1
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Secara umum, kepuasan pelanggan berasal dari kinerja yang dihasilkan ata dipersepsikan dalam produk terhadap ekspektasi dari pelanggan yang menimbulkan perasaan senang atau kecewa (Kotler dan Keller, 2009, P.139). Kepuasan pelanggan dapat diukur melalui kinerja yang telah dilakukan oleh perusahaan, jika kinerja perusahaan gagal memenuhi ekspektasi maka pelanggan akan tidak merasa puas dan jika kinerja perusahaan berhasil sesuai dengan ekspektasi maka pelanggan akan merasa puas.
CV WK merupakan Home Industry yang bergerak di bidang produksi yang berbahan dasar polimer, khususnya tutup botol. CV WK berdiri pada tahun 2000, yang terletak di daerah ciganitri. Semua yang diproduksi pada CV WK merupakan berbagai jenis tutup botol berbahan dasar polimer dan dibuat sesuai dengan spesifikasi yang diberikan oleh pelanggan. Pelanggan dari CV WK adalah perusahaan bukan perorangan, salah satu perusahaan yang menjadi pelanggan tetap selama 2 tahun berturut turut adalah PT LA.
Salah satu produk yang diproduksi oleh CV WK untuk PT LA adalah tutup botol oli AHM biru. Tutup botol oli AHM biru diproduksi secara terus menerus.
Pembuatan tutup botol oli AHM biru dibuat sesuai dengan spesifikasi yang diberikan oleh pelanggan (Make to Order) yaitu PT LA. Setiap pesanan dari pelanggan memiliki spesifikasi yang berbeda beda. Spesifikasi yag dipesan oleh PT LA adalah warna produk, ukuran, kuantitas dan ketepatan waktu pengiriman.
Waktu pemesanan yang dilakukan PT LA adalah maksimal H-31 hari sebelum jadwal pengiriman yang telah dijanjikan. Pengiriman produk jadi dilakukan setiap hari selasa atau kamis setiap bulannya sesuai dengan yang telah disepakati. Penalti diberikan oleh PT LA apabila terjadi keterlambatan dan tidak terpenuhinya kuantitas yang diinginkan oleh PT LA setiap bulannya. Penalti yang telah disepakati adalah apabila CV WK melakukan keterlambatan dari satu hingga tujuh hari maka PT LA mengambil 5% dari total harga jual, untuk keterlambatan dari delapan hingga empat belas hari maka PT LA mengambil 10% dari total harga, dan jika keterlambatan hingga lebih dari empat belas hari maka produk jadi akan
dikembalikan ke CV WK. Berikut akan ditampilkan diagram produksi tutup botol oli AHM biru yang telah diolah berdasarkan data historis perusahaan.
Gambar I. 1 Diagram Produksi Tutup Botol Oli AHM Biru Periode Januari – Oktober 2016
(Sumber: Hasil Pengolahan Data Penulis)
Berdasarkan Gambar I.1 dapat dilihat bahwa realisasi produksi yang dilakukan oleh perusahaan rata-rata berada di bawah dari target produksi yang sudah ditentukan.
Realisasi produksi tidak mencapai target dikarenakan adanya cacat yang terjadi pada produk jadi sehingga tidak dapat memenuhi jumlah kuantitas yang sudah ditentukan. Pada periode Januari hingga Oktober 2016 diperoleh data produk cacat sebagai berikut:
0 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 120.000
Diagram Produksi Tutup Botol Oli AHM Biru
Target Produksi Realisasi Produksi
(Bulan) (Buah)
3
Gambar I. 2 Diagram Persentase Produk Cacat pada Proses Produksi Tutup Botol Oli AHM Biru Periode Januari – Oktober 2016
(Sumber: Hasil Pengolahan Data Penulis)
Pada Gambar I.2 dapat terlihat bahwa pada bulan Januari hingga Oktober 2016 persentase produk cacat yang terjadi di atas 2%, sedangkan perusahaan memiliki toleransi cacat produk adalah 2%. Maka untuk mengurangi persentase cacat produk dilakukan penelitian yang akan berfokus pada meminimasi produk cacat yang terjadi. Sejauh ini penanganan perusahaan terhadap produk cacat adalah dilakukan pengerjaan ulang dengan menghaluskannya.
Produk cacat disebabkan karena produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan ketetapan / spesifikasi oleh perusahaan yang telah disepakati oleh perusahaan dan pelanggan. Ketetapan dan spesifikasi yang telah disepakati oleh perusahaan dan pelanggan pada produk dapat digambarkan oleh CTQ (Critical to Quality). Berikut ditampilkan pada Tabel 1.1 Critical to Quality (CTQ) yang merupakan spesifikasi produk yang telah ditetapkan oleh perusahaan:
1,80%
1,90%
2,00%
2,10%
2,20%
2,30%
2,40%
Diagram Persentase Cacat
Toleransi Cacat Persentase cacat
(Persentase)
(Bulan)
Tabel I. 1 CTQ Tutup Botol Oli AHM Biru (Sumber: Hasil Pengolahan Data Penulis)
CTQ Kunci CTQ Potensial Deskripsi
Kesesuaian Visual Produk
Ukuran Tutup Botol Oli
Diameter bagian atas: 36.4 mm
Diameter bagian tengah 1:
39.4 mm
Diameter bagian tengah 2:
45.6 mm
Diameter bagian bawah:
50.4 mm Tinggi: 33.2 mm
Bahan dasar produk
Jenis polimer: High Density Polyethylene
(HDPE)
Jenis pewarna: Master bed Warna hasil molding Warna yang sesuai dengan
permintaan pelanggan Visualisasi produk Tidak ada kotoran seperti
noda putih Kebersihan produk Tidak ada scrap berlebih
pada sisi bawah produk
Pada penelitian ini terdapat 3 jenis cacat yang terjadi sehingga menyebabkan total produk cacat menjadi tinggi. Tiga jenis cacat yang dihasilkan pada proses produksi tutup botol oli AHM biru adalah pada bagian atas tutup botol berlubang, pada bagian atas terdapat noda putih, dan produk jadi yang tidak berbentuk.
0%
20%
40%
60%
80%
100%
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000
Bagian atas berlubang
Bagian atas flek putih
Produk jadi tidak
Pareto Jenis Cacat
5
Berdasarkan Gambar I.3 dapat diketahui bahwa jenis cacat pada bagian atas tutup botol berlubang memiliki jumlah terbesar. Maka pada penelitian ini akan berfokus dan membahas jenis cacat pada bagian atas produk yang berlubang. Pada Gambar 1.4 Akan ditampilkan gambar cacat bagian atas produk yang berlubang.
Gambar I. 4 Cacat Bagian Atas Produk Berlubang
Terlihat pada gambar di atas cacat bagian atas produk berlubang terjadi pada proses produksi. Diduga awal penyebabnya cacat bagian atas produk berlubang akibat dari salah dalam memasukkan pengaturan pada mesin injeksi/molding yang dilakukan oleh operator.
Berdasarkan permasalahan di atas maka dilakukan penelitian pada produk tutup botol oli AHM biru yang memiliki jenis cacat pada bagian atas berlubang untuk dapat meminimasi jumlah cacat dan memaksimalkan hasil produksi perusahaan dengan menggunakan pendekatan Six Sigma. Metode Six Sigma merupakan suatu metode atau teknik pengendalian dan peningkatan kualitas dengan menggunakan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control). Penggunaan metode Six Sigma bertujuan untuk mengurangi jumlah kegagalan dan kecacatan yang dapat membantu perusahaan dalam mengurangi biaya tambahan yang disebabkan oleh cacat produk (Gaspersz dan Fontana,2011,p.37). Dengan menggunakan Six Sigma ini diharapkan CV WK dapat mencapai target yang diharapkan dan meminimalisir produk cacat dan meningkatkan keuntungan perusahaan.
I.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah:
1. Faktor apa saja yang dapat menjadi penyebab terjadinya cacat pada bagian atas tutup botol oli AHM biru pada CV WK?
2. Bagaimana menghasilkan usulan perbaikan yang dapat dilakukan untuk meminimalisir / menghilangkan faktor penyebab terjadinya cacat pada bagian atas tutup botol oli AHM biru di CV WK?
I.3 Tujuan Penelitian
Uraian tujuan penelitian yang dilakukan adalah:
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya produk cacat pada bagian atas tutup botol AHM biru di CV WK.
2. Memberikan usulan perbaikan guna meminimalisir faktor penyebab terjadinya produk cacat pada mesin injeksi di CV WK.
I.4 Batasan Penelitian
Pada penelitian ini memiliki batasan untuk memfokuskan pembahasan masalah agar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Batasan yang ditetapkan adalah:
1. Data historis yang digunakan merupakan data produksi dan data jumlah demand dari bulan januari 2016 hingga oktober 2016
2. Penelitian ini tidak memperhitungkan biaya
3. Penelitian ini tidak sampai pada tahap kontrol dalam metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control)
I.5 Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, Tugas Akhir ini memiliki
7
3. Perusahaan dapat menerapkan usulan perbaikan yang diberikan sehingga tidak melebihi batas toleransi yang telah diterapkan perusahaan.
I.6 Sistematika Penulisan
Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Pada bab pendahuluan ini dijelaskan latar belakang dari masalah yang terjadi pada perusahaan CV WK mengenai minimasi penyebab produk cacat pada mesin injeksi produk AHM biru. Pada bab ini menguraikan penjabaran latar belakang masalah yang berkaitan dengan metode six sigma. Pada bab ini juga terdapat rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori
Pada bab ini berisikan landasan teori yang digunakan dan berkaitan dengan penelitian yang akan dibahas. Teori-teori yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang terjadi pada Tugas Akhir ini. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah six sigma dengan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) beserta tools yang digunakan untuk membantu menganalisis masalah.
BAB III Metodologi Penelitian
Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah dalam memecah masalah yang ada, dengan menjelaskan model konseptual dan kerangka. Model konseptual yang menjelaskan menggambarkan mengenai hubungan antar variabel dalam permasalahan Tugas Akhir ini, lalu menjelaskan langkah- langkah dalam melakukan penelitian menggunakan kerangka pemecah masalah.
BAB IV Pengumpulan dan Pengolahan Data
Pada bab ini berisikan data-data yang mendukung untuk digunakan pada penelitian ini. Data-data yang digunakan adalah jumlah produksi, jumlah
permintaan, jumlah produk cacat, peta proses operasi, dan CTQ.
Selanjutnya data-data tersebut diolah untuk diketahui kapabilitas dan stabilitas proses produksi. Pengumpulan data diperoleh dengan cara wawancara, penelitian secara langsung, dan data historis perusahaan.
BAB V Analisis
Pada bab ini akan dianalisis hasil perhitungan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya yaitu bab IV. Analisis tersebut meliputi analisis perhitungan produk cacat, akar penyebab produk cacat, dan analisis pemberian usulan perbaikan untuk meminimasi masalah yang terjadi.
BAB VI Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang diberikan oleh penulis.
Kesimpulan dan saran tersebut dapat menjadi usulan perbaikan untuk perusahaan. Selain itu diberikan pula saran kepada CV WK dan penelitian selanjutnya.