• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Undang-Undang nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan menjelaskan bahwa jalan sebagai bagian dari sistem transportasi nasional mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung bidang ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan. Jalan dikembangkan melalui pendekatan pengembangan wilayah agar tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan antar daerah, membentuk dan memperkukuh kesatuan nasional untuk memantapkan pertahanan dan keamanan nasional, serta membentuk struktur ruang dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan nasional. Begitu pentingnya fungsi jalan ini menuntut pemerintah untuk mempunyai suatu strategi perencanaan dan penanganan jalan yang cepat, tepat dan akurat. Hal ini tentu sangat memerlukan ketersediaan informasi data historis jalan dan jembatan beserta kondisinya yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Keterbatasan data dan informasi terutama yang berbasis geografis/ spasial (keruangan) yang akurat sebagai alat untuk mengetahui lokasi jaringan infrastruktur jalan beserta prasarana dasar lingkungan lainnya merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi hampir di seluruh kabupaten/ kota di Indonesia.

Tidak tersedianya data yang akurat dan masih lemahnya peranan sistem informasi spasial yang dapat memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat secara langsung maupun tidak langsung akan menjadi penghambat bagi pemerintah daerah untuk merumuskan suatu kebijakan pengembangan dan investasi infrastruktur wilayah dalam mendukung pembangunan daerah secara menyeluruh.

Satuan Kerja (Satker) Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Provinsi D.I. Yogyakarta yang bertanggung jawab langsung memantau situasi dan kondisi jalan dan jembatan nasional sebenarnya sudah memiliki program basis data jalan dan jembatan nasional yang dikembangkan sejak tahun 1990-an, yaitu program Integrated Road Management System (IRMS), sebagai basis data jalan,

(2)

dan Bridge Management System (BMS) yang merupakan basis data jembatan.

Data yang ada pada IRMS dan BMS masih belum terintegrasi dengan basis data jalan nasional berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG).

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengembangkan suatu basis data jalan nasional di Provinsi D.I. Yogyakarta berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) yang mampu mengakomodasi kebutuhan para pemegang kebijakan. Keputusan yang lebih cepat dan akurat diharapkan dapat diambil oleh para pemegang kebijakan dengan terdapatnya basis data berbasis SIG yang informatif. Penyusunan Sistem Informasi Geografis yang dilakukan pada penelitian ini hanya untuk 37 ruas Jalan Nasional dengan panjang ruas jalan 223,16 Km di bawah tanggung jawab Satker P2JN Provinsi D.I. Yogyakarta, mengingat ruas jalan ini memiliki kecendruangan lebih padat dari ruas lainnya.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diuraikan beberapa permasalahan, yaitu :

1. Bagaimanakah menganalisis kondisi Jalan Nasional berdasarkan nilai IRI di bawah tanggung jawab Satker P2JN Provinsi D.I. Yogyakarta dengan panjang ruas jalan 223,16 Km?

2. Bagaimana menyusun basis data Jalan Nasional berbasis Sistem Informasi Geografis yang mampu mengakomodasi kebutuhan informasi dari pemegang kebijakan?

1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis sistem kondisi Jalan Nasional berdasarkan nilai IRI di bawah tanggung jawab Satker P2JN Provinsi D.I. Yogyakarta dengan panjang ruas jalan 223,16 Km.

(3)

2. Untuk menyusun Sistem Informasi Geografis Penanganan Jalan Nasional Provinsi D.I. Yogyakarta di bawah tanggung jawab Satker P2JN Provinsi D.I.

Yogyakarta.

1.4. Manfaat Penelitian

Secara umum terdapat 2 (dua) buah manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga, khususnya Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Surabaya (BBPJN V) dan Satker P2JN Provinsi D.I. Yogyakarta, keberadaan basis data Jalan Nasional berbasis Sistem Informasi Geografis ini diharapkan mempercepat dan meningkatkan akurasi dalam pengambilan kebijakan terkait pemantauan kondisi Jalan Nasional di Provinsi D.I. Yogyakarta.

2. Dapat digunakan sebagai bahan kajian studi lebih lanjut oleh peneliti lainnya.

1.5. Batasan Penelitian

Sistem Informasi Geografis Jalan Nasional Provinsi D.I. Yogyakarta merupakan sebuah penelitian dengan cakupan yang luas, untuk itu perlu ditetapkan sejumlah batasan masalah dan asumsi agar dapat fokus dan terarah, batasan masalah dan asumsi tersebut meliputi :

1. Lokasi penelitian pada ruas-ruas Jalan Nasional di bawah tanggung jawab Satker P2JN Provinsi D.I. Yogyakarta.

2. Informasi kondisi jalan yang dipertimbangkan meliputi data ruas jalan (meliputi nomor ruas jalan, nama ruas jalan, panjang ruas jalan, lebar jalan, kelas jalan, jenis lapis permukaan jalan, tipe jalan, ROW, koordinat awal dan akhir jalan), data riwayat kondisi ruas jalan (meliputi nomor ruas jalan, nama jalan, panjang jalan, lebar jalan, data IRI, data SDI, jenis lapis permukaan, jenis jalan, lalu lintas, dan kondisi kemantapan ruas jalan berdasarkan IRI) dan data riwayat penanganan jalan (meliputi tahun penanganan jalan, nama paket jalan, nomer ruas jalan, panjang ruas jalan, panjang penanganan jalan,

(4)

lebar penanganan, jenis pekerjaan penanganan jalan, nilai kontrak, kontraktor dan stationing).

3. Sebagian besar penyusunan program ini menggunakan Microsoft Office, alat GPS (global positioning system), software Quantum GIS 1.8.0–Lisboa (QGIS), software ArcView GIS dengan Map Server dan MySQL sebagai plugins embeded ke web.

1.6. Keaslian Penelitian

Penelitian-penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk menbangun aplikasi pengelolaan atau pemeliharaan infrastruktur jalan. Adapun penelitian yang pernah dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Mursito (2003) membuat Sistem Informasi Jalan (SIJ) berbasis internet (under web), sehingga dapat diakses oleh pengguna lain, untuk pengelolaan jaringan jalan Kabupaten Sragen. Dengan melakukan inventarisasi data jalan Kabupaten Sragen kemudian diimplementasikan ke dalam program komputer yaitu Sistem Informasi Jalan (SIJ), dengan tujuan membangun dan mengaplikasikan sistem informasi dalam pengelolaan infrastruktur terutama prasarana jalan, mempercepat pencapaian informasi tentang jaringan jalan, kondisi sosial ekonomi, riwayat jalan dan kondisi permukaan jalan beserta bangunan pelengkapnya, dan jenis serta skala prioritas penanganan jalan.

2. Jamalurrusid (2009) membuat Sistem Manajemen Pemeliharaan Jalan Lingkungan di kota Probolinggo dengan Sistem Informasi Geografis (GIS), dengan tujuan untuk menerapkan aplikasi program Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam menyusun Sistem Informasi berupa data base teknis jalan lingkungan dan menentukan prioritas pemeliharaan jalan lingkungan melalui metode pengklasifikasian dan pembobotan parameter kemudian dihasilkan rekomendasi prioritas : mendesak, segera dan ditunda pada ruas jalan. Dan dari keseluruhan proses dengan SIG ini akan dapat tersusun konsep sistem manajemen pemeliharaan jalan lingkungan yang sistematis dan berkelanjutan.

(5)

3. Dian (2010) membuat aplikasi pemrograman database dengan metode analisis yang digunakan berdasarkan penilaian dan persyaratan kebijakan pemerintah yang dituangkan dalam SK. 77/KPTS/Dd/1990 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten. Aplikasi Database ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai penyusunan program prioritas pengelolaan pemeliharaan jalan khususnya bagi tim perencana Jalan Kabupaten.

4. Wedesana (2011) menyusun database berbasis sistem informasi geografis dan menganalisa daerah rawan kecelakaan di kota Denpasar sehingga dapat diketahui daerah rawan kecelakaan (black site), daerah titik rawan kecelakaan (black spot) dan upaya penanganan untuk mengurangi peristiwa kecelakaan serta tersusunnya program database daerah dan titik rawan kecelakaan berbasis Sistem Informasi Geografis di Kota Denpasar yang mampu mengakomodasikan kebutuhan dari pemegang kebijakan.

Penelitian ini berupa pembuatan pemetaan Jalan Nasional Provinsi D.I.

Yogyakarta dan pengembangan database Jalan Nasional Provinsi D.I. Yogyakarta yang berupa sistem informasi kondisi jalan yang terdiri atas data ruas jalan (meliputi nomor ruas jalan, nama ruas jalan, panjang ruas jalan, lebar jalan, kelas jalan, jenis lapis permukaan jalan, tipe jalan, ROW, koordinat awal dan akhir jalan), data riwayat kondisi ruas jalan (meliputi nomor ruas jalan, nama jalan, panjang jalan, lebar jalan, data IRI, data SDI, jenis lapis permukaan, jenis jalan, lalu lintas, dan kondisi kemantapan ruas jalan berdasarkan IRI) dan data riwayat penanganan jalan (meliputi tahun penanganan jalan, nama paket jalan, nomer ruas jalan, panjang ruas jalan, panjang penanganan jalan, lebar penanganan, jenis pekerjaan penanganan jalan, nilai kontrak, kontraktor dan stationing) yang diimplementasikan ke dalam Sistem Informasi Geografis. Perbedaan dengan peneliti sebelumnya adalah mengenai metode, lokasi dan alat/ software yang digunakan dalam pembuatannya.

Referensi

Dokumen terkait

Konsep-konsep tersebut antara lain meliputi Pengertian Matriks, Operasi Aljabar dan Sifat-sifat Operasi Matriks, Macam-macam Matriks, Matriks Bagian Sub Matriks, Partisi

Bagian yang juga menarik, ketika secara tidak langsung gaya hidup manusia yang dikehendaki oleh Allah SWT, membuat kemungkinan terkena penyakit jantung menjadi lebih kecil,

Melakukkan interpretasi dan melakukan analisa deskriptif kualitatif akan fitur dasar laut yaitu dengan menampilkan posisi dari fitur,lalu dimensi panjang, lebar

Penyedia barang/jasa sanggup untuk menyelesaikan sisa pekerjaan paling lambat 50 (lima puluh) hari kalender sejak berakhirnya masa pelaksanaan pekerjaan yang dinyatakan

CITRA RAMADHAN, SH.MH., oleh ENNY RESWITA, SH., Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 30 Desember 2010, dan kepada Turut Tergugat-II/Turut

tampilan selanjutnya benar cicilan yang akan diambil Tagihan mencatat pembayar an tagihan [-] diklik button bayarnya konfirmasi dan ke tampilan selanjutnya sudah sesuai

Aluminium paduan memiliki ductility yang bervariasi, tergantung konsentrasi paduannya, namun pada umumnya memiliki ductility yang lebih rendah dari pada aluminium

Sering dijumpai pasien dengan stroke vertebrobasilar akan melibatkan gangguan kesadaran, hemiparesis, pupil yang tidak normal, dan ada tanda okulomotor, dan