• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PSIKOLOGI DALAM KESEHATAN mental

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PSIKOLOGI DALAM KESEHATAN mental "

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PSIKOLOGI DALAM KESEHATAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi

Dosen Pengampu : Annik Megawati, M.Sc, Apt

Disusun oleh :

Intan Sabrina A J. (201302371)

STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan makalah Psikologi yang berjudul “PSIKOLOGI DALAM KESEHATAN” dengan tepat waktu tanpa halangan suatu apapun. Diharapkan makalah ini dapat memberikan wawasan dan informasi kepada pembaca tentang perkembangan pentingnya psikologi bagi kesehatan seseorang.

Bagaimana pun penulis telah berusaha membuat makalah ini dengan sebaik-baiknya, namun tidak ada kesempurnaan dalam karya manusia. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Mudah-mudahan sedikit yang penulis sumbangkan ini, akan menjadi ilmu yang bermanfaat.

Kudus, 26 Januari 2015

Penulis

(3)

Halaman Judul... i

Kata Pengantar... ii

Daftar Isi... iii

BAB I PEDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 2

1.3 Tujuan Penulisan... 2

1.4 Manfaat Penulisan... 2

BAB II PEMBAHASAN... 3

A. Budaya dan Psikologi Kesehatan... 3

B. Ilmu Psikologi Dalam Kesehatan... 4

C. Pendekatan Perilaku Dalam Kesehatan Masyarakat... 5

D. Peran Psikologi dalam Dunia Kesehatan... 6

1. Penolakan (Denial)... 9

2. Cemas... 10

3. Depresi... 10

E. Contoh Aplikasi Psikologi dalam Kesehatan... 12

BAB III PENUTUP... 14

A. Kesimpulan... 14

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum kesehatan dibedakan atas kesehatan individu dan kesehatan masyarakat. Kesehatan individu tercermin dari kesehatan fisik dan kesehatan mental seseorang. Sehat secara fisik apabila seseorang merasa dirinya sehat dan dapat dibuktikan secara klinis ketika organ-organ didalam tubuh berfungsi normal. Sedangkan sehat secara mental meliputi sehat pada pikiran, emosional dan spiritual.

Kesehatan masyarakat sebagai sebuah cabang keilmuan mempelajari cara-cara pencegahan penyakit dengan mengenali faktor-faktor risiko penyakit sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara agregat.

Prof. Winslow dari Yale University memberikan batasan ilmu kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial, yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya (Leavel and Clark, 1958).

Dalam disiplin ilmu kesehatan masyarakat, dipelajari Ilmu Perilaku untuk pendidikan kesehatan. Biasanya disebut Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku (PKIP). Dalam disiplin ilmu tersebut, mempelajari pentingnya Psikologi dalam dunia Kesehatan menyangkut ilmu-ilmu perilaku kesehatan untuk memberikan kontribusi nyata kepada peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

(5)

profensi dalam pengobatan keprilakuan. Menurut Smet (1994) psikologi kesehatan ini merupakan kepedulian para pakar psikologi yang peduli akan kesehatan yang sifatnya holistic mencakup aspek fisiki, mental, dan sosial. Psikologi kesehatan secara khusus dapat didefinisikan Penggerak konstribusi disiplin psikologi pendidikan, ilmiah, dan professional yang spesifik untuk mempromosikan dan memelihara kesehatan, prevensi dan penanganan sakit, dan identifikasi hubungan etiologis dan diagnostis mengenai kesehatan, sakit, dan disfungsi yang berkaitan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditarik beberapa pokok permasalahan, yaitu:

1. Bagaimana peran psikologi dalam dunia kesehatan?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini, yaitu: 1. Untuk mengetahui peran psikologi dalam dunia kesehatan. 1.4 Manfaat Penulisan

Adapun maanfaat penulisan makalah ini, yaitu : a. Bagi pembaca

Memberikan pengetahuan umum dan menambah wawasan tentang “Peran Psikologi Dalam Dunia Kesehatan” bagi para pembaca.

b. Bagi penulis

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Budaya dan Psikologi Kesehatan

Pada awal abad ke-20, pemahaman tentang kesehatan didominasi oleh pandangan dari perspektif biologis medis, dimana kesehatan di definisikan sebagai sebuah keadaan dimana tidak adanya penyakit.

Kemudian berkembang pandangan dari biopsikososial yang menekankan peran sosial-budaya dalam membentuk kesehatan atau menimbulkan sebuah penyakit. Sebagaimana definisi kesehatan menurut WHO (World health organization) pada tahun 1948, mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan lengkap dari fisik, mental dan sosial serta kesejahteraan dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Defenisi ini meminta perhatian terhadap kompleksitas dan multidimensionalitas konsep dari kesehatan. Menambahkan kesejahteraan sosial pada definisi itu membuka jalan untuk konseptualisasi individu sebagai makhluk sosial dalam definisi kesehatan bukan hanya dari aspek fisik/biologi/fisiologi semata.

Pergeseran dari definisi ini, juga berimbas pada ilmu psikologi, yang sebelumnya hanya menganalisis penyakit dan gangguan psikologis, menjadi analisis individu untuk mencapai kesejahteraan seperti promosi-promosi kesehatan. Sebelumnya, ilmu psikologi dikenal sebagai psikologi negatif (psikologi orang sakit), dengan definisi ini berubah dan menjadikan psikologis sebagai sarana keilmuan memanusiakan manusia (mencapai kesejahteraan). Kita mengetahui bahwa perkembangan ilmu psikologi dimulai dari teori psikoanalisia, behavioristic, humanistic, dan sekarang sedang berkembangan

indigenous psychology yang menekankan pentingnya dan besarnya pengaruh budaya setempat terhadap tingkah laku seseorang.

(7)

Memasukkan budaya dan psikologi ke dalam terapan ilmu kesehatan sangat penting. Misalnya, dalam promosi kesehatan, preventif, keratif, rehabilitasi, tidak mungkin mengesampingkan budaya setempat. Bahkan beberapa budaya terdapat berbagai penyakit yang memang khas budaya tersebut, yang hanya bisa dipahami, jika kita memasukkan konsep budaya dalam penangan penyakit tersebut. Misalnya beberapa penyakit yang memiliki kecenderungan mendapat pengaruh budaya seperti Hikokomori (lazim di Jepang) dan anoreksia (lazim dalam masyarakat barat). Memahami alasan yang mendasari hal ini, cara pencegahan dan pengobatan yang efektif untuk penyakit seperti ini akan memerlukan pendekatan budaya.

B. Ilmu Psikologi Dalam Kesehatan

(8)

Dalam disiplin ilmu kesehatan masyarakat, dipelajari Ilmu Perilaku untuk pendidikan kesehatan. Biasanya disebut Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku (PKIP). Dalam disiplin ilmu tersebut, mempelajari pentingnya Psikologi dalam dunia Kesehatan menyangkut ilmu-ilmu perilaku kesehatan untuk memberikan kontribusi nyata kepada peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Pengembangan keilmuan dibidang Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku diarahkan kepada aspek konseptual dan aspek terapan, di antaranya metode dan teknologi pendidikan promosi kesehatan serta bidang ilmu perilaku kesehatan dengan mempertimbangkan dan mengapresiasi aspek-aspek sosial budaya masyarakat. Peminat cabang keilmuan psikologi kesehatan diharapkan memiliki kemampuan merumuskan, menganalisis, merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi berbagai strategi, metode dan teknik promosi kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan masyarakat.

C. Pendekatan Perilaku Dalam Kesehatan Masyarakat

Kesehatan merupakan hasil perpaduan berbagai faktor yang mempengaruhi, baik secara internal maupun secara eksternal. Secara internal, kesehatan dipengaruhi oleh kesehatan fisik dan kesehatan psikis, sedangkan secara eksternal dipengaruhi oleh masalah sosial, budaya, politik, ekonomi, pendidikan, lingkungan, dan sebagainya. Upaya penyelenggaraan kesehatan dibedakan atas tiga yakni:

1. Primary Care, sarana pemeliharaan kesehatan primer;

2. Secondary Care, sarana pemeliharaan kesehatan tingkat dua; 3. Tertiery Care, sarana pemeliharaan kesehatan tingkat tiga.

(9)

pemeliharaan kesehatan melalui pola hidup sehat, maka pendekatan ilmu perilaku sangat penting. Menurut L. Green, perilaku seseorang dipengaruhi oleh tiga faktor yakni faktor predisposisi, faktor pemungkin (enabling factors) dan faktor penguat (reinforcing factors). Faktor predisposisi meliputi pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi, dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan dan tingkat sosial-ekonomi, dan sebagainya. Faktor pemungkin mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat, misalnya ketersediaan air bersih, tempat pembuangan sampah dan tinja, ketersediaan makanan bergizi, termasuk keterjangkauan pada sarana pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, Posyandu, Polindes, dan sebagainya. Sedangkan faktor penguat mencakup faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, perilaku petugas kesehatan, serta peraturan perundang-undangan dibidang kesehatan mulai dari undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan teknis dibidang kesehatan.

Untuk mempengaruhi perilaku masyarakat agar menerapkan pola hidup sehat, pendekatan pendidikan kesehatan mutlak dilakukan. Karena pada dasarnya, Pendidikan adalah sebuah proses sosialisasi ilmu dan nilai untuk mempengaruhi orang lain secara individu atau kelompok agar mau mengikuti ilmu dan nilai yang diajarkan seorang pendidik kesehatan. Unsur-unsur dalam pendidikan kesehatan untuk mempengaruhi perilaku seseorang adalah unsur input dan unsur output. Unsur input seperti sarana pendidikan dan tenaga pendidik sedang unsur output yakni proses pendidikan yang dilakukan sebagai upaya untuk mempengaruhi orang lain agar melakukan tindakan sesuai yang diharapkan petugas pendidik.

D. Peran Psikologi dalam Dunia Kesehatan

(10)

dan mengapa mereka menjadi sakit dan untuk menjelaskan apa yang mereka lakukan saat mereka jatuh sakit.

Selain mempelajari hal-hal tersebut di atas, psikologi kesehatan mempromosikan intervensi untuk membantu orang agar tetap sehat dan juga mengatasi kesakitan yang dideritanya. Psikologi kesehatan tidak mendefinisikan “sehat” sebagai tidak sakit. Sehat dilihat sebagai pencapaian yang melibatkan keseimbangan antara kesejahteraan fisik, mental dan sosial. Psikologi kesehatan mempelajari seluruh aspek kesehatan dan sakit sepanjang rentang hidup. Psikologi kesehatan fokus pada pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, seperti bagaimana mendorong anak mengembangkan kebiasaan hidup sehat, bagaimana meningkatkan aktivitas fisik, dan bagaimana merancang suatu kampanye yang dapat mendorong orang lain memperbaiki pola makannya.

(11)

Psikologi kesehatan mempelajari dampak institusi kesehatan dan tenaga medis dan paramedis terhadap perilaku orang.

Psikologi kesehatan bertujuan untuk memahami dinamika psikologis individu yang tetap menjaga kesehatannya, dinamika psikologis individu yang sehat namun kemudian mendapat diagnosa penyakit kronis serta dinamika psikologis individu saat merespon keadaan sakit kronis yang sedang dialami. Kita pasti pernah bertemu dengan orang yang tampak selalu sehat dan jarang sakit. Terbersit dalam benak kita, apa yang dilakukan orang tersebut sehingga kesehatannya terjaga? How does he or she maintain his or her health? Dinamika psikologis apa yang tercermin pada individu yang berhasil menjaga kesehatannya? Kita pernah pula berjumpa dengan orang yang sehat, namun setelah orang tersebut mendapat diagnosa penyakit tertentu, muncul banyak perubahan pada dirinya. Perubahan fisik dan juga perubahan emosional. Orang tersebut menjadi lebih sensitif perasaannya-lebih emosional, menjadi kurang semangat dalam berkarya-malas, bahkan mungkin memperlihatkan perubahan perilaku yang sangat berbeda dalam kesehariannya.

(12)

teratur dan mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi adalah contoh perilaku sehat.

Individu selalu belajar (learn) dari kisah kesehatan orang lain. Proses ini adalah bagian dari dinamika psikologis orang yang sehat. Karena ia mendapatkan pemahaman (insight) bagaimana menjaga kesehatannya dan bagaimana terhindar dari penyakit yang dialami oleh orang lain. Sehingga jika ada keinginan untuk melakukan perilaku yang tidak sehat (poor health behavior) - misal merokok - akan selalu ada yang informotaknya untuk tidak meneruskan keinginan berperilaku tidak sehat. Dinamika psikologis individu yang sehat kemudian sakit ? Individu yang sehat dapat melakukan banyak aktivitas secara mandiri. Ketika kemudian ia terdiagnosa dengan penyakit kronis tertentu akan muncul ketakutan dan kecemasan atas eksistensi dan performansinya.

Kecemasan ini merupakan masalah tersendiri, bukan karena mendatangkan stres bagi individu namun mempengaruhi kemampuan individu dalam menjalankan fungsi kehidupan sehari-hari. Ketika suatu penyakit terjadi pada seseorang, seluruh aspek kehidupannya akan terpengaruh. Dinamika psikologis dan emosional yang muncul seringkali berupa pertanyaan seperti "siapa yang akan merawat mereka ketika mereka telah sembuh? Jika pada akhirnya mereka tidak dapat bekerja lagi, bagaimana mereka dapat membayar/menangani masalah keuangan? Jika selama ini individu tersebut merasa mampu melakukan semua hal sendiri secara mandiri, dapatkah mereka kemudian menerima keadaan baru mereka (jadi tergantung pada orang lain). Bagaimana jika individu ini tidak dapat lagi melakukan hobi lama?

Ada beberapa respon emosional yang muncul pada pasien atas penyakit kronis yang dideritanya, yaitu :

1. Penolakan (Denial)

(13)

sebenarnya berat) dan menyakini bahwa penyakit kronis ini akan segera sembuh dan hanya akan memberi efek jangka pendek (menolak untuk mengakui bahwa penyakit kronis ini belum tentu dapat disembuhkan secara total dan menolak untuk mengakui bahwa ada efek jangka panjang atas penyakit ini, misalnya perubahan body image).

2. Cemas

Setelah muncul diagnosa penyakit kronis, reaksi kecemasan merupakan sesuatu yang umum terjadi. Beberapa pasien merasa terkejut atas reaksi dan perubahan yang terjadi pada dirinya bahkan membayangkan kematian yang akan terjadi padanya. Bagi individu yang telah menjalani operasi jantung, rasa nyeri yang muncul di daerah dada, akan memberikan reaksi emosional tersendiri. Perubahan fisik yang terjadi dengan cepat akan memicu reaksi cemas pada individu dengan penyakit kanker.

3. Depresi

Depresi juga merupakan reaksi yang umum terjadi pada penderita penyakit kronis. Kurang lebih sepertiga dari individu penderita stroke, kanker dan penyakit jantung mengalami depresi. Untuk dapat memahami respon yang terjadi atas perubahan yang ada pada penderita penyakit kronis, perlu pemahaman yang mendalam tentang diri individu (self) itu sendiri. Self merupakan salah satu konsep utama dalam ilmu psikologi. Para psikolog mengacu pada self concept sebagai keyakinan atas kualitas dan penilaian yang dimiliki seseorang.

Penyakit kronis dapat menghasilkan perubahan yang drastis pada self concept dan self esteem. Beberapa perubahan yang ada bisa bersifat sementara, walaupun ada juga yang bersifat permanen. Self concept itu sendiri merupakan bagian dari self evaluation termasuk didalamnya beberapa aspek seperti body image, prestasi, fungsi sosial dan the private self.

1. The Physical Self

(14)

dengan harga diri yang rendah diikuti dengan terjadinya peningkatan depresi serta kecemasan.

2. The Achieving Self

Jika keadaan penyakit kronis menjauhkan individu dari aktivitas ini, konsep diri individu yang bersangkutan bisa terkoyak dan rusak. Namun jika pekerjaan dan hobi sama sekali tidak terpengaruh oleh keadaan sakit dan sebagainya, individu dapat memperoleh kepuasan tersendiri dan meningkatkan harga dirinya.

3. The Social Self

Sebagaimana yang telah diketahui bersama, menciptakan kembali kehidupan sosial pasien penderita penyakit kronis merupakan aspek yang penting. Bentuk sumber daya sosial yang dapat membantu individu yang menderita penyakit kronis misalnya dengan pemberian informasi, bantuan dan dukungan emosional. Partisipasi keluarga dalam proses rehabilitasi merupakan sesuatu yang sangat dianjurkan. Memberikan informasi pada anggota keluarga lain (bahkan anak-anak) yang akurat dan cukup mengenai keadaan individu yangs akit (misalnya gangguan/penyakit yang dialaminya, proses/treatment yang akan dijalaninya bahka perubahan emosional yang terlihat) merupakan sesuatu yang penting untuk dilaksanakan agar terhindar dari kebingungan dan kesalahpahaman dalam berkomunikasi antara individu yang sakit dengan pihak keluarga.

(15)

E. Contoh Aplikasi Psikologi dalam Kesehatan Studi Kasus Perilaku Merokok

Berbagai penelitian kesehatan tentang dampak rokok sudah banyak dilakukan para ahli kesehatan masyarakat. Namun meski telah banyak dilakukan penelitian dan sudah terbukti berdampak buruk bagi kesehatan, jumlah perokok tidak kunjung turun, utamanya dinegara-negara berkembang termasuk Indonesia. Untuk itu, dibutuhkan pendekatan perilaku dalam promosi kesehatan tentang bahaya rokok. Publikasi terbaru hasil penelitian tentang rokok dirilis pada 6 Februari 2012 dalam jurnal Archives of General Psychiatry, yang dilakukan Severine Sabia dan rekan-rekannya dari University College London. Penilaian fungsi mental para responden dilakukan selama tiga kali selama kurun waktu 10 tahun. Sedangkan penilaian status merokok responden dilakukan enam kali dalam kurun waktu 25 tahun. Usia rata-rata responden adalah sekitar 56 tahun ketika penilaian pertama dilakukan.

(16)

keadaan yang seimbang antara kekuatan-kekuatan pendorong (driven forces) dan kekuatan-kekuatan penahan (restining forces). Pada teori Kurt Lewin, melakukan perubahan perilaku dengan cara melakukan ketidakseimbangan antara kedua kekuatan didalam diri seseorang sehingga ada tiga kemungkinan terjadinya perubahan pada diri seseorang.

Ketiga kemungkinan tersebut adalah pertama, kekuatan-kekuatan pendorong meningkat; adanya stimulus yang mendorong untuk terjadinya perubahan-perubahan perilaku, seperti penyuluhan kesehatan dan bentuk-bentuk promosi kesehatan lainnya. Kedua, kekuatan-kekuatan penahan menurun; adanya stimulus yang memperlemah kekuatan penahan seperti anggapan bahwa merokok tidak mengganggu kesehatan. Anggapan yang keliru tersebut dapat memperlemah driven forces. Ketiga, kekuatan pendorong meningkat sedang kekuatan penahan menurun; kondisi inilah yang memungkinkan terjadinya perubahan perilaku, termasuk perilaku merokok.

(17)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peranan Psikologi dalam dunia keperawatan sangat besar. Hal tersebut disebabkan karena peran psokologis seseorang selalu menyertai diri, sejak mulai merasakan sakit kemudian masuk rumah sakit hingga keluar dari rumah sakit dan sembuh, peran psikologis seseorang tersebut sangat besar. Selain itu, dengan ilmu psikologi kita dapat lebih memahami kepribadian dan tingkah laku pasien sehingga kita dapat menyeleseikan masalah tersebut dengan sudut pandang yang berbeda.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.yarsi.ac.id/web-directory/kolom-dosen/73-fakultas-psikologi/173-metta.html

http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2012/03/20/pentingnya-ilmu-psikologi-dalam-kesehatan/

 http://ml.scribd.com/doc/22686304/MAKALAH-PSIKOLOGI

 http://www.anneahira.com/psikologi-kesehatan.htm

 http://www.psikologi.ui.ac.id/pages/peminatan-terapan-psikologi-kesehatan

http://www.psychologymania.com/2012/03/budaya-dan-psikologi-kesehatan.html

Referensi

Dokumen terkait

“ilmu kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mence gah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha

Utama yaitu untuk mencegah penyakit, memperpanjang usia hidup, dan meningkatkan kesehatan penduduk (masyarakat). Pencegahan terhadap penyakit merupakan salah satu upaya

Kesehatan masyarakat (public health) adalah ilmu dan seni: mencegah penyakit, memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan, melalui usaha-usaha. pengorganisasian masyarakat

1) Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-

Kesehatan Masyarakat ( public health) public health) adalah ilmu adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, mem.. dan seni mencegah penyakit, mem - - perpanjang hidup,

Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah ilmu atau seni yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang umur, dan meningkatkan kesehatan dan efisiensi melalui usaha

Kesehatan Masyarakat ( public health) public health) adalah: adalah: Ilmu dan seni mencegah penyakit (. Ilmu dan seni mencegah penyakit ( melalui upaya lebih melalui

Ilmu kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni cara pencegahan penyakit, memperpanjang usia hidup dan meningkatkan kesehatan fisik dan mental dan efisiensi