• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Quality of Work Life (QWL) terhadap Kepuasan Kerja Tenaga Perawat di Rumah Sakit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Analisis Quality of Work Life (QWL) terhadap Kepuasan Kerja Tenaga Perawat di Rumah Sakit"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Quality of Work Life (QWL) terhadap Kepuasan Kerja Tenaga Perawat di Rumah Sakit

Yesmizarti Muchtiar(1), Dessi Mufti(2), Diki Novrialdi (3)

(1), (2)

Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri -Universitas Bung Hatta Padang

(3) Alumnus Jurusan Teknik Industri – FTI - Univ. Bung Hatta Padang

(1)yesmizartimuchtiar@bunghatta.ac.id

ABSTRAK

Rumah Sakit merupakan salah satu organisasi jasa yang membutuhkan pengelolaan yang baik terhadap SDM yang ada. Untuk membangun sumber daya manusia yang lebih baik dalam suatu organisasi, manajemen personalia harus memperhatikan banyak hal.

Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi jasa dalam meningkatkan jasa yang dihasilkan adalah kepuasan kerja karyawan. Pada penelitian ini dilihat pengaruh dan kontribusi faktor kualitas kehidupan kerja (Quality of Work Life) yang paling dominan mempengaruhi kepuasan kerja tenaga perawat rumah sakit dengan menggunakan metode korelasi dan regresi berdasarkan kuesioner yang disebar pada seluruh tenaga perawat. Dari hasil pengolahan didapatkan faktor QWL sebagai berikut : Rutinitas dan Kecepatan Kerja (0.373), Kesempatan pengembangan diri (0.217), Kompleksitas pekerjaan (0.134), Perasaan karyawan terhadap pekerjaannya (0.106), Interaksi antar tugas yang berhubungan (-0.039) dan Otonomi (-0.004) mempengaruhi kepuasan kerja tenaga perawat. Terlihat bahwa faktor QWL: Rutinitas dan Kecepatan Kerja paling dominan mempengaruhi kepuasan kerja. Dan kontribusi variabel kualitas kehidupan kerja mempengaruhi kepuasan kerja sebesar 54,2 %, sisanya 45.8%

dipengaruhi oleh faktor lain

Kata kunci— keberhasilan, kehidupan kerja, kepuasan.

I. PENDAHULUAN

Keberhasilan suatu industri jasa salah satunya ditentukan bagaimana organisasi tersebut mengelola SDM yang ada. Salah satu indikator keberhasilan dapat dilihat dari kepuasan kerja karyawan. Karena itu perlu dilakukan usaha untuk menemukan faktor-faktor yang menjadi sumber kepuasan kerja karyawan dan kondisi yang mempengaruhinya. Kepuasan kerja karyawan dapat dilihat dari bagaimana kualitas kehidupan kerja yang ada dapat memenuhi kebutuhan dasar dari pekerja

Dalam penelitian ini dilakukan analisa pengaruh kualitas kehidupan kerja tenaga keperawatan yang mengacu pada menyenangkan tidaknya lingkungan kerja tenaga keperawatan tersebut terhadap kepuasan kerja mereka dalam usaha peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit X di Padang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan dan menganalisis faktor- faktor QWL yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas tenaga keperawatan tersebut sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.

II. METODOLOGI Metodologi dari penelitian ini adalah

A. Identifikasi Masalah

Bahan penelitian adalah masalah sumber daya manusia yang terkait dengan kepuasan kerja tenaga keperawatan yang ada pada Rumah Sakit X Padang, untuk itu dilakukan analisis desain kerja yang berorientasi pada kualitas kehidupan kerja yang mengacu pada menyenangkan tidaknya lingkungan kerja tenaga keperawatan tersebut terhadap kepuasan kerja mereka.

(2)

B. Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor kualitas kehidupan kerja kondisi (Quality of work life – C) yang mempengaruhi (Quality of work life – F) dalam kondisi lingkungan pekerjaan yang berlaku pada saat penelitian dilakukan.

2. Menentukan dan menganalisis faktor-faktor QWL yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.

C. Pembuatan Model Penelitian

Model penelitian dibuat untuk menggambarkan penelitian yang bertitik tolak pada salah satu variabel sistem kerja yaitu manusia. Dibahas faktor kualitas kehidupan kerja kondisi (QWL-C) dan kualitas kehidupan kerja perasaan (QWL-F) serta pengaruhnya terhadap kepuasan kerja tenaga keperawatan di Rumah Sakit.

Gambar 1 Model Penelitian

D. Batasan Masalah

1. Responden dalam penelitian ini adalah tenaga keperawatan Rumah Sakit X

2. Variabel penelitian untuk faktor QWL yang digunakan ini adalah karakteristik kerja Pfeiffer Goodstain.

3. Kuesioner kepuasan kerja yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner pengukuran kepuasan kerja : Minnesota Satisfaction Questioner Weiss, Dawis, England Dan Lofquisa.

4. Penelitian yang dilakukan hanya melibatkan variabel-variabel kualitas kehidupan kerja dan kepuasan kerja

E. Identifikasi Variabel Penelitian

Tiga variabel yang menjadi fokus penelitian yaitu : kualitas kehidupan kerja-kondisi (QWL- C), kualitas kehidupan kerja-perasaan (QWL-F) dan kepuasan kerja.

1. Variabel Kualitas Kehidupan Kerja

Kualitas kehidupan kerja mengacu pada bagaimana efektifnya lingkungan pekerjaan memenuhi keperluan pribadi dan nilai individu para karayawan. Kualitas kehidupan kerja ditinjau dari segi desain kerja yang merupakan cara tugas digabung untuk menciptakan pekerjaan individual, tingkat fleksibelitas (keluwesan) yang dimiliki karyawan dalam pekerjaan mereka, dan ada atau tidaknya sistem pendukung organisasi, yang semuanya mempunyai pengaruh langsung pada kinerja dan kepuasan kerja karyawan. Karakteristik tugas dari pekerjaan dan bagaimana karakteristik tugas ini digabung untuk membentuk pekerjaan yang berbeda dalam deisain pekerjaan berhubungan dengan kepuasan dan kinerja karyawan (Robbins,1996 : II)

Pfeiffer dan Goodstein dalam Davis (1992) membagi karakteristik tugas tersebut menjadi 5 faktor seperti yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :

 Otonomi

 Kesempatan pengembangan diri

1. Kualitas kehidupan kerja (QWL)

Kondisi (Condition)

Perasaan(Feeling)

MANUSIA (Tenaga kerja), karakteristik, keterampilan, kemampuan

PEKERJAAN

Meningkatkan kepuasan kerja tenaga keperawatan, Peningkatan kualitas pelayanan

(3)

 Rutinitas dan kecepatan kerja

 Kompleksitas pekerjaan

 Interaksi antar tugas yang berhubungan

2. Variabel kualitas kehidupan kerja perasaan yaitu bagaimana perasaan karyawan terhadap karakteristrik pekerjaannya.

3. Variabel kepuasan kerja

Kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual, dimana semakin banyak aspek- aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut maka makin tinggi tingkat kepuasan kerja yang dirasakannya.

F. Data Penelitian

Data dalam penelitian dikumpulkan berdasarkan kuesioner yang bersifat tertutup. Kusioner terdiri dari tiga bagian yaitu :

1. Bagian I kualitas kehidupan kerja- kondisi adalah kuesioner pengukuran kualitas kehidupan kerja-kondisi (QWL – C) Pfeiffer dan Goodstein yang terdiri dari 25 pertanyaan (Davis,1992).

2. Bagian II tentang kualitas kehidupan kerja-perasaan adalah kuesioner (QWL–F) Pfeiffer dan Goodstein yang terdiri dari 10 pertanyaan (Davis,1992).

3. Bagian III tentang kepuasan kerja karyawan yaitu kuesioner pengukuran kepuasan kerja : Minnesotta Satisfaction Questionarre Weiss, Dawis, Englandand Lofquis yang terdiri dari 20 pertanyaan.

