JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 30
APLIKASI TAJWID BERBASIS ANDROID
Putri Yunita1, Hayatullah Khumaini2, AgungMuhamad Nahmudin1
1Jurusan Sistem Informsi, STMIK Dumai
2Jurusan Sistem Informsi, STMIK Dumai
3Jurusan Sistem Informsi, STMIK Dumai
1,2,3 Jl. Utama Karya Bukit Batrem Dumai Kode Pos 28811
ABSTRAK
Ilmu tajwid merupakan ilmu yang mempelajari kaidah serta cara-cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Allah SWT memerintahkan kepada seluruh umat islam agar membaca Al-Qur’an dengan tartil yaitu membaguskan bacaan huruf-huruf Al-Qur’an tidak terburu-buru ketika membacanya serta wajib menggunakan kaidah hukum-hukum ilmu tajwid. Sebagian besar umat islam kesulitan dalam belajar ilmu tajwid dan ketika membaca Al-Qur’an sesuai dengan kaidah hukum ilmu tajwid. Teknologi yang semakin maju salah satunya dibidang teknologi mobile yang sekarang sudah menggunakan teknologi sistem operasi android yang dapat di jalankan pada perangkat mobile yang mendukung platform android. Penelitian ini menghasilkan aplikasi tajwid berbasis android, dengan adanya aplikasi ini diharapkan menjadi salah satu alternatif pembelajaran ilmu tajwid secara mandiri yang mudah digunakan dan mudah dipahami kapan saja dan dimana saja.
Kata kunci : Tajwid, Media Pembelajaran, Android
1. PENDAHULUAN
Teknologi mobile adalah salah satu teknologi yang sangat pesat pada saat ini, handphone yang dulunya sebagai alat komunikasi, Saat ini mempunyai fungsi yang sudah melebihi fungsi dasarnya sehingga memudahkan pengguna dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu sistem operasi yang digunakan pada perangkat mobile adalah android. Sistem operasi yang berbasis linux ini memiliki berbagai inovasi agar pengguna mampu mengeksplorasi segala hal.
Ilmu tajwid adalah salah satu ilmu agama yang sangat penting yang harus dipelajari oleh umat muslim dimulai dari usia dini, menurut para ulama bahwa hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardu kifayah tetapi mengamalkan tajwid ketika membaca Al-Qur’an adalah fardu‘ain atau wajib kepada lelaki dan perempuan yang mukalaf atau dewasa.
Sumber materi ilmu tajwid yang masih disajikan dalam bentuk buku teks biasa, membuat ilmu tajwid kurang menarik untuk dipelajari, aktifitas yang sangat padat sehingga mengakibatkan tidak adanya cukup waktu untuk mempelajari ilmu tajwid, merasa malu untuk belajar ilmu tajwid jika harus
datang kepada guru mengaji dikarenakan usia yang sudah tua. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah aplikasi yang dapat mempermudah umat muslim khususnya untuk belajar ilmu tajwid dengan mudah di mana saja dan kapan saja.
2. LANDASAN TEORI
2.1. Tajwid
Ilmu Tajwid adalah pengetahuan tentang kaidah-kaidah serta cara-cara membaca Al-Qur’an dengan sebaik-baiknya.
Tujuan Ilmu Tajwid adalah untuk memelihara bacaan Al-Qur’an dari kesalahan membaca, belajar Ilmu Tajwid adalah Fardhu Kifayah, sedang membaca Al-Qur’an dengan baik, sesuai dengan Ilmu Tajwid, itu hukumnya Fardhu ‘Ain (Zarkasyi, 2014, p. 6)
2.2. Makharijul Huruf
Menurut H. Subhan Nur (2009:50), makharijul huruf adalah tempat keluarnya huruf atau letak pengucapan huruf. Secara garis besar, makharijul huruf terbagi menjadi lima yaitu jauf (rongga mulut), halqi (rongga tenggorokan), lisani (lidah), syafatani (dua
JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 31
bibir), dan khaisyum (hidung).(Sudiarjo et al.,2015) 2.3. Tahsin
Kata 'tahsin' secara bahasa diambil dari kata kerja (اًنْيِّسْحـَت - ُنِّ سَحـُي - َنَّسَح), artinya:
memperbaiki, atau menghiasi, atau membaguskan, atau memperindah, atau membuat lebih baik dari semula
2.4. Media Pembelajaran
Menurut Rosyada dalam Winda Fandella (2015, p.9) ), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.(Afrizal, 2017)
2.5. Aplikasi
Prakosa (2016, p.22), menyatakan bahwa aplikasi adalah program yang berisikan perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data.(Afriansyah, 2018)
2.6. Smartphone
Smartphone merupakan kombinasi fungsi dari perangkat komunikasi dan perangkat penunjang kebutuhan digital lifestyle dengan beberapa fitur multimedia dan organizer. Seiring perkembangan zaman, smartphone sekarang ditunjang dengan fitur GPS untuk navigasi, NFC untuk komunikasi instan dalam pertukaran data. Pada umumnya smartphone memiliki prosesor yang tinggi berkat teknologi SOC (System On Chip) yang menghadirkan kemampuan hardware yang tinggi namun dengan ukuran yang kompak (Sadewo et al., 2017)
2.7. Android
Menurut Safaat (2012:1), Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka.(Maarif et al., 2018)
2.8. Android SDK (Software Development Kit)
Menurut Irawan (2012:24) “Android SDK digunakan untuk mengembangkan aplikasi Android”. Android SDK berisi API, sample, dan dokumentasi dari Android yang akan dikembangkan. Android SDK mencakup perangkat tools pengembangan yang komprehensif. Android SDK terdiri dari debugger, libraries, handset emulator,
dokumentasi, contoh kode program dan tutorial.(Wahyudin et al., 2017)
2.9. APK (Android Package)
APK adalah model paket aplikasi Android (Android Package) yang umumnya digunakan untuk menyimpan sebuah aplikasi atau program yang dijalankan pada perangkat Android. APK pada dasarnya berisi kompres file seperti zip file, karena berisi dari kumpulan file. APK biasanya sudah ada atau disertakan bersama dengan ROM, namun sebagian besar yang kita ketahui APK berarti aplikasi yang kita instal hasil dari pengembangan developer Android baik berupa tools, game, organizer, internet ataupun aplikasi lainnya (Dharmawan et al., 2017)
2.10. AVD (Android Virtual Device) Android Virtual Device merupakan emulator untuk menjalankan aplikasi android.
Setiap AVD terdiri dari sebuah profil perangkat keras yang dapat mengatur pilihan untuk menentukan fitur hardware emulator 2.11. React Native
React Native adalah framework javascript yang digunakan dalam mengembangkan aplikasi mobile. React Native ditujukan untuk membuat aplikasi mobile yang benar-benar real native dan bukan sekedar membuat aplikasi Web App (Utari et al., 2019)
2.12. Sublime Text
Sublime text adalah aplikasi editor untuk kode dan teks yang dapat berjalan diberbagai platfrom operating system dengan menggunakan teknologi Python API.
Terciptanya aplikasi ini terinspirasi dari aplikasi Vim. Aplikasi ini sangatlah fleksibel dan powerfull. Fungsionalitas dari aplikasi ini dapat dikembangkan dengan menggunakan sublime-packages (Syifani & Dores, 2018) 2.13. JDK (Java Development Kit)
Javascript adalah bahasa scripting yang populer di internet dan dapay bekerja disebagian besar browser populer seperti internet Explorer (IE), Mozila, Firefox, Nestcape, dan Opera. Kode javascript dapat disisipkan dalam halaman web menggunakan tag Script (Dharmawan et al., 2017)
2.14. NodeJS
Node.js adalah platform yang dibangun pada Crome’s Javascript runtime untuk memudahkan pembuatan aplikasi dengan cepat. Node.js ini menggunakan event-driven, non-blocking I/O yang membuatnya ringan
JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 32
dan efisien. Node.js sengat cocok digunakanuntuk membuat aplikasi realtime yang membutuhkan pertukaran data yang intensif(Suryanto et al., 2017)
2.15. Java Script
Javascript adalah bahasa scripting yang populer di internet dan dapat bekerja disebagian besar browser populer seperti internet Explorer (IE), Mozila, Firefox, Nestcape, dan Opera. Kode javascript dapat disisipkan dalam halaman web menggunakan tag Script (Sunyoto, 2007)
2.16. Json (JavaScript Object Notation) JSON (JavaScript Object Notation) adalah format pertukaran data yang bersifat ringan, disusun oleh Douglas Crockford.
Fokuas JSON adalah pada representasi ada di website. JSON dirancang untuk memudahkan pertukaran data pada situs dan merupakan perluasan dari fungsi-fungsi javascript (Destian Wijaya et al., 2015)
3. METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah dicanangkan dalam penelitian ini menurut Luther (1994) ada 6 tahapan yaitu Concept (Pengonsepan), Design (Pendesainan), Material Collecting ( Pengumpulan Bahan
dan Materi), Assembly
(Pembuatan/pengkodean), Testing (Pengujian), Distribution (Pendistribusian).
Keenam tahap ini tidak harus berurutan dalam praktiknya, tahap-tahap tersebut bisa dapat bertukar posisi tergantung kebutuhan.
Meskipun begitu, tahap Concept memang harus menjadi hal pertama yang di kerjakan.
Penjelasan rinci tentang proses diatas adalah sebagai berikut:(Sudiarjo et al., 2015) 1. Konsep (Consept)
Pada tahap ini adalah membuat dan menentukan konsep aplikasi yang bertujuan untuk menentukan siapa pengguna/audience dari aplikasi Tajwid, bentuk aplikasi (presentasi, interaktif), tujuan aplikasi, dan spesifikasi umum lainnya. Pentingnya tahapan ini adalah untuk menenetukan hal apa yang akan kita lakukan dan kita butuhkan pada tahap pembuatan design aplikasi Tajwid.
2. Desain (Design)
Design adalah membuat gambaran spesifikasi rinci mengenai arsitektur program, gaya, tampilan, dan kebutuhan
material/bahan untuk aplikasi Tajwid, pada tahap ini spesifikasi di buat sedetail mungkin sehingga pada tahap selanjutnya, yaitu pada tahap pengumpulan bahan dan materi tidak di perlukan keputusan baru. Namun demikian pasti sering terjadi penambahan bahan atau bagian aplikasi yang harus di tambah, dihilangkan, atau di ubah pada awal pengerjaan aplikasi.
3. Pengumpulan Data (Material Collecting)
Tahap pengumpulan data sesuai dengan kebutuhan aplikasi yang sedang di kerjakan.
Bahan bahan tersebut diantaranya yaitu gambar tajwid, sound tajwid dan sound huruf hijaiyah. Tahap ini juga dapat di kerjakan secara pararel dengan tahap assembly.
4. Pembuatan Objek dan Koding (Assembly)
Tahap ini merupakan tahap pembuatan objek dan coding. Pembuatannya berdasarkan prototype dan struktur navigasi yang ada dalam tahap design.
5. Pengujian (Testing)
Tahap testing dilakukan setelah menyelesaikan tahapan assembly dengan menjalankan aplikasi pada android SDK dan emulator apakah aplikasi berjalan baik atau belum, tahap awal pengetesan biasanya di sebut alpha test, penulis sendiri yang akan melakukan testing aplikasi. Setelah aplikasi berjalan dengan baik, penulis menshare aplikasi secara terbatas kepada beberapa orang yang di rasa kompeten untuk melakukan uji coba. Para beta tester itu lah yang akan memberikan penilaian kepada aplikasi untuk kembali melakukan pembenahan.
6. Pendistribusian (Distribution)
Tahap ini aplikasi akan di simpan dalam server, supaya bisa di download para user.
Tahap ini juga bisa di sebut tahap evaluasi untuk pengembangan aplikasi yang sudah jadi supaya lebih baik lagi. Hasil evaluasi tersebut digunakan sebagai masukkan untuk tahap concept pada aplikasi selanjutnya.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Use Case
Use case diagram pada aplikasi ini digunakan untuk memperlihatkan interaksi antara user dengan aplikasi. Terdapat beberapa fungsi yang dapat diakses oleh user pada aplikasi. Use case diagram dalam
JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 33
aplikasi ini dapat dilihat pada gambar berikutini :
User
Menampilkan Tab Pendahuluan
Ayo Belajar
Menampilkan Tab Info
Menampilkan Tab Materi
Materi Tajwid
Materi Makhraj
Materi Tahsin
Menampilkan List Materi Tajwid
«extends»
«extends»
«extends»
«extends»
«extends»
«extends»
«extends»
Menampilkan List Materi Makhraj
Menampilkan List Materi Tahsin
«extends»
«extends»
Gambar. 1 Use Case Diagram
4.2. Activity Diagram
Activity Diagram adalah diagram yang menggambarkan aliran kerja atau aktivitas dari aplikasi. Proses yang diawali oleh pengguna yang akan masuk pada tampilan- tampilan pada aplikasi. Activity Diagram pada aplikasi ini terdiri dari menampilkan menu utama, tab home, tab materi, tab info.
Untuk lebih lanjut, dapat dilihat pada gambar berikut ini :
1. Activity Diagram Menampilkan Tab Pendahuluan
User Aplikasi
menampilkan tab pendahuluan
menekan tombol kembali
menampilkan menu utama
menekan tombol kembali
menampilkan notifikasi
membuka aplikasi menampilkan menu utama
menekan tombol ayo belajar
keluar dari aplikasi
Gambar 2. Activity Diagram Tab Pendahuluan
2. Activity Diagram Menampilkan Tab Materi
Aplikasi User
menampilkan tab pendahuluan
menekan tombol tab materi
menampilkan tab materi
memilih materi yang ingin di pelajari
menampilkan notifikasi
membuka aplikasi menampilkan menu utama
menekan tombol ayo belajar
keluar dari aplikasi menampilkan materi yang di pilih
menekan tombol kembali
menampilkan tab materi
menekan tombol kembali
menekan menu utama
menekan tombol kembali
Gambar 3. Activity Diagram Tab Materi
3. Activity Diagram Menampilkan Tab Info
User Aplikasi
menampilkan tab pendahuluan
menekan tab info
menampilkan tab info
menekan tombol kembali
menampilkan notifikasi
membuka aplikasi menampilkan menu utama
menekan tombol ayo belajar
keluar dari aplikasi menampilkan menu utama
menekan tombol kembali
Gambar 4 Activity Diagram Tab Info
4.3. Sequence Diagram
Sequence Diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 34
mendeskripsikan waktu hidup objek danmessage yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sequence maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.
Terdapat beberapa macam gambar sequence diagram dapat dilihat seperti berikut :
1. Sequence Diagram Tab Pendahuluan
User
1. Membuka Aplikasi
2. Menampilkan Menu Utama 3. Menekan tombol Ayo Belajar
4. Menampilkan Tab Pendahuluan
Tampilan Aplikasi
5. Menekan tombol kembali
6. Menampilkan Menu Utama
7. Menekan tombol kembali
8. Menampilkan Notifikasi
Gambar 5 Sequence Diagram Tab Pendahuluan
2. Sequence Diagram Tab Materi
User
1. Membuka Aplikasi
2. Menampilkan Menu Utama
3. Menekan tombol Ayo Belajar
4. Menampilkan Tab Pendahuluan
Tampilan Aplikasi
5. Menekan Tab Materi
6. Menampilkan Tab Materi
7. Memilih mataeri yang ingin di pelajari
8. Menampilkan mataeri yang ingin di pelajari
9. Menekan tombol kembali
10. Menampilkan Notifikasi
Gambar 6 Sequence Diagram Tab Materi
3. Sequence Diagram Tab Info
User
1. Membuka Aplikasi
2. Menampilkan Menu Utama
3. Menekan tombol Ayo Belajar
4. Menampilkan Tab Pendahuluan
Tampilan Aplikasi
5. Menekan Tab Info
6. Menampilkan Tab Info
7. Menekan tombol kembali
8. Menampilkan Menu Utama
9. Menekan tombol kembali
10. Menampilkan Notifikasi
Gambar 7 Sequence Diagram Tab Info
4.4. Implementasi Sistem
Berikut ini merupakan tampilan dan cara kerja dari Aplikasi Tajwid Berbasis Android. Untuk mengakses Aplikasi Tajwid Berbasis Android ini pengguna harus membuka aplikasi yang sudah terinstall pada perangkat mobile, disini penulis menggunakan smartphone untuk membuka aplikasi, maka akan tampil gambar seperti di bawah ini:
1. Tampilan Menu Utama
Gambar 8. Tampilan Menu Utama
JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 35
Tampilan menu utama merupakantampilan yang akan muncul setelah tampilan loading. Pada tampilan ini terdapat beberapa tombol untuk menuju halaman-halaman lain.
Halaman-halaman yang dapat dituju pada halaman menu utama antara lain halaman tab pendahuluan, tab materi dan tab info
2. Tampilan Tab Pendahuluan
Gambar 9. Tampilan Tab Pendahuluan
Halaman tab pendahuluan ini akan muncul setalah user memilih atau menekan tombol ayo belajar pada menu utama, Pada tampilan ini berisi tentang Pendahuluan Ilmu Tajwid yang terdiri dari pengertian ilmu tajwid, hukum belajar ilmu tajwid, tujuan belajar ilmu tajwid dan huruf hijaiyah 3. Tampilan Tab Materi
Gambar 10. Tampilan Tab Materi
Tab materi merupakan halaman untuk belajar dimana tab materi ini besisikan list materi-materi yang terdiri dari materi tajwid, makharijul huruf, dan tahsin
4. Tampilan List Materi Tajwid
Gambar 11. Tampilan List Materi Tajwid
Pada tampilan ini menampilkan list materi ilmu tajwid, user bisa memilih materi yang ingin di pelajari.
5. Tampilan Detail Materi Tajwid
Gambar 12. Tampilan Detail Materi Tajwid
Pada tampilan ini menampilkan detail materi tajwid, user bisa menekan tombol play audio untuk mendengarkan suara dari penggalan contoh-contohnya.
JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 36
6. Tampilan List Materi MakhrajGambar 13. Tampilan List Materi Makhraj
Pada tampilan ini menampilkan materi makharijul huruf, user bisa memilih salah satu materi yang ingin di pelajari.
7. Tampilan Detail Materi Makhraj
Gambar 14.Tampilan Detail Materi Makhraj
Pada tampilan ini menampilkan detail materi makhraj, user bisa menekan tombol play audio untuk mendengarkan suara dari penggalan contoh-contohnya.
8. Tampilan Tab Info
Gambar 15. Tampilan Tab Info
Tampilan tab info merupakan halaman untuk menampilkan tentang aplikasi seperti nama aplikasi, versi, dan pembuat aplikasi.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Penelitian ini menghasilkan aplikasi media pembelajaran tajwid berbasis android yang bisa digunakan dimana saja dan kapan saja
2. Aplikasi tajwid berbasis android ini dapat digunakan oleh umat Islam sebagai salah satu alternatif pembelajaran ilmu tajwid secara mandiri.
3. Dengan adanya aplikasi pembelajaran ilmu tajwid yang dilengkapi dengan contoh gambar dan suara, diharapkan dapat memaksimalkan aplikasi mobile ini sebagai media pembelajaran ilmu tajwid yang mudah digunakan dan mudah dipahami.
6. REFERENSI
Afriansyah, A. (2018). Aplikasi Tuntunan Do’a-Do’a Harian Umat Muslim Berbasis Android. Jurnal Teknologi Informasi Dan Komputer, 9, 18–25.
JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 37
Afrizal, A. S. (2017). Rancang BangunAplikasi Pembelajaran Dasar Pemrograman Berbasis Mobile Phone.
Jurnal Teknik Informatika Politeknik Sekayu (TIPS), 6(1), 4–19.
Destian Wijaya, B., E.M.A, F., & Fiade, A.
(2015). Implementasi JSON Parsing Pada Aplikasi Mobile E-commerce Studi Kasus : CV V3 Tekno Indonesia.
Pseudocode, 2(1), 1–9.
https://doi.org/10.33369/pseudocode.2.
1.1-9
Dharmawan, E. A., Ginting, S. W., & Noya, F. (2017). Rancang Bangun Aplikasi Penentu Tarif Dasar Ojek Di Kota Ambon Berbasis Android. 7(2), 38–41.
Maarif, V., Nur, H. M., & Rahayu, W.
(2018). Aplikasi Pembelajaran Ilmu Tajwid Berbasis Android. Jurnal Evolusi, 6(1), 91–100.
https://doi.org/10.31294/evolusi.v6i1.3 586
Sadewo, A. D. B., Widasari, E. R., &
Muttaqin, A. (2017). Perancangan Pengendali Rumah menggunakan Smartphone Android dengan Konektivitas Bluetooth. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 1(5), 415–425.
Sudiarjo, A., Mariana, A. R., & Nurhidayat, W. (2015). Aplikasi Pembelajaran Ilmu Tajwid , Waqaf dan Makharijul Huruf Berbasis Android. Sisfotek Global,
5(2), 54–60.
http://journal.stmikglobal.ac.id/index.p hp/sisfotek/article/view/80
Sunyoto, A. (2007). AJAK Membangun Web Dengan Tekonologi Anynchronouse Javascript dan Xml.
Suryanto, I., Suhery, C., & Brianorman, Y.
(2017). Pengembangan Aplikasi Chat Messenger dengan Metode Advanced Encryption Standard (AES) pada Smartphone. Jurnal Coding Sistem Komputer Untan, 03(2), 1–10.
Syifani, D., & Dores, A. (2018). Aplikasi Sistem Rekam Medis di Puskesmas
Kelurahan Gunung. Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Informatika Dan Komputer, 9(1), 22–31.
Utari, D. A., Miftachudin, & Hasin, M. K.
(2019). Aplikasi Android Smart Technical Engllish Untuk Meningkatkan Keahlian Bahasa Inggris Mahasiswa Vokasi. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Disisi, 4, 51–58.
Wahyudin, Romansyah, A., & Lauryn, M. S.
(2017). Perancangan Aplikasi Edukasi Pengenalan Bahasa Inggris Berbasis Android Pada TK An-Nasir Tangerang.
Jurnal Prosisko, 2(1), 819–824.
https://doi.org/10.1109/ECC.2016.7810 390
Zarkasyi, K. . I. (2014). Pelajaran Tajwid Qa’idah Bagaimana Mestinya Membaca Al-Qur’an untuk Pelajaran Pemula. TRIMURTI PRESS Gontor Ponorogo.