• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI KERJA, IKLIM ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI KERJA, IKLIM ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH MOTIVASI KERJA, IKLIM ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN

KERJA KARYAWAN

Rana Hasna Setia Tjahyanti, S.E., M.M

Trisakti SchooI of Management

JI. SiIiwangi No. 74 Sepanjang Jaya, RawaIumbu - Bekasi ranahasna15@gmaiI.com

Abstract: This study aims to see the effect of work motivation, organizational climate and leadership on employee job satisfaction. This research is a descriptive and causal research method. The population used in this study is all employees. Samples were obtained through the purposive sampling method. Respondents involved in this study amounted to 70 employees. The technique of collecting data is through distributing questionnaires with a Likert scale. Data were analyzed using the SPSS version 25 program. The results of this research hypothesis test indicate that work motivation, organizational climate and leadership have a significant effect on job satisfaction.

Keywords: Work Motivation, Organizational Climate, Leadership, Job Satisfaction.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh Motivasi Kerja, Iklim Organisasi dan Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode deskriptif dan kausalitas.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan. Sampel didapat melalui metode purposive sampling. Responden yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 70 karyawan. Teknik pengambilan data melalui penyebaran kuesioner dengan skala likert. Data dianalisis menggunakan program SPSS versi 25. Hasil dari uji hipotesis penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi kerja, iklim organisasi dan kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja.

Kata kunci: Motivasi Kerja, Iklim Organisasi, Kepemimpinan, Kepuasan Kerja.

PENDAHULUAN

Setiap organisasi perlu memiliki pilihan untuk meningkatkan komponen SDM nya karena komponen ini merupakan salah satu faktor kuat dalam mencapai tujuan organisasi. Mengawasi SDM dalam suatu organisasi tidaklah mudah, karena dalam suatu organisasi terdapat beberapa komponen, pimpinan, karyawan maupun sistem itu sendiri. Organisasi harus fokus pada koneksi yang ada, baik diantara pekerja dan pemimpin untuk menghasilkan kepuasan kerja. Dalam hal ini dimana perusahaan pada bidang ritel, harus memiliki strategi untuk menghadapi persaingan dalam bidang

tersebut agar tetap bertahan. Maka organisasi diharuskan mampu melakukan standar pelayanan terbaik dan menjaga hubungan dengan pelanggan untuk kepuasan pelanggan guna mendapatkan loyalitas pelanggan. Kepuasan kerja berperan penting bagi organisasi dalam menjaga komitmen karyawan untuk memberikan kontribusi yang maksimal, maka harus memenuhi beberapa kebutuhan dan keinginan karyawannya. Apabila suatu organisasi mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka dapat dikatakan bahwa organisasi tersebut efektif. Karyawan dengan kepuasan kerja yang rendah dapat menimbulkan hal yang negatif

(2)

2 seperti semangat kerja yang rendah yang mana

berdampak merugikan perusahaan.

Masalah dapat terjadi karena adanya serangkain faktor dari motivasi kerja yaitu kurangnya pemberian motivasi dari atasan terhadap karyawan, pengaruh motivasi dari atasan maupun dari perusahaan penting untuk mensejahterakan karyawan dan kedisiplinan yang tumbuh dari diri sendiri itu sangat penting agar timbul rasa tanggung jawab dalam berkerja. Adanya rasa timbal balik yang sesuai dengan apa yang telah dikerjakan, karyawan akan merasakan kepuasan.

Iklim organisasi yang kurang kondusif di suatu perusahaan dikarenakan terdapat faktor tertentu antara karyawan yaitu sering terjadinya kesalah pahaman antara karyawan di dalam divisi di tempat berkerja, sehingga secara potensial dapat memicu iklim organisasi yang kurang berjalan antara karyawan. Adapun kebijakan manajemen perusahaan dalam jadwal karyawan bekerja. Faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan adalah Kepemimpinan.

Kepemimpinan merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting dan strategis, karena kepemimpinan dapat menggerakkan, memberdayakan, dan mengarahkan sumber daya secara efektif dan efisien ke arah pencapaian tujuan yang ingin dicapai. Dalam suatu organisasi, faktor kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting karena pemimpin yang nantinya akan mengerakan dan mengarahkan organisasi dalam mengapai sebuah tujuan yang telah direncanakan, akan tetapi itu semua bukanlah suatu hal yang mudah, sebab seorang pemimpin diharuskan memahami semua perilaku karyawannya yang memiliki karakteristik yang bebeda-beda antara yang satu dengan yang lainya.

Penelitian pada objek ini karena terdapat penurunan kepuasan kerja terhadap karyawan. Hal tersebut didukung oleh data yang menunjukan bahwa kepuasan kerja mengalami penurunan setiap tahunnya. Dalam target persentase belum menjadi harapan perusahaan dimana kepuasan yang diharapkan. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh perusahaan terhadap seluruh karyawan PT.X dengan jumlah karyawan pada setiap tahun.

Dalam penelitian ini setelah mengetahui fenomena yang terjadi, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut guna mengetahui

apakah hasil penelitian akan tetap positif dan signifikan atau hasil akan berbeda dengan penelitian sebelumnya, yaitu penelitian dengan alasan untuk mengetahui apakah dalam PT. X memiliki pengaruh motivasi kerja, iklim organisasi dan kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan. Selain itu fenomena bisnis yang sudah dijelaskan, penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain yang dijadikan sebagai jurnal utama, diteliti oleh Alfi Pahlawan (2020) menunjukkan motivasi kerja adanya pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh Syaiful Bahri (2017) menyatakan motivasi kerja tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.

Sedangkan hasil dari penelitian yang dilakukan ini memiliki hasil penelitian yang dimana terdapat pengaruh antara Motivasi Kerja, Iklim Organisasi dan Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja PT. X.

Motivasi Kerja

Menurut Robbins and Judge (2019, 217)

³motivasi yaitu suatu dorongan yang memperhitungkan suatu intensitas, arah dan usaha ketekunan individual terhadap pencapaian tujuan.´

Rivai (2018, 607) ³motivasi adalah seperangkat sikap dan nilai yang dapat mempengaruhi individu untuk mencapai hal-hal tertentu sesuai dengan tujuan individu.´

Menurut Hasibuan (2020, 141) ³motivasi adalah cara untuk mendorong semangat bawahannya agar ingin bekerja keras dengan memberikan segala kemampuan dan keterampilan untuk mewujudkan kebutuhan organisasi.´

Kesimpulannnya, motivasi kerja merupakan dasar kekuatan atau berupa dorongan dari dalam diri seseorang untuk melakukan pekerjaannya. Rasa kebutuhan untuk berprestasi dan menguasai pekerjaan merupakan dorongan kuat bagi karyawan untuk tetap semangat dalam menyelesaikan pekerjaan.

Iklim Organisasi

(3)

3 Menurut Wirawan (2012, 122) ³iklim

organisasi adalah suatu persepsi anggota organisasi (secara individu dan kelompok) dan mereka yang tetap berhubungan dengan organisasi tentang apa yang sedang atau sedang terjadi di lingkungan internal organisasi secara teratur, yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku organisasi dan kinerja suatu anggota organisasi yang akan menentukan bagaimana kinerja organisasi.´

Menurut lita (2017) ³iklim organisasi merupakan rangkaian gambaran karakteristik organisasi yang membedakan suatu organisasi dengan organisasi lainnya yang mengarah pada persepsi masing-masing anggota dalam memandang organisasi tersebut.´ Kemudian dikemukakan ROHK 6LPDPRUD ³iklim organisasi adalah lingkungan internal atau psikologi organisasi, iklim organisasi mempengaruhi praktik dan kebijakan SDM yang diterima oleh anggota organisasi.´

Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan oleh para ahli tentang iklim organisasi maka peneliti menyimpulkan bahwa karyawan akan merasakan iklim di perusahaannya positif dan menyenangkan jika mereka dapat melakukan sesuatu hal yang berguna bagi perusahaan dan akan merasa berharga.

Kepemimpinan

Menurut Hasibuan (2020, 169)

³kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.´

Menurut Kartono (2014, 55) ³kepemimpinan adalah suatu bakat yang diperoleh seorang sebagai suatu kemampuan istimewa yang dibawa sejak lahir.´ Menurut Siagian (2002, 62) ³kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi

orang lain (bawahan) sedemikian rupa sehingga orang lain mau melakukan kehendak pemimpin meskipun secara pribadi mungkin tidak disukai olehnya.´

Berdasarkan uraian penjelasan di atas, kepemimpinan merupakan faktor terpenting dalam setiap organisasi, keberadaannya sangat penting karena merupakan kunci keberhasilan dalam organisasi agar karyawan dapat bekerja lebih baik dan efisien.

Kepuasan Kerja

Menurut Mangkunegara (2020, 117)

³kepuasan kerja merupakan suatu perasaan yang menyokong atau tidak menyokong yang dialami oleh diri karyawan dalam bekerja, karyawan akan merasa puas dalam bekerja apabila aspek-aspek pekerjaan dan aspek-aspek dirinya menyokong dan sebaliknya jika aspek-aspek tersebut tidak menyokong, maka karyawan akan merasa tidak puas.´

0HQXUXW +DQGRNR ³kepuasan

kerja adalah menggambarkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya, dimana kepuasan kerja merupakan suatu keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak dimana karyawan memandang pekerjaannya.´ Menurut Rivai (2018, 620) ³kepuasan kerja adalah keadaan seseorang telah mencapai kepuasan psikologis yang memunculkan suatu sikap positif yang mendorong VHPDQJDW NHUMD ´

Peneliti menyimpulkan bahwa kepuasan kerja karyawan dapat menggambarkan perasaan karyawan terhadap pekerjaannya. Hal tersebut cukup penting karena kepuasan kerja seseorang dapat meningkatkan loyalitas seseorang dalam melakukan pekerjaannya.

(4)

4 Gambar 1

Model Penelitian

HIPOTESIS

H1: Terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan.

H2: Terdapat pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan.

H3: Terdapat pengaruh kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan.

METODE PENELITIAN

Berdasarkan karakteristik masalah penelitian, penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang menguji hubungan sebab-akibat antara variabel independen dengan variabel dependen (Sekaran dan Bougie 2016, 389).

Di dalam penelitian ini objek penelitian yang ditetapkan adalah PT. X yang berada di Bekasi.

Wilayah yang terdiri dari dua hal baik suatu objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu yang dibentuk oleh peneliti guna menyimpulkan

generalisasinya dapat dikatakan sebagai populasi (Sugiyono 2019, 126). Populasi pada PT. X adalah berjumlah 70 karyawan.

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu non-probability

VDPSOLQJ 0HQXUXW 6XJL\RQR ³1RQ-

probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi suatu peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.´

Teknik pengambilan sampel yang digunakan non- probability sampling meliputi sampel jenuh merupakan pengambilan sampel dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 70 karyawan.

Penelitian ini menggunakan skala Likert dalam mengukur variabelnya, menurut Sugiyono (2019, 146) ³6kala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat seseorang dan persepsi seseorang DWDX VHNHORPSRN RUDQJ WHQWDQJ IHQRPHQD VRVLDO ´

(5)

5

Tabel 1

Variabel dan Indikator

HASIL DAN PENELITIAN

Berikut ini merupakan karakteristik responden yang telah diperoleh berdasarkan sampel sebanyak 70 karyawan. Hasil kuesioner yang

diperoleh diolah dengan menggunakan SPSS 25.

Meliputi data jenis kelamin, pendidikan terakhir dan masa kerja.

Tabel 2 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan table 2 diatas, menunjukkan jumlah responden laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan responden dengan berjenis

kelamin perempuan. Dengan total responden sebanyak 60 orang untuk laki-laki dan 10 orang untuk responden berjenis kelamin perempuan.

(6)

6

Table 3 Karakteristik Responden berdasarkan Usia Responden

Berdasarkan table 3 diatas, dapat diketahui bahwa jumlah responden yang terbanyak ada pada usia 26 sampai dengan 30 tahun dengan jumlah 26 orang atau sebesar 37,1% dan untuk jumlah

responden yang sedikit ada pada usia lebih dari >40 tahun dengan jumlah 4 orang atau sebesar 5,7%.

Table 4 Karakteristik Responden berdasarkan Masa Kerja Responden

Berdasarkan table 4 diatas, diketahui bahwa jumlah responden berdasarkan masa kerja karyawan untuk responden terbanyak ada pada yang bekerja >10 tahun sebanyak 27 orang atau sebanyak 38,6% dan untuk responden dengan

jumlah yang paling sedikit ada pada yang bekerja 4 tahun sampai dengan 6 tahun sebanyak 10 orang atau 14,3%.

Table 5 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir Responden

(7)

7 Berdasarkan table 5 diatas, dapat diketahui

bahwa jumlah responden yang terbanyak ada pada pendidikan terakhir sarjana (S1) dengan jumlah 34 orang atau sebesar 48,6% dan untuk jumlah responden yang sedikit ada pada diploma dengan jumlah 3 atau sebesar 4,3% .

Uji validitas bertujuan untuk memastikan dimana jika masing-masing setiap pertanyaan akan terverifikasi pada variabel-variabel yang telah ditetapkan.

Table 6 Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja (X1)

Table 7 Hasil Uji Validitas Iklim Organisasi (X2)

(8)

8

Table 8 Hasil Uji validitas Kepemimpinan (X3)

Table 9 Hasil Uji Kepuasan Kerja (Y)

Berdasarkan dari data yang ada pada tabel diatas, dapat diketahui jika seluruh indikator dari setiap variabel independen motivasi kerja, iklim organisasi dan kepemimpinan. Serta variabel dependen kepuasan kerja memiliki hasil r hitung yang positif dan juga r hitung > r tabel. Maka dapat disimpulkan bahwa seluruh indikator tersebut bersifat valid.

Uji reliabilitas bertujuan untuk menguji apakah suatu hasil dari data-data yang telah kita teliti hasilnya konsisten dari waktu ke waktu. Berikut merupakan hasil uji reliabilitas yang dilihat dari hasil

&URQEDFK¶V DOSKD SDGD PDVLQJ-masing variabel yang diteliti.

(9)

9

Table 10 Hasil Uji Reliabilitas

Tabel 10 diatas, menyatakan bahwa seluruh variabel independen motivasi kerja, iklim organisasi dan kepemimpinan serta variabel dependen kepuasan kerja memiliki nilai &URQEDFK¶V alpha > 0,6, maka artinya pertanyaan yang ada

dalam penelitian ini meghasilkan jawaban yang konsisten dari waktu ke waktu serta setiap pertanyaan tersebut juga dapat digunakan di dalam penelitian ini.

Table 11 Hasil Uji Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R2)

Dari tabel 11 diatas, menunjukkan nilai R (coefficient correlation) adalah sebesar 0,704 yang artinya suatu variabel motivasi kerja, iklim organisasi

dan kepemimpinan dimana memiliki tingkat hubungan yang kuat dan positif terhadap variabel kepuasan kerja.

Table 12 Hasil Uji ANOVA

Pada tabel 12, dapat dilihat nilai sig. sebesar GLPDQD QLODL . VHEHVDU 5. Maka nilai dari p- value (0,000) < . VHKLQJJD GDSDW GLVLPSXONDQ bahwa model termasuk kriteria Fit.

Dapat dilihat nilai Fhitung sebesar 21.561 VHGDQJNDQ QLODL ). VHEHVDU GDQ QLODL ).

diperoleh dengan mempertimbangkan nilai df1= 3 dan df2 dengan rumus df2= 70±3± VHUWD QLODL .

1LODL )KLWXQJ • )WDEHO

sehingga dapat disimpulkan bahwa model termasuk kriteria Fit.

Table 13 Tabel Koefisien Regresi

Artinya jika nilai Motivasi Kerja (X1), Iklim Organisasi (X2), dan Kepemimpinan (X3) adalah 0,

maka nilai Kepuasan Kerja (Y) yang dihasilkan adalah sebesar -0,939.

(10)

10 Koefisien Regresi Motivasi Kerja sebesar

0,233. Setiap kenaikan satu satuan variabel (X1) akan meningkatkan variabel (Y) pada karyawan sebesar 0,233 satuan, jika nilai (X2) dan (X3) dianggap konstan. Koefisien Iklim Organisasi adalah 0,321. Setiap kenaikan satu satuan (X2) akan meningkatkan (Y) pada karyawan sebesar 0,321 satuan, jika nilai (X1) dan (X3) dianggap konstan.

Koefisien Regresi Kepemimpinan yaitu sebesar 0,223. Setiap kenaikan satu satuan (X3) akan meningkatkan (Y) pada karyawan sebesar 0,223 satuan, jika nilai (X1) dan (X2) dianggap konstan.

Pada tabel, dapat dilihat nilai sig. X1 yaitu sebesar 0,031 GDQ . VHEHVDU 0DND dari nilai p- value (0,031) < . VHKLQJJD GDSDW GLVLPSXONDQ terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan. Nilai thitung > ttabel (2,200 > 1,995), sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja karyawan.

Nilai sig X2 VHEHVDU GDQ . VHEHVDU 0,05. Maka nilai p-value . 05), sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja karyawan. Nilai thitung > ttabel (2,229 > 1,995), sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh signifikan Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja karyawan.

Nilai sig X3 sebesar 0,012 GDQ . VHEHVDU 0,05. Maka nilai p-value (0,012 .

sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja karyawan. Nilai thitung > ttabel (2,595 > 1,995), sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh Kepemimpinan terhadap terhadap Kepuasan Kerja karyawan.

PENUTUP

Pertama, berdasarkan hasil pengolahan data dan analsis hasil pembahasan di bab sebelumnya, Nilai thitung > ttabel (2,200 > 1,995) sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan.

Kedua, berdasarkan hasil pengolahan data dan analsis hasil pembahasan di bab sebelumnya, Nilai thitung > ttabel (2,229 > 1,995) sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan.

Ketiga, berdasarkan hasil pengolahan data dan analsis hasil pembahasan di bab sebelumnya, Nilai thitung > ttabel (2,595 > 1,995) sehingga dapat

disimpulkan terdapat pengaruh kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan.

Dalam penelitian ini terdapat suatu beberapa keterbatasan sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan hanya ada mencakup 3 variabel yaitu, motivasi kerja, iklim organisasi dan kepemimpinan.

2. Adanya keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya karena adanya pandemi virus Covid- 19 yang terjadi di Indonesia sehingga penelitian berdampak terhadap kesulitan untuk melakukan observasi secara langsung.

3. Populasi dan sampel yang digunakan di dalam penelitian 70 orang yang mencakup karyawan.

Berdasarkan kesimpulan serta keterbatasan yang telah disampaikan, peneliti memiliki beberapa rekomendasi yang dapat dijadikan pertimbangan bagi perusahaan maupun peneliti yang ingin melekukan penelitian serupa.

1. Bagi Perusahaan :

Perusahaan diharapkan dapat memberikan kebebasan bawahan untuk partisipasi dan inisiatif dalam memberi ide-ide baru pada pekerjaan serta bawahan diberi kebebasan dalam memberikan aspirasi dan kritik untuk pemimpin. Perusahaan diharapkan dapat memperhatikan faktor - faktor yang dapat mempertahankan Motivasi Kerja, Iklim Organisasi dan Kepemimpinan dapat meningkatkan Kepuasan Kerja Karyawan.

2. Bagi penelitian selanjutnya:

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel independen lainnya yang dianggap memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Penelitian selanjutnya juga diharapkan dapat melakukan penelitian pada perusahaan lain dengan menambahkan jumlah sample lebih dari 70 orang sehingga hasil yang didapat nantinya lebih beragam.

(11)

11 REFERENCES:

Erlina dan Aan. 2014. Pengaruh Tindakan Supervisi, Motivasi, Profesionalisme, Locus Of Control, Konflik Peran terhadap Kepuasan Kerja. Bekasi : E-jurnal STIE Trisakti, vol 16. No 1.

Handoko, T. Hani. 2011. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Yogyakarta:

Penerbit BPFE.

Hasibuan, Melayu. 2020. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta.

Bumi Aksara.

Kartono, K. (2014). Pemimpin Dan Kepemimpinan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Lita Wulantika dan Reza Purwa Koswara. 2017.

Iklim Organisasi dan Karakteristik Pekerjaan Serta Pengaruhnya terhadap Kepuasan Kerja.

JURISMA : Jurnal Riset Bisnis & Manajemen.

Mangkunegara, Anwan Prabu. 2020. Manajemen Sumberdaya Manusia. Perusahaan Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Robbins, S. P., and Judge, T. A. 2019. Organizational Behavior, 18th edition. United States:

Pearson

Sekaran, Uma and Roger Bougie. 2016. Research Methods for Business. United Kin gdom : J ohn Wiley &amp; Sons Ltd.

Siagian, S. P. (2002). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka cipta Simamora, Henry 2014. Manajemen Sumberdaya Manusia. STIE YKPN Yogyakarta.

Veithzal, Rivai. 2018. ManajemenSumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: PT.

Grafindo Persada.

Gambar

Tabel 2 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Responden
Table 5 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir Responden
Table 6 Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja (X1)
Table 9 Hasil Uji Kepuasan Kerja (Y)
+2

Referensi

Dokumen terkait

viii Saya mengesahkan bahawa satu Jawatankuasa Peperiksaan Tesis telah berjumpa pada 22 September 2010 untuk menjalankan peperiksaan akhir bagi Nurhidayah binti Jumaat bagi

Design keseluruhan baik dari kemasan, warna dan label Produk Prima XP memiliki kemampuan baik dalam menjelaskan produk inti dari sebuah pelumas. 0 12 21 49

Simpulan hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut; 1) Hasil pengujian menunjukkan pengaruh dari bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati

Dalam tugas akhir ini, penelitian dilakukan di PT Bank BNI Syariah Cabang Pembantu Mojokerto dengan metode wawancara, memanfaatkan data sekunder, dan metode studi

Sebelumnya dinamika politik yang dibangun dalam komunal klen dan wilayah kini dirubah dengan suatu sistim politik yang lahir dari pengaruh budaya politik luar

Berdasarkan teori yang telah dijelaskan dan hasil analisa data penelitian yang telah diperoleh terhadap 68 anak usia 3-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Makam

Semakin kecil hasil nilai rerata pada kedua kelompok setelah intervensi menunjukkan semakin menurunnya kecemasan pada anak, dari hasil posttest ke 5 Story telling nilai

 Analisis Data Pengaruh Ekstrak Ikan Gabus terhadap Kondisi Luka Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap kondisi luka operasi laparatomi selama penelitian, diperoleh