• Tidak ada hasil yang ditemukan

134181140 MAKALAH KESEHATAN MENTAL docx(1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "134181140 MAKALAH KESEHATAN MENTAL docx(1)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KESEHATAN MENTAL

TUGAS 1

Nama : Febriati Mughni

NPM : 12511781

2PA05

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS PSIKOLOGI

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah. Untuk melengkapi tugas penyusunan makalah psikologi industri dan organisasi.

Makalah ini penulis sajikan dalam bentuk yang sederhana. Dalam makalah ini dibahas tentang penjelasan konsep kesehatan mental berdasarkan dimensi : emosi, intelektual, sosial, fisik, spiritual. Dan juga teori tentang perkembangan kepribadian dari tokoh terkenal : Erikson, Freud, dan Allport.

Sesungguhnya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan maka dari itu penulis mangharapkan kritik dan sarannya, demi menyempurnakan makalah ini. Akhir kata dari penulis mohon maaf bila ada kesalahan kata-kata dalam penulisan.

Depok, Maret 2013

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I PENDAHULUAN... 1

I.1 Latar Belakang... 1

I.2 Rumusan Masalah... 1

I.3 Tujuan... 2

BAB II ISI... 3

II.1 Konsep Kesehatan Mental Berdasarkan Dimensi... 3

II.2 Teori Perkembangan Kepribadian dari Tokoh... 4

BAB III PENUTUP... 8

III.1 Kesimpulan konsep kesehatan berdasarkan emosi... 8

DAFTAR PUSTAKA... 9

(4)

BAB I

PENDAHULAN

I.1 Latar Belakang

Dewasa ini masyarakat indonesia banyak mengalami kemerosotan kesehatan, baik secara fisik maupun mental. Banyak faktor yang dapat memicu menurunnya kesehatan fisik dan mental, oleh karena itulah di indonesia ada pepatah yang menyatakan bahwa ''Orang Miskin Dilarang Sakit '', sungguh ironis mendengarnya, namun itulah fakta yang terjadi di

sekitar kita.

Sehat sendiri sejatinya merupakan kenikmatan dari Tuhan Yang Maha Esa yang tak ternilai harganya. Tapi kita sering kali menyepelekan nikmat Tuhan yang satu ini. Banyak orang yang menganggap sakit itu hanya fisik atau jasmaninya saja, tetapi lupa bahwa sakit itu bukan hanya fisik atau jasamaninya saja melainkan juga mental atau rohaniyah.

Di dalam tulisan saya kali ini, kita bukan hanya akan membahas kesehatan berdasarkan fisik, tetapi juga mengenai konsep sehat berdasarkan dimensi emosi, intelektual, sosial, fisik, mental, maupun spritual. Dan juga menerangkan tentang teori perkembangan kepribadian yang terkenal dari tokoh erikson, freud dan allport.

I.2 Rumusan Masalah

 Berikan penjelasan tentang konsep kesehatan berdasarkan dimensi emosi, intelektual, sosial, fisik dan spiritual. kemudian beri kesimpulan !

 Terangkan tantang teori perkembangan kepribadian, berikut teori apa yang terkenal dari dari tokoh erikson, freud, dan allport !

(5)

I.3 Tujuan

Makalah ini disusun dengan tujuan agar para pembaca dan penulis sendiri dapat mengetahui lebih dalam mengenai konsep kesehatan mental berdasarkan dimensi emosi, intelektual, sosial, fisik, spiritual dan teori perkembangan kepribadian dari tokoh erikson, freud dan allport.

(6)

BAB II

ISI

II. 1 Konsep Kesehatan Mental Berdasarkan Dimensi :  Emosi

emosi adalah reaksi kompleks yang mengandung tingkatan aktivitas yang tinggi, dan diikuti perubahan dalam kejasmanian serta berkaitan dengan perasaan yang kuat. sehat secara emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya seperti marah, senang, sedih, takut, benci, bosan.

 Intelektual

berhubungan dengan kecerdasan dalam berfikir. dimana kita mampu untuk berfikir dalam mengolah informasi dengan baik dan memecahkan masalah yang dihadapi.

 Sosial

sehat secara sosial adalah sehat dalam bersosialisasi dengan masyarakat dan lingkungan sekitar tanpa membedakan bedakan ras, agama, suku, status sosial sehingga dapat hidup bersama dengan damai.

 Fisik

Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal.

(7)

 Spiritual

Spiritual merupakan komponen tambahan pada definisi sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk berlibur,

mendengar alunan lagu dan musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton.

II.2 Teori Perkembangan Kepribadian Dari Tokoh :  Erik Erikson

Tahap perkembangan erikson terletak di atas prinsip epigenik, yang artinya tiap komponen berlangsung selangkah demi selangkah dengan pertumbuhan lebih lanjut yang dibangun berdasarkan perkembangan sebelumnya.

Selama tiap tahapan, manusia mengalami interaksi sikap sintonik dan distonik yang berlawanan, yang mengakibatkan konflik atau krisis psikososial. Penyelesainya krisis ini menghasilkan kekuatan dasar dan memungkinkan seseorang untuk bergerak ke tahap selanjutnya.

Komponen biologis memberikan landasan pada tiap individu, namun keragaman peristiwa sejarah dan kultur juga membentuk ego identitas. Tiap kekuatan dasar memiliki antipati yang mendasarinya menjadi patologi inti dari tahapan tersebut.

Tahapan-tahapan teori psikososial:

1. Basic trust vs Mistrust (lahir-12/18 bulan)

harus ada keseimbangan dari rasa percaya dan tidak percaya. pengembangan mistrust agar si bayi lebih aware dengan dunia tapi harus lebih dominan basic trust. kekuatan dasar harapan, dan patologi inti penarikan diri.

(8)

2. Autonomi vs Shame and Doubt (12/18 bulan – 3 tahun)

anak pengembangkan keseimbangan independen dan kepuasan diri terhadap rasa malu dan keraguan. kekuatan dasar kemauan; patologi inti paksaan.

3. Intitiative vs Guilt (3 – 6 tahun)

anak mengembangkan inisiatif katika mencoba aktivitas baru dan tidak terlalu terbebani oleh rasa bersalah. kekuatan dasar tujuan atau patologi inti keterhambatan.

4. Industry vs Inferiority (6 tahun – pubertas)

anak harus belajar keterampilan budaya atau menghadapi perasaan tidak kompeten.kekuatan dasar kompetisi atau patologi inti inersia.

5. Identity vs Identity confusion (pubertas – dewasa awal)

remaja harus menentukan pemahaman akan diri sendiri atau merasakan kekacauan peran. kekuatan dasar kesetiaan sedangkan patologi intinya penyangkalan peran.

6. Intimacy vs Isolation (dewasa awal)

individu mencoba membuat komitmen dengan orang lain; apabila tidak sukses maka dia akan menderita isolasi. kekuatan dasar cinta, dan patologi inti eksklusivitas.

7. Generativity vs Stagnation (dewasa tengah)

perhatian orang dewasa yang sudah matang adalah membangun dan membimbing generasi selanjutnya. kekuatan dasar rasa peduli dan patologi inti penolakan.

8. Integrity vs Despair (dewasa akhir)

individu yang lebih tua mendapatkan penerimaan terhadap hidup, membuatnya dapat menerima kematian atau sebaliknya. kekuatan dasar kebijaksanaan atau patologi inti penghinaan.

(9)

Sigmund Freud

Freud mengidentifikasi tiga tingkatan dalam kehidupan mental – alam tidak sadar (ketidaksadaran), alam bawah sadar, dan kesadaran.

Pengalaman awal masa kecil yang menyebabkan kadar kecemasan yang tinggi biasanya ditekan ke dalam ketidak sadaran, dimana hal-hal tersebut akan memengaruhi perilaku, emosi, dan sikap sesorang selama bertahun-tahun.

Kejadian yang tidak diasosiasikan dengan kecemasan tetapi hanya terlupakan menjadi isi dari alam bawah sadar.

Gambaran-gambaran kesadaran adalah hal-hal yang disadari dalam waktu apapun.

Freud menemukan tiga bagian dari pikiran – id, ego, dan superego.

Id tidak disadari, kacau, tidak berhubungan dengan realitas, dan mengikuti prinsip kepuasan.

Ego adalah bagian eksekutif dari kepribadian, berhubungan dengan dunia nyata, dan mengikuti prinsip realitas.

Superego mengikuti prinsip moral dan idealitas yang mulai terbentuk setelah masalah Oedipus Complex terselesaikan.

Semua motivasi dapat dirunut kembali pada dorongan seksual dan agresif. perilaku masa kecil yang berhubungan dengan seks dan agresi biasanya akan mendapatkan hukuman, yang kemudian berakibat pada represi dan kecemasan.

Untuk melindungi dirinya dari kecemasan, ego membentuk mekanisme pertahanan yang beragam dan salah satu contoh paling mendasarnya adalah represi.

(10)

Freud menggaris bawahi tiga tahapan perkembangan yang utama – periode masa bayi, periode laten, dan genital – akan tetapi ia lebih mendedikasikan perhatiannya pada tahapan infantil.

Tahapan infantil dibagi menjadi tiga subtahapan – oral, anal, dan falik, dimana pada tahapan falikakan diberangi dengan oedipus complex.

Selama tahapan oedipal, seorang anak menginginkan penyatuan secara seksual dengan salah satu orang tua sekaligus juga mulai membangun rasa tidak bersahabat dan hostilitas terhadap orang tua yang satunya lagi.

Allport

Ia mendefinisikan kepribadian sebagai organisasi dinamis dari sistem psikofisik seseorang yang menentukan perilaku dan pikiran dari orang tersebut.

Orang yang sehat secara psikologis ada enam kriteria :

1. pertama adlah perluasan perasaan diri. pribadi yang matang terus mencari untuk dapat mengidentifikasi diri dan berpartisipasi dalam kejadian yang terjadi di luar diri mereka.

2. kedua adlah kepribadian yang matang memiliki karakter berupa

hubu ga ya g ha gat de ga ora g lali allport, ,hl . .

3. ketiga adalah keamanan emosional atau penerimaan diri. pribadi yang matang menerima diri mereka apa adanya, dan memiliki apa yang disebut allport (1961) sebagai keseimbangan emosional.

4. keempat adalah manusia yang sehat secara psikologis juga memiliki persepsi yang realistis mengenai lingkungan di sekitarnya.

5. kelima adalah insight dan humor. pribadi yang matang mengenal dirinya sendiri, sehingga tidak mempunyai kebutuhan untuk mengatribusikan kesalahan dan kelemahannya kepada orang lain. 6. keenam adalah filosofi hidup yang integral. manusia yang sehat

mempunyai pandangan yang jelas mengenai tujuan hidup mereka.

(11)

BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan Berdasarkan Dimensi

Masing masing dimensi memiliki peran penting yang tidak bisa digantikan dengan dimensi lainnya. Kelima dimensi ini secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kesehatan kita, untuk itu kita harus mengembangkan dan menjaga keseimbangannya dengan cara terus belajar atau berlatih.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

 Feist, J & Feist, G.(2010).Theories of Personality.7th edition.Boston: Mc Graw Hill

http://filsafat.kompasiana.com/2011/11/08/keseimbangan-antara-keempat-dimensi-dalam-diri-manusia-410717.html

 http://psiko-for-us.web.id/kesmen/tujuan-mempelajari-kesehatan-mental/

http://www.psychologymania.com/2012/07/dimensi-dimensi-kecerdasan-emosional.html

http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/11/29/memahami-definisi-sehat-512845.html

 http://belajarpsikologi.com/pengertian-kesehatan/

Referensi

Dokumen terkait

yang bersangkutan dengan kesehatan mental seseorang harus selalu. diperhatikan guna memelihara mental

Jika seseorang tidak dapat mengelola emosi baik itu emosi positif dan emosi negatif dengan cara baik dan tepat, maka sangat berdampak kepada kesehatan individu itu sendiri

Kesehatan mental adalah berfungsinya kondisi kepribadian, emosional, intelektual, dan fisik seseorang secara optimal, dapat beradaptasi terhadap tuntutan lingkungan dan sumber

Saya berharap agar makalah yang saya buat ini dapat menjadi acuan bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki segala kekurangan yang terdapat pada makalah yang saya susun

ILO dan WHO (1995) menyatakan kesehatan kerja bertujuan untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi

 Pieper dan Uden 2006 kesehatan mental adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak mengalami perasaan bersalah terhadap dirinya sendiri, memiliki estimasi yang realistis terhadap

Pengertian Kesehatan Mental Kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu memiliki kesejahteraan yang tampak dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki

LATAR BELAKANG Kesehatan kerja adalah upaya untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan pada derajat tertinggi baik secara fisik, mental, maupun kesejahteraan sosial bagi para