• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS (ANDALALIN) Nunung Nuring Hayati, ST., MT. Program Studi S-1 Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil - Universitas Jember

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS (ANDALALIN) Nunung Nuring Hayati, ST., MT. Program Studi S-1 Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil - Universitas Jember"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS

DAMPAK LALU LINTAS (ANDALALIN)

Nunung Nuring Hayati, ST., MT.

Program Studi S-1 Teknik Sipil

Jurusan Teknik Sipil - Universitas Jember

(2)

MINGGU Ke 2 - 3

Manajemen dan Rekayasa Dampak Lalu Lintas Prodi S-1 Teknik Sipil

(3)

PENDAHULUAN

Analisa Dampak Lalu Lintas

(4)

Keterkaitan Pembangunan Perkotaan dan Andalalin

PEMBANGUNAN WILAYAH PERKOTAAN

PERUBAHAN PERUNTUKKAN LAHAN

TATA GUNA TANAH (LAND USE) YANG BARU

PEMBANGUNAN PUSAT KEGIATAN PERKOTAAN PENINGKATAN

BANGKITAN LALU LINTAS PEMBANGUNAN &

PENINGKATAN SISTEM TRANSPORTASI

ANALISIS DAMPAK

LALU LINTAS

(5)

Mengapa Andalalin Harus Dilakukan ???

 Perubahan tata guna lahan  menimbulkan lalu lintas dan mempengaruhi lalu lintas disekitarnya.

 Konsep “pay your own way”  pengembang harus memberikan kontribusi akibat pengembangannya.

 Andalalin untuk memprediksi apakah : infrastruktur transportasi dalam daerah pengaruh pembangunan dapat melayani lalu lintas eksisting + lalu lintas yang dibangkitkan oleh pengembangan kawasan tersebut.

 Jika prasarana tidak dapat mendukung lalu lintas

tersebut maka harus dilakukan manajemen dan

rekayasa terhadap lalu lintasnya.

(6)

Pengertian Andalalin

 Suatu kajian khusus yang menilai efek-efek yang

ditimbulkan oleh lalu lintas yang dibangkitkan/ditarik, oleh suatu pengembangan kawasan terhadap

jaringan transportasi di sekitarnya.

(Evaluating Traffic Impact Studies, 1994)

 Serangkaian kegiatan kajian mengenai dampak lalu lintas dari pembangunan pusat kegiatan,

permukiman, dan infrastruktur yang hasilnya

dituangkan dalam bentuk dokumen hasil analisis

dampak lalu lintas.

(PP 32 Tahun 2011)

(7)

TINJAUAN ASPEK LEGAL

Analisa Dampak Lalu Lintas

(8)

Kebijakan Pelaksanaan Andalalin Dalam UU 22/2009

Bag. II

Analisis Dampak Lalu Lintas

Syarat : pengembang mendapatkan ijin dari pemerintah dan/atau pemda

Oleh lembaga konsultan yg memiliki tenaga ahli bersertifikat

Hasil analisis harus mendapat persetujuan

Instansi yg membidangi jalan

instansi yang membidangi sarana & prasarana LLAJ

Ps. 99

Ps. 100

POLRI Diatur PP

(PP No. 32 Th. 2011)

Ps. 101

(9)

Kebijakan Pelaksanaan Andalalin

(UU 22/2009 dan PP 32/2011)

Serangkaian kegiatan kajian mengenai dampak

lalin dari pembangunan pusat KPI yang hasilnya dituangkan dalam bentuk dokumen hasil Andalalin

(Pasal 1 poin 7 PP 32/2011)

Pembangunan dan atau pengembangan KPI akan memberikan

dampak, maka wajib Andalalin

(Pasal 99 Ayat (1) UU 22/2009)

Rencana

pembangunan dapat berupa pembangunan baru, pengembangan,

atau peningkatan kepadatan

Semua proses Andalalin di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota pasti membu- tuhkan masukan dari instansi pemangku kepentingan (Tim Penilai Andalalin)

(10)

Perundangan & Peraturan Terkait

• 02/2002 Kepolisian Negara Republik Indonesia

• 32/2004 Pemerintah Daerah

• 38/2004 Jalan

• 22/2009 Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

• 02/2002 Kepolisian Negara Republik Indonesia

• 32/2004 Pemerintah Daerah

• 38/2004 Jalan

• 22/2009 Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Undang-Undang

• 34/2006 Jalan

• 38/2007 Pembagian Urusan Pemerintahan

• 32/2011 Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas

• 37/2011 Forum LLAJ

• 34/2006 Jalan

• 38/2007 Pembagian Urusan Pemerintahan

• 32/2011 Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas

• 37/2011 Forum LLAJ

Peraturan Pemerintah

• PPNS

• Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

• Penggunaan Pemanfaatan Tanah

• Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)

• Analisis Dampak Lalu Lintas

• PPNS

• Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

• Penggunaan Pemanfaatan Tanah

• Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)

• Analisis Dampak Lalu Lintas

Peraturan Daerah

Kepmenhub PM 75 Tahun 2015

(11)

ANDALALIN

Kewajiban Andalalin

(Ps. 99 ayat (3) UU 22/2009 dan Ps. 49 PP 32/2011)

 Hasil analisis dampak Lalu Lintas merupakan salah satu syarat bagi pengembang untuk mendapatkan izin Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menurut peraturan perundang- undangan. Izin yang dimaksud adalah:

• Izin Lokasi

• izin mendirikan bangunan;

• izin pembangunan bangunan gedung dengan fungsi khusus

(12)

Kapan Andalalin Dilakukan ???

(Ps. 99 ayat (1) UU 22/2011)

Keamanan

Keamanan KetertibanKetertiban KelancaranKelancaran

Gangguan-gangguan LLAJ yang ditimbulkan pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur

Keselamatan Keselamatan

(13)

Jenis-jenis Pusat Kegiatan, Permu- kiman dan Infrastruktur

(Ps. 48 PP 32/2011)

Pusat Kegiatan

• Perdagangan;

• Perkantoran;

• Industri;

• Fas. Pendidikan

• Fasilitas Umum

• Lainnya: SPBU;

gd. Pertemuan;

hotel & sejenis- nya; fasilitas olah raga

(indoor/outdoor)

Permukiman

• Perumahan dan permukiman;

• Rumah susun dan apartemen;

• Permukiman lainnya

menimbulkan bangkitan

dan/atau tarikan lalu lintas (mis:

asrama)

Infrastruktur

• Akses ke dan dari jalan tol;

• Pelabuhan;

• Bandar udara;

• Terminal;

• Stasiun kereta api;

• Pool kendaraan;

• Fas. parkir untuk umum;

• Lainnya:

pembangunan prasarana seperti flyover, under pass, MRT dan LRT.

(14)

Tata Cara Pelaksanaan Andalalin

Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV

Penyusun Dokumen Andalalin (Konsultan)

Dokumen Hasil Andalalin Diajukan

Persetujuan Dokumen Andalalin

Tim Evaluasi Dokumen Analisis Dampak Lalu

Lintas REKOMENDASI

ANDALALIN

(15)

Persetujuan Dokumen Andalalin

(Ps. 100 ayat (2) UU 22/2009)

instansi yang membidangi Jalan

instansi yang

membidangi Sarpras LLAJ

Kepolisian Negara Republik Indonesia

Hasil Andalalin harus mendapatkan persetujuan dari instansi yang terkait di bidang Lalu Lintas dan

Angkutan

REKOMENDASI

ANDAL LALIN

(16)

Persetujuan Dokumen Andalalin

(Ps. 52 dan Ps. 53 PP 32/2011)

 Persetujuan hasil Andalalin diberikan oleh pihak seperti kewenangannya, yaitu:

• Menteri yang bertanggung jawab di bidang sarana dan prasarana LLAJ untuk jalan nasional.

• Gubernur untuk jalan provinsi.

• Bupati untuk jalan kabupaten dan/atau jalan desa.

• Walikota untuk jalan kota.

 Persetujuan diberikan dalam jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) hari kerja sejak diterimanya dokumen hasil Andalalin secara lengkap dan

memenuhi persyaratan.

(17)

Penyusun Dokumen Andalalin

(Ps. 100 ayat (1) UU 22/2009 dan Ps. 50 PP 32/2009)

Pengembang menunjuk lembaga konsultan

Lembaga konsultan memiliki tenaga ahli bersertifikat

Sertifikat tenaga ahli diberikan Menteri Perhubungan

(18)

Dokumen Hasil Andalalin

(Ps. 99 ayat (2) UU 22/2009 serta

Ps. 50 ayat (2) & Ps. 51 ayat (1) PP 32/2011)

Hasil analisis disusun dalam dokumen, memuat:

1) Analisis bangkitan dan tarikan lalu lintas dan angkutan jalan akibat pembangunan.

2) Simulasi kinerja lalu lintas tanpa dan dengan adanya pengembangan.

3) Rekomendasi dan rencana implementasi penanganan dampak.

4) Tanggung jawab pemerintah dan pengembang atau pembangun dalam penanganan dampak.

5) Rencana pemantauan dan evaluasi.

6) Gambaran umum lokasi yang akan dibangun atau

dikembangkan.

(19)

TUGAS 1

 Pelajari Keputusan Menteri Perhubungan Nomor PM 75 Tahun 2015 dan perubahannya.

 Buat bahasan terkait pelaksanaan Analisis Dampak Lalu Lintas antara:

• UU Nomor 22 Tahun 2009;

• PP Nomor 32 Tahun 2011; dan

• Kepmenhub Nomor PM 75 Tahun 2015

 Buat bahasan terkait pelaksanaan Analisis Dampak Lalu Lintas dengan:

• Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan

• Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

 Buatlah Daftar Peraturan Perundangan (UU, PP, Keppres, Kepmen, dll.) yang terkait dengan pelaksanaan Analisis Dampak Lalu Lintas.

(20)

MINGGU Ke 4 - 7

Manajemen dan Rekayasa Dampak Lalu Lintas Prodi S-1 Teknik Sipil

(21)

PROSEDUR TEKNIS

Analisa Dampak Lalu Lintas

(22)

Prosedur Pengajuan Andalalin

Pra Pembangunan

PENGEMBANG/

PEMRAKARSA PEMBANGUN PUSAT KEGIATAN

PUSAT KEGIATAN KECIL, DILUAR KRITERIA ANDALALIN

KRITERIA ANDALALIN

PERSYARATAN PERIJINAN IMB / PENGEMBANGAN KAWASAN atau IJIN LAINNYA

PROSES IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN OLEH PEMERINTAH DAERAH SETEMPAT

PUSAT KEGIATAN DALAM KRITERIA ANDALALIN

PENGAJUAN ANDALALIN

Ke Pusat Untuk

Jalan Nasional Ke Provinsi Untuk

Jalan Provinsi Ke Pemda Untuk Jalan Kab/Kota

Rekomendasi Andalalin Menteri Untuk Jalan

Nasional Gubernur Untuk

Jalan Provinsi Bupati/Walikota Untuk Jalan Kab/Kota

(23)

Prosedur Pengajuan Andalalin

Pasca Pembangunan

PENGAWASAN PELAKSANAAN ANDALALIN SESUAI REKOMENDASI

OK, Ijin Penggunaan

Bangunan

Teguran Peringatan Sanksi Lain tidak sesuai

sesuai

HASIL EVALU

ASI

PENINGKATAN SISTEM LALIN PEMBANGUNAN

FASILITAS AKSES REKOMENDASI

ANDALALIN

IJIN PEMBANGUNAN PUSAT KEGIATAN

(24)

Kriteria Minimal Wajib

Andalalin

No Jenis Rencana Pembangunan Ukuran Minimal 1. Pusat Kegiatan

a. Kegiatan Perdagangan;

Pusat perbelanjaan/ritail 500 m2 luas lantai bangunan

b. Kegiatan Perkantoran 1000 m2 luas lantai bangunan c. Kegiatan Industri;

Industri dan pergudangan 2500 m2luas lantai bangunan d. Fasilitas Pendidikan;

1). Sekolah/universitas 500 siswa

2). Lembaga kursus Bangunan dengan 50

siswa/waktu e. Fasilitas Pelayanan Umum;

1). Rumah sakit 50 tempat tidur

2). Klinik bersama 10 ruang praktek dokter 3). Perbankan 500 m2 luas lantai bangunan f. Kegiatan lain;

1). SPBU wajib

2). Hotel/penginapan 50 kamar

3).

