• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA BEBERAPA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA BEBERAPA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA MEDAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN

DAN KESEHATAN KERJA PADA BEBERAPA PROYEK

KONSTRUKSI DI KOTA MEDAN

TUGAS AKHIR

Ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA SAINS TERAPAN

di Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

Oleh,

VONNIE EL SARA MANURUNG NIM : 1005141018

PROGRAM STUDI MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI GEDUNG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)

ABSTRAK

ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3 PADA BEBERAPA PROYEK KONSTRUKSI DI

KOTA MEDAN

oleh: Vonnie EL Sara Manurung (1005141018)

Pekerjaan konstruksi merupakan kegiatan yang kompleks melibatkan tenaga kerja, alat, dan bahan dalam jumlah besar, baik secara sendiri atau bersama-sama sehingga tingkat kecelakaan kerja pada bidang pekerjaan ini lebih besar dibandingkan bidang pekerjaan lain. Efek kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek konstruksi dapat menyebabkan rusaknya peralatan yang digunakan, rusaknya lingkungan sekitar proyek, serta hilangnya nyawa pekerja

(fatality). Efek-efek tersebut akan mempengaruhi schedule penyelesaian

proyek (project delay) dan pembengkakan biaya konstruksi secara keseluruhan.  Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.5 tahun 1996 dan Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012 diaturlah suatu Sistem Manajemen K3 (SMK3) yang tujuan dari SMK3 ini adalah menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien serta produktif dan seluruh proyek pembangunan konstruksi di Kota Medan yang memperkerjakan pekerja lebih dari seratus orang per proyek pembangunan wajib menenerapkan SMK3. Peninjauan Sistem Manajemen dan Penerapan K3 pada Proyek konstruksi di Kota Medan bertujuan untuk mengetahui bagaimana Sistem Manajemen dan Penerapan K3 pada beberapa Proyek konstruksi di Kota Medan dengan cara melakukan peninjauan langsung di lapangan, melakukan wawancara, mengajukan pengisian kuesioner, dan melakukan pengolahan data dari kuesioner dengan program SPSS.

Berdasarkan hasil peninjauan dan kesimpulan penulis, Sistem Manajemen pada

Proyek konstruksi yang ada di Kota Medan sudah benar dan sesuai dengan PER.05/MEN/1996 dan PP No. 50 tahun 2012. Penerapan Sistem Manajemen K3 pada Proyek konstruksi di Kota Medan secara umum sudah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan sistem manajemen yang ada, namun dalam pelaksanaannya masih jauh dari harapan dalam pemakaian APD (Alat Pelindung Diri) yang sesuai dan menjaga kebersihan lokasi kerja.

Maka sebagai saran dari hasil kesimpulan tersebut, penulis menyarankan agar Sistem Manajemen K3 pada beberapa Proyek konstruksi di Kota Medan yang sudah benar tersebut tetap dipertahankan dan dilakukan peningkatan kinerja terus menerus sesuai dengan hasil evaluasi dan peninjauan lapangan. Dan dalam pelaksanaan Sistem Manajemen K3, agar para pekerja lebih mematuhi ketentuan pemakaian APD yang sesuai dan dalam menjaga kebersihan perlu diberikan teguran yang lebih tegas agar para pekerja lebih disiplin dan mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Tugas Akhir yang berjudul “Analisis Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan kesehatan Kerja pada Beberapa Proyek Konstruksi di Kota Medan” dalam Tugas Akhir ini merupakan satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan mata kuliah semester VIII, pendidikan program studi Diploma IV Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung (MRKG) Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis menghadapi berbagai kendala, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

Pada kesempatan ini selayaknya penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak M. Syahruddin,S.T, M.T, Direktur Politeknik Negeri Medan;

2. Bapak Ir. Abdul Basyir, M.T., Pembantu direktur I Politeknik Negeri Medan;

3. Bapak Abdurrahman Dalimunthe S.E. Ak., Msi., Pembantu direktur II Politeknik Negeri Medan;

4. Ibu Delisma Siregar, S.T. M.T., Pembantu direktur III Politeknik Negeri Medan;

5. Bapak Cipto Darma, S.E. Msi., Pembantu direktur IV Politeknik Negeri Medan;

6. Bapak Ir. Samsudin Silaen, M.T, Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan;

7. Bapak Marsedes Purba, B.Sc., Ci.Eng., M.Sc. Kepala Program Studi Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung Politeknik Negeri Medan;

8. Bapak Palghe Tobing, S.T, M.T, Dosen Pembimbing I; 9. Bapak Drs. Darmuji, M.T, Dosen Pembimbing II;

(4)

10. Seluruh staff pengajar dan administrasi Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan;

11. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan moral serta materil kepada penulis;

12. Teman mahasiswa dalam Progaram Studi MRKG 8-A yang telah membantu dalam pelaksanaan Tugas Akhir.

13. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu, yang turut membantu Penulis dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.

Laporan ini merupakan buah hasil pemikiran Penulis dan bukan merupakan plagiat. Penulis sudah berupaya semaksimal mungkin dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini, Penulis menyadari kemungkinan terdapat kekurangan dan kesilapan di dalam laporan ini. Oleh sebab itu, Penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik guna penyempurnaan laporan ini nantinya.

Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi Penulis dan bagi pembacanya.

Medan, Agustus 2014 Penulis:

Vonnie EL Sara Manurung NIM : 1005141018

(5)

DAFTAR ISI

hal Lembar Pengesahan Lembar Persetujuan Abstrak Kata Pengantar...i

Daftar Isi...iii

Daftar Tabel ...v

Daftar Gambar ...vi

Daftar Lampiran ...vii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...3 1.3 Batasan Masalah...3 1.4 Tujuan penelitian...3 1.5 Manfaat penelitian...4 1.6 Hipotesis penelitian...4 1.7 Sistematika Penulisan...4

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja...6

2.2 Tujuan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja...8

2.3 Proses Sistem Manajemen K3...9

2.4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja...10

2.5 Definisi kecelakaan...12

2.6 Faktor penyebab kecelakaan...13

2.7 Alat pelindung diri...18

2.8 Landasan Hukum K3...22

2.9 Komponen kebijakan K3...24

(6)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian...26

3.2 Obyek lokasi penelitian...27

3.3 MetodePengumpulan Data...27

3.4 Metode Analisis...27

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Data-data proyek yang di evaluasi...33

4.2 Analisis Data...34 4.3 Pembahasan Penelitian...42 BAB 5 PENUTUP A. Simpulan...48 B. Saran...49 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(7)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring berjalannya waktu, proyek konstruksi di Indonesia terkhusus di kota Medan semakin berkembang pesat untuk membangun gedung-gedung tinggi sebagai tempat sarana dan prasarana dari sebuah perusahaan atau instansi tertentu. Adanya kemungkinan kecelakaan yang terjadi pada proyek konstruksi akan menjadi salah satu penyebab terganggunya atau terhentinya aktivitas pekerjaan proyek. Oleh karena itu, pada saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi diwajibkan untuk menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lokasi kerja dimana masalah keselamatan dan kesehatan kerja ini juga merupakan bagian dari perencanaan dan pengendalian proyek.

Kewajiban untuk menyelenggarakaan Sistem Manajemen K3 pada perusahaan-perusahaan besar melalui Undang-undang Ketenagakerjaan, baru menghasilkan 2,1% saja dari 15.000 lebih perusahaan berskala besar di Indonesia yang sudah menerapkan Sistem Manajemen K3. Minimnya jumlah itu sebagian besar disebabkan oleh masih adanya anggapan bahwa program K3 hanya akan menjadi tambahan beban biaya perusahaan. Padahal jika diperhitungkan besarnya dana kompensasi/santunan untuk korban kecelakaan kerja sebagai akibat diabaikannya Sistem Manajemen K3, yang besarnya mencapai lebih dari 190 milyar rupiah di tahun 2003, jelaslah bahwa masalah K3 tidak selayaknya diabaikan (Warta Ekonomi, 2 juni 2006). Jumlah tenaga kerja di sektor konstruksi yang mencapai sekitar 4.5 juta orang, 53% diantaranya hanya mengenyam pendidikan sampai dengan tingkat Sekolah Dasar, bahkan sekitar 1.5% dari tenaga kerja ini belum pernah mendapatkan pendidikan formal.

Kecelakaan kerja di Indonesia juga masih sangat memprihatinkan. Ada 96.400 kecelakaan kerja yang terjadi di tahun 2011 akibat tragedi kecelakaan kerja yang sering terjadi. Dari 96.400 kecelakaan kerja tersebut sebanyak 2.144 diantaranya tercatat meninggal dunia dan 42 lainnya cacat. Sampai dengan September 2012 angka kecelakaan kerja masih tinggi yaitu pada kisaran 80.000

(8)

kasus kecelakaan kerja. (Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar, Detik Finance, 16 oktober 2012).

Sedangkan angka kecelakaan kerja di Sumatera Utara hingga saat ini rata-rata 23 kasus tiap hari dimana tahun 2012 tercatat 94 kasus dengan klaim senilai Rp 401 Juta, maka Kepala Kantor Wilayah I PT Jamsostek mengimbau seluruh pihak untuk bersama sama menekan angka kecelakaan kerja dengan memperhatikan K3,” (Tribun Medan). Beberapa kejadian kecelakaan kerja yang dialami pekerja di Medan antara lain Kasus tewasnya Triyuwanti alias Wanti (37), buruh PT Asia Sakti Wahid (ASW) food di Jalan Pertahanan I Kecamatan Medan Amplas, yang tewas setelah mengalami kecelakaan kerja di pabrik roti itu, Jumat malam (31/5/2013), kasus tewasnya Mujianto seorang pekerja Koperasi Karyawan Pelabuhan (Korkarpel) BICT yang tewas akibat tergilas alat berat pengangkut kontainer pada 26 Januari 2013.

Pendapat para ahli seperti Frank E. Bird Peterson (1967) Suardi (2005) yang memodifikasi teori Domino Heinrich mengemukakan teori manajemen berisikan lima faktor dalam urutan suatu kecelakaan yaitu: manajemen, sumber penyebab dasar, gejala, kontak dan kerugian. Birds mengemukakan bahwa usaha pencegahan kecelakaan kerja hanya dapat berhasil dengan mulai memperbaiki manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, pada hakekatnya APD dapat digunakan sebagai sistim pengaman terakhir untuk pekerja. Alat Pelindung Diri (APD) di tempat kerja harus dilihat dalam konteks sebagai pengaman pekerja untuk mencengah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Tujuan dan sasaran dari penerapan Sistem Manajemen K3 adalah terciptanya sistem K3 di tempat kerja yang melibatkan segala pihak sehingga dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif. Data yang di gunakan dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner (primer) dan beberapa observasi serta wawancara langsung dengan pihak proyek konstruksi.

(9)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian yaitu:

1. Apakah penerapan Sistem Manajemen K3 pada beberapa proyek konstruksi yang ditinjau sudah diterapkan.

2. Apa saja hal yang sudah diterapkan dan bagaimana tingkat implementasinya dalam sistem manajamen keselamatan dan kesehatan kerja.

1.3 Batasan Masalah

Agar penulisan ini tidak menyimpang dari tujuan awal penulisan maka dilakukan ruang lingkup penelitian dan batasan penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Lokasi proyek berada di kota Medan

2. Meninjau beberapa perusahaan konstruksi yang telah ditentukan, yaitu 5 proyek konstruksi.

3. Pekerjaan di bidang cipta karya (bangunan gedung)

4. Proyek yang ditinjau memiliki nilai kontrak dengan kategori grade A (>50 M) 5. Proyek pemerintah dan swasta

6. Data kasus kecelakaan kerja 2011-2013

1.4 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui sistem penerapan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada beberapa proyek konstruksi yang ditinjau.

2. Mengetahui hal apa saja yang sudah diterapkan serta bagaimana tingkat implementasi manajemen K3 pada beberapa proyek konstruksi yang ditinjau.

(10)

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Kegunaan Teoritis

Memberikan tambahan wawasan mengenai penerapan sistem keselamatan dan kesehatan kerja terhadap proyek konstruksi, pengembangan penelitian mengenai program keselamatan dan kesehatan kerja untuk penelitian selanjutnya.

1.5.2 Kegunaan Praktis

Sebagai masukan perusahaan yang ada dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja dalam meningkatkan kinerja proyek konstruksi ataupun kinerja karyawan pada umumnya.

1.6 Hipotesis

Penerapan sistem manajemen K3 sudah diterapkan dengan baik dan dapat meningkatkan kinerja pada proyek konstruksi yang ditinjau.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini, pembahasan dan penyajian hasil penelitian akan disusun dengan materi sebagai berikut:

BAB 1: PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dikemukakan tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan pengertian dan teori-teori yang mendasari dan berkaitan dengan pembahasan dalam penelitian ini, yang digunakan sebagai pedoman dalam menganalisa masalah. Teori yang digunakan berasal dari literatur -literatur yang ada baik dari perkuliahan maupun sumber lain.

(11)

BAB 3: METODE PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan perihal jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, jenis dan sumber data secara metode analisis data yang akan dipakai.

BAB 4: HASIL PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan hasil dari penelitian yang diperoleh dari pengolahan data

BAB 5: PENUTUP

Pada bab ini berisikan simpulan dan saran yang telah diperoleh dari penelitian serta kendala-kendala yang dialami selama penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian bertujuan untuk mengetahui: 1) proses pengembangan media pembelajaran menggunakan Adobe Flash, 2) kelayakan produk media pembelajaran Adobe Flash, 3) hasil

dimaksud ditulis dengan benar 4 Sebagian besar (1-3) pengetian jenis cerita yang dimaksud ditulis dengan benar 3 Sebagian kecil (1-2) pengetian jenis cerita yang dimaksud

Jika wanita itu perempuan bikr (perawan), dia harus bisa menunjukkan bukti pendarahannya sebagai bukti bahwa dia telah diperkosa untuk bisa dibebaskan dari hukuman hadd.

Berdasarkan hasil olahan optimal pada Tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sumberdaya yang menjadi pembatas (kendala aktif) adalah Lahan Green House dengan nilai dual price

Santoso, Soegeng dan Ranti, Amel S.(2004). Kesehatan dan Gizi. Sistem Penyelenggaraan Makanan, Tingkat Konsumsi, Status Gizi Serta Ketahanan Fisik Siswa Pusat Pendidikan

Achmad Baihaqi: Teknik Aplikasi Trichoderma Sp... b) Jumlah daun, penghitungan jumlah daun dilakukan pada daun yang telah membuka sempurna di tiap tanaman

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi sumber risiko yang terdapat pada kegiatan budidaya cabai paprika, menganalisis probabilitas dan dampak dari sumber risiko dan

o Tampilkan nmplgn dan kota pada tabel pelangan yang kota=”Semarang” Aljabar relasi : Π nmplgn, kota (σ kota = “Semarang” (pelangan)). SQL : Select nmplgn, kota from