34 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di objek lokasi Wisata Pantai Sereg yang terletak di
Kampung Panglayungan, Desa Saganten, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten
Cianjur. Luas wilayah Kabupaten Cianjur 350.148 hektar dengan lapangan
pekerjaan utama penduduk Kabupaten Cianjur di sektor pertanian yaitu sekitar
62,99 %. Sektor lainnya yang cukup banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor
perdagangan yaitu sekitar 14,60 %. Sektor pertanian merupakan penyumbang
terbesar terhadap pendapatan Kabupaten Cianjur yaitu sekitar 42,80 % disusul
sektor perdagangan sekitar 24,62%.
Kabupaten Cianjur terletak antara 6°35’-7°33’ Lintang Selatan dan 106°45’
dan 107°31’ Bujur Timur dengan posisi memanjang dari Utara ke Selatan Secara
administratif, pemerintah Kabupaten Cianjur terbagi 335 Desa dan 6 Kelurahan di
wilayah kota Cianjur, dengan batas-batas administrative:
1. Sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bogor dan
Kabupaten Purwakarta.
2. Sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sukabumi.
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia.
4. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bandung dan
Secara geografis, Kabupaten Cianjur dapat dibedakan dalam tiga wilayah
pembangunan yakni wilayah utara, tengah dan wilayah selatan :
1. Wilayah Utara
Meliputi 13 Kecamatan : Cianjur, Cilaku, Warungkondang, Cibeber,
Karangtengah, Sukaluyu, Ciranjang, Bojongpicung, Mande, Cikalongkulon,
Cugenang , Sukaresmi dan Pacet.ke dalam 26 Kecamatan,
2. Wilayah Tengah
Meliputi 7 Kecamatan : Sukanagara, Takokak, Campaka, Campaka Mulya,
Tanggeung, Pagelaran dan Kadupandak.
3. Wilayah Selatan
Meliputi 6 Kecamatan : Cibinong, Agrabinta, Sindangbarang, Cidaun,
Naringgul dan Cikadu.
Kecamatan Saganten pada umumnya beriklim panas, siang hari mencapai 27
º - 32 º C, pada malam hari udara tidak terlalu panas temperatur berada pada 25º -
27º dan curah hujan rata – rata 1. 360 mm.
Curah hujan sangat berpengaruh bagi pola tanaman pertanian. Pada sawah
tadah hujan masyarakat melakukan panen lebih dari enam bulan dan bahkan
panen akan gagal manakala curah hujan tidak beraturan, kadang kala musim
kering yang berkepanjangan mengakibatkan tanah menjadi kering, sulit untuk
diolah.
pertumbuhan penduduk semakin mendorong Pemerintah Kabupaten Cianjur
berkewajiban mengatur dan menata kehidupan pemerintahan di Sindangbarang.
Mayoritas Penduduk Kecamatan Sindangbarang beragama islam. Dalam bidang
pendidikan meskipun sarana pendidikan terbatas, namun semangat masyarakat
untuk menyekolahkan anak – anaknya cukup tinggi. Ketidakseimbangan
pembangunan sarana pendidikan di beberapa desa mengakibatkan desa yang tidak
memiliki sarana pendidikan harus menyekolahkan anaknya ke desa lain yang
cukup jauh.
Kehidupan masyarakat yang di latar belakangi oleh kehidupan pertanian dan
peternakan membantu nilai budaya tersendiri ditengah – tengah masyarakat.
Kehidupan kebudayaan yang dicerminkan dalam berbagai kegiatan kesenian
bermasyarakat telah memperkaya berbagai jenis kesenian. Sungai dan laut
merupakan tempat yang digunakan untuk mengekspresikan kekuatan seni mereka
melalui berbagai syukuran, festival, bentuk perahu dan lain-lain, meskipun
pengelolaan berbagai potensi kesenian belum dilaksanakan secara baik namun
keinginan masyarakat untuk memilih corak seni Pantai Sereg terus diupayakan
B. Kondisi Fisik Pantai Sereg dalam Kegiatan Kepariwisataan
a. Iklim
Keadaan iklim sebagai salah satu unsur sumberdaya alam sangat besar
pengaruhnya terhadap ekosistem lingkungan. Secara umum Kabupaten Cianjur
beriklim tropis lembab dengan temperatur udara berkisar antara 18°-24°C dengan
kelembaban udara antara 80%-90%. Curah hujan rata-rata cukup tinggi yaitu
1000-4000 mm/tahun dan jumlah hari hujan rata-rata 150 hari/tahun menjadikan
kondisi alam Kabupaten Cianjur subur dan mengandung keanekaragaman
sumberdaya alam yang besar. Wilayah Kabupaten Cianjur dipengaruhi oleh angin
musim yang berubah-ubah arah dan sifatnya. Pada bulan Nopember-Maret arah
angin bertiup ke arah tenggara yang biasanya berkaitan dengan musim hujan yang
puncaknya terjadi pada bulan Desember-Januari. Sedangkan musim kemarau,
yang puncaknya terjadi bulan Agustus, berlangsung pada bulan Mei-September
dengan arah tiupan angin menuju barat laut.
Secara garis besar Kabupaten Cianjur, termasuk Kecamatan Sindangbarang
memiliki iklim yang subur, dan mengandung keanekaragaman sumber daya alam
yang besar yang dapat dijadikan potensi pariwisata. Seperti halnya Pantai Sereg
yang masih berada dalam satu lingkup berada di Kabupaten Cianjur yang
memiliki iklim tropis lembab, dengan iklim tersebut dapat membuat kenyamanan
b. Angin
Apabila dilihat dari kenampakan visual di lapangan serta melihat gelombang
laut yang timbul, maka menurut skala Beaufort angin yang ada di daerah Pantai
Sereg ini termasuk ke dalam angka 5 pada angka Beaufort dengan deskripsi sifat
angin agak kuat, kecepatan angin 8,0-10,7 m/detik, yang menghasilkan
gelombang dengan tinggi 2,0 meter. Ini terlihat dari kenampakan di laut yaitu
mulai terjadi gelombang sedang, gelombang putih menjadi merata, dan mulai
terjadi percikan gelombang.
Kecepatan angin di Pantai Sereg termasuk ke dalam sifat angin agak kuat,
maka dengan kecepatan angin tersebut Pantai Sereg memiliki potensi untuk
atraksi wisata harian, seperti bermain layang-layang, berjalan-jalan, bersepeda,
dan yang lainnya. Kecepatan angin ini pun tidak membuat wisatawan merasa
terganggu dengan aktivitas yang mereka lakukan.
c. Gelombang
Berdasarkan pengamatan visual penulis, ombak yang berada di Pantai Sereg
berkisar antara 1-1,5 meter tergantung dari kondisi musim yang terjadi di laut
Jawa itu sendiri. Jika musim penghujan ombak dapat mencapai 1,5-2 meter.
Tinggi gelombang dipengaruhi oleh angin, sedangkan menurut Fandelli (2002 :
140-141) angin yang nyaman bagi wisatawan adalah angin sepoi - sepoi. Jika
dilihat dari skala Beaufort maka kecepatan angin sepoi – sepoi yaitu 1,6-3,3
Tipe gelombang yang terlihat pada kawasan Pantai Sereg adalah tipe
menujam, dikarenakan ombak yang terdapat di Pantai ini sangat cocok dan
berpotensial sekali apabila di gunakan untuk olah raga Selancar, tipe ini sangat
mampu menyajikan atraksi yang menarik dalam selancar.
d. Bentuk Pantai
Berdasarkan klasifikasi pantai menurut Sherpard yang dikutip Fandelli dan
Mukhlison (2002 : 147), bentuk-bentuk pantai dapat dibedakan menjadi pantai
primer dan pantai sekunder. Pantai primer adalah pantai yang morfologinya lebih
dipengaruhi oleh proses-proses terestrial seperti erosi, deposisi, vulkanisme dan
diatrofisme dari pada proses marin dan organism. Pantai sekunder merupakan
pantai yang morfologinya terutama dipengaruhi oleh proses marin dan organism.
