• Tidak ada hasil yang ditemukan

SYARAT KEAGAMAAN DAN SYARAT PERLINDUNGAN DALAM PANTUN PALANG PINTU BETAWI (DI KECAMATAN TEBET, KOTA JAKARTA SELATAN) SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SYARAT KEAGAMAAN DAN SYARAT PERLINDUNGAN DALAM PANTUN PALANG PINTU BETAWI (DI KECAMATAN TEBET, KOTA JAKARTA SELATAN) SKRIPSI"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

SYARAT KEAGAMAAN DAN SYARAT PERLINDUNGAN DALAM PANTUN PALANG PINTU BETAWI

(DI KECAMATAN TEBET, KOTA JAKARTA SELATAN)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

oleh Septian Mahathir

NIM 1501950

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2019

brought to you by

CORE View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk

provided by Repository UPI

(2)

i

SYARAT KEAGAMAAN DAN SYARAT PERLINDUNGAN DALAM PANTUN PALANG PINTU BETAWI

(DI KECAMATAN TEBET, KOTA JAKARTA SELATAN)

Oleh Septian Mahathir

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

© Septian Mahathir 2019 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2019

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

(3)

ii

LEMBAR PENGESAHAN SEPTIAN MAHATHIR

SYARAT KEAGAMAAN DAN SYARAT PERLINDUNGAN DALAM PANTUN PALANG PINTU BETAWI

(DI KECAMATAN TEBET, KOTA JAKARTA SELATAN)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Drs. Memen Durachman, M.Hum.

NIP. 196306081988031002

Pembimbing II

Dr. Tedi Permadi, M.Hum.

NIP. 197006242006041001

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dr. Isah Cahyani, M.Pd.

NIP. 196407071989012001

(4)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI DAN BEBAS PALGIARISME

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Syarat Keagamaan dan Syarat Perlindungan dalam Pantun Palang Pintu Betawi (di Kecamatan Tebet, Kota Jakarta Selatan)” ini beserta seluruh isinya adalah benar- benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2019 Yang membuat pernyataan,

Septian Mahathir

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah Swt., Tuhan semesta alam, yang senantiasa melimpahkan rahmat, karunia dan kasih sayangNya sehingga penelitian sekaligus penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi yang berjudul Syarat Keagamaan dan Syarat Perlindungan dalam Pantun Palang Pintu Betawi (di Kecamatan Tebet, Kota Jakarta Selatan) dianggap memiliki banyak manfaat di dalamnya dan merupakan salah satu bentuk proses pembelajaran serta langkah awal bagi siapapun dalam menekuni dunia sastra, lebih khusus kajian sastra lisan.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam memenuhi tugas akhir perkuliahan pada program Bahasa dan Sastra Indonesia, Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia.

Peneliti telah menemui banyak hambatan dalam proses penyusunan skripsi ini. Hambatan tersebut tentu menjadi batu asahan bagi penelitian dan juga pribadi peneliti. Peneliti menyadari bahwa tidak ada yang sempurna dalam proses penelitian ini karena kesempurnaan hanya milik Allah Swt. Teramat banyak kekurangan yang belum dapat diperbaiki dalam penelitian ini. Maka dari itu, kritik maupun saran yang membangun sangat dibutuhkan bagi sempurnanya penelitian ini. Penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia sastra lisan, akademisi dan praktisi sastra, dan masyarakat-masyarakat penutur tradisi lisan.

Bandung, Agustus 2019

Penulis,

Septian Mahathir

(6)

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur yang tidak terhingga kepada Allah Swt. yang telah memberikan kemudahan dan pertolongan sehinggi peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Dalam proses untuk menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapat bimbingan, bantuan, dan dorongan dari beberapa pihak. Untuk itu, penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Mamah, Alm. Bapak dan adikku selaku keluarga yang selalu menjadi penguat dalam keadaan apapun dan selalu mendukung serta mendoakan peneliti. Segala pengorbanan, cinta dan kasih kalian begitu nyata dan tak mungkin terbalaskan. Semoga Allah selalu memberikan kesehatan dan kebahagian untuk mamah, Alm. bapak, dan adikku;

2. Bapak Drs. Memen Durachman M.Hum. Selaku pembimbing I sekaligus bapak yang selalu memberi ilmu dengan kelembutan dan kesabaran.

Perkuliahan dan proses bimbingan selalu dipenuhi kerendahan hati yang sampai saat ini ingin peneliti tiru. Semoga kelak, ilmu bermanfaat yang bapak beri dapat dibalas oleh Allah Swt;

3. Bapak Dr. Tedi Permadi, M.Hum. selaku pembimbing II yang terus memberikan ilmu dan inspirasi. Secara profesional, bapak selalu memberikan bimbingan selama proses penyelesaian skripsi ini. Semoga apa yang bapak kerjakan menjadi amal ibadah dan diterima oleh Allah Swt;

4. Ibu Dr. Isah Cahyani, M.Pd. selaku Ketua Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia;

5. Ibu Dr. Yulianeta, M.Pd. selaku Ketua Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia;

6. Seluruh dosen Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah membagi ilmunya yang bermanfaat selama masa perkuliahan;

7. Abba Khobab, abang Rizki Saputra, abang Ahmad Firdaus, abang Hasan

Mastur, abang Jafar Sodik dan seluruh anggota Sanggar Mutiara Terazam

(7)

vi

selaku informan yang tidak pernah bosan dimintai informasi mengenai pantun palang pintu Betawi. Semoga Sanggar Mutiara Terazam tetap menghidupkan tradisi palang pintu dan terus mewariskannya kepada generasi muda. Semoga setiap kebaikan bisa dibalas oleh Allah Swt.

8. Bapak Hadi Aks beserta keluarga, Bapak Iwan beserta keluarga, Bapak Iron beserta keluarga, Bapak Bandi beserta keluarga, dan Ibu Neneng beserta keluarga yang telah peneliti anggap sebagai bapak dan ibu sendiri serta telah menerima kekurangan peneliti. Terima kasih telah memberikan peneliti tempat untuk pulang. Semoga setiap kebaikan yang diberikan dapat dibalas oleh Allah Swt.

9. Saung Sastra Lembang atau Humasastra selaku keluarga peneliti. Terlebih kepada A Rangga Rahadian Diaguna, A Tedy Heriyadi, Dewa Aep Saepudin, Agi Gumelar Lugina, Etis Ramdan, Abit Jaka Pratama, Siti Maryam, Fani Hatinda, dan Sri Heny Fitriyani yang telah menyemangati, menghibur, dan menyayangi peneliti sejak SMA hingga saat ini. Terima kasih atas segala bantuan, bimbingan, perhatian, tawa dan cinta kasihnya.

Semoga Allah Swt, mengabulkan setiap impian kita;

10. Anak-anak Saung Sastra SMPN 1 Lembang atau Sanghyang yang telah menyembuhkan kelelahan hati peneliti di setiap waktu. Semoga Allah Swt menjadikan kalian manusia yang luar biasa dan selalu bersemangat seperti matahari.

11. Om Jaelani selaku paman peneliti yang sudi meminjamkan laptop serta motornya demi kelancaran penyusunan skripsi. Semoga setiap kebaikan yang diberikan dapat dibalas baik oleh Allah Swt.;

12. Sahabat Nondik B selaku kawan-kawan selama masa perkuliahan

sekaligus alumni Baduy Dalam. Semoga setiap langkah kita menjadi

kenangan yang tak terlupakan. Semoga penelitian kita menjadi sesuatu

yang bermanfaat bagi kita semua. Semoga amal ibadah Alm. Fajar

diterima oleh Allah Swt. Semoga Megarini dan keluarga diberi kekuatan

dan kesembuhan oleh Allah Swt.

(8)

vii

13. Pak Wawan dan Pak Aep, selaku staf karyawan Depatemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang selalu memberikan informasi selama masa perkuliahan hingga kelulusan. Kalian adalah duet maut yang selalu diagungkan dan ditunggu-tunggu para mahasiswa tingkat akhir;

14. Semua pihak yang telah mendukung dan mendoakan yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih sebanyak-banyaknya.

Bandung, Agustus 2019

Penulis,

Septian Mahathir

(9)

viii ABSTRAK

SYARAT KEAGAMAAN DAN SYARAT PERLINDUNGAN DALAM PANTUN PALANG PINTU BETAWI

(DI KECAMATAN TEBET, KOTA JAKARTA SELATAN) Septian Mahathir

NIM 15019501

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beragamannya tradisi berbalas pantun di Nusantara. Salah satunya adalah tradisi palang pintu Betawi yang di dalamnya terjadi penuturan berbalas pantun. Selain itu, teks pantun-pantun dalam upacara palang pintu Betawi secara nyata menggambarkan proses persiapan kehidupan berumah tangga serta menggambarkan kebudayaan dan pandangan hidup masyarakat Betawi. Kerangka penelitian ini meliputi analisis struktur teks, analisis konteks penuturan, proses penciptaan, fungsi dan makna. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan setiap analisis yang terkandung dalam pantun palang pintu Betawi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskiriptif analisis, yaitu metode yang diawali dengan mendeskripsikan fakta-fakta kemudian disusul dengan analisis. Adapun pendekatan yang digunakan, yaitu melibatkan dua pendekatan sekaligus. Pendekatan objektif digunakan sebagai langkah untuk menganalisis teks, yang berupa pendekatan analisis struktur teks.

Pendekatan antropologis digunakan sebagai langkah dalam memaparkan konteks pantun palang pintu Betawi di tengah masyarakat Betawi. Teks pantun yang dianalisis berjumlah 17 bait, terbagi menjadi 68 larik dan 41 kalimat. Hasil analisis pada teks pantun palang pintu Betawi menunjukan bahwa pantun palang pintu Betawi tetap memiliki pola rima/bunyi a-b-a-b. Pola tersebut mempermudah proses penciptaan dan pewarisan. Selain itu, beberapa tekanan nada terjadi pada suku kata seluruh larik yang menandai pentingnya makna kata tersebut. Pantun palang pintu Betawi menggunakan bahasa Indonesia dialek Melayu Betawi dan menggunakan majas seperti sarkasme, hiperbola, repetisi, dll.

Berdasarkan isinya pantun palang pintu Betawi mencerminkan syarat keagamaan dan syarat perlindungan sebagai wujud keseriusan berumah tangga. Proses pewarisan teks pantun palang pintu Betawi adalah secara vertikal dan horizontal, sedangkan proses penciptaannya terbagi dalam 3 waktu, yaitu prapenuturan, penuturan, dan pascapenuturan. Berdasarkan konteksnya, tradisi palang pintu Betawi dituturkan pada pernikahan anak Al-Habib Ali bin Abdurahman Al-Habsyi Kwitang pada saat zaman Belanda menduduki Jakarta hingga berkembang di tengah masyarakat perkotaan yang masih mempertahankan nilai kebudayaan Betawi. Dalam tataran fungsi, pantun palang pintu Betawi memiliki fungsi yang beragam, yaitu sebagai sistem proyeksi kebudayaan, sebagai hiburan, sebagai alat pengesah kebudayaan, sebagai alat pemaksa diri dan pengawas norma-norma masyarakat. Pantun palang pintu betawi memiliki makna keagamaan dan perlindungan dalam pembinaan rumah tangga serta makna persiapan berumah tangga.

Kata kunci: pantun, palang pintu Betawi, keagamaan dan perlindungan keluarga

(10)

ix ABSTRACT

RELIGIOUS CONDITIONS AND PATRONAGE CONDITIONS IN BETAWI PALANG PINTU RHYME (ON TEBET, JAKARTA SELATAN)

Septian Mahathir NIM 15019501

The research has background on the diversity of rhytmic poetry slam on Nusantara. One of them is Betawi’s palang pintu tradition, which happens the narrative of rhytmic poetry slam in it. And then, the texts of the rhymes in palang pintu ceremony realistically desrive the preparation of household, describing the culture and life view of Betawi people. The frmework of the research includes analysis on text structure, analysis on the context, creation process, function, and meaning. This research aims to escrive every analysis included on the palang pintu rhymes. The method used is descriptive- qualitative analysis, a method that starts on describing facts, and then analyse. The approach used is to engage on two approaches. Objective approach used to create steps to analysis texts, which has similarities on the text structure analysis. Anthropology approach is used to create steps on descriving the context grounding the Betawi’s palang pintu rhyme amongst the Betawi people. The analysed rhyme text is 17 stanza on number, divided to 64 array and 41 sentences. The result of the analysis is the text showed the palang pintu rhyme still has the rhyme pattern/sound a-b-a-b. The pattern eases the creation process and heritance. Other than that, a few of tone pressure happened on syllables throughout the array, which marks the importance of the meaning. Palang pintu rhyme used Indonesian Melayu-Betawi dialect and used figure of speech such as sarcasm, hyperbole, repetition, etc. Based on the content, the rhyme mirrors the religious conditions and patronage conditions as another shape to tell how serious a household can be. The heritance process on tects divided into three period of time, which is pra- narrative, narrative, and pasca-narrative. Based on the context, the tradition of palang pintu on Betawi is said to the marriage of Al Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi Kwitang on collonialism era, especially when the Dutch reigns over Jakarta, until grew among the city life who protects the culture value of Betawi. Based on unction, the rhyme has different and diverse function, which is projection system of culture, entertainment, culture certifier, tools to discipline individuals, and protector of people’s norms. The Betawi palang pintu rhymes has religious meaning and patronage on development of household.

Keywords: rhymes, Betawi palang pintu, religion and family patronage

(11)

x DAFTAR ISI

HAK CIPTA ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xix

DAFTAR DIAGRAM ... xxii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 9

1.3 Batasan Masalah... 9

1.4 Rumusan Masalah ... 9

1.5 Tujuan Penelitian ... 10

1.6 Manfaat Penelitian ... 10

1.7 Struktur Organisasi Skripsi ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 13

2.1 Pantun sebagai Sastra Lisan ... 13

2.2 Struktur Teks ... 15

2.3 Formula ... 15

2.4 Formula Sintaksis ... 16

2.5 Formula Bunyi ... 17

2.6 Formula Irama ... 18

2.7 Majas ... 18

(12)

xi

2.8 Diksi ... 19

2.9 Tema ... 20

2.10 Proses Penciptaan...20

2.11 Konteks Pertunjukan...21

2.12 Fungsi...22

2.13 Makna...22

2.14 Palang Pintu Betawi...22

2.15 Syarat Keagamaan...24

2.16 Syarat Perlindungan...26

2.17 Penelitian Terdahulu...27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 31

3.1 Definisi Operasional... 31

3.2 Desain Penelitian ... 32

3.3 Partisipan dan Tempat Penelitian ... 32

3.3.1 Partisipan ... 32

3.3.2 Tempat Penelitian... 33

3.4 Pengumpulan Data ... 33

3.4.1 Perekaman Data ... 33

3.4.2 Pendokumentasian... 33

3.4.3 Kepustakaan ... 34

3.4.4 Wawancara ... 34

3.4.5 Pengamatan ... 34

3.5 Instrumen Penelitian... 34

3.6 Analisis Data ... 35

BAB IV ANALISIS DATA ... 36

4.1 Analisis Struktur ... 36

4.1.1 Formula Sintaksis ... 42

4.1.2 Formula Bunyi ... 91

4.1.3 Formula Irama ... 123

4.1.4 Diksi ... 198

(13)

xii

4.1.5 Majas ... 206

4.1.6 Tema ... 212

4.2 Proses Penciptaan ... 267

4.2.1 Proses Pewarisan ... 267

4.2.2 Proses Penciptaan ... 268

4.3 Konteks Pertunjukan ... 271

4.3.1 Konteks Situasi ... 271

4.3.1.1 Waktu ... 271

4.3.1.2 Tujuan ... 271

4.3.1.3 Peralatan ... 272

4.3.1.4 Teknik Penuturan ... 273

4.3.2 Konteks Budaya ... 275

4.3.2.1 Lokasi ... 275

4.3.2.2 Penutur dan Audiens ... 278

4.3.2.3 Latar Sosial Budaya ... 279

4.3.2.3.1 Bahasa ... 279

4.3.2.3.2 Sistem Teknologi ... 285

4.3.2.3.3 Mata Pencaharian ... 286

4.3.2.3.4 Hubungan Sosial dan Sistem Kemasyarakatan ... 286

4.3.2.3.5 Sistem Pengetahuan ... 287

4.3.2.3.6 Sistem Kepercayaan ... 288

4.3.2.3.7 Kesenian ... 290

4.3.2.4 Latar Sosial Ekonomi ... 291

4.4 Fungsi ... 293

4.5 Makna ... 298

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI ... 306

5.1 Simpulan ... 306

5.1.1 Struktur ... 306

5.1.1.1 Formula Sintaksis ... 307

5.1.1.2 Formula Bunyi ... 307

(14)

xiii

5.1.1.3 Formula Irama ... 308

5.1.1.4 Diksi dan Gaya Bahasa ... 309

5.1.1.5 Tema ... 310

5.1.2 Proses Penciptaan ... 311

5.1.3 Konteks Penuturan ... 311

5.1.3.1 Konteks Situasi ... 311

5.1.3.2 Konteks Budaya ... 312

5.1.4 Fungsi ... 313

5.1.5 Makna ... 313

5.2 Implikasi dan Rekomendasi ... 318

DAFTAR PUSTAKA ... 319

LAMPIRAN ... 321

RIWAYAT HIDUP ... 328

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Teks pantun palang pintu Betawi Tebet ... 35

Tabel 4.2 Analisis sintaksis kalimat kesatu... 41

Tabel 4.3 Analisis sintaksis kalimat kedua ... 41

Tabel 4.4 Analisis sintaksis kalimat ketiga ... 42

Tabel 4.5 Analisis sintaksis kalimat keempat ... 43

Tabel 4.6 Analisis sintaksis kalimat kelima ... 43

Tabel 4.7 Analisis sintaksis kalimat keenam ... 45

Tabel 4.8 Analisis sintaksis kalimat ketujuh ... 47

Tabel 4.9 Analisis sintaksis kalimat kedelapan... 48

Tabel 4.10 Analisis sintaksis kalimat kesembilan... 49

Tabel 4.11 Analisis sintaksis kalimat kesepuluh... 50

Tabel 4.12 Analisis sintaksis kalimat kesebelas ... 51

Tabel 4.13 Analisis sintaksis kalimat kedua belas ... 52

Tabel 4.14 Analisis sintaksis kalimat ketiga belas ... 54

Tabel 4.15 Analisis sintaksis kalimat keempat belas ... 55

Tabel 4.16 Analisis sintaksis kalimat kelima belas ... 56

Tabel 4.17 Analisis sintaksis kalimat keenam belas ... 57

Tabel 4.18 Analisis sintaksis kalimat ketujuh belas... 59

Tabel 4.19 Analisis sintaksis kalimat kedelapan belas ... 60

Tabel 4.20 Analisis sintaksis kalimat kesembilan belas ... 61

Tabel 4.21 Analisis sintaksis kalimat kedua puluh ... 62

Tabel 4.22 Analisis sintaksis kalimat kedua puluh satu ... 64

Tabel 4.23 Analisis sintaksis kalimat kedua puluh dua ... 65

Tabel 4.24 Analisis sintaksis kalimat kedua puluh tiga ... 66

Tabel 4.25 Analisis sintaksis kalimat kedua puluh empat ... 68

Tabel 4.26 Analisis sintaksis kalimat kedua puluh lima ... 69

Tabel 4.27 Analisis sintaksis kalimat kedua puluh enam ... 69

Tabel 4.28 Analisis sintaksis kalimat kedua puluh tujuh ... 70

(16)

xv

Tabel 4.29 Analisis sintaksis kalimat kedua puluh delapan ... 71

Tabel 4.30 Analisis sintaksis kalimat kedua puluh sembilan ... 72

Tabel 4.31 Analisis sintaksis kalimat ketiga puluh ... 73

Tabel 4.32 Analisis sintaksis kalimat ketiga puluh satu ... 74

Tabel 4.33 Analisis sintaksis kalimat ketiga puluh dua ... 75

Tabel 4.34 Analisis sintaksis kalimat ketiga puluh tiga ... 76

Tabel 4.35 Analisis sintaksis kalimat ketiga puluh empat ... 77

Tabel 4.36 Analisis sintaksis kalimat ketiga puluh lima ... 78

Tabel 4.37 Analisis sintaksis kalimat ketiga puluh enam ... 79

Tabel 4.38 Analisis sintaksis kalimat ketiga puluh tujuh ... 80

Tabel 4.39 Analisis sintaksis kalimat ketiga puluh delapan ... 81

Tabel 4.40 Analisis sintaksis kalimat ketiga puluh sembilan ... 83

Tabel 4.41 Analisis sintaksis kalimat keempat puluh ... 84

Tabel 4.42 Analisis sintaksis kalimat keempat puluh satu ... 85

Tabel 4.43 Sebaran tekanan pada setiap larik ... 190

Tabel 4.44 Isotopi Tradisi ... 210

Tabel 4.45 Isotopi Kesenian ... 210

Tabel 4.46 Isotopi Suku ... 211

Tabel 4.47 Isotopi Identitas ... 212

Tabel 4.48 Isotopi Persaudaraan ... 212

Tabel 4.49 Isotopi Perkawinan ... 213

Tabel 4.50 Isotopi Pernikahan ... 213

Tabel 4.51 Isotopi Keluarga ... 214

Tabel 4.52 Isotopi Bagian ... 215

Tabel 4.53 Isotopi Kebersamaan ... 215

Tabel 4.54 Isotopi Pengesahan ... 216

Tabel 4.55 Iotopi Legalitas ... 216

Tabel 4.56 Isotopi Religiulitas ... 217

Tabel 4.57 Isotopi Agama ... 217

Tabel 4.58 Isotopi Doa ... 218

(17)

xvi

Tabel 4.59 Isotopi Kesempurnaan... 218

Tabel 4.60 Isotopi Pembaiatan ... 219

Tabel 4.61 Isotopi Kesyahduan ... 219

Tabel 4.62 Isotopi Keghaiban ... 220

Tabel 4.63 Isotopi Keindahan ... 221

Tabel 4.64 Isotopi Hiburan ... 221

Tabel 4.65 Isotopi Keajaiban ... 222

Tabel 4.66 Isotopi Pekerjaan ... 222

Tabel 4.67 Isotopi Bela Diri ... 223

Tabel 4.68 Isotopi Aktivitas ... 224

Tabel 4.69 Isotopi Perjalanan ... 224

Tabel 4.70 Isotopi Pertanian ... 225

Tabel 4.71 Isotopi Perbuatan ... 226

Tabel 4.72 Isotopi Perkebunan ... 227

Tabel 4.73 Isotopi Alat ... 227

Tabel 4.74 Isotopi Perlindungan ... 228

Tabel 4.75 Isotopi Keperdulian ... 228

Tabel 4.76 Isotopi Kebutuhan ... 229

Tabel 4.77 Isotopi Alam ... 230

Tabel 4.78 Isotopi Lokasi ... 230

Tabel 4.79 Isotopi Asal ... 231

Tabel 4.80 Isotopi Kasih Sayang ... 231

Tabel 4.81 Isotopi Kedigjayaan ... 232

Tabel 4.82 Isotopi Ketidakberdayaan ... 232

Tabel 4.83 Isotopi Kepasrahan ... 233

Tabel 4.84 Isotopi Ketulusan ... 233

Tabel 4.85 Isotopi Percintaan ... 234

Tabel 4.86 Isotopi Perasaan ... 234

Tabel 4.87 Isotopi Kelucuan ... 235

Tabel 4.88 Isotopi Kesyukuran ... 236

(18)

xvii

Tabel 4.89 Isotopi Ketenangan ... 236

Tabel 4.90 Isotopi Kebanggaan... 237

Tabel 4.91 Isotopi Kesopanan ... 237

Tabel 4.92 Isotopi Manusia ... 238

Tabel 4.93 Isotopi Tubuh ... 239

Tabel 4.94 Isotopi Usia ... 239

Tabel 4.95 Isotopi Maskulinitas ... 240

Tabel 4.96 Isotopi Pendengaran ... 241

Tabel 4.97 Isotopi Kekuatan ... 241

Tabel 4.98 Isotopi Penginderaan ... 242

Tabel 4.99 Isotopi Kemampuan ... 242

Tabel 4.100 Isotopi Individu ... 243

Tabel 4.101 Isotopi Sosial ... 243

Tabel 4.102 Isotopi Gerakan ... 244

Tabel 4.103 Isotopi Medis ... 245

Tabel 4.104 Isotopi Kekuasaan ... 245

Tabel 4.105 Isotopi Tujuan ... 246

Tabel 4.106 Isotopi Proses ... 247

Tabel 4.107 Isotopi Syarat ... 247

Tabel 4.108 Isotopi Pertanyaan ... 248

Tabel 4.109 Isotopi Akibat ... 249

Tabel 4.110 Isotopi Persetujuan ... 249

Tabel 4.111 Isotopi Persyaratan ... 250

Tabel 4.112 Isotopi Pernyataan ... 251

Tabel 4.113 Isotopi Pembuktian ... 251

Tabel 4.114 Isotopi Pengujian... 252

Tabel 4.115 Isotopi Keinginan ... 253

Tabel 4.116 Isotopi Kesanggupan ... 253

Tabel 4.117 Isotopi Kekerasan ... 254

Tabel 4.118 Isotopi Kematian ... 254

(19)

xviii

Tabel 4.119 Isotopi Kelahiran ... 255

Tabel 4.120 Isotopi Keamanan ... 255

Tabel 4.121 Isotopi Kesakralan... 256

Tabel 4.122 Isotopi Penciptaan ... 257

Tabel 4.123 Isotopi Gender ... 257

Tabel 4.124 Isotopi Harapan ... 258

Tabel 4.125 Analisis Tema Teks Pantun Palang Pintu Betawi Tebet ... 258

Tabel 4.126 Jumlah sarana pendidikan Kecamatan Tebet ... 285

Tabel 4.127 Jumlah tempat ibadah Kecamatan Tebet ... 286

Tabel 4.128 Data sentra ekonomi di wilayah Tebet ... 289

(20)

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Formula Irama Serundeng kacang tanah ... 122

Gambar 4.2 Formula Irama Eh serundeng bumbu kemiri... 123

Gambar 4.3 Formula Irama Abang berendeng-rendeng mau pada kemanah ... 124

Gambar 4.4 Formula Irama Aye berendeng-rendeng mau kemari ... 125

Gambar 4.5 Formula Irama Ada siang ade malem ... 126

Gambar 4.6 Formula Irama Ada rembulan tentunye ada mentari ... 127

Gambar 4.7 Formula Irama Kalau lu kagak taro tu perempuan yang ada di belakang itu tuh ... 128

Gambar 4.8 Formula Irama Kagak bakalan aye ma rombongan dateng kemari . 129 Gambar 4.9 Formula Irama Kagak salah abang tanem ari-ari ... 130

Gambar 4.10 Formula Irama sayang kagak ada lampunye ... 131

Gambar 4.11 Formula Irama Kagak salah abang ama rombongan dateng kemari ... 132

Gambar 4.12 Formula Irama Tapi sayang puan ada yang punye ... 133

Gambar 4.13 Formula Irama Krukut kuburan cina ... 134

Gambar 4.14 Formula Irama Kuburan islam aye ngajiin ... 135

Gambar 4.15 Formula Irama Biar kate tuh perempuan ade yang punye ... 136

Gambar 4.16 Formula Irama Ni hari musti dijadiin ... 137

Gambar 4.17 Formula Irama Kepiting mencapit kerang ... 138

Gambar 4.18 Formula Irama Kerang dicapit di balik batu ... 139

Gambar 4.19 Formula Irama Pasang kuping abang biar terang ... 140

Gambar 4.20 Formula Irama Rubuhin dulu aye punya palang pintu ... 141

Gambar 4.21 Formula Irama Jangankan palang pintu ... 142

Gambar 4.22 Formula Irama Palang kereta mas Anggi gerogotin... 143

Gambar 4.23 Formula Irama Kalo emang persyaratannya begitu ... 144

Gambar 4.24 Formula Irama Sampe dimana aye bakal turutin ... 145

Gambar 4.25 Formula Irama Abang kalo mantun enak betul ... 146

Gambar 4.26 Formula Irama Tapi sayang kedengerannye cuma sampe kuping 147

(21)

xx

Gambar 4.27 Formula Irama Kalo emang abang udah siap betul ... 148

Gambar 4.28 Formula Irama Rubuhin dulu aye punya pendamping ... 149

Gambar 4.29 Formula Irama Kukuruyuk si Ayam jago ... 150

Gambar 4.30 Formula Irama Ayam jago jalan di pematangan sawah ... 151

Gambar 4.31 Formula Irama Abang kalo di sini jangan sok jago ... 152

Gambar 4.32 Formula Irama Kagak tau yang lo adepin siapah ... 153

Gambar 4.33 Formula Irama Kaen saten jalannye lurus ... 154

Gambar 4.34 Formula Irama Jangan lupa makan ketimun ... 155

Gambar 4.35 Formula Irama Ni hari gue mo ngeluarin jurus ... 156

Gambar 4.36 Formula Irama Lu jangan meleng jangan pade ngelamun ... 157

Gambar 4.37 Formula Irama Satu dua tiga ke empat... 158

Gambar 4.38 Formula Irama Ayam jago ngitungin anaknya ... 159

Gambar 4.39 Formula Irama Abang pukul aye tangkis sambil lompat abang jangan sok jago ... 160

Gambar 4.40 Formula Irama Nih Bang Jafar tandingannye ... 161

Gambar 4.41 Formula Irama Pindah tanah tanemin sawi ... 162

Gambar 4.42 Formula Irama Paling basah abis mencangkul ... 163

Gambar 4.43 Formula Irama Belum sempurna jadi anak Betawi ... 164

Gambar 4.44 Formula Irama Kalo belom bisa maen pukul ... 165

Gambar 4.45 Formula Irama Rambutan none dari Pejaten ... 166

Gambar 4.46 Formula Irama Makan donat minum jus melon ... 167

Gambar 4.47 Formula Irama Aye pengen tanya ama penganten ... 168

Gambar 4.48 Formula Irama Serundeng kacang tanah ... 169

Gambar 4.49 Formula Irama Pok pok ame ame ... 170

Gambar 4.50 Formula Irama Ada duit jigo pasang dadu ... 171

Gambar 4.51 Formula Irama Tepok biar rame ... 172

Gambar 4.52 Formula Irama Yang jago wani ngadu ... 173

Gambar 4.53 Formula Irama Golok aye golok dibatu ... 174

Gambar 4.54 Formula Irama Dibelinya aje tanggal satu ... 175

Gambar 4.55 Formula Irama Abang dateng kemari jangan grasa grusu... 176

(22)

xxi

Gambar 4.56 Formula Irama Bentar lagi lu punya mulut gua potong atu-atu .... 177

Gambar 4.57 Formula Irama Golok kosong golok isiin ... 178

Gambar 4.58 Formula Irama Buah kelape jatoh betumpuk ... 179

Gambar 4.59 Formula Irama Syarat yang abang terime udah ane buktiin... 180

Gambar 4.60 Formula Irama Apa aye ame rombongan udah diijinin masuk ... 181

Gambar 4.61 Formula Irama Jalan jalan ke Ragunan ... 182

Gambar 4.62 Formula Irama Ada lagu cenat cenut ... 183

Gambar 4.63 Formula Irama Kalo emang tuh Mas Anggi pengen duduk di pelaminan ... 184

Gambar 4.64 Formula Irama Aye mo denger dia baca doa doa qunut ... 185

Gambar 4.65 Formula Irama Kalo abang dateng di malem jumat ... 186

Gambar 4.66 Formula Irama Jangan lupa duduk bersila sambil mengaji ... 187

Gambar 4.67 Formula Irama Lantaran Mas Anggi dateng dengan segala hormat ... 188

Gambar 4.68 Formula Irama Aye terime dengan senang hati ... 189

Gambar 4.69 Peta Lokasi berlangsungnya Palang Pintu Betawi Tebet ... 275

(23)

xxii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Analisis Fungsi Sintaksis ... 86

Diagram 4.2 Analisis Kategori Sintaksis ... 86

Diagram 4.3 Analisis Peran Sintaksis ... 87

(24)

xxiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Informan. ... 323

Lampiran 2 Teks Pantun Palang Pintu Betawi ... 325

Lampiran 3 Lembar Pertanyaan ... 328

Lampiran 4 Lembar Pengamatan ... 329

(25)

xxiv

DAFTAR PUSTAKA

Aisya, S. (2016). Struktur Teks, Konteks Pertunjukan, Dan Ajaran Islam Pada Palang Pintu Pada Pernikahan Adat Betawi. (Jurnal) tidak diketahui.

Alisyahbana, S. T. (2004). Puisi Lama. Jakarta: Dian Rakyat.

Al-Quran dan Terjemahannya. 2014. Surakarta: Ziyad Books.

Astika, dkk. (2014). Sastra Lisan: Teori dan Penerapannya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Badrun, A. (2003). Patu Mbojo: Struktur, Konteks Pertunjukan, Proses Penciptaan, dan Fungsi. (Disertasi) Program Studi Ilmu Susastra FIB UI.

Jakarta: Lengge.

Danandjaja, J. (1984). Folklore Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-Lain.

Jakarta: Grafiti Pers.

Gazali B. A. (1958). Langgam Sastra Lama. Jakarta: Tintamas.

Halim, A. (1984). Intonasi: Dalam Hubungannya dengan Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Hutomo, S. S. (1991). Mutiara Yang Terlupakan: Pengantar Studi Sastra Lisan.

Surabaya: HISKI.

Jabrohim dan Wulandari. (2001). Metodologi penelitian sastra. Yogyakarta: PT.

Hanindita Graha Widya.

Jamallia, L. (2014). Tradisi Buka Pang Pintu Pada Pernikahan Masyarakat Betawi. (Skripsi) Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Jakarta Syarif Hidayatullah.

Keraf, G. (2004). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kridalaksana, H. (2009). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.

Lord, A. B. (1976). The Singer of Tales. Massachusetts: Harvard University Press.

Mahayana, dkk. (2008). Pantun Betawi: Refleksi Dinamika, Sosiaol-Budaya, Dan

Sejarah Masyarakat Dalam Pantun Betawi. Bandung: Perpustakan

Nasional.

(26)

xxv

Pradopo, R. D. (2003). Beberapa teori sastra, metode kritik, dan penerapannya.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ramlan, M. (2005). Ilmu Bahas Indonesia: Sintaksis. Yogyakarta: C.V. Karyono.

Roswita, D. (2013). Tradisi Buka Palang Pintu: Transformasi Tradisi Upacara Menuju Komoditas. (Skripsi) Departemen Antropologi, Universitas Indonesia.

Sugono, D. (1995). Pelesapan Subjek dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Setyadiharja, R. (2017) Pantun: Mengenal Pantun, Teknik Cepat Menyusun Pantun, Berbalas Pantun, Kreativitas Pantun Sebagai Seni Pertunjukan.

Yogyakarta: Textium.

Teeuw, A. (1984). Sastra dan ilmu sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.

Gambar

Diagram 4.1 Analisis Fungsi Sintaksis ................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Mikoparasitik terdiri atas empat tahapan, yaitu pertumbuhan kemotropis yang menuju stimulus kimia, pengenalan antara galur bakteri kitinolitik dan patogen tanaman inang yang

Dari penelitian didapatkan hipertensi merupakan faktor risiko terbanyak pasien dengan keluhan nyeri dada yang datang ke Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia pada

- Gambaran diri : Klien merasa tidak nyaman dengan kondisi.. tubuhnya

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN. KODE PROVINSI KANTOR PUSAT KANTOR

Penggunaan Metode Sugesti Imajinasi Berbasis Media Trailer Film dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatra Utara Medan khususnya Program Studi DIII Keperawatan Stambuk 2010 yang telah berpartisipasi

penilaian ini digunakan untuk menilai hasil pekerjaan baik individu maupun kelompok tentang bentuk negara dan pemerintahan yang sesuai dengan UUD NRI tahun 1945.

Penyelamatan terhadap kredit macet dilakukan dengan cara : Rescheduling (penjadwalan ulang), Reconditioning (persyaratan ulang), dan Retructuring (penataan ulang). b)