• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini peneliti akan menjelaskan berbagai hal yang berkaitan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini peneliti akan menjelaskan berbagai hal yang berkaitan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

81 BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bagian ini peneliti akan menjelaskan berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian. Hal-hal yang akan dijelaskan adalah pendekatan penelitian, metode penelitian, lokasi dan subyek penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, tahapan penelitian, pelaksanaan penelitian, pengembangan instrumen dan validitas data.

A. Metode Penelitian

Metode penelitian akan membantu peneliti dalam melaksnakan penelitian karena sebagaimana dikemukakan oleh Nasution (1988:1) bahwa metode penelitian akan memberikan petunjuk terhadap pelaksanaan penelitian atau petunjuk bagaimana penelitian itu dilaksanakan. Masalah dalam penelitian ini adalah peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung, yaitu untuk melihat atau memotret hakikat pembelajaran berbasis karakter pada pembelajaran IPS dan implementasinya dalam proses pembelajaran secara mendalam. Oleh karena itu peneliti menggunakan metode studi kasus melalui pendekatan kualitatif.

Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif Syaepudin, U menjelaskan (2007:84) “pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang, secara individual maupun kelompok”. Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll. secara holistik dengan cara deskriftif dalam bentuk kata-kata dan

(2)

bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Mc Millan dan Schumacher (2001) menjelaskan bahwa Penelitian kualitatif juga bersifat refleksif. Refleksivitas (reflexivity) merupakan pengkajian yang cermat dan hati-hati terhadap seluru proses penelitian

Adapun metode yang digunakan dengan studi kasus dalam buku (S, Nasution : 1996) mengatakan bahwa “ studi kasus ( case study ) merupakan suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu “ kesatuan sistem “ kesatuan ini dapat berupa program, kegiatan, peristiwa, atau kelompok individu yang berkaitan oleh tenpat, waktu, atau ikatan tertentu “ sejalan dengan itu Syaepudin, U (2007:88) menjelaskan “Studi kasus penelitian yang diarahkan menghimpun data, mengambil makna, memperoleh pemahaman dari kasus tersebut “. Kasus sama sekali tidak mewakili populasi dan tidak dimaksudkan untuk memperoleh kesimpulan dari populasi. Kesimpulan studi kasus hanya berlaku untuk kasus tersebut saja.

Suatu kasus dapat terdiri atas satu unit atau lebih dari satu unit, tetapi merupakan satu kesatuan. Kasus dapat satu orang, satu kelas, satu sekolah, satu kecamatan dsb. Dalam studi kasus digunakan beberapa teknik pengumpulan data seperti wawancara, observasi dan studi documenter, tetapi semuanya difokuskan ke arah mendapatkan kesatuan dan dan kesimpulan.

Peneliti menggunakan pendekatan ini karena peneliti ingin mendapatkan gambaran nyata tentang peranan guru dalam pendidikan karakter dan implementasinya dalam proses pembalajaran pada mata pelajaran IPS di kelas 5 SD-SD se gugus 4 UPTD Pendidikan Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung

(3)

Barat. Karena penelitian ini tidak ditujukan untuk menguji hipotesis, tetapi untuk mendapatkan potret nyata peranan guru dalam pendidikan karakter dan implementasinya dalam pembelajaran secara mendalam, maka metode ini digunakan adalah metode kualitatif.

Penelitian ini berupaya melakukan pencatatan terhadap masalah-masalah yang muncul yang terkait dengan obyek yang diteliti dengan cara seksama.

Setelah melakukan pencatatan terhadap masalah yang muncul, kemudian dideskripsikan secara apa adanya.

Penelitian ini menggunakan studi kasus karena peneliti ingin mempelajari secara intensif peranan guru dalam pendidikan karakter dan implemetasinya dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran IPS di kelas 5. Dalam penelitian studi kasus, peneliti dapat mempelajari subyek secara mendalam dan menyeluruh (Sudjana, 2004: 69).