Hotel / Penginapan dengan

tempat pertemuan Wajib

4). Stadion Olah Raga Wajib

5). Restauran 100 tempat duduk

(25)

Kriteria Minimal Wajib

Andalalin

No Jenis Rencana Pembangunan Ukuran Minimal 2. Permukiman

a. Perumahan dan Permukiman;

1). Perumahan sederhana 150 unit

2). Perumahan menengah-atas 50 unit

b. Rumah susun dan Apartemen;

1). Rumah susun sederhana 100 unit

2). Apartemen 50 unit

c. Permukiman lain

Ruko Luas Lantai keseluruhan

2000m2 3. Infrastruktur

1). Bandara/pelabuhan/stasiun Wajib

2). Terminal/pool kendaraan Wajib

3). Pool kendaraan Wajib

4). Bengkel kendaraan bermotor 2000 m2 luas lantai bangunan 5). Pencucian mobil 2000 m2 luas lantai bangunan 4. Bangunan lainnya :

Wajib dilakukan analisis dampak lalu lintas apabila ternyata diperhitungkan telah menimbulkan 100 smp baru pada jam padat dan atau menimbulkan rata-rata 750 smp baru setiap harinya.

(26)

Perlu Diperhatikan Dalam Andalalin

 “yang akan menimbulkan gangguan”?

 Batasan ada tidaknya gangguan?

• "Gangguan yg dianggap signifikan

• "Significance Threshold = Kriteria Batasan Signifikan

 Indikator kriteria batasan siginifikan:

• " Konventional: LOS, DELAY

• " Trend baru”

 Menentukan tipologi Andalalin

(27)

Contoh Pelingkupan Dampak

(28)

Asumsi Dalam Analisis

 Pilihan analisis:

• Without-With Development Analysis

• Before-After Development Analysis, dengan Skenario:

 Do-Nothing

 Do-Something

 Time Horizon: Design Year dengan mengabaikan time lag beroperasi penuh

 Kontribusi pengembang untuk memperbaiki kinerja

lalu lintas sesuai kondisi without dvelopment

(29)

Metode

Pendekatan

 Contoh pendekatan periode analisis

Kondisi Eksisting, asumsi tahun

direncanakan

dioperasikan suatu proyek pembangunan pada lokasi baru ini yaitu tahun 2014.

Kondisi 2 atau 5 tahun

mendatang, prediksi 2

atau 5 tahun setelah

proyek pembangunan

dioperasikan pada

lokasi baru ini yaitu

tahun 2016 dan 2019.

(30)

Parameter Kinerja

 Ruas Jalan

• Rasio V/C (derajat kejenuhan)

• Kecepatan kendaraan

• Waktu perjalanan

 Simpang

• Tundaan

• Panjang antrian

 Bundaran

• Kinerja jalinan

(31)

Konsep Rasio V/C

RASIO V/C

Under capacity

(<0,85)

Near capacity

(0,85 – 0,95) At capacity

(0,95 – 1,0) Over capacity (>1,0)

Under capacity Near capacity At capacity Over capacity

(32)

Kriteria Kinerja Simpang

 Kriteria Kinerja Simpang

Tingkat Pelayanan

(LoS)

Tundaan Henti Simpang Bersinyal

(detik)

Tundaan Henti

Simpang Tak Bersinyal (detik)

A ≤ 5,0 ≤ 5,0

B 5,0 dan ≤ 15,00 5,0 dan ≤ 10,00 C 15,0 dan ≤ 25,00 10,0 dan ≤ 20,00 D 25,0 dan ≤ 40,00 20,0 dan ≤ 30,00 E 40,0 dan ≤ 60,00 30,0 dan ≤ 45,00

F > 60,00 > 45,00

(33)

Kriteria Kinerja Ruas Jalan

 Kriteria Kinerja Ruas Jalan

LoS Kec. (km/jam)

A 40

B 31

C 21

D 14

E 11

F < 11

DS Kec. (km/jam)

0,24 39

0,54 35

0,76 31

0,91 27

1,00 21

Kriteria DS atau Rasio V/C

Sangat Baik < 0,70 Baik 0,70 - 0,80 Dapat Diterima 0,80 - 1,00

Buruk > 1,00

(34)

Kriteria Kinerja

Lo

S Karakteristik DS

A

Kondisi arus bebas, kecepatan tinggi dan volume lalu lintas rendah. Pengemudi dapat memilih kecepatan yang

diinginkannya tanpa hambatan.

0,00 - 0,19

B Dalam zone arus stabil. Pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatannya.

