,25%) a) terealisasinya SOP Satfung Mabes Polri
target : 1 capaian : 1 nilai : 1,00 prosentase : 100%
b) pembuatan dokumen Perhitungan tunjangan kinerja berdasarkan Analisa Beban Kerja (ABK)
target : 1 capaian : 1 nilai : 1,00 prosentase : 100%
3) Implementasi Undang-Undang Keterbukaan Infomasi (1,25%)
a) pengumuman rencana umum pengadaan barang/jasa seluruh Satker di lingkungan Polri dapat diakses publik
target : 69 capaian : 69 nilai : 1,00 prosentase : 100%
b) pembuatan dokumen laporan evaluasi target : 1
capaian : 1 nilai : 1,00 prosentase : 100%
c) pembuatan dokumen laporan evaluasi Perkap target : 1
capaian : 1 nilai : 1,00
4) Penerapan sistem kearsipan yang handal (1,25%)
Terealisasinya e-post, ANDE, SIKD dan aplikasi daftar nama pejabat, sudah terealisasi dan ada data dukung?
target : 0 capaian : 0 nilai : 1,00 prosentase : 100%
f. Program Penguatan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (15%) Ketua : Karo SDM
Sekretaris : Kabag Binkar Ro SDM
Kegiatannya ada empat belas dengan mengukur capaian pada indikator apakah nilai dan prosentasenya sudah sesuai dengan target yaitu: 1) perbaikan berkelanjutan sistem perencanaan kebutuhan personel
Polri (1,5%)
a) tersedianya dokumen perencanaan kebutuhan personel Polri tahun 2015-2019
target : 0 capaian : 0
nilai : dilaksanakan Mabes prosentase : 100%
b) tersedianya Keputusan Kapolri tentang pendistribusian hasil didik secara proporsional dengan mempertimbangkan kebutuhan Satker dan Satwil dan kaderisasi personel
target : 0 capaian : 0
nilai : dilaksanakan Mabes prosentase : 100%
2) perumusan dan penetapan kebijakan sistem rekruitmen dan seleksi secara transparan dan berbasis kompetensi (1,5%)
a) 10% anggota Polri yang direkrut dari wilayah perbatasan negara, wilayah pesisir dan pulau-pulau terluar
target : 0 capaian : 0
nilai : Polda NTB tidak memiliki wilayah perbatasan negara
prosentase : 100%
b) 33 Polda menggunakan teknologi online target : 10
capaian : 10 nilai : 1,00
c) Pelaksanaan rekrutmen yang proaktif melalui kampanye rekrutmen setiap hari sepanjang tahun di 453 Polres
target : 10 capaian : 10 nilai : 1,00 prosentase : 100%
3) perumusan dan penetapan kebijakan sistem promosi secara terbuka (1,5%)
target : 0 capaian : 0
nilai : dilaksanakan Mabes prosentase : 100%
4) perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan assessment center (1,5%)
a) pembuatan Peraturan ASSDM Kapolri tentang Kebijakan kompetensi dalam jabatan struktural di tingkat Mabes, Polda, Polres dan Polsek maupun jabatan fungsional umum
target : 0 capaian : 0
nilai : dilaksanakan Mabes prosentase : 100%
b) Hasil revisi Peraturan Kapolri tentang Assessment Center target : 0
capaian : 0
nilai : rencana aksi belum dilaksanakan tahun 2016 prosentase : %
c) Peraturan Kapolri tentang Assessment Center target : 0
capaian : 0
nilai : rencana aksi belum dilaksanakan tahun 2016 prosentase : %
d) Penyelenggaraan uji kompetensi jabatan dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) di tingkat Mabes Polri dan 16 Polda
e) pelatihan dan sertifikasi bagi para assessor di 33 Polda pelatihan
5) perumusan dan penetapan kebijakan penilaian kinerja personel Polri target : 0
capaian : 0
nilai : kegiatan belum dilaksanakan tahun 2016 prosentase : %
6) perumusan dan penetapan kebijakan reward and punishment berbasis kinerja;
target : 0 capaian : 0
nilai : kegiatan belum dilaksanakan tahun 2016 prosentase : %
7) pembangunan/pengembangan sistem informasi personel Polri (1,5%) Mabes
8) perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan personel Polri
target : 0 capaian : 0
nilai : kegiatan belum dilaksanakan tahun 2016 prosentase : %
9) perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan/pengembangan data base profil kompetensi calon dan pejabat tinggi Polri
target : 0 capaian : 0
nilai : kegiatan belum dilaksanakan tahun 2016 prosentase : %
10) perumusan dan penetapan kebijakan pengendalian kualitas pendidikan dan pelatihan (1,5%)
penyusunan laporan hasil evaluasi dan validasi target : 0
capaian : 0
nilai : dilaksanakan Mabes prosentase : 100%
11) penerapan sistem promosi secara terbuka, kompetitif dan berbasis kompetensi didukung oleh makin efektifnya pengawasan (1,5%) a) pembuatan naskah profil kompetensi jabatan
target : 0
nilai : dilaksanakan Mabes prosentase : %
b) Assessment tingkat Mabes, di 33 Polda dan Polres Mabes
c) Menyusun dan menetapkan seleksi/uji kompetensi bagi pemangku jabatan yang telah habis masa jabatannya untuk menduduki jabatan pada periode tertentu
Telah dilaksanakan Assesment pada tingkat Mabes dan 32 12) menyusun dan menetapkan pola karier (1,5%)
a) pembuatan Peraturan Kapolri tentang sistem promosi terbuka di lingkungan Polri
target : 0 capaian : 0
nilai : dilaksanakan Mabes
b) dilaksanakan Assessment tingkat Mabes, 33 Polda dan Polres Mabes
13) pengukuran gap competency (kesenjangan kompetensi) antara pemangku jabatan dan syarat kompetensi jabatan (1,5%) penyusunan laporan Hasil Monitoring dan evaluasi
target : 0 capaian : 0 nilai : 1,00 prosentase : 100%
g. Program Penguatan Peraturan Perundang–Undangan (5%) Ketua : Kabidkum
Sekretaris : Kasubbag Renmin Bidkum
Kegiatannya ada tiga belas dengan mengukur capaian pada indikator apakah nilai dan prosentasenya sudah sesuai dengan target yaitu:
1) evaluasi secara berkala berbagai peraturan perundang-undangan yang sedang diberlakukan (1,67%)
Pemetaan Perkap target : 195 capaian : 195 nilai : 1,00 prosentase : 100%
2) menyempurnakan/mengubah berbagai peraturan perundang-undangan yang dipandang tidak relevan lagi, tumpang tindih atau disharmonis dengan peraturan perundang-undangan lain (1,67%) tercapai 20% hasil harmonisasi dan sinkronisasi 42 Perkap
target : 20 capaian : 20 nilai : 1,00 prosentase : 100%
3) melakukan deregulasi untuk memangkas peraturan perundang-undangan yang dipandang menghambat pelayanan (1,67%)
pembuatan revisi Perkap 26 Tahun 2010 target : 0
capaian : 0
9. DALAM RANGKA MEWUJUDKAN BIROKRASI YANG MEMILIKI PELAYANAN PUBLIK BERKUALITAS
Dilaksanakan dengan 1 (satu) program yaitu:
h. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (6%) Ketua : Dir Lantas
Sekretaris : Kasubdit Regident Dit Lantas
Kegiatannya empat dengan mengukur capaian pada indikator apakah nilai dan prosentasenya sudah sesuai dengan target yaitu:
1) penerapan pelayanan satu atap;
2) percepatan pelayanan menjadi maksimal 15 hari;
3) deregulasi dalam rangka mempercepat proses pelayanan
4) pembangunan/pengembangan penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan
a) Bidang Lalu Lintas (0,86%)
(1) koordinasi dengan Dinas Kependudukan Kementerian Dalam Negeri terkait penggunaan NIK dalam pelayanan penerbitan dan perpanjangan SIM online
target : 1 capaian : 1 nilai : 1,00 prosentase : 100%
(2) revisi Kerja sama dengan PT BRI Tbk pembayaran PNBP bidang SIM dengan sistem SIMPONI
target : 1 capaian : 0
nilai : 0
prosentase : 0%
(3) penambahan mobil SIM Keliling tingkat Polres target : 2
capaian : 2
nilai : 1,00 prosentase : 100%
(4) unit layanan SIM online sebanyak 399 satpas target : 1
(6) pelatihan dan sertifikasi kompetensi petugas penguji SIM di seluruh Satpas Indonesia Satpas pada 10 Polda: Satpas Daan mogot Polda Metro Jaya, Satpas Polrestabes Semarang Polda Jateng, Satpas Polresta Surakarta Polda Jateng, Satpas Polresta Manado Polda Sulut, Satpas Polresta Jogyakarta Polda DIY, Satpas Polresta Denpasar Polda Bali, Satpas Polrestabes Surabaya Polda Jatim, Satpas Polrestabes Bandung Polda Jabar, Satpas Polresta Samarinda Polda Kaltim, Satpas Polrestabes Makassar Polda Sulsel, dan Satpas Polresta Medan Polda Sumut, target : 1
capaian : 1 nilai : 1,00 prosentase : 100%
(8) Mewujudkan Zona bebas percaloan layanan SIM di 10 Satpas Daan mogot Polda Metro Jaya, Satpas Polrestabes Bandung Polda Jabar, Satpas Polrestabes Semarang Polda Jateng, Satpas Polresta Medan Polda Sumut, Satpas Polrestabes Surabaya Polda Jatim, Satpas Polrestabes Makassar Polda Sulsel, Satpas Polresta Palembang Polda Sumsel, Satpas Polresta Pontianak Polda Kalbar, Satpas Polres Cimahi Polda Jabar, Satpas Polres Banyumas Polda Jateng
target : 1
(11) revisi Perkap 5 tahun 2012 tentang Regident Ranmor target : 1
capaian : 1 nilai : 1,00 prosentase : 100%
(12) pelatihan dan sertifikasi kompetensi petugas penerbit BPKB dan STNK di seluruh Indonesia
target : 6 capaian : 6
nilai : 1,00 prosentase : 100%
(13) operasional Regident Ranmor yang terintegrasi di 33 Polda dengan Korlantas Polri
target : 1 capaian : 0
nilai : 0
prosentase : 0%
(14) mewujudkan Zona bebas percaloan layanan Samsat dan unit BPKB di Polda Metro Jaya, Samsat Polda Jabar, Samsat Polda Jateng, Samsat Polda Sumut, Samsat Polda Jatim, Samsat Polda Sulsel, Samsat Polda Sumsel, Samsat Polda Kalbar, Samsat Polres Cimahi Polda Jabar, Samsat Polres Banyumas Polda Jateng target : 1
capaian : 1 nilai : 1,00 prosentase : 100%
b) Bidang Intelkam (0,86%)
(1) mewujudkan Zona bebas percaloan pelayanan SKCK di 33 Polda dan 453 Polres
Polda
(3) aplikasi penerimaan dan penyetoran PNBP secara online di 1 Mabes Polri, 33 Polda, 453 Polres dan 4.872 Polsek target : 0
capaian : 0
nilai : rencana aksi belum dilaksanakan tahun 2016
prosentase : 100%
(4) laporan hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) di 453 Polres dengan score indeks 90%
SKCK di tingkat Mabes Polri, 33 Polda dan 453 Polres target : 1
capaian : 1 nilai : 1,00 prosentase : 100%
(6) Membangun Link Sistem online tentang Data Kriminalitas perorangan dengan Pusiknas di tingkat Mabes Polri, 33 Polda dan 453 Polres
target : 0 capaian : 0
nilai : rencana aksi belum dilakukan tahun 2016 prosentase : %
(7) Telah dibentuk Catatan Kriminal di tingkat Mabes Polri, 32 Polda, 453 Polres dan 4.872 Polsek
(9) Terbangunnya rancang bangun (kajian akademia) intregated SKCK online
target : 1 capaian : 0
nilai : 0
prosentase : 0%
(10) Telah dilaksanakan implementasi Intregated di tingkat Mabes Polri, 32 Polda dan 453 Polres
Mabes
target : 0 capaian : 0
c) Bidang Binmas (0,86%)
(1) Peraturan Direktur dan Perkabaharkam tentang Alternative Dispute Resolution/Restorative Justice
target : 0 capaian : 0
nilai : dilaksanakan Mabes prosentase : 100%
(2) tersedia unit system aplikasi BUJP online target : 0
capaian : 0
nilai : dilaksanakan Mabes prosentase : 100%
(3) dokumen Peraturan Kabaharkam/Dir Binmas ttg layanan BUJP online
target : 0 capaian : 0
nilai : dilaksanakan Mabes prosentase : 100%
d) Bidang Polair (0,86%)
(1) kejadian pencurian di atas kapal di 10 hot spot area prioritas dan di luar hot spot berdasarkan laporan hasil kegiatan pengamanan, sudah berkurang tidak melebihi 25% di tahun 2016
target : 9 capaian : 9 nilai : 1,00 prosentase : 100%
Sambang Nusa
Polmas
nilai : dilaksanakan Mabes prosentase : 100%
(2) revisi Peraturan Kabaharkam tentang Patroli di 33 Polda target : 0
capaian : 0
nilai : rencana aksi belum dilaksanakan tahun 2016
prosentase : %
nilai : 0,9 prosentase : 91,5%
(4) monitoring pelaksanaan Patroli sesuai route yang telah ditentukan dan Kecepatan mendatangi TKP
target : 12 capaian : 11 nilai : 0,9 prosentase : 91,7%
f) Bidang Reskrim (0,86%)
(1) laporan hasil Koordinasi rencana pembangunan database SPDP online dengan Kemenkum dan HAM, Bappennas tentang Sistem informasi LP, SPDP online target : 0
capaian : 0
nilai : rencana aksi belum dilaksanakan tahun 2016
prosentase : %
(3) laporan hasil monitoring SP2HP online di tingkat Mabes Polri, di 33 Polda dan 453 Polres
Mabes
target : 0 capaian : 0
(4) revisi Perkap, Peraturan kaba dan SOP target : 0
capaian : 0
nilai : rencana aksi belum dilaksanakan tahun 2016
prosentase : %
(5) Penyidik Polri dan PPNS di tingkat Mabes Polri, Polda dan Polres sudah bersertifikasi penyidik
target : 1 capaian : 0
nilai : 0
prosentase : 0%
f2) Bidang Reskrim Khusus
(1) laporan hasil Koordinasi rencana pembangunan database SPDP online dengan Kemenkum dan HAM, Bappennas tentang Sistem informasi LP, SPDP online target : 0
capaian : 0
nilai : rencana aksi belum dilaksanakan tahun 2016
prosentase : %
(3) laporan hasil monitoring SP2HP online di tingkat Mabes Polri, di 33 Polda dan 453 Polres
Mabes
target : 0 capaian : 0
(4) revisi Perkap, Peraturan kaba dan SOP target : 0
capaian : 0
nilai : rencana aksi belum dilaksanakan tahun 2016
prosentase : %
(5) Penyidik Polri dan PPNS di tingkat Mabes Polri, Polda dan Polres sudah bersertifikasi penyidik
target : 1 capaian : 0
nilai : 0
prosentase : 0%
f3) Bidang Reskrim Narkoba
(1) laporan hasil Koordinasi rencana pembangunan database SPDP online dengan Kemenkum dan HAM, Bappennas tentang Sistem informasi LP, SPDP online target : 0
capaian : 0
nilai : rencana aksi belum dilaksanakan tahun 2016
prosentase : %
(3) laporan hasil monitoring SP2HP online di tingkat Mabes Polri, di 33 Polda dan 453 Polres
(4) revisi Perkap, Peraturan kaba dan SOP target : 0
capaian : 0
nilai : rencana aksi belum dilaksanakan tahun 2016
prosentase : %
(5) Penyidik Polri dan PPNS di tingkat Mabes Polri, Polda dan Polres sudah bersertifikasi penyidik
target : 0 capaian : 0
nilai : 0
prosentase : 0%
g) Bidang Brimob (0,86%)
(1) unit tingkat Korbrimob Polri, unit tingkat Satbrimobda untuk bantuan SAR dan KBR serta bom
Korbrimob target : 0 capaian : 0
nilai : dilaksanakan Korbrimob prosentase : % 32 unit tim siaga gangguan Kamtibmas berintensitas tinggi pada tingkat Polda
target : 1 capaian : 1 nilai : 1,00 prosentase : 100%
(4) laporan hasil peningkatan layanan telepon siaga Brimob di 33 Polda
BAB IV REKOMENDASI
Rekomendasi yang dapat diberikan untuk kemajuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III tahun 2016-2019 periode tahun 2016 di Polda NTB sesuai sasaran yang ada yaitu:
10. DALAM RANGKA MEWUJUDKAN BIROKRASI YANG BERSIH DAN AKUNTABEL
a. Program Revolusi Mental Aparatur.
Meningkatnya kepuasan masyarakat/publik atas pelayanan Polri menjadi sasaran yang akan dicapai pada program ini, oleh karenanya sistem nilai integritas birokrasi yang efektif sudah tepat bila harus diperbaiki dengan melaksanakan beberapa kali pelatihan revolusi mental dan agen perubahan sehingga skor Indeks Integritas Pelayanan Publik 8,5. termasuk skor Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) 90% dapat tercapai.
b. Program Penguatan Sistem Pengawasan.
Polda NTB adalah Polda yang turut mempertahankan penilaian Laporan Keuangan oleh BPK dengan predikat WTP, pada tahun 2016 Polda NTB berada pada nomor urut 9 diantara 32 Polda dengan nilai B dan ikut juga meningkatkan kapasitas manajemen pengawasan dengan ukuran keberhasilan skor tingkat kapasitas APIP terus mengarah nilai 2 dan tingkat kematangan implementasi SPIP ke angka nilai 2 agar Polda NTB semakin berintegritas dan berkinerja tinggi.
c. Program Penguatan Akuntabilitas Kinerja.
Kualitas pelaksanaan sistem manajemen kinerja organisasi di Polda NTB diusahakan untuk terus ditingkatkan dengan ukuran peningkatan nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (AKIP) yang semakin baik.
11. DALAM RANGKA MEWUJUDKAN BIROKRASI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN
d. Program Penguatan Kelembagaan.
Organisasi Polri yang tepat ukuran, tepat fungsi, tidak tumpang tindih dan bersinergi antar instansi adalah sasaran yang ingin diwujudkan sehingga mampu mendorong upaya perwujudan tata kelola kepolisian yang baik. Untuk itu Polda NTB melaksanakan Indeks Kelembagaan berdasarkan PMPRB (Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri) dan Indeks Tata Kelola (ITK).
e. Program Penguatan Tata Laksana.
Mewujudkan ketatalaksanaan yang efektif dan efisien dengan menerapkan ITK dengan nilai diatas rata-rata nasional dan mewujudkan ketatalaksanaan yang berbasis elektronik yang menyeluruh dan terpadu dengan skor Indeks e-Government dan penggunaan e-procurement sd 80%. Polda NTB termasuk yang melaksanakan proses manajemen birokrasi yang sederhana, transparan, efektif dan efisien dengan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) tersebut.
f. Program Penguatan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia.
Pelatihan, sertifikasi, uji kompetensi dan assessment adalah kegiatan yang dilaksanakan yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme anggota Polda NTB dengan ukuran keberhasilan skor Indeks Profesionalitas anggota Polda NTB sesuai dengan skor Polri 86 dari skor 1-100.
g. Program Penguatan Peraturan Perundang–undangan.
Bila kualitas peraturan perundang-undangan yang ada di Polda NTB semakin harmonis, sinkron dan pelaksanaannya efektif dan efisien, maka kemungkinan untuk meningkatkan kualitas kebijakan publik berbasis kebutuhan publik akan semakin besar.
12. DALAM RANGKA MEWUJUDKAN BIROKRASI YANG MEMILIKI PELAYANAN PUBLIK BERKUALITAS
h. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
Karena program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik secara terus menerus, maka kegiatan peningkatan kualitas pelayanan publik dan peningkatan kapasitas manajemen penyelenggaraan pelayanan publik dengan ukuran keberhasilan jumlah inovasi pelayanan, hasil evaluasi kinerja penyelenggara pelayanan publik, skor Indeks Integritas Pelayanan Publik, Persentase tingkat kepatuhan dalam pelaksanaan UU 25/2009, tindak lanjut pengaduan pelayanan publik dan Public Service Index dengan menetapkan Zona Hijau dilaksanakan oleh satker-satker operasional di Polda NTB sampai dengan Polres jajaran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
13. KESIMPULAN
Road Map Reformasi Birokrasi Gelombang III Tahun 2016-2019 terdiri dari 8 area perubahan bidang Mental Aparatur, Pengawasan, Akuntabilitas, Kelembagaan, Tatalaksana, Sumber Daya Manusia Aparatur, Peraturan perundang- undangan dan Pelayanan publik, 9 program, 37 kegiatan, 94 rencana aksi dan 15 Quick Wins.
Kendala yang mempengaruhi pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi Gelombang III Tahun 2016-2019 periode Tahun 2016 di Polda NTB yaitu keterlambatan pendistribusian buku Road Map Reformasi Birokrasi Gelombang III Tahun 2016-2019 dari Mabes setelah kegiatan sosialisasi pada bulan Juni 2016, sehingga berdampak pada terkendalanya pelaksanaan rencana aksi Road Map Reformasi Birokrasi Gelombang III Tahun 2016-2019 tahun 2016.
14. SARAN
Untuk melaksanakan program dan kegiatan Road Map Reformasi Birokrasi Gelombang III Tahun 2016-2019, perlu kiranya dilaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. kebijakan tentang reward and punishment secara konsisten guna meningkatkan kinerja satker;
b. meningkatkan kompetensi personel yang melaksanakan kegiatan-kegiatan pelayanan internal maupun pelayanan publik agar sasaran Road Map Reformasi Birokrasi Gelombang III Tahun 2016-2019 lebih cepat terasa;
BAB VI PENUTUP
Demikian laporan evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri (RBP) Gelombang III Tahun 2016-2019 periode Tahun 2016 Polda NTB ini dibuat, kiranya dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan pimpinan guna menentukan kebijaksanaan selanjutnya.
Mataram, 15 Desember 2016
a.n. KEPALA KEPOLISIAN DAERAH NTB WAKA