Berdasarkan pada paparan di atas, maka melalui penelitian ini diharapkan terkumpul sejumlah data dengan berupaya memecahkan masalah berdasarkan fenomena yang ada dan kemudian dapat dipecahkan sehingga mampu membuat kesimpulan yang dapat dijadikan sebagai bahan dalam pengembangan kegiatan pembelajaran yang berbasis karakter khususnya guru-guru kelas 5 se gugus 4 UPTD Pendidikan Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat.

B. Lokasi dan Subyek Penelitian

Lokasi penelitian adalah SD-SD se gugus 4 UPTD Pendidikan Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat, yang terdiri dari lima orang guru kelas 5

(4)

yang berasal dari SD Negeri Jalantir SD Negeri Selacau, SD Negeri Silihasih, SD Negeri Sinarjaya dan SD Negeri Giriwangi

Sementara langkah untuk mensosialisasikan pendidikan karakter kepada subyek penelitan, adalah dengan cara memberikan pemahaman tentang pendidikan karakter pada waktu pembinaan di pertemuan gugus yang diselenggarakan pada awal semester. Tujuannya untuk menyamakan presepsi tentang konsep pendidikan karktrer bahwa pendidikan karakter bukan mata pelajaran, tetapi nilai-nilai yang harus di lakukan oleh siswa sebagai bagian dari kehidupannya, dengan cara nilai-nilai karakter tersebut diintegrasikan ke dalam setiap mata pelajaran yang bertujuan agar nilai-nilai yang terkandung pada mata pelajaran tersebut dapat diinternalisasikan nilai-nilai ke dalam tingkah laku siswa sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran itu , selain untuk menjadikan siswa menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginternaslisasi nilai-nilai dan menjadikan perilaku.

Peneliti mencoba memberikan pemahaman kepada subyek penelitian bagaimana langkah-langkah yang harus di tempuh agar proses pembelajaran yang berbasis karakter dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran, walaupun pada setiap mata pelajaran itu sebenarnya telah memuat materi-materi yang berkaitan dengan pendidikan karakter. Secara substantif, setidaknya terdapat dua mata pelajaran yang berkaitan langsung dengan pengembangan budi pekerti dan akhlak mulia , yaitu Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan.

(5)

Kedua mata pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran yang secara langsung (eksplisit), dan yang mendekati secara aplikasi adalah mata pelajaran IPS mengenalkan nilai-nilai, dan sampai taraf tertentu menjadikan peserta didik peduli dan menginternalisasikan nilai-nilai karakter di dalam tingkah laku sehari-hari melalui proses pembelajaran dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.

Dalam mengadakan sosialisasi kepada subyek penelitian, peneliti juga menjelaskan bahwa pengembangan nilai-nilai pendidikan karakter disetiap mata pelajaran dapat dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karkter ke dalam kompetensi dasar yang sesuai yang terdapat pada Standar Isi (Permendiknas No 22 tahun 2006). Jumlah kompetensi dasar di setiap mata pelajaran yang dapat diintegrasikian nilai-nilai pendidikan karakter tentu berbeda, ada yang banyak dan ada yang sedikit. Selanjutnya kompetensi dasar yang dapat diintegrasikan nilai-nilai karakter tersebut dikembangkan pada silabus dan rencana pelaksanan pembelajaran (RPP)

Selain memberikan pemahaman, pengintegrasian pendidikan karakter ke dalam mata pelajaran , subyek penelitianpun dijelaskan bahwa pendidikan karakter dapat dintegrasikan ke dalam pengembangan diri di sekolah

C. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data mengenai pemahaman peranan guru dalam pendidikan karakter, perencanaan, proses pembelajaran yang berbasis karakter. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan

(6)

dengan multi metode antara lain melalui : 1. Observasi non partisifasi, 2.

Wawancara, 3. Studi dokumentasi, 4. Rekaman foto, 5. Video pembelajaran Secara garis besar pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :

Pertama . pengumpulan data sekunder yang diambil dari studi pustaka yang

berhubungan dengan permasalahan penelitian dan digunakan sebagai penyusunan landasan teoritis dalam rangka pembahasan masalah.

Kedua, pengumpulan data primer, yaitu peneliti data dari lapangan yang

berkaitan dengan permasalah penelitian dengan cara sebagai berikut :

Observasi, dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung saat kegiatan

berlangsung. Observasi dapat dilakukan dengan pengamatan langsung yang memungkinkan peneliti mengamati sendiri, mencatat perilaku dan kegiatan yang terjadi pada keadaan yang sesungguhnya, mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan yang berkaiatan dengan data yang diperlukan.

Dalam penelitian ini observasi dilakukan pada guru dan siswa saat proses pembelajaran berbasis karakter pada pelajaran IPS

Wawancara, dilakukan secara informal dan bebas atau tidak berstruktur,

menurut S. Nasution ( 1988: 72 ) dalam wawancara bebas jawabannya yang digunakan tidak dipersiapkan sehingga sumber bebas mengemukakan pendapatnya. Wawancara informal bertujuan menciptakan hubungan antara pewawancara dengan informan dalam situasi biasa, bebas, dan wajar. Wawancara dilakukan untuk pemahaman peranan guru tentang pendidikan karakter.

(7)

Dokumentasi, data yang diharapkan dari kegiatan dokumentasi dapat

tercermin melalui bahan catatan atau tulisan yang berhubungan dengan kasus yang di evaluasi baik yang berkaitan dengan perorangan, kelompok, maupun intansi terkait. Dokumentasi yang berupa catatan observer. Selain itu dokumentasi dilakukan dengan cara merekam setiap aktivitas kegiatan guru dan siswa dengan menggunakan video dan foto. Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk mengambil data perencanaan dan pembelajaran berbasis karakter di Kelas 5

TABEL 3.1.

TEKNIK DAN BAHAN PENELITIAN

Data yang Diperlukan

Sumber Data Instrumen Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Analisis Data

Pemahaman peranan guru dlm pendidikan karakter

Guru kelas 5 Lembaran wawancara

Wawancara Analisis hasil wawancara

Kemampuan guru mendesain rencanan pem belajaran (RPP) berbasis pendi- dikan karakter

RPP yang dibuat guru

Lembaran analisis RPP

RPP yang dibuat guru

Teknik analisis terstrukur dengan sistem tanda

Kemampuan guru melaksa- nakan pembel- ajaran berbasis pendidikan karakter

Guru yang melaksanakan pembelajaran di kelas

Lembaran observasi Rekaman

Guru yang melakukan pembelajaran

Menggunakan sebuah

videografh dari adegan pembelajaran

(8)

D. Validitas dan Reliabilitas

Untuk mendapatkan data yang valid, reliable, dan objektif, peneliti melakukan triangulasi, yakni triangulasi teknik dengan melakukan pengecekan data dari sumber yang berbeda yaitu kepala sekolah dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda. Dalam hal ini peneliti melakukan pengecekan ulang data hasil wawancara dengan data hasil observasi dan dokumentasi dan akan mengecek ulang pada sumber data bilamana ditemukan data yang berbeda.

Triangulasi teknik dilakukan oleh peneliti terhadap kepala sekolah tentang pendidikan karakter dan implementasinya dalam pembelajaran, peneliti mencocokan data hasil wawancara dengan data hasil observasi dan mengecek ulang dengan melakukan wawancara lanjutan.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian kualitatif dilakukan sejak pengumpulan data dan dikerjakan secara seksama selama di lapangan dan setelahnya. Model analisis yang digunakan mengacu pada model yang dibuat oleh Miles dan Hubermann (Anita R. 2009:97) bahwa “ analisis dan pengumpulan data kualitatif memperlihatkan sifat interaktif , sebagaimana suatu sistem dan merupakan siklus.

Pengumpulan data ditempatkan sebagai bagian komponen yang merupakan bagaian integral dari kegiatan analisis data “

(9)

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan langkah awal dalam menganalisa data. Tujuannya adalah untuk memudahkan pemahaman terhadap data yang telah terkumpul.

Reduksi data dilakukan dengan cara membuat rangkuman terhadap pokok-pokok permasalahan yang diteliti, terinci dan sistematis serta membuang data yang tidak diperlukan sehingga memudahkan bagi peneliti dalam melakukan langkah- langkah analsis selanjutnya, dan mempermudah peneliti untuk mencari kembali data tersebut apabila diperlukan.

Kegiatan reduksi data dimulai dari editing koding dan tabulasi termasuk didalamnya kegiatan mengiktisarkan hasil pengumpulan data selengkapnya dan memilih ke dalam satuan konsep, ketegori atau tema tertentu

Peneliti mengadakan pertemuan dengan para guru yang akan dijadikan subyek penelitian, mereka dengan peneliti mengadakan kesepahaman terlebih dahulu apa yang akan dilakukan oleh peneliti dengan mereka, dan mengadakan perjanjian kapan peneliti mengadakan observasi pembelajaran dengan mereka, setelah itu peneliti mengadakan wawancara untuk mengetahui sejauhmana pemahaman mereka terhadap pendidikan karakter.

Pada dokumen RPP peneliti meminta mereka untuk membuat rencana pembelajaran, kemudian peneliti menganalis RPP tersebut, apak rencana pembelajaran yang dibuat mereka sudah mengandung nilai-nilai karakter yang akan diajarkan. Peneliti sistimatika rencana pemeblajaran itu, dan melihat langkah-langkah pembelajaran, apakah langkah-langkah tersebut tersebut mengandung model-model pembelajaran yang menciptakan pembelajaran yang

(10)

menunjukkan nilai-nilai karakter. Sementara pada tahap observasi pembelajaran peneliti melihat proses pembelajaran yang mereka lakukan dan untuk memudahkan analisis pemeblajaran agar tujuan dari rumusan masalah yang telah dibuat tidak kehilangan data maka peneliti mengvediokannya, kemudian dari data- data-data itu disortir dan dibuang yang tidak terpakai dan mengambil serta merekap data yang diperlukan

2. Display Data

Merupakan upaya untuk menyajikan data dan melihat data keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari penelitian. Semuanya dirancang untuk memadukan informasi yang tersusun dalam satu bentuk yang terpadu dan mudah dilihat atau dimanfaatkan, sehingga peneliti dapat menguasai data dan dapat ditafsirkan sampai dengan pengambilan keputusan. Hal ini dapat berbentuk sketsa, sinoptis, matriks, network atau chart

Dari hasil wawancara mengenai pendidikan karakter dan melihat dokumen rencanan pembelajaran yang dibuat mereka, peneliti menganalisis dengan cara membuat matrik dari data tersebut, kemudia dari matrik tersebut dibuatkan keterkaitan antara data yang yang terkumpul dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan membuat keputusan dari hasil tersebut untuk uraiakan temuan dan pembahasannya

(11)

3. Kesimpulan dan Verifikasi

Kegiatan akhir dari kegiatan analisis data kualitatif, yakni pengambilan kesimpulan dan verifikasi data. Kesimpulan dimasudkan sebagai pemberian makna terhadap data yang telah terkumpul dalam bentuk pernyataan singkat, mudah dipahami dengan m,engacu aspek-aspek yang diteliti. Sedangkan kegiatan verifikasi dilakukan dengan cara mempelajari yang telah direduksi maupun data yang disajikan atau dilakukan dengan cara meminta pertimbangan pihak yang berkompeten. Pengambilan kesimpulan bersifat sementara dan verifikasi perlu dilakukan terus menerus hingga diperoleh kesimpulan akhir.

Dari reduksi dan display data yang telah terkumpul, dibuat keputusannya kemudia peneliti membuat kesimpulan dari hasil temuan dan pembahasan yang telah dilakukan tersebut untuk dibuat laporannya,

F. Tahapan Penelitian

Proses persiapan penelitian ini ditempuh dengan beberapa tahap sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan atau tahap pra lapangan, meliputi tahap penelitian pendahuluan dan tahap penyusunan disain penelitian, dan pengurusan surat izin penelitian. Pada tahap ini peneliti melakukan penelitian pendahuluan untuk melihat permasalahan yang ada di lapangan yaitu melakukan pengamatan terhadap sekolah-sekolah yang akan di jadikan lokasi penelitian terutama yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran di kelas 5. Berdasarkan hasil studi

(12)

pendahuluan dan kajian beberapa literature, peneliti menetapkan permasalahan yang berkaitan dengan pola pembelajaran guru dalam membina dan mengembangkan nilai-nilai pendidikan karakter. Selanjutnya permasalahan tersebut dikembangkan melalui pengumpulan bahan-bahan referensi yang berkaitan dengan permasalahan tersebut

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan penelitian tahap kedua terfokus pada studi penelitian yang sesungguhnya. Aktivitas di lapangan dicurahkan seluruhnya terhadap sumber data dalam rangka menghasilkan data yang sesuai dan diharapkan dalam penelitian ini.

Tahap ini diawali dengan pengumpulan informasi dan memusatkan perhatian terhadap masalah yang perlu diteliti yang melaksanakan penelitian pada proses pembelajran IPS di kelas

3. Tahap Penyelesaian

Tahap penyelesaian adalah penyusunan kerangkan laporan hasil penelitian berdasarkan hasil analisis data yang telah dibahas dan disimpulkan. Pada tahap ini peneliti mengadakan penyaringan terhadap kesimpulan sementara yang dilakukan sebelumnya. Selanjutnya menyusun konsep dan draf laporan, mendiskusikannya dengan subyek penelitian untuk penyempurnaan. Setelah itu dikonsultasikan kepada pembimbing I dan II untuk mendapat saran, koreksi dan masukan sebelum layak mengikuti progress dan ujian tahap I dan II

Referensi

Dokumen terkait

identifikasi spektrofotometer ultraviolet-cahaya tampak dalam fase n-butanol dari ekstrak etanol daun dewa dengan penambahan pereaksi geser, isolat NB- III diduga senyawa

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kristanti (2017) lingkungan kerja non fisik terbagi menjadi 2 faktor yaitu hubungan kerja dengan atasan dan hubungan antar

Keberadaan ternak sapi sangat menunjang kegiatan budidaya jambu mete karena memberikan beberapa keuntungan seperti tambahan pendapatan (dari proses produksi), sumber tenaga

Dalam konteks ekonomi syariah, sengketa yang tidak dapat diselesaikan baik melalui sulh} (perdamaian) maupun secara tah}ki<m (arbitrase) dapat diselesaikan

Dengan menerapkan sistem pengelolaan waduk yang menggunakan prinsip-prinsip pemanfaatan atas air maka terlihat bahwa selama 37 tahun (1998-2035), pendapatan atas

Kebutuhan air selalu meningkat sesuai dengan pertambahan penduduk, mengakibatkan terjadinya penyedotan air tanah termasuk sumur bor secara besar-besaran yang

signifikansi random effect model didasar- kan pada nilai residual dari metoe OLS. Uji LM ini digunakan untuk memastikan mo- del mana yang akan di pakai, dasar dilaku- kan

6 Dian Pramadona, “Pengaruh Capital Adequacy Rasio (CAR), Pendapatan Pembiayaan Mudharabah dan Pendapatan Pembiayaan Murabahah Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank