• Tidak ada hasil yang ditemukan

9 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "9 Universitas Kristen Petra"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

9 Universitas Kristen Petra

2. TINJAUAN TEORI DAN ANALISA

2.1. Tinjauan Teori-Teori Fotografi 2.1.1. Desain Garfis

Hakim, (par 1-6) Sebelum merancang sebuah buku, tentunya harus mengetahui pengetahuan tentang desain yaitu tepatnya desain grafis. Desain grafis adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) ilmu terapan yang dapat memberikan kebebasan kepada sang perancang untuk memilih, menciptakan, atau mengatur elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis di atas suatu permukaan dengan tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan.

Desain grafis umumnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman, dan lain-lain.

Ada beberapa tokoh menyatakan pendapatnya tentang desain grafis antara lain menurut Suyanto desain grafis didefinisikan sebagai:

aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri. Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan, dan lingkungan grafis, desain informasi, dan secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi.

Sedangkan Jessica Helfand mendefinisikan desain grafis sebagai

kombinasi kompleks kata-kata dan gambar, angka-angka dan grafik, foto- foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-eleman ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna, mengejutkan atau subversif atau sesuatu yang mudah diingat.

Menurut Danton Sihombing desain grafis adalah :

mempekerjakan berbagai elemen seperti marka, simbol, uraian verbal yang divisualisasikan lewat tipografi dan gambar baik dengan teknik fotografi ataupun ilustrasi. Elemen-elemen tersebut diterapkan dalam dua fungsi, sebagai perangkat visual dan perangkat komunikasi.

Menurut Michael Kroeger visual communication (komunikasi visual) adalah :

(2)

10 Universitas Kristen Petra

latihan teori dan konsep-konsep melalui terma-terma visual dengan menggunakan warna, bentuk, garis dan penjajaran (juxtaposition).

Warren dalam Suyanto memaknai desain grafis sebagai suatu terjemahan dari ide dan tempat ke dalam beberapa jenis urutan yang struktural dan visual.

Sedangkan Blanchard mendefinisikan desain grafis sebagai:

suatu seni komunikatif yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran visual pada segala permukaan.

Kategori Desain Grafis Secara garis besar, desain grafis dibedakan menjadi beberapa kategori :

1. Printing (Percetakan) yang memuat desain buku, majalah, poster, booklet, leaflet, flyer, pamflet, periklanan, dan publikasi lain yang sejenis.

Web Desain: desain untuk halaman web.

2. Film termasuk CD, DVD, CD multimedia untuk promosi.

Identifikasi (Logo), EGD (Environmental Graphic Design) : merupakan desain profesional yang mencakup desain grafis, desain arsitek, desain industri, dan arsitek taman.

3. Desain Produk, Pemaketan dan sejenisnya. (Zainal Hakim, par 1-6)

2.1.2. Layout

Mendesain sebuah buku tentunya tidak lepas dari ilmu layout. Layout menurut Amborse & Harris, (par 1) adalah:

Penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.

Menurut Frank F Jefkin (dikutip dalam “Konsep Desain” par 6), untuk mendapatkan layout yang baik diperlukan adanya:

(3)

11 Universitas Kristen Petra

1. Kesatuan komposisi yang baik dan enak untuk dilihat;

2. Variasi, agar tidak monoton / membosankan;

3. Keseimbangan dalam layout sehingga terlihat sepadan, serasi dan selaras;

4. Irama, yang berupa pengulangan bentuk atau unsur-unsur layout dan warna;

5. Harmoni adalah keselarasan atau keserasian hubungan

antara unsur-unsur yang memberikan kesan kenyaman dan 15 keindahan;

6. Proporsi, yang merupakan suatu perbandingan;

7. Kontras, yang merupakan perpaduan antara warna gelap dan terang.

2.1.2.1. Grid System

Menurut Hakim dikutip dalam Layout Design (par 2) Grid system adalah:

Sebuah grid diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan penataan elemen-elemen visual dalam sebuah ruang. Grid systems digunakan sebagai perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Melalui grid system seorang perancang grafis dapat membuat sebuah sistematika guna menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah kompisisi yang sudah diciptakan. Tujuan utama dari penggunaan grid systems dalam desain grafis adalah untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetik.

2.1.2.2. The Golden Section

Menurut Hakim dikutip dalam Layout Design (par 3)

(4)

12 Universitas Kristen Petra

Sebelum membuat grid, diperlukan sebuah halaman untuk diletakkan. Di bidang seni grafis, proporsi agung menjadi dasar pembuatan ukuran kertas dan prinsip tersebut dapat digunakan untuk menyusun keseimbangan sebuah desain. Proporsi agung sudah ditemukan sejak jaman kuno untuk menghadirkan proporsi yang sangat sempurna dan indah. Sebuah garis dibagi dengan perbandingan mendekati rasio 8 : 13 berarti bahwa jika garis yang lebih panjang dibagi dengan garis yang lebih pendek hasilnya akan sama dengan pembagian panjang garis utuh sebelum dipotong dengan garis yang lebih panjang tadi. Proporsi agung juga dikenal dalam istilah deret bilangan fibonacci yaitu deret bilangan yang setiap bilangannya adalah hasil jumlah dari dua bilangan sebelumnya dan di mulai dari nol. Deret bilangan ini memiliki rasio 8 : 13 yaitu rasio proporsi agung. Bilangan ini sering dipakai dalam pengukuran bangunan, arsitektur, karya seni, huruf hingga layout sebuah halaman karena proporsinya yang harmonis. 2:3, 5:7, 8:13, 21:34, 55:89, 144:233, 377...

Sebuah obyek yang mempunyai proporsi agung mampu sekaligus memuaskan mata dan tercermin pada benda-benda alam. Ujung daun pakis dan spiral dalam rumah keong adalah contoh yang paling populer.

2.1.2.1. Layout Buku

Semua pekerjaan desain melibatkan penyelesaian masalah baik visual maupun tingkat organisasi gambar, simbol, bidang teks, headlines,tabel data, semua bagian-bagian ini harus terkomunikasikan dengan baik. Grid merupakan pendekatan untuk menyusun bagian-bagian ini dengan baik. Grid memperkenalkan tata letak yang sistematis. Tipe penyampaian informasi yang istimewa dan mempermudah navigasi pembaca. Menggunakan teknik grid desainer dapat menyusun tata letak informasi yang sangat banyak, seperti pada buku maupun katalog serial. Dalam substansial memerlukan waktu yang lebih singkat karena banyak pertimbangan desain mengacu pada pembuatan struktur grid. Grid juga memungkinkan banyak individual berkolaborasi dengan proyek yang sama atau pada serangkaian proyek yang terkait dari waktu ke waktu, tanpa mengorbankan visual yang didirikan dari satu proyek ke berikutnya. Grid mengandung penjajaran yang berbeda berdasarkan hubungan yang berfungsi

(5)

13 Universitas Kristen Petra

sebagai penyebaran elemen diseluruh format. Setiap grid mengandung bagian dasar yang sama, betapapun kompleksnya grid tersebut setiap bagian memiliki peran yang spesifik, setiap bagian dapat dikombinasikan sesuai kebutuhan atau dihilangkan dari struktur secara keseluruhan menurut kebijaksanaan desainer, bagaimana desainer menafsirkan informasi yang dibutuhkan dari materi. Grid-grid dasar menurut Timothy Samara dalam bukunya “Making and Breaking The Grid”

dibagi menjadi 4 yaitu Manuscript Grid, Column Grid, Modular Grid, Hierarchial Grid. (Samara 22)

Menurut Samara blok atau disebut juga Manuscript grid, grid yang secara struktural paling sederhana diantara grid-grid yang lain. Sesuai dengan namanya, struktur dasarnya adalah area persegi besar yang memakan sebagian dari halaman.

Tujuan grid ini adalah untuk mengakomodasi teks yang berkepanjangan, seperti buku atau esai panjang. Bahkan dengan struktur sederhana, penyusunan harus dilakukan oleh perancang sehingga jenis kontinyu dapat dibaca dengan nyaman, halaman demi halaman. Hal ini penting untuk melibatkan pembaca dan untuk menjaga mata dari melelahkan terlalu cepat saat membaca panjang.berikut ini contoh manuscript grid dan penerapanya. (Samara 26)

Gambar 2.1. Manuscript Grid Sumber: Making and Breaking the Grid

Grid kolom adalah salah satu grid sederhana dan sering digunakan dalam surat kabar dan majalah yang memiliki tenggat waktu yang pendek dan hanya terbit dalam jangka waktu yang pendek. Sebuah grid kolom sederhana sangat fleksibel dan dapat dimanfaatkan untuk efek yang besar. Situs web yang

(6)

14 Universitas Kristen Petra

dirancang dengan grid yang ketat sangat mudah diakses dan mudah dinavigasi.

Column Grid yang tepat tidak menghalangi tata letak yang dinamis pada spread tertentu skalanya mengubah elemen tipografi menggagalkan grid.Column Grid sangat fleksibel dan dapat digunakan untuk memisahkan berbagai jenis informasi.

Lebar kolom tergantung pada ukuran dari tipe berjalan (running type). Tujuan desainer harus menemukan lebar yang dapat menampung sejumlah karakter per baris. Jika kolom Anda terlalu sempit, kemungkinan tanda hubung akan berlebihan. Pada ekstrem yang lain, kolom terlalu lebar akan membuat sulit bagi pembaca untuk menemukan awal dari garis berurutan. (Samara 27)

Gambar 2.2. Column Grid Sumber: Making and Breaking the Grid

Sebuah grid modular pada dasarnya adalah sebuah kotak kolom dengan sejumlah besar garis aliran horisontal, yang membagi kolom menjadi baris, menciptakan modules.Modules bisa vertikal atau horizontal secara proporsional, dan keputusan ini dapat berhubungan dengan jenis gambar yang terorganisir.

Proporsi margin harus dipertimbangkan dalam kaitannya dengan modul dan selokan yang memisahkan mereka. Sebuah grid modular juga cocok untuk desain informasi tabular, seperti grafik, bentuk atau sistem navigasi. Pengulangan modul membantu untuk membakukan ruang di meja dan dapat digunakan untuk mengintegrasikan mereka dengan teks dan gambar sekitarnya. Grid modular memiliki sedikit dari sebuah kultus berikut karena akarnya berada dalam

(7)

15 Universitas Kristen Petra

pemikiran rasionalis dari Bauhaus dan Swiss Style International antara 1950-an dan 1980-an. Satu catatan terakhir, jaringan apapun hanya benar-benar sukses jika desainer naik di atas keseragaman struktur dan menggunakannya untuk menciptakan sesuatu yang dinamis. Sangat penting untuk diingat grid adalah panduan tak terlihat. Grid tidak membuat layout kusam. (Samara 28)

Gambar 2.3. Modular Grid Sumber: Making and Breaking the Grid

Terkadang visual dan informasi memerlukan proyek yang membutuhkan grid aneh yang tidak termasuk dalam kategori manapun. Grid ini menyesuaikan kebutuhan informasi yang diorganisasikan. Tetapi tetap berdasarkan peletakan yang intuitif dari penjajaran yang disesuaikan variasi proporsi element, daripada selang yang berulang-ulang. Lebar kolom maupun selang diantara kolom cenderung bervariasi. Mengembangkan hierarchical grid dimulai dari pembelajaran berbagai elemen interaksi optik di posisi yang berbeda secara spontan dan dengan menentukan struktur yang dirasionalkan yang mengkoordinasikan mereka. perhatian terhadap nuansa perubahan ukuran berat dan perubahan posisi pada halaman dapat menghasilkan suatu armatur yang berulang lebih dari beberapa halaman. Kadang-kadang jaringan hirarkis menyatukan elemen berbeda atau menciptakan suprastruktur yang menentang unsur-unsur organik dalam format contoh tunggal seperti poster. Sebuah grid hirarkis juga dapat digunakan untuk menyatukan sisi paket atau untuk membuat arragements visual baru jika mereka ditampilkan dalam kelompok. (Samara 29)

(8)

16 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.4. Hierarchical Grid Sumber: Making and Breaking the Grid

Sebuah grid benar-benar berhasil jika secara keseluruhan masalah literal telah berhasil. Bahaya terbesar dari menggunakan grid adlah terlalu menuruti aturan-aturan grid itu sendiri. Perlu diketahui bahwa grid adalah panduan yang tidak terlihat yang ada di bawah tingkat tata letak. Konten berada pada tingkat atas, terkadang terpaksa atau bebas untuk dirubah. Ketika grid telah selasai diletakan, baiknya menyusun semua material spread by spread untuk melihat berapa banyak yang menojol di setiap spreadnya. Sebuah Story board dari sebuah thumbnail untuk setiap spread di dalam proyek (atau setiap frame dari animasi atau setiap lembar dari halaman web) akan sangat membantu untuk mendapatkan makna sebuah konten dan menafsirkan kemana arah sebuah konten tersebut.

Konten dan imagery harus tetap dikembangkan dan setiap spread harus terlihat berkesinambungan dengan yang lain. Disini desainer dapat mengujicoba variasi layout didalam grid dan melihat hasilnya dalam kondisi mencoba-coba irama dari layout. Akan ada logika visual bagaimana elemen berinteraksi dengan grid dari halaman ke halaman. Sebagai contoh apakah elemen pictorial melakukan alternatif posisi dari satu spread ke spread yang lain? Apakah ada ritme bagaimana gelap terang secara keseluruhan di setiap spread berhubungan dengan spread yang lain. Mungkin ada pembangunan secara bertahap dari simpel menuju ke susunan yang lebih kompleks atau tidak beraturan atau alternasi dinamis dari

(9)

17 Universitas Kristen Petra

kepadatan melampaui jarak spread. Dengan menciptakan logika yang berirama dan berurutan diantara spread dengan cara yang berhubungan dengan grid. Setiap Spread dapat memiliki presentasi visual yang berbeda-beda tetapi tetap bekerja sebagai bagian dari keseluruhan bagian. (Samara 30)

2.1.2. Fotografi

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan mediacahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya tidak ada foto yang bisa dibuat. Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).

Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma &

Speed disebut sebagai panjanan (exposure). Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi digital ISO. (Wikipedia, par)

2.1.2.1. Human Interest

Dalam perancangan buku fotografi yang akan dibuat ini akan menampilkan beberapa foto Human interest antara penduduk lokal dan wisatawan guna untuk meyakinkan pembaca tentang keramahan penduduk lokal Pulau Madura. Menurut Edi Chandara dalam artikel Kompasiana 28 October 2011:

Human Interest dalam karya fotografi sendiri kalau dijabarkan adalah menggambarkan kehidupan pribadi manusia atau interaksi manusia serta

(10)

18 Universitas Kristen Petra

ekspresi emosional yang memperlihatkan manusia dengan masalah kehidupannya, konsentrasi atau mencapai sebuah kesuksesan hidup, yang mana kesemuanya itu membawa rasa ketertarikan dan rasa simpati bagi para orang yang menyimak gambar tersebut. (Edy Chandra, par 2)

2.1.2.2. Fotografi Landscape

Dalam perancangan buku fotografi ini akan menggunakan teknik-teknik fotografi landscape, karena objek perancangan buku fotografi ini berupa Pantai tentunya akan banyak mengekspos keindahan-keindahan pantai yang sangat cocok menggunakan teknik fotografi landscape. Pengertian sederhana dari landscape photography adalah fotografi pemandangan alam. Atau dalam pengertian lain adalah salah satu jenis fotografi yang merekam keindahan alam, namun ada pula yang mengkombinasikan dengan yang lain seperti manusia, hewan dan yang lainnya, tapi tetap yang menjadi fokus utamanya adalah alam.

Untuk mendapatkan foto landscape yang bagus banyak faktor yang mempengaruhinya seperti kamera dan lensa yang digunakan, aperture yang akan mempengaruhi tingkat depth of field atau tingkat ketajaman keseluruhan suatu gambar. semakin menyeluruh dan tajam foto kita semakin bagus foto landscape kita. (Lanscape Fotografi, par 1)

2.1.2.3. Komposisi

Komposisi adalah seni menyusun elemen dalam frame yang membuat suatu foto enak dipandang. Memilih elemen yang akan digunakan dan mengkomposisikanya adalah keputusan kita. Garis dan bentuk adalah elemen penting dalam komposisi. Garis menarik mata pengamat ke dalam atau ke luar frame. Mereka meberikan arah. Sebuah Kurva S (kurva yang membentuk huruf S) tampil berkelok pada suatu frame, menggiring mata pengamat lebih dalam lagi memasuki frame, sementara garis lurus menggiring secara langsung. Kurva memberikan kesan fleksibel, sehingga memberika kesan dinamis dan tenang.

sementara garis lurus berkesan lebih kaku. Garis menggiring mata memasuki frame menuju obyek (leading lines). Saat sebuah foto dikomposisikan dengan

(11)

19 Universitas Kristen Petra

indah, leading lines-nya menuntun pandangan sesuai komposisi tersebut. Garis panduan tersebut bisa saja tampil menonjol sehingga menciptakan jalur yang tegas pada obyek, atau tampil dengan halus dan tidak terlalu kentaragaris lurus membawa kesan keras, tegas, dan terkadang statis.

Garis diagonal dapat menciptakan elemen grafis saat mereka saling berkait. Penggabungan garis lurus dan garis diagonal memberikan kesan jarak atau vanishing point (titik hampa). Bentuk adalah hasil penggabungan beberapa garis yang menghasilkan lingkaran, segitiga, segiempat, dan lain sebagainya.

Garis dapat menggiring mata pengamat pada suatu bentuk, memberikan makna pada foto anda. Pola adalah garis atau bentuk yang berulang yang menjadi fondasi bagi suatu foto.

Garis lurus pada foto bisa tampil secara horizontal maupun vertikal. Garis horizontal memberikan kesan tenang dan statis dalam sebuah foto. Kadang garis- garis membagi foto dalam beberapa bagian, membuat mata pengamat melihat kedalam tiap bagian. Garis horizontal juga mampu mengakhiri atau menutup leading lines. Sebaliknya, garis vertikal memberikan kesan tinggi dan tegas, secara langsung menuntun mata pengamat pada frame. Saat membuat suatu komposisi yang tegas dengan garis-garis lurus, sebaiknya memposisikan kamera ditengah-tengah komposisi agar foto tampak simetris. Garis vertikal juga berfungsi sebagai leading lines atau obyek itu sendiri. Pola adalah elemen grafis yang berulang-ulang tampil dalam frame. Garis atau bentuk yang berulang-ulang tampil membentuk pola. Penggunaan garis dan bentuk lainya adalah dengan mengkomposisikan lapisan pada scene untuk menciptakan kedalaman visual.

Framing adalah memakai elemen yang kita temui di sekitar obyek sebagai bingkai alami.

Peletakan obyek foto pada frame memberikan kesan yang berbeda. Rule of third membagi suatu frame dengan dua garis vertikal dan dua garis horizontal sehingga terdapat sembilan persegi panjang yang ukuranya sama dalam satu frame. Obyek foto diletakan pada salah satu dari empat titik pertemuan garis-garis tersebut. Bila menurut anda aturan ini sesuai dengan kondisi scene di hadapan anda, lakukanlah. Aturan lainya menyarankan untuk tidak meletakan obyek tepat di tengah-tengah frame. Walaupun saran ini belum tentu sesuai untuk situasi

(12)

20 Universitas Kristen Petra

umum, namun salah satu komposisi terkuat dihasilkan dengan meletakan obyek tepat di tengah, yaituhampir memenuhi frame. Komposisi ini membuat foto menyampaikan pesan secara langsung. (Laurie Excell, 81-146)

2.1.2.4. Cahaya

Cahaya adalah faktor kunci dalam fotografi tanpa cahaya tidak ada fotografi. Fotografi sendiri memiliki arti “melukis dengan cahaya”. Cahaya memiliki kualitas, kuantitas, warna dan arah yang menampilkan bentuk, tekstur, dan karakter pada suatu karya foto. Salah satu pencahayaan yang sangat bagus untuk fotografi landscape adalah pada saat Golden Hour. Golden hour adalah dimana matahari berada di posisi rendah, baik sesudah terbit maupun sebelum terbenam, dimana cahayanya terasa lembut, menjadi waktu yang sempurna untuk mengabadikan tekstur. Foto yang dihasilkan pada waktu ini terasa bagus karena kontras yang dihasilkan tidak terentang terlalu jauh. Lightning pada Golden hour juga bermanfaat untuk pemotretan portrait. Pencahayaan pada waktu tersebut menampilkan tekstur dan kontras yang cukup pada wajah. Sinar matahari tampak membuat kulit lebih lembut atau “mengangkat” detail kerut pada wajah. Bila bermaksud untuk membuat foto dengan sesedikit mungkin bayangan atau mengabadikan sesuatu yang dingin dan tandus, lebih cocok memotret pada siang hari bolong dimana kontras menjadi terlalu tajam. Tidak ada waktu tertentu yang secara absolut buruk bagi fotografi. Semua tergantung dari apa yang hendak kita abadikan, Tipe pencahayaan yang sesuai dengan kesiapan terhadap pencahayaan dari alam.(Laurie Excell 57, 158-159)

2.1.2.5. Studium dan Punctum

Untuk membuat karya fotografi yang mempunyai makna yang mendalam diperlukan teori Studium dan Punctum. Foto yang baik tidak hanya sekedar gambar, namun dapat mewakili dan menceritakan sebuah kejadian, peristiwa atau situasi. Studium berasal dari bahasa latin yang dalam konteks ini mengandung makna, penilaian secara umum atau pemahaman secara intelektual dari sebuah foto. Untuk mengembangkan definisi tersebut di tambahkan bahwasanya foto yang menimbulkan respon studium memiliki komposisi harmonis yang menyampaikan pesan tertentu dan membuat pengamat memahami nilai atau

(13)

21 Universitas Kristen Petra

kualitas yang disandang foto tersebut. Perasaan yang dirasakan oleh pengamat bukan suka atau tidak suka, tetapi lebih kepada keberhasilan mereka dalam menangkap makna yang ingin disampaikan fotographer saat memotret foto tersebut. Studium tampil pada foto yang mudah dipahami, banyak stok foto dari genre travel, llivestyle, portraits, sports, street scene, landscape, dan wildlife masuk dalam kategori ini.

Punctum memiliki kualitas yang melampui studium. Foto dengan kategori Punctum menyusup lebih jauh kedalam kesadaran pengamat. Bila Studium menyampaikan pesan dengan volume sedang, maka Punctum menyampaikan pesan dengan volume yang lebih tinggi. Punctum lebih sulit dihasilkan, kadangkala terjadi tanpa direcanakan, anda harus menyatukan elemen-elemen dalam scene dan menganalisa foto secara keseluruhan untuk dapat menghasilkan respon seperti ini. Punctum menjadi hasil yang dicari para fotographer, foto dalam kategori ini biasanya memenangkan penghargaan, diminati kolektor foto dan dipilih menjadi cover majalah.(David Brommer, 215-216)

2.1.2.6. Positive dan Negative Space

Menurut David Bromer Positive space adalah bagian dari frame yang diisi oleh obyek atau elemen seperti garis, warna, dan bentuk. Positive space biasanya dikelilingi oleh negative space seperti langit, permukaan air, atau background polos. Obyek dalam sebuah foto berperan sebagai positive space. Pandangan pengamat akan menjelajah sebuah foto dan berhenti pada bagian yang disebut sebagai positive space. Kemudian pikiran akan mengenali bentuk atau obyek pada positive space dan mulai menganalisa apa yang ingin disampaikan fotografer dengan komposisi tersebut. Pengamat lalu menyimpulkan foto ini memiliki Studium sehingga menarik perhatian. Bagian background yang polos dari sebuah foto berfungsi sebagai negative space, kebalikan dari positive space.

Foto tampil lebih baik saat negative space condong memasuki area positive space. Area interusi ini disebut aliran negative space, layaknya aliran sungai, aliran ini membuat mata pengamat mengikuti kelokanya, menyerap detail dari bagian frame yang lain. Menggunakan negative space untuk melingkupi obyek selalu menjadi tip yang tepat untuk membuat foto tampil lebih menarik.

(14)

22 Universitas Kristen Petra

Foreground adalah elemen lain yang wajib untuk diperhatikan. Bagaimana foreground dapat berkontribusi pada penggunaan positive dan negative space.

Foreground dapat dikatakan sebagai positive space bila memiliki detail, Foreground juga berfungsi sebagai negative space bila tampil dengan detail minim dan secara komposisi mendukung obyek utama. Penggunaan foreground termasuk perlu, karena foreground menyampaikan informasi skala, posisi memotret, dan berfungsi sebagai elemen yang mendukung komposisi. Selain itu foreground juga meningkatkan kompleksitas dari sebuah foto.

Harmoni terasa saat positive dan negative space dari sebuah foto tampil seimbang. Foto akan terlihat lebih dramatis bila warna didalamnya sangat minim dan negative space secara dominan berwarna gelap atau terang. Negative space harus diatur sedemikian hingga “mengepung” positive space. Kadangkala harus mengatur posisi untuk mendapatkan sudut yang tepat, atau bahkan mengatur obyek agar menampilkan gestur atau posisi yang sesuai untuk mendapatkan harmoni antara positive dan negative space. (David Brommer, 218-222)

2.1.2.7. Warna

Menurut majalah Hedgecoe :

Warna juga merupakan elemen penting karena dapat menarik respon emosional dan psikologis yang kuat. Warna yang berbeda berhubungan dengan suasana hati yang berbeda-sehingga Anda dapat membuat perasaan kegembiraan dan energi dengan beberapa warna, tetapi juga udara ketenangan dengan yang lain.(38)

Singkatnya warna dapat membangkitkan emosi, saat foto dilihat orang yang melihat akan memahami emosi warna, kemudian akan timbul perasaan dalam diri berkaitan dengan warna yang tampil dalam foto. Pada perancangan buku foto yang akan dibuat akan menampilkan warna-warna yang cerah dan lembut seperti warna hijau pada daun warna pasir putih yang sedikit kekuningan dan warna cerah pada tempat bermain anak-anak dan kostum yang digunakan pada kuda. Warna-warna melambangkan ketenangan, kedamaian, dan keceriaan yang terdapat pada Pantai Slopeng ini.

(15)

23 Universitas Kristen Petra

2.1.2.8. Perspektif Menurut Hedgecoe :

Perspektif adalah salah satu properti yang penting yang bisa digunakan untuk memanipulasi dengan tujuan untuk mebuat perasaan kedalaman yang kuat. Perspektif sebenarnya adalah serangkaian trik yang berbeda yang digunakan oleh otak manusia untuk memutuskan jarak, untuk mengenali objek mana yang lebih dekat dan objek mana yang lebih jauh.(68)

Dalam perancangan yang akan dibuat akan menampilkan perspetif garis pantai, yaitu batas pasir pantai dengan air laut membentuk “garis” secara diagonal.

Komposisi seperti ini foto akan memiliki dimensi, sehingga nampak lebih hidup.

2.1.2.9. Skala

Menurut Hedgecoe:

Ukuran fisik suatu wujud akan sulit untuk diceritakan dari foto sendiri.

Untuk alasan ini, akan sangat berguna menyediakan semacam skala objek untuk memberikan patokan bagi orang yang melihat foto seberapa besar dan seberapa kecil objeknya.”(87)

Pada perancangan yang ini, saya memasukan figur manusia dalam komposisi foto supaya Audience buku foto ini akan memahami seberapa luas dan lebar Pantai Slopeng ini.

2.2. Tinjauan Permasalahan tentang Pantai Slopeng 2.2.1. Geografis Pantai Slopeng

Pantai Slopeng terletak di Kecamatan Dasuk, 21 km dari Pusat Kota Sumenep. Pantai ini memiliki ciri khas yaitu memiliki pegunungan pasir yang putih bersih, banyak ditumbuhi pohon siwalan, pohon kelapa, cemara udang, dan pohon kaktus. Para wisatawan dapat menikmati keindahan laut pantai utara Madura ini dari bukit-bukit pasir sambil bersantai di pendapa yang tersedia di sepanjang pantai ini.

Pantai Slopeng sangat luas dan panjang, panjangnya kurang lebih 6 km.

Arus laut Pantai Slopeng ini cukup tenang, tidak terlalu kuat, sehingga aman

(16)

24 Universitas Kristen Petra

untuk berenang dan bermain. Pantai Slopeng akan lebih indah saat senja.

Bayangan tubuh akan terlihat jelas saat berdiri di pantai dengan disinari cahaya senja. Pemandangan ini bagus diabadikan dalam kamera.

Untuk menunjang aktifitas kepariwisataan di lokasi ini, Pemkab Sumenep telah membangun beberapa fasilitas penunjang pantai, seperti Kantor, Kamar Bilas, Gazebo, Panggung Hiburan, Pesangrahan, Taman Bermain dsb. Untuk menuju Pantai yang satu ini para wisatawan bisa melewati beberapa akses jalan pantai Utara Kab. Sumenep. Akses tersebut bisa dilalui dari Pantai Lombang - Legung - Pantai Slopeng lewat jalan by pass yang sedang dibangun oleh pemerintah. atau bisa juga bisa melalui jalur Sumenep - Ambunten - Pantai Slopeng. Akses jalannya cukup bagus dan banyak tersedia jasa angkutan yang melalui pantai Slopeng. (“Pantai Slopeng” par 1-5)

Gambar 2.5. Peta Tempat Wisata Kabupaten Sumenep Sumber: www.eastjava.com

Berikut ini adalah tabel perbandingan jumlah penduduk kecamatan Dasuk yang merupakan kecamatan Pantai Slopeng dengan Kecamatan Batuputih dan Kecamatan Sumenep berdasarkan jenis kelamin.

(17)

25 Universitas Kristen Petra

Kecamatan/district

Penduduk/population Jumlah/

total

Rasio Jenis Kelamin Laki-

Laki/male

Perempuan/

Female

Dasuk 14.119 15.301 29.420 92,28

Sumenep 34.215 36.529 70.774 93,67

Batuputih 20.159 22.323 42.482 90,31 Tabel 2.1. Tabel Jumlah Penduduk Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin

Number of Population by Sex Ratio

Sumber: Kabupaten Sumenep Dalam Angka 2010

2.2.2. Wawancara

Data yang diperoleh dari wawancara penduduk lokal di Pantai Slopeng yaitu mengenai apa saja mata pencaharian penduduk di sekitar Pantai Slopeng, dan kegiatan apa saja yang dilakukan di Pantai Slopeng ini, berikut hasil wawancaranya:

- Mata pencaharian penduduk di Kabupaten Sumenep mayoritas adalah Petani tembakau dan nelayan

- Pantai baru ramai jika pada hari libur sekolah dan hari minggu atau hari- hari libur lainya.

- Rata-rata pengunjung adalah anak-anak muda dan anak-anak kecil yang didampingi keluarganya.

- Ada persewaan Kuda yang sangat digemari oleh anak-anak kecil dan anak- anak muda yang sedang berpacaran.

2.2.3. Observasi

Hasil Observasi yang telah dilakukan pada penduduk lokal adalah mengenai kondisi dan keindahaan Pantai Slopeng, Keindahan pantai ini sangat khas, pantai ini memiliki gunung pasir yang sangat tinggi dan memiliki pasir putih yang lembut. Namun sayangnya fasilitas umum di Pantai ini kurang memadai karena kurang diperhatikan oleh pemerintah. Pantai ini tergolong pantai yang sepi pada hari minggu saja pengunjungnya kurang lebih hanya 30-40 orang saja. Pantai ini sangat panjang, Pantai ini membentang sekitar 6 km. Sungguh merupakan

(18)

26 Universitas Kristen Petra

suatu pengalaman yang berbeda berkunjung ke pantai ini.Berikut ini foto-foto hasil observasi yang telah dilakukan

Gambar 2.6. Pengunjung Pantai Slopeng

Gambar 2.7. Human Interest Patai Slopeng (Persewaan kuda dan penjual bakso)

Gambar 2.8. Gunung pasir Pantai Slopeng

(19)

27 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.9. Wisatawan Pantai Slopeng

Gambar 2.10. Human interest Penduduk lokal dengan wisatawan

2.3. Analisa Data

Metode Analisis data yang digunakan pada perancangan ini adalah menggunakan metode 5W1H (what, where, when, who, why, how), karena perancangan buku fotografi mengenai Pantai Slopeng ini belum pernah dibuat, sehingga harus mengetahui apa yang menjadi pokok permasalahan sehingga perancangan ini dibuat.

What (apa) Permasalahan apa yang terjadi pada Pantai Slopeng sehingga perlu dipromosikan? Permasalahan yang terjadi adalah Pantai Slopeng ini kurang dipromosikan sehingga banyak orang yang belum mengetahui tentang keberadaan

(20)

28 Universitas Kristen Petra

serta keindahan pantai ini. Juga tetntang adanya stigma negatif yang keliru mengenai Pulau Madura dan penduduk lokalnya.

Why (mengapa) Mengapa Pantai Slopeng ini perlu dipromosikan? Pantai Slopeng ini perlu dipromosikan karena pantai ini adalah salah satu sektor pariwisata di Kabupaten Sumenep yang merupakan objek wisata pantai yang indah dan memiliki potensi untuk dikembangkan. Tentunya akan sangat disayangkan bila pantai ini dibiarkan terlantar dan tidak terawat begitu saja.

Diharapkan melalui perancangan ini dapat menarik wisatawan untuk berkunjung sehingga dapat meningkatkan perekonomian rakyat dan juga mningkatkan penghasilan asli daerah (PAD)

Who (siapa) Kepada siapa perancangan buku fotografi ini ditujukan?

Perancangan buku fotografi ini ditujukan kepada para wisatawan yang suka berpetualang, berwisata ke tempat-tempat wisata yang baru dan yang menyukai suasana yang sepi tentram dan damai. Dan juga kepada siapapun yang hendak mengetahui tentang keindahan Pantai Slopeng ini.

Where (dimana) Dimana perancangan buku fotografi ini diluncurkan?

Buku fotografi ini diluncurkan di seluruh wilayah Indonesia. Melalui toko-toko buku terkemuka seperti Gunung Agung, Gramedia, Toko buku Kwan, Toga Mas, Periplus, Trimedia.

When (kapan) Kapan waktu yang sesuai untuk peluncuran buku fotografi ini? Buku fotografi ini akan diluncurkan pada pertengahan tahun 2013 yaitu sektar bulan Juli-Agustus.

How (bagaimana) Bagaimana merancang media promosi Pantai Slopeng berupa buku fotografi yang kreatif, efektif dan informatif sehingga wisatawan mengetahui tentang keindahaan Pantai Slopeng dan akhirnya berkunjung ke pantai ini? Perancangan buku ini akan dibuat semenarik mungkin dan menampilkan keunikan-keunikan dari Pantai Slopeng yang tidak didapatkan di pantai-pantai yang lain.

(21)

29 Universitas Kristen Petra

2.4. Kesimpulan Analisis Data

Menurut analisis data yang telah dilakukan, Pantai slopeng ini kurang mendapatkan perhatian dari pihak pemerintah maupun masyarakat. Kurangnya fasilitas-fasilitas yang menunjang pada pantai ini disebabkan karena pantai ini kurang dikenal oleh masyarakat luas sehingga pihak pemerintah maupun swasta enggan berinvestasi di pantai ini. Sangat disayangkan, sesungguhnya pantai ini memiliki potensi yang sangat besar bila dikembangkan dan dirawat dengan baik, karena memiliki keindahan dan keunikan yang khas. Oleh sebab itu perlu dipromosikan salah satu diantaranya melalui media buku.

Gambar

Gambar 2.1. Manuscript Grid   Sumber: Making and Breaking the Grid
Gambar 2.2. Column Grid   Sumber: Making and Breaking the Grid
Gambar 2.3. Modular Grid  Sumber: Making and Breaking the Grid
Gambar 2.4. Hierarchical Grid  Sumber: Making and Breaking the Grid
+4

Referensi

Dokumen terkait

Data kualitatif adalah data yang berupa kalimat, kata, atau gambar. 23 Data yang dimaksud adalah data proses belajar mengajar, penerapan model kooperatif tipe Quick On

yang baik dengan banyaknya pertimbangan dari perbedaan, kebutuhan, pengalaman bahkan pengetahuan yang ada pada laki-laki dan perempuan akibat sosial lingkungannya,

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan manajerial pengurus Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan manajerial pengurus dan pelayanan

Pengumpulan data-data yang diperlukan untuk mencari titik optimal pada konsumsi bahan bakar untuk diesel engine dual fuel pada CNG carrier agar optimal dan

Sosiologi dimaksudkan untuk memberikan kompetensi kepada peserta didik dalam memahami konsep sosiologi seperti sosialisasi, kelompok sosial, struktur sosial, lembaga

Untuk mendapatkan izin dimaksud lembaga sosial keagamaan Islam dapat mengajukan permohonan kepada Kepala Kantor Wilayah setempat, dengan syarat - syarat sebagaimana

Perkebunan Nusantara V Riau sebelum dan sesudah menerapkan ISO9001:2000 dianalisis dengan Uji Beda Rata-rata Dependent Sample T-Test (Paired Sample T-Test). Untuk hipotesis

Bagi pembaca dapat menjadi suatu bahan referensi dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan evaluasi terhadap perlakuan akuntansi atas modal kerja bersih disesuaikan