Berdasarkan pengamatan visual penulis, bentuk pantai di kawasan Pantai
Sereg termasuk ke dalam primer karena bentuk pantai ini dipengaruhi oleh
proses-proses terestrial seperti erosi gelombang. Pantai erosi gelombang merupakan
e. Vegetasi
Keanekaragaman biota pantai dapat menjadi daya tarik wisata pantai. Biota
itu dapat berupa ikan hias, molusca, tumbuhan langka, dan lain sebagainya.
Kawasan Pantai Sereg ini memiliki vegetasi pantai diantaranya perkebunan kelapa
dan bukit berhampar rumput hijau, sedangkan biota pantainya sulit ditemukan
satwa pantai yang khas, ini dikarenakan kurangnya vegetasi dan tidak adanya
hutan manggrove.
f. Bentuk Butir Pasir
Kebundaran dan kebulatan butir pasir di kawasan Pantai Sereg cukup baik.
Dari hasil penelitian penulis, bentuk butir pasir yang berada di Pantai Sereg ini
menunjukan bahwa kebulatan dan kebundarannya termasuk kepada kategori pasir
subrounded serta keterpilahannya yang termasuk kepada kategori well sorted.
Sehingga, pasir yang ada tidaklah berbahaya bagi yang menginjaknya dikarenakan
pasir termasuk kedalam pasir yang aman untuk diinjak. Pasir pantai yang terdapat
di kawasan Pantai Sereg berwarna hitam, karena jenis pasir ini termasuk kedalam
Tabel 4.1 Potensi Fisik Pantai Sereg
No Faktor Fisik Potensi Kendala
1 Angin Pada saat siang hari kecepatan angin di Pantai Sereg mencapai angka 5 pada skala Beaufort ,yaitu dengan derkripsi angin kuat. Maka apabila di lihat dari deskripsi di atas Pantai Sereg memiliki potensi bentang darat pantai, yaitu untuk melakukan aktifitas rekreasi diantaranya bermain layang-layang, berjalan jalan menikmati pemandangan.
Angin akan bertiup kencang dan membahayakan wisatawan yaitu pada waktu menuju hari menuju sore hari, kecepatan angin bisa mencapai angka 7 pada skala Beaufort.Apabila kecepatan angin semakin kencang, maka akan mengganggu dan membahayakan wisatawan yang melakukan aktivitas rekreasi bentang darat pantai maupun bentang laut.
2 Gelombang Tipe gelombang yang terlihat di Pantai Sereg adalah tipe menujam dan berpotensi sekali untuk olahraga selancar (surfing), dan berperahu.
Gelombang tinggi akan terjadi apabila angin bertiup semakin kencang, karena ketinggian gelombang dipengaruhi oleh kecepatan angin terjadi pada saat siang menuju sorte hari.Apabila ketinggian gelombang semakin tinggi maka akan membahayakan
pengunjung yang melakukan aktivitas rekreasi surfing dan berperahu.
Bentuk Pantai Bentuk pantai di Pantai Sereg tipe pantai landai sehingga bisa di manfaatkan untuk aktivitas
coastal landscape, diantaranya
dapat dijadikan sebagai sarana rekreasi seperti olahraga susur pantai, bola volly pantai, bersepeda pantai, bermain layang-layang, berkemah, berjemur, dan berjalan-jalan melihat pemandangan.
4 Vegetasi Pantai Sereg memiliki vegetasi berupa bukit terhampar rumput hijau dan perkebunan kelapa. Vegetasi ini memiliki potensi untuk dijadikan sebagai tempat sarana dan prasarana wisata separti cottage/penginapan, restaurant, mushola, lahan parker, toilet, toko cenderamata dan sarana rekreasi lainnya seperti outbond.
Karena kurangnya vegetasi pantai yang terdapat di Pantai Sereg dan tidak adanya vegetasi manggrove, maka sulit ditemukannya satwa pantai yang khas.
5 Bentuk Butir Pasir Kebulatan dan kebulatan butir pasir dikawasan Pantai Sereg cukup baik. Bentuk butir pasir yang berada di Pantai Sereg ini menunjukan bahwa kebulatan dan kebundarannya tidaklah berbahaya bagi yang menginjaknya, dikarenakan pasir termasuk kedalam pasir yang aman untuk diinjak . bentuk pasir seperti ini dapat digunakan untuk rekreasi bentang darat pantai, antaralain bermain layang-layang, berjemur, berjalan-jalan dan berkemah.
-
Sumber : Hasil Analisis : 2010
Apabila dilihat dari tabel data diatas, maka dapat disimpulkan jenis atraksi yang dapat dikembangkan di Pantai Sereg antara lain : atraksi wisata harian
seperti bermain layang-layang, berjalan-jalan, selancar, olahraga susur pantai,
bola volley pantai, berkemah dan outbond.
C. Analisis Kuesioner
a. Karakteristik Pengunjung
Kuesioner dilakukan dengan menyerahkan form isian kepada wisatawan
yang berisikan tentang karakteristik pengunjung, karakteristik perjalanan wisata,
dan preferensi pengunjung. Penyebaran kuestioner dilakukanan selama kurun
yang di sebar kepada pengunjung sebanyak 45. Lokasi penyebaran kuesioner
dilakukan di sekitaran kawasan Pantai Sereg.
Adapun rumus presentase yang dilakukan untuk melihat sebarapa banyak
kecenderungan frekuensi jawaban responden :
P = F X 100 % N Keterangan : P = presentase F = frekuensi N = jumlah sampel 100 % = konstanta
Setelah dilakukan perhitungan maka menurut Suharsimi (2005 : 57) hasil
persentase tersebut ditafsirkan dengan kategori sebagai berikut :
0 % : tidak seorangpun 1% - 24% : sebagian kecil 25% - 49% : hampir setengahnya 50% : setengahnya 51% - 74% : sebagian besar 75% - 99% : hampir seluruhnya 100% : seluruhnya
Hasil presentase yang diperoleh yang masih bersifat verbal, selanjutnya
1. Jenis Kelamin
Dari 45 responden yang diambil dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden adalah perempuan dengan jumlah 30 orang atau presentase 67%
sedangkan untuk responden laki-laki berjumlah 15 orang atau sekitar 33% dari
jumlah keseluruhan responden. Data ini dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan diagram
4.1 tentang jenis kelamin.
Tabel 4.2 Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah
Wisatawan
1 Perempuan 30
2 Laki-laki 15
Total 45
Sumber : Hasil Analisis, 2010
Diagram 4.1 jenis kelamin
Apabila dilihat dari tabel dan diagram diatas, maka jenis kelamin yang
dominant adalah perempuan. Dapat disimpulkan kegiatan wisata yang cocok
usia wisatawan 15-20 tahun 36% 21-25 tahun 29% 26-30 tahun 2% 31-35 tahun 18% 36-40 tahun 4% > 41 tahun 11% 15-20 tahun 21-25 tahun 26-30 tahun 31-35 tahun 36-40 tahun > 41 tahun 2. Usia
Berdasarkan dari hasil kuesioner dapat dijelasakan bahwa wisatawan Pantai
Sereg berasal dari berbagai macam usia. Dari 45 responden ada sekitar 6 kategori
usia yang berhasil di dapat, yaitu usia 15-20 tahun, 21-25 tahun, 26-30 tahun,
31-35 tahun, 36-40 tahun, dan > 41 tahun, Dari usia-usia tersebut usia yang
jumlahnya paling banyak adalah usia 15-20 tahun dengan jumlah 16 orang, atau
sekitar 36% dari jumlah responden. Sedangkan untuk jumlah usia yang paling
sedikit ada beberapa kategori dengan jumlah 1 orang atau sekitar 2 % yaitu usia
26-30tahun. Untuk lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan Diagram 4.2
Tabel 4.3 Usia Wisatawan
No Usia Jumlah Wisatawan ( orang ) Jumlah Wisatawan ( % ) 1 15-20 tahun 16 36% 2 21-25 tahun 13 29% 3 26-30 tahun 1 2% 4 31-35 tahun 8 18% 5 36-40 tahun 2 4% 6 > 41 tahun 5 11% Total 45 100 %
Diagram 4.2 Usia Wisatawan`
Berdasarkan uraian data diatas usia yang dominan datang ke Pantai Sereg
ialah 15-20 tahun karena pada usia tersebut masih dibilang usia yang sangat
produktif dan responden yang datang ke Pantai Sereg memiliki status pekerjaan
sebagai pelajar. Maka jenis atraksi yang cocok untuk klasifikasi usia di atas adalah
volly pantai, selancar, bersepeda, bola pantai, out bond, dan berkemah.
3. Asal atau Domisili Wisatawan
Dari hasil kuesioner didapat data bahwa sebagian besar responden atau
wisatawan berasal atau berdomisili dari Kecamatan Sindangbarang dengan jumlah
persentase 61 % atau sekitar 27 orang dan sisanya berasal dari luar Kecamatan
Sindangbarang, seperti Cibinong, Cidaun, Tanggeng dan luar Kabupaten Cianjur.
Responden yang berasal dari daerah Cibinong berjumlah 6 orang atau sekitar 13
%, dari jumlah keseluruhan responden jumlah ini sama dengan responden yang
berasal dari daerah Tanggeng sedangkan untuk responden yang berasal dari luar
Kabupaten Cianjur berjumlah 4 orang atau sekitar 9 %, dan untuk responden yang
berasal dari daerah Cidaun hanya berjumlah 2 orang atau sekitar 4 % dari jumlah
keseluruhan responden.
Tabel 4.4 Asal Wisatawan
No Kota Jumlah Wisatawan (orang ) Jumlah Wisatawan (%) 1 Kec. Sindangbarang 27 61 2 Cibinong 6 13 3 Cidaun 2 4 4 Tanggeng 6 13
5 Luar Kab. Cianjur 4 9
Total 45 100
Sumber : Hasil Analisis, 2010
Domisili Wisatawan Tanggeng 13% Cibinong 13% Cidaun 4% Kec. Sindangbaran g 61% Luar Kab. Cianjur 9% Kec. Sindangbarang Cibinong Cidaun Tanggeng Luar Kab. Cianjur
Diagram 4.3 asal wisatawan
Sebagian besar responden yang datang berasal dari Kecamatan
Sindangbarang itu sendiri, maka apabila dilihat dari hasil domisili wisatawan yang
datang, dapat disimpulkan kurang dan sempitnya segmentasi pasar, diperlukan
adanya upaya promosi ke berbagai daerah agar segmentasi pasarnya semakin
meluas, perlu adanya juga keragaman fasilitas sarana dan atraksi wisata agar
wisatawan yang datang tidak hanya dari daerah Sindangbarang saja melainkan
dari berbagai daerah lainnya.
4. Status Pekerjaan
Dari hasil kuesioner yang telah disebar dapat dijelaskan bahwa responden
atau wisatawan mempunyai status pekerjaan yang beranekaragam. Setengah dari
responden berstatus pelajar dengan jumlah 25 orang atau sekitar 57 %, sedangkan
sisanya adalah berstatus pegawai swasta, mahasiswa, pegawai negeri, wiraswasta,
Tabel 4.5 Status Pekerjaan
No Status Pekerjaan Jumlah Wisatawan (orang) Jumlah Wisatawan (%) 1 Pelajar 25 57 2 Mahasiswa 5 11 3 Pegawai Negeri 2 4 4 Pegawai Swasta 4 9 5 Wiraswasta 2 4 6 Profesional 3 7 7 Buruh 2 4 8 Lainnya 2 4 Total 45 100
Sumber : Hasil Analisis, 2010
Diagram 4.4 status pekerjaan
Dari hasil kuesioner yang telah disebar, dapat dijelaskan bahwa wisatawan
yang datang memiliki status pekerjaan sebagai pelajar. Tentunya dari keterangan
diatas, karena Pantai Sereg memiliki pemandangan yang indah dengan hamparan
bukit yang hijau dan perkebunan kelapa. Maka suasana seperti ini sangat disukai
teman-teman hanya untuk sekedar menikmati pemandangan yang indah di Pantai
Sereg.
5. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan para responden berdasarkan kuesioner yang telah
disebar dapat diketahui tingkat pendidikan responden yang paling besar
presentasinya adalah 51 % atau sebagian yaitu SMU dengan jumlah responden 23
orang, kemudian disusul oleh tingkat pendidikan perguruan tinggi sebanyak 10
orang atau sekitar 22 %, lalu SLTP dengan jumlah 8 orang atau sekitar 18 %, dan
yang paling kecil presentasinya 9 % yakni lainnya dengan jumlah responden 4
orang. Dijelaskan pula oleh tabel dan diagram dibawah ini.
Tabel 4.6 Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah Wisatawan (orang) Jumlah Wisatawan (%) 1 SLTP 8 18 2 SMU 23 51 3 Perguruan Tinggi 10 22 4 Lainnya 4 9 Total 45 100
Diagram 4.5 tingkat pendidikan
Dilihat dari tingkat pendidikan pengunjung yang datang ke Pantai Sereg
termasuk ke dalam kategori baik, karena responden yang datang bertingkat
pendidikan SMA dan perguruan tinggi. Untuk menjaga kualitas lingkungan di
Pantai Sereg diperlukan keragaman jenis atraksi wisata agar wisatawan yang
datang bisa lebih banyak lagi dan tidak hanya dapat melakukan aktivitas yang
pasif. Misalnya dengan mengadakan atau menambah fasilitas yang bisa memicu
adrenalin pengunjung maka dari itu pengunjung tidak akan merasa jenuh dengan
fasilitas yang berada di Pantai Sereg.
6. Pendapatan per Bulan
Dari hasil kuesioner yang telah disebar dapat dijelaskan bahwa hampir
seluruhnya responden mempunyai pendapatan meskipun ada beberapa responden
tidak mempunyai pendapatan. Responden yang tidak memiliki pendapatan
berjumlah 5 orang atau hanya sekitar 11 % dari jumlah keseluruhan responden.
Responden ini berasal dari responden yang berstatus lainnya atau disini berstatus
berjumlah 4 orang atau hanya sekitar 9 % dari keseluruhan responden. Untuk
lebih jelasnya dapat dijelaskan pada Tabel dan Diagram dibawah ini.
Tabel 4.7 Pendapatan per Bulan
No Pendapatan per Bulan Jumlah Wisatawan (orang) Jumlah Wisatawan (%) 1 < Rp. 100.000 4 9 2 Rp. 100.000-250.000 10 22 3 Rp.250.000-500.000 10 22 4 Rp.500.000-1.000.000 14 32 5 Rp.1.000.000-1.500.000 2 4 6 Tidak berpendapatan 5 11 Total 45 100
Diagram 4.8 Pendapatan Wisatawan per Bulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa wisatawan yang berkunjung ke
Pantai Sereg dominan memiliki pendapatan per bulan Rp. 500.000 - Rp.
1.000.000. Meskipun tingkat pendidikan responden sebagian besar adalah pelajar,
akan tetapi mereka memiliki pendapatan dari orang tua mereka sebagian besar
dikembangkan atau dibangun fasilitas sarana dan prasarana wisata maka harus
disesuaikan pula dengan pendapatan wisatawan yang berkunjung. Dengan adanya
pengembangan sarana dan prasarana wisata, misalnya cottage/penginapan,
restaurant, outbond, dan lain-lain harus memenuhi standar pendapatan wisatawan
yaitu dengan harga fasilitas sarana dan prasarana dengan tingkat ekonomi
menengah kebawah, agar pengunjung tidak merasa keberatan dengan harga yang
ditawarkan dan dapat menikmati serta memenuhi semua fasilitas yang tersedia di
Pantai Sereg.
Dari hasil tabel dan diagram kuesioner responden yang datang ke Pantai
Sereg, maka dapat disimpulkan pada tabel dibawah ini mengenai potensi dan
kendala yang dapat dikembangkan di Pantai Sereg apabila dilihat dari
karakteristik responden yang datang.
Tabel 4.8 Karakterisik Responden Potensi dan Kendala
No Karakteristik Potensi Kendala
1 Jenis Kelamin & usia
Karakteristik jenis kelamin dan usia responden yang dominan adalah dan perempuan dengan dominan usia 15-20 tahun. Maka dapat disimpulkan jenis kegiatan wisata yang dapat dikembangkan di Pantai Sereg adalah volly pantai, berkemah,dan bersepeda pantai. Disamping usia responden yang masih sangat produktif didukung oleh bentuk pantai yang landai, maka jenis atraksi ini cocok apabila dikembangkan di Pantai Sereg
Pengunjung yang datang ke Pantai Sereg merupakan pengunjung musiman, yaitu datang berkunjung dengan frekuensi bulanan dan tahunan. Karena Pantai Sereg belum terpromosi dengan baik maka kawasan Pantai Sereg
membutuhkan promosi kepada wisatawan atau pihak investor agar Pantai Sereg di kenal oleh wisatawan luar dan tidak hanya wisatawan lokal saja.
2 Asal Domisili Wisatawan
Sebagian besar responden yang datang berasal dari Kecamatan Sindangbarang itu sendiri, maka apabila dilihat dari hasil domisili wisatawan yang datang, Pantai
Karena pengunjung/wisatawan sebagian besar berasal dari Kecamatan Sindangbarang, Pantai Seteg hanya didomisili oleh wisatawan lokal. Hal ini
Sumber : Hasil Analisis, 2010
Dilihat dari tabel karakteristik potensi dan kendala maka, dapat
disimpulkan pula wisatawan yang datang ke Pantai Seregdominan dengan usia
15-20 tahun dengan jenis kelamin perempuan, serta sebagian besar responden yang
datang ke Pantai Sereg berasal dari kecamatan Sindangbarang. Wisatawan yang
datang memiliki status pekerjaan sebagai pelajar dengan tingkat pendidikan SMU,
apabila akan dikembangkan sebuah atraksi wisata yang dilengkapi standarisasi
fasilitas wisata, maka harus disesuakan dengan karakteristik wisatawan yang
datang ke Pantai Sereg.
b. Karakteristik Perjalanan Wisata
1. Jumlah Kunjungan Wisatawan
harian seperti, bermain layang-layang, berkemah, berjemur, jalan-jalan melihat pemandangan, dan berfoto.
informasi dan promosi kepada wisatawan, investor dan pemerintah ke berbagai daerah agar Pantai Sereg tidak didomisili oleh wisatawan lokal saja.
3 Status Pekerjaan & Tingkat
Pendidikan
Dari hasil kuesioner yang telah disebar, dapat dijelaskan bahwa wisatawan yang datang memiliki status pekerjaan sebagai pelajar. Tentunya dari keterangan diatas, dapat diketahui tingkat pendidikan dari wisatawan adalah pelajar tingkat SMU. Karena Pantai Sereg memiliki pemandangan yang indah dengan hamparan bukit yang hijau dan perkebunan kelapa. Maka suasana seperti ini sangat disukai para pengunjung terutama pada usia 15-20 tahun biasanya mereka datang bersama teman-teman hanya untuk sekedar menikmati pemandangan yang indah di Pantai Sereg.
Meskipun Pantai Sereg memiliki pemanadangan yang indah, akan tetapi daya dukung Pantai Sereg sangatlah kurang. Pembangunan sarana dan prasarana yang belum terealisasikan sampai saat ini dan faktor tersebut merupakan salah satu faktor kendala dalam pengembangan Pantai Sereg. Perlu adanya upaya yang lebih kuat untuk menjaga kualitas lingkungan di sekitar Pantai Sereg, karena pengunjung yang datang ke Pantai Sereg
berstatus masih pelajar maka akan lebih mudah dalam memberi himbauan-himbauan tentang sadar wisata.
Berdasarkan hasil kuesioner dapat dijelaskan bahwa sebagian besar
responden atau wisatawan merupakan wisatawan ulang (repeated guest), atau
wisatawan yang mengunjungi Pantai Sereg untuk kesekian kalinya. Akan tetapi
ada beberapa responden yang mengunjungi Pantai Sereg untuk pertama kalinya
yaitu 10 orang atau sekitar 22 %, dari jumlah keseluruhan responden dan sisanya
adalah repeat guest. 11 % responden atau 5 orang mengunjungi Pantai Sereg
untuk ke-2 kalinya, 5 orang responden atau sekitar 11% responden mengunjungi
Pantai Sereg untuk ke-3 kalinya. 10 orang responden atau 22% responden
mengunjungi Pantai Sereg untuk ke-4 kalinya, dan 7 orang responden atau sekitar
16% responden mengunjungi Pantai Sereg untuk ke-5 kalinya dan 8 orang
responden atau sekitar 18% responden mengunjungi Pantai Sereg untuk ke-6
kalinya. Meskipun Pantai Sereg belum memiliki fasilitas yang standar akan tetapi
sebagian pengunjung yang datang ke Pantai Sereg merupakan repeat guest dengan
alasan pengunjung yaitu hanya untuk menikmati pemandangan dan ledih dekat
jaraknya dari tempat atau asal domisili responden, dengan fasilitas yang seadanya
responden dapat melakukan aktivitas berjalan – jalan, berfoto, dan lain
sebagainya.
Tabel 4.9 Jumlah Kunjungan Wisatawan
No Jumlah Kunjungan Jumlah Wisatawan (orang) Jumlah Wisatawan (%) 1 1 kali 10 22 2 2 kali 5 11 3 3 kali 5 11 4 4 kali 10 22
5 5 kali 7 16
6 6 kali 8 18
Total 45 100
Jum lah Kunjungan
1 kali 22% 2 kali 11% 3 kali 11% 4 kali 22% 5 kali 16% 6 kali 18% 1 kali 2 kali 3 kali 4 kali 5 kali 6 kali
Diagram 4.9 Jumlah Kunjungan Wisatawan
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dominan pengunjung yang
datang ke Pantai Sereg ialah wisatawan ulang (repeat guest) artinya wisatawan
tersebut telah mengunjungi Pantai Sereg untuk kesekian kalinya. Dari hasil
kuesioner yang telah disebar kebanyakan pengunjung datang ke Pantai Sereg
melakukan aktivitas yang pasif yaitu untuk menikmati pemandangannya yang
indah, maka pengunjung tidak merasa bosan meskipun belum tersedianya sarana
dan prasarana dan hanya dapat melakukan aktivitas rekreasi wisata yang apa
adanya.
2. Waktu Tempuh
Dilihat dari hasil kuesioner yang telah disebar dapat diketahui bahwa
sebagian besar waktu tempuh yang dicapai yaitu 5 jam dengan jumlah responden
responden sebanyak 8 orang atau sekitar 18%, lalu responden yang berasal dari
Cibinong menempuh waktu 1,5 jam dengan jumlah responden 6 orang atau sekitar
13%, sisanya menempuh jarak sekitar 1 jam dengan jumlah responden 27 orang
atau sekitar 60% penjelasan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.10 dan
Diagram 4.10
Tabel 4.10 Waktu Tempuh
No Waktu Tempuh Jumlah Wisatawan (orang) Jumlah Wisatawan (%) 1 1 jam 27 60 2 1,5 jam 6 13 3 2 jam 8 18 4 5 jam 4 9 Total 45 100
Sumber : Hasil Analisis, 2010
Waktu Tem puh
1 jam 60% 1,5 jam 13% 2 jam 18% 5 jam 9% 1 jam 1,5 jam 2 jam 5 jam Diagram 4.10 Waktu Tempuh
Waktu tempuh yang dilalui responden untuk sampai ke Pantai Sereg
kebanyakan 1 jam dengan jumlah responden sebanyak 27 orang, hal ini
ini berarti pula segmentasi pasar masih sempit dan kurang meluas di masyarakat,
karena responden yang datang kebanyakan hanya menempuh waktu 1 jam saja
dari tempat tinggal mereka ke tempat tujuan. Agar segmentasi pasar meluas
dikalangan masyarakat atau wisatawan maka perlunya pengoptimalan potensi
wisata yang ada di Pantai Sereg dengan penambahan fasilitas dan atraksi wisata
yang bisa dilakukan oleh wisatawan agar wisatawan yang datang tidak hanya dari
sekitar kawasan Sindangbarang saja, melainkan dari luar kawasan Sindangbarang
yang waktu tempuhnya lebih dari 1 jam.
3. Alat Angkut Wisatawan
Alat agkut yang digunakan oleh para responden berdasarkan hasil kuesioner
yang telah disebar didapat bahwa sebagian besar dari responden menggunakan
alat angkut berupa motor dengan jumlah 30 orang atau sekitar 67% dari jumlah
keseluruhan responden sisanya responden menggunakan alat angkut berupa mobil
pribadi,mobil sewaan dan angkutan umum. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada
tabel dan diagram dibawah ini.
Tabel 4.11 Alat Angkut Wisatawan
No Alat Angkut Jumlah Wisatawan (orang) Jumlah Wisatawan (%) 1 Mobil Pribadi 5 11 2 Mobil Sewaan 5 11 3 Angkutan Umum 5 11 4 Sepeda Motor 30 67 5 Lainnya 0 0 Total 45 100
Diagram 4.11 Alat Angkut Wisatawan
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan alat angkut yang digunakan wisatawan
dominan menggunakan sepeda motor. Hal ini dikarenakan untuk memudahkan
wisatawan mencapai tempat tujuan karena aksesibilitas jalan menuju Pantai Sereg
rusak, kurang lebar, dan bolong. Maka demi kenyamanan dalam perjalanan
kebanyakan pengunjung lebih memilih menggunakan alat transportasi sepeda
motor dibandingkan alat transportasi lainnya.
Minimnya angkutan umum mempengaruhi pula wisatawan yang datang
untuk lebih memilih menggunakan sepeda motor dibanding alat transportasi
lainnya dan pengunjung lebih memilih untuk datang bersama dengan teman
dibandingkan datang bersama dengan keluarga. Fasilitas dan atrkasi pun
mempengaruhi kunjungan wisatawan karena aktivitas yang dapat dilakukan oleh
wisatawan masih terbilang aktivitas yang pasif yang hanya sekedar melihat
pemandangan saja. Sedangkan wisatawan yang biasanya datang dengan
menggunakan kendaraan pribadi biasanya datang bersama keluarga mereka yang
membutuhkan aktivitas dan sarana yang memang benar-benar dapat menghibur
keluarga mereka, maka dari itu pengunjung yang datang ke Pantai Sereg lebih
4. Lama Kunjungan Wisatawan
Setengah dari responden menghabiskan waktu di Pantai Sereg selama 5 jam
dengan jumlah responden 15 orang, atau sekitar 33 %, dan 15 orang atau selekitar
34% 4 jam, kemudian 10 orang responden atau sekitar 22% menghabiskan waktu
selama 3 jam dan sisanya 5 orang responden atau sekitar 11% menghabiskan
waktu selama 2 jam berada di Pantai Sereg.
Sebagian besar responden yang datang ke Pantai Sereg menghabiskan
waktu selama berada di Pantai Sereg adalah 4-5 jam dengan melakukan kegiatan
berenang, bermain volly pantai, sepak bola pantai, jalan-jalan, dan berfoto.
Tabel 4.12 Lama Kunjungan Wisatawan
No Lama Kunjungan Jumlah Wisatawan (orang) Jumlah Wisatawan (%) 1 2 jam 5 11 2 3 jam 10 22 3 4 jam 15 34 4 5 jam 15 33 Total 45 100
Sumber : Hasil Analisis, 2010
Lama kunjungan wisatawan apabila di lihat dari data di atas, kebanyakan
pengunjung menghabiskan waktu sebanyak 5 jam. Untuk memperlama kunjungan
wisata dibutuhkan upaya untuk dapat memperlama waktu kunjungan dengan
menambahkan fasilitas dan atraksi wisata sehingga wisatawan yang datang ke
Pantai Sereg tidak merasa bosan berada di Pantai Sereg dengan menikmati
fasilitas-fasilitas dan atraksi tambahan misalnya dengan menambahkan fasilitas
banana boat, maka pengunjung akan merasa penasaran dengan adanya fasilitas
baru tersebut, karena dengan adanya penambahan fasilitas itu dapat membuat
wisatawan lebih berlama lagi berada di Pantai Sereg.
5. Kelompok Berwisata
Berdasarkan kuesioner yang telah disebar dapat dijelaskan bahwa kelompok
berwisata sebagian besar para responden dilakukan dengan teman atau sebanyak
30 orang atau sekitar 67% responden. Sedangkan yang menjawab melakukan
perjalanan dengan keluarga berjumlah 10 orang atau sekitar 22%, dan sisanya 5
orang atau sekitar 11% melakukan perjalanan dengan tetangga. Keterangan lebih
Tabel 4.13 Kelompok Berwisata No Cara Bepergian Jumlah Wisatawan (orang) Jumlah Wisatawan (%) 1 Teman 30 67 2 Keluarga 10 22 3 Tetangga 5 11 Total 45 100
Sumber : Hasil Analisis, 2010
Diagram 4.13 Kelompok Berwisata. 6. Motivasi Wisatawan
Dari hasil kuesioner dapat disimpulkan bahwa seluruh responden
mempunyai motivasi utama mereka mengunjungi Pantai Sereg adalah untuk
berlibur, menikmati pemandangan, berenang, dan berfoto. Tidak seorangpun yang
mempunyai motivasi untuk berbisnis, mengunjungi teman/saudara/keluarga
ataupun dengan tujuan dinas kantor atau rapat. Untuk keterangan lebih lengkap
Tabel 4.14 Motivasi Wisatawan
No Motivasi Wisatawan Jumlah
Wisatawan (orang) Jumlah Wisatawan (%) 1 Liburan/rekreasi 45 100 2 Perdagangan/Bisnis 0 0 3 Mengunjungi teman/saudara/keluarga 0 0
4 Dinas kantor, rapat 0 0
5 Lainnya 0 0
Total 45 100
Sumber : Hasil Analisis, 2010
Diagram 4.14 Motivasi Wisatawan
7. Alasan Kunjungan Wisatawan
Selain motivasi para responden mengunjungi Pantai Sereg untuk berlibur,
merekapun mempunyai alasan utama untuk mengunjungi Pantai Sereg. Alasan
mereka yaitu diantaranya adalah karena Pantai Sereg mempunyai pemandangan
yang indah alasan ini dipakai oleh seluruh responden yakni 45 orang atau sekitar
Tabel 4.15 Alasan Kunjungan Wisatawan No Alasan Kunjungan Wisatawan Jumlah Wisatawan (orang) Jumlah Wisatawan (%) 1 Pemandangan yang indah 45 100
2 Budaya yang unik 0 0
3 Nilai sejarah yang tinggi 0 0 4 Fasilitas yang tersedia 0 0 5 Lainnya 0 0 Total 45 100
Sumber : Hasil Analisis, 2010
Diagram 4.15 Alasan Kunjungan Wisatawan
Pantai Sereg merupakan salah satu objek wisata yang berada di kawasan
Kabutapen Cianjur, yang mempunyai potensi utama yaitu berupa pantai dan
pemandangan yang indah. Dengan adanya potensi tersebut, meskipun Pantai
Sereg belum memiliki fasilitas wisata yang standar akan tetapi para responden
sangat menikmati fasilitas yang seadanya dan dapat melakukan aktivitas rekreasi
harian seperti berjalan-jalan, berfoto, sepak bola pantai, volly pantai dan
c. Preferensi Pengunjung
1. Penilaian Responden Terhadap Objek Wisata
Setiap responden atau pengunjung mempunyai penilaian yang berbeda-beda
terhadap Pantai Sereg adapun beberapa penilaian para responden terhadap Pantai
Sereg dapat dilihat pada Tabel 4.16 tentang penilaian responden terhadap objek
wisata di bawah ini.
Tabel 4.16 Penialaian Responden Terhadap Objek Wisata
No Faktor
Pendukung/Penunjang Kegiatan Wisata
Frekuensi Wisatawan
Baik Sedang Buruk
Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 Daya Tarik Objek Wisata 30 67 15 33 0 0 2 Keragaman Jenis
Fasilitas Rekreasi
0 0 0 0 45 100
3 Kondisi Objek Wisata 30 67 10 22 5 11 4 Kemudahan Mencapai
Objek
10 22 10 22 25 56
5 Kondisi Fisik Jalan untuk Mencapai Objek Wisata
10 22 10 22 25 56 6 Ketersediaan Fasilitas Wisata 0 0 0 0 45 45 7 Pengelolaan Terhadap Lokasi Wisata 5 11 10 22 30 67 8 Pelayanan yang Diberikan Terhadap Wisatawan 0 0 0 0 45 100 9 Informasi Mengenai Lokasi Wisata 0 0 10 22 35 78 10 Kebersihan Lokasi Wisata 15 33 15 33 15 34 11 Keamanan 10 22 10 22 25 56
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa hampir seluruh responden
berpendapat tentang daya tarik objek wisata Pantai Sereg adalah sebanyak 30
orang atau sekitar 67% responden sedangkan untuk 15 orang responden atau
sekitar 33% berpendapat sedang dan tidak seorang pun berpendapat kurang
tentang daya tarik objek wisata Pantai Sereg.
Dari keterangan diatas, maka dapat disimpulkan meskipun Pantai Sereg
belum memiliki fasilitas dan atraksi wisata yang standar akan tetapi penilaian
responden terhadap daya tarik objek wisata cukup baik. Hal ini dikarenakan
keindahan pemandangan yang di miliki Pantai Sereg cukup menarik minat
wisatawan untuk berkunjung dan berekreasi ke Pantai Sereg. Dengan adanya
potensi sumber daya alam yang cukup tinggi yang dimiliki Pantai Sereg, maka
apabila pantai Sereg dikembangkan lagi dengan cara mengoptimalkan potensi
yang ada, akan lebih banyak lagi menarik minat wisatawan untuk datang ke pantai
Sereg. Penambahan fasilitas dan atraksi wisata sangat diperlukan untuk
mempertahankan tingkat kunjungan wisatawan yang datang ke Pantai Sereg.
Diagram 4.17 Keragaman Jenis Fasilitas Rekreasi
Dilihat dari diagram diatas dapat diketahui bahwa pendapat responden
tentang keragaman fasilitas rekreasi adalah kurang seluruhnya responden dengan
jumlah 45 orang atau sekitar100% responden berpendapat kurang, dan tidak ada
seorangpun yang berpendapat baik tentang keragaman jenis fasilitas rekreasi.
Keragaman fasilitas di Pantai Sereg perlu dikembangkan agar kegiatan rekreasi
yang dapat dilakukan oleh wisatawan tidak hanya aktivitas pasif saja melainkan
ada fasilitas baru yang harus dikembangkan agar minat wisatawan yang datang ke
Pantai Sereg lebih banyak lagi dibanding saat ini.
Dalam hal kondisi objek wisata sebagian besar responden berpendapat baik
dengan jumlah responden 30 orang atau sekitar 67%, kemudian responden yang
menjawab kurang berjumlah 5 orang atau sekitar 11% dan sisanya 10 orang
responden atau sekitar 22% menjawab sedang. Maka dapat disimpulkan karena
belum adanya pengembangan atraksi wisata di Pantai Sereg dengan itu responden
berpendapat tentang keadaan kodisi objek wisata di Pantai Sereg sebab belum
terganggunya sumber daya alam dan vegetasi/biota pantai yang berada di Pantai
Sereg.
Diagram 4.19 Kemudahan Mencapai Objek
Berdasarkan kepada tabel dan diagram di atas dapat dijelaskan bahwa
sebagian besar responden berpendapat bahwa kemudahan dalam mencapai objek
wisata Pantai Sereg adalah sulit dengan jumlah responden 25 orang atau sekitar
56% dari jumlah keseluruhan responden. Kemudian responden yang menjawab
sedang berjumlah 10 orang atau sekitar 22% sama jumlahnya dengan responden
Diagram 4.20 Kondisi Fisik Jalan Mencapai Objek Wisata
Kondisi fisik jalan untuk mencapai objek wisata Pantai Sereg dinilai kurang
oleh sebagian besar responden atau 25 orang atau sekitar 56%, dan untuk sisanya
10 orang responden menjawab kurang dan 10 orang lagi menjawab baik atau
sekitar 22%.
Dari hasil kuesioner 56% responden menjawab keadaan kondisi fisik jalan
untuk menuju objek wisata kurang memadai karena dengan keadaan kondisi fisik
jalan yang kurang baik yaitu jalan yang rusak, kurang lebar, dan berlobang,
membuat pengunjung yang datang merasa kurang nyaman dengan keadaan
kondisi jalan tersebut.
Tidak berbeda jauh dari hasil penilaian para responden tentang keragaman
jenis fasilitas rekreasi para responden pun menilai ketersediaan fasilitas wisata di
Pantai Sereg adalah kurang sebanyak 45 orang responden atau sekitar 100%.
pengelolaa terhadap lokasi wisata
11% 22% 67% jumlah wisatawan berpendapat (baik) Jumlah Wisatawan Berpendapat (sedang) jumlah wisatawan berpendapat (kurang)
Diagram 4.22 Pengelolaan Terhadap Lokasi Wisata
Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat dijelaskan bahwa hampir
seluruh respoden berpendapat bahwa pengelolaan terhadap lokasi wisata Pantai
Sereg dinilai kurang oleh 30 orang atau sekitar 67.% dan 10 orang responden atau
sekitar 22% manjawab sedang, dan sisanya 5 orang responden atau sekitar 11%
menjawab baik.
pelayanan yang diberikan terhadap wisatawan jumlah wisatawan berpendapat (baik) 11%Jumlah Wisatawan Berpendapa t (sedang) 22% jumlah wisatawan berpendapat (kurang) 67% jumlah wisatawan berpendapat (baik) Jumlah Wisatawan Berpendapat (sedang) jumlah wisatawan berpendapat (kurang)
Sebagian besar responden berpendapat tentang pelayanan yang diberikan
terhadap wisatawan adalah kurang, denagn jumlah responden 30 orang atau
sekitar 67% dari jumlah keseluruhan responden. 10 orang responden atau sekitar
22% menjawab sedang, dan sisanya 5 orang atau sekitar 11% responden
menjawab baik.
Diagram 4.24 Informasi Mengenai Lokasi Wisata
Berdasarkan diagram dan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa informasi
yang didapat oleh wisatawan menjawab kurang dengan jumlah responden 30
orang atau sekitar 67%, 15 orang responden atau sekitar 33% menjawab sedang.
Dan tidak ada seorangpun responden berpendapat baik tentang informasi yang
diberikaan kepada wisatawan tentang Objek Wisata Pantai Sereg. Minimnya
informasi mengenai Pantai Sereg, maka wisatawan tidak banyak mengetahui
informasi mengenai Pantai Sereg itu sendiri. Upaya pemerintah daerah dan
pengelola harus lebih memperbanyak mempromosikan Pantai Sereg melalui
media situs internet, tv, koran dan media eloktronik lainnya agar wisatawan yang
ingin berkunjung ke Pantai Sereg dapat mudah mengetahui informasi yang ingin
mereka ketahui mengenai Pantai Sereg.
informasi mengenai lokasi wisata
jumlah wisatawan berpendapat (baik) 0% Jumlah W isatawan Berpendapa t (sedang) 33% jumlah wisatawan berpendapat (kurang) 67% jumlah wisatawan berpendapat (baik) Jumlah W isatawan Berpendapat (sedang) jumlah wisatawan berpendapat (kurang)
keamanan jumlah wisatawan berpendapat (baik) 22% Jumlah Wisatawan Berpendapa t (sedang) 22% jumlah wisatawan berpendapat (kurang) 56% jumlah wisatawan berpendapat (baik) Jumlah Wisatawan Berpendapat (sedang) jumlah wisatawan berpendapat (kurang)
kebersihan lokasi wisata
jumlah wisatawan berpendapat (baik) 34% Jumlah Wisatawan Berpendapa t (sedang) 33% jumlah wisatawan berpendapat (kurang) 33% jumlah wisatawan berpendapat (baik) Jumlah Wisatawan Berpendapat (sedang) jumlah wisatawan berpendapat (kurang)
Diagram 4.25 Kebersihan Lokasi Wisata
Bila dilihat dari tabel dan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa pendapat
dari responden tentang kebersihan objek wisata Pantai Sereg, responden memberi
jawaban yang sama 15 orang untuk baik, 15 orang responden menjawab sedang,
dan 15 orang responden lagi menjawab kurang, atau sekitar 33%. Kebersihan di
lingkungan Pantai Sereg masih terjaga karena aktivitas yang dilakukan oleh para
wisatawan belum begitu banyak hanya aktivitas pasif saja yang masih dapat
menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan sekitar Pantai Sereg.
Diagram 4.26 Keamanan
Tingkat keamanan yang dirasakan oleh wisatawan atau para responden
responden menjawab kurang, ini di buktikan dengan hampir sebagian besar
responden dengan jumlah 25 orang atau sekitar 56% berpendapat keadaan
keamanan di Pantai Sereg kurang, sedangkan sisanya 10 orang responden
menjawab sedang dan 10 orang responden lagi menjawab kurang atau sekitar
22%.
Dalam pengembangan suatu kawasan wisata diperlukan suatu hal yang baru
atau hal yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan agar kawasan wisata tersebut
tidak ditinggalkan oleh pengunjungnya yang dapat dikarenakan dari kejenuhan
pengunjung atau ketidakpuasan pengunjung atau wisatawan terhadap objek wisata
yang dikunjunginya karena tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya. Hal-hal
yang perlu ditingkatkan di kawasan Pantai Sereg menurut responden adalah
keragaman jenis fasilitas dan ketersediaan fasilitas wisata, seluruh responponden
menilai keragaman jenis fasilitas dan ketersediaan fasilitas wisata di Pantai Sereg
adalah kurang. Sedangkan hal yang ke tiga yang perlu ditingkatkan lagi di Pantai
Sereg adalah informasi mengenai lokasi wisata sebanyak 35 responden menilai
informasi mengenai lokasi wisata adalah kurang. Untuk lebih lengkapnya dapat
dilihat pada diagram tentang hal yang perlu ditingkatkan di Pantai Sereg di bawah
Keragaman jenis fasilitas merupakan salah satu sarana yang perlu
dikembangkan disuatu daerah wisata. Sudah tentu suatu jenis sarana rekreasi
disuatu daerah wisata tergantung dari sifat wisata yang bersangkutan, karena itu
evaluasi terhadap pengembangan sarana wisata untuk berekreasi perlu dipilih
jenis-jenis rekreasi apa yang diperlukan untuk kawasan wisata yang dimaksud.
Berdasarkan hasil kuesioner dapat dijelaskan pula bahwa hampir seluruh
responden merasa perlu dengan diadakannya penambahan fasilitas rekreasi
dengan jumlah responden yang menjawab 45 orang atau 100% dan tidak
seorangpun responden yang menjawab tidak perlu penambahan fasilitas atau
sekitar 0%. Data inipun dapat dilihat pada tabel 4.19 dan diagram 4.28 di bawah
ini.
Tabel 4.17 Keperluan Penambahan Fasilitas Rekreasi
No Keperluan Penambahan Fasilitas Rekreasi Jumlah Wisatawan (orang) Jumlah Wisatawan (%) 1 Perlu 45 100 2 Tidak 0 0
Sumber : Hasil Analisis, 2010
Adapun jenis-jenis fasilitas rekreasi yang perlu ditambahkan di Pantai Sereg
menurut permintaan para responden adalah seperti penambahan fasilitas volly
pantai, bola pantai, restoran, cottage, toilet, musholla, sarana kesehatan (klinik),
outbond, banana boat, dan aksesibilitas menuju lokasi wisata.
d. Peran Pengelola Objek Wisata Pantai Sereg
Dalam kepariwisataan faktor manusia merupakan masalah sentral yang
pokok, karena perannya sebagai pengambil keputusan dan kebijakan dalam
mengembangkan pariwisata. Dalam mengelola pariwisata di bentuk organisasi
kepariwisataan, badan pengelola pariwisata yang di tingkat pusat adalah
Kementrian Kebudayaan Pariwisata, di tingkat daerah Disbudpar (dinas
kebudayaan dan pariwisata), peran Disbudpar adalah mengeluarkan kebijakan
kepariwisataan masing-masing daerah melalui otonomi daerah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola objek wisata Pantai Sereg,
upaya dalam rangka pengembangan pariwisata dilakukan melalui peningkatan
kualitas dan kuantitas objek wisata, promosi, kerjasama dengan intasi lain, dan
meningkatkan sumber daya manusianya.
Antara pengelola dan dinas pariwisata daerah belum terbentuk kesepakatan
bersama tentang aksesibilitas jalan, ke duanya terkesan saling melempar tanggung
jawab padahal aksesibilitas jalan adalah hal utama untuk mencapai objek wisata
tersebut, sampai saat ini belum menemukan solusi untuk memperbaiki aksesibiltas
jalan yang sering rusak dan longsor. Dalam promosi belum ada dan belum
optimalnya peran pengelola sehingga terkesan hanya mencari keuntungan dari
e. Peran Masyarakat Sekitar Terhadap Pengelolaan Pantai Sereg
Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat sekitar, dengan adanya
objek wisata Pantai Sereg ini sangat membantu perekonomian masyarakat, karena
mereka dapat memiliki mata pencaharian dengan mendirikan atau membuka
warung-warung di sekitaran Pantai Sereg, meskipun bentuk bangunan warung itu
yang apa adanya dan tata letaknya pun tidak beraturan akan tetapi menurut
masyarakat dapat membantu dan menambah sedikit penghasilan mereka
sehari-hari.
Peran masyarakat dalam meningkatkan perekonomiannya sangatlah minim,
karena warung-warung yang mereka dirikan hanya sementara saja, meskipun ada
beberapa warung yang buka setiap hari. Hal ini disebabkan oleh kunjungan
wisatawan yang tidak menentu. Kebanyakan wisatawan datang pada hari-hari
tertentu dan pada liburan tertentu misalnya pada liburan Idul Fitri, karena
kebanyakan wisatawan enggan untuk datang pada hari-hari biasa dikarenakan
tidak adanya dan minimnya fasilitas wisata.
Pendapatan masyarakat hanya cukup untuk menambah keperluan
sehari-hari, namun ada pula sebagian masyarakat yang menyebut pendapatan dari hasil
berjualan dan mendirikan warung itu sangatlah kurang, maka masyarakat harus
mencari jalan lain untuk menambah pendapatan mereka dengan bertani dan
D. Analisis SWOT
Berdasarkan pengamatan dan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka
diperoleh potensi dan permasalahan pengembangan Pantai Sereg. Potensi dan
permasalahan tersebut kemudian dipilah berdasarkan internal dan eksternal, yang
mana potensi dan permasalahan eksternal merupakan potensi dan permasalahan
pengembangan yang muncul akibat peluang dan tantangan dari luar Pantai Sereg.
Sedangkan potensi dan permasalahan internal merupakan potensi dan
permasalahan pengembangan yang muncul akibat kondisi Pantai Sereg itu sendiri.
Analisis dari kekuatan, kelemahan, tantangan dan ancaman dalam
penelitaian ini akan di uraikan pada matriks SWOT di bawah ini :
Tabel 4.18 Matriks SWOT
Faktor Internal Kekuatan (Strength)
1. Mempunyai keindahan pantai, yaitu berupa bentang darat dan bentang laut yang biasa dijadikan sebagai objek dan atraksi wisata 2. Mempunyai vegetasi
pemandangan indah disekeliling berupa perkebunan kelapa dan bukit terhampar rumput hijau yang apabila dikembangkan dapat di jadikan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan wisata, diantaranya dapat di buat cottage, rumah makan, outbond, mushola, dan toilet. 3. Memiliki objek wisata
berupa pantai, yang dapat dikembangkan menjadi atraksi wisata, apabila dilihat dari potensi bentang laut yang ada di
Kelemahan (Weakness)
1. Kurangnya
pemanfaatan potensi wisata yang ada 2. Kurangnya vegetasi di
sekitar Pantai Sereg yang menyebabkan sulit di temukannya satwa yang khas di daerah sekitar Pantai Sereg.
3. Aksesibilitas jalan dikawasan Pantai Sereg yang tidak memadai atau rusak 4. Tidak adanya dan
tidak tersedianya fasilitas rekreasi wisata
5. Kurangnya info kepada pengunjung mengenai Pantai Sereg 6. Wisatwan yang datang
hanya wisatawan bulanan dan tahunan. 7. Rens interval pasar
diantaranya :
a. Gelombang/ombak,
karena ombak yang ada di Pantai Sereg dapat menunjang kegiatan menjadi atraksi wisata berupa surfing. Ketinggian ombak di Pantai Sereg mencapai 1-2m dengan tipe menujam karena tipe ini sangat mampu menyajikan atraksi yang menarik dalam surfing.
b. Kebundaran butir pasir
yang termasuk kedalam jenis butir pasir yang nyaman dan bisa di jadikan salah satu atraksi wisata diantaranya, volly pantai, jalan-jalan dipesisir pantai, dasn bermain pasir pantai. c. Di kawasan Pantai Sereg memiliki iklim tropis lembab, dengan iklim tersebut dapat membuat kenyamanan wisatawan yang berekreasi ke Pantai Sereg.
d. Pantai Sereg memiliki kecepatan angin yang agak kuat yang dapat dijadikan sebagai potensi wisata, dengan kecepatan angin tersebut, maka wisatawan dapat
melakukan atraksi wisata sebagai berikut, bermain layang-layang, berjalan-jalan, dan bersepeda.
Sereg belum meluas di ketahui kalangan wisatawan.
8. Terbatasnya sumber daya manusia dan pengelola sehingga kurangnya kepedulian mereka terhadap objek wisata ini, dan terbatasnya tingkat pendidikan yang menghambat pula pengembangan ODTW Pantai Sereg.
9. Tidak adanya dana untuk pengembangan objek wisata dan fasilitas rekreasi. 10. Kurang pedulinya peran pengelola (Dispar) setempat terhadap pengembangan Pantai Sereg.
Faktor eksternal Peluang (opportunities)
1. Permintaan wisatawan terhadap pengembangan fasilitas
2. Adanya rencana kunjungan kembali dari wisatawan 3. Adanya perencanaan
pengembangan potensi Pantai Sereg dari pihak Pemda dan Dispar Kabupaten Cianjur. 4. Kondisi politik yang aman
membuat para wisatawan nyaman untuk datang ke Pantai Sereg.
Strategi S-O
1. Mengembangkan potensi wisata yang ada dengan pengembangan sarana dan prasarana seperti atraksi, fasilitas dan untilitas yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan.
2. Memelihara kondisi lingkungan dengan cara tidak mengeksplorasi sumber daya alam secara berlebihan 3. pemanfaatan dan
pengembangan potensi wisata yang dianggap lebih potensial untuk menjaring pasar wisatawan potensial 4. meningkatkan aksesibilitas menuju kawasan 5. memenfaatkan bentang darat dan bentang laut dengan membangun fasilitas dan atraksi wisata yang sesauai dengan kemampuan pengunjung dilihat dari penghasilan rata-rata pengunjung per bulan.
Srtategi W-O
1. membuka peluang investasi yang kondusif
2. Membangun fasilitas rekreasi yang sesuai dengan kebutuhan dan sifat kawasan wisata agar wisatawan yang berkunjung tidak hanya wisatawan bulanan dan tahunan saja
3. Meningkatkan sumber daya manusia yang profesional di bidang pariwisata 4. Mencari investor
untuk menanam modal di Pantai Sereg 5. Di perlukannya
promosi ke berbagai daerah agar dapat memenuhi rens interval dan mencapai target yang
diinginkan.
Ancaman (Threats)
1. Pantai Sereg masih di domisili oleh wisatawan lokal
2. Aksesibilitas jalan kabupaten yang kurang memadai yang membuat wisatawan enggan berkuinjung ke Pantai Sereg 3. Belum adanya investor yang mau menanamkan modalnya 4. Terus berkembangnya
fasilitas-fasilitas yang ada pada kompetitor
Stratgi S-T
1. perlu adanya promosi kepada investor atau wisatawan mengenai Pantai Sereg 2. Usaha penataan dan
pengembangan daya tarik wisata&fasilitas wisata yang
memberikan kekhasan. Miasalnya menonjolkan aktifitas serta atraksi yang dapat di nikmati oleh wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata bahari
3. Dibutuhkan kerjasama antara pihak investor , pengembang dan pengelola agar potensi pantai Sereg dapat dibangun sesuai dengan potensi yang ada
Strategi W-T 1. Di sediakan fasilitas yang menunjang kegiatan wisatawan 2. Mengupayakan pengembangan sektor pariwisata sebagai ruang usaha alternatif untuk meningkatkan pendapatan masyarakat 3. pembinaan atau pemahaman pada masyarakat ,
pemerintah dan pihak swasta dala upaya pengembangan kawasan wisata bahari.
4. Pemerintah / pengelola setempat harus lebih memperhatikan serta meningkatkan kualitas dan kuantitas objek wisata dengan melakukan promosi dan bekerja sama dengan instansi lain agar Pantai Sere bisa berkembang sesuai dengan apa yang diharapkan. Sumber : Hasil Analisis, 2010
Secara keseluruhan dari hasil analisis SWOT di atas dapat di simpulkan
sebagai berikut :
a. Strategi yang harus dilakukan oleh pihak pengelola adalah :
Meningkatkan kualitas dan kuantitas objek wisata, dengan mengembangkan potensi wisata yang ada melalui pengembangan
sarana dan prasarana, seperti atraksi, fasilitas dan untilitas yang sesuai
dengan kebutuhan wisatawan.
Setelah pengembangan dilakukan, kemudian pengelola harus memanfaatkan dan memelihara kondisi lingkungan dengan tidak
mengeksplorasi sumber alam secara berlebihan. Pengembangan
potensi yang ada itu bertujuan untuk menjaring pasar potensial
wisatawan.
Kemudian untuk mempertahankan dan mencapai rens pasar yang diinginkan, pengelola harus melakukan promosi melalui media
demikian pengembangan pantai Sereg akan berjalan sesuai dengan
yang diinginkan.
b. Strategi yang harus dilakukan oleh pihak pemerintah adalah :
Mencari investor untuk menanamkan modalnya di Pantai Sereg
Membuka peluang investasi yang kondusif
Membangun fasilitas rekreasi yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan dan sifat kawasan wisata agar wisatawan yang datang tidak
hanya wisatawan yang itu-itu saja.
Meningkatkan sumberdaya manusia yang profesional di bidang pariwisata agar pengembangan Pantai Sereg sebagai kawasan wisata
bahari dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
Mengupayakan pengembangan sektor pariwisata Pantai Sereg sebagai ruang usaha alternatif untuk meningkatkan pendapatan masyarakat
sekitar.
Memperbaiki aksesibilitas jalan Kabupaten dan jalan menuju kawasan Pantai Sereg jangan hanya saling melemparkan tanggung jawab antara
pihak pengelola dan pemerintah, karena aksesibilitas jalan merupakan
salah satu hal yang membuat kenyamanan wisatawan.
c. Target pengembangan
Bila dilihat dari hasil analisis potensi wisata dan preferensi wisatawan target
ODTW Pantai Sereg ialah melakukan pembangunan atraksi wisata dan
standarisasi fasilitas wisatawan yang sesuai dengan potensi wisata dan
preferensi wisatawan yang datang ke Pantai Sereg, kemudian tahap
selanjutnya yaitu melakuakan promosi ke berbagai daerah agar dengan
adanya pengembangan atraksi dan fasilitas wisata di Pantai Sereg dapat