157
4. LAYOUT DESAIN
4.1. Tinjauan Visual 4.1.1 Lukisan Tiongkok
Sejak jaman batu, leluhur masyarakat Tiongkok telah mengembangkan seni menggambar sejak jaman dahulu kala. Mereka mulai menggambar pada perabotan-perabotan keramik. Kemudian pada jaman dinasti Zhou. Qin, Han Timur dan Han Barat, mereka mulai mengembangkan lukisan tembok, potret orang-orang terkenal pada masa itu kerap dijadikan bahan untuk melukis.
Begitu pula dengan lukisan sutera dan batu, sangat terkenal pada masa itu.
Sejak masa dinasti Wei, Jin, Utara dan Selatan, lukisan telah dikembangkan menjadi bentuk seni, lukisan pemandangan mulai populer. Pada masa dinasti Sui dan Tang, lukisan semakin dikembangkan hingga pada masa lima dinasti dan dinasti Song, lukisan bergambar orang menjadi kurang umum, lukisan pada masa itu didominasi oleh gambar pemandangan, bunga dan burung. Dan pada masa dinasti Yuan, Ming dan Qing, Lukisan retro menjadi sangat populer, menenggelamkan lukisan potret manusia dan pemandangan
Seni melukis Tiongkok diawali dengan perkembangan teknik menulis Tiongkok, dimana karakter huruf Tiongkok merupakan piktograf atau berupa gambar-gambar. Di dalam seni melukis Tiongkok, ada berbagai macam variasi goresan kuas antara lain goresan pendek, panjang, goresan yang tipis atau yang tebal, kering maupun basah, ringan, berat dan lain sebagainya, sama halnya dengan teknik goresan seni kaligrafi Tiongkok. Dan yang terpenting dalam melukis ala Tiongkok adalah kemampuan pelukis untuk dapat menangkap inti utama dan jiwa dari obyek yang akan dilukis lebih dari sekedar meniru kealamiahan obyek tersebut.
Kategori lukisan Tiongkok
1. Potret, subyeknya adalah orang
2. Komposisi burung dan bunga, subyeknya berupa bunga, rumput, bambu, batu, burung, ikan dan serangga serta hewan lainnya.
3. Pemandangan, berupa gambar alam yang indah
158
Teknik melukis Tiongkok
1. Lukisan Gongbi, atau bisa juga disebut sebagai gaya detil yakni lukisan yang memiliki goresan kuas rapi serta sangat detil. Gaya ini telah ada sejak jaman kuno dan masih terus dipakai oleh seniman Tiongkok hingga jaman kekaisaran Sun, meskipun saat itu teknik melukis yang lain telah muncul yakni teknik Xieyi. Gaya melukis ini diawali dengan membuat garis luar (outline) dengan tinta dan kemudian diberi warna dengan cat dengan sangat perlahan dan hati- hati agar detailnya tampak menyerupai aslinya.
2. Lukisan Xieyi, lukisan dengan goresan kurang jelas, lebih berdasarkan pada suasana dan dorongan hati pelukis. Gaya ini bisa juga disebut sebagai gaya spontan. Dipengaruhi oleh perkembangan seni kaligrafi dan puisi Tiongkok. Menunjukkan kealamiahan obyek yang dilukis dengan memanipulasi goresan kuas serta keahlian si pelukis itu sendiri, seringkali menggunakan metafora untuk menampilkan inti dan jiwa obyek yang dilukis tanpa harus menunjukkan detail yang rumit.
Gambar 4.1 Contoh Lukisan Tiongkok Xie Yi. Oleh Lian Quan Zhen Sumber: Chinese Watercolor Techniques, Cincinnati, Ohio: North Light
Books.
159
Gambar 4.2 Contoh Lukisan Tiongkok Xie Yi. Oleh Lian Quan Zhen Sumber: Chinese Watercolor Techniques, Cincinnati, Ohio: North Light
Books.
Gambar 4.3. Alat Lukis Tiongkok
Sumber: : Chinese Watercolor Techniques, Cincinnati, Ohio: North Light Books.
160
Gambar 4.4. Alat Lukis Tiongkok
Sumber: : Chinese Watercolor Techniques, Cincinnati, Ohio: North Light Books.
Gambar 4.5. Beberapa Teknik Goresan Seni Lukis Tiongkok Sumber: Chinese Watercolor Techniques, Cincinnati, Ohio: North Light
Books.
161
Lukisan tiongkok merupakan perpaduan antara unsur puisi, kaligrafi, segel dan gambar. Sebuah puisi atau kata-kata bijak seringkali ditulis di dekat sebuah lukisan, keberadaan keduanya saling memperkaya makna di balik lukisan tersebut. Sebuah segel pun ditambahkan pada karya-karya tersebut untuk menambahkan hiasan dan keseimbangan pada lukisan.
Tidak mudah menguasai teknik melukis Tiongkok sebab membutuhkan keterampilan dan guratan yang istimewa. Intinya adalah penggambaran mata yang bagus dan jelas agar gambar menjadi lebih hidup. Selain itu tinta merupakan unsur yang paling penting dan penggunaan warna juga mendukung hasil akhir lukisan sebagai pelengkap.pewarnaan pada lukisan tiongkok berbeda dengan lukisan barat, pelukis Tiongkok tidak memberikan warna dengan mempertimbangkan kondisi cahaya. Ruang putih adalah bagian dari lukisan, pelukis menganggap ruang tersebut adalah ruang imajinasi untuk menambah kehidupan lukisan. Bidang putih dan kosong tersebut banyak dijumpai pada lukisan Tiongkok.
4.1.2 Gambar dan Foto Pendukung
4.1.2.1 Pakaian Tiongkok Jaman Dahulu
Gambar 4.6. Pakaian Tradisional Wanita
Sumber:http://www.achinatravel.com/travel_China/Feature/Chinese_Ch eongsam.asp
162
Gambar 4.7. Gambar Pakaian Pendekar dan Pesilat
Sumber:http://www.achinatravel.com/travel_China/Feature/chinese_kun gfu.asp
Gambar4.8. Pakaian Kaisar dan Permaisuri
163
Gambar 4.9. Gambar Pakaian Wanita
Gambar 4.10. Gambar Pakaian Pria dan Prajurit
Gambar 4.11. Gambar Pakaian Pengantin Tiongkok
164
Gambar 4.12. Lukisan Kisah Samkok Sumber: Koleksi Pribadi
Gambar 4.13. Gambar Kartun Khas Tiongkok Sumber: Koleksi Pribadi
Gambar 4.14. Gambar Pernak-Pernik Khas Tiongkok Sumber: Koleksi Pribadi
165
Gambar 4.15. Gambar Pernak-Pernik Khas Tiongkok Sumber: Koleksi Pribadi
Gambar 4.16. Gambar Motif Kain Khas Tiongkok Sumber: Chinese Patterns, Amsterdam: The Pepin Press.
166
4.2. Thumbnail dan Tighttissue
Gambar 4.17. Thumbnail dan Tightissue, gambar master
Gambar 4.18. Thumbnail dan Tightissue, gambar master
167
Gambar 4.19. Thumbnail dan Tightissue, gambar master
Gambar 4.20. Thumbnail dan Tightissue, gambar master
168
Gambar 4.21 Thumbnail dan Tightissue, gambar master
Gambar 4.22. Thumbnail dan Tightissue, gambar master
169
Gambar 4.23. Thumbnail dan Tightissue, gambar master
Gambar 4.24. Thumbnail dan Tightissue dekoratif khas Tiongkok
170
Gambar 4.25. Tighttissue poster, katalog dan halaman isi
171
4.3. Final Desain
4.3.1. Final Desain Cergam
Gambar 4.26. Cover, Halaman Judul dan halaman persembahan
172
Gambar 4.27. Halaman paling depan, halaman 1-2, 3-4.
173
Gambar 4.28. Halaman 5-6, 7-8, 9-10
174
Gambar 4.29. Halaman 11-12, 13-14, 15-16
175
Gambar 4.30. Halaman 17-18, 19-20, 21-22
176
Gambar 4.31. Halaman 23-24, 25-26, 27-28
177
Gambar 4.32. Halaman 29-30, 31-32, 33-34
178
Gambar 4.33. Halaman 35-36, 37-38, 39-40
179
Gambar 4.34. Halaman 41-42, 43-44, 45-46
180
Gambar 4.35. Halaman 47-48, 49-50, 51-52
181
Gambar 4.36. Halaman 53-54, 55-56, 57-58
182
Gambar 4.37. Halaman 59-60, 61-62, 63-64
183
Gambar 4.38. Halaman 65-66, 67-68, 69-70
184
Gambar 4.39. Halaman 71-72, 73-74, 75-76
185
Gambar 4.40. Halaman 77-78, 79-80, 81-82
186
Gambar 4.41. Halaman 83-84, 85-86, 87-88
187
Gambar 4.42. Halaman 89-90, 91-92, 93-94
188
Gambar 4.43. Halaman 95-96, 97-98, 99-100
189
Gambar 4.44. Halaman 101-102, 103-104, 105-106
190
Gambar 4.45. Halaman 107-108, 109-110, 111-112
191
Gambar 4.46. Halaman 113-114, 115-116, 117-118
192
Gambar 4.47. Halaman 119-120, 121-122, 123-124
193
Gambar 4.48. Halaman 124-126, 127-128, 129-130
194
Gambar 4.49. Halaman 131-132, perlengkapan permainan serta halaman paling akhir.
195
4.3.2. Final Desain Poster
Gambar 4.50. Final Desain Poster
196
4.3.3. Final Desain Katalog
Gambar 4.51. Final Desain Poster
197
Gambar 4.52. Foto Final Desain Katalog
4.3.4. Final Desain Merchandise 4.3.4.1 Boneka
Gambar 4.53. Final Desain Boneka Maskot
198
4.3.4.2. Backdrop
Gambar 4.54. Final Desain Backdrop
4.3.4.3. Elemen Pendukung Lainnya
Gambar 4.55. Final Desain Tempat Sumpit dan sticker sumpit
199
Gambar 4.56. Final Desain Sticker
Gambar 4.57. Foto Final Desain Merchandise Pendukung: Sumpit dan sticker
200
Gambar 4.58. Final Desain Sticker Lampion
Gambar 4.59. Final Desain Merchandise Pendukung: Lampion
201
4.4. Mock Up Karya Final
Gambar 4.60. Mock Up Buku Cergam
Gambar 4.61. Mock Up Buku Cergam dan Merchandise-nya