• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan OSN Fisika 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembahasan OSN Fisika 2014"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Pembahasan Fisika

Pembahasan Nomor 1

a. kecepatan sesaat di titik D

Kecepatan sesaat adalah turunan pertama fungsi posisi x terhadap waktu t. Ingat di pelajaran matematika untuk titik maksimum fungsi syaratnya turunan fungsinya sama dengan nol. Jadi v = dx/dt = 0

b. kecepatan awal benda

Awal gerak benda hingga mendekati titik C, benda bergerak lurus beraturan sehingga kecepatannya selalu sama untuk titik-titik tersebut sama dengan kecepatan awal (grafiknya linear). Sehingga dari rumus GLB:

x = vot

vo = x/t = 5/4 = 1,25 m/s

c. kapan benda dipercepat ke kanan

Benda tidak dipercepat ke kanan, dari awal benda benda bergerak lurus beraturan, kemudian mulai melambat hingga detik-detik berikutnya.

Pembahasan Nomor 2

a. persamaan jarak tempuh A dan B sebagai fungsi dari waktu.

Mobil B bergerak lurus beraturan, kecepatannya selalu sama setiap waktu yaitu 4 m/s. Persamaannya jarak tempuhnya adalah kecepatan awal dikali waktu:

x(t) = 4t

Mobil A bergerak lurus berubah beraturan, dengan kecepatan awal vo = 2 m/s dan saat t = 4 s, kecepatannya adalah 4 m/s. Percepatan mobil A dicari dulu:

vt = vo + at 4 = 2 + 4a 4a = 2 a = 0,5 m/s2

Persamaan jarak untuk mobil A : x = vot + 1/2 at2

x = 2t + 1/2(0,5)t2

x = 2t + 1/4t2

(2)

x = 4t = 4(8) = 32 meter

c. sketsa kurva posisi kedua mobil terhadap waktu dalam satu gambar. Ambil selang waktu sejak kedua mobil berangkat hingga sesaat setelah mobil A menyusul mobil B.

Mobil B: x = 4t

t = 1 s → x = 4(1) = 4 m t = 2 s → x = 4(2) = 8 m t = 4 s → x = 4(4) = 16 m t = 6 s → x = 4(6) = 24 m t = 8 s → x = 4(8) = 32 m

Mobil A: x = 2t + 1/4t2

t = 1 s → x = 2(1) + 1/4(1)2 = 2,25 m

t = 2 s → x = 2(2) + 1/4(2)2 = 5 m

t = 4 s → x = 2(4) + 1/4(4)2 = 12 m

t = 6 s → x = 2(6) + 1/4(6)2 = 21 m

t = 8 s → x = 2(8) + 1/4(8)2 = 32 m

Grafik:

d. Jika setelah menempuh jarak 60 m mobil A melambat dengan besar perlambatan yang sama dengan besar percepatan ketika awal perjalanan, kapan dan di manakah mobil B berhasil menyusul mobil A?

Waktu yang diperlukan mobil A menempuh 60 m adalah: x = 2t + 1/4t2

60 = 2t + 1/4t2

(3)

(t + 20)(t - 12) = 0 Ambil t = 12 sekon.

Jarak tempuh A dan B masing-masing saat t = 12 s adalah xoA = 60 m

xoB = 4t = 4(12) = 48 m

Kecepatan mobil A dan B masing-masing t = 12 s adalah:

VtA = vo + at = 2 + (0,5)12 = 8 m/s → menjadi Vo untuk gerak sejak diperlambat

VB = 4 m/s konstan

Waktu yang diperlukan mobil B menyusul mobil A sejak diperlambat adalah xA = xB

xoA + VoA t - 1/2 a t2 = xoB + VB t

60 + 8t - 1/2 (0,5)t2 = 48 + 4t

12 + 4t - 1/4t2 = 0

t2 - 16t - 48 = 0

Dengan rumus ABC diperoleh t = (8 + 4√7) sekon

Dalam waktu (8 + 4√7) sekon tersebut jarak tempuh B adalah 4(8 + 4√7) = 32 + 16√7 meter. Sehingga dari awal gerak waktu yang diperlukan adalah 12 + (8 + 4√7) = 20 + 4√7 sekon pada jarak 48 + (32 + 16√7) = 80 + 16√7 m ≈ 122,33 m.

Cecking jarak tempuh mobil A dari mulai diperlambat untuk t = 8 + 4√7 sekon : x = Vot - 1/2 at2

x = 8 (8 + 4√7) - 1/2 (1/2)(8 + 4√7)2 = 148,66 - 86,33 ≈ 62,33 m

Jarak dihitung dari awal gerak dengan demikian adalah 60 + 62,33 = 122,33 m

Pembahasan Nomor 3

Langkah pertama set up sumbu x dan sumbu y terlebih dahulu, bisa diulang dahulu bagaimana menentukan jarak maksimum parabola pada bidang miring.

(4)

Untuk kasus seperti ini sumbu x berlaku GLBB, demikian juga sumbu y nya berlaku GLBB.

a. waktu tempuh bola antara pantulan pertama dan kedua.

Untuk menempuh tinggi maksimum (ymaks) yaitu saat vty = 0, diperlukan waktu:

Sehingga untuk menentukan jarak mendatar maksimum (xmaks) diperlukan waktu:

b. jarak antara pantulan pertama dan kedua. Jarak antara pantulan pertama dan kedua sama dengan jarak xmaksimum:

Pembahasan Nomor 4

Misalkan dari posisi seimbang roda (bentuk silinder) tertarik ke kanan sejauh x. Ada gaya pegas Fp = kx dan gaya gesek f, kemudian silinder berotasi ke arah kiri.

(5)

Etot = EPpegas + EKtranslasi + EKrotasi

Etot = 1/2 kx2 + 1/2 mv2 + 1/2 Iω2

dimana I = momen inersia silinder = ½ mr2 dan v = ω r

b. Frekuensi osilasi dari sistem ini Dari gerak rotasi silinder

Dari gerak translasinya silinder

Gabung i dan ii

dengan a = ω2 x maka diperoleh frekuensi osilasi silinder sebagai berikut:

Pembahasan Nomor 5

Vektor kecepatan masing-masing pecahan (kanan (+), kiri (-)) v1 = (-3i - vyj) m/s

v2 = (4i - vyj) m/s

Kedua vektor saling tegak lurus saat v1 ⋅ v2 = 0

sehingga

(-3i - vyj) ⋅ (4i - vyj) = 0

(6)

vy2 = 12

vy = √12

vy = 2√3

a) Waktu yang diperlukan

Dari gerak jatuh bebas pada sumbu y: vy = gt

2√3 = 10t t = 1/

5 √3 sekon

b) jarak kedua pecahan

Jarak kedua pecahan ditentukan dari gerakan pada sumbu x Δx = x2 - x1

= v2xt - v1xt

= (v2x - v1x)t

= (4 - (-3))1/ 5 √3

= 7/

Referensi

Dokumen terkait

PANITIA PENGADAAN BARANG / JASA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BUOL. TAHUN

Estimasi kebutuhan pakan dihitung berdasarkan kebutuhan bahan kering ternak kerbau dewasa (P RAWIRODIGDO , 2009) di daerah Kabupaten Grobogan, sedangkan ketersediaan

Pengkayaan pakan alami yaitu rotifer dan artemia dengan bahan peng- kaya komersial yang mengandung DHA dan EPA serta Vitamin dan Kalsium pada pemeliharaan larva dapat meningkatkan

Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa privatisasi yang dapat mendatangkan manfaat bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia adalah privatisasi yang mampu meningkatkan

Isolasi dan Identifikasi Rizobakteri dari Rizosfer Kacang Tanah dan Uji Efektivitasnya dalam Mengendalikan Penyakit Layu Fusarium pada Tanaman Tomat.. Methods in

Kompetensi guru dalam melakukan penilaian tidak terlepas faktor-faktor yang mempengaruhi, diantaranya adalah pengalaman dan pendidikan guru, baik sebelum menjabat

Tidak terkecuali Pancasila sebagai ideologi nasional bangsa Indonesia hakekatnya merupakan cipta karsa bangsa dan rakyat Indonesia untuk merumuskan suatu ideologi yang bersumber

Form Assessments dan Database Kurikulum Kompetensi Teknis Primary Packaging ... Form Assessments dan Database Kurikulum Kompetensi Teknis Secondary