G. Pengolahan Data

Data diolah dengan metode korelasi dan regresi yang pengolahannya menggunakan Software SPSS. Metode penelitian korelasi bertujuan untuk melihat sejauh mana variasi dari faktor suatu variabel berkaitan dengan faktor variabel lain. Sedangkan metode regresi digunakan untuk mengetahui kontribusi variabel bebas yaitu faktor-faktor QWL terhadap variabel terikat yaitu kepuasan kerja.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Kuisioner

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan bentuk kuesioner tertutup, dimana pertanyaan disertai kemungkinan jawaban dalam hal ini kuisioner terdiri dari tiga bagian yaitu :

1. Bagian I kualitas kehidupan kerja-kondisi.

2. Bagian II tentang kualitas kehidupan kerja-perasaan.

3. Bagian III tentang kepuasan kerja karayawan.

B. Korelasi Product Moment

Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih adalah sama.

Variabel dependen/terikat : Kepuasan kerja (Y) Variabel independen/bebas :

1. Kualitas kehidupan kerja-kondisi (QWL-C) yang terdiri dari sub variabel :

 Otonomi : (X1)

 Kesempatan pengembangan pribadi : (X2)

 Rutinitas : (X3)

 Kompleksitas kerja : (X4)

 Interaksi antar tugas yang berhubungan : (X5)

2. Kualitas kehidupan kerja-perasaan (QWL-F) yang merupakan perasaan karyawan terhadap pekerjaan (X6)

Perhitungan korelasi product moment dilakukan untuk semua variabel penelitian. Yaitu :

(4)

1. Korelasi product moment variabel kualitas kehidupan kerja-kondisi (X1, X2 X3, X4, X5) dengan variabel kualitas kehidupan kerja-perasaan (X6)

2. Korelasi product moment variabel kualitas kehidupan kerja (X1, X2 X3, X4, X5, X6) dengan variabel kepuasan kerja (Y)

a. Korelasi Product Moment Kualitas Kehidupan Kerja-Kondisi (QWL-C) Dengan Kualitas Kehidupan Kerja-Perasaan (QWL-F)

Tabel rekapitulasi hasil perhitungan korelasi product moment untuk mengetahui nilai r antara variabel kualitas kehidupan kerja perasaan (QWL-F) dengan kualitas kehidupan kerja kondisi (QWL-C) yang terdiri dari 5 faktor.

Tabel 1 Rekapitulasi (rhitung)Variabel QWL-C dengan QWL-F

Variabel X6 r tabel ket

X1 0.339 0.235 Rendah

X2 0.456 0.235 Sedang

X3 0.485 0.235 Sedang

X4 0.508 0.235 Sedang

X5 0.308 0.235 Rendah

Dengan membandingkan nilai rhitung terhadap nilai rtabel untuk N = 69 responden dan taraf kesalahan 5% yaitu 0,235 maka dapat dilihat bahwa semua koefisien korelasi tersebut mempunyai hubungan yang positif. Dari nilai koefisien korelasi yang positif dapat dilihat hubungan antar variabel yang sedang, yaitu variabel X2 (kesempatan pengembangan pribadi), X3 (rutinitas dan kecepatan kerja), X4 (Kompleksitas kerja), sedangkan hubungan variabel QWL-C atas faktor otonomi (X1) dan interaksi antar tugas yang berhubungan (X5) mempunyai hubungan yang rendah dengan QWL-F.

b. Korelasi Product Moment antara variabel QWL dan Kepuasan Kerja

Untuk mengetahui hubungan antara variabel kualitas kehidupan kerja yang terdiri atas 6 sub variabel terhadap variabel kepuasan kerja, seperti Tabel 2.

Tabel 2 Tabel Hasil Korelasi antara kualitas kehidupan kerja (X) dan Kepuasan Kerja (Y)

Variabel Nilai r Keterangan

Otonomi : (X1) 0.316 Rendah Kesempatan pengembangan pribadi : (X2) 0.592 Sedang Rutinitas dan kecepatan kerja : (X3) 0.638 Kuat Kompleksitas pekerjaan : (X4) 0.545 Sedang Interaksi antar tugas yang berhubungan : (X5) 0.296 Rendah QWL-F : (X6) 0.472 Sedang

Dari tabel di atas dapat dilihat hubungan antara variabel QWL dan kepuasan kerja yang signifikan. Diantara variabel tersebut variabel QWL yang mempunyai hubungan yang kuat dengan kepuasan kerja adalah rutinitas dan kecepatan kerja (X3) sedangkan kesempatan pengembangan pribadi (X2) dan kompleksitas pekerjaan (X4) dan QWL-F (X6) mempunyai hubungan yang sedang dengan kepuasan kerja. Sedangkan hubungan interaksi antar tugas yang berhubungan (X5) dan otonomi (X1) mempunyai hubungan yang rendah dengan kepuasan kerja.

C. Regresi Linear Berganda

Uji regresi linear berganda dilakukan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependent, bila dua data atau lebih variabel independent sebagai faktor prediktor dimanipulasi (di naik turunkan nilainya). Analisis berganda ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel QWL terhadap kepuasan kerja. Dalam hal ini ada 6 variabel yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu variabel QWL atas faktor otonomi (X1) kesempatan pengembangan pribadi (X2), rutinitas dan kecepatan kerja (X3), kompleksitas pekerjaan (X4) dan interaksi antar tugas yang berhubungan (X5), QWL-F (X6) Persamaan regresi untuk n variabel bebas yaitu :

Y = a + b1X1 + b2X2+ b3X3 (1)

(5)

Perhitungan regresi linier berganda dilakukan dengan SPSS. Output yang didapat sebagai berikut :

Tabel 3 Hasil Regresi Linear Berganda

Tabel koefisien memaparkan nilai konstanta a dan b yang dapat dilihat pada kolom B sehingga didapat persamaan:

Y = 1.386 - 0 .004 X1+ 0.217 X2 + 0.373 X3 + 0.134 X4 - 0.070X5 + 0.106 X6 (2)

a. Pengujian Linearitas Persamaan Regresi Ganda

Uji signifikansi dan linieritas persamaan regresi ini dimaksudkan untuk melihat apakah persamaan regresi yang dibuat tersebut signifikan dan merupakan regresi linier.

Nilai signifikan F merupakan gambaran kesesuaian garis regresi dengan data sampel.

Langkah-langkah pengujian :

a. H0 : koefisien regresi tidak signifikan H1 : koefisien regresi signifikan b.

= 0.05

c. Distribusi F

Gambar 2 Distribusi F

Statistik hitung = Fk,N-k-1 =

) 1 )(

1 (

) 1 (

2 2

k R

k N

R (1)

Dimana : k = 6 N = 69

Pengolahan untuk statistik hitung (F hitung) dilakukan dengan bantuan software SPSS. Output yang didapat seperti di bawah ini:

Tabel 4 Output Pengolahan Distribusi F

Coeffi ci entsa

1,386 ,442 3,133 ,003

-,004 ,015 -,025 -,256 ,799

,217 ,108 ,252 2,009 ,049

,373 ,095 ,454 3,915 ,000

,134 ,089 ,182 1,506 ,137

-,070 ,084 -,086 -,831 ,409

,106 ,144 ,080 ,737 ,464

(Constant) XI X2 X3 X4 X5 X6 Model 1

B St d. Error Unstandardized

Coef f icients

Beta St andardized Coef f icients

t Sig.

Dependent Variable: Y a.

ANOVAb

6,495 6 1,082 12,229 ,000a

5,488 62 ,089

11,983 68

Regression Residual Total Model 1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Const ant), X6, X5, XI, X4, X3, X2 a.

Dependent Variable: Y b.

(6)

Nilai F hitung = 12.229

Menentukan Ftabel dengan taraf kesalahan 5%, dkpembilang = k = 6

dkpenyebut = N – k – 1

= 69 – 6 – 1

= 62.

Ftabel yang didapat adalah 2.17 ( interpolasi) Dapat diketahui Fhitung = 12.229 > Ftabel = 2,17 Kesimpulan

Fhitung > F

(tabel), maka tolak Ho artinya kualitas kehidupan kerja mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja.

D. Koefisien korelasi (R2)

Koefisien korelasi digunakan untuk melihat kontribusi kesesuaian model regresi linier terhadap sampel.

Pengolahan dilakukan dengan menggunakan Software. Output pengolahan dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Output Pengolahan Koefisien Korelasi (R2)

Hasil pengolahan didapat nilai R2 (R square pada gambar 4.2) = 0,542 = 54,2%.

IV. PENUTUP

Setelah dilakukan penenelitian tentang pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap kepuasan kerja tenaga keperawatan di Rumah Sakit X Padang, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

1. Variabel QWL yang paling dominan mempengaruhi kepuasan kerja tenaga keperawatan secara positif adalah faktor rutinitas dan kecepatan kerja

2. Kontribusi variabel kualitas kehidupan kerja (QWL) mempengaruhi kepuasan kerja tenaga keperawatan sebesar 54,2%, sisanya 45,8% dipengaruhi oleh faktor lain.

DAFTAR PUSTAKA

Davis, Keith,1972, Human Behavior at Work : Human Relation and Organizational Behavior, Fourth Edition, McGraw-Hill, New York.

Faghih, Allameh dan Ansari, 2013, ―Effect of Quality of Work Life on Organizational Commitment by SEM (Case Study: OICO Company)‖, International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, Vol. 3, No. 10

Handoko, H, 1998, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi 2, Yokyakarta: BBPE Husein Umar, 2003, Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa, Jakarta: Ghalia Indonesia

Stephen P. Robbins, 1996, Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi dan Aplikasi, Alih Bahasa: Hadyana Pujaatmaka. Edisi Keenam. Penerbit PT.Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.

Model Summary

,736a ,542 ,498 ,29752

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

St d. Error of the Estimate Predictors: (Constant), X6, X5, XI, X4, X3, X2

a.

Gambar

Gambar 1 Model Penelitian
Tabel 1 Rekapitulasi (r hitung )Variabel QWL-C dengan QWL-F
Tabel  koefisien  memaparkan  nilai  konstanta  a  dan  b  yang  dapat  dilihat  pada  kolom  B  sehingga didapat persamaan:
Tabel 5 Output Pengolahan Koefisien Korelasi (R 2 )

Referensi

Dokumen terkait

Menikmati bekerja dengan tanah liat, melukis dan kegiatan “kotor” lainnya dan (i). Sangat suka membongkar berbagai benda dan kemudian menyusunnya kembali.

oleh pencari informasi, tetapi tidak tercakup kedalam alternatif yang ditawarkan oleh pustakwan tersebut. Dengan kata lain pencari informasi yang menggunakan metode

Menunjukan bahwa penggunaan bahan penolong dalam satu kali produksi setiap harinya berbeda dimana, dalam satu minggu industri ini melakukan proses produksi sebanyak

Berdasarkan data yang didapatkan oleh peneliti, ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh guru Bimbingan dan Konseling di Kota Mojokerto yakni; (1) kurang

Di dalam penulisan ilmiah ini, penulis membuat suatu program menggunakan Visual Basic 6.0 untuk memudahkan perhitungan dari metode Northwest Corner ini yang diharapkan dapat

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka Pemerintah Kota Solok dalam rangka memberikan perlindungan hukum dan pengakuan terhadap Pedagang Kaki Lima dan untuk

Agriculture, Environment and Forestry, Home Affairs, National Land Agency, National Planning Agency, and from GAPKI (The Indonesian Palm Oil Plantation

Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Teknik Menyusui terhadap Keterampilan Menyusui pada Ibu Nifas.. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana