• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. KONSEP PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3. KONSEP PERANCANGAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

3. KONSEP PERANCANGAN

3.1. Konsep Kreatif

Dalam membuat disain tidak lepas dari konsep perancangan. Konsep perancangan muncul dari data yang diperoleh saat melakukan penelitian, data yang ada diolah kemudian disimpulkan. Kesimpulan digunakan untuk melihat kelebihan, kekuatan, kelemahan, dan peluang untuk membuat karya disain yang efektif dan efisien. Untuk mencapai disain yang efektif dan efisien diperlukan penyampaian pesan yang jelas dan mudah dimengerti serta penggunaan media yang tepat..

3.1.1. Tujuan Kreatif

Pembuatan disain memerlukan kejelasan bentuk, tema, dan isi pesan yang hendak disampaikan serta keuntungan yang ditawarkan kepada masyarakat.

Kemudahan dalam memahmi pesan yang disampaikan dapat mempengaruhi masyarakat seperti menjaga ketertiban, keamanan serta akibat penyalagunaan trotoar.

3.1.2. Keuntungan Yang Ditawarkan.

Keuntungan yang ditawarkan dalam iklan ini berdampak pada kebutuhan jangka panjang mengenai ketertiban kota Surabaya. Karena saat ini pemerintah kota banyak melakukan penertiban terhadap penyalagunaan di trotoar seperti pedagang kaki lima, tempat parkir di beberapa daerah seperti JL Tunjungan, JL Embong malang, serta daerah pusat kota. Dengan adanya iklan layanan masyarakat dan penanganan dari pihak pemerintah kota, tempat tersebut akan menjadi tertib, serta memiliki daya tarik bagi masyarakat untuk berjalan kaki sekaligus memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat pejalan kaki.

3.1.3. Respon Yang Diharapkan

Respon yang diharapkan agar masyarakat ikut berpartisipasi dan perduli

terhadap lingkungan di trotoar, perduli terhadap penanggulangan dan pencegahan

penyalagunaan trotoar. Karena trotoar disediakan pemerintah kota untuk berjalan

(2)

kaki, memberikan rasa aman, nyaman kepada masyarakat. Respon yang diharapkan tidak hanya untuk masyarakat pejalan kaki saja tetapi pengguna trotoar lainnya seperti pedagang atau tempat parkir, untuk ikut ambil bagian dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban kota.

3.1.4 Strategi Kreatif

Istilah strategi kreatif memiliki beberapa arti tergantung siapa yang melihatnya. Pengiklan menganggap strategi kreatif merupakan orientasi pasar yang diberikan kepada orang-orang kreatif, sebagai pedoman dalam membuat sebuah iklan. Orang-orang kreatif menganggap strategi kreatif merupakan hasil terjemahan dari berbagai informasi mengenai pasar dan konsep sasaran, kedalam suatu posisi tertentu di dalam komunikasi yang kemudian dapat dipakai untuk merumuskan tujuan iklan.

Pembuatan sebuah disain dituntut untuk kreatif, karena disain yang dibuat dapat menarik perhatian masyarakat. Bentuk tersebut meliputi bentuk visual yang digunakan, lay out, bentuk verbal, pemilihan warna. Pemilihan media juga sangat diperlukan untuk menunjang disain, penggunaan media diperhatikan dengan cermat agar disain dan media saling mendukung, seperti ukuran media, jenis-jenis media, bentuk media, jenis cetak yang dipakai. Penyesuaian media dan desain akan menampilkan hasil finis yang maksimal dan memuaskan.

Menurut Cristopher Gilson dan Harold W Berkman proses perumusan strategi kreatif terdiri atas tiga tahap yaitu

1

:

• Mengumpulkan dan mempersiapkan informasi pemasaran yang tepat agar orang kreatif dapat dengan segera menemukan strategi kreatif mereka.

Informasi yang sangat bermanfaat adalah, informasi yang mencakup kapan dan dalam media apa saja iklan tersebut akan dimunculkan.

• Orang kreatif harus “membenamkan” diri mereka ke dalam informasi- informasi tersebut untuk, menetapkan posisi dalam menentukan tujuan iklan yang akan dihasilkan.

1

Cristopher Gilson dan Harold W Berkman. (1980). Advertising Concepts and Strategies New

York. Hal 375

(3)

• Memperoleh persetujuan sebelum iklan yang dibuat di produksi dan dipublikasikan ke dalam media yang ditetapkan.

3.1.4.1. Tema Pokok Kreatif

Tema pokok perancangan yang akan disampaikan memiliki tujuan untuk menertibkan masyarakat pengguna trotoar dan mengembalikan fungsi trotoar yang sebenarnya karena pada saat ini banyak pengguna trotoar tidak menggunakan fungsinya sebagaimana mestinya, serta mengingatkan masyarakat terhadap aturan yang ditetapkan pemerintah kota mengenai trotoar dan masyarakat diharapkan untuk mematihi peraturan tersebut untuk mewujudkan ketertiban, keamanan dan kebersihan kota.

Dengan mengembalikan fungsi trotoar maka ketertiban, keamanan, dan kebersihan dapat diwujudkan, serta kebutuhan masyarakat akan kenyamanan saat berjalan kaki dapat terpenuhi dan masyarakat tidak perlu lagi resah terhadap bahaya yang mengancam.

3.1.4.2. Pendukung Tema Rancangan

Rancangan ini didukung dengan bayaknya masyrakat yang membutuhkan tembat berjalan di pusat perbelanjaan seperti di Tunjungan Center, Jalan Tunjungan, serta jumlah pejalan kaki yang terus bertambah disertai dengan pertumbuhan pelanggar seperti pedagang, tempat perkir yang sulit untuk diatasi.

Keadaan tersebut menyebabkan ketertiban, keamanan dan kebersihan kota Surabaya menjadi rendah.

Faktor lainnya dilihat dari acuhnya pelanggar terhadap peringatan yang diberikan pemerintah kota serta kurang perdulinya mereka terhadap lingkungan sekitar dan masyarakat pengguna lainnya.

3.1.4.3. Isi Pesan Iklan

Isi Pesan yang digunakan dalam perancangan ini adalah bahaya yang

mengancam masyarakat saat trotoar tidak digunakan sebagaimana mestinya serta

aturan yang ditetapkan pemerintah kota Surabaya yang mengatur penggunaan

trotoar. Tema ini di angkat karena pada saat ini banyak masyarakat yang tidak

(4)

menyadari bahaya yang terjadi di trotoar serta pengaturan jalur trotoar yang ditetapkan dalam peraturan daerah. Banyak masyarakat menganggap penyalagunaan tersebut sebagai hal yang biasa terjadi dan bukan masalah serius serta banyak pelanggaran dan mengganggap masalah ini adalah tanggungjawab pemerintah kota Surabaya selaku penegak aturan dan yang mengatur pelanggaran yang ada, serta mengajak masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam penertiban lingkungan trotoar agar tertib, aman, lancar serta bersih.

3.1.4.4. Bentuk Pesan

Penyampaian pesan dapat dilakukan dengan berbagai macam bentuk seperti bentuk verbal yang meliputi penggunaan bahasa dalam iklan serta bentuk kalimat penyampaian. Sedangkan bentuk visual dapat digunakan melalui foto dengan beberapa efek visual sebagi tambahan serta pndukung, dapat pula menggunakan bentuk visual berupa ilustrasi gambar. Penempatan disain tersebut didukung dengan pemilihan media yang tepat, karena pemilihan media dapat mempengaruhi pesan yang ingin disampaikan dan merupakan salah satu bentuk pesan yang tercetak maupun audio visual.

• Verbal

Penyampaian pesan verbal dilakukan dengan menggunakan kalimat memberitahu kepada masyarakat mengenai bahaya penyalagunaan trotoar serta akibat yang terjadi, aturan-aturan yang ditetapkan pemerintah kota mengenai trotoar, serta tanda yang dipakai pemerintah yang menyatakan trotoar sebagai sarana berjalan kaki. Penyampaian bentuk verbal menggunakan kalimat yang singkat namun jelas maksudnya. Karena kalimat yang singkat memudahkan masyarakat untuk membaca dengan cepat. Mengingat masyarakat yang dituju adalah semua golongan dan bersifat umum maka kalimat yang digunakan mudah dimengarti.

• Visual

Gambar yang digunakan memiliki karakteristik emosi untuk menunjang

pesan pokok iklan. Tehnik yang digunakan lebih cenderung fotografi dengan

(5)

penggunaan warna hitam, putih, sefia, serta warna lembut dan gelap lainnya untuk menunjang karakteristik emosional yang disampaikan oleh iklan. Gambar yang ditampilkan adalah kejadian akibat penyalagunaan trotoar bagi masyarakat, tanda trotoar sebagai sarana berjalan kaki, serta aturan yang ditetapkan pemerintah berkaitan dengan trotoar. Bentuk visual yang digunakan disesuaikan dengan media agar pesan dapat tersampaikan dengan baik.

3.1.5. Program Kampanye

Program kampanye digunakan untuk menunjang keberhasilan iklan layanan masyaraka. Program ini dilakukan secara serentak di Surabaya Pusat yang menjadi sasaran iklan, dengan melakukan penertiban dan pengawasan jalur trotoar. Program ini dilaksanakan selama 1 bulan berturut turut, karena untuk melakukan program ini polisi pamong praja sebagai badan yang bertanggung jawab terhadap ketertiban di trotoar harus menambah jumlah personil, sehingga memerlukan biaya tambahan.

Program kampanye iklan layanan masyarakat dapat dilakukan dengan dilakukan dengan jalan santai menelusuri daerah perkotaan sebagai wujud pengembalian fungsi trotoar sebenarnya yaitu sebagai sarana berjalan kaki serta menunjukan keadaan bahwa trotoar yang tertib, bersih, dan teratur akan berdampak menjadi aman, nyaman, dan terkendali.

3.1.6. Rencana Penyajian Pada Media 3.1.6.1. TV

Penayangan iklan di TV dilakukan selama dua bulan dengan jumlah tayang tiga sampai 4 kali satu hari serta penayangan iklan dilakukan pada jam dan tayangan acara yang efektif dimana masyarakat pada saat itu banyak melihat siaran TV atau acara yang sedang diputar, dengan demikian informasi yang disampaiakan kepada masyarakat lebih efektif dan menyebar secara luas.

3.1.6.2. Surat Kabar

Penayangan di media surat kabar dilakukan selama tiga bulan dengan

jumlah tayang 2 kali 1 minggu, yaitu hari minggu dan senin atau jumat dan sabtu.

(6)

Pada hari senin adalah awal dari masyarakat masuk kerja sehingga banyak masyarakat yang membaca surat kabar untuk mencari informasi. Hari sabtu masyarakat membaca surat kabar lebih leluasa daripada hari-hari sebelumnya dan kebanyakan masyarakat pada hari tersebut merencanakan untuk pergi. Hari minggu adalah hari libur dan kebanyakan masyarakat meluangkan waktu untuk membaca isi surat kabar secara keseluruhan. Hari jumat digunakan sebagai pengingat pesan yang disampaikan iklan.

3.1.6.3. Billboard

Penayangan pada media billboard dilakukan di 3 tempat selama 1 bulan karena media ini berada di luar ruang dan bentuknya yang besar sehingga dapat di lihat masyarakat dari jarak jauh serta dapat mengingatkan masyarakat tentang ketertiban di fungsi trotoar lebih lama dengan biaya yang lebih kecil dibandingkan dengan media masa lainnya.

3.1.6.4. Poster

Media poster disebarkan di tempat yang telah disediakan pemerintah untuk penayangan iklan dalam bentuk poster seperti di halte bis, karena di halte bis seseorang dapat membaca atau memahami lebih lama. Penyebaran poster maksimal dilakukan selama 2 hari di daerah pusat kota dan daerah komersial kota.

Jangka waktu yang ditentukan tidak dibatasi.

3.1.6.5. Stiker

Media stiker disebarkan selama 2 hari di persimpangan jalan yaang memiliki fasilitas trafic light agar informasi dapat tersebar luas tidak sebatas pada wilayah pusat kota dan daerah komersial. Penayangan pada media stiker hanya sebatas pada logo kampanye iklan layanan masyarakat, karena stiker tidak efektif untuk menyampaikan informasi dalam bentuk verbal.

3.1.6.6. Kartu Pos

Media kartu pos merupakan media yang penyebarannya sangat luas serta

tidak memiliki jangka waktu yang pasti. Penjualan media ini dapat dilakukan di

(7)

kantor pos atau toko mercendise yang ada di kota surabaya sebagai awal penyebaran informasi melalui media ini.

3.1.6.7. Kaos dan Topi

Penggunaan media ini melalui acara jalan santai yang akan digelar serta digunkan untuk petugas penertiban kota dan diberikan kepada secara cuma-cuma pada beberapa masyarakat yang sedang melintas di trotor sebagai wujud untuk membujuk masyarakat untuk ikut serta dalam menangani masalah trotoar.

3.1.6.8. Umbul-umbul

Penggunaan media umbul-umbul sama halnya dengan media billboard, akan tetapi memiliki jangka waktu yang sangat singkat yaitu selama 1 minggu.

Pemasangan media ini bersamaan dengan program jalan santai yang hanya dilakukan satu hari saja. Pemasangan media ini tidak dapat dilakukan dalam jangka waktu yang lama karena waktu ditentukan oleh pemerintah kota serta untuk menjaga keindahaan kota. Penempatan media ini dilakukan di pinggir jalan raya seperti di Jl Tunjungan atau di Jl Raya Darmo.

3.1.6.9. Brosur

Penggunaan Media ini memiliki jangka waktu yang Sangay singkat karena pada umumnya setelah membaca atau melihat isi pesan dari media ini seseorang sudah kurang tertarik untuk menyimpanya kembali. Penyebaran media ini dapat dilakukan di pinggir jalan atau trafic light.

3.1.6.10. Pin

Media ini memiliki fungís sebagai tanda, dimana masyarakat yang diberi pin akan dianggap mau ikut serta dalam menanggulangi masalah trotoar yang ada pada saat ini. Penyebaran media ini bersamaan dengan jalan santai dengan cara membagikan kepada masyarakat yang ada di sekitar.

3.2. Konsep Media

(8)

Konsep media adalah menentukan media-media yang akan digunakan dalam penyampaian pesan. Pemilihan media yang akan digunakan dipilih berdasarkan hasil survey dan pengamatan terhadap iklan layanan masyarakat lain yang pernah ada sebelumnya, untuk melihat efektif tidaknya sebuah media yang digunakan dalam iklan layanan masyarkat. Setiap media memiliki karakteristik berbda-beda yang disesuaikan dengan keadaan dan kebiasaan masyarakat. Dengan demikian hasil yang dicapai akan maksimal. Pemilihan media untuk iklam layanan masyarakat ini adalah above the line dan below the line, kedua media tersebut memiki kareakter dan kekuatan yang berbeda-beda dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat, baik media yang tercetak maupun audio visual. Konsep media ini meliputi tujuan iklan, ruang dan waktu pelaksanaan, dan sasaran yang dituju, dengan memperhatikan faktor tersebut media yang digunakan dalam perancangan ini akan lebih efektif penyampaian pesan yang meliputi ukuran dan bentuk media serta efisien dalam biaya yang meliputi bahan yang dipakai, kualitas bahan, jumlah media yang digunakan.

3.2.1.Pengertian Media

Media merupakan sarana komunikasi berupa ruang dan waktu untuk menyampaikan pesan kepada khalayak sasaran yang dituju. Fungsi media meliputi dua proses yaitu strategi perancangan media dan pemilihan sarana media. Media dibedakan menjadi dua yaitu media cetak dan media audio visual.

Media cetak adalah suatu media yang statis dan mengutamakan pesan visual. Media ini terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar, atau foto, dalam tata warna. Sedangkan media audio visual adalah media yang mengutamakan visual dengan gerakan atau suara dari pesan yang ingin disampaikan. Media ini terdiri dari gambar yang bergerak dan kata-kata yang ingin disampaikan dengan menggunakan media elektronik.

3.2.2. Tujuan Media

Tujuan media pada iklan layanan masyarakat ini adalah sebagai pengantar

pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat luas dalam program

pengembalian fungsi trotoar. Menentukan media yang tepat maka pesan yang

(9)

akan disampaikan kepada masyarakat dapat ditangkap dengan baik. Sehingga tujuan perancangan iklan layanana masyarakat untuk mengembalikan fungsi trotoar dan mewujudkan ketertiban, keamanan dan kebersihan dapat berjalan dengan baik serta sesuai dengan hasil yang diinginkan. Karena media yang digunakan dalam perancangan iklan layanana masyarakat ini dapat berpengaruh terhadap pandangan dan tingkah laku masyarakat setelah melihat disain dan media yang digubakan untuk penyebaran informasi.

3.2.3. Jangkauan Media

Pemilihan Jangkauan media hanya sebatas pada wilayah lokal saja yaitu kota Surabaya. Karena tema yang diangkat berkaitan dengan masalah yang ada dan berlangsung di Surabaya dan sasaran iklan layanan masyarakat ini adalah kota Surabaya. Dengan adanya pemilihan media yang sifatnya lokal maka pesan yang ingin disampaikan akan lebih efektif dan efisien karena disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan iklan layanan masyarakat.

Pada dasarnya media yang digunakan, untuk seluruh kota Surabaya sehingga tujuan iklan layanan masyarakat dapat terlaksana secara menyeluruh.

Akan tetapi mengingat wilayah yang diutamakan pemerintah kota Surabaya dalam penertiban penyalagunaan trotoar adalah wilayah jantung kota sehingga ada toleransi untuk daerah pinggiran kota maka penyebaran media dipusatkan pada jantung kota, sedangkan untuk media yang mampu menjanglau pinggiran kota seperti TV, Surat kabar digunakan untuk mengingatkan kembali dan untuk mencari dukungan dari masyarakat.

3.2.3 Strategi Perancangan Media

Strategi perancangan media merupakan perencanaan jadwal pemasangan

iklan di media cetak atau elektronik. Perancangan dapat dimulai dengan

menentukan sasaran dan tujuan komunikasi. Perencanaan meliputi kapan, dimana,

dan jangka waktu yang dibutuhkan dalam mengkomunikasikan sesuatu,

berlangsung dengan efektif dan efisien.

(10)

Beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan media yaitu tujuan kampanye, strategi kampanye, ukuran dan karakteristik media, keadaan dan kebiasaan masyarakat, waktu yang dipakai kampanye serta biaya media.

3.2.4.1. Above The Line

Merupakan media yang digunakan secara resmi dan memiliki nilai pajak dalam penggunaannya, penyampaian media ini dinilai luas Karena dapat dilakukan ke seluruh daerah. Jenis media ini meliputi: TV, surat kabar, billboard.

Penyampaian pesan lewat media ini biasanya memerlukan biaya yang cukup besar sehingga harus diperhatikan dengan benar.

Pemilihan media above the line dirasa akan sangat tepat untuk dilakukan karena penyebaran pesan melalui media tersebut dapat dilakukan srentak dan merata serta dapat dilakukan secara bersamaan kepada segenap lapisan masyarakat terutama media TV, karena sifat media above the line yang luas dan universal efektif untuk penyebaran iklan layanan masyarakat, karena iklan layanan masyarakat bertujuan untuk menyadarkan kepada masyarakat terhadap sesuatu.

1. Iklan TV

TV merupakan media yang banyak digemari dan digunakan masyarakat sehingga baik untuk menyebarkuaskan pesan iklan layanan masyarakat. Media ini memiliki jangkauan penyiaran yang luas sehingga mudah untuk diterima oleh masyarakat yang ada di daerah pinggiran kota yang mungkin tidak terjangkau media lainnya, berkaitan dengan tujuan jangka panjang iklan layanan masyarakat yaitu penertiban dan pengembalian fungsi trotoar secara menyeluruh, selain itu TV pada saat ini banyak mengalami kemajuan dalam bidang penyempurnaan gambir dan penggunaan efek sebagai pendukung penyampaian pesan.

Penyiaran melalui media ini disesuaikan dengan daerah yang dituju untuk

hasil yang efisien serta penayangan program yang dianggap efektif. Karena setiap

acara telefisi memiliki target audience yang berbeda, maka penayangan iklan

layanan masyarakat ini dimasukan kedalam program yang kemungkinan pada saat

itu banyak masyarakat yang melihat program tersebut.

(11)

Kekuatan

• Kemampauan menjangkau khalayak sasaran secara luas, jutaan orang menonton TV secara teratur, menjadikan media ini memiliki efisiensi biaya yang tidak dapat dilakukan media lainnya termasuk media masa.

• Dengan pengaruh yang diberikan melalui indra penglihatan dan pendengaran yang menawarkan sesuatu yang menarik memberikan dampak yang kuat untuk diikuti atau di lakukan.

Kelemahan

• Kelemahan yang paling serius dalam beriklan di TV adalah biaya absolute yang ekstrem untuk memproduksi dan menyiarkan siaran komersial. Biaya produksi, termasuk biaya pembuatan film, artis yang terlibat, bisa menghabiskan jutaan rupiah, dan penyiaran harus diulang ulang pada jam siaran utama.

• TV bukanlah sebuah media yang selektif sehingga khalayak sasaran tidak terselektif, segmentasi yang tidak setajam surat kabar atau majalah.

• Media TV kurang lues dalam pengaturan teknis. Iklan-iklan yang telah dibuat tidak dapat diubah begitu saja jam tayangnya.

Stasiun TV yang dipilih dalam promosi iklan layanan masyarakat ini adalah:

• JTV : merupakan stasiun TV yang berbasis di Surabaya, sesuai dengan wilayah yang menjadi sasaran kampanye iklan layanan masyarakat, serta biaya pemasangan di stasiun TV ini relative kecil dibandingkan dengan stasiun TV swasta lainnya.

2. Surat Kabar

Surat kabar salah satu media yang banyak di nikmati masyarakat secara

umum. Media ini merupakan media yang saat ini menjadi tren di lingkungan

perkotaan untuk mendapatkan informasi berita terbaru di daerah tertentu. Dari

data questioner Surat kabar termasuk berada di urutan kedua setelah TV, maka

dapat dianggap sebagai media yang efektif untuk memberikan informasi kepada

masyarakat.

(12)

Surat kabar yang di pilih untuk iklan layanan masyarakat adalah surat kabar yang banyak di nikmati masyarakat kota Surabaya sesuai dengan target geografis, untuk menampilkan hasil yang efektif dan efisien dalam penyebaran.

Kekuatan

• Harga yang relative murah. Sehingga dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.

• Media yang mersifat mobile dan mudah dibawa.

• Memuat berita yang actual sehingga banyak masyarakat yang menggunakan mdia ini.

Kelemahan

• Tempo penayangan yang singkat, menyebabkan iklan dalam media ini dilakukan secara berulang ulang untuk beberapa waktu.

• Pemilihan tempat untuk memuat disain terkadang kurang menguntungkan. Hal ini membuat pembaca kadang hanya melewati iklan tersebut tanpa mau tahu sehingga pesan yang disampaikan menjadi terabaikan.

• Penggunaan warna biasanya menjadi tidak jelas atau tidak sesuai dengan warna yang diinginkan.

Media masa yang dipilih dalam penayangan iklan layanan masyarakat :

• Jawa Pos : merupakan surat kabar yang berbasis di Surabaya serta banyak digemari masyarakat selain itu jangkauan distribusi yang sangat kuat dan memiliki berita yang aktual, membuat banyak masyarakat memilih surat kabar ini sebagai surat kabar yang dapat dipercaya serta surat kabar ini memiliki kualitas cetak yang baik.

3. Billboard

Media di tempatkan di jalan raya terutama jalan utama yang dilalui

masyarakat. selain itu dipasang di persimpangan jalan dan tempat pemberhentian /

traffic light. Hal ini bertujuan agar saat kendaraan berhenti diharapkan masyarakat

pengendara bermotor dapat melihat pesan yang disampaikan.

(13)

Kekuatan

• Kemampuan media untuk menjangkau khalayak sasaran. Bersifat Lokal dan manpu menjangkau Daerah Sekitarnya.

• Kemampuan media untuk mengulang pesan iklan yang sama terhadap khalayak sasaran saat mulai dilupakan

• Kesinambungan media untuk menyampaikan pesan iklan sesuai dengan tuntutan strategi periklanan.

• Kemampuan media memberikan ukuran yang dituntut oleh pesan iklannya.

• Kemampuan media untuk menyajikan tata warna yang dituntut oleh suasana yang dikehendaki pada saat pesan iklan disampaikan.

• Kekuatan pesan iklan yang kreatif dengan tata letak yang fungsionel dalam hal menjual dirinya kepada khalayak sasaran.

Kelemah

• Papan reklame efektif bagi pengendara sepeda motor.

• Papan reklame efektif bagi mereka yang duduk di jok depan kendaraan roda empat.

• Di Indonesia sopir terekspose oleh papan reklame sedangkan bos baca Koran.

• Badan kemdaraan umum lainnya tidak memberikan ruang pandang yang cukup bagi penumpangnya.

Lokasi pemasangan billboard

• JL Tunjungan : jalan raya yang padat dikunjungi masyarakat baik pengguna trotoar maupun jalan raya dan merupakan tempat yang dijadikan sasaran iklan layanan masyarakat.

• JL Kramat Gantung : merupakan jalan pusat kota yang berada di tengah

kota Surabaya sehingga banyak dikunjungi

masyarakat.

(14)

• JL Raya Darmo : merupakan jalan raya utama di kota Surabaya yang padat dengan kendaraan bermotor serta jalan raya yang memiliki trotoar terpanjang di Surabaya.

3.2.4.2. Below The Line 1. Poster

Kekuatan

• Memiliki frekuensi yang tinggi /banyak dipasang di beberapa tempat.

• Biaya pembuatan poster lebih rendah.

• Dapat membuat khalayak sasaran menginggat isi poster tersebut apabila bentuk dan peletakkannya strategis.

Kekurangan

• Renta terhadap kerusakan.

• Dapat merusak lingkungan.

Lokasi pemasangan

Ditempatkan di tempat strategis yang banyak dilalui masyarakat seperti halte bis serrta tempat yang menjadi sorotan utama iklan layanan masyarakat.

• JL. Embong Malang

• JL. Tunjungan

• JL. Wonokromo

2. Kartu Pos Kekuatan

• Media yang dapat disampaikan dalam jangka waktu yang cukup lama.

• Dengan mengirim kepada orang lain maka pesan dapat tersampaikan.

Kelemahan

• Tidak mampu memuat banyak pesan sekaligus.

• Apabila kartu pos hanya sebagai koleksi maka isi pesan akan berakhir sampai disitu.

