• Tidak ada hasil yang ditemukan

pelath pengg kit ipa sd

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "pelath pengg kit ipa sd"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PELATIHAN PENGGUNAAN KIT IPA SD

BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR JETISHARJO I DAN II

KECAMATAN JETIS, KOTA YOGYAKARTA

Oleh

Suharyanto, M.Pd. Suyoso, M.Si.

Rahaayu Dwisiwi SR, M.Pd. Yusman Wiyatmo, M.Pd.

PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

Pendidikan IPA dimaksudkan untuk mengembangkan pengetahuan tentang konsep IPA, prinsip IPA, serta mengembangkan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Hal tersebut sesuai dengan hakekat IPA yang mencakup proses, produk, dan sikap ilmiah.

Pendekatan keterampilan proses dalam pengajaran IPA sangat cocok untuk digunakan karena sesuai dengan hakekat IPA. Tidaklah mungkin guru memberikan seluruh konsep IPA kepada siswa selama pembelajaran di sekolah. Bekal keterampilan proses pada siswa membuat siswa berperan sebagai ilmuwan, sehingga diharapkan siswa dapat mengembangkan pengetahuannya melalui proses-proses sains baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Sebagaimana tersurat di dalam GBPP IPA SD, pengajaran Bidang studi IPA di tingkat Sekolah Dasar mempunyai tujuan agar siswa memahami konsep-konsep IPA dan saling keterkaitannya, mampu menerapkan metode ilmiah yang sederhana, bersikap ilmiah di dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, dan menyadari kebesaran Penciptanta.

(2)

2 Untuk dapat mengajarkan IPA sesuai dengan tuntutan seperti di atas, maka diperlukan proses belajar-mengajar yang dapat mendukung terlatihnya keterampilan proses bagi siswa.

Dalam rangka mendukung pelaksanaan proses belajar-mengajar tersebut, pemerintah telah menyediakan sarana berupa Alat Peraga IPA yang berupa KIT IPA untuk SD dan mengirimkannya ke SD. Namun berdasarkan hasil penelitian bahwa belum semua guru SD memanfaatkan alat peraga yang telah dimilikinya tersebut.

Berbagai kendala yang dijumpai dalam pemakaian alat peraga dalam proses belajar-mengajar IPA di SD antara lain:

a. Para Guru kurang mengenal alat-alat dalam KIT IPA SD. b. Para Guru belum terlatih menggunakan alat peraga IPA.

c. Para Guru tidak berani mencoba menggunakan KIT IPA SD yang tersedia karena takut rusak.

Untuk mengurangi atau menghilangkan kendala tersebut, Universitas Negeri Yogyakarta sebagai lambaga pendidikan penghasil guru dengan berbagai potensi yang ada, perlu memberikan bantuan untuk menanganinya. Bantuan tersebut dapat berupa kegiatan yang dapat memberi dorongan, pelatihan penggunaan KIT IPA SD.

B. Tujuan

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan, kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk:

a. Mengenalkan penggunaan alat-alat peraga dalam KIT IPA SD.

b. Memberi dorongan kepada para guru agar berani menggunakan KIT IPA SD.

c. Memberi latihan merakit dan menggunaan KIT IPA SD dalam proses belajar-mengajar IPA di SD.

d. Memperkenalkan Universitas Negeri Yogyakarta sebagai lembaga pendidikan yang memiliki berbagai potensi dalam membantu para guru dalam menangani masalah pendidikan dan pengajaran.

C. Manfaat

(3)

a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi para guru SD dalam menggunakan KIT IPA SD dalam proses

belajar-mengajar IPA.

b. Terjalinnya kerjasama antara Guru, Dosen, Sekolah, dan UNY dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SD.

c. Meningkatkan sosialisasi UNY di masyarakat dengan

memperkenalkan potensi dan layanan yang dapat diberikan kepada masyarakat.

MATERI DAN BENTUK KEGIATAN

A. Materi Kegiatan

Kegiatan pelatihan penggunaan kit IPA SD ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran IPA SD. Sesuai pendekatan pembelajaran yang disarankan dalam kurikulum berbasis kompetensi yang akan diberlakukan pada tahun 2004 mendatang, maka materi pelatihan ini meliputi :

1. Diskusi informasi latar belakang dan pendalaman materi IPA SD

2. Diskusi informasi tentang pendekatan konstruktivisme dan pembelajaran kontekstual untuk mata pelajaran IPA.

3. Kecenderungan pemikiran tentang: proses belajar, transfer belajar, siswa sebagai pembelajar, dan pentingnya lingkungan belajar

4. Contoh model pembelajaran konstruktivisme (siswa menemukan bukan membuktikan) untuk beberapa topik pilihan

(4)

4 6. Diskusi dan tanya jawab tentang berbagai permasalahan IPA dan

cara pengajarannya.

B. Bentuk Kegiatan

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini berupa:

a. Diskusi informasi tentang latar belakang materi IPA SD. b. Diskusi informasi tentang metode pembelajaran IPA SD

c. Demonstrasi tentang model pembelajaran konstruktiviasme dan pendekatan kontekstual

d. Diskusi informasi tentang menyusun dan merangkai alat peraga dalam KIT IPA yang tersedia di SD.

e. Kerja kelompok terbimbing dalam menyusun, merangkai, dan menggunakan KIT IPA SD.

C. Sasaran

Sasaran pengabdian masyarakat ini adalah guru-guru IPA SD Jetisharjo I dan II, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta. Kegiatan dapat diikuti oleh 20 orang guru termasuk 2 orang Kepala Sekolah SD Jetisharjo I dan II.

Diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini para peserta memiliki pengetahuan tentang pendekatan pembelajaran konstruktivisme dan kontekstual menggunakan kit IPA SD yang telah dimiliki maupun alat dan bahan yang diperoleh di lingkungan sekolah.

HASIL KEGIATAN DAN KESIMPULAN

A. Hasil Kegiatan

(5)

suatu model pembelajaran dengan metode “penemuan” atau konstruktivisme dan bahan pelatihan merangkai dan menggunakan peralatan pada kit IPA SD.

Hasil kegiatan ini meliputi :

1. Teori Pembelajaran dan Lembar Panduan

a. Materi pengenalan pembelajaran kontruktivisme dan pendekatan kontekstual

b. Lembar panduan percobaan IPA SD 2. Kegiatan pelatihan

a. Diskusi informasi tentang latar belakang/pendalaman materi IPA SD

b. Diskusi informasi tentang teori pembelajaran konstruktivisme dan pendekatan kontekstual

c. Pelatihan merangkai dan melakukan percobaan IPA SD menggunakan peralatan dalam kit IPA SD

d. Demosntrasi pembelajaran konstruktivisme dan pendekatan kontekstual

(6)

6 Diskusi berlangsung semarak, baik berkaitan dengan latar belakang materi, teori belajar, maupun percobaan IPA SD. Hal ini menunjukkan bahwa rasa ingin tahu dan ingin maju.

Dari hasil evaluasi, secara umum peserta menilai bahwa kegiatan semacam ini sangat bermanfaat bagi para guru, perlu diteruskan pada masa mendatang, dan dengan waktu yang lebih panjang agar lebih leluasa dalam mempelajari penggunaan kit IPA SD.

B. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan dan penilaian peserta serta tim pengabdian pada masyarakat, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. SD Jetisharjo I dan II masing-masing memiliki 5 buah kit IPA SD yang belum banyak digunakan dalam proses pembelajaran IPA. Berdasarkan pemantauan tim PPM, para guru perlu dibimbing dalam menggunakan kit IPA tersebut

2. Para guru dengan antusias dalam menerima informasi, diskusi, dan berlatih menggunakan alat-alat IPA SD dalam pembelajaran berdasarkan “penemuan” (konstruktivisme) dan pendekatan kontekstual

(7)
(8)

$n&ft&tkda

PEUANIT,ILAT{ PADA GERIilIN D*TAN

fi.

Tufuan

S€[€hh nphkukan

pefe[mn,

sisuua dapat meimrtukan

hbk

beyErqwt

@

cermin datar

B. AlatdanBahan

1. earminda&r

a

ParFiL l€pur, etau banda lainnyt tZ buah)

3.

mrqgwu

4.

PNisin

ahu tmah llst

G

Srsunan

Aht

.M'

muna*m phttbin

1.

Letaklon

wnrin

dabrtegd( *rus di

a&

m& rnrq

2.

tafiafdwr

pq$

alau,eprd

@n

erarkr sehWga beyrynn dapat tsranati

3.

PegmgHh pensil yarlg lain di behleng cgrr$ri &nggn

s4mfi

bqhn

trsh

rwnpak ot*h Pargattuhn

kih

4.

Geerhh i€nsit

knBebut

ke

depun a,tau

ke

behkarg

$tdrgga

hysrSgn

ierpt

p6rbnta peda

srrln

narnpd< berser6ung d€r€an perxtil$edua taruebut

5. Tanei

pgxSsi

lcdua

pertsll. dan ukurlah

;aak

porreil perhrna dan ke&.n terhadaP cermin

0. lalqr€n Urglgtt

{2}

sd.

t6}

unt1rk }arak pen$il

pfftgrm

tefffip

oenrrin babada
(9)

PEIBUilSITI PADA T.EI{SI

EEffiISIB

*.

-

-

T{urn

SEishilr lrchln,dtan FrEoDBn

sim

F03l -

--L-.

f

.

lnerpr*rlen

ira*

t&

a0r {prd(

frlrc} htga qmDtmg

2. lnener{rdt*rfl;

F*['ba]aryl

yarg Ofrmmsn untglt

pepl

ban&

&thy*ehP

B.

Affidrl

Brhrrl

1.

Ulin

A. L*IBB cafide$U

3.

t(Erbseutih (sah0nfi hyar)

4. Hggaris

5.

Phetisilt

B.

Uxtgbgam

C. Suiumn

AH

1.

lJbneffi.{sr$d(ekqti

ffi

(10)

ffifitu9&gIr+F,rflt

]

2. ldendukaniarak baYangan

.betlane

t-a:rar L€*ffi

I

UF?

n

.Jrat0afercar

D. Langilteh Por.cobaan

f

.

iihnenUkan ffik apt lcrsa

"a. Arahkan hnsa

b

s[rar

mbhri

tdi lmhrnan sekobh)

b.

Atrstrlr lryar (lcr}gg ptltih) tlibdekrylg bnse ehlnggn bayargan matahad berupa titk pada kertastersahtr

q

Ukwl&BrakhYarryPhrsa

2. t$errer{den}arak

baYarqgt

a

Dirikan

fifn

yang merryab

di

atas

r6ia

dsrgan laldasan uang bgnm

OeflGn brlse derqan lardatan Plre&in

AtlrHr

hwr {kgB}

d[

bob*are

bn6a

sehiqun

p*a

hyar mnBek udyan*rn nyata fi*n y'erg pqltrB

ieh'

Ke arah"nuna arah

bayarqnnnYablilin?

,

Cffirhlarak

Uer&

&nimk

bEYarqprrqB

[bngnn -pN*si lil]n dan

hyar

tuhp.

goserlah posbi ffiin ryar

dip€il*lt

bayangnn

yaru

kin.

Apattah ukurryt

baprgan

smne dangan yang Pertama ?

f.

Gab{ah$r*

berda

enprak

bayargan

g.

Jika p1ai( borde Sb63i simbd sr dan iarak bayarqen b6yergan diheri sirnbol

q,

trfttrrrurhh

bmr

1*l

untuk bayanoan yeng

&rrr

per$nu dan bayargan yBrB k€dtn- @raimana has'ilnp ?

n.

.ffa$,ak

ti$(

"pidib"ti

simbot f, apskph

tprgs pertffilrean pada hngltah tg) saru"dongant l*atgm

1

r

(11)

-

n

KUTEIT{BAMAN

A.

TqlE!

S*ohh nohkrdnn

latobuts

iis.rrs &Dat

@ichdna

pcnigste SBy"

@sihth,Maumbcaila

B.AhtdrlBrhn

l.

Crelas

Z

Air

3. XcrrrgHtfS rf. Matrrqrtslogm

CSuluhrtuLnn

+sirm

ItIrnClnLPMrn

t" tiri$rh futrgB IfVIi sct!&

r@!

rork pqtrah sEElrr

pdm**n'

Auati

eptgug$i?

2"

Trre[

tmrei I{llS srrmh

@m

d

}rsah

e8n&

trrr

di}rn&.

Atnad ryayengtcdrdi ?
(12)

Wr*W

ROT,A

A.Tqlura

SGefuh

ndsh*nn

pffibraa si*rn

dapat mcqiGlf,sbn hahunr roda dafrt mornr&t*an mcmin&hhn

bcnd.-&

Alrtd:a

&Lrn

l.

B€ben

e

Roda

3" Kotrkrcsoumsi a.

l&rmgrs

(iSmmn&r$lrn

ppurit

Grmbrr l.e Mtmin&bkra bcbrn

l*W

rod,!

w?!arik

Sambry l.h Msni&hfua b*na deug.a rcda

D.

Crn

lftrll

l.

Tadklrh bebe *BrBFu

eryrffiha

trcm5a peps s3ryti pa& Gaebsr I

s-

3ry

r*n Ur gnyr 3ar€ dipcil{uhn ?

2. TadHeh bGbsa dcosn

wggroktn

&raca pegas sepcrd padr Oambtr

l.h

Bfisptr ffi,ton gaya yrng dipcrlukaa ?
(13)

BIDANC

}INUNG

A.Tqjnrn

l,Idrlui pcrwbgra sixm enopr

nGqifuh

brhwa H&ry eirirg da$ot

rsnsdrhba mtrk rauaindr}lnn bE$&.

B.AlrtdrnBlLrn

l.

Bcban 2. Ncrampcgrs 3.

P$a

4.

Btru

C"Suumancrcohn

rnveaiL

D.

&rrXrrjr

t.

!l8h*f

bcbeo

fugnrr

ulncr

pcgts sGoarr

Hdat

-

ebd&

bcnpm,tou3tysyrryd{oerkdcnr..t*unmp,'Sl*t butm6L

-

Spqrs

sepd$Hirg$uh

Bqrtpcbtssrgrpyangeporhrm.

3.

Inhrh patdm

*qier

&ognn orra neranriasi $iet dafuia[Ba

biery.

BersF gp),r ]aug

dipnduh

wi&

nuuin&bhn

bfu

@

nrohg.tasfugsrd* ?

. IGcimphn

e@h

yrng

r@t

rn& peroHr &ri petoobann ini ?

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Informasi Lainnya Berita Acara Evaluasi Penawaran Tanggal Kirim No file chosen.

The aim of this research was to find out the effectiveness of Peer Review for teaching descriptive writing at the first grade of SMK Bakti Purwokerto in Academic Year

Ide dasar produk yang kami hasilkan merupakan salah satu makanan yang sangat popular dan digemari oleh masyarakat, sehingga walaupun berbahan dasar sayur, sosis kami tetap enak

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Respon Bangsa

Hasil analisis komparasi pre-post dengan uji paired saples T Tes menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat konsumsi protein sebelum dan setelah pemberian PMT BMC

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang b erjudul “ ANALISIS KETERAMPILAN GURU DALAM MEMBERIKAN PENGUATAN PADA PEMBELAJARAN IPS ( Analisis Deskriptif pada

UPAYA PELESTARIAN NILAI-NILAI BUDAYA SEBAGAI CIVIC CULTURE PADA PERKAWINAN SUKU BANJAR DI KALIMANTAN SELATAN. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |