• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemerolehan Bahasa Jawa Pada Kelompok Bermain Islam Terpadu Di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pemerolehan Bahasa Jawa Pada Kelompok Bermain Islam Terpadu Di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 21

Pemerolehan Bahasa Jawa Pada Kelompok Bermain Islam Terpadu

Di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen

Oleh : Prastiti Setyaningrum

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Prastitiningrum@yahoo.co.id

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengelompokkan pemerolehan kosakata bahasa

Jawa pada anak Kelompok Bermain Islam Terpadu di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen; (2) mendiskripsikan pemerolehan ragam bahasa Jawa ngoko dan krama tingkat fonologi dan leksikologi pada anak Kelompok Bermain Islam Terpadu Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian anak-anak Kelompok Bermain Islam Terpadu di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen. Data dalam penelitian ini berupa kosakata bahasa Jawa yang dipakai anak. Teknik pengumpulan data yang dipakai dengan teknik sadap, teknik simak libat cakap, teknik simak catat, dokumentasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrument utama, dengan bantuan buku-buku yang menjadi referensi. Teknik keabasahan data menggunakan teknik triangulasi. Teknik penyajian hasil analisis ini dilakukan dengan menggunakan metode informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerolehan bahasa Jawa dikelompokkan menjadi beberapa jenis kata yaitu tembung aran, tembung kriya, tembung katrangan, tembung kaanan, tembung sesulih, tembung wilangan, tembung panggandeng, tembung ancer-ancer, tembung panyilah, tembung panguwuh.

Kata Kunci: pemerolehan, bahasa Jawa, Kelompok Bermain Islam Terpadu

Pendahuluan

Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi untuk menyampaikan suatu informasi agar dapat berinteraksi dengan masyarakat luas. Bahasa yang diucapkan dan diperoleh anak-anak terkadang sukar diterjemahkan, karena anak pada umumnya masih menggunakan struktur bahasa yang masih mengalami tahap transisi dalam berbicara. Dardjowidjojo (2008:225) mengemukakan pemerolehan bahasa sebagai proses penguasaan bahasa yang dilakukan oleh anak secara natural pada waktu dia belajar bahasa ibunya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa proses dari anak yang belajar menguasai bahasa ibunya adalah pemerolehan bahasa karena berawal dari keluarga bahasa itu mulai diajarkan kepada anak, bahasa yang pertama ini juga dapat membentuk identitas sosial si anak. Seperti yang dikemukakan oleh Martin Luther (dalam Yus, 2011: 1-2) bahwa menempuh pendidikan di sekolah seperti PAUD sangat penting, karena PAUD digunakan sebagai sarana untuk mengajar anak membaca. Luther berkeyakinan bahwa keluarga sebagai institusi yang paling penting untuk

(2)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 22 membuat dasar pendidikan dan perkembangan bagi anak. Pendidikan juga sebagai suatu yang penting dalam hidup anak. Tanpa pendidikan anak tidak akan mendapatkan bekal bagi hidupnya kelak. Agar anak memperoleh bekal yang maksimal, sekolah, dan keluarga perlu bermitra. Keluarga dan sekolah perlu dijadikan sarana religius dan penegak moral.

Dari uraian di atas, peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul “Pemerolehan Bahasa Jawa Pada Kelompok Bermain Islam Terpadu Di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen”. Tujuan yang ingin dicapai adalah: (1) mengelompokkan pemerolehan kosakata bahasa Jawa berdasarkan jenis kata tingkat fonologi yang mana berkaitan dengan bahasa yang digunakan anak dimana bahasa tersebut masih susah untuk dipahami pada anak Kelompok Bermain Islam Terpadu Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen; (2) Mendiskripsikan pemerolehan ragam bahasa Jawa ngoko dan krama tingkat leksikologi pada anak Kelompok Bermain Islam Terpadu Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen.

Metode Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deksriptif kualitatif. Menurut Arikunto (2010: 3), bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang benar-benar hanya memaparkan apa yang terjadi dalam sebuah kancah, lapangan, atau wilayah tertentu. Dimana data yang terkumpul tersebut diklasifikasikan atau dikelompokkan menjadi jenis, sifat, atau kondisinya. Sesudah datanya lengkap, kemudian dibuat kesimpulan. Sehubungan dengan pengertian penelitian deskriptif tersebut menurut Moleong (2014: 11) bahwa data deskriptif yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Lebih lanjut mengenai penelitian deskriptif kualitatif digambarkan dengan kata-kata atau kalimat dipisah-pisah menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Penelitian ini dilakukan selama 8 bulan dan tempat penelitian Kelompok Bermain Islam Terpadu Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen. Populasi penelitian ini adalah 28 siswa dari 35 siswa Kelompo Bermain Islam Terpadu dengan teknik sampling Snow-ball untuk mendapatkan data hingga titik jenuh

(3)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 23 dari tuturan beberapa anak. Metode pengumpulan data menggunakan teknik sadap, teknik simak libat cakap, teknik simak catat, dokumentasi. Instrumen penelitian ini adalah human instrument yaitu peneliti sendiri dan dibantu dengan alat perekam yaitu handphone. Teknik keabsahan data penelitian menggunakan teknik triangulasi. Teknik analisis data menggunakan content analysis atau analisis isi. Penyajian hasil analisis dalam penelitian ini menggunakan metode penyajian informal.

Hasil Penelitian

Verhaar (2012: 10) mengutarakan bahwa fonologi adalah ilmu yang mempelajari struktur bunyi bahasa. Berikut ini realisasi tingkat fonologi dari data tuturan anak :

1. Pemerolehan Kosakata Bahasa Jawa Anak Kelompok Bermain Islam Terpadu Berdasarkan Jenis Kata Tingkat Fonologi

a. Tembung Kriya

Iya bocah telu agi garek lunga,aku nu garek ŋilekna slang Data di atas data tuturan Fadil anak 4 tahun

Bahwa tembung kriya konsonan ŋ pada kata ŋilekna berada di awal yang mempunyai pengucapan bahwa langit-langit lunak beserta anak tekaknya diturunkan. Bersama dengan itu pangkal lidah dinaikkan ditekankan rapat pada langit-langit lunak, maka dari itu jalannya udara melalui rongga mulut terhambat dan keluar melalui rongga hidung, dan pita suara ikut bergetar, dimana kata tersebut sudah sesuai dengan pengucapan yang terdapat pada tuturan anak.

Tembung kriya yang ditemukan dalam penelitian pemerolehan bahasa jawa pada kelompok bermain islam terpadu di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen sebanyak 5 data.

b. Tembung Katrangan

Kowe nggambare sǝmǝne bae? Kiye deneng urung? Awan-awanan buntung ya?

(4)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 24 Bahwa tembung katrangan vokal ǝ pada kata sǝmene tinggi rendahnya lidah pada tingkat madya, gerakan lidahnya berada di tengah, sedangkan memiliki struktur semi terbuka dan bentuk bibir yang bulat, dimana kata tersebut sudah sesuai dengan pengucapan yang terdapat pada tuturan anak.

Tembung katrangan yang ditemukan dalam penelitian pemerolehan bahasa jawa pada kelompok bermain islam terpadu di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen sebanyak 11 data.

c. Tembung Kaanan Mboten, sampun warǝg

Data di atas tuturan Asma anak 4 tahun

Bahwa tembung kaanan vokal ǝ pada kata warǝg tinggi rendahnya lidah berada pada tingkat madya dimana gerak lidahnya bagian belakang sedangkan strukturnya semi terbuka dan bentuk bibirnya tak bulat, dimana kata tersebut sudah sesuai dengan pengucapan yang terdapat pada tuturan anak.

Tembung kaanan yang ditemukan dalam penelitian pemerolehan bahasa jawa pada kelompok bermain islam terpadu di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen sebanyak 6 data.

d. Tembung Sesulih KakU

Data di atas data tuturan Hasna anak 3 tahun

Bahwa tembung sesulih vokal Û pada kata kakU tinggi rendahnya lidah pada tinggi bawah dengan gerak lidahnya bagian belakang sedangkan strukturnya semi tertutup dan bentuk bibirnya bulat, dimana kata tersebut sudah sesuai dengan pengucapan yang terdapat pada tuturan anak.

Bahwa tembung sesulih konsonan pada kata kakU pada pengucapannya langit-langit lunak beserta anak tekaknya diturunkan. Bersama dengan itu pangkal lidah dinaikkan ditekankan rapat pada langit-langit lunak, maka jalannya udara melalui rongga mulut terhambat dan keluar

(5)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 25 melalui rongga hidung, dan pita suara ikut bergetar, dimana kata tersebut sudah sesuai dengan pengucapan yang terdapat pada tuturan anak.

Tembung sesulih yang ditemukan dalam penelitian pemerolehan bahasa jawa pada kelompok bermain islam terpadu di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen sebanyak 4 data.

e. Tembung Wilangan

Iya bocah tǝlu agi garek lunga,aku nu garek ngilekna slang. Data di atas data tuturan Fadil anak usia 4 tahun

Bahwa tembung wilangan vokal ǝ pada kata tǝlu tinggi rendahnya lidah berada pada tingkat madya dengan gerak lidahnya bagian tengah, sedangkan semi terbuka dan bentuk bibir tak bulat, dimana kata tersebut sudah sesuai dengan pengucapan yang terdapat pada tuturan anak.

Tembung Wilangan yang ditemukan dalam penelitian pemerolehan bahasa jawa pada kelompok bermain islam terpadu di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen sebanyak 2 data.

f. Tembung Panggandeng Karo tek tulis ular

Data di atas data tuturan Alif 6 tahun

Bahwa tembung panggandheng vokal o pada kata karo tinggi rendahnya lidah berada pada madya atas dengan gerak lidah bagian belakang sedangkan struktur semi tertutup dengan bentuk bibir bulat, dimana kata tersebut sudah sesuai dengan pengucapan yang terdapat pada tuturan anak.

Tembung Panggandeng yang ditemukan dalam penelitian pemerolehan bahasa jawa pada kelompok bermain islam terpadu di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen sebanyak 2 data.

g. Tembung Ancer-ancer Edek, na kae tok brug

Data di atas data tuturan Fadil anak usia 4 tahun

Bahwa tembung ancer-ancer konsonan pada kata na berada di belakang, dengan pengucapan langit-langit lunak beserta anak tekaknya

(6)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 26 diturunkan. Bersama dengan itu pangkal lidah dinaikkan ditekankan rapat pada langit-langit lunak, maka jalannya udara melalui rongga mulut terhambat dan keluar melalui rongga hidung dengan pita suara ikut bergetar, dimana kata tersebut sudah sesuai dengan pengucapan yang terdapat pada tuturan anak.

Tembung ancer-ancer yang ditemukan dalam penelitian pemerolehan bahasa jawa pada kelompok bermain islam terpadu di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen sebanyak 2 data.

2. Pemerolehan Kosakata Bahasa Jawa Anak Kelompok Bermain Islam Terpadu Ragam Ngoko dan Krama Tingkat Leksikologi. Fonem Ngoko dan Fonem Krama

a) Vokal /a/

“Umah “(1,8,001)

Data di atas data tuturan Suci anak 5 tahun

Kata umah memiliki arti ‘rumah’, sama seperti pada pengucapannya dimana Suci mengatakan rumah.

Vokal /a/ pada fonem ngoko yang ditemukan dalam penelitian pemerolehan bahasa jawa pada kelompok bermain islam terpadu di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen sebanyak 17 data.

“Gadhah” (2,14, 001)

Data di atas data tuturan Hasna anak 3 tahun

Kata gadhah mempunyai arti ‘mempunyai’ sama seperti pada pengucapannya dimana Hasna mengatakan mempunyai.

Vokal /a/ pada fonem krama yang ditemukan dalam penelitian pemerolehan bahasa jawa pada kelompok bermain islam terpadu di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen sebanyak 5 data.

(7)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 27 b) Vokal /i/

“Wingi nangkene agi Sayi umar, Arya abu bakar nyong kae nyari kepiting sama batire nang nyong ora dimek”(6,42,006)

Data di atas data tuturan Fadil anak usia 4 tahun

Kata wingi pada kalimat diatas sudah tepat, dimana Fadil mengatakan bahwa kemarin disini pada saat Sayi umar, Arya abu bakar saya itu mencari kepiting dengn temannya sama saya tidak dipegang

Vokal /i/ pada fonem ngoko yang ditemukan dalam penelitian pemerolehan bahasa jawa pada kelompok bermain islam terpadu di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen sebanyak 11 data.

“Niki warna niki” (4,13,004)

Data di atas data tuturan Hasna anak usia 3 tahun.

Kata niki mempunyai arti ini yang mempunyai arti yang sama pada pengucapannya, dimana Hasna mengatakan bahwa ini warna ini.

Vokal /i/ pada fonem krama yang ditemukan dalam penelitian pemerolehan bahasa jawa pada kelompok bermain islam terpadu di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen sebanyak 4 data.

c) Vokal /u/

“Manuke nuku urung manuke”(1,37,001)

Data di atas data tuturan Alfian anak usia 5 tahun

Kata nuku yang berarti milik saya dan urung yang berarti belum mempunyai arti yang sama dengan pengucapannya, dimana Alfian mengatakan bahwa burung miliknya belum digambar manuknya.

Vokal /u/ pada fonem ngoko yang ditemukan dalam penelitian pemerolehan bahasa jawa pada kelompok bermain islam terpadu di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen sebanyak 10 data.

(8)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 28 Data di atas data tuturan Hasna anak usia 3 tahun

Kata kakung yang berarti laki-laki mempunyai berbeda arti pada pengucapannya, dimana Hasna mengatakan bahwa bersama kakeknya kata kakung pada pengucapan berarti kakek

Vokal /u/ pada fonem krama yang ditemukan dalam penelitian pemerolehan bahasa jawa pada kelompok bermain islam terpadu di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen sebanyak 2 data.

d) Vokal /ǝ/

“Edhek, nang kae tok brug”(6,12,006)

Data di atas data tuturan Fadil anak usia 4 tahun

Kata edhek mempunyai arti dekat sama artinya seperti pada pengucapan, dimana Fadil mengatakan bahwa dekat, di sana saja brug

Vokal /ǝ/ pada fonem ngoko yang ditemukan dalam penelitian pemerolehan bahasa jawa pada kelompok bermain islam terpadu di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen sebanyak 8 data.

“Ageng kalih alit,ageng kalih alit”(4,12,004)

Data di atas data tuturan Hasna anak usia 3 tahun

Kata ageng mempunyai arti besar sama seperti pada pengucapannya, dimana Hasna mengatakan bahwa besar sama kecil, besar sama kecil.

Vokal /ǝ/ pada fonem krama yang ditemukan dalam penelitian pemerolehan bahasa jawa pada kelompok bermain islam terpadu di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen sebanyak 2 data.

e) Vokal /e/

Padha bae lah. Lah adhuh pohonku ya urung(1,28, 001) Data di atas data tuturan Alif 6 tahun

(9)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 29 Kata bae mempunyai arti saja sama seperti pada percakapan, dimana Alif mengatakan bahwa sama sajalah, lah aduh pohon saya juga belum.

Vokal /e/ pada fonem ngoko yang ditemukan dalam penelitian pemerolehan bahasa jawa pada kelompok bermain islam terpadu di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen sebanyak 9 data.

f) Vokal /o/

Mbok njapit koh, cilik karo gedhe padha bae njapit. (6,36,006) Data di atas data tuturan Fadil anak usia 4 tahun

Kata mbok mempunyai arti mungkin dan karo mempunyai arti dengan, mbok berbeda arti dengan pengucapannya karena pada pengucapannya mbok itu takut. Fadil mengatakan bahwa takut nanti menjapit, besar sama kecil sama-sama njapit.

Vokal /o/ pada fonem ngoko yang ditemukan dalam penelitian pemerolehan bahasa jawa pada kelompok bermain islam terpadu di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen sebanyak 6 data.

g) Konsonan /p/

“Mbok ana kepiting”(6,21,006)

Data di atas data tuturan Fadil anak usia 4 tahun

Kata kepiting mempunyai arti sama dengan pengucapannya, dimana nanti ada kepiting.

Konsonan /p/ pada fonem ngoko yang ditemukan dalam penelitian pemerolehan bahasa jawa pada kelompok bermain islam terpadu di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen sebanyak 4 data.

“Sampun”(2,12,002)

(10)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 30 Kata sampun mempunyai arti sudah sama seperti pada pengucapannya yaitu Hasna mengatakan sudah.

Konsonan /p/ pada fonem krama yang ditemukan dalam penelitian pemerolehan bahasa jawa pada kelompok bermain islam terpadu di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen sebanyak 1 data.

h) Konsonan /b/

“Iya, nang belik.”(6,14,006)

Data di atas data tuturan Fadil anak usia 4 tahun

Kata belik sama artinya dengan pengucapannya, dimana Fadil mengatakan bahwa iya, di sungai.

Konsonan /b/ pada fonem ngoko yang ditemukan dalam penelitian pemerolehan bahasa jawa pada kelompok bermain islam terpadu di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen sebanyak 3 data.

i) Konsonan /m/

“Manuke nuku urung manuke”(1,37,001)

Data di atas data tuturan Alfian anak usia 5 tahun

Kata manuke mempunyai arti burungnya sama dengan pengucapannya, dimana Alfian mengatakan bahwa burungnya punyaku belum manuknya.

Konsonan /m/ pada fonem ngoko yang ditemukan dalam penelitian pemerolehan bahasa jawa pada kelompok bermain islam terpadu di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen sebanyak 11 data.

“Sampun” (2,12,002)

Data di atas data tuturan Hasna anak usia 3 tahun

Kata sampun mempunyai arti sudah sama seperti pada percakapan. Konsonan /m/ pada fonem krama yang ditemukan dalam penelitian pemerolehan bahasa jawa pada kelompok bermain islam

(11)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 31 terpadu di Desa Karangmaja Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen sebanyak 1 data.

Simpulan

Simpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerolehan bahasa Jawa dikelompokkan menjadi beberapa jenis kata berdasarkan tingkat fonologinya yaitu tembung aran, tembung kriya, tembung katrangan, tembung kaanan, tembung sesulih, tembung wilangan, tembung panggandeng, tembung ancer-ancer, tembung panyilah, tembung panguwuh dan dalam tingkat fonologinya dijelaskan berdasarkan vokal bahasa Jawa [i,I,e,a,ǝ,o,ɔ,U,u].

Pemerolehan bahasa Jawa anak ragam ngoko dan krama dalam penelitian ini menunjukkan bahwa anak sudah memahami makna kata yang dituturkannya.Walaupun bahasa yang disampaikan anak kepada mitra tuturnya lebih banyak menggunakan bahasa Jawa ngoko, tetapi mereka sudah cukup berani untuk menyampaikan maksud dan tujuan yang mereka ucapkan. Dimana pada tingkat leksikologi ini dibahas klasifikasi vokal dan konsonannya juga.

Peneilitian ini hanya terbatas pada tujuan untuk mencari bukti terdapat pemerolehan bahasa Jawa anak berdasarkan jenis kata dengan fonologi dan leksikolohi ragam ngoko dan krama. Untuk guru, hendaknya dalam pembelajaran juga disisipkan bahasa Jawa baik dalam ragam ngoko maupun ragam krama agar memperbanyak kosakata yang diperoleh oleh anak agar kosakata bahasa Jawa ragam kramanya bisa seimbang dengan ragam ngoko yang dipakai.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Dardjowodjojo, Soejono. 2003. Psikolinguistik Pengantaran Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.

Moleong, Lexy J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Verhaar. 2012. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Referensi

Dokumen terkait

Dapat dikatakan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika kelas kontrol, yaitu peserta didik yang belajar dengan menggunakan metode konvensional memiliki hasil

Hal ini dapat dilakukan dengan mengelola komponen budi daya secara selektif, di antaranya pemilihan varietas tahan, penggunaan benih sehat, pengolahan tanah sempurna, penggunaan

Penggunaan satu alat bukti berupa economic evidence yang termasuk dalam alat bukti petunjuk ini juga dapat menjadi dasar bagi terlapor yang dalam hal ini adalah pelaku

Penelitian ini menjelaskan tentang kemudahan dalam menerima dan menyebarkan informasi adalah dua hal yang tidak didapat oleh generasi sebelumnya, karena kemajuan

Meskipun di satu pihak bagi Buton, Ternate adalah seteru, tetapi di lain pihak kerjaan kuat di Maluku itu menjadi ”kakak” yang sewaktu-waktu dapat dimintakan ”bantuannya.” Hal

untuk teman sebaya tentang pengalaman atau cita-cita dengan bahasa yang baik dan benar dan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma dll). -

Data yang disajikan dalam Tabel 4 menunjukkan bahwa perlakuan periode strangulasi memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada pengamatan unit tingkat kehijauan

LENDRA COKLAT BIJI 94 JL.RAYA CISOMPET-