Dijual di toko penjual marcendise atau toko buku.

(15)

3. Umbul-umbul Kekuatan

• Mudah dilihat karena ukuran yang besar serta jumlah yang banyak.

• Dapat memuat banyak pesan sekaligus karena lebih banyak menggunakan bentuk verbal.

• Dapat dilihat dari jarak yang cukup jauh karena penempatannya yang cukup tinggi.

Kelemahan

• Membutuhkan jumlah banyak dalam penyampaian pesan.

• Rfektif untuk masyarakat pejalan kaki.

• Tidak dapat memberikan warna yang sesuai dengan kehendak pemesan.

Ditempatkan di pinggir jalan utama kota Surabaya yang merupakan jalur strategis dan banyak dilalui masyarakat baik, baik pejalan kaki maupun pengguna kendaraan bermotor.

4. Stiker Kekuatan

• Bersifat mobile apabila ditempel di kendaraan bermotor.

• Ukuran media yang tidak terlalu besar sehingga dapat ditempel di berbagai tempat.

• Mudah diingat karena tampilannya yang khas.

• Biaya yang digunakan relative sangat murah.

Kelemahan

• Ukuran yang tidak terlalu besar membuat sulit untuk dibaca sehingga kebanyakan hanya memuat gambar yang dijadikan ikon.

• Dapat terjadi perubahan warna pada tampilan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Dibagikan kepda masyarakat pengendara kendaraan bermotor, agar pesan yang

disampaikan bersifat mobile.

(16)

5. Kaos Kekuatan

• Pesan dapat di sampaikan saat pengguna kaos berjalan jalan.

• Mampu mengulang pesan dalam waktu yang berbeda.

• Selain digunakan untuk event kampanye dapat pula digunakan sehari-hari.

Kelemahan

• Penyampaian Pesan yang terlalu banyak tidak efektif karena sulit untuk dibaca saat pembawa pesan sedang berjalan.

• Pesan hanya tersampaikan pada saat kaos dipakai.

• Kualitas cetakan yang tidak baik menyebabkan isi pesan dalam kaos mudah hilang atau rusak.

Bigunakan pada saat dilakukan acara jalan santai.

6. Topi Kekuatan

• Dapat digunakan dimana saja terutama saat sedang berjalan-jalan.

• Mampu mengulang pesan dalam waktu yang berbeda.

• Setelah event selesai dilakukan dapat digunakan sebagai penutup kepala sehari-hari.

Kelemahan

• Ruang dan bentuk media yang terbatas menjadikan topi biasanya hanya memuat slogan atau logo.

• Tidak dapat menampilkan visual yang baik.

Digunakan bersamaan dengan penggunaan pin serta kaos

7. Pin Kekuatan

• Pin mudah untuk dilihat meskipun bentuknya kecil.

• Sebagai symbol tertentu.

(17)

Kelemahan

• Tidak dapat menyampaikan pesan melalui bentuk verbal secara menditail.

• Sulit untuk dilihat karena visual yang digunakan kecil.

• Biasanya hanya memuat slogan atau logo.

Digunakan pada saat acara jalan santai serta dibagikan kepada masyarakat pejalan kaki yang ditemui sebagai tanda keikut sertaan dalam mewujudkan pengembalian fungsi trotoar serta keperdulian terhadap lingkungan kota.

8. Brosur Kekuatan

• Dapat memuat banyak pesan yang ingin disampaikan.

• Dapat menampilkan bentuk visual maupun bentuk verbal.

• Biaya produksi rendah.

• Bentuknya yang kecil memudahkan untuk dibawa.

Kelemahan

• Frekuensi penyampaian yang relative singkat.

• Mudah rusak.

• Kurangnya respon dari masyarakat.

Penyebaran brosur dilakukan serentak di wilayah Surabaya Pusat yang menjadi sasaran iklan layanan masyarakat. Dibagikan kepada pejalan kaki yang melintas, pedagang, pengendara kendaraan bermotor.

3.3. Budget Media 3.3.1. TV (Lampiran)

Biaya Produksi : Rp 45.000.000 Biaya tayang 5’ : Rp 2.400.000 Jumlah Tayang : 130 spot

3.3.2. Billboard

Biaya Produksi : (8 X 3) m2 X Rp 1.500.000 = Rp 36.000.000

Konstruksi : Rp 250.000 X 24 m2 = Rp 6.000.000

(18)

Pajak Pemda : Rp 300.000 X 24 m2 = Rp 7.200.000 + Rp 42.000.000 = Rp 49.200.000

PPN 10% : Rp 4.920.000

Total : Rp 54.120.000

Biaya Tambahan : Rp 100.000.000

(termasuk biaya ijin pemasangan reklame, pengurusan ijin dan administrasi, biaya toser listrik PLN, rekening PLN, biaya ijin ke instansi terkait, biaya pemeliharaan) Total : Rp 154.120.000 / 1 billboard

Grand Total : 3 X Rp 154.120.000 = Rp 462.360.000

3.3.3. Surat Kabar 3.3.3.1. Jawa Pos

Harga per mmk : Rp 27.500

Ukuran : 8 X 60mmk

Biaya Pemasangan : Rp 13.200.000

Jumlah Tayang : 8 X Rp 13.200.000 = Rp 105.600.000 PPN 10% : Rp 10.560.000

Total Biaya : Rp 116.160.000

Ukuran : 4 X 130 mmk

Biaya Pemasangan : Rp 14.300.000

Jumlah Tayang : 8 X Rp 14.300.000 = Rp 114.400.000 PPN 10% : Rp 11.440.000

Total Biaya : Rp 125.840.000

Ukuran : 1 X 35mmk X 7

Biaya Pemasangan : Rp 962.500 X 7 = Rp 6.737.500 Jumlah Tayang : 8 X Rp 6.737.500 = Rp 53.900.000 PPN 10% : Rp 5.390.000

Total : Rp 59.290.000

(19)

Ukuran : 2 X 80 mmk Biaya Pemasangan : Rp 4.400.000

Jumlah Tayang : 8 X Rp 4.400.000 = Rp 35.200.000 PPN 10% : Rp 3.520.000

Total : Rp 38.270.000 Total Keseluruhan : Rp 97.560.000

3.3.4. Poster

Ukuran : 50cm X 71cm

Biaya Produksi : Rp 100.000@

Jumlah produksi : 2 X Rp 100.000 = Rp 200.000

3.3.5. Kaos

Ukuran : M, L, XL

Biaya Produksi : Rp 45.000@

Jumlah produksi : 10 X Rp 45.000 = Rp 450.000

3.3.6. Topi

Ukuran : all zize

Biaya Produksi : Rp 15.000@

Jumlah Produksi : 20 X Rp 15.000 = Rp 300.000

3.3.7. Umbul-Umbul

Ukuran : 500cm X 90cm

Biaya Produksi : Rp 100.000@

Jumlah Produksi : 1 X Rp 100.000 = 100.000

3.3.8. Brosur

Ukuran : 15cmX 13cm

Biaya Produksi : Rp 15.000@

Jumlah Produksi : 10 X Rp 15.000 = Rp 150.000

(20)

3.3.9. Srtiker

Ukuran : 10cm X 5cm

Biaya Produksi : Rp 1000@

Jumlah Produksi : 20 X Rp 1000 = Rp20.000

3.3.10. Pin

Ukuran : d 4cm

Biaya Produksi : Rp 15.000@

Jumlah Produksi : 10 X Rp 15.000 = 150.000

3.3.11. Kartu Pos

Ukuran : 15cm X 10cm

Biaya Produksi : Rp 20.000@

Jumlah Produksi : 10 X Rp 20.000 = Rp 200.000

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

Untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT diambil dari persentase ketuntasan belajar peserta didik

NO NOMOR PESERTA NAMA INSTANSI KECAMATAN KELAS SESI WAKTU TEMPAT 79 201502836656 AINA SOFAJUDIN TK KUSUMA PUTRA Kec... NO NOMOR PESERTA NAMA INSTANSI KECAMATAN KELAS SESI

keterampilan menulis subjek setelah diajarkan melalui writing soulmate. Setelah tahap persiapan selesai, peneliti kemudian mulai memasuki tahapan aksi. Pada tahapan ini,

Benda ui * )ontoh tanah - yang diteliti dalam per)obaan ini adalah tanah yang diperoleh dari hasil pemboran dengan tangan. Pemboran dilakukan pada lokasi disekitar halaman

Ada dua tipe analisis faktor yaitu analisis faktor eksploratori (EFA) yang digunakan untuk menyelidiki hubungan antara variabel dan faktor manifestasi tanpa

Dalam makalah ini diulas sistem proteksi galvanik dengan menggunakan anoda yang dikorbankan, yang mana sistem ini dapat diaplikasikan pada struktur beton yang mengalami

Intervensi minuman beroksigen untuk mengkaji pengaruh jangka panjang dimulai tanggal 18 Februari – 10 Maret 2013, yang meliputi pengambilan darah, intervensi sampel, analisis