• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LAPORAN EVALUASI DIRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 2 LAPORAN EVALUASI DIRI"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II. LAPORAN EVALUASI DIRI

Rangkuman

Proses penyusunan evaluasi diri dilakukan oleh taskforce yang dibentuk oleh Dekan, yang terdiri dari tim pengumpul data, tim analisis data dan tim penyusun serta tim pengembangan program. Semua pihak telah terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung, mulai dari tingkat Universitas seperti Pembantu Rektor, KaBiro BAA, BAK dan BAU atau lembaga seperti Lemlit, LPM, UPT Perpustakaan, UPT PMB dan UPT Internet. Di tingkat Fakultas telah terlibat Pembantu Dekan dan Jajarannya. Peran Mahasiswa dan alumni sangat tinggi dalam proses penyusunan evaluasi diri di jurusan Agronomi terutama dalam memberikan informasi akurat untuk survei atau pengisian kuesioner dari tim Fakultas maupun Universitas. Dari data yang terkumpul kemudian dianalisis secara sederhana, data ditabulasi dalam bentuk Tabel Tabel untuk mempermudah tim melakukan pembahasan. Disamping itu data juga didapatkan dari website atau media masa, terutama yang terkait dengan kualifikasi lulusan yang dibutuhkan pasar tenaga kerja. Rapat rutin yang dihadiri semua pimpinan Jurusan , dan personalia taskforce, serta pihak-pihak yang berkepentingan. Untuk melakukan analisis dan interpretasi terhadap data yang didapat, tenaga ahli juga didatangkan pada saat diskusi tersebut. Berdasarkan data tersebut selanjutnya dilakukan

Root-Cause Analysis terhadap fenomena, diidentifikasi persoalan yang dihadapi oleh Jurusan, alternatif pemecahannya, dan ditentukan rencana kegiatan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

a. Dari aspek Relevansi (Relevance), akar permasalahan yang ditemukan adalah: a) Lemahnya link and match antara kurikulum jurusan agronomi dengan stakeholder

yang belum terprogram dengan baik, dan b) tingkat kompetensi dan daya saing lulusan rendah karena banyak yang bekerja di luar bidang agronomi, sehingga kemampuan interpreneurshipnya rendah.

b. Dari aspek Atmosfir Akademik (Academic Atmosphere), akar permasalahan yang ditemukan adalah: Interaksi dosen – mahasiswa masih rendah.

c. Dari aspek isu strategis manajemen dan organisasi internal (Internal management and organization), akar permasalahan yang ditemukan adalah a. Belum adanya sistem kendali mutu akademik ditingkat jurusan, dan b. Belum adanya manajemen praktikum yang baik di Laboratorium lingkungan jurusan agronomi.

d. Dari aspek Keberlanjutan (Sustainability), akar permasalahan yang ditemukan adalah: a. Semakin menurunnya jumlah mahasiswa dari tahun ke tahun, dan b. Kurang aktifnya dosen mengikuti/mendalami skills di bidang agronomi.

e. Dari aspek Efisiensi (Efficiency), akar permasalahan yang ditemukan adalah . Kurang efektif proses belajar mengajar karena kurangnya fasilitas pembelajaran dan keahlian pengajar.

(2)

rendah, rendahnya tingkat persaingan calon mahasiswa (1 :1 ), dan rendahnya nilai TOEFL mahasiswa, 3) Peluang (Opportunity): terbukanya peluang kerja di sektor pertanian, tetap berkembangnya sektor pertanian seiring dengan era otonomi daerah dan tidak terpengaruh situasi politik, dan terbuka luasnya peluang sebagai wirausahawan. 4) Ancaman (Threats): serbuan tenaga kerja asing karena globalisasi, rendahnya minat siswa ke sektor pertanian .

Berdasarkan Root-Cause Analysis dan analisa SWOT tersebut dapat diketahui bahwa peluang kerja sektor wirausaha bidang agronomi tinggi, namun demikian skill mahasiswa dan wawasan bisnisnya masih sangat rendah. Keunggulan kompetitif lulusan yang ditunjukkan dengan tingginya gaji pertama dan singkatnya masa tunggu mendapatkan pekerjaan akan dapat dicapai apabila Jurusan mempunyai sistem penjaminan mutu akademik yang baik yang ditunjang pula oleh perbaikan manajemen praktikumnya. Hal ini perlu dilakukan bersama dengan perbaikan efektifitas proses belajar mengajar di kelas dan laboratorium yang baik serta kualitas penelitian yang dapat melibatkan (kolaboratif) dengan mahasiswa. Selain itu keunggulan kompetitif lulusan dapat ditingkatkan dengan peningkatan kegiatan kewirausahaan di bidang agronomi sehingga mendukung atmosfir akademik yang kondusif di Jurusan Agronomi.

2.1. Pelaksanaan Evaluasi Diri

Pada awalnya sosialisasi program hibah A2 dilakukan oleh pimpinan universitas kepada pimpinan fakultas agar Jurusan yang memenuhi syarat di fakultasnya dapat mengajukan proposal A2. Proposal yang masuk ke universitas selanjutnya dilakukan seleksi internal oleh task force tingkat universitas (lampiran 5) dan reviewer dari luar, yang akan menyeleksi proposal dari Jurusan Jurusan . Selanjutnya Dekan FP UMM mengadakan rapat fakultas untuk memberi penjelasan mengenai adanya Program Hibah Kompetisi (PHK) A2 yang dihadiri oleh pimpinan fakultas dan pimpinan Jurusan yang ada di FP UMM yang telah memperoleh Status Akreditasi dengan Peringkat B, yaitu Jurusan Agronomi, Sosial Ekonomi Pertanian, dan Teknologi Hasil Pertanian. Dekan FP UMM kemudian membentuk taskforce untuk ketiga Jurusan yang siap mengajukan proposal tersebut dengan personalia dan bentuk organisasi tim yang disusun adalah berdasarkan usulan dari masing-masing pimpinan Jurusan .

Proses penyusunan evaluasi diri di Jurusan Agronomi dimulai dengan pembentukan taskforce yang terdiri atas para dosen pada Jurusan Agronomi. Pembagian tugas anggota dan personalianya terbentuk berdasarkan Surat Tugas Dekan FP UMM Nomor: E.2.e/142/FP-UMM/IV/2005, tanggal 4 April 2005. Surat tugas dan biodata anggota taskforce disajikan pada Lampiran 7. Anggota taskforce dibagi dalam tiga tim, yaitu tim pengumpul data, tim analisis data, dan tim penyusun evaluasi diri dan pengembangan program. Ketua dan wakil tim penyusun proposal bertugas menyatukan hasil kerja masing-masing tim dan bertugas sebagai editor sehingga proposal tetap menjadi satu kesatuan baik dari visi sampai dengan program yang diusulkan maupun dari susunan kalimatnya menurut tata bahasa yang benar. Selanjutnya pimpinan Jurusan Agronomi mengadakan rapat yang dihadiri semua dosen dan staf untuk sosialisasi PHK A2. Sejak adanya Surat Tugas Dekan FP UMM, seluruh personalia tim mengadakan rapat rutin setiap Rabu dan Sabtu mulai pukul 10.00 s/d 12.30 untuk evaluasi terhadap hasil kerja masing bagian tim.

(3)

Para Kepala Laboratorium yang terkait, UPT Komputer, Kepala Perpustakaan Pusat, dan Kepala Biro Administrasi Keuangan. Data tentang kompetensi lulusan yang diharapkan didapat dari pelacakan kepada perusahaan pengguna dan alumni. Disamping itu data juga didapatkan dari website atau media masa, terutama yang terkait dengan kualifikasi lulusan yang dibutuhkan pasar tenaga kerja. Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan tabulasi, identifikasi dan analisis data. Rapat rutin yang dihadiri semua pimpinan Jurusan , dan personalia taskforce, serta pihak-pihak yang berkepentingan dilakukan setiap hari Senin pukul 16.00 s/d 18.00. Untuk melakukan analisis dan interpretasi terhadap data yang didapat, tenaga ahli juga didatangkan pada saat diskusi tersebut. Berdasarkan data tersebut selanjutnya dilakukan Root-Cause Analysis terhadap fenomena, diidentifikasi persoalan yang dihadapi oleh Jurusan , alternatif pemecahannya, dan ditentukan rencana kegiatan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

2.2. Latar Belakang

2.2.1. Riwayat Jurusan

Jurusan Agronomi UMM didirikan pada tahun 1980, memperoleh status terdaftar tahun 1985 Nomor 070/0/1985, status diakui tahun 1987 Nomor 0387/0/1987, status disamakan 18 Juli tahun 1989 Nomor 0447/0/1989 dan dan memperoleh akreditasi dengan Nilai B berdasarkan SK Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 03374/Ak-1-III-006/UMMAGR/V/2000. Pada bulan Maret 2005 telah mengajukan akreditasi dan telah dilakukan visitasi oleh asesor pada tanggal 6-7 Juni 2005. Secara Struktural Jurusan Agronomi berada di bawah Fakultas Pertanian bersama-sama dengan Jurusan Sosisal Ekonomi Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, dan Jurusan Kehutananan. Surat-surat keputusan pendirian dan status akreditasi terakhir Jurusan ada pada lampiran 1, 2, 3 dan 4.

2.2.2. Rencana Pengembangan Jangka Panjang

Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian UMM menetapkan visi, misi, dan tujuan Jurusan yang ditetapkan melalui pertemuan Lokakarya Kurikulum pada bulan April tahun 2005. Adapun visi, misi, dan tujuan Jurusan tersebut adalah sebagai berikut.

Visi Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian UMM adalah menjadi Program studi terkemuka ( unggulan ) dalam pengembangan sumberdaya manusia dan penguasaan IPTEKS bidang budidaya pertanian berdasarkan nilai-nilai Islam untuk kesejahteraan umat manusia.

Misi Jurusan Agronomi adalah menyelenggarakan program pendidikan sarjana pertanian yang berkualitas dan memiliki daya saing dalam pengembangan dan pengamalan IPTEKS dibidandang budidaya pertanian.

Tujuan Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian UMM adalah :

1) Melaksanakan proses pendidikan budidaya pertanian yang berkualitas dan berbasis Islami.

2) Menghasilkan sarjana pertanian yang profesional dan berakhlaq mulia yang dapat dan mengembangkan dan mengamalkan IPTEKS sesuai dengan perkembangan yang mutakhir.

3) Menghasilkan alumni yang berjiwa wirausaha ( interpreneur) yang tangguh dan mandiri dalam mengembangkan kewirausahaan bidang budidaya pertanian

(4)

pada masyarakat, bidang sumberdaya manusia, sarana dan prasarana, bidang kerjasama, dan bidang kelembagaan/organisasi. Rincian program-program tjersebut adalah sebagai berikut.

1) Bidang Pendidikan

a. Pembaharuan kurikulum dan penyelenggaraan PBM dengan dasar kompetensi b. Pengembangan buku ajar, petunjuk praktikum dan modul sebagai bahan ajar.

c. Melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi rencana mutu akademik secara periodik.

d. Pengembangan muatan kurikulum secara periodik dan peningkatan kompetisi pembelajaran, akademik dan profesi.

e. Peningkatan kemampuan komunikasi dosen dan mahasiswa melalui karya tulis. 2) Bidang Penelitian

a. Meningkatkan kualitas penelitian dosen untuk berkompetisi secara nasional. b. Membangun penelitian kolaboratif antara dosen-mahasiswa dan stakeholder. c. Pengembangan penelitian berbasis HAKI

3) Bidang pengabdian pada masyarakat.

a. Pengembangan lembaga-lembaga pelatihan ketrampilan. b. Melakukan bakti sosial kepada masyarakat.

c. Mengembangkan kemitraan kewirausahaan dengan pengusaha sektor pertanian . 4) Bidang Sumberdaya Manusia

a. Memberikan pelatihan singkat proses belajar mengajar.

b. Peningkatan frekuensi dosen dalam mengikuti work-shop, penataran, kursus singkat, dan seminar khususnya sebagai pemateri.

c. Memberikan kesempatan studi lanjut kejenjang lebih tinggi 1 orang per tahun per bidang studi.

d. Peningkatan kemampuan tenaga adsministrasi, teknisi dan laboran. e. Menciptakan standar etika dan moral staf dan pengawasnya. 5) Bidang Fasilitas, Sarana, dan Prasarana

a. Perawatan dan pengembangan fasilitas, sarana, dan prasarana pembelajaran (ruang diskusi/seminar, ruang sidang, ruang dosen, ruang laboratorium, ruang perpustakaan, ruang pimpinan, ruang adsministrasi dan ruang arsip)

b. Pengembangan media audio visual dan pengembangan alat peraga pembelajaran. c. Pengembangan kebun percobaan sebagai wahana pendidikan, penelitian dan

kewirausahaan 6) Bidang Kerjasama

a. Peningkatan kerjasama lokal dengan industri dan jasa daerah Malang dalam pelaksanaan Praktek Kerja Nyata, penelitian dan skripsi, dan kerjasama dengan SMU/SMK di wilayah Malang.

b. Peningkatan Kerjasama regional dengan lembaga dan sektor pertanian daerah di wilayah Jawa Timur dalam pelaksanaan Praktek Kerja Nyata, penelitian dan skripsi, dan kerjasama dengan SMU/SMK di wilayah Jawa Timur.

7) Bidang Kelembagaan dan Organisasi

a. Melakukan audit internal terhadap kinerja organisasi.

b. Menyusun buku panduan kerja dan sistem kerja untuk menjalankan kegiatan di Jurusan .

c. Menyusun dan melaksanakan deskripsi kerja organisasi.

(5)

a. Mendorong dosen untuk menulis buku ajar dan penelitian dengan biaya dari DPP UMM.

b. Menurunkan beban sks yang harus ditempuh mahasiswa dari 160 SKS menjadi 145 SKS

c. Mendorong dan memfasilitasi staf akademik untuk meningkatkan kualitasnya dengan studi lanjut, magang kerja, mengikuti seminar-seminar, lokakarya, studi banding tingkat regional, nasional maupun internasional.

d. Merintis kerjasama dengan pengguna lulusan, yaitu perusahaan-perusahaan pemerintah maupun swasta

2.2.3. Lingkungan Eksternal

BPS (2003) melaporkan terdapat 9,53 juta orang menganggur dan 28,46 juta orang yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu (setengah menganggur). Jumlah penganggur diperkirakan masih terus bertambah karena terbatasnya kesempatan kerja yang dapat diciptakan dan banyaknya PHK. Jumlah pengangguran yang besar ini jelas menjadi beban. Pada tahun 2003 di Indonesia tercatat ada 38,7 juta penduduk miskin. Kemiskinan ini di antaranya disebabkan karena tidak memiliki pekerjaan atau bekerja serabutan tidak tetap. Sektor pertanian kini menjadi harapan dalam mengurangi jumlah pengangguran. Sektor pertanian pada tahun 2002 mampu menciptakan kesempatan kerja bagi 40.63 juta orang. Sektor pertanian diharapkan dapat menyerap tambahan tenaga kerja sebanyak 1,4 juta selama perioda 2005 – 2009 (Rencana Tenaga Kerja Nasional 2004 – 2009, Depnaker). Sehingga jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor ini menjadi 42,4 juta pada tahun 2009.

Secara tradisional Indonesia adalah negara agraris yang banyak bergantung pada aktivitas dan hasil pertanian. Dilihat dari jumlah tenaga kerja yang terlibat, sektor pertanian paling dominan dalam menciptakan kesempatan kerja. Pada tahun 2002, kesempatan kerja yang diciptakan di sektor pertanian sebanyak 40,63 juta orang (44,34%). Sebagian besar tenaga kerja pertanian berada pada sub sektor tanaman pangan/palawija, hortikultura, dan perkebunan, yang jumlahnya pada tahun 2002 mencapai 34,9 juta orang atau 84,15% dari total tenaga kerja pertanian di luar perikanan dan kehutanan (39.173.283 jiwa).

Sebaran tenaga kerja pertanian (di luar perikanan dan kehutanan) berdasarkan kelompok umur memperlihatkan bahwa, sebagian besar berada pada umur 25-44 tahun (46%), kemudian kelompok umur diatas 45 tahun (38%), dan kelompok umur kurang dari 25 tahun (16%). Mengamati komposisi umur tenaga kerja tersebut dikhawatirkan di masa depan akan kekurangan tenaga kerja pertanian. Dilihat dari pendidikannya, 81% tenaga kerja pertanian adalah lulusan SD. Sehingga sektor pertanian menunjukan tren aging agriculture, yaitu suatu kondisi dimana tenaga kerja yang berada di pertanian adalah tenaga kerja yang berusia lanjut. Sehingga diperlukan tenaga muda terdidik untuk membangun pertanian ke depan.

(6)

mendorong pemerintah untuk memperluas area kebun, sehingga akan mendorong permintaan tenaga kerja sarjana di bidang pertanian khususnya Jurusan Agronomi.

Pada era otonomi daerah dikembangkan komoditas unggulan daerah seperti nilam, kemiri, jahe, pala dan pinang sebagai andalan ekspor. Analisis Statistik tahun 2000 untuk tanaman hias meliputi mawar 78147515 tangkai, sedap malam 13273441 tangkai, Melati, 15134842 kg, gladiol 4843188 tangkai, anggrek 3260858 tangkai, palem 754067 pohon, anthurium 583728 tangkai dan heliconia 384464 tangkai. Dengan urutan propinsi penghasil adalah Jateng, Jatim, Jabar, Sulsel, Sumut, Bali, Kaltim, Yogya, Riau dan Jambi. Dimana hampir 20% perusahaan hortikultura tersebut berada di Propinsi Jatim (184 perusahaan besar) disusul Jawa Barat 110, dan jawa tengah 85. Hal ini akan mendorong permintaan tenaga kerja sarjana terdidik dari FP UMM yang mempunyai keterampilan tinggi di bidang hortikutura.

Tantangan-tantangan dan peluang-peluang serta keinginan-keinginan stakeholders sebagaimana tersebut di atas, sebagian telah direspon oleh Jurusan Agronomi. Di sisi kurikulum telah ada penyempurnaan dengan memunculkan Mata Kuliah Kewirausahaan dan model praktikum dengan mengembangkan konsep “goes to the Farm” yang diwujudkan dengan pembentukan unit produksi “University Farm”. Dari sisi penambahan keahlian mahasiswa telah ada peningkatan dengan adanya pelatihan pelatihan khusus bekerjasama dengan asosiasi dan masyarakat profesi. Pelatihan untuk mendapatkan Sertifikasi Pertanian Organik bekerjasama dengan DEPTAN dan kelompok petani organik “AKAL” di Batu (tahun 2003), sertifikat Pelatihan Anggrek dari Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI), dll. Disamping itu telah dijalin dengan perusahaan di sekitar Jawa Timur untuk penempatan mahasiswa magang dan Praktek Kerja Lapang, dan telah berlangsung sejak tahun 2000. Usaha-usaha ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing alumni yang harus dilakukan secara terus menerus sesuai dengan tantangan yang dihadapi lulusan saat ini dan dimasa yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terus berkembang sesuai permintaan stakeholders.

2.3. Evaluasi Program Akademik

2.3.1. Pendidikan

2.3.1.1. Lulusan

Jurusan Agronomi secara periodik meluluskan mahasiswa dan mewisuda 3 kali pertahun. Sejak tahun 1999 -2004 (lima tahun terakhir) jumlah sarjana yang diluluskan sebanyak 415 orang (Tabel 2.8). Pengelola Jurusan Agronomi telah berusaha menciptakan atmosfer akademik sebaik-baiknya untuk membantu kelancaran studi mahasiswa agar dapat selesai tepat waktu 4-4.5 tahun dengan penguasaan IPTEK yang baik di bidang Agronomi.

Untuk angkatan 1995/1996 yang telah menyelesaikan studinya 78,40 %, angkatan 1996/1997 90,53%, untuk angkatan selanjutnya berturut turut 96.77%, 86,05%, 21,69%, 15,70% dan untuk angkatan 2001/2002 baru lulus 14,46% (Tabel 2.14). Berdasarkan pemantauan Pengelola Program Studi, persentase lulusan dilihat dari tahun masuk menjadi mahasiswa dapat dinilai lancar, walaupun diakui ada beberapa mahasiswa yang terpaksa harus di drop out karena berbagai alasan atau keluar/pindah ke universitas lain.

(7)

Pada tahun 2001, melalui kegiatan yang dikoordinasikan oleh universitas Jurusan melakukan survey alumni. Hasil survey dari 73 (Tujuh puluh tiga) responden diperoleh data tentang masa tunggu mendapatkan pekerjaan dengan waktu tunggu rata rata lebih dari 1 tahun (12,53 bulan) . Masa tunggu lebih dari 1 tahun mencapai 51.33% dibanding dengan masa tunggu kurang dari 6 bulan yang hanya 23% (Tabel 2.10.a). Lulusan umumnya bekerja di instansi swasta (43.06%) sedangkan di instansi pemerintah 23.42% dan bidang wiraswasta 19.67% (Tabel 2.11). Gaji pertama diperoleh umumnya masih dibawah Rp 500.000,- (38.58%) (Tabel 2.12). Harapan dan masukan dari alumni berkisar pada peningkatan ketrampilan usaha budidaya pertanian, penguatan bahasa asing dan komputer, serta kemampuan manajerial dan wirausaha.

Sejak tahun 1996 telah terbentuk Ikatan Alumni Fakultas Pertanian UMM (IKA Faperta UMM). Sementara ini, dari sudut pandang kepentingan operasional Jurusan, Ika Faperta UMM berfungsi sebagai satu saluran utama untuk mendapatkan umpan-balik dari para alumni. Di masa depan, Ika Faperta juga diarahkan untuk menjadi partner bagi Jurusan dalam mengembangkan unit konsultasi usaha dan penempatan kerja (KUPK), namun rencana ini belum dapat diimplementasikan dengan baik. Selain melalui Ika Faperta UMM, informasi dari alumni yang dapat berguna sebagai umpan balik juga diperoleh langsung dari alumni yang berkunjung ke Jurusan dan atau yang ditemui pada berbagai kesempatan.

2.3.1.2. Proses Pembelajaran

Lama studi yang diperlukan oleh mahasiswa sebelum wisuda rata rata 5.7 tahun dengan penyebaran lulus diatas 5 tahun mencapai 55.4%, lulus antara 4.5 sampai 5 tahun 32.7% dan antara 4 – 4.5 tahun adalah 11.9% (Tabel 2.10.b.). Sedangkan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas akhirnya rata-rata 14.20 bulan, hampir 70.03% mahasiswa menyelesaikan lebih dari 2 semester (Tabel 2.13). Data ini jauh dari keinginan Jurusan yang menghendaki rata rata lama studi antara 4 – 4.5 tahun. Upaya yang dilakukan oleh Jurusan meliputi peningkatan monitoring pembimbingan skripsi oleh dosen, mengikutkan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dosen dan pembuatan database sejak pendaftaran, pembimbingan sampai pelaksanaan penelitian di lapang melalui SIMKI (Program Semique).

Kehadiran dosen mengajar di kelas dan laboratorium mencapai 77% (Tabel 2.22 dan Tabel 2.23.). Strategi dan metode yang diterapkan dosen dalam memberikan kuliah adalah ceramah, diskusi, pemberian tugas terstruktur, pemberian pekerjaan rumah, presentasi, dan ujian (lisan atau tertulis). Khusus mata kuliah yang ada praktikumnya, maka dilengkapi dengan kegiatan praktikum. Kelemahan yang ada adalah diktat yang digunakan sebagai pegangan kuliah sangat terbatas (Tabel 2.22 dan Tabel 2.23).

Kelangsungan mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran dari yang terdaftar sampai lulus disajikan pada Tabel 2.14. Jumlah mahasiswa yang mengundurkan diri atau tidak melakukan herregristrasi rata rata 12,12% dengan alasan cuti kerja, masalah biaya atau diterima kerja di perusahaan atau di instansi pemerintah, namun diakhir masa cuti mereka akan aktif kembali dan hanya sebagian kecil saja yang dropout tidak melanjutkan kuliah dengan alasan sama dengan diatas.

(8)

pembelajaran mulai dari persiapan dosen (SAP, TIU, TIK, referensi, metode, alokasi waktu pertemuan, dan lain-lain), pelaksanaan pembelajaran hingga evaluasi kelulusan. Dari Tabel 2.22 terlihat bahwa proses belajar mengajar masih kurang efektif, dengan rata-rata persentase kehadiran dosen masih rendah (77,03%), persentase rata-rata nilai C, D dan E juga masih tinggi (27,92% - 36,05%) dan pada beberapa matakuliah dijumpai lebih dari 50%. Sehingga jurusan harus berupaya keras untuk memantau mutu proses pembelajaran menjadi lebih baik. Upaya yang pernah dilakukan adalah menyebarkan kuesioner melalui tim penyelia sehingga mahasiswa dapat menilai proses belajar mengajar yang diselenggarakan oleh individu dosen dan institusi jurusan. Untuk itu perlu dilakukan sistem penjaminan mutu yang efektif.

Kemampuan bahasa inggris sudah dipantau sejak mahasiswa masuk dengan mengikutkan seluruh mahasiswa pada program ”Student English for Purposes” selama 3 semester. Hasil English Proficiency Test Mahasiswa menunjukkan hampir 87.73% mempunyai skore dibawah 450 (Tabel 2.15).

Ketersediaan sarana belajar sudah mulai diarahkan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Fakultas Pertanian memiliki 4 (empat) ruang kuliah yang dilengkapi dengan OHP dan white board dan 4 ruang kuliah multimedia yaitu ruang 401, 402, 403 dan 404 (Tabel 2.43 dan Tabel 2.44). Buku pegangan kuliah (buku ajar) masih terbatas (Tabel 2.22), sedangkan buku teks atau referensi di perpustakaan umumnya sudah tersedia di Perpustakaan Pusat walaupun dengan jumlah dan jenis yang terbatas (Tabel 2.47 dan Tabel 2.48). Metode mengajar konvensional (satu arah) sudah tidak dominan diterapkan dosen. Dosen mendorong mahasiswa bertanya, menjawab, menanggapi kasus, dan berdiskusi. Dosen banyak menggunakan alat elektronik, seperti OHP, LCD. Bahkan sudah diterapkan metode mengajar dengan sistem komputerisasi dan melalui akses internet. Namun budaya penggunaan data berbasis web masih rendah, hal ini disebabkan oleh terbatasnya prasarana komputer dibanding jumlah mahasiswa. Usaha-usaha yang lebih nyata masih perlu dilakukan seperti penerapan sistem penjaminan mutu belajar mengajar dan variasi cara pemberian materi pembelajaran dengan perangkat audio visual dan alat peraga untuk mempermudah pemahaman materi perkuliahan.

2.3.1.3. Mahasiswa

Selama lima tahun akademik terakhir (2000/2001 s/d 2004/2005) jumlah pelamar di Jurusan Agronomi 536 orang dengan ketetatan persaingan yang rendah ( Tabel 2.24). Persaingan yang cukup ketat dalam penerimaan mahasiswa baru antar perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, menyebabkan jumlah pelamar menurun terus (Tabel 2.24). Naik dan turunnya jumlah calon mahasiswa yang mendaftar pada Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang tidak hanya dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran di dalam institusi ini, tetapi dipengaruhi juga oleh situasi makro seperti pendapatan masyarakat, kiat-kiat para pesaing (daya tampung program studi sejenis yang dilaksanakan perguruan tinggi lain) dan kebijakan pertanian pemerintah secara makro.

(9)

Jawa Tengah 4-6%, (Tabel 2.25, Tabel 2.26 dan Tabel 2.27). Untuk meningkatkan jumlah pendaftar harus ada usaha-usaha khusus dari Jurusan. Selama ini promosi penjaringan mahasiswa baru lebih banyak ditangani oleh Unit Pelaksana Teknik Pendaftaran Mahasiswa Baru. Upaya untuk mempromosikan Jurusan agronomi dan meningkatkan mahasiswa baru maka sejak 2 tahun ini universitas memberikan dana ke Jurusan untuk meningkatkan promosi. Kegiatan promosi ini dilakukan dengan cara memberikan kuliah tamu, teknik budidaya, kultur jaringan, landscape di SMU/SMK se wilayah Jawa Timur. Kegiatan lain adalah meningkatkan peran alumni dalam penjaringan mahasiswa baru.

2.3.1.4. Kurikulum

Kurikulum yang berlaku di Jurusan Agronomi adalah kurikulum berbasis. kompetensi berdasar SK Mendiknas No. 232/U/2000 dan lebih disempurnakan lagi dengan menyesuaikan SK Mendiknas No. 045/U/2002. Setelah SK Mendiknas No. 232 /U/2000 keluar semua program studi di lingkup Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang mengadakan Lokakarya kurikulum pada tanggal 27–29 April 2001 dan hasil lokakarya digunakan mulai angkatan 2001/2002 (Tabel 2.22 dan Tabel 2.23). Peninjauaan Kurikulum terakhir pada tanggal 15-17 April 2005.

Dari hasil lokakarya kurikulum terakhir yang dilakukan oleh Jurusan Agronomi dengan dasar pengelompokan matakuliah menurut keputusan Mendiknas nomor 056/U/1194 yaitu MKDK, MKK dan MKU ditetapkan jumlah SKS untuk Jurusan sebanyak 50 SKS. Setelah diimplementasikann satu tahun dan dikeluarkan SK Mendiknas nomor 232/U/2000 perihal kurikulum berbasis kompetensi maka struktur matakuliah disesuaikan dengan adanya kurikulum inti dan institusional dengan pembagian kelompok matakuliah MKK, MKB, MPK, MPB dan MBP dengan tujuan agar lulusan memiliki daya saing dan kompeten di bidang agronomi, pada perubahan ini lulusan agronomi wajib menempuh 145 SKS. Muatan kurikulum yang berlaku di Jurusan agronomi didasarkan pada tiga konsentrasi yaitu konsentrasi pemuliaan tanaman, hortikultura dan bioteknologi tamanan, pembagian konsentrasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia dan peningkatan mutu lulusan untuk memasuki dunia kerja pada era global.

2.3.1.5. Program Layanan Internal

Interaksi antara dosen dan mahasiswa pada Jurusan Agronomi cukup baik utamanya dalam hubungan formal dalam proses belajar mengajar. Hasil kuisioner yang disebarkan ke mahasiswa menunjukkan bahwa tingkat kepuasan layanan proses pembelajaran adalah sebesar 70%. Pada umumnya interaksi antara dosen dan mahasiswa tersebut terjadi pada beberapa aktifitas antara lain: 1) Proses pembelajaran di kelas, 2) Bimbingan praktikum di laboratorium, 3) Bimbingan praktek kerja nyata, 4) Bimbingan tugas akhir/skripsi, 5) Pendampingan kuliah lapangan, 6) Perwalian mahasiswa.Namun interaksi dosen diluar kelas masih rendah sehingga atmosfir akademik kurang kondusif .

(10)

pemakaian ruang adalah 40,35 jam/minggu, sedangkan rasio ketersediaan ruang dan jumlah mahasiswa adalah 2,94 m2/mahasiswa (table 2.42). Pendistribusian beban kerja dosen yang sudah berjalan saat ini meliputi pendistribusian pembagian beban untuk membina matakuliah, praktikum, tugas-tugas matakuliah, bimbingan Tugas Akhir, bimbingan PKL(Praktek Kerja Lapang ) dan tugas perwalian kepada mahasiswa.

Kegiatan konsultasi Kartu Rencana Studi (KRS) dilakukan pada awal semester. Pada satu tahun terakhir ini, mahasiswa langsung memprogram mata kuliahnya langsung dengan komputer yang disediakan di Laboratorium Komputer, sehingga Kartu Studi Mahasiswa (KSM) bisa langsung diterimakan kepada mahasiswa pada saat itu juga. Kegiatan layanan yang lain adalah melalui interaksi di depan kelas, yaitu interaksi pada saat proses perkulihan berlangsung dipantau dengan memberlakukan daftar hadir dosen dan mahasiswa dengan batasan 80% dari total jumlah perkuliahan dalam satu semester. Penjadwalan kegiatan praktikum mahasiswa dilakukan dengan memperhatikan jadwal kuliah sehingga tidak mengganggu kegiatan perkuliahan mahasiswa. Interaksi pada saat proses pembimbingan skripsi sampai dengan ujian skripsi dan bimbingan tugas-tugas mata kuliah dilakukan oleh Jurusan dengan memperhatikan beban kerja masing-masing dosen.

Penilaian hasil studi mahasiswa Jurusan Agronomi, dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku di Panduan Akademik Fakultas Pertanian. Walaupun Kartu Hasil Studi (KHS) dapat diterimakan pada waktunya, akan tetapi dalam pelaksanaannya masih belum berjalan terutama terkait dengan transparansi pemberian nilai oleh dosen. Misalnya, seharusnya lembar jawaban ujian tengah semester maupun akhir semester wajib dikembalikan kepada mahasiswa, akan tetapi ternyata masih banyak dosen yang tidak mengembalikan lembar ujian ke mahasiswa. Hal ini dikarenakan masih beragamnya persepsi para dosen terhadap kualitas proses belajar mengajar. Dalam pemberian nilai sudah mengikuti pedoman penilaian yang telah ada pada buku pedoman akademik yang dimiliki oleh masing-masing mahasiswa. Proses belajar mengajar yang baik tidak hanya diukur dari kuantitas pertemuan dosen dan mahasiswa saja tetapi juga harus diukur dari kualitas prosesnya, seperti tingkat kesesuaian matakuliah dengan kurikulum atau silabinya, dan tingkat kepuasan mahasiswa terhadap proses belajar mengajar. Untuk itu sistim penjaminan mutu dalam proses belajar mengajar perlu dikembangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.3.2. Penelitian

Penelitian merupakan tugas pokok dosen selain pengajaran dan pengabdian pada masyarakat. Program studi selama ini telah mendorong semua dosen untuk melakukan penelitian. Penelitian ini ditujukan untuk mendukung pengajaran dan disesuaikan dengan bidang keahlian masing-masing dosen. Budaya meneliti di Jurusan Agronomi cukup kondusif untuk dana penelitian yang dibiayai dari dalam universitas, keadaan ini dapat dilihat dari jumlah penelitian yang dilakukan oleh dosen agronomi (Tabel 2.37). Dana penelitian dari DIKTI setiap tahunnya mengalami peningkatan dari 5 judul di tahun 2001/2002 menjadi 10 judul di tahun 2003/2004.

(11)

untuk dapat berkompetisi diluar Universitas. Jumlah publikasi imiah yang dilakukan dosen masih rendah (Tabel 2.40) baik ditingkat nasional (15 buah selama 3 tahun) maupun internasional (4 buah selama 3 tahun). Kondisi ini disebabkan oleh budaya menulis yang masih rendah dan kualitas penelitian belum layak disajikan pada jurnal ilmiah terakreditasi. Dosen belum sepenuhnya melibatkan mahasiswa dalam setiap penelitiannya. Hal lainnya adalah belum ada daftar paten atau HAKI yang diajukan oleh dosen, oleh karena itu upaya penelitian mendatang harus diarahkan pada rangsangan bagi para dosen bersama mahasiswa untuk perolehan HAKI.

2.3.3. Pengabdian pada Masyarakat

Kegiatan pengabdian masyarakat didanai oleh Universitas di bawah koordinasi Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LPM). Pelaksanaan abdimas oleh dosen dilakukan dalam waktu insidental bersamaan dengan pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN/PPM) Selama ini dosen bertindak proaktif selain melayani permintaan petani langsung maupun kelompok masyarakat lainnya. Kegiatan abdimas yang paling banyak dilakukan dosen adalah penyuluhan, baik dengan biaya mandiri, fakultas maupun LPM.

Kerjasama institusi antara Fakultas dan DEPHUT dalam pengabdian masyarakat bidang Wanatani telah dilakukan tahun 2000 sampai tahun 2002 (Tabel 2.28). Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang didanai oleh DP3M / DIKTI, yang dilakukan oleh dosen antara lain : penerapan Iptek, Voucher, Magang Kewirausahaan, namun jumlahnya masih sedikit. Rata-rata 10 % dosen/tahun yang mendapat dana dari DIKTI dan dari Pemda belum pernah dilakukan selama 4 tahun terakhir.

2.3.4. Program Penjaminan Kualitas

Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program studi dilakukan melalui lokakarya kurikulum yang diselenggarakan fakultas setiap empat tahun sekali. Lokakarya ini akan melakukan evaluasi dan penyempurnaan sesuai perkembangan ilmu, teknologi dan tuntutan pasar. Selanjutnya dilakukan monitoring terhadap proses pembelajaran mulai dari persiapan dosen (SAP, TIU, TIK, referensi, metode, alokasi waktu pertemuan, dan lain-lain), pelaksanaan pembelajaran hingga evaluasi kelulusan. Tanggapan dari mahasiswa diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang dilakukan oleh tim penyelia. Dalam kuesioner sudah ada instrumen-instrumen yang dapat digunakan untuk mengevaluasi proses pembelajaran, terutama yang terkait dengan proses belajar mengajar. Penguji eksternal dapat melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran saat dilakukan akreditasi. Penilaian eksternal sangat perlu, karena biasanya lebih obyektif, sehingga mutu pembelajaran dapat ditingkatkan, naun belum dilakukan oleh Jurusan .

(12)

Pengembangan program dilakukan secara kontinyu terutama untuk program pengembangan kurikulum yang dilaksanakan empat tahun sekali. Pengembangan kurikulum dapat berupa menambah mata kuliah baru, menghilangkan mata kuliah yang kurang relevan, penambahan atau pengurangan SKS, penataan ulang, atau penyempurnaan SAP.

Metode baku mutu dilakukan melalui beberapa kegiatan, yaitu : kesiapan proses pembelajaran (meliputi persiapan dosen, mahasiswa, administrasi, serta sarana dan prasarana), pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembelajaran (meliputi : metode, strategi dan cara mengajar dosen, keterlibatan mahasiswa, dan kecukupan sarana), serta sistem penilaian mata kuliah.

Penelitian dan pengembangan pranata dilakukan secara bertahap berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan baik terhadap dosen, mahasiswa maupun ketersediaan sarana pembelajaran. Penelitian intensif dan tersistem terhadap pranata selama ini belum dilakukan. Evaluasi hanya berdasarkan laporan tim penyelia dan laporan mahasiswa serta evaluasi dari dosen sendiri. Program studi juga belum membentuk pranata-pranata untuk pengendalian mutu, kecuali pembentukan tim insidental menjelang pelaksanaan akreditasi. Dalam bidang akademik universitas bekerjasama dengan Program Studi telah melakukan kendali mutu melalui Badan Kendali Mutu Akademik.

Management internal ditingkat Jurusan Agronomi terus dilakukan melalui perbaikan adminintrsi Jurusan dan telah dikembangkan program berbasis web untuk sintim informasi aktivitas dosen (SIMAD) dan Sistim Informasi Managemen Karya Ilmiah (SIMKI) kegiatan ini didanai oleh Semi-QUE V namun masih banyak dijumpai kendala dalam implementasinya dan pengembangannya. Evaluasi eksternal, yaitu melalui akreditasi oleh BAN. Hasil evaluasi tim BAN ini digunakan sebagai dasar pijakan pengembangan dan penyempurnaan kurikulum serta segala sesuatu yang terkait dengan pendidikan di tingkat program studi. Evaluasi eksternal ini lebih efektif dan obyektif, karena tim menilai seluruh aspek, mulai dari administrasi, pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, sarana dan prasarana.

2.4. Manajemen Sumberdaya

2.4.1. Manajemen Keuangan

Sistem pengelolaan keuangan di program studi mengikuti sistem yang sudah ditetapkan oleh universitas. Seluruh pendapatan masuk melalui satu pintu (Sentralistik) di Pembantu Rektor II. Program studi diberi wewenang sepenuhnya untuk mengelolan keuangan yang diperoleh dari fakultas. Anggaran pendapatan dan belanja Jurusan di susun dalam Tabel 2.29. Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan operasional rutin sehari-hari, seperti fotocopy, rapat, tamu, seminar, ujian, dan lain-lain. Apabila keuangan sudah habis, maka ketua program studi membuat laporan pertanggungjawaban yang disampaikan kepada Dekan c.q. Pembantu Dekan II. Untuk kegiatan-kegiatan tertentu, pembiayaan kegiatan ada yang disertakan ke fakultas, jadi dalam hal ini yang mengurus adalah Pembantu Dekan II.

(13)

penerimaan mahasiswa baru (PMB) sebesar Rp. 30.000.000,- yang telah berjalan dua tahun terakhir.

Pertanggungjawaban keuangan program studi adalah kepada Dekan fakultas melalui Pembantu Dekan II. Laporan keuangan tidak berbentuk neraca, tetapi hanya laporan penerimaan dan pengeluaran yang dilampiri dengan kuitansi atau nota pembelian. Laporan keungan dibuat oleh Ketua Program Studi untuk disampaikan kepada Pembantu Dekan II. Program studi dalam hal ini wajib menyampaikan laporan apabila akan mengambil dana semester berikutnya. Untuk kegiatan di luar operasional program studi misalnya mengadakan seminar, kuliah tamu pendanaan dapat diajukan ke Universitas melalui Fakultas. Bila alokasi dana di Fakultas masih cukup dapat juga pendanaan dari Fakultas. Dalam upaya pengembangan program studi selalu diupayakan untuk mendapatkan hibah kompetisi yang didanai dari luar universitas pada tahun 2002/2003 sampai 2003/2004 progran studi agronomi mendapatkan dana Semi QUE-V sebesar Rp. 450.000.000,- yang digunakan untuk kegiatan peningkatan managemen internal, atmosfir akademik dan efisiensi dan produktifitas dalam proses belajar mengajar.

2.4.2. Manajemen Sumberdaya Manusia

Sumber daya manusia di Jurusan, terutama dosen dan mahasiswa telah dikelola untuk melakukan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selama ini pengelolaan sumber daya manusia (dosen, laboran, dan staf administrasi) dilakukan oleh pembantu rektor II dan pembantu dekan II melalui kegiatan-kegiatan pembinaan rutin (forum pengajian, olahraga, dan lain-lain) maupun insidental (penyegaran, penataran, dan lain-lain). Jenjang pembinaan karier dan kepangkatan dosen juga dilakukan de melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM).

Dosen tetap yang ada di Jurusan Agronomi keahliannya sesuai dengan spesifikasi bidang ilmu berjumlah 23 orang (tidak termasuk dosen MKDU dan dosen luar biasa). Distribusi dosen yang mengajar sesuai spesifikasi bidang ilmu disajikan pada Tabel 2.38. Distribusi tenaga administrasi, teknisi serta tenaga pendukung disajikan pada Tabel 2.39.

Kualitas dosen di Jurusan Agronomi sebagian besar sudah termasuk baik. Dosen-dosen ini diterima melalui seleksi yang ketat, baik oleh yayasan maupun pemerintah (Dosen-dosen kopertis). Dari dosen program studi yang berjumlah 23 orang dengan kualifikasi pendidikan sebagai berikut dosen S3 (30%), S2 (65%), S1 (5%) (Tabel 2.30) . Berdasarkan kualifikasi pendidikan dosen yang ada (Tabel 2.30, Tabel 2.31 dan Tabel 2.32), maka dapat dikatakan bahwa Jurusan Agronomi mempunyai staf dosen yang cukup berkualitas. Namun demikian kualifikasi tenaga administrative masih kurang professional dalam layanan administrative di tingkat Jurusan Agronomi dan Fakultas.

Kebijakan pengalokasian dosen untuk mengajar mata kuliah di JURUSAN telah diupayakan sedapat mungkin para dosen mengajar sesuai dengan keahliannya, walaupun demikian masih ada sebagian kecil dosen yang kurang sesuai dengan keahliannya.

(14)

Sistem rekruitmen yang sentralistik juga terjadi pada staf karyawan. Program studi dalam hal ini juga tidak diberi keleluasaan untuk menerima karyawan baru, kecuali disetujui universitas. Upaya peningkatan kualitas dosen telah dilakukan beberapa kegiatan, yaitu program penyeliaan untuk dosen-dosen muda, kursus-kursus tentang PBM yang diadakan universitas, kursus metodologi penelitian, penataran-penataran, seminar, dan kegiatan ilmiah lain.

Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan etos kerja, universitas telah menerbitkan buku peraturan kerja dosen dan karyawan. Jurusan Agronomi tidak menerbitkan peraturan kerja, karena sistem ketenagakerjaan masih bersifat sentralistik. Pada buku peraturan kerja sudah diuraikan dengan jelas tentang hak dan kewajiban dosen dan karyawan, mulai kewajiban-hak bekerja hingga hak mendapatkan gaji serta hak mendapatkan kesejahteraan. Mengenai kode etik dosen, hingga saat ini universitas belum menerbitkan buku khusus, hanya saja pada beberapa kesempatan pertemuan formal, pimpinan sering menjelaskan tentang kode etik dosen.

2.4.2.1. Profil Staf Akademik

Sumberdaya dosen di Jurusan Agronomi saat ini dapat dinilai cukup untuk mengelola jenjang S1 maupun S2 bila dilihat dari jenjang kepangkatan dan gelar yang diperoleh. Program Studi ini juga mendapat tambahan dosen tetap dari Program Studi-Program Studi lain yang mempunyai keahlian yang sama di dalam Universitas Muhammadiyah Malang (seperti Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian, Program Studi Teknologi Hasil Pertanian dan Program Studi Budidaya Hutan, FKIP, FAI) (Tabel 2.33) sehingga mampu memberikan pelayanan yang baik kepada mahasiswa.

Perkembangan jumlah dosen tetap di Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang mulai tahun 1999 – 2003 dapat dilihat dalam Tabel 2.41.

Pada dasarnya jumlah dosen yang mengajar di Program Studi ini tidak banyak mengalami penambahan karena jumlah mahasiswa relatif stabil. Kebijakan Universitas dan Fakultas mencoba untuk mengurangi dosen luar biasa dan melakukan alokasi sumberdaya dosen dari Program Studi lain yang mata kuliahnya ditawarkan di Program Studi ini mengakibatkan Program Studi relatif lebih banyak menggunakan dosen tetap dari dalam Universitas Muhammadiyah Malang. Untuk mata kuliah kimia misalnya diasuh oleh Dosen dari Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian, begitu juga dengan mata kuliah dasar yang lain diasuh oleh dosen dari Program Studi yang bidang ilmunya sesuai.

2.4.2.2. Perbandingan Jumlah Staf dan Mahasiswa

Jumlah mahasiswa yang aktif sampai dengan akhir tahun akademik 2003/2004 berjumlah 411 orang. Dengan jumlah dosen tetap sebanyak 23 orang (setelah dikurangi dengan 3 orang dosen yang sedang studi lanjut), maka rasio antara jumlah dosen tetap dengan jumlah mahasiswa adalah 1 : 20,55. Dengan jumlah dosen tetap dan tidak tetap sebanyak 40 orang dosen (setelah dikurangi dengan 3 orang dosen yang sedang studi lanjut), maka rasio dosen dan mahasiswa adalah 1 : 11,12. Rasio tersebut masih cukup ideal (Tabel 2.34).

2.4.2.3. Beban Kerja Staf Akademik

(15)

7,04/SKS. Bagi mereka yang sedang menduduki jabatan struktural, beban SKS mengajarnya akan dikurangi sesuai jabatannya. Untuk menjaga efektifitas proses pembelajaran, dosen tetap Jurusan hanya dibolehkan mengajar maksimum 2 Mata Kuliah. Tugas lain yang diemban dosen tetap adalah sebagai penasehat akademik (Tabel 2.34 dan Tabel 2.35)

Dosen tetap bertindak sebagai dosen wali untuk 1 kelas yang terdiri atas maksimum 50 mahasiswa setiap kelasnya. Selain bertugas sebagai pengajar, seorang dosen juga memiliki kewajiban untuk membimbing skrispi mahasiswa. Seorang dosen rata-rata membimbing 3 orang mahasiswa per semester. Untuk menjadi pembimbing pertama, seorang dosen harus sudah memiliki jabatan akademik minimal Lektor. Selain itu dosen tetap juga bertugas di bidang administratif kepanitiaan baik di tingkat Jurusan , fakultas, maupun universitas. Total beban kerja staf akademik adalah 18 SKS per semester (Tabel 2.34).

2.4.3. Manajemen Fasilitas Fisik

2.4.3.1. Manajemen Prasarana (Gedung/Bangunan)

Proses belajar mengajar mahasiswa Jurusan Agronomi dilaksanakan di Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Malang, Jalan Raya Tlogomas Nomor 246 Malang. Dalam rangka untuk meningkatkan efisiensi, Universitas Muhammadiyah Malang mengembangkan penggunaan fasilitas secara bersama-sama (resource sharing) dalam bentuk Gedung Kuliah Bersama (GKB). Karena itu di Universitas Muhammadiyah Malang tidak ada pembagian ruang kuliah atau fasilitas lainnya secara baku untuk fakultas tertentu atau untuk Jurusan tertentu. Pada semester yang sedang berjalan ini kegiatan perkuliahan mahasiswa Jurusan Agronomi dilaksanakan di GKB I di Lantai V, yaitu di ruang 401, 402, 403, 404, 405, 406, 407 dan 408 ( Tabel 2.44). Masing-masing lokal memiliki luas 72 m2,

dan dengan kapasitas kelas 60 mahasiswa. Total luas ruang kuliah adalah sebesar 540 m2

(Tabel 2.43).

Semua ruang kuliah tersebut telah dilengkapi dengan OHP dan white board dan 4 ruang multimedia yaitu ruang 401, 402, 403 dan 404. Kegiatan perkuliahan dilakanakan hari Senin sampai dengan hari Jum’at, mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB. Sedangkan ruang untuk perkantoran Jurusan terdiri atas 2 lokal, satu lokal untuk ruang ketua dan sekretaris Jurusan , dan lokal lainnya untuk ruang dosen. Total luas ruangan yang ada adalah 540 m2. Sedangkan ruang untuk staf administrasi Jurusan menjadi satu

dengan ruang dosen. Berdasarkan luasan ruang sebagaimana tersebut di atas, fasilitas ruang kuliah, ruang perkantoran dan ruang tenaga administrasi sudah cukup memadai (Tabel 2.42).

2.4.3.2. Manajemen Laboratorium

Sebagaimana fasilitas gedung perkuliahan, dalam rangka untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan praktikum, maka sebagian laboratorium yang digunakan untuk praktikum mahasiswa Jurusan Agronomi tidak semua secara langsung di bawah kendali Ketua Jurusan , akan tetapi sebagaian berada di bawah langsung Universitas dan Fakultas. Akan tetapi koordinasi materi praktikum dan pelaksanaan praktikum masih tetap berada di bawah kendali Ketua Jurusan . Adapun rinciannya adalah sebagai berikut (Tabel 2.45) :

(16)

2). Laboratorium yang berada di bawah pengelolaan Fakultas adalah Laboratorium Lab. THP, Lab. Hutan, Lab Agribisnis dan Kebun Percobaan.

3). Laboratorium yang berada di bawah pengelolaan Universitas adalah Laboratorium Bioteknologi, Lab. Fisika, Lab. Bahasa dan Laboratorium Komputer dan Lab. Internet

Salah satu kelemahan Jurusan Agronomi adalah rendahnya tingkat efisiensi dan produktivitas kinerja laboratorium sebagai pusat sumber pembelajaran dan penelitian dalam pemecahan bidang pertanian. Hal ini sebagai akibat dari peralatan laboratorium yang sebagaian besar sudah usang dan banyak yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan demikian baik secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada terhambatnya praktikum dan penyusunan tugas akhir yang memanfaatkan laboratorium.

Walaupun dari luas bangunan sudah cukup memadai, akan tetapi yang menjadi persoalan utama dari laboratorium tersebut adalah terbatasnya efisiensi penggunaan laboratorium. Akibatnya laboratorium tersebut lebih banyak berfungsi untuk melakukan praktikum (Tabel 2.46) dan kurang layak bila dipergunakan untuk melakukan penelitian, sehingga para mahasiswa banyak yang melakukan penelitian di lembaga atau instansi yang lain. Hal ini merupakan salah satu penyebab mengapa rata-rata penyelesaian skripsi mahasiswa Jurusan Agronomi cukup lama, yaitu rata-rata 11-16 bulan. Di samping itu keterbatasan alat tersebut juga merupakan salah satu penyebab rendahnya produktivitas dan kegairahan para dosen untuk melakukan penelitian.

2.4.3.3. Manajemen Perpustakaan

Guna menunjang kegiatan akademik para mahasiswa Jurusan agronomi bisa mendapatkan layanan perpustakaan dari perpustakaan pusat dan perpustakaan fakultas. Pengelolaan di perpustakaan fakultas masih bersifat manual. Sedangkan Perpustakaan Pusat (PP) UMM telah dikelola dengan sistem digital library (digilib), yang terkoneksi dengan beberapa perpustakaan, Jenis bahan pustaka yang terkait dengan bidang pertanian terdiri dari : buku teks 474 judul, jurnal 4, majalah 17, buku referensi 3611, laporan penelitian 61 dan cd-room 112 (Tabel 2.47). Bahan pustaka untuk mata Kuliah yang diajarkan masih kurang (Tabel 2.23) dan belum ada diktat kuliah yang tersimpan diperpustakaan pusat. Transaksi buku untuk dosen dan mahasiwa masih rendah (Tabel 2.50). Perpustakaan fakultas pada saat ini hanya berisi koleksi skripsi, laporan Praktek Kerja Nyata (PKN), majalah, tabloid, dan koran. Perpustakaan fakultas belum dikelola secara optimal, bahkan belum ada tenaga tetap yang menjaga.

Untuk meningkatkan transaksi yang terjadi di PP UMM oleh mahasiswa Jurusan Agronomi, maka perlu dilakukan upaya-upaya tertentuk untuk menumbuhkan minat baca di kalangan mahasiswa. Upaya tersebut sebaiknya dikaitkan dengan peningkatan efektifitas proses pembelajaran. Misalnya dengan mewajibkan mahasiswa mengerjakan tugas dengan bahan pustaka dari buku teks atau jurnal ilmiah yang ada di PP UMM. Mengingat ruang perpustakaan yang cukup luas, salah satu jam perkuliahan dosen dapat dilakukan di PP UMM. Perkuliahan dapat dilakukan dalam bentuk diskusi kelompok dengan bahan pustaka yang ada di FP UMM.

2.4.4. Manajemen Data dan Informasi

(17)

mahasiswa dengan bimbingan dosen wali di Laboratorium Komputer, sehingga KRS dapat langsung diterimakan saat itu juga. Karena jumlah komputer yang terbatas maka pengisian KRS ini dibuat terjadwal yang diatur oleh Biro Administrasi Akademik. Nilai ujian yang diisikan oleh dosen juga telah menggunakan form scanner, sehingga proses penerbitan Kartu Hasil Studi dapat dilakukan tepat pada waktunya.

Akan tetapi mahasiswa belum bisa mendapatkan data dan informasi akademik secara mandiri. Belum ada komputer yang dapat dipergunakan oleh mahasiswa untuk mengetahui kegiatan akademiknya. Berdasarkan data kuisioner yang dilakukan oleh Jurusan, layanan administrasi menurut persepsi mahasiswa termasuk kategori tidak puas (20,96%) (Tabel 2.16). Guna memperbaiki manajemen data dan pelayanan informasi kepada mahasiswa, sistim informasi manajemen berbasis komputer yang on-line dengan sistim manajemen administrasi akademik (MAA) melalui jaringan intranet perlu ditingkatkan

2.5. Indikator Kinerja Jurusan

2.5.1. Indikator Kinerja Utama

Rangkuman indikator kinerja utama beserta nilai Awal yang dijadikan dasar untuk menemukan gejala/fenomena yang terjadi di Jurusan agronomi UMM dirangkum dari Lampiran data pendukung.

Tabel 2.1. Indikator Masukan (input indicators)

No Indikator Masukan Baseline Mid-term Final

1. Rata-rata lama masa studi lulusan (> 5.0 tahun) (%) 60.20 57.0 54.0

2. Rata-rata IPK lulusan > 3.0 (%) 61,65 63 65

3. Rata-rata Nilai Ujian Akhir SMU (NEM) 4.89 5.1 5.5

4. Jumlah Peminat 13 18 26

5. Nilai rata-rata ujian masuk 20.3 24.5 30.5

Tabel 2.2. Indikator Proses dan Keluaran (process and output indicators)

No Indikator Masukan Baseline Mid-term Final

1. Rata-rata Nilai TOEFL mahasiswa ≤ 450 (%) 87,73 70 50

2. Rata-rata kelulusan mahasiswa (%) 70,25 75 80

3. Rata-rata mahasiswa mengulang mata kuliah (%) 17.62 15,62 11,62

4. Rata-rata IPK mahasiswa aktif yang < 2,5 (%) 26,99 20 15

5. Rata-rata IPK lulusan antara > 3,0 (%) 61,65 63 65

6. Rata-rata waktu penyelesaian tugas akhir (bulan) 14,20 12 10

7. Rata-rata nilai praktikum 68,50 75 77,5

8. Nilai ujian skripsi mahasiswa dengan nilai A 49,59 55 65

Tabel 2.3. Indikator Dampak (Outcome indicators)

No Indikator Masukan Baseline Mid-term Final

1. Waktu tunggu mendapatkan pekerjaan (bulan) 12,53 11,5 10

2. Gaji pertama lulusan (Rp./bulan) 600 ribu 800 ribu 1 juta

3. Relevansi pekerjaan lulusan (%) 38,04 44,02 50

4. Kemampuan lulusan menjadi wirausahawan (%) 20 25 30

(18)

2.5.2. Indikator Kinerja Pendukung

Tabel 2.4. Rangkuman Indikator Kinerja Pendukung

No. Indikator Kinerja Pendukung Baseline Mid-term Final

1. Tingkat kehadiran dosen di perkuliahan (%) 77.6 80 85

2. Pemberian feed-back kepada mahasiswa (%) 42.86 60 75 3. Tersedianya penunjang PBM (sarana pembelajaran) 5 10 20

4. Tersusunnya RKBM 2 7 17

5. Rata-rata nilai C, D, dan E (%) 31.9 21.9 15

6. Jumlah publikasi ilmiah tingkat nasional (publ./dosen/tahun) 3 6 12

7. Jumlah jaringan kerjasama penelitian 3 7 9

8. Jumlah kelompok studi/karya 3 5 5

9. Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam kelompok diskusi 24 75 80 10. Jumlah dosen terlibat langsung kegiatan kelpk diskusi/karya 8 12 15 11. Jumlah proposal mahasiswa yang di ajukan ke DIKTI 6 9 10 12. Tingkat kepuasan layanan administrasi (%) 30,40 40 50 13. Tingkat kepuasan layanan akademik di jurusan (%) 71,68 75 80

14. Jumlah buku praktikum terpadu 0 3 3

15. Modul PBM 0 1 1

2.6. Permasalahan yang teridentifikasi

(19)

Tabel 2.5. Gejala/Fenomena Masalah dan Akar Permasalahan yang berhasil diidentifikasi dan Isu-isu strategis

GEJALA / FENOMENA MASALAH Akar Permasalahan Isu-isu Strategis

L R A I S E

N

o Keterangan Tabel/halaman

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

* Belum ada kendali mutu akademik untuk memonitoring dan mengevaluasi proses pembimbingan mahasiswa, * Managemnet adimistrasi belum

terstuktur dengan sempurna

X XX XX X XXX

1. Rata-rata waktu studi mahasiswa 5,7 Tahun Tabel 2.10b. 2. Rata-rata masa penulisan skripsi 14.20 Bulan Tabel 2.13 3 Management administrasi akademik lemah Tabel 2.16

* Kemampuan Interpreneurship (budaya kewirausahaan) dan penguasaan skills mahasiswa lemah.

* Penguasaan penunjang daya saing lulusan lemah (Bahasa Inggris dan penguasaan komputer)

* Kurang ada link and match antara kurikulum dengan kebutuhan pengguna lulusan

XXX X X XX X

1. Waktu tunggu mendapatkan pekerjaan > 1 tahun Tabel 2.10a. 2. Gaji pertama lulusan rendah rata-rata Rp. 629.000 Tabel 2.12 3. Sebagian besar lulusan tidak bekerja sesuai bidangnya Tabel 2.11

4. Tingkat kompetensi dan daya saing lulusan rendah Tabel 2.11

Kurang efektifnya proses belajar mengajar dan belum adanya sistem penjaminan mutu sesuai Pedoman Penjaminan Mutu dari DIKTI.

XX X X XXX

(20)

Tabel 2.5. Gejala/Fenomena Masalah dan Akar Permasalahan yang berhasil diidentifikasi dan Isu-isu strategis (lanjutan)

GEJALA / FENOMENA MASALAH

Akar Permasalahan

Isu-isu Strategis

L R A I S E

N

o Keterangan Tabel/Halaman

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Kualitas layanan administrasi akademik relatif rendah Tabel 2.18 *Manajemen data di Jurusan belum berjalan secara baik karena sistemnya dan kemampuan pengelolanya * Menagement administrasi

berbasis web belum sepenuhnya diterapkan ditingkat Jurusan .

XX X XXX XX

2 Sistem pengarsipan data masih bersifat manual 3 Akses data akademik belum berjalan dengan baik

4 Budaya penggunaan layanan administrasi melalui web belumkondusif

1 Jumlah dosen untuk mendapatkan hibah kompetisi dalam penelitianSangat rendah Tabel 2.37 * Penguasan perkembangan iptekssangat rendah. * Penguasaan metodologi

penelitian masih terbatas. * Penguasaan teknik penulisan

untuk jurnal terakreditasi Belum sepenuhnya dikuasi dan mutu penelitian yang masih rendah.

X XX XX

2 Jumlah penelitian yang berkolaborasi dengan mahasiswa masihsangat terbatas.

3 Publikasi ilmiah dosen melalui jurnal terakreditasi masih rendah. Tabel 2.40

1 Rata-rata nilai bahasa Inggris (TOEFL Equivalent) mahasiswabaru rendah Tabel 2.15

Rendahnya kualitas input

mahasiswa X XXX XX

2 Nilai rata-rata UjianAkhir SMU (NEM) rendah Tabel 2.24

3 Jumlah Peminat rendah Tabel 2.24

4 Nilai rata-rata ujian masuk (Seleksi) rendah Tabel 2.24

1 Lemahnya link and match antara kurikulum Jurusan Agronomidengan stakeholder (belum terprogram dengan baik) Tabel 2.28 1. Kerjasama belum terprogram secara aktif antara Jurusan Agronomi dengan stakeholder.

2. Program magang dosen dan mahasiswa dengan instansi terkait belum dilakukan secara optimal.

(21)

Tabel 2.5. Gejala/Fenomena Masalah dan Akar Permasalahan yang berhasil diidentifikasi dan Isu-isu strategis (lanjutan)

GEJALA / FENOMENA MASALAH

Akar Permasalahan

Isu-isu Strategis

L R A I S E

N

o Keterangan Tabel/Halaman

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2 Management internal pada Jurusan Agronomi belum

optimal Hal 19- Hal 21

1. Kinerja staf akademik dan administratif masih lemah. 2. Sitem administratif

akademis berbasis web masih lemah.

3. Budaya pengunaan sistim admistratif berbasis web masih rendah.

XX X X XXX X X

3 Rendahnya Aktivitas ilmiah dosen dan mahasiswa Hal 20 –Hal 21

1. Budaya memeliti dosen masih rendah

2. Belum ada reward yang memadai untuk kegiatan ilmiah dosen dan mahasiswa.

3. Motivasi mahaiswa untuk aktivitas program ilmiah masih rendah.

(22)
(23)

2.7. Penyelesaian alternatif

Selanjutnya dari identifikasi masalah yang telah diidentifikasikan sebagaimana dirangkum Tabel 2.5 kemudian dicari alternatif penyelesaian masalahnya. Penyelesaian alternatif yang diusulkan untuk menyelesaikan permasalahan adalah seperti Tabel 2.6. Alternatif penyelesaian masalah selengkapnya beserta aktifitasnya dapat dilihat pada Tabel 2.7.

Tabel 2.6. Penyelesaian Alternatif dari Akar Permasalahan yang berhasil diidentifikasi dan Isu-isu strategis

Isu-isu Strategis Akar Permasalahan Penyelesaian Alternatif

1 2 3

A. Atmosfir Akademik (Academic atmosphere) A.1. Kurangnya interaksi antara mahasiswa dosen, mahasiswa-mahasiswa dan dosen-dosen.

A.1.1. Meningkatkan interaksi mahasiswa –dosen, mahasiswa-mahasiswa dan dosen-dosen.

A.2. Kegiatan di lapang terbatas pada praktikum terstruktur yang tidak menyeluruh dan tidak kontinyu.

A.2.1. Meningkatkan program aktivitas ilmiah bagi mahasiswa dan dosen diluar kelas

A.2.2. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar melaui multi media atau inovasi pembelajaran

I. Manajemen dan organisasi internal (Internal management and organization)

I.1. Kurang efektifnya proses belajar mengajar di kelas, luar kelas, laboratorium.

.

I.1.1. Meningkatkan pemahaman materi dalam proses belajar mengajar

1.2. . Kinerja staf akademik dan administratif masih

lemah. I.2.1. Meningkatkan keahlian dosen dan tenaga administrasi sebagai pengelola dan pengguna sitim informasi alumni

1..3. Belum terintegrasinya sistim pengelolaan praktikum dan sarana laboratorium

I.3.1. Peningkatan manajemen praktikum dan sarana pendukungnya

E. Efisiensi dan Produktifitas

E.1. kurang efektifnya proses belajar mengajar karena kurangnya fasilitas pembelajaran dan keahlian dosen

E.1.1. Meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar di kelas, luar kelas dan laboratorium

E.1.2. Meningkatkan kemampuan bahasa inggris mahasiswa dan dosen

E.2. Terbatasnya kemampuan mahasiswa dalam merancang penyelesaian tugas akhir

(24)

Tabel 2.7. Aktivitas yang diusulkan berdasarkan Isu Strategis, Akar Permasalahan, dan Penyelesaian Alternatif

Isu-isu Strategis Akar Permasalahan Penyelesaian Alternatif Aktivitas yang diusulkan Sumberdaya yangdibutuhkan

Tidak

A.2. Kegiatan di lapang terbatas pada praktikum mahasiswa dan dosen diluar kelas

A.2.2. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar melaui multi media atau inovasi pembelajaran di kelas, luar kelas, laboratorium.

I.1.1. Meningkatkan pemahaman materi dalam proses belajar

mengajar I.1 Penguatan Sistem Penjaminan MutuAkademik (SPMA) di Jurusan Agronomi

XXX X

I.2. Kinerja staf akademik dan administratif masih lemah.

I.2.1. Meningkatkan keahlian dosen dan tenaga administrasi sebagai pengelola dan

(25)

Tabel 2.7. Aktivitas yang diusulkan berdasarkan Isu Strategis, Akar Permasalahan, dan Penyelesaian Alternatif (lanjutan)

Isu-isu Strategis Akar Permasalahan Penyelesaian Alternatif Aktivitas yang diusulkan Sumberdaya yangdibutuhkan

Tidak butuh sumber

daya PHK Institusi Lainnya

1 2 3 4 5 6 7 8

E. Efisiensi dan Produktifitas

E.1. Kurang efektifnya proses belajar mengajar karena kurangnya fasilitas pembelajaran dan keahlian dosen

E.1.1. Meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar di kelas, luar kelas dan laboratorium

E.1.1. Meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar di kelas dan laboratorium

XXX

X

E.1.2. Meningkatkan kemampuan bahasa inggris mahasiswa dan dosen

E.2. Terbatasnya kemampuan mahasiswa dalam merancang penyelesaian tugas akhir

E.2.1. Pengemasan model penelitian yang bersifat kolaboratif antara mahasiswa dan dosen

E. 2.1. Mempercepat dan meningkatkan kualitas penelitian dengan sistem kolaboratif ( Dosen-Mahasiswa

(26)

2.8. Lampiran : Data Pendukung Evaluasi Diri A. DATA LULUSAN

Tabel 2.8. Profile Lulusan Berdasarkan Tahun Lulus dan IPK

Tahun Lulus

Indeks Prestasi Komulatif (IPK) Lulusan

Total

2003/04 1 0.81 33 71.23 90 21.92 124 3.14

2004/05 1 1.43 28 40.00 41 58.57 70 3.12

Total 4 149 262 415

Rata-rata 1.06 37.29 61.65 3.11

Tabel 2.9. Profile Mahasiswa Aktif dan IPK Berdasarkan Tahun Akademik

Tahun Akademik

Indeks Prestasi Komulatif (IPK) Mahasiswa Aktif Total Mahasiswa

2002/03 133 36.14 150 40.76 85 23.10 368 2.83

2003/04 79 21.18 152 40.75 142 38.07 373 2.85

2004/05 62 23.66 113 43.13 87 33.21 262 2.81

Total 264 415 414 1003

Rata-rata 26.99 41.54 31.46 2.83

Tabel 2.10.a. Profile Lulusan Berdasarkan Tahun Lulus dan Waktu Tunggu untuk Mendapatkan Pekerjaan Pertama

Tahun Lulus Waktu Tunggu untuk mendapatkan pekerjaan SampelTotal LulusanTotal TungguWaktu Rata-rata < 6 bulan 6 - 12 bulan > 12 bulan

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2000/2001 4 25.00 4 25.00 8 50.00 16 83 13.1

2001/2002 5 25.00 6 30.00 9 45.00 20 65 13.35

2002/2003 2 20.00 3 30.00 5 50.00 10 73 12.71

2003/2004 3 20.00 4 26.67 8 53.33 15 124 12.25

2004/2005 3 25.00 2 16.67 7 58.33 12 70 11.25

Total 17 19 37 73 415

Rata-rata 23.00 25.67 51.33 12.53

Tabel 2.10.b. Profile Lulusan berdasarkan Tahun Lulus dan Lama Studi

Tahun Lulus

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2000/2001 18 21.69 35 42.17 30 36.14 83 5.3

2001/2002 5 7.69 18 27.69 42 64.62 65 5.8

2002/2003 13 17.81 20 27.40 40 54.79 73 5.2 2003/2004 15 12.10 38 30.65 71 57.26 124 5.6

2004/2005 0 0.00 25 35.71 45 64.29 70 6.5

Total 51 136 228 415

(27)

Tabel 2.11. Bidang Pekerjaan Lulusan

Rata 23,42 43,08 6,67 13,00 8,25 5,58 35,08

Tabel 2.12. Gaji Pertama Lulusan Jurusan Agronomi

Tahun Lulus

Gaji Pertama Lulusan (Dalam Ribuan Rupiah)

Total < 500 Rb 500-750 Rb 750-1000 rb > 1000 Rb

Tdk ada

Rata-rata 38.58 29.50 21.08 6.58 4.25 629264

B.DATA PROSES PENDIDIKAN

Tabel 2.13. Profile Lulusan berdasarkan Tahun Lulus dan Lama Penyelesaian Tugas Akhir

Tahun ≤ 1 semester 1-2 semester ≥ 2 semester Mhs dpt nilai A

Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 8 9

2000/2001 0 0.00 12 14.46 71 85.54 0.00 0.00 83 18.5 2001/2002 0 0.00 15 23.08 50 76.92 19 29.23 65 14.3 2002/2003 0 0.00 33 45.21 40 54.79 42 57.53 73 12.6 2003/2004 0 0.00 46 37.10 78 62.90 69 55.65 124 11.4 2004/2005 0 0.00 21 30.00 49 70.00 37 52.86 70 14.2

Total 0 127 288 167 415

(28)

Tabel 2.14. Profil Mahasiswa per Tahun Angkatan berdasarkan status akademik

Tahun Angkatan

Terdaftar Mengundurkan diri Lulus Total per

Angkatan kelulusan% Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 2 3 4 5 6 7 8

2003/2004 19 - 5 - - - -

-2002/2003 45 - 5 - - - -

-2001/2002 56 67,46 15 18,07 12 14,45 83 14,45

2000/2001 70 57,85 16 13,22 35 28,92 121 28,9

1999/2000 48 25,39 30 15,87 111 58,73 189 58,73

1998/1999 7 8,139 5 5,813 74 86,04 86 86,0

1997/1998 0 0 2 3,22 60 96,77 62 96,77

1996/1997 1 1,0526 8 8,42 86 90,52 95 90,52

1995/1996 0 0 35 21,60 127 78,39 162 78,39

Rata rata Prosentase kelulusan 5 tahun terakhir (95/96 – 99/00) 73,23 Tabel 2.15. Nilai English Proficiency Test Mahasiswa

Tahun Angkatan Jumlah< 450 % Jumlah450 – 500% Jumlah> 500% Total per Angkatan

1 2 3 4 5 6 7 8

2003/2004 21 87.50 3 12,5 0 0.00 24

2002/2003 40 80.00 10 20.00 0 0.00 50

2001/2002 73 87,95 10 12,05 0 0.00 83

2000/2001 109 90.08 12 9,92 0 0.00 121

1999/2000 176 93.12 13 6.88 0 0.00 189

Total 430 53 0 467

Rata-rata 87.73 12.27 0.00

Tabel 2.16. Tingkat Kepuasan Layanan Administrasi di Jurusan

Tahun Lulus

Tingkat Kepuasan Layanan Administrasi di Jurusan Agronomi

Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas

Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %

1999/00 3 15.79 13 68.42 0 0.00 3 15.79 19 130 14.62

2000/01 4 13.79 20 68.97 0 0.00 5 17.24 29 83 34.94

2001/02 5 16.13 22 70.97 0 0.00 4 12.90 31 65 47.69

2002/03 5 17.86 18 64.29 0 0.00 5 17.86 28 73 38.36

2003/04 12 30.77 11 28.21 11 28.21 5 12.82 39 124 31.45

Total 29 84 11 22 146 475

Rata-rata 18.87 60.17 5.64 15.32 33.41

Tabel 2.17. Tingkat Kepuasan Layanan di Laboratorium Tahun Sangat Puas Puas Kurang Puas Tidak Puas

Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %

1999/00 1 5.26 7 36.84 8 42.11 3 15.79 19 130 14.62

2000/01 0 0.00 21 72.41 6 20.69 2 6.90 29 83 34.94

2001/02 3 9.68 11 35.48 15 48.39 1 6.45 31 65 47.69

2002/03 1 3.57 11 39.29 15 53.57 0 0.00 28 73 38.36

2003/04 7 17.95 15 38.46 6 15.38 11 28.21 39 124 31.45

Total 12 65 50 18 146 475

Rata-rata 7.29 44.50 36.03 11.47 33.41

(29)

Tahun Lulus

Agronomi

Total Sampel

Total Lulusan

% Sampel Sangat Puas Puas KurangPuas Tidak Puas

Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %

1999/00 1 5.26 4 21.05 14 73.68 0 0.00 19 130 14.62

2000/01 0 0.00 8 27.59 21 72.41 0 0.00 29 83 34.94

2001/02 3 9.68 11 35.48 17 54.84 3 9.68 31 65 47.69

2002/03 1 3.57 5 17.86 20 71.43 2 7.14 28 73 38.36

2003/04 4 10.26 8 20.51 22 56.41 5 12.82 39 124 31.45

Total 9 36 94 10 146 475

Rata-rata 5.75 24.49 65.75 5.93 33.41

Tabel 2.19. Jumlah Mahasiswa, dosen yang terlibat dan proposal kegiatan kelompok diskusi.

Nama Kelompok Diskusi Jumlah Mahasiswa

Jumlah Dosen terlibat

Jumlah Proposal

 Pertanian Organik 9 3 5

 Budidaya Anggrek 7 2

- Bioteknologi/Jamur 8 3 1

Jumlah 24 8 6

Tabel 2.20. Persentase Penilaian Mahasiswa terhadap Dosen yang Melakukan Evaluasi Hasil Belajar Dengan Adil dan Terbuka

Sangat Puas

(%) Puas(%) Kurang Puas(%) Tdk Puas(%)

Pendapat

Mahasiswa 9,52 33,34 47,62 9,52

Tabel 2.21. Rekapitulasi nilai praktikum

No Mata Kuliah Tahun Angkatan Rerata

2000 2001 2002 2003 2004

1 PJPT 58.17 67.62 66.72 64.07 - 64.15

2 Tekben 64.08 69.26 63.51 - - 65.62

3 Pemuliaan - 70.03 68.62 - - 69.33

4 DIT 71.57 68.16 73.10 69.10 - 70.48

5 DDA 71.88 67.14 70.12 68.07 68.21 69.08

6 DASKLIMAT 66.64 64.64 71.30 69.94 - 68.13

7 MPT. Buah - 67.10 68.74 69.96 - 68.60

8 DPT 66.76 69.20 73.02 - - 69.66

9 MTP. Kebindus. 71.27 70.84 72.17 - - 71.43

Gambar

Tabel 2.4. Rangkuman Indikator Kinerja Pendukung
Tabel/Halaman
Tabel/Halaman
Tabel 2.6. Penyelesaian Alternatif dari Akar Permasalahan yang berhasil diidentifikasi dan Isu-isu strategis
+7

Referensi

Dokumen terkait

“Penyelesaian sengketa perbankan syariah dilakukan oleh pengadilan dalam lingkup peradilan agama, kecuali para pihak telah memperjanjikan penyelesaian sengketa dengan

- apabila Direktur/Pimpinan perusahaan berhalangan hadir, maka dapat diwakilkan kepada Komisaris/Direksi/Karyawan Tetap yang disertai surat kuasa penuh dan bermeterai

Apabila sampai dengan batas waktu yang telah ditetapkan sebagaimana tersebut diatas, saudara tidak dapat hadir untuk melakukan pembuktian kualifikasi Dokumen

LU/2011 tanggal 22 Juni 2011 melalui Website LPSE Kabupaten Pontianak dan Papan Pengumuman Kejaksaan Negeri Mempawah, untuk pekerjaan tersebut di atas dengan Sumber.

Namun pada perkembangan selanjutnya, PDP tidak memiliki kekuatan yang berarti karena praktiknya pergerakan mereka hanya sebatas wacana politik di media lokal

Pokja Pengadaan Jasa Konsultansi Kota Sabang ULP pada Dishubkomintel Aceh, akan melaksanakan Prakualifikasi untuk paket pekerjaan jasa konsultansi dengan sumber

Hasil: Berdasarkan uji hipotesis dengan metode correlation Pearson didapati nilai p sebesar 1.000 (CI 99%) dan nilai ratioprevalensi ( 3,1 ) yang menunjukkan bahwa ada

Dengan membaca, memahami dan mengikuti petunjuk-petunjuk yang dicantumkan dalam buku Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pelatihan Jarak Jauh (DL) dan User Manual