0,20 - 0,44 C Dalam zone arus stabil Pengemudi dibatasi

dalam memilih kecepatannya.

0,45 - 0,74

D

Mendekati arus tidak stabil dimana hampir seluruh epngemudi akan dibatasi Volume pelayanan berkaitan dengan kapasitas yang dapat ditolerir (diterima).

0,75 - 0,84

E Volume lalu lintas mendekati atau berada pada kapasitasnya. Arus hádala tidak stabil dengan kondisi yang sering berhenti.

0,85 - 1,00

F

Arus yang dipaksakan atau macet pada kecepatan-kecepatan yang rendah. Antrian yang panjang dan terjadi hambatan-

hambatan yang besar.

≥ 1,00

(35)

TUGAS 2

 Cari peraturan perudangan dan sumber referensi terkait dengan ketentuan parameter kinerja:

• Ruas jalan

• Simpang (tak bersinyal, bersinyal dan bundaran)

 Buat ketentuan parameter kinerja tersebut dalam bentuk tabel.

No. Parameter Kinerja Sumber 1 Sumber 2 Sumber 3 Dst.

(36)

Tahap 1 PENGEMBANGAN METODOLOGI Tahap 2 ANALISIS KONDISI SAAT INI Tahap 3 LALU LINTAS DASAR Tahap 4 BANGKITAN LALU LINTAS Tahap 5 DISTRIBUASI LALU LINTAS

Tahap 6 PEMILIHAN MODA

Tahap 7 PEMBEBANAN LALU LINTAS Tahap 8 ANALISIS KONDISI AKAN DATANG

Tahap 9 ANALISIS MITIGASI

Tahap 10 AKSES SIRKULASI, LING. & PARKIR Tahap 11 PENILAIAN DAN PERSETUJUAN Tahap 12 PENGENDALIAN DAN EVALUASI

apakah tingkat pelayanan diterima?

Tahapan Studi

Andalalin

(37)

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan analisis dampak lalu lintas, meliputi:

 Jenis pusat kegiatan/permukiman/kawasan yang dikembangkan

 Asumsi umum bangkitan, distribusi, pemlihan moda, pembebanan, tingkat pelayanan

 Batasan Wilayah Studi Andalalin

 Data pusat kegiatan, luas lahan, luas bangunan, jumlah tingkat

 Periode Analisis

 Kebutuhan Pengumpulan data lalin

 Data demografi eksisting & masa datang

 Metode untuk distribusi lalin & pemilihan moda

 Kebutuhan manajemen akses

 Kebutuhan dan ketersediaan tempat parkir kendaraan

I. PENGEMBANGAN METODOLOGI

(38)

TUGAS 3

 Cari literatur terkait four step model atau empat tahap pemodelan transportasi.

 Buat deskripsi (definisi, pendekatan dan teknik analisis) untuk setiap tahap:

• Bangkitan dan tarikan lalu lintas

• Distribusi lalu lintas

• Pemilihan moda

• Pembebanan lalu lintas

(39)

A. Pengumpulan Data

• Data sistem transportasi eksisting: karakteristik fisik dan fungsi sistem transportasi, :

= jaringan transportasi,

= pelayanan angkutan,

= fasilitas pejalan kaki dan pesepeda,

= peningkatan transportasi yg direncanakan,

= pengendalian lalu lintas.

• Data Permintaan Lalin & Angkutan Eksisting:

= data historis volume lalu lintas,

= volume gerakan membelok,

= data penumpang angkutan umum, pejalan kaki, pesepeda, dsb

• Data Demografi dan Tata Guna Lahan :

= data guna lahan eksisting dan rencana masa mendatang,

= data sosio-ekonomi dan prediksi ke depan,

= rencana komprehensif yang diperlukan.

II. ANALISIS KONDISI SAAT INI

(40)

B. Analisis Kinerja

• Rasio antara volume dan kapasitas jalan

• Kecepatan

• Waktu perjalanan

(41)

• Data historis lalu lintas yang digunakan sebagai dasar untuk membandingkan kondisi lalu lintas sebelum dan setelah

adanya pembangunan.

• Menyediakan latar belakang lalu lintas yang realistis untuk evaluasi dampak dari suatu pengembangan yang diusulkan

• Pada tahap ini lalu lintas untuk kondisi mendatang harus dihitung, baik untuk kondisi tanpa maupun dengan adanya pembangunan.

41

III. LALU LINTAS DASAR

(42)

• Dari instansi transportasi setempat untuk jenis kawasan serupa dan mengasumsi bahwa kawasan yang akan dibangun (data base).

• Dari kawasan serupa dari daerah lain.

• Dari referensi atau manual yang tersedia.

Variabel untuk menghitung jumlah perjalanan:

• perjalanan per orang;

• perjalanan per kendaraan;

• perjalanan per tempat tinggal;

• perjalanan per m2 luas lantai bangunan.

IV. BANGKITAN LALU LINTAS

(43)

Batasan-batasan dan Asumsi

• Bangkitan didasarkan asumsi jumlah yg menggunakan angkutan umum, sepeda, atau pejalan kaki adalah rendah dan dapat

diabaikan;

• Sekolah/Perguruan Tinggi/Tempat kursus, tingkat bangkitan

“pejalan kaki” harus mendapat perhatian khusus;

• Tingkat bangkitan lalu lintas dapat didasarkan pada sejumlah studi;

• Adanya variasi dalam tingkat bangkitan lalu lintas. yg bergantung pada:

= kawasan berlokasi dalam wilayah metropolitan atau non- metropolitan;

= apakah kawasan terletak di pusat kota atau di pinggir kota.

• Variasi harian maupun musiman juga ada. Hari Sabtu/Minggu utk perbelanjaan.

• Tingkat bangkitan lalu lintas yg masuk dan keluar kawasan pengembangan;

• Bila dua kawasan pengembangan terletak saling berseberangan, terdapat bangkitan lalu lintas milik bersama sebesar kurang lebih 10%. dapat diasumsikan bahwa sekitar 10% dari lalu lintas masuk dan 10% dari lalu lintas keluar dari pembangkit yang lebih kecil merupakan bangkitan lalu lintas milik bersama.

(44)

1. Metode Manual:

= Metode Analogi: dgn basis data lalin eksisting dari guna lahan sejenis.

= Studi Asal-Tujuan: menggunakan basis survai asal-tujuan terdahulu.

= Metode Manual dari Model Gravity:

2. Metode Pemodelan:

Keluaran dari model dapat dipakai sebagai pembanding dan koreksi bagi perhitungan distribusi manual. Dalam proses pembebanan manual, sangat umum bila dipakai metode pemodelan untuk menentukan persentase distribusi kendaraan. Namun untuk pembebanan jaringan jalan yang sangat besar, metoda pemodelan merupakan pilihan yang tepat

V. DISTRIBUSI LALU LINTAS

(45)

Pemilihan Moda dalam ANDALALIN adalah untuk mengestimasi jumlah perjalanan antar zona yang diperkirakan akan menggunakan moda selain kendaraan pribadi.

VI. PEMILIHAN MODA

(46)

Pembebanan pada jaringan jalan dan pembebanan pada tiap-tiap pintu masuk sebagai dasar dalam mengestimasi apakah jaringan jalan dapat menampung tambahan lalu lintas yang dibangkitkan oleh pembanguna pusat kegiatan / kawasan baru tersebut.

VII. PEMBEBANAN LALU LINTAS

(47)

Dievaluasi untuk menentukan apakah dampaknya : (1) signifikan dan/atau

(2) merugikan.

• Bila jalan mengalami penurunan nilai V/C rasio di bawah nilai yang direncanakan.

• Bila jalan tidak dapat ditingkatkan karena kondisi fisik dan terdapat masalah lingkungan.

• Bila jalan pada saat ini nilai V/C rasio sudah di bawah nilai yang disyaratkan, tetapi jalan itu dalam 5 tahun belum masuk dalam program peningkatan pemerintah daerah.

VIII. ANALISIS KONDISI AKAN DATANG

(48)

Analisis Mitigasi dapat berupa peningkatan kapasitas atau pengurangan permintaan.

Cara-cara mitigasi harus mempertimbangkan:

= Tahapan pembangunan kawasan.

= Kebutuhan dana.

Cara mitigasi meliputi:

= Pembangunan fasilitas baru.

= Penambahan jumlah lajur.

= Penerapan strategi manajemen sistem transportasi.

= Manajemen akses.

= Peningkatan angkutan umum.

= Penerapan manajemen permintaan angkutan.

= Perubahan site plan atau tata guna lahan.

Hasil Analisis Mitigasi ini berupa usulan program-program rencana untuk peningkatan/perbaikan tingkat pelayanan lalu lintas.

IX. ANALISIS MITIGASI

(49)

Analisis rencana pembangunan dan rencana peningkatan yang diusulkan, dampak dari proyek terhadap pergerakan lalu lintas serta evaluasi keselamatan dan operasi pada titik-titik akses menuju kawasan.

Penanganan Manajemen Akses

Untuk menjamin keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas pada jaringan jalan dan pada titik-titik akses menuju kawasan, dengan cara membatasi titik konflik, memisahkan titik konflik, meniadakan arus membelok dan antrian dari lalu lintas menerus.

Sirkulasi di sekitar kawasan

• Harus dengan mudah mengakomodir pergerakan kendaraan, termasuk angkutan umum dan pejalan kaki.

• angkutan barang harus dibuat terpisah dari akses dan sirkulasi kendaraan lainnya serta tidak mengganggu pejalan kaki atau parkir.

Keselamatan

Memastikan sistem sirkulasi internal dan titik akses didesain untuk pejalan kaki, pesepeda dan keselamatan kendaraan guna meminimalkan konflik potensial yang mungkin timbul.

X. AKSES LINGKUNGAN, SIRKULASI & PARKIR

(50)

PENDEKATAN BESARAN DAMPAK

Pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur akan menarik perjalanan. Bangkitan perjalanan ini dapat berupa perjalanan baru ataupun perjalanan yang berpindah dari tempat lain. Terjadinya perubahan dalam pola perjalanan akan menyebabkan perubahan pembebanan jalan.

Akibat adanya perubahan pembebanan jalan tersebut akan terjadi perubahan kinerja lalu lintas yang dapat berdampak langsung pada pengguna jalan berupa:

a. perubahan keamanan lalu lintas (bebas dari gangguan dan rasa takut), b. perubahan keselamatan lalu lintas (resiko kecelakaan),

c. perubahan ketertiban lalu lintas (keteraturan sesuai hak dan kewajiban),

d. perubahan kelancaran lalu lintas (bebas dari hambatan dan kemacaten)

(51)

Beberapa Aspek yang perlu diperhatikan terhadap perubahan pembebanan jalan ...

1. Keselamatan, yaitu potensi kecelakaan antara kendaraan dengan kendaraan atau kendaraan dengan pejalan kaki.

2. Kelancaran, meliputi:

a. Pada ruas jalan: derajat kejenuhan dan kecepatan b. Pada simpang tak bersinyal: derajat kejenuhan dan

tundaan

c. Pada simpang bersinyal: derajat kejenuhan, tundaan dan antrian kendaraan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian eksperimen “Uji Hedonik Hasil Jadi Brownies Kukus Menggunakan Tepung Sorgum Termodifikasi” dilakukan dalam mencari tahu perbandingan organoleptik antara

Diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan untuk mengkaji topik yang berkaitan dengan topik yang dibahas dalam penelitian ini yaitu mengenai pengaruh income

ةباتكلا طاشن اذ ةرثكلا ةرمثلا كا و .ةباتكلا نأش ىإ ةركفلا ربعتب اضيأ ةباتكلا تفّرع عاطتساام ذيماتلا. ذخأ.. بوصأ ديفتسي

For all students of SMAN Englishindo, we announce English Speech Contest.. Time : Saturday, 22

Aplikasi spreadsheet sederhana ini memiliki fasilitas utama, antara lain adalah penyimpanan dokumen ke file, insert atau delete baris dan kolom, cut, copy, paste, kalkulasi atau

oleh STP akan sama dengan pada saat Initial Convergence. Berikut adalah hasil printscreen dari Recovery Convergence. Pengukuran Recovery Convergence. Bentuk tabel perubahan

Hasil dari respon sistem PID dengan gangguan dapat kita ketahui bahwa semakin kecil nilai gangguan maka semakin besar error dan semakin besar waktu yang dibutuhkan

Secara keseluruhan hasil pe- nilaian tentang aspek keterbacaan, konstruksi dan keterpakaian produk oleh guru menunjukkan bahwa pe- ngembangan instrumen asesmen