LAPORAN TUGAS AKHIR
RINI AFRIANI SINAGA 152406003
PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2018
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya
RINI AFRIANI SINAGA 152406003
PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2018
SISTEM INFORMASI PENJUALAN PROPERTI RUMAH TANGGA
LAPORAN TUGAS AKHIR
Saya menyatakan bahwa laporan tugas akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2018
Rini Afriani Sinaga 152406003
SISTEM INFORMASI PENJUALAN PROPERTI RUMAH TANGGA
ABSTRAK
Dalam menjalani kegiatan atau pekerjaan, manusia membutuhkan informasi yang cepat dan akurat. Sistem informasi saat ini memainkan peran penting dalam pengembangan dan kemajuan teknologi dalam bidang kehidupan manusia sehari - hari. Manusia dituntut untuk bisa menyelesaikan pekerjaan dengan efektif dan efisien. Dengan masih adanya perusahaan atau instansi yang menggunakan cara manual dan tidak adanya aplikasi khusus yang digunakan, tentunya menghambat pelayanan maksimal kepada pelanggan. Untuk menangani masalah tersebut dibutuhkan suatu sistem yang mempermudah pelayanan yaitu dengan sistem komputerisasi. Dengan adanya sistem aplikasi yang memberikan informasi akurat yang dilakukan secara terkomputerisasi tersebut, maka proses pelayanan kepada pelanggan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membuat aplikasi sistem informasi yang dapat memudahkan pekerjaan pegawai suatu perusahaan/instansi dalam mengelola data. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka yaitu dengan cara mempelajari teori-teori literature dan buku-buku yang berhubungan dengan objek kerja praktek sebagai dasar dalam penelitian ini, dan metode SDLC (Sistem Development Life Cycle) atau sering disebut pendekatan air terjun (waterfall) merupakan model klasik yang sederhana dengan aliran sistem yang linier output dari setiap tahap merupakan input bagi tahap berikutnya, yaitu analisa sistem, desain aplikasi, programming, uji coba program dan impelementasi aplkasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan dirancangnya aplikasi penjualan secara komputerisasi ini mempermudah bagian administrasi melakukan tugasnya dalam menambah, mengedit, menghapus, serta mencari data yang meliputi data supplier, barang yang tersedia, barang masuk dan barang keluar sehingga lebih efektif dan efisien dalam melakukan pekerjaan.
Kata kunci : Barang Masuk, Barang Keluar, Laporan Hasil, Upadate Data.
INFORMATION SYSTEM ON SALE OF HOUSEHOLD PROPERTY
ABSTRACT
In undergoing activities or work, humans need information quickly and accurately. The current information system plays an important role in the development and advancement of technology in the field of everyday human life.
Humans are required to be able to complete the job effectively and efficiently. With the existence of companies or agencies that use the manual way and the absence of a special application used, of course inhibit the maximum service to customers. To handle the problem required a system that simplify the service that is with computerized system. With the application system that provides accurate information that is done computerized, then the process of service to customers can be done quickly and precisely.
The purpose of this study is to design and create information system applications that can facilitate the work of employees of a company / institution in managing data. The research method used is literature study that is by studying the theories of literature and books related to the object of practical work as a basis in this study, and the method of SDLC (System Development Life Cycle) or often called the waterfall approach is a simple classical model with a linear system flow of output from each stage is an input for the next stage, namely system analysis, application design, programming, program testing and aplkasi impelementasi. The results showed that with the design of computerized sales applications this makes it easier for the administration to do its job in adding, editing, deleting, and searching data that includes data suppliers, goods available, incoming goods and goods out so more effective and efficient in doing the job.
Keywords: Incoming Goods, Goods Out, Result Report, Data Update.
PENGHARAGAAN
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini dengan judul Sistem Informasi Penjualan Properti Rumah Tangga.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Dr.Esther S M Nababan, M.Sc selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan laporan tugas akhir ini. Terimakasih kepada Ibu Dra.Normalina Napitupulu, M.Sc dan Bapak Drs. James Piter Marbun, M.Kom selaku ketua program studi dan sekretaris program studi D3 Teknik Informatika FMIPA-USU Medan, dekan dan wakil dekan FMIPA USU, seluruh staff dan dosen Program Studi D3 Teknik Informatika FMIPA USU, pegawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak, Ibu dan keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang di perlukan. Semoga Tuhan Yang Esa akan membalasnya.
Medan, Juni 2018
Rini Afriani Sinaga
DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR i
ABSTRAK ii
ABSTRACT iii
PENGHARGAAN iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 2
1.3 Hipotesis 2
1.4 Tujuan Penelitian 2
1.5 Manfaat Penelitian 2
1.6 Metodologi Penelitian 3
1.7 Sistematika Penulisan 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi Penjualan 4
2.1.1 Pengertian Sistem 4
2.1.2 Pengertian Informasi 5
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi 6
2.1.4 Konsep Dasar Penjualan 8
2.1.5 Perancangan Sistem Informasi Penjualan 10
2.1.6 Flowchart 12
2.1.7 Kerelasian Antar Relasi (Relationship) 16
2.1.8 Konsep Teori Analisis 17
2.2 Visual Studio 2010 19
2.2.1 Sejarah Singkat Visual Studio 2010 22 2.2.2 Keistimewaan Visual Studio 2010 22
2.3 Microsoft Access 2007 23
2.3.1 Sejarah Singkat Microsoft Access 2007 25
2.3.2 Komponen Utama (Objek) 25
2.3.3 Fungsi Microsoft Access 2007 27
2.4 Crystal Report 28
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian 30
3.1.1 Jenis Metode Pengumpulan data 30 3.1.2 Metode Pendekatan Sistem 31 3.1.3 Metode Pengembangan Sistem 32
3.2 Perancangan Sistem 33
3.2.1 Diagram Konteks 34
3.2.3 Data Flow Diagram (DFD) 35
3.2.3 Entity Relationship Diagram (ERD) 37
3.2.4 Flowchart 38
3.2.5 Perancangan Database 39 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengertian Implementasi Sistem 41
4.1.1 Tahapan Dalam Implementasi Sistem 42
4.1.2 Komponen Dalam Implementasi Sistem 42
4.2 Hasil Dan Pembahasan Sistem 43
4.2.1 Tampilan Form Login 43
4.2.2 Tampilan Form Menu Utama 44
4.2.3 Tampilan Form Supplier 46
4.2.4 Tampilan Form Barang Yang tersedia 47 4.2.5 Tampilan Form Barang Yang Masuk 48 4.2.6 Tampilan Form Barang Yang Keluar 49 4.2.7 Tampilan Form Laporan Barang Masuk 50 4.2.8 Tampilan Form Laporan Barang Keluar 51
4.2.9 Tampilan Form Tentang 51
4.2.10 Tampilan Form Logout 52
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 53
5.2 Saran 53
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel
2.1 Simbol dalam diagram konteks 14
2.2 Simbol dalam DFD 14
2.3 Simbol dalam ERD 15
2.4 Simbol – simbol flowchart 14
2.5 Simbol – simbol flowchart proses 16
3.1 Supplier 39
3.2 Barang Yang Ada 39
3.3 Barang Masuk 40
3.4 Barang Masuk 40
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar
2.1 Tampilan awal Visual Studio 2010 20
2.2 Menu-menu dalam Visual Studio 2010 20
2.3 Toolbox Visual Studio 2010 21
2.4 Tampilan project baru Visual Studio 2010 21
2.5 Tampilan awal Microsoft Access 2007 24
2.6 Tampilan sebuah tabel dalam Microsoft Access 2007 24
3.1 Tahapan dalam SDLC 32
3.2 Diagram Konteks sistem informasi 35
3.3 DFD Level 0 sistem informasi 36
3.4 ERD sistem informasi 37
3.5 Flowchart sistem informasi 38
4.1 Tampilan form login sistem 44
4.2 Tampilan form menu utama 45
4.3 Tampilan form dalam menu file 45
4.4 Tampilan form dalam menu laporan 46
4.5 Tampilan form supplier 46
4.6 Tampilan form barang yang tersedia 47
4.7 Tampilan form barang yang masuk 48
4.8 Tampilan form barang yang keluar 49
4.9 Tampilan form lapoan barang masuk 50
4.10 Tampilan form lapoan barang keluar 51
4.11 Tampilan form tentang 52
4.12 Tampilan form logout 52
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
Lampiran
1. Listing Program 2. Kartu Bimbingan
3. Surat Keterangan Dosen Pembimbing 4. Surat Keterangan Uji Program
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman sekarang ini, sistem informasi dan teknologi komputer berkembang sangat pesat sejalan dengan besarnya kebutuhan terhadap informasi. Perkembangan teknologi infomasi tidak lepas dari pesatnya perkembangan teknologi komputer, karena komputer merupakan media yang dapat memberikan kemudahan bagi manusia dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Hal ini di sebabkan karena kebutuhan manusia akan informasi yang akurat dan cepat.
Berkaitan dengan hal di atas, bahwa kebutuhan terhadap informasi yang berkualitas tersebut dirasakan pula oleh suatu perusahaan atau instansi. Tak terkecuali oleh perusahaan yang bergerak dibidang produksi, dan penjualan macam- macam produk rumah tangga seperti televisi, sofa, kulkas, dan lemari dan sebagainya yang merupakan perlengkapan dalam rumah.
Pada umumnya sistem informasi penjualan properti rumah tangga, dalam proses pencatatan data transaksi penjualannya masih ditulis secara manual dalam nota-nota dan buku-buku penjualan. Dengan adanya permasalahan di atas penulis mengambil judul “Sistem Informasi Penjualan Properti Rumah Tangga”. Penulis berharap bahwa hasil akhir dalam membangun sistem informasi penjualan dapat memberikan solusi yang terbaik terhadap permasalahan yang ada di perusahaan tersebut.
Sistem dibuat agar dapat membantu mempercepat proses penyelesaian pekerjaan. Pada proses penjualan, pembuatan nota sudah otomatis, sehingga tidak perlu ditulis pada buku. Pengecekan stok barang dapat diketahui dengan cepat tanpa harus mengecek satu per satu. Dengan demikian sistem informasi ini dapat meningkatkan kinerja perusahaan atau instansi.
Dengan adanya sistem informasi ini dapat mencakup semua informasi administrasi dari penjualan properti rumah tangga, yang mana dapat digunakan oleh perusahaan manapun. Dan sistem ini juga dapat memprediksi keadaan ataupun
kebutuhan masa depan, sehingga mereka dapat mengambil keputusan dan melakukan tindakan yang terbaik untuk kemajuan perusahaannya.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalahnya adalah bagaimana merancang dan membuat sistem informasi penjualan properti rumah tangga dengan menggunakan aplikasi Visual Studio 2010.
1.3 Hipotesis
Adapun hipotesis dari rumusan masalah yang telah dikemukakan penulis diatas yaitu diduga dengan menggunakan sistem komputerisasi ini dapat mengelola data dan informasi menjadi lebih cepat, tepat dan akurat, sehingga menghasilkan laporan yang tersusun dengan rapi dan benar.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam tugas akhir ini dalam merancang sistem informasi penjualan properti rumah tangga yaitu untuk memberi informasi administrasi penjualan secara akurat dan mempermudah pegawai dalam mengelola serta mengkaji/menyusun data administrasi perusahaannya.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelian ini adalah :
1. Memudahkan pegawai perusahaan atau instansi dalam mengelola data barang masuk, barang keluar, dan sebagainya dengan benar.
2. Sistem informasi penjualan barang ini diharapkan mempermudah proses pelaporan stock barang (inventori) dan mempermudah pembuatan laporan penjualan, serta dapat mengubah sistem manual menjadi komputerisasi.
3. Sebagai penerapan dari teori dan praktikum mata kuliah yang telah dipelajari selama mengikuti pendidikan di jurusan Teknik Informatika Fakultas MIPA USU dengan membuat sistem informasi penjualan ini.
1.6 Metodologi Penelitian
Adapun metodologi penelitian yang penulis lakukan yaitu : 1. Wawancara
Wawancara yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara berkomunikasi langsung dengan pihak-pihak yang dianggap mampu memberikan data atau informasi yang lebih terinci terhadap permasalahan yang sedang diteliti.
2. Literatur
Metode yang dilakukan penulis dengan mengunjungi website atau situs-situs, melakukan studi pustaka atau literatur dengan buku-buku yang berada di perpustakaan kampus yang berhubungan dengan penelitian dalam merancang sistem.
1.7 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, hipotesis, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan berbagai pengertian dan pemahaman mengenai teori- teori dan prinsip-prinsip yang menunjang pembuatan tugas akhir ini.
BAB III : METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi uraian tentang tahapan pemecahan masalah yang dilakukan mulai dari awal hingga akhir penelitian dan penulisan dilakukan secara sistematis.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHSAN
Bab ini berisi uraian tentang tahapan hasil penelitian dan pembahasan dalam Sistem Informasi Penjualan Properti Rumah Tangga.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan kesimpulan mengenai hasil rancangan sistem yang telah dibuat dan disertai dengan saran yang diberikan oleh penulis apabila aplikasi ini ingin dikembangkan lebih lanjut.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi Penjulaan
Perkembangan teknologi yang semakin pesat memang memberi dampak yang cukup besar bagi umat manusia di segala bidang kehidupannya. Salah satunya adalah kemajuan sistem informasi yang biasa digunakan manusia dalam kehidupan sehari – hari. Salah satu bentuk atau bukti dari kemajuan sistem informasi adalah adanya sebuah database yang merupakan sumber informasi yang merujuk pada bidang tertentu. Pada dasarnya keberadaan sistem informasi memang lebih dibutuhkan bagi suatu organisasi atau instansi tertentu, namun terkadang untuk urusan lain seseorang juga perlu memahami apa yang dimaksud sistem informasi. Meskipun sudah melekat dalam kehidupan sehari – hari namun pada kenyataannya masih banyak orang yang belum memahami definisi sistem informasi penjualan itu sendiri. Oleh karena itu pembahasan mengenai sistem informasi penjualan beserta komponen dan contoh- contohnya dijelaskan sebagai berikut ini.
2.1.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan-kegiatan yang saling bergantungan dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang melaksanakan dan memindahkan pelaksanaan kegiatan dari suatu organisasi. Lucas (1987:5) mengemukakan secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai kumpulan suatu himpunan dari unsur komponen atau variabel-variabel yang saling tergantung satu sama lain. Selanjutnya Gordon B. Davis (1995:68) mandefinisikan bahwa, sebuah sistem terdiri dari bagian yang saling berkaitan dan beroperasi bersama untuk mencapai suatu maksud.
Sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tidak teratur, tetapi terdiri unsur yang dapat dikenal sebagai saling melengkapi karena suatu maksud, tujuan dan sasaran. Dari definisi yang dikemukakan para ahli tersebut, dapat dijelaskan bahwa sistem merupakan suatu komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lainnya, dimana komponen tersebut mempunyai sub-sub
komponen berinteraksi satu sama lainnya untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu organisasi.
2.1.2 Pengertian Informasi
Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang (Sutanta, 2004). Menurut Sutedjo (2002), informasi menjadi penting, karena berdasarkan informasi itu para pengelola dapat mengetahui kondisi obyektif sebuah perusahaan.
Suatu informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya pendapatannya, suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.
Berdasarkan paparan tentang informasi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah yang memberikan arti/makna tertentu dan dapat memberikan manfaat. Tidak semua informasi berkualitas. Kualitas itu ditentukan oleh :
1. Keakuratan dan teruji kebenarannya
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, tidak bias, dan tidak menyesatkan. Kesalahan-kesalahan itu dapat berupa kesalahan perhitungan maupun akibat gangguan (noise) yang dapat mengubah dan merusak informasi.
2. Kesempurnaan informasi
Untuk mendukung faktor pertama di atas, maka kesempurnaan informasi menjadi faktor penting, dimana informasi disajikan lengkap tanpa pengurangan, penambahan atau pengubahan.
3. Tepat waktu
Informasi harus disajikan secara tepat waktu, mengingat informasi akan menjadi dasar pengambilan keputusan. Keterlambatan informasi akan mengakibatkan kekeliruan dalam pengambilan keputusan.
4. Relevansi
Informasi akan memiliki nilai manfaat yang tinggi, jika informasi tersebut diterima oleh mereka yang membutuhkan, dan menjadi tidak berguna jika diberikan kepada mereka yang tidak membutuhkan.
5. Mudah dan murah
Saat ini, cara dan biaya untuk memperoleh informasi juga menjadi bahan pertimbangan tersendiri. Bilamana cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal, maka orang menjadi tidak berminat untuk memperolehnya atau mencari alternatife subsitusinya. Biaya mahal yang dimaksud disini, jika bobot informasi tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Dan melalui teknologi internet, saat ini ruang atau perusahaan dapat memperoleh informasi dengan mudah dan murah.
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi mempunyai banyak pengertian, namun pada dasarnya mengarah pada dasar yang sama. Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerjasama untuk proses masukan yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan kesimpulan yang diinginkan (Kristanto, 2003). Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bantuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang (Sutanta, 2004)
Dari pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana akan dieksekusi akan mendukung informasi atau pengambilan keputusan
dan pengendalian didalam organisasi (Henry C. Lucas dalam Jogiyanto, 1997). Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :
a. Komponen Sistem (System component) b. Batasan sistem (System boundary)
c. Lingkungan Luar Sistem (System environment) d. Penghubung Sistem (System Interface)
e. Masukan Sistem (System input) f. Keluaran Sistem (System output) g. Pengolah Sistem (System process)
h. Sasaran Sistem (System objective) atau Tujuan (goal)
Suatu sistem informasi harus memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut, yaitu : a. Input
Input adalah semua data yang dimasukkan didalam sistem informasi, seperti dokumen, formulir dan file.
b. Proses
Proses merupakan kumpulan prosedur yang akan memanipulasi input yang kemudian akan disimpan dalam basis data dan seterusnya akan diolah menjadi output yang akan digantikan oleh penerima.
c. Output
Output merupakan semua keluaran atau hasil dari model yang sudah diolah menjadi suatu sistem informasi yang berguna dan dapat dipakai oleh penerima.
Komponen ini dapat berupa laporan-laporan yang dapat dibutuhkan oleh pemakai sistem untuk memantau sistem suatu organisasi.
d. Teknologi
Teknologi merupakan komponen yang berfungsi untuk memasukkan input, mengolah input dan menghasilkan output. Teknologi meliputi 3 bagian yaitu perangkat keras, perangkat lunak, perangkat manusia.
e. Basis data
Basis data merupakan kumpulan data-data yang saling berhubungan dengan yang lain, yang disimpan dalam parangkat keras komputer dan akan diolah oleh parangkat lunak.
f. Kendali
Kendali dalam hal ini merupakan semua tindakan yang diambil untuk menjaga semua sistem informasi tersebut agar dapat berjalan dengan lancar dan tidak mengalami gangguan.
2.1.4 Konsep Dasar Penjualan
Menurut Kotler, penjualan merupakan sebuah proses dimana kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjual dipenuhi, melalui antar pertukaran informasi dan kepentingan. Selanjutnya pengertian penjualan Menurut Reeve, Warren dan Duchac yaitu : “Sales is the total amount charged costumers for merchandise sold, including cash sales and sales on account.” Yang dapat diartikan, “Penjualan adalah sejumlah total yang dikenakan kepada pelanggan untuk barang dagangan yang dijual, termasuk penjualan tunai dan kredit.”
Dalam proses penjualan, penjual atau penyedia barang dan jasa memberikan kepemilikan suatu komoditas kepada pembeli untuk suatu harga tertentu. Secara umum pengertian penjualan adalah sejumlah total harga yang dikenakan kepada pelanggan untuk barang atau jasa yang dijual, baik secara kredit maupun tunai.
Terdapat dua jenis penjualan, di antaranya yaitu :
1. Penjualan Tunai (Cash Sales). Yang berarti, sebuah bisnis dapat menjual barang dagangannya secara tunai. Penjualan tunai secara normal atau langsung di masukkan pada register kas dan dicatat dalam rekening perusahaan.
2. Penjualan Kredit (Sales on account). Yang berarti, sebuah bisnis dapat menjual barang dagangannya secara kredit. yaitu proses penjualan barang dimana pembayaran atas transaksi tersebut ditangguhkan dan akan dibayar pada batas waktu tertentu dengan atau syarat sehingga menjadi piutang bagi perusahaan.
Adapun tujuan dari penjualan yaitu mendatangkan keuntungan atau laba dari produk- produk atau jasa yang dihasilkan produsennya dengan pengelolaan yang baik dan juga mengharapkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Akan tetapi hal ini perlu peningkatan kinerja dari pihak distributor dalam menjamin mutu dan kualitas barang ataupun jasa yang akan di jual.
Mencapai suatu tujuan yaitu dalam perusahaan setiap penjualan harus memiliki tujuan penjualan yang dicapai. Selanjutnya ada beberapa macam – macam penjualan, antara lain :
1. Penjualan Tunai
Adalah penjualan yang bersifat cash dan carry. Pada umumnya terjadi secara kontan dan dapat pula terjadi pembayaran selama satu bulan dianggap kontan.
2. Penjualan Kredit
Adalah penjualan dengan tenggang waktu rata-rata diatas satu bulan.
3. Penjualan Tender
Adalah penjualan yang dilaksanakan melalui prosedur tender untuk memenangkan tender selain harus memenuhi berbagai prosedur.
4. Penjualan Ekspor
Adalah penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli luar negeri yang mengimpor barang tersebut.
5. Penjualan Konsinyasi
Adalah penjualan yang dilakukan secara titipan kepada pembeli yang juga sebagai penjual.
6. Penjualan Grosir
Adalah penjualan yang tidak langsung kepada pembeli, tetapi melalui pedagang grosir atau eceran.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan penjualan adalah : a. Kondisi dan kemampuan penjualan.
b. Kondisi pasar.
c. Modal.
d. Kondisi organisasi perusahaan.
e. Faktor lain seperti iklan dan pemberian hadiah/bonus.
Pada dasarnya penjualan dengan pemasaran itu sama, hanya pada konsepnya saja yang berbeda. Konsep penjualan apabila pada sebuah perusahaan membuat produk dan kemudian mengunakan aneka metode penjualan untuk membujuk konsumen untuk membeli produknya. Sedangkan pada konsep pemasaran perusahaan menjajaki apa yang diinginkan oleh konsumen dan berusaha mengembangkan produksi yang akan memuaskan keinginan konsumen dan sekaligus memperoleh laba.
2.1.5 Perancangan Sistem Informasi Penjualan
Perancangan sistem secara umum adalah pengidentifikasian komponen- komponen sistem informasi dengan tujuan untuk dikomunikasikan dengan pemakai (Sutanta, 2003). Tujuan perancangan sistem secara umum adalah memberikan gambaran secara umum atau global kepada pemakai tentang sistem yang akan dikembangkan dan berfungsi sebagai persiapan untuk tahap perancangan sistem.
Perancangan sistem informasi penjualan dalam pembuatan aplikasinya menggunakan software bahasa pemrograman.
Dalam membuat aplikasi sistem informasi ada banyak jenis software dan bahasa pemrograman yang dapat digunakan oleh programmer-nya. Namun di dalam pembuatan Sistem Informasi Penjualan Properti Rumah Tangga ini, penulis hanya menggunakan beberapa software dan bahasa pemrograman yang umum. Aplikasi utama untuk bahasa pemrograman yang penulis gunakan untuk membuat yaitu Visual Studio 2010. Adapun perancangan sistem informasi penjualan membutuhkan software penyimpanan data, nama lain dari software penyimpanan data adalah database, dan disini penulis menggunakan software Microsoft Access 2007 sebagai software database-nya.
1. Diagram Konteks
Diagram Konteks (Context Diagram) adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluaran sistem (Kristanto, 2003). Beberapa simbol yang digunakan dalam Context Diagram dapat dilihat dalam Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Simbol Dalam Diagram Konteks
2. Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dariman asal data atau kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang disimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut (Kristanto, 2003).
Tabel 2.2 Simbol Dalam DFD
3. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram adalah alat pemodelan data utama dan akan membantu mengorganisasi data dalam suatu proyek kedalam entitas-entitas dan menentukan hubungan antar entitas. Proses memungkinkan analisis menghasilkan struktur basisdata yang baik sehingga data dapat disimpan dan siambil secara efisien. Beberapa simbol yang digunakan dalam ERD dapat dilihat dalam Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Simbol Dalam ERD
2.1.6 Flowchart (Bagan Alir)
Flowchart dikembangkan oleh Herman Goldstine dan John von Neumann di tahun 1940-an, sebagai representasi grafis dari keputusan dan hasil keputusan dipetakan dalam bentuk individu. Flowchart menggunakan simbol yang berbeda yang berisi informasi tentang langkah-langkah atau urutan kejadian. Masing-masing dari simbol-simbol ini terkait dengan panah untuk menggambarkan arah aliran proses. Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukan hasil (flow) didalam program atau prosedur sistem secara logika.
Flowchart juga merupakan suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses (instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Pengertian flowchart dapat disimpulkan sebagai sebuah metodologi yang digunakan untuk menganalisis,
meningkatkan, dokumen dan mengelola proses atau program. Flowchart dapat membantu dalam :
1. Untuk menerangkan logika suatu program
2. Pemahaman hubungan antara langkah-langkah proses yang berbeda 3. Mengumpulkan data tentang proses tertentu
4. Membantu dengan pengambilan keputusan 5. Mengukur kinerja proses
6. Menggambarkan struktur proses
7. Mempermudah dalam pelacakan kesalahan aliran proses
8. Menyoroti langkah-langkah penting dan menghilangkan langkah-langkah yang tidak
Perlu.
Pedoman dalam menggambar suatu bagan alir, analis sistem atau pemrograman sebagai berikut;
1. Bagan alir sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari bagian kiri dari suatu halaman.
2. Kegiatan didalam bagan alir harus ditunjukan dengan jelas.
3. Harus ditunjukan darimana kegiatan akan dimulai dan dimana akan berakhirnya.
4. Masing-masing kegiatan didalam bagan alir sebaiknya digunakan suatu kata yang mewakili suatu pekerjaan, misalnya;“persiapkan” dokumen “hitung” gaji.
5. Masing-masing kegiatan didalam bagan alir harus didalm urutan yang semestinya.
6. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung ketempat lain harus ditunjukan dengan jelas menggunakan symbol penghubung.
7. Gunakanlah simbol-simbol bagan alir yang standar.
Berikut ini adalah beberapa simbol yang digunakan dalam menggambar suatu flowchart :
Tabel 2.4 Simbol-simbol flowchart
Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu : 1. Flowchart Sistem
Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan dekripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan
komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, kalkulator).
2. Flowchart Dokumen
Flowchart dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem.
3. Flowchart Skematik
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem.
Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol bagan alir.
Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan lama menggambarnya.
4. Flowchart Program
Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program (program logic flowchart) dan bagan alir program komputer terinci. Bagan alir logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara logika. Bagan alir logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem.
5. Flowchart Proses
Flowchart proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau
sistem. Bagan alir proses menggunakan lima buah simbol tersendiri seperti terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.5 Simbol-simbol Flowchart Proses
Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan atau form.
2.1.7 Kerelasian Antar Relasi (Relationship)
Kerelasian menyatakan hubungan antar relasi dalam basis data. Kerelasian antar relasi dituliskan oleh foreign key atau relasi-relasi bertipe transaksi yang digunakan dalam basis data. Jenis-jenis relasi meliputi :
a. Kerelasian satu ke satu (one to one relationship)
Kerelasian satu ke satu terjadi jika setiap nilai pada sutu relasi hanya mengimplementasikan sebuah nilai pada relasi lain yang direlasikan secara logik.
b. Kerelasian satu ke banyak (one to many relationship)
Kerelasian satu ke banyak dapat terjadi jika setiap nilai pada suatu relasi mengimplementasikan banyak nilai pada relasi lain yang direlasikan secara logik.
c. Kerelasian banyak ke satu (many to one relationship)
Kerelasian banyak ke satu terjadi jika banyak nilai pada suatu relasi mengimplementasikan satu nilai pada relasi lain yang direlasikan secara logik.
d. Kerelasian banyak ke banyak (many to many relationship)
Kerelasian banyak ke banyak terjadi jika banyak nilai pada suatu relasi mengimplementasikan banyak nilai pada relasi lain yang direlasikan secara logik (Sutanta, 2004).
2.1.8 Konsep Teori Analisis
Ada beberapa konsep teori analisis yang baik digunakan untuk membuat sistem informasi menjadi layak dipakai oleh user atau pengguna. Beberapa teori tersebut antara lain, yaitu :
a. Analisis PIECES
Untuk mengidentifikasi masalah, maka kita harus melakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan kepada masyarakat. Panduan ini di kenal dengan analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Services). Dengan analisis ini kita bisa mendapatkan beberapa masalah dan akhirnya dapat menemukan masalah utamanya.
b. Teori Biaya Dan Manfaat
Untuk melaksanakan analisis ini digunakan biaya keuntungan (cost/benefit analysis) atau analisis biaya/efektifitas (cost/effectiviteness analysis). Tidak semua pembangunan sistem dapat dinilai dengan uang, maka untuk mengukurnya dapat diperkirakan melalui efektifitasnya.
c. Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis kebutuhan sistem memahami dengan sebenar-benarnya kebutuhan dari sistem baru dan mengembangkan sebuah sistem yang mewadahi kebutuhan tersebut, atau memutuskan bahwa sebenarnya pengembangan sistem baru tidak dibutuhkan.
Analisis kebutuhan sistem membagi kedalam dua jenis yaitu :
1. Kebutuhan fungsional. Maksudnya yaitu sistem dapat melakukan pengolahan data barang dan dapat melakukan pengolahan data customer.
2. Kebutuhan nonfungsional. Maksudnya yaitu perancangan dan pengembangan sistem memiliki tujuan dapat memperoleh informasi uang lebih cepat dan tepat serta meningkatkan kualitas kerja. Kebutuhan teknologi atau peralatan yang diperlukan dalam sistem terdiri dari kebutuhan perangkat keras (hardware), ketuhan perangkat lunak (software), dan kebutuhan perangkat manusia (brainware)
d. Analisis Kelayakan Sistem
Analisis kelayakan sistem merupakan mekanisme untuk menjustifikasi apakah kebutuhan sistem yang dibuat layak untuk di lanjutkan menjadi sistem atau tidak.
kelayakannya dari berbagai segi kelayakan, di antaranya : 1. Kelayakan teknis
Analisis kelayakan teknologi yang dilakukan pada suatu perusahaan atau instansi yang digunakan dalam sistem baru dinyatakan layak.
2. Kelayakan operasional
Sistem ini tidak memerlukan petugas dengan keahlian khusus untuk mengoperasikannya.
3. Kelayakan ekonomi
Kelayakan ekonomi pada penerapan dan pengembangan suatu sistem dipertimbangkan pada dua aspek, yaitu : besarnya yang diperlukan untuk mengembangkan sistem ini dan manfaat yang di peroleh sistem dibandingkan dengan pengembangannya.
4. Kelayakan hukum
Penerapan sistem yang baik tidak boleh menimbulkan masalah dikemudian hari karena menyimpang dari hukum yang berlaku terutama dalam perijinan penggunaan aplikasi pendukung sistem.
2.2 Visual Studio 2010
Visual Studio 2010 pada dasarnya adalah sebuah bahasa pemrograman komputer. Dimana pengertian dari bahasa pemrograman itu adalah perintah-perintah atau instruksi yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.
Visual Studio 2010 (yang sering juga disebut dengan VB .Net 2010) selain disebut dengan bahasa pemrograman, juga sering disebut sebagai sarana (tool) untuk menghasilkan program-progam aplikasi berbasiskan Windows. Beberapa kemampuan atau manfaat dari Visual Studio 2010 diantaranya seperti :
1. Untuk membuat program aplikasi berbasiskan windows.
2. Untuk membuat objek-objek pembantu program seperti, misalnya : kontrol ActiveX, file Help, aplikasi Internet dan sebagainya.
3. Menguji program (debugging) dan menghasilkan program berakhiran EXE yang bersifat executable atau dapat langsung dijalankan.
Visual Studio 2010 adalah bahasa yang cukup mudah untuk dipelajari. Bagi programer pemula yang baru ingin belajar program, lingkungan Visual Studio dapat membantu membuat program dalam sekejap mata. Sedang bagi programer tingkat lanjut, kemampuan yang besar dapat digunakan untuk membuat program-program yang kompleks, misalnya lingkungan net-working atau client server.
Bahasa Visual Studio cukup sederhana dan menggunakan kata-kata bahasa Inggris yang umum digunakan. Kita tidak perlu lagi menghafalkan sintaks-sintaks maupun format-format bahasa yang bermacam-macam, di dalam Visual Basic semuanya sudah disediakan dalam pilihan-pilihan yang tinggal diambil sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, sarana pengembangannya yang bersifat visual memudahkan kita untuk mengembangkan aplikasi berbasiskan Windows, bersifat mouse-driven (digerakkan dengan mouse) dan berdaya guna tinggi.
Gambar 2.1 Tampilan awal visual studio 2010
Gambar 2.2 Menu-menu visual studio 2010
Gambar 2.3 Toolbox visual studio 2010
Gambar 2.4 Tampilan project baru visual studio 2010
2.2.1 Sejarah Singkat Visual Studio 2010
Berikut ini beberapa point penting dalam sejarah perkembangannya :
1. Pertama kali di release dengan nama Visual Basic yang dikeluarkan pada tahun 1991, yaitu Visual Basic yang masih berbasis DOS dan untuk Windows.
2. Visual Basic 3.0 dirilis pada tahun 1993.
3. Visual Basic 4.0 dirilis pada tahun 1994 dengan dukungan untuk aplikasi 32 bit.
4. Visual basic 6.0 dirilis pada akhir tahun 1998.
5. Visual basic untuk selanjutnya yaitu versi .Net yang dirilis awal 2002.
6. Pada tahun 2003 Visual Studio 2003 dirilis untuk memperbaiki kinerja dari visual Studio 2002 dengan meluncurkan .NET Framework versi 1.1.
7. Pada tahun 2005 Microsoft mengeluarkan Visual Basic Versi 8.0 atau biasa di sebut Microsoft Visual Studio 2005.
8. Pada tahun 2008 Microsoft juga mengeluarkan versi 9.0 atau biasa di sebut Microsoft Visual Studio 2008.
9. Hingga pada tahun 2010 Visual Studio sudah pada versi 10.0 atau biasa di sebut Microsoft Visual Studio 2010, dimana didalamnya sudah ditambahkan bahasa pemprograman yang baru yaitu F# yang merupakan penyempurnaan dari versi- versi sebelumnya.
2.2.2 Keistimewaan Visual Studio 2010
Beberapa keistimewaan Visual Studio 2010 ini diantaranya seperti :
1. Menggunakan platform pembuatan program yang dinamakan developer studio, yang memiliki tampilan dan sarana yang sama dengan Visual C++ dan Visual J++. Dengan begitu Anda dapat bermigrasi atau belajar bahasa pemrograman lainnya dengan mudah dan cepat.
2. Memiliki compiler handal yang dapat menghasilkan file executable yang lebih cepat dan lebih efisien dari yang sebelumnya.
3. Memiliki beberapa tambahan wizard yang baru. Wizard adalah sarana yang mempermudah di dalam pembuatan aplikasi dengan mengotomisasi tugas-tugas tertentu.
4. Visual Studio 2010 mempunyai beberapa fitur untuk pengembangan berbagai macam aplikasi yang diantaranya; Windows Development, Web Development,
Office Development, Sharepoint Development, Cloud Development (Windows Azure), Silverlight Tooling, Multi-Core Development, Customizable IDE.
2.3 Microsoft Access 2007
Microsoft Access 2007 atau yang disingkat Access 2007 adalah suatu program aplikasi basis data (database) komputer relasional yang digunakan untuk merancang, membuat dan mengolah berbagai jenis data dengan kapasitas yang besar.
Database adalah kumpulan tabel-tabel yang saling berelasi. Antar tabel yang satu dengan yang lain saling berelasi, sehingga sering disebut basis data relasional.
Relasi antar tabel dihubungkan oleh suatu key, yaitu primary key dan foreign key. Access 2007 mempunyai tampilan user interface (UI) baru yang mengganti menu, toolbars, dan sebagian besar task panes yang ada di Microsoft Access versi sebelumnya dengan mekanisasi tunggal yanglebih simpel dan efisien. User interface (UI) baru ini dirancang untuk membantu kita bekerja lebih produktif serta mudah dalam menggunakan seluruh fasilitas dan fungsi yang ada.
Microsoft Office Access adalah sebuah program aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna.
Versi terakhir adalah Microsoft Office Access 2007 yang termasuk ke dalam Microsoft Office System 2007. Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle Database, atau semua kontainer basis data yang mendukung standar ODBC.
Para pengguna atau programmer yang telah berpengalaman dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara para programmer yang kurang berpengalaman dapat menggunakanya karena Microsoft Accsess merupakan program yang telah diatur sedemikian rupa agar para penggunanya baik dari para programmer yang handal atau tidak. Access juga menawarkan teknik - teknik pemrograman berorientasi objek.
Gambar 2.5 Tampilan standar microsoft access 2007
Gambar 2.6 Tampilan sebuah tabel dalam microsoft access 2007
2.3.1 Sejarah Singkat Microsoft Access 2007
Microsoft merilis Microsoft Access 1.0 pada tahun 1992 dan dikeluarkan pengembangan aplikasi berikutntya yang telah disempurnakan dengan mengeluarkan model 2.0 Microsoft menentukan spesifikasi minimum untuk menjalankan Microsoft Access 2.0 adalah sebuah komputer dengan sistem operasi Microsoft Windows 3.0, RAM berkapasitas 4Mb dan ruangan kosong hard disk yang dibutuhkan 8Mb. Versi 2.0 dari Microsoft Access ini dilengkapi dengan tujuh buah disket floppy 3½ inci berukuran 1.44Mb.
Piranti lunak ini beroperasi dengan kemampuan baik pada sebuah basis data dengan banyak record tapi terdapat beberapa kelemahan di mana data mengalami kerusakan. Sebagai contoh, pada ukuran basis data melebihi 700 Mb sering mengalami masalah seperti ini (pada saat itu, memang harddisk yang beredar masih berada di bawah 700) Mbhal itu dapat disebabkan oleh driver perangkat yang telah ketinggalan zaman atau konfigurasi yang kurang pas.
Kode nama yang digunakan oleh Access pertama kali adalah Cirrus yang diperoleh sebelum Microsoft mengembangkan Microsoft Visual Basic, sementara mesin pembuat bentuk antarmuka yang digunakannya adalah Ruby. Bill Gates melihat adanya perkembangan tersebut dan memutuskan bahwa komponen bahasa pemrograman BASIC harus dikembangkan secara bersama-sama sebagai sebuah aplikasi terpisah tapi dapat diperluas.
2.3.2 Komponen Utama (Objek) a. Table
Table adalah objek utama dalam database yang digunakan untuk menyimpan sekumpulan data sejenis dalam sebuah objek. Table terdiri atas :
1. Field Name : atribut dari sebuah table yang menempati bagian kolom.
2. Record : Isi dari field atau atribut yang saling berhubungan yang menempati bagian baris.
b. Query ( SQL / Structured Query Language )
Query adalah bahasa untuk melakukan manipulasi terhadap database. Digunakan untuk menampilkan, mengubah, dan menganalisa sekumpulan data. Query dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. DDL ( Data Definition Language ) digunakan untuk membuat atau mendefinisikan obyek-obyek database seperti membuat tabel, relasi antar tabel dan sebagainya.
2. DML ( Data Manipulation Language ) digunakan untuk manipulasi database, seperti : menambah, mengubah atau menghapus data serta mengambil informasi yang diperlukan dari database.
c. Form
Form digunakan untuk mengontrol proses masukan data (input), menampilkan data (output), memeriksa dan memperbaharui data.
d. Report
Report digunakan untuk menampilkan data yang sudah dirangkum dan mencetak data secara efektif.
e. Tipe Data
Field – field dalam sebuah tabel harus ditentukan tipe datanya. Ada beberapa tipe data dalam Access, yaitu :
1. Text
Text digunakan untuk field alfanumeric (misal : nama, alamat, kode pos, telp), sekitar 255 karakter tiap field-nya.
2. Memo
Memo dapat menampung 64000 karakter untuk tiap fieldnya, tapi tidak bisa diurutkan/diindeks.
3. Number
Number digunakan untuk menyimpan data numeric yang akan digunakan untuk proses perhitungan matematis.
4. Date/Time
Semua data dalam bentuk tanggal dan waktu.
5. Currency
Data angka yang di format dalam bentuk mata uang.
6. Auto Number
Menampilkan nomer urut secara otomatis.
7. Yes/No
(Data dalam bentuk logika True/False, On/Off).
8. OLE Object.
OLE Object digunakan untuk eksternal objek, seperti bitmap atau file suara.
Atau menyimpan data dalam bentuk gambar.
9. Hyperlink
Digunakan sebagai alamat hyperlink dalam jaringan web.
10. Lookup Wizard
Jika menggunakan tipe data ini untuk sebuah field, maka bisa memilih sebuah nilai dari tabel lain atau dari sebuah daftar nilai yang ditampilkan dalam combo box.
2.3.3 Fungsi Microsoft Access 2007
Fungsi umum Microsoft Office Access 2007 yang biasanya digunakan adalah sebagai berikut :
1. Untuk membuat program aplikasi persediaan barang 2. Untuk membuat program aplikasi gaji pegawai 3. Untuk membuat program aplikasi kehadiran
Jadi intinya, fungsi Microsoft Office Access 2007 adalah sebagai pembuat program aplikasi sebuah data untuk kebutuhan sehari - hari .
2.4 Crystal Reports
Crystal Reports merupakan salah satu paket program yang digunakan untuk membuat, menganalisa, dan menterjemahkan informasi yang terkandung dalam data- base ke dalam berbagai jenis laporan. Crystal Reports dirancang untuk membuat laporan yang dapat digunakan dengan berbagai bahasa pemrograman berbasis Windows, seperti Visual Basic, Visual C/C++, Visual Interdev, dan Borland Delphi.
Dan yang saya pakai itu, Crystal Report untuk Visual Studio 2010. Beberapa kelebihan dari Crystal Report adalah sebagai berikut :
1. Pembuatan laporan dengan Crystal Reports tidak terlalu rumit dan banyak meli- batkan kode program.
2. Program Crystal Reports banyak digunakan karena mudah terintegrasi dengan bahasa lain.
3. Fasilitas impor hasil laporan yang mendukung format-format paket program lain, seperti Microsoft Office, Adobe Acrobat Reader, HTML, dan sebagainya.
4. Koneksi yang mudah karena disertai beberapa form yang memudahkan koneksi.
Dalam membuat suatu laporan, data merupakan komponen yang sangat vital dan mutlak disediakan. Umumnya data-data tersebut disimpan dalam sebuah database.
Terdapat dua model untuk mengambil data yang ada di database guna ditampilkan di laporan, yaitu :
a. Pull Mode
Proses yang terjadi adalah driver akan melakukan koneksi ke database dan menarik data yang ada di dalam database tersebut sesuai dengan permintaan. Dengan model ini, di antara koneksi dalam database dengan perintah SQL akan menghasilkan data yang ditangani oleh Crystal Reports. Umumnya model ini digunakan pada laporan
yang pengambilan datanya berasal dari sebuah database, di mana koneksinya tidak mengalami perubahan atau tidak memerlukan pengkodean.
b. Push Mode
Koneksi ke database digunakan untuk mengambil data dan mengisikan data tersebut ke dalam Dataset. Data yang berada dalam Dataset selanjutnya ditampilkan pada la- poran. Dengan metode ini memungkinkan untuk membangun koneksi yang terbagi (sharing) ke dalam aplikasi dan membagi data sebelum Crystal Reports menerima- nya.
Laporan yang telah dibuat dengan Crystal Reports masih belum terlihat bentuk tampilan datanya. Untuk itu dibutuhkan kontrol lain yang dipasang di form yaitu CristalReportsViewer.
BAB 3
METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Metode Penelitian
Desain penelitian berisi tentang deskripsi dan metode yang digunakan, jenis penelitian, termasuk jenis rancangan dan analisis yang akan digunakan. Ada beberapa macam metode yang dipakai dalam penelitian ini di antaranya metode pengumpulan data, metode pengembangan sistem dan metode perancangan sistem.
3.1.1 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan beberapa jenis dan metode pengumpulan data, diantaranya:
a. Data primer
Data primer adalah data yang menggunakan metode penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi langsung tempat yang dijadikan objek penelitian, jenis data primer terdiri dari wawancara, literartur.
1. Wawancara
Wawancara yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara berkomunikasi langsung dengan pihak-pihak yang dianggap mampu memberikan data atau informasi yang lebih terinci terhadap permasalahan yang sedang diteliti.
Pengumpulan data dengan wawancara dilakukan untuk meyakinkan bahwa data yang diperoleh benar-benar akurat.
2. Literatur
Merupakan metode yang dilakukan penulis dengan mengunjungi website atau situs-situs yang berhubungan dengan penelitian dalam merancang sistem.
Penulis juga melakukan studi pustaka atau literatur dengan buku-buku yang berada di perpustakaan kampus dan catatan-catatan yang penulis pelajari sewaktu dibangku kuliah untuk melengkapi kekurangan – kekurangan bahan laporan yang berkaitan dengan sistem informasi yang penulis bangun.
3. Perancangan Sistem
Proses pembuatan ini meliputi pembuatan rancangan aplikasi dan pembuatan user interface aplikasi.
4. Implementasi Sistem
Pada tahap ini dilakukan pembuatan sistem sesuai dengan analisis dan perancangan yang telah dilakukan.
5. Pengujian Sistem
Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem, apakah implementasi telah sesuai dengan tujuan penelitian.
b. Data sekunder
Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dengan mempelajari data yang telah tersedia atau dikumpulkan atau diberikan oleh pihak yang bersangkutan (perusahaan atau instansi). Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder ini adalah metode dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dari sumber-sumber kebanyakan dari materi sejenis dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.1.2 Metode Pendekatan Sistem
Untuk merancang perangkat lunak sistem informasi penjualan properti rumah tangga pada suatu perusahaan atau instansi ini, penulis memakai metode pendekatan terstruktur. Pendekatan terstruktur (structured approach) ini dilengkapi dengan alat- alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan-permasalahan yang komplek di suatu organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya, sesuai dengan anggaran biaya pengembangannya, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan).
3.1.3 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem adalah suatu proses standar yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisa, merancang, mengimplementasikan, dan memelihara sistem informasi. Seperti yang berlaku pada kebanyakan proses, pengembangan sistem informasi juga memiliki daur hidup. Daur hidupnya disebut daur pengembangan sistem informasi atau secara lebih umun dinamakan Sytem Development Life Cycle (SDLC). SLDC merupakan metodologi klasik yang digunakan untuk mengembangakan, memelihara, dan menggunakan sistem informasi. Model air terjun dalam SDLC diperlihatkan pada Gambar 3.1 berikut.
Gambar 3.1 Tahapan dalam SDLC
1. Analisis sistem
Tahapan analisis sistem dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem baru.
Permintaan dapat datang dari seorang manajer di luar departemen sistem informasi atau pihak eksekutif yang melihat adanya masalah atau menemukan adanya peluang baru. Tujuan utama analisis sistem adalah untuk menentukan hal-hal detail tentang yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan (dan bukan bagaimana caranya).
Analisis sistem mencakup studi kelayakan dan analisis kebutuhan. Analisis yang dilakukan pada saat peneliatian ini yaitu yang berhubungan dengan masalah
penjualan dan transaksi barang di perusahaan atau instansi diantaranya melakukan indentifikasi masalah, mengidentifikasi kelayakan pembuatan Sistem, kebutuhan informasi pemakai, memahami sistem yang ada dan menganalisis hasil penelitian.
2. Desain Sistem
Desain sistem dibagi menjadi dua sub tahapan, yakni perancangan konseptual dan perancangan fisik. Keduanya memiliki sejumlah aktivitas dan keterikatan sebagaimana dipersatukan dalam gambar tersebut.
3. Implementasi Sistem
Pada sistem informasi Penjualan Properti Rumah tangga yang dibuat sekarang ini menggunakan Visual Studio 2010 sebagai media penulisan bahasa pemrogramannya sedangkan untuk databasenya menggunakan Microsoft Access 2007. Pada tahap ini terdapat banyak aktivitas yang dilakukan, antara lain yaitu :
a. Pemograman dan pengujian.
b. Instalasi perangkat keras dan perangkat lunak.
c. Pelatihan kepada pemakai.
d. Pembuatan dokumentasi e. Konversi.
4. Operasi dan Pemeliharaan
Tahap pemeliharaan sistem mencakup seluruh proses yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan, kelancaran, dan penyempurnaan sistem yang telah dioperasikan.
3.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem informasi merupakan suatu tahap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau oleh kelompok dalam merancang ataupun membuat sistem, sebelum sistem yang di buat dengan tujuan sistem di bangun sesuai kebutuhan di dalam memecahkan atau sesuai kebutuhan pengguna yang berkaitan dengan pengolahan. Perancangan sistem juga merupakan merancang atau mendesain sistem yang baik, isinya adalah langkah-langkah operasi dalam pengolahan data dan
prosedur untuk operasi sistem. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu merancang atau mendesain sistem yang baik, mendesain pemodelan sistem yang baik, mengenali dan mendefinisikan masalah pembuatan sistem ini sehingga jika ada kesalahan ada alternatif pemecahannya.
Tujuan dari sebuah perancangan yaitu untuk menghasilkan sebuah model atau representasi entitas yang nantinya akan di bangun. Ada beberapa tujuan dari perancangan. Yang pertama yaitu, untuk memenuhi spesifikasi fungsional.
Kemudian untuk memenuhi semua kebutuhan implicit dan eksplisit yang berdasarkan kinerja dan juga penggunaan sumber daya. Tujuan selanjutnya yaitu untuk memenuhi beberapa batasan media target implementasi. Dan tujuan yang terakhir dari sebuah perancangan yaitu, untuk memenuhi beberapa kebutuhan implisit dan eksplisit yang berdasarkan kinerja dan dalam penggunaan sumber daya.
3.2.1 Diagram Konteks
Diagram konteks (Contex Diagram) pada perancangan Sistem Informasi Penjualan Properti Rumah Tangga diuraikan sebagai berikut ini :
1. Pegawai perusahaan mendata barang yang tersedia di dalam gudang. Lalu pegawai tersebut akan mendapatkan informasi mengenai stock barang. Informasi stok barang juga diterima oleh kasir/adminisator.
2. Supplier menyerahkan data supplier ke pegawai, lalu pegawai tersebut memasukkan data supplier ke dalam sistem.
3. Pegawai menyerahkan data pesanan barang yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Lalu data tersebut diterima oleh supplier. Kemudian supplier mengirim barang pesanan tersebut. Barang order tersebut diterima oleh pegawai.
4. Pembeli menyerahkan barang yang dibeli ke kasir/adminisator. Lalu kasir/
adminisator memasukkan data tersebut ke dalam sistem. Kemudian pembeli menerima struk belanja.
5. Manajer menerima laporan dari semua transaksi yang dilakukan.
Rancangan program dalam bentuk diagram konteks Sistem Informasi Penjualan Properti Rumah Tangga dapat dilihat pada gambar 3.2.
Gambar 3.2 Diagram konteks sistem informasi
3.2.2 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah bagian yang menggambarkan keseluruhan kerja sistem secara garis besar. DFD menggambarkan penyimpanan data dan proses yang mentransformasikan data dan menunjukkan hubungan antara data pada sistem dan proses pada sistem. DFD level 0 dari Sistem Informasi Penjualan Properti Rumah Tangga dijelaskan sebagai berikut ini :
1. Pegawai mendata barang lalu akan disimpan pada data store barang. Informasi stock barang akan diterima oleh petugas gudang dan juga kasir/ adminisator.
2. Pada proses pembelian, pegawai akan menyerahkan data barang pesanan yang dibutuhkan oleh perusahaan kepada supplier. Lalu supplier mengirim data barang pesanan tersebut dan diterima oleh pegawai. Data pembelian disimpan pada data store brng_masuk.
3. Supplier memberikan data supplier pada proses pendataan supplier dan disimpan pada data store supplier.
4. Store barang dan store supplier akan di cek kembali oleh kasir/adminisator.
5. Pada proses penjualan, pembeli akan memberikan data barang yang dibeli pada proses penjualan. Kemudian data barang yang dibeli akan dibaca olah kasir serta kasir akan memasukkan data barang yang dibeli tersebut. Pada proses penjualan, pegawai akan menerima informasi stock barang,. Karena pada proses ini penjualan otomatis akan terbaca di data store barang. Kemudian data penjualan akan disimpan pada data store brng_keluar. Terakhir pembeli akan menerima struk belanja.
6. Data brng_masuk, data brng_keluar yang terjadi pada proses-proses tersebut akan diolah pada proses pelaporan dan menghasilkan laporan yang akan diterima oleh manejer (manajemen).
Gambar 3.3 DFD level 0 sistem informasi
3.2.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
Gambar 3.3 berikut ini adalah gambar Entity Relationship Diagram dari Sistem Informasi Penjualan Properti Rumah Tangga.
Gambar 3.4 ERD sistem informasi
3.2.4 Flowchart
Flowchart adalah urutan proses kegiatan yang digambarkan dalam bentuk simbol. Melalui flowchart, kita bisa melihat langkah-langkah proses secara mendetail, lengkap dengan aktivitas yang terjadi. Flowchart banyak dipergunakan sebagai alat komunikasi dan dokumentasi. Gambar 3.5 berikut ini adalah gambar flowchart dari Sistem Informasi Penjualan Properti Rumah Tangga.
Gambar 3.5 Flowchart sistem informasi
3.2.5 Perancangan Database
Dalam pembuatan aplikasi Sistem Informasi Pemjualan Properti Rumah Tangga, penulis menggunakan aplikasi Visual Studio 2010 dan untuk database-nya menggunakan Microsoft Access 2007. Relasi antartabel menunjukan hubungan antartabel yang ditandai dengan adanya foreign key. Berikut adalah tabel-tabel yang terdapat dalam database yang digunakan dalam perancangan sistem informasi penjualan.
a. Tabel Supplier
Nama tabel : Supplier
Fungsi : Penyimpanan data supplier Foreign Key : Kode_supplier
Tabel 3.1 Supplier
Nama Fields Tipe Data Ukuran Data Keterangan
Kode_supplier Text 7 Primary Key
Nama_supplier Text 30
Telepon Text 35
Alamat Text 13
b. Tabel Barang Yang Ada
Nama tabel : Barang Yang Ada
Fungsi : Penyimpanan data barang yang tersedia di perusahaan Foreign Key : No_Persediaan
Tabel 3.2 Barang Yang Ada
Nama Fields Tipe Data Ukuran Data Keterangan
No_Persediaan Text 7 Primary Key
Tanggal Date/Time 30
Kode_barang Text 7
Jumlah Text 7
Harga_Satuan Text 30
c. Tabel Barang Masuk
Nama tabel : Barang Masuk
Fungsi : Penyimpanan data barang masuk Foreign Key : No_Faktur
Tabel 3.3 Barang Masuk
Nama Fields Tipe Data Ukuran Data Keterangan
No_Faktur Text 7 Primary Key
Tanggal Date/Time 30
Kode_Supplier Text 7
Nama_Petugas Text 30
d. Tabel Barang Keluar
Nama tabel : Barang Keluar
Fungsi : Penyimpanan data barang keluar Foreign Key : No_Keluar
Tabel 3.4 Barang Keluar
Nama Fields Tipe Data Ukuran Data Keterangan
No_Keluar Text 7 Primary Key
Tanggal Date/Time 30
No_Pesanan Text 10
Nama_Petugas Text 30
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengertian Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah langkah-langkah atau prosedur-prosedur yang dilakukan dalam menyelesaikan desaian sistem yang telah disetujui, untuk menguji, menginstal dan memulai sistem baru atau sistem yang diperbaiki untuk menggantikan sistem yang lama. Implementasi yang telah sesuai harus diuji coba sehingga dapat diketahui kehandalan dari sistem yang ada telah sesuai dengan apa yang diinginkan. Implementasi juga merupakan salah satu unsur pertahapan dari keseluruhan pembangunan sistem komputerisasi, dan unsur yang harus dipertimbangkan dalam pembangunan sistem komputerisasi yaitu masalah perangkat lunak (software), karena perangkat lunak yang digunakan haruslah sesuai dengan masalah yang akan diselesaikan, disamping masalah perangkat keras (hardware) itu sendiri.
Jadi pengertian singkatnya, implementasi sistem adalah suatu proses untuk menempatkan sistem informasi baru kedalam operasi sistem lama. Tujuan implementasi sistem ini adalah :
1. Menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen desain sistem yang disetujui, menyusun dokumen baru atau dokumen-dokumen yang diperbaiki.
2. Menulis, menguji dan mendokumentasikan program-program dan prosedur- prosedur yang diperbaiki oleh desain sistem yang disetujui.
3. Memastikan bahwa user dapat mengoperasikan sistem baru.
4. Memperhitungkan bahwa sistem memenuhi permintaan user yaitu dengan menguji sistem secara menyeluruh.
5. Memastikan bahwa konversi sistem yang baru berjalan secara benar yaitu dengan merencanakan, mengontrol dan melakukan instalasi sistem baru secara benar.