• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA CD INTERAKTIF ABACADA CERDAS BELAJAR BACA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK KELOMPOK B TK ABA KARANGKAJEN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA CD INTERAKTIF ABACADA CERDAS BELAJAR BACA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK KELOMPOK B TK ABA KARANGKAJEN."

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA CD INTERAKTIF ABACADA CERDAS BELAJAR BACA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA

PERMULAAN ANAK KELOMPOK B TK ABA KARANGKAJEN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Ririn Octavianis Sari NIM 11111244025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

MOTTO

“Belajar membaca bagaikan menyalakan api, setiap suku kata yang dieja akan menjadi percik yang menerangi.”

(Victor Hugo)

“Membacakan buku untuk anak merupakan satu aktivitas terpenting untuk

membangun pengetahuan dan keterampilan yang mereka perlukan untuk

membaca.”

(6)

PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Kedua orang tuaku (Bapak Triyono dan Ibu RA. Endang Sulistyowati) yang

selalu memberikan dukungan, doa dan semangat.

2. Almamaterku Universitas Negeri Yogyakarta.

(7)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA CD INTERAKTIF ABACADA CERDAS BELAJAR BACA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA

PERMULAAN ANAK KELOMPOK B TK ABA KARANGKAJEN

Oleh

Ririn Octavianis Sari NIM 11111244025

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media CD Interaktif Abacada Cerdas Belajar Baca terhadap kemampuan membaca permulaan pada anak Kelompok B TK ABA Karangkajen.

Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain One Group Pretest-Postest. Subjek penelitian adalah anak kelompok B TK ABA Karangkajen dengan jumlah 14 anak. Instrumen pengumpulan data menggunakan tes kemampuan membaca permulaan. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik parametris, yaitu menggunakan uji-t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media CD Interaktif terhadap kemampuan membaca permulaan pada anak Kelompok B TK ABA Karangkajen, yang ditunjukkan dengan hasil post test lebih tinggi dari pre test. Hasil perhitungan uji-t menunjukkan thitung =12,769.

Oleh karena thitung =12,769 > ttabel = 2,16, artinya menerima hipotesis yang

berbunyi terdapat pengaruh antara penggunaan media CD interaktif terhadap kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B TK ABA Karangkajen. Anak dapat membaca huruf, suku kata, dan kata/ langkah-langkah pembelajarannya adalah: 1) anak dibimbing mengoperasikan CD secara individual selama ±4 menit. Anak dibimbing memilih kata yang sesuai dengan gambar; 2) anak mengeja huruf di layar; 3) anak mengarahkan kursor ke arah kata yang dipilih dan menggesernya ke gambar.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah

melimpahkan Rahmat serta Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media CD Interaktif Abacada

Cerdas Belajar Baca Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak

Kelompok B TK ABA Karangkajen” ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan dan penelitian skripsi ini dilaksanakan guna melengkapi sebagian

persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan ini bukanlah keberhasilan individu

semata, namun berkat bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Oleh karena itu,

peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini.

3. Ibu Dr. Ishartiwi, M.Pd dan Ibu Martha Christianti, M.Pd selaku Dosen

Pembimbing Tugas Akhir Skripsi yang telah banyak membantu menyediakan

waktu, bimbingan, serta memberi saran penulisan penyusunan Tugas Akhir

Skripsi.

4. Ibu Winarni, S.Pd selaku Kepala Sekolah TK ABA Karangkajen yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian

5. Kedua orang tuaku Bapak Triyono dan Ibu RA. Endang Sulistyowati, kakakku

(9)

Ardian terimakasih atas kasih sayang, bimbingan, dorongan, semangat, dan

doanya.

6. Sahabat-sahabat terbaikku, Eling, Erna, Indra, Luvi, Reza, Meva, dan Shofuro

yang telah memberikan doa, motivasi, dan bantuan dalam menyelesaikan tugas

akhir ini. Serta teman-teman PG-PAUD Kelas B angkatan 2011 terima kasih

atas semua dukungan dan kebersamaannya.

7. Untuk Muhammad Rio Agywijaya, terima kasih atas semua kasih sayang,

semangat, doanya.

8. Semua pihak yang yang tidak dapat disebutkan satu per satu, saya

mengucapkan terima kasih.

Semoga amal baik dari berbagai pihak mendapatkan balasan kebaikan dari

Allah Swt dan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis

khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Yogyakarta, Desember 2015

(10)

DAFTAR ISI

hal

HALAMAN JUDUL ….……….. i

HALAMAN PERSETUJUAN...………..……….. ii

SURAT PERNYATAAN...………..………... iii

HALAMAN PENGESAHAN...………..………... iv

MOTTO...………..………... v

PERSEMBAHAN....……….………... vi

ABSTRAK....……….………... vii

KATA PENGANTAR ………..……….……….. viii

DAFTAR ISI ……….……….. x

DAFTAR TABEL ……….……….. xiv

DAFTAR GAMBAR...………..……….... xv

DAFTAR LAMPIRAN ……….………... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………... 1

B. Identifikasi Masalah ………... 5

C. Pembatasan Masalah ………... 5

D. Rumusan Masalah ………... 6

E. Tujuan Penelitian ………... 6

(11)

G. Definisi Operasional ... 7

1. Pengertian Perkembangan Bahasa………... 12

2. Kemampuan Membaca Permulaan Anak TK...…………... 13

a. Pengertian Kemampuan Membaca Permulaan Anak TK... 13

b. Tujuan Membaca Permulaan Anak TK...….……... 14

c. Metode Kemampuan Membaca Permulaan …...………... 15

d. Tahapan Membaca Anak Usia 5-6 Tahun...…...………... 16

e. Materi Membaca Permulaan Anak TK...…...………... 19

f. Pemilihan Media Pembelajaran yang Tepat untuk Anak Usia Dini………...…...………... 21 C. Media CD Interaktif Abacada Cerdas Belajar Baca...………... 22

1. Pengertian CD Interaktif Abacada... 22

2. Karakteristik CD Interaktif Abacada... 24

3. Kelebihan CD Interaktif Abacada... 26

4. Cara Penggunaan CD Interaktif Abacada... 28

D. Hasil Penelitian yang Relevan... 33

E. Kerangka Pikir... 34

(12)

BAB III METODE PENELITIAN

F. Pengembangan Instrumen Penelitian ………... 43

G. Uji Validitas Instrumen ………... 44

H. Prosedur Perlakuan... 46

I. Teknik Analisis Data... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian...…….………... 52

1. Deskripsi Lokasi...………... 52

2. Deskripsi Subjek…………..………... 53

3. Deskripsi Data Hasil Penelitian …….………... 54

(13)

C. Pembahasan Hasil Penelitian …….………... 64

D. Keterbatasan Penelitian …………..………... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan …….………... 69

B. Saran …………..………... 70

DAFTAR PUSTAKA …….………... 71

(14)

DAFTAR TABEL

hal

Tabel 1. Populasi TK ABA Karangkajen………... 39

Tabel 2. Waktu dan Kegiatan Penelitian……….. 41

Tabel 3. Kisi-kisi Soal Tes Membaca Permulaan………... 43

Tabel 4. Kisi-kisi Uji Validitas.………... 45

Tabel 5. Data Nama Anak Kelompok B2………... 53

Tabel 6. Skor Pre Test……….. 55

Tabel 7. Skor Post Test... 60

(15)

DAFTAR GAMBAR

hal

Gambar 1. Game Mengenal Bentuk Kata I………... 28

Gambar 2. Game Mengenal Bentuk Kata II ……….... 29

Gambar 3. Game Belajar Mengenal Kata ………... 30

Gambar 4. Game Menyusun Kata.………... 32

Gambar 5. Diagram Skor Pre test………... 55

Gambar 6. Diagram Skor Post test………... 60

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

hal

Lampiran 1. Tabel Harga t... 75

Lampiran 2. Hasil Perhitungan Uji-t...…………... 77

Lampiran 3. Hasil Pre Test Kemampuan Membaca Permulaan.………….... 80

Lampiran 4. Hasil Post Test Kemampuan Membaca Permulaan………….... 82

Lampiran 5. Instrumen Tes Kemampuan Membaca Permulaan.……… 84

Lampiran 6. Rencana Kegiatan Harian………... 87

Lampiran 7. Panduan Penggunaan Media CD Interaktif Abacada Cerdas Belajar Baca...………...

100

Lampiran 8. Foto Kegiatan Penelitian... 103

Lampiran 9. Surat Pernyataan Validasi Instrumen... 108

(17)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Masa usia dini merupakan masa keemasan atau golden age karena anak

mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan tidak

tergantikan pada masa mendatang. Usia dini menjadi masa terpenting dalam

rentang kehidupan seorang anak karena pada masa ini pertumbuhan otak sedang

mengalami perkembangan yang sangat pesat (Slamet Suyanto, 2005 : 6).

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat

14 menyebutkan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini merupakan upaya pembinaan

yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun, melalui

pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

pendidikan lebih lanjut.

Ahmad Susanto (2011: 33-45) menyebutkan bahwa aspek-aspek

perkembangan anak usia dini meliputi aspek perkembangan fisik, aspek

perkembangan intelegensi, aspek perkembangan bahasa, aspek perkembangan

sosial, dan aspek perkembangan moral. Semua aspek perkembangan tersebut

dapat dikembangkan melalui stimulasi yang tepat sehingga aspek

perkembangannya tepat pada sasaran.

Aspek perkembangan bahasa merupakan salah satu aspek terpenting dalam

tahap perkembangan anak karena dipakai oleh anak untuk menyampaikan

(18)

pribadinya (Suhartono, 2005: 8). Bahasa merupakan media komunikasi karena

memberikan keterampilan kepada anak untuk dapat berkomunikasi dan

mengekspresikan dirinya agar anak dapat menjadi bagian dari kelompok

sosialnya.

Perkembangan bahasa bukan saja dalam bentuk bahasa secara lisan,

namun mencakup empat keterampilan berbahasa. Bromley (dalam Nurbiana

Dhieni, 2005: 115) menyebutkan empat macam bentuk bahasa yaitu menyimak,

berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu bagian dari perkembangan bahasa

ialah membaca. Menurut Mohammad Fauzil Adhim (2004: 25) membaca

merupakan proses yang kompleks. Kemampuan membaca merupakan

kemampuan yang sangat fundamental karena kemampuan membaca menjadi

dasar untuk mengembangkan kemampuan yang lain. Kemampuan membaca pada

anak Taman Kanak-kanak dikenal dengan kemampuan membaca permulaan.

Leonhardt (Nurbiana Dhieni, Lara Fridani, Gusti Yarmi, Nany Kusiati, &

Sri Wulan, 2008: 5.5) mengungkapkan bahwa membaca permulaan sangat penting

bagi anak. Anak yang gemar membaca akan mempunyai rasa kebahasaan yang

lebih tinggi. Kegemaran membaca harus dikenalkan sejak usia dini. Sofia Hartati

(2005: 20) mengungkapkan bahwa tahapan perkembangan bahasa anak usia 4-6

tahun adalah dapat mengenal tulisan sederhana dan mampu menyusun kalimat

sederhana. Sejalan dengan itu, Slamet Suyanto (2005: 55) mengungkapkan bahwa

anak usia 5-6 tahun berada pada tahap pra operasional. Pada tahap ini anak mulai

menunjukkan proses berpikir yang jelas, anak mulai mengenali beberapa simbol

(19)

sistematis, anak dapat melakukan permainan simbolis. Kemampuan membaca

sudah dapat dikembangkan di Taman Kanak-kanak, seperti yang diungkapkan

oleh Nurbiana Dhieni, dkk. (2008: 5.4), salah satu aspek kemampuan yang harus

dikembangkan ialah kemampuan membaca dan menulis. Dengan dibiasakannya

belajar membaca sejak dini, maka anak akan memperoleh informasi yang lebih

banyak dari yang telah dibacanya. Oleh karena itu, berdasarkan pendapat di atas,

kemampuan membaca sudah dapat dikembangkan di TK.

Berdasarkan pengamatan peneliti terhadap anak Kelompok B di TK ABA

Karangkajen, anak-anak di kelompok B2 masih banyak yang kesulitan dalam

mengenal dan menyebutkan kembali simbol huruf yang diperlihatkan guru dan

masih sering terbolak-balik dalam membaca huruf yang bunyinya hampir sama,

misalnya huruf “b” dan “d” , serta “u” dan “o”. Selain itu, Guru belum

memanfaatkan media-media dan fasilitas pendukung pembelajaran yang

disediakan. Padahal sekolah sudah menyediakan banyak media pembelajaran di

kelas seperti balok, puzzle, dan miniatur bangunan yang terdapat tulisan di

bawahnya. Guru lebih sering menggunakan papan tulis dan Lembar Kerja Anak

(LKA) dalam kegiatan pembelajaran membaca karena lebih praktis dan tidak

perlu menghabiskan waktu untuk membuat media pembelajaran. Melihat

permasalahan kemampuan membaca permulaan yang ada, maka diperlukan

pemilihan media pembelajaran yang tepat. Media yang dibahas dalam penelitian

ini adalah media CD Interaktif.

CD interaktif adalah suatu multimedia yang terdapat unsur-unsur media

(20)

interaktif (Wina Sanjaya, 2012: 221). Dina Indriana (2011: 116) mengungkapkan

bahwa CD multimedia interaktif merupakan media pengajaran dan pembelajaran

yang sangat menarik dan praktis penyajiannya dengan memanfaatkan komputer.

Penggunaan media CD interaktif dalam pembelajaran diharapkan dapat menarik

minat membaca dan menumbuhkan motivasi belajar anak untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan.

TK ABA Karangkajen belum mengembangkan pembelajaran

menggunakan tekhnologi, padahal sekolah memiliki laptop yang dapat digunakan

untuk kegiatan pembelajaran. Untuk itu, peneliti ingin menguji pengaruh

penggunaan media CD interaktif Abacada Cerdas Belajar Baca yang

dikembangkan oleh PT. Akal Interaktif produksi tahun 2006 sebagai alternatif

untuk kegiatan belajar mengajar membaca permulaan. Media ini dipilih sebagai

media pembelajaran dalam penelitian dengan alasan: 1) media ini menyajikan

materi dengan cara menarik karena menggunakan unsur gambar animasi yang

berwarna-warni dan suara yang sesuai untuk anak Taman Kanak-kanak karena

menggunakan suara seorang anak laki-laki; 2) sudah banyak anak Taman

Kanak-kanak yang menguasai alat-alat teknologi seperti komputer dan laptop; 3) media

ini mengandung permainan yang dapat mengajak anak untuk belajar membaca

dan disajikan secara menarik; 4) permainan kata yang ditampilkan sesuai dengan

taraf berpikir anak sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan

dan tidak membosankan; 5) terdapat unsur audio yang membantu anak dalam

memahami perbedaan bunyi dari setiap huruf; 6) anak dapat mengulang materi

(21)

memungkinkan anak untuk belajar secara individual dan interaktif; 8) sekolah

telah memiliki komputer yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung

pembelajaran menggunakan media CD interaktif; 9) media ini dapat didapatkan

dengan mudah karena sudah dijual di toko-toko buku serta harganya terjangkau.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan terdapat beberapa

masalah yang dapat diidentifikasi, antara lain :

1. Anak kesulitan mengenal dan menyebutkan kembali simbol huruf serta

terbolak-balik dalam membaca huruf yang bunyinya hampir sama.

2. Guru lebih sering menggunakan papan tulis dan Lembar Kerja Anak (LKA)

dalam kegiatan pembelajaran sehingga kurang menarik minat dan perhatian

anak.

3. Belum digunakannya media CD Interaktif Abacada Cerdas Belajar Baca

sebagai alternatif dalam pembelajaran membaca permulaan di TK ABA

Karangkajen.

C.Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan

di atas, penelitian ini difokuskan pada permasalahan yang ketiga yaituCD

Interaktif Abacada Cerdas Belajar Baca belum digunakan sebagai alternatif dalam

(22)

D.Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh penggunaan media CD interaktif Abacada Cerdas

Belajar Baca terhadap kemampuan membaca permulaan anak kelompok Bdi TK

ABA Karangkajen?

E.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media

CD interaktif Abacada Cerdas Belajar Baca terhadap kemampuan membaca

permulaan anak kelompok B di TK ABA Karangkajen.

F. Manfaat Penelitian

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

beberapa pihak, antara lain:

1. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat membantu mengembangkan kemampuan

membaca dengan media CD Interaktif Abacada Cerdas Belajar Baca.

2. Bagi guru, hasil penelitian ini sebagai salah satu model media yang dapat

dimanfaatkan dalam peningkatan kemampuan membaca pada anak usia dini.

3. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan penerapan kebijakan pelaksanaan

kurikulum sekolah dengan pemanfaatan media dalam pembelajaran, dalam

upaya meningkatkan kemampuan membaca anak usia dini.

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan guna

pengembangan keilmuan pendidikan anak usia dini terkait dengan pembelajaran

(23)

G.Definisi Operasional

1. Media CD Interaktif Abacada Cerdas Belajar Baca

Media CD Interaktif Abacada Cerdas Belajar Baca adalah alat bantu dalam

proses pembelajaran berbentuk CD (Compact Disk) produksi PT. Akal Interaktif

tahun 2006 yang diperuntukkan bagi anak usia 2-6 tahun. CD Interaktif ini

terdapat empat menu utama, yaitu menu rumah kaca, menu rumah pohon, menu

taman bermain, dan menu perpustakaan yang berisi permainan mengenalkan

huruf, kata, kalimat, serta paragraf kepada anak. Media ini dilengkapi dengan

unsur gambar animasi, suara serta tanya jawab interaktif sehingga pembelajaran

yang disampaikan mudah diterima oleh anak. Setiap pembelajaran huruf dan kata

diaudiokan sehingga anak dapat mengetahui pengucapan membaca yang benar.

Penggunaan media ini adalah peneliti terlebih dahulu mengenalkan CD

pada anak dan memperlihatkan cara penggunaannya menggunakan laptop,

kemudian anak giliran memainkan game di dalam CD tersebut sesuai dengan

instruksi, serta didampingi oleh peneliti. Sewaktu anak menunggu giliran

memainkan game, anak mengerjakan tugas lain yang diberikan oleh guru,

sehingga anak tidak berebut.

Kriteria pengaruh media CD Interaktif Abacada Cerdas Belajar Baca yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah apabila anak mampu menyebutkan huruf,

suku kata, dan kata dalam gambar setelah belajar dengan menggunakan media CD

Interaktiflebih baik dibandingkan sebelum menggunakan media CD Interaktif

(24)

2. Kemampuan Membaca Permulaan Anak TK

Kemampuan membaca permulaan yang dimaksud dalam penelitian ini

berfokus pada kemampuan anak dalam mengenal lambang tulisan. Adapun

indikator kemampuan membaca permulaan yang diteliti yakni kemampuan

menyebutkan lambang huruf, baik vokal maupun konsonan, serta kemampuan

membaca kata yang terdapat pada CD Interaktif. Teknik pengambilan data untuk

(25)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pendidikan Anak Usia Dini

1. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini

National Association of Education Young Children (NAEYC)

mengemukakan bahwa anak usia dini merupakan sekelompok individu yang

berada pada rentang usia 0-8 tahun. Anak usia dini berada dalam proses

pertumbuhan dan perkembangan (Sofia Hartati, 2005:7). Batasan di atas sejalan

dengan pengertian dari Takdirotun Musfiroh (2008: 1). Anak usia dini adalah

anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir hingga berusia kurang lebih delapan

tahun. Dalam kelompok ini mencakup bayi hingga anak kelas tiga SD.

M.Ramli (2005 : 67) mengatakan bahwa pada masa usia dini, anak

mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat dari segi fisik,

kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan aspek-aspek kepribadian lainnya.

Perkembangan pada setiap bidang saling mempengaruhi satu dengan yang lain.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat ditegaskan bahwa anak usia dini adalah

sekelompok individu yang berada pada rentang usia 0-8 tahun yang sedang

mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat dari segi fisik,

kognitif, bahasa, sosial-emosional.

2. Karakteristik Anak Usia 5-6 Tahun

Setiap anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek

kognitif, bahasa, fisik motorik, sosial emosional, maupun moral agama yang

(26)

Kellough (dalam Sofia Hartati, 2005:10-11) adalah anak itu bersifat egosentris,

anak memiliki rasa ingin tahu yang besar, anak merupakan makhluk sosial, anak

bersifat unik, anak umumnya kaya dengan fantasi, anak memiliki daya konsentrasi

yang pendek, serta anak merupakan masa belajar yang paling potensial untuk

dikembangkan.

Brewer dalam Takdiroatun Musfiroh (2005 : 194) berpendapat bahwa anak

usia 5 tahun telah dapat mengidentifikasi huruf, membuat sendiri

huruf-huruf tersebut. Bronson menambahkan bahwa anak usia 5 tahun juga dapat

menikmati kegiaan membaca dan mengeja. Anak telah memahami bahwa setiap

benda memiliki nama dan bahwa kata merupakan representasi simbolik dari objek

tertentu. Anak telah memahami bahwa kata memiliki makna.

Cucu Eliyawati (2005: 3) mengungkapkan bahwa setiap anak memiliki

karakteristik yang menonjol dan unik, egosentris, aktif dan energik, memiliki rasa

ingin tahu yang tinggi, eksploratif dan berjiwa petualang, mengekspresikan

perilaku secara relatif spontan, kaya dengan fantasi atau khayalan, mudah frustasi,

kurang pertimbangan dalam melakukan sesuatu, memiliki daya perhatian yang

masih pendek, bergairah untuk belajar dan banyak belajar dari pengalaman, serta

semakin menunjukkan minat terhadap teman.

Berdasarkan pemahaman tersebut dapat ditegaskan bahwa anak memiliki

karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa, karakteristik-karakteristik

tersebut diantaranya anak bersifat aktif, egosentris, memiliki rasa ingin tahu dan

imajinasi yang tinggi, dan memiliki daya perhatian yang rendah. Oleh karena itu

(27)

mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki anak baik kognitif, bahasa, fisik

motorik, sosial emosional, maupun moral agama. Diantara potensi yang ada

tersebut penelitian ini berfokus pada perkembangan bahasa anak dalam membaca

permulaan.

Secara lebih spesifik, perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun menurut

Sofia Hartati (2005: 21) yaitu dapat melaksanakan 3 perintah lisan secara

sederhana; senang mendengarkan dan menceritakan cerita sederhana secara

berurutan; mampu menyebutkan nama, jenis kelamin, dan umur; mampu

menyebutkan nama panggilan orang lain; mampu menggunakan kata sambung;

mampu mengajukan pertanyaan; mampu menggunakan dan menjawab beberapa

kata tanya; mengenal tulisan sederhana; mampu membandingkan dua hal; dan

memahami hubungan timbal balik. Sedangkan menurut Permendiknas No. 58

Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini menyebutkan bahwa

perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun mencakup kemampuan menerima

bahasa, mengungkapkan bahasa, dan keaksaraan.

Berdasarkan pemahaman tersebut dapat ditegaskan bahwa dalam

penelitian ini anak usia 5-6 tahun sudah dikenalkan dengan keaksaraan, seperti

membaca dan menulis permulaan. Membaca permulaan untuk anak kelompok B

(usia 5-6 tahun) meliputi mengenal simbol atau huruf dan mampu

menyebutkannya. Pengenalan membaca permulaan harus dilakukan dengan

kegiatan yang menarik perhatian anak karena anak memiliki memiliki rasa ingin

(28)

B.Aspek Pengembangan Bahasa Anak TK 1. Pengertian Perkembangan Bahasa

Rita Eka Izzati (2005 : 58) mengungkapkan bahwa bahasa adalah segala

bentuk komunikasi dimana pikiran dan perasaan manusia disimbolisasikan agar

dapat menyampaikan arti kepada orang lain. Hurlock (1978 : 176) menyatakan

bahwa bahasa mencakup segala sarana komunikasi dengan menyimbolkan pikiran

dan perasaan untuk menyampaikan makna kepada orang lain.Bromley dalam

Nurbiana Dhieni (2005 : 18) mendefinisikan bahasa sebagai sistem simbol yang

teratur untuk mentransfer berbagai ide maupun informasi yang terdiri dari

simbol-simbol visual maupun verbal. Simbol-simbol-simbol visual tersebut dapat dilihat, ditulis,

dan dibaca, sedangkan simbol-simbol verbal dapat diucapkan dan didengar.

Bromley dalam (Nurbiana Dhieni (2005 : 115) menyebutkan empat

macam bentuk bahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Keterampilan menyimak dan membaca merupakan keterampilan bahasa reseptif

karena dalam keterampilan ini makna bahasa diperoleh dan diproses melalui

simbol visual dan verbal. Sedangkan berbicara dan menulis merupakan

keterampilan bahasa ekspresif yang melibatkan pemindahan arti melalui simbol

visual dan verbal yang diproses dan diekspresikan anak.

Penelitian ini membahas salah satu dari empat perkembangan aspek

bahasa tersebut yaitu kemampuan membaca. Membaca merupakan kemampuan

yang menjadi modal bagi anak usia dini untuk memasuki pendidikan dasar.

Dengan membaca maka anak akan memperoleh wawasan yang luas. Selain itu

(29)

simbol-simbol dari lingkungan sekitar. Oleh karena itu diperlukan peningkatan

terhadap kemampuan membaca permulaan pada anak usia Taman Kanak-kanak.

2. Kemampuan Membaca Permulaan Anak TK

a. Pengertian Kemampuan Membaca Permulaan Anak TK

Kegiatan membaca menurut Nubiana Dhieni (2005: 5.3) adalah suatu

kesatuan kegiatan yang terpadu yang mencakup beberapa kegiatan seperti

mengenali huruf dan kata-kata, menghubungkannya dengan bunyi, maknanya,

serta menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan. Membaca merupakan

aktivitas auditif dan visual untuk memperoleh makna dari simbol berupa huruf

atau kata (Munawir Yusuf, 2005: 134).

Pengertian kemampuan membaca permulaan menurut Supriadi, dkk

(1992: 117) adalah kemampuan mengubah lambang-lambang tertulis menjadi

bunyi-bunyi atau suara-suara yang bermakna. Wardani (1995: 56) menyatakan

bahwa membaca permulaan adalah kegiatan menyuarakan tulisan dengan

memberikan makna pada tulisan dari bacaan. Pendapat tersebut menjelaskan

bahwa dalam proses membaca ada kegiatan pemaknaan dari tulisan maupun

kata-kata. Sabarti Akhadiah, dkk (1991/1992: 11) menjelaskan bahwa membaca

permulaan merupakan proses menyuarakan kalimat-kalimat dalam bentuk lisan.

Burhan Nurgiyantoro (2010: 391) menyatakan bahwa kemampuan membaca

permulaan anak meliputi kelancaran pengungkapan, ketepatan struktur kalimat

dan kebermaknaan penuturan. Berdasarkan uraian di atas dapat ditegaskan bahwa

membaca permulaan adalah kegiatan mengenali simbol huruf dan kata, serta

(30)

b. Tujuan Membaca Permulaan Anak TK

Romiariyanto (dalam Yuspia, Siti Hadijah, & Nursyamsiar, 2013: 4)

mengungkapkan tujuan membaca permulaan adalah sebagai berikut: a)

membedakan huruf, b) mengucapkan tulisan yang sedang dibaca dengan benar,

menggerakkan mata dengan cepat dari kiri ke kanan sesuai dengan urutan tulisan

yang dibaca, c) menyuarakan tulisan yang dibaca dengan benar. Sabarti Akhadiah,

dkk (1992/1993: 24) berpendapat bahwa tujuan membaca permulaan agar siswa

memiliki kemampuan memahami dan menyuarakan tulisan dengan intonasi yang

wajar, sebagai dasar untuk membaca lanjut.

Tujuan membaca permulaan untuk anak usia dini 5-6 tahun TK mengacu

pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 (2009: 10), tentang

Standar Pendidikan Anak Usia Dini yaitu anak dapat berkomunikasi secara lisan,

memiliki perbendaharaan kata, serta mengenal simbol-simbol untuk persiapan

membaca.

Berdasarkan pendapat tentang tujuan membaca maka dapat ditegaskan

bahwa tujuan membaca permulaan di TK adalah untuk mengenalkan huruf,

melatih kemampuan anak untuk mengubah huruf menjadi suara dengan intonasi

yang wajar, serta sebagai dasar mempersiapkan kemampuan anak dalam membaca

(31)

c. Metode Kemampuan Membaca Permulaan

Slamet Suyanto (2005: 165-166) menyebutkan bahwa pengenalan

membaca pada anak dapat dilakukan dengan cara fonik, yaitu dilakukan dengan

mengeja huruf demi huruf pada saat membaca. Misalnya kata “mata” dapat dieja

menjadi /em/ /a/ = /ma/ dan /te/ /a/ = /ta/ sehingga menjadi /mata/. Cara yang lain

adalah dengan membaca menyeluruh (whole language), yaitu mengajarkan untuk

membaca secara keseluruhan, kemudian anak mencari huruf yang menyusunnya.

Misalnya guru menunjuk mata, kemudian guru menanyakan nama dari bagian

tubuh yang ditunjuk tersebut. Anak menjawab “mata”, kemudian guru mengajak

anak untuk menemukan huruf yang membentuk kata “mata”. Anak menjadi

paham bahwa kata “mata” terbentuk dari huruf “m”, “a”, “t”, “a”.

Aulia (2011: 91-97) mengungkapkan metode membaca permulaan anak

dapat dilakukan dengan cara: a) huruf dinding, yaitu menempelkan huruf-huruf di

setiap dinding yang sering dijumpai anak; b) memperkenalkan huruf melalui

komputer; c) mengenalkan huruf-huruf melalui bermain; d) metode mengeja,

yaitu merangkai huruf menjadi suku kata dan merangkaikan suku kata menjadi

kata sehingga mengandung arti; e) metode bertahap, dilakukan dengan cara

menunjukkan satu atau dua huruf; dan f) metode suku kata, dilakukan dengan cara

mengenalkan rangkaian suku kata.

Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah metode poin b, yaitu

metode yang memperkenalkan huruf melalui komputer yang dilakukan dengan

cara menggunakan media CD interaktif Abacada Cerdas Belajar Baca. Langkah

(32)

membaca permulaan menggunakan media CD, kemudian anak dibimbing peneliti

mengklik menu rumah kaca. Terdapat suara anak kecil yang mengatakan “Klik

nama benda yang sesuai dengan gambar”. Ada sebuah gambar yang terletak di

tengah layar, dan di bawahnya terdapat nama benda tersebut. Anak memainkan

permainan dengan cara membaca tiga buah kotak yang telah berisi nama-nama

benda. Anak memilih kata yang sesuai dengan gambar dan kata yang terdapat di

bawah gambar dengan cara mengklik nama benda yang sesuai dengan gambar

yang tertera pada layar. Dalam setiap sesi terdapat 10 gambar yang akan

dimainkan oleh anak.

d. Tahapan Membaca Anak Usia 5-6 Tahun

Munawir Yusuf (2005: 144) mengungkapkan bahwa keterampilan

membaca berkembang anak usia dini melalui beberapa tahap, yaitu tahap

pertumbuhan kesiapan membaca, tahap awal belajar membaca, tahap

perkembangan keterampilan membaca, dan tahap penyempurnaan keterampilan

membaca. Tahap pertumbuhan kesiapan membaca merupakan kompetensi awal

yang harus dikuasai anak untuk dapat mulai belajar membaca. Kesiapan

membaca, misalnya kemampuan membedakan berbagai bentuk, bangun, warna,

ukuran, arah, dan sebagainya, pada anak normal sudah mulai tumbuh sejak lahir

(33)

Nurbiana Dhieni (2005:315) menyebutkan bahwa perkembangan membaca

anak usia 4-6 tahun berlangsung dalam beberapa tahapan, yaitu:

1) Tahap Fantasi (Magical Stage). Pada tahap ini anak mulai belajar

menggunakan buku, melihat dan membalik lembaran buku atau membawa

buku kesukaannya.

2) Tahap Pembentukan Konsep Diri (Self Concept Stage). Pada tahap ini anak

mulai memandang dirinya sebagai pembaca. Anak pura-pura membaca buku,

memaknai gambar berdasarkan pengalaman yang diperoleh sebelumnya, dan

menggunakan bahasa baku yang tidak sesuai dengan tulisan.

3) Tahap Membaca Gambar (Bridging Reading Stage). Pada tahap ini pada diri

anak mulai tumbuh kesadaran akan tulisan dalam buku dan menemukan kata

yang pernah ditemui sebelumnya, dapat mengungkapkan kata-kata yang

bermakna dan berhubungan dengan dirinya, sudah mengenal tulisan kata-kata

puisi, lagu, dan sudah mengenal abjad.

4) Tahap Pengenalan Bacaan (Take Off Reader Stage). Anak mulai

menggunakan tiga sistem isyarat (graphoponik semantik, dan sintaksis). Anak

mulai tertarik pada bacaan, dapat mengenal tulisan dalam konteks tertentu,

berusaha mengenal tanda-tanda pada lingkungan, serta membaca berbagai

tanda seperti pada papan iklan, kotak susu, pasta gigi, dan lainnya.

5) Tahap Membaca Lancar (Independent Reader Stage). Pada tahap ini anak

(34)

Steinberg (Ahmad Susanto, 2011: 90) menyatakan bahwa kemampuan

membaca anak usia dini dibagi menjadi empat tahap perkembangan, yaitu sebagai

berikut:

1) Tahap Timbulnya Kesadaran Terhadap Tulisan

Pada tahap ini, anak mulai belajar menggunakan buku dan menyadari

bahwa buku itu penting, melihat-lihat buku dan membolak-balik buku, terkadang

anak membawa buku ke tempat kesenangannya.

2) Tahap Membaca Gambar

Anak usia TK sudah bisa memandang dirinya sebagai pembaca, dan mulai

melibatkan diri dalam kegiatan membaca, pura-pura membaca buku, memberi

makna gambar, membaca buku dengan menggunakan bahasa buku walaupun

tidak cocok dengan tulisannya. Anak TK sudah menyadari bahwa buku memiliki

karakteristik khusus, seperti judul, halaman, huruf, kata dan kalimat serta tanda

baca walaupun anak belum faham semuanya.

3) Tahap Pengenalan Bacaan

Pada tahap ini anak TK telah dapat menggunakan tiga sistem bahasa,

seperti fonem (bunyi huruf), semantik (arti kata), dan sintaksis (aturan kata atau

kalimat) secara bersama-sama. Anak yang sudah tertarik pada bahan bacaan mulai

mengingat kembali bentuk huruf dan konteksnya. Anak mulai mengenal

(35)

4) Tahap Membaca Lancar

Pada tahap ini, anak sudah dapat membaca secara lancar berbagai jenis

buku yang berbeda dan bahan-bahan yang langsung berhubungan dengan

kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan beberapa penjelasan tentang tahap membaca di atas maka

dapat ditegaskan bahwa tahap-tahap membaca permulaan pada saat masa TK

adalah tahap tahap fantasi, tahap pembentukan konsep diri, tahap membaca

gambar, tahap pengenalan bacaan, dan tahap membaca lancar.

Peran guru dan orang tua sangat penting dalam mengembangkan

kemampuan anak sesuai dengan tahapan membaca. Maka dari itu guru dan orang

tua harus mengembangkan media pembelajaran agar sesuai dengan tahap

kemampuan membaca pada anak, salah satunya melalui media CD interaktif

Abacada Cerdas Belajar Baca. Media ini berisi materi dan permainan tentang

huruf dan kata yang dilengkapi dengan gambar animasi dan suara yang menarik

untuk menstimulasi tahap pengenalan bacaan anak.

e. Materi Membaca Permulaan Anak TK

Darmiyati Zuchdi dan Budiasih (1996: 51) menyatakan bahwa materi yang

diajarkan dalam membaca permulaan antara lain: a) lafal, intonasi, kata dan

kalimat sederhana; b) huruf-huruf yang banyak digunakan dalam kata dan kalimat

sederhana yang sudah dikenal anak; c) kata-kata baru yang bermakna; d) lafal dan

intonasi kata yang sudah dikenal dan kata baru.Enny Zubaidah (2003: 88-89),

mengungkapkan bahwa huruf yang dikenalkan pada anak dalam pembelajaran

(36)

awalnya anak akan menjumpai atau dikenalkan tentang penggunaan huruf kecil

baik dalam belajar membaca maupun menulis. Dengan demikian penggunaan

huruf kecil dalam pengenalan huruf akan lebih memudahkan anak dalam

membaca. Sedangkan huruf konsonan dan vokal yang diperkenalkan untuk

membaca permulaan menurut Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati Zuhdi (1999: 56)

antara lain: a, i, n, m, u, b, e, p, o, l, h, t, d, dan s.

Menurut Suhartono (2005: 176), tidak semua konsonan bahasa Indonesia

dikenalkan pada anak usia dini. Hal ini disebabkan konsonan tersebut berasal dari

bahasa asing. Misalnya konsonan f,q, v,x, dan z. Konsonan yang diperkenalkan

anak usia dini yaitu konsonan bilabial (p, b, m, dan w); konsonan dental (n, t, d, l,

s, dan r); konsonan palatal (c, j, dan y); konsonan velar (k dan g); serta konsonan

glotal (h).

Carol Seefeldt dan Barbara A. Wasik (2008: 326), mengatakan bahwa

sangat umum bagi anak-anak mengalami kesulitan untuk membedakan huruf “E”

dengan huruf “F” atau huruf “N” dengan huruf “M”. Tidak hanya sulit bagi

anak-anak yang belajar huruf untuk membedakan bentuk huruf, tetapi juga sulit untuk

memecahkan masalah tentang bagaimana huruf itu berorientasi pada ruang. Itulah

sebabnya anak-anak kadang kesulitan untuk membedakan huruf “W” dan “M”,

“p” dan “q”, “n” dan “u”, serta “b” dan “d”.

Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah pola dua suku kata yang

terdiri dari dua huruf vokal dan dua huruf konsonan yang sudah dikenal anak

(37)

f. Pemilihan Media Pembelajaran yang Tepat untuk Anak Usia Dini

Dina Indriana (2011: 28) menyatakan bahwa ada beberapa faktor untuk

menentukan tepat tidaknya sesuatu dijadikan media pembelajaran. Faktor-faktor

tersebut yaitu tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan materi pembelajaran,

karakteristik anak, ketersediaan fasiltas pendukung, kondisi lingkungan dan

waktu, gaya belajar siswa dan teori yang digunakan. Berikut ini penjelasan dari

faktor-faktor tersebut:

1) Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran.

Media dipilih berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,

disesuaikan dengan tingkat pencapaian perkembangan dan indikatornya. Pada

penelitian ini tujuan pembelajaran yang akan dicapai salah satunya yaitu

meningkatkan kemampuan membaca awal.

2) Kesesuaian dengan karakteristik siswa.

Media dipilih berdasarkan karakteristik anak, dalam penelitian ini media

disesuaikan dengan karakteristik anak usia dini. Jika media yang dipilih sudah

sesuai dengan karakteristik anak maka diperkirakan keberhasilan dari

pembelajaran akan lebih besar.

3) Kesesuaian dengan materi pembelajaran.

Media dipilih untuk membantu agar materi pembelajaran dapat dipahami.

Pada penelitian ini materi pembelajaran yang akan disampaikan berupa suatu

konsep tentang bentuk huruf-huruf dan pelafalannya, kata maupun kalimat serta

(38)

4) Kesesuaian dengan fasilitas pendukung, kondisi lingkungan dan waktu.

Media yang digunakan disesuaikan dengan fasilitas pendukung, kondisi

lingkungan dan waktu supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

5) Kesesuaian dengan gaya belajar anak.

Gaya belajar anak dapat mempengaruhi keberhasilan suatu pembelajaran

dan efektivitas penggunaan media pembelajaran. Bobby De Porter (Dina Indriana,

2011: 30) menyatakan bahwa ada tiga gaya belajar anak yaitu gaya belajar tipe

visual, gaya belajar tipe belajar dan gaya belajar tipe kinestetik. Anak dengan tipe

visual akan mudah menyerap informasi dengan melihat. Anak dengan tipe audio

akan mudah menyerap informasi dengan mendengar. Anak dengan tipe kinestetik

akan mudah menyerap informasi dengan melakukan.

6) Kesesuaian media yang dipilih dengan teori landasan penggunaan media.

Media yang dipilih disesuaikan dengan teori landasan penggunaan media,

tidak boleh hanya merujuk pada pilihan guru. Sehingga diharapkan tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan baik, efektif, dan efisien. Pada penelitian ini

media yang dipilih sudah disesuaikan dengan landasan penggunaan media.

C. Media CD Interaktif Abacada Cerdas Belajar Baca 1. Pengertian CD Interaktif Abacada

Multimedia interaktif adalah multimedia yang dilengkapi dengan alat

pengontrol yang dapat dioperasikan pengguna, sehingga pengguna mempunyai

keleluasaan untuk menentukan proses selanjutnya, yang termasuk dalam jenis ini

(39)

Sanjaya (2012: 221) mengemukakan bahwa CD interaktif adalah suatu

multimedia yang terdapat unsur-unsur media secara lengkap yang meliputi sound,

animasi, video, teks, grafis dan bersifat interaktif. Hal ini senada dengan yang

diungkapkan oleh Sani Susangka, (2012: 19) CD interaktif adalah suatu

multimedia yang terdapat unsur-unsur multimedia seperti sound, animasi, video,

teks, grafis dan bersifat interaktif yang dikemas dalam sebuah CD (Compact

Disk).

Dina Indriana (2011 : 116) mengatakan bahwa CD interaktif merupakan

media pengajaran dan pembelajaran yang sangat menarik dan paling praktis

penyajiannya dengan memanfaatkan komputer. Dengan CD interaktif, siswa dapat

lebih aktif mempelajari materi dan menumbuhkan kemandirian belajar, sedangkan

guru bertugas mengamati dan mengulas penguasaan materi siswa.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditegaskan bahwa media CD

interaktif merupakan multimedia yang dapat dikontrol oleh pengguna, dikemas

dalam sebuah CD (Compact Disk), yang mengandung beberapa unsur media

sekaligus, seperti sound, animasi, video, teks, grafis dan menciptakan interaksi

antara pengguna dan sistem komputer. CD interaktif yang digunakan dalam

penelitian ini adalah CD interaktif Abacada Cerdas Belajar Baca produksi PT.

Akal Interaktif yang diciptakan sebagai media belajar membaca bagi anak dengan

rentang usia 2-6 tahun. Dalam penelitian ini CD interaktif Abacada Cerdas Belajar

Baca diujicobakan untuk mengetahui pengaruh terhadap kemampuan membaca

(40)

2. Karakteristik CD Interaktif Abacada

Andi Prastowo (2011: 330) mengungkapkan bahwa dilihat dari proses

pembuatan maupun penggunaannya, CD interaktif tidak dapat terlepas dari

perangkat komputer, jadi CD interaktif juga termasuk ke dalam media berbasis

komputer. CD interaktif Abacada Cerdas Belajar Baca ini diputar menggunakan

laptop, karena dengan memanfaatkan laptop, anak dapat belajar dimana pun dan

kapan pun.

Daryanto (2010: 53) berpendapat bahwa ada tiga karakteristik dari CD

interaktif, yaitu memiliki lebih dari satu media, bersifat interaktif dan bersifat

mandiri. CD interaktif Abacada Cerdas Belajar Baca memiliki beberapa unsur

media seperti gambar animasi, sound, teks dan permainan. CD ini bersifat

interaktif karena anak tidak belajar sendiri. Terdapat suara yang mengajak anak

untuk bermain sekaligus belajar, mengajak anak menirukan suara dan membaca

dengan cara mengikuti instruksi dari CD. Bersifat mandiri karena anak dapat

menggunakan CD ini secara mandiri dan tidak perlu bergantung pada guru

maupun orang tua, karena terdapat petunjuk suara dan teks yang membimbing

anak untuk belajar.

CD Interaktif Abacada Belajar Baca memiliki empat menu utama, yaitu

menu rumah kaca, rumah pohon, taman bermain, dan perpustakaan. Setiap menu

(41)

a. Rumah Kaca

Pada menu rumah kaca ini anak dikenalkan membaca kata sederhana yang

terdiri dari dua suku kata, tiga suku kata, suku kata khusus, kata dengan bunyi

“ng” dan “ny”, kata berimbuhan, dan kata berulang.

b. Rumah Pohon

Pada menu rumah pohon ini anak belajar mengenal huruf, menyusun huruf

menjadi kata, dan mengisi huruf yang kosong dalam satu kata. Huruf yang

terdapat dalam menu ini adalah huruf vokal a, i, u, e, o serta huruf konsonan b, c,

d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.

c. Taman Bermain

Pada menu taman bermain ini anak belajar membaca satu kata, dua kata,

satu kalimat dan satu paragraf. Untuk pertama kali, anak belajar membaca satu

kata. Anak harus menyelesaikan permainan materi membaca satu kata. Setelah

anak berhasil memainkan game membaca satu kara, selanjutnya anak dapat

melanjutkan game membaca dua kata, begitu selanjutnya sampai anak berhasil

memainkan game satu paragraf.

d. Perpustakaan

Pada menu ini anak diajak untuk belajar menulis. Tahapan ini dimulai dari

membuat garis lurus, garis lengkung, dan garis miring dan kemudian dilanjutkan

menulis huruf dan suku kata. Pada tahap ini anak mengikuti alur garis yang

terdapat di layar. Setelah menyelesaikan permainan tersebut, kemudian

dilanjutkan dengan permainan menulis huruf menggunakan keyboard dan belajar

(42)

Pada penelitian ini, peneliti hanya menggunakan menu rumah kaca untuk

mengembangkan kemampuan membaca permulaan anak kelompok B. Pada menu

rumah kaca ini digunakan menu pola dua suku kata.

3. Kelebihan CD Interaktif Abacada

CD interaktif Abacada memiliki beberapa kelebihan tertentu. Daryanto

(2010: 52) menyatakan kelebihan media CD interaktif adalah sebagai berikut:

a. Proses belajar yang lebih interaktif dan dapat dilakukan dimana dan kapan saja. b. Dapat meningkatkan perhatian siswa.

c. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata. d. Memperkecil benda atau peristiwa yang kompleks.

e. Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan di sekolah.

f. Menyajikan benda atau peristiwa yang sangat jauh. g. Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya.

Wina sanjaya (2012: 222) mengemukakan kelebihan CD interaktif adalah:

1) Siswa dapat belajar mandiri tidak harus bergantung kepada guru atau instruktur; 2) siswa dapat memulai belajar kapan saja dan berhenti sesuai dengan keinginannya; 3) materi-materi yang diajarkan dalam CD dapat langsung dipraktekan oleh siswa; 4) terdapat fungsi repeat yang bermanfaat untuk mengulangi materi secara beruang-ulang untuk penguasaan secara menyeluruh.

Hujair AH. Sanaky (2009: 109) mengungkapkan kelebihan media CD

interaktif antara lain adalah sebagai berikut:

a. Menyajikan objek belajar secara konkrit atau pesan pembelajaran secara

realistik sehingga sangat baik untuk menambah pengalaman belajar.

b. Sifatnya audio-visual sehingga memiliki daya tarik dan dapat memotivasi

siswa untuk belajar.

c. Sangat baik untuk pencapaian pembelajaran psikomotor.

d. Dapat mengurangi kejenuhan belajar jika dikombinasikan dengan teknik

(43)

e. Menambah daya tahan ingatan tentang objek belajar yang dipelajari siswa.

f. Portable dan mudah didistribusikan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, media CD interaktif Abacada

Cerdas Belajar Baca memiliki beberapa keunggulan seperti yang disebutkan di

atas, diantaranya yaitu 1) Penggunaan CD dapat dilakukan dimana saja dan kapan

saja, karena CD ini dapat diinstal di komputer maupun laptop dan dapat

dimainkan dimanapun dan kapanpun; 2) Siswa dapat belajar mandiri tidak harus

bergantung kepada guru karena CD ini mudah dioperasikan, anak hanya perlu

mendengarkan instruksi suara dari CD; 3) Terdapat tombol hasil belajar yang

terdiri dari 2 warna, yaitu koin perak dan emas. Hal ini memungkinkan anak

melihat keberhasilan dalam belajar; 4) Terdapat fungsi repeat yang bermanfaat

untuk mengulangi materi secara berulang-ulang untuk penguasaan secara

menyeluruh, anak dapat mengulangi materi yang diinginkan dengan cara

meng-klik tombol koin pada hasil belajar. Apabila anak mendapatkan koin perak, maka

anak dapat mengulangi pelajaran hingga mendapatkan koin emas; 5) Sifatnya

audio-visual sehingga memiliki daya tarik dan dapat memotivasi siswa untuk

belajar. CD ini dilengkapi dengan gambar animasi yang menarik, dan terdapat

suara anak kecil yang mengajak anak untuk belajar dan bernyanyi; 6) Menambah

daya tahan ingatan tentang objek belajar yang dipelajari siswa, karena dengan

tampilan gambar animasi yang disukai anak, serta dilengkapi dengan suara anak

(44)

4. Cara Penggunaan CD Interaktif Abacada

Peneliti melakukan penelitian pada saat kegiatan inti. Guru tetap mengajar

menggunakan RKH (Rencana Kegiatan Harian) yang telah disusun. Pada saat

anak mengerjakan tugas dari Guru, peneliti memanggil anak satu persatu untuk

bergantian memainkan game membaca di dalam CD dengan dibimbing oleh

peneliti.Peneliti hanya menggunakan game pada menu Rumah Kaca pola dua

suku kata. Pada menu ini, permainan terdiri dari 4 sesi. Cara penggunaan CD

Interaktif Abacada Cerdas Belajar Baca adalah:

a. Game Mengenal Bentuk Kata I

Gambar 1.Game Mengenal Bentuk Kata I

Game ini bertujuan untuk melatih anak belajar mengenal bentuk

kata.Terdapatkata samar di bawah gambar untuk membantu anak memilih kata.

Dari setiap pilihan kata terdapat suara nama benda tersebut, sehingga

memudahkan anak untuk belajar. Cara bermainnya adalah sebagai berikut:

1) Peneliti mengenalkan dan menjelaskan cara penggunaan media CD interaktif

Abacada Cerdas Belajar Baca.

2) Anak diminta maju satu persatu untuk mempraktekkan penggunaan media CD

(45)

3) Peneliti membimbing anak secara individual untuk mengoperasikan game di

laptop. Ketika bermain, peneliti memberikan penguatan terkait materi yang

disajikan, misalnya terdapat gambar kaki. Peneliti meminta anak menyebutkan

nama gambar yang terdapat di layar.

4) Peneliti membimbing anak untuk memilih kata yang sesuai dengan gambar.

Terdapat pilihan kata pengecoh “kaki”, “mata”, dan “dadu”. Dari setiap pilihan

kata, terdapat suara yang membantu anak untuk mengenal kata. Kemudian

peneliti membimbing anak mengeja huruf yang terdapat di layar.

5) Anak mengklik pilihan kata sesuai panduan peneliti dan mengarahkan kursor

ke arah gambar.

b. Game Mengenal Bentuk Kata II

Gambar 2. Game Mengenal Bentuk Kata II

Game ini bertujuan untuk melatih anak belajar mengenal bentuk

katamenggunakan kata pengecoh yang hampir mirip. Terdapatkata samar di

bawah gambar untuk membantu anak memilih kata. Dari setiap pilihan kata

(46)

Cara bermainnya adalah sebagai berikut:

1) Peneliti mengenalkan dan menjelaskan cara penggunaan media CD interaktif

Abacada Cerdas Belajar Baca.

2) Anak diminta maju satu persatu untuk mempraktekkan penggunaan media CD

interaktif.

3) Peneliti membimbing anak secara individual untuk mengoperasikan game di

laptop. Ketika bermain, peneliti memberikan penguatan terkait materi yang

disajikan, misalnya terdapat gambar gigi. Peneliti meminta anak menyebutkan

nama gambar yang terdapat di layar.

4) Peneliti membimbing anak untuk memilih kata yang sesuai dengan gambar.

Terdapat pilihan kata pengecoh “gigi”, “titi”, dan “didi”. Dari setiap pilihan

kata, terdapat suara yang membantu anak untuk mengenal kata. Kemudian

peneliti membimbing anak mengeja huruf yang terdapat di layar.

5) Anak mengklik pilihan kata sesuai panduan peneliti dan mengarahkan kursor

ke arah gambar.

c. Game Belajar Mengenal Kata

(47)

Game ini bertujuan untuk melatih anak belajar mengenal kata tingkat

lanjut tanpa menggunakan kata samar sebagai bantuan. Dari setiap pilihan kata

terdapat suara nama benda tersebut, sehingga memudahkan anak untuk belajar.

Cara bermainnya adalah sebagai berikut:

1) Peneliti mengenalkan dan menjelaskan cara penggunaan media CD interaktif

Abacada Cerdas Belajar Baca.

2) Anak diminta maju satu persatu untuk mempraktekkan penggunaan media CD

interaktif.

3) Peneliti membimbing anak secara individual untuk mengoperasikan game di

laptop. Ketika bermain, peneliti memberikan penguatan terkait materi yang

disajikan, misalnya terdapat gambar kuda. Peneliti meminta anak menyebutkan

nama gambar yang terdapat di layar.

4) Peneliti membimbing anak untuk memilih kata yang sesuai dengan gambar.

Terdapat pilihan kata pengecoh “kaos”, “kuda”, dan “kaki”. Dari setiap pilihan

kata, terdapat suara yang membantu anak untuk mengenal kata. Kemudian

peneliti membimbing anak mengeja huruf yang terdapat di layar.

5) Anak mengklik pilihan kata sesuai panduan peneliti dan mengarahkan kursor

(48)

d. Game Menyusun Kata

Gambar 4. Game Menyusun Kata

Game ini bertujuan untuk melatih anak belajar menyusun kata yang terdiri

dari dua buah suku kata.Terdapatkata samar di bawah gambar untuk membantu

anak memilih suku kata. Dari setiap pilihan suku kata terdapat suara kata tersebut,

sehingga memudahkan anak untuk belajar. Cara bermainnya adalah sebagai

berikut:

1) Peneliti mengenalkan dan menjelaskan cara penggunaan media CD interaktif

Abacada Cerdas Belajar Baca.

2) Anak diminta maju satu persatu untuk mempraktekkan penggunaan media CD

interaktif.

3) Peneliti membimbing anak secara individual untuk mengoperasikan game di

laptop. Ketika bermain, peneliti memberikan penguatan terkait materi yang

disajikan, misalnya terdapat gambar daun. Peneliti meminta anak menyebutkan

nama gambar yang terdapat di layar.

4) Peneliti membimbing anak untuk memilih kata yang sesuai dengan gambar.

(49)

kata, terdapat suara yang membantu anak untuk mengenal kata. Kemudian

peneliti membimbing anak mengeja huruf yang terdapat di layar.

5) Anak mengklik pilihan kata sesuai panduan peneliti dan mengarahkan kursor

ke arah gambar.

D.Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang CD interaktif Abacada Cerdas Belajar Baca sebagai

media pembelajaran telah dilakukan oleh Agung Lian Prasetyadi dengan hasil

menunjukkan bahwa penggunaan CD interaktif Abacada Cerdas Belajar Baca

efektif untuk meningkatkan penguasaan kosakata pada anak autis kelas TK B di

Sekolah Autis Hiperaktif Putra Harapan Bunda.. Hal ini dibuktikan dengan hasil

penelitian yang menunjukkan peningkatan sebesar 33,3%. Pada fase baseline AZ

mendapat rerata 50% sedangkan pada fase intervensi mendapatkan rerata 83,3%.

(Agung Lian Prasetyadi, 2014: 69).

Very Erwina Safitri, (2013: 168), hasil dari penelitian dapat disimpulkan

bahwa CD multimedia interaktif Abacada Cerdas Belajar Baca memiliki pengaruh

positif dalam mengurangi gangguan substitusi bicara pada anak autis di SLB

Autis Citra Mulia Mandiri Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan dengan berkurangnya

presentase gangguan substitusi bicara anak mencapai level 50% pada sesi terakhir

penelitian. Perolehan skor rata-rata yang dicapai anak yaitu 92,36% dengan

kategori amat baik.

Berdasarkan kedua penelitian di atas menunjukkan presentase peningkatan

(50)

melakukan penelitian tentang pengaruh media CD Interaktif Abacada Cerdas

Belajar Baca untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak

Kelompok B TK ABA Karangkajen.

Perbedaan dengan penelitian yang terdahulu adalah pada penelitian ini,

peneliti menggunakan desain eksperimen one-group pre test-post test design.

Subyek dalam penelitian ini adalah anak kelompok B TK ABA Karangkajen yang

berjumlah 15 orang. Peneliti bersama anak mengoperasikan CD Interaktif

Abacada Cerdas Belajar Baca untuk mengembangkan kemampuan membaca

permulaan anak.

E.Kerangka Pikir

Usia dini merupakan masa keemasan dalam tahapan kehidupan manusia

yang akan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Oleh karena itu

pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang penting sebagai wadah

untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak. Anak diharapkan

memiliki kesiapan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan dasar. Salah satunya

dengan mengenalkan anak dengan kegiatan membaca.

Membaca merupakan suatu proses mengenal dan memahami tulisan serta

menghubungkannya dengan bunyi dan maknanya. Proses yang dialami dalam

membaca permulaan pada anak adalah berupa penyajian kembali dan penafsiran

suatu kegiatan dimulai dari mengenali huruf, kata, ungkapan, frase, kalimat dan

(51)

Pembelajaran untuk mengenalkan huruf serta membaca permulaan telah

diperkenalkan ketika anak berada di kelompok B. Hal ini perlu dilakukan karena

kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B akan menjadi dasar bagi

penguasaan konsep membaca selanjutnya di jenjang pendidikan selanjutnya dan

simbol huruf dan bacaan merupakan hal pokok yang selalu ditemui anak dalam

kehidupan sehari-hari. Anak akan melihat berbagai huruf maupun kata di

lingkungan sekitar anak. Jadi anak tidak akan lepas dari membaca dalam

kehidupannya. Namun, kemampuan anak dalam membaca permulaan kelompok B

di TK ABA Karangkajen belum berkembang optimal dan belum mencapai

tahapan pencapaian perkembangan anak kelompok B. Hal ini dapat dilihat pada

saat proses pembelajaran berlangsung, anak masih kesulitan mengenal dan

menyebutkan kembali simbol huruf serta terbolak-balik dalam membaca huruf

yang bunyinya hampir sama.

Pelajaran membaca permulaan seharusnya dilakukan dengan kegiatan

yang menarik dan menyenangkan bagi anak, contohnya dengan menggunakan

media pembelajaran. Berbagai macam media pembelajaran dapat dimanfaatkan

untuk membantu guru dalam mempermudah kegiatan belajar mengajar, terutama

kegiatan membaca. Media pembelajaran yang selama ini digunakan dalam

pembelajaran membaca di TK ABA Karangkajen hanya sebatas pada penggunaan

buku Lembar Kegiatan Anak (LKA) dan guru menulis di papan tulis.

Media CD Interaktif dapat dijadikan alternatif yang dapat digunakan

dalam pembelajaran di TK karena zaman sekarang anak sudah terbiasa

(52)

merupakan multimedia yang dikemas dalam sebuah CD dan adanya interaksi

antara pengguna dan sistem komputer(Dina Indriana, 2011 :13).

Media CD interaktif yang digunakan dalam penelitian ini adalah CD

Interaktif Abacada Cerdas Belajar Baca. Media ini berisi materi bahan ajar

membaca yang dikemas dalam permainan sehingga dapat menarik perhatian anak.

Media ini mengandung beberapa unsur media seperti gambar animasi, suara, teks

dan beberapa macam permainan yang dapat mengenalkan anak pada kegiatan

membaca permulaan. Anak dapat mengoperasikan media ini dengan mudah

karena terdapat petunjuk berupa suara dan tulisan di dalamnya. Anak dapat belajar

membaca permulaan dari permainan membaca dua suku kata dengan cara

menghubungkan materi dengan gambar. Pada penelitian ini terdapat empat sesi

pembelajaran membaca permulaan,yaitu sesi mengenal bentuk kata I, sesi

mengenal bentuk kata II, sesi belajar mengenal kata, dan sesi menyusun kata.

Dengan menggunakan media CD Interaktif Abacada Cerdas Belajar Baca,

anak belajar membaca dengan melibatkan partisipasi aktif anak dalam belajar. Di

dalam CD terdapat bantuan suara interaktif yang mengajak anak untuk melakukan

permainan dan anak dapat mengontrol permainan yang ada di CD dengan cara

mengklik tombol-tombol yang tersedia.

F. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori di atas maka hipotesis penelitian ini dapat

(53)

Belajar Baca berpengaruh terhadap kemampuan membaca permulaan pada anak

(54)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi

Eksperimen. Dalam desain ini tidak ada kelompok pembanding, tetapi diberi tes

awal, perlakuan, dan tes akhir. (Nana Syaodih Sukmadinata, 2006: 208). Peneliti

menggunakan one-group pre test-post test design. Nana Sudjana dan Ibrahim

(2001: 35) menjelaskan tiga langkah yang harus ditempuh dalam penelitian desain

ini, yakni: (1) memberikan pre test untuk mengukur variabel terikat sebelum

perlakuan dilakukan (pre test), (2) memberikan perlakuan eksperimen kepada

subyek, dan (3) memberikan tes lagi untuk mengukur variabel terikat, setelah

perlakuan (post test). Peneliti melakukan pengukuran sebanyak dua kali, yakni

sebelum dan sesudah perlakuan. Data yang terkumpul berupa nilai pre test dan

nilai post test. Bentuk desain eksperimen dapat dilihat di bawah ini:

One Group Pre test-Post test Design

(Sumber: Sugiyono, 2010: 111)

Keterangan :

O1 = tes awal (pre test) dilakukan sebelum diberikan perlakuan

X = perlakuan (treatment)

O2 = tes akhir (post test) dilakukan setelah diberikan perlakuan

(55)

B.Variabel Penelitian

1. Variabel bebas atau independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono,

2010: 39). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media CD Interaktif

Abacada Cerdas Belajar Baca.

2. Kemampuan membaca permulaan anak kelompok B TK ABA Karangkajen

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya

penerapan penggunaan media CD Interaktif Abacada Cerdas Belajar Baca.

C.Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang memiliki kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 117). Populasi dalam penelitian ini

adalah siswa kelompok B TK ABA Karangkajen yang terdiri dari enam kelas dan

berjumlah 90 anak. Di bawah ini merupakan data populasi tersebut:

Tabel 1. Populasi TK ABA Karangkajen

(56)

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2010: 118). Teknik pengambilan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah dengan teknik pengambilan secara acak sederhana

atau simple random sampling. Suharsimi Arikunto (2005: 95) menyatakan bahwa

teknik simple random sampling adalah suatu teknik yang mengambil individu

untuk sampel dari populasi dengan cara acak atau random, karena populasi dari

sampel diambil merupakan populasi homogen yang hanya mengandung satu ciri,

maka sampel yang dikehendaki dapat diambil secara sembarang atau acak.

Dengan teknik random ini semua kelas mempunyai kesempatan yang sama untuk

dipilih menjadi sampel dalam penelitian ini. Di kelompok B TK ABA

Karangkajen diambil enam kelas secara acak untuk dijadikan sampel. Selanjutnya

dari keenam kelas tersebut diundi untuk menentukan kelas yang akan dijadikan

sampel. Hasil pengundian melalui teknik simple random sampling adalah kelas

(57)

D.Waktu dan Tempat Penelitian

Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2015 selama enam

pertemuan dan terbagi dalam kegiatan pre test, perlakuan, dan post test.

Pembagian waktu selama kegiatan penelitian akan digambarkan dengan tabel

berikut:

Tabel 2. Waktu dan Kegiatan Penelitan Kemampuan Membaca Permulaan

Waktu Kegiatan Penelitian

Pertemuan I Pelaksanaan pre test

Pertemuan II Melaksanakan kegiatan pemberian perlakuan game sesi pertama, yaitu Game Mengenal Bentuk Kata I

Pertemuan III Melaksanakan kegiatan pemberian perlakuan game sesi kedua, yaitu Game Mengenal Bentuk Kata II

Pertemuan IV Melaksanakan kegiatan pemberian perlakuan game sesi ketiga, yaitu Game Belajar Mengenal Kata

Pertemuan V Melaksanakan kegiatan pemberian perlakuan game sesi keempat, yaitu Game Menyusun Kata

Pertemuan VI Melaksanakan kegiatan post test

Sekolah yang dijadikan penelitian adalah TK ABA Karangkajen. Sekolah

ini dipilih peneliti sebagai tempat penelitian karena sekolah ini: 1) berdasarkan

hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti kegiatan belajar mengajar

berlangsung dalam suasana yang kondusif sehingga dapat dilakukan penelitian; 2)

peneliti ingin mencoba menggunakan media CD Interaktif Abacada Cerdas

Gambar

Gambar 1. Game Mengenal Bentuk Kata I
Gambar 2.  Game Mengenal Bentuk Kata II
Gambar 3.  Game Belajar Mengenal Kata
Gambar 4. Game Menyusun Kata
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan hasil penelitian ini adalah bahwa penggunaan metode glen doman dengan permainan kartu gambar dapat mengembangkan kemampuam membaca permulaan pada anak di TK ABA

Tujuan Penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak, khususnya kemampuan membaca suku kata, merangkai suku kata menjadi kata dan membaca

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media kotak kata terhadap kemampuan membaca permulaan anak pada kelompok B di TK Al-Islam 10 Surakarta Tahun Ajaran

Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui kegiatan membaca buku AISM jilid I sampai jilid VI dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B TK Pertiwi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca permulaan melalui Metode Sintesa pada anak Kelompok B TK Jatirejo Kecamatan Ngargoyoso

Surakarta, 2011. Penelitian ini bertujuan untuk menigkatkan kemampuan membaca permulaan bagi anak kelompok B TK 03 Wukirsawit Kecamatan Jatiyoso Karanganyar. Metode penelitian

Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian tindakan ini, hipotesis yang menyatakan “Diduga melalui media flash card dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan di kelompok

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kemampuan membaca permulaan anak TK Kelompok B di Gugus Sidomukti menunjukkan bahwa terdapat 113