RANCANG BANGUN SISTEM PENELUSURAN PRODUK DAGING SAPI DI PT.X

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM PENELUSURAN PRODUK

DAGING SAPI DI PT.X

Nama : Anissa Putri Harwiyani

Nrp : 2510100016

Dosen Pembimbing : Iwan Vanany, S.T.,M.T.,PhD

1

SIDANG TUGAS AKHIR

(2)

OUTLINE

1. PENDAHULUAN

2. TINJAUAN PUSTAKA 3. METODOLOGI

4. PENGUMPULAN DATA

5. PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI

6. UJI COBA DAN VERIFIKASI SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI

(3)

3

1. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

PT.X

Peternakan Penggemukan

Pemotongan Penjualan

(4)

1. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Konsumsi daging sapi urutan ke-2

DEMAND

QUALITY

Sumber : Menteri pertanian(2013)

Sumber : Thakur & Hurburgh (2009)

ISU FOOD SAFETY

Kebersihan, sanitasikontaminasiSapi gelonggonganDaging OplosanPenyakit sapi

Sumber : Menteri perekonomian Indonesia (2011)

SISTEM

PENELUSURAN

ISO 22005 (2007)

Membantu Organisasi beroperasi dalam suatu rantai pasok

Syarat Ekspor HACCP ! FDA !

(5)

5

Mengapa

traceability daging sapi penting?

1. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Meminimali -sir tindak pencurian

Pertukaran

Informasi Penelusuran food safety

Akurasi data

Meningkat- pengawas-kan

an proses

Menghubu- ngkan produk akhir &

bahan baku

Mencegah pencampur an bahan

baku

Mempermu -dah audit

mutu

Sumber : Moe(1998)

(6)

1. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Penelitian Sistem Penelusuran Daging Sapi yang Telah ada

Peneliti Negara Kegunaan Kekurangan

Sahanan et al (2009)

Irlandia Mengidentifikasi

penelusurusan sapi mulai dari peternakan hingga rumah

potong hewan (RPH)

Identifikasi penelusuran sapi hanya sampai pada tahap RPH

dan belum pada hasil pemotongan sapi Feng et

al (2012) Cina Mengembalikan kepercayaan masyarakat terkait dengan adanya isu mengenai kualitas

daging sapi Cina

Identifikasi dilakukan hanya bebasis kualitas dan belum

terdapat implementasi berupa perangkat lunak yang

mendukung Arana et

al (2002) Spanyol Memenuhi standar sertifikasi

untuk identifikasi daging sapi Penelitian hanya berupa konsep dan belum terdapat

(7)

7

1. PENDAHULUAN PERUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana merancang suatu sistem penelusuran produk daging sapi di PT.X.

2. Bagaimana membuat perangkat lunak

untuk sistem penelusuran daging sapi

(8)

1. PENDAHULUAN TUJUAN

Untuk membangun suatu sistem penelusuran daging sapi dengan menggunakan teknologi

sistem barcode

Membuat perangkat lunak untuk sistem penelusuran daging sapi

1

2

(9)

9

1. PENDAHULUAN MANFAAT

- Menunjang sistem food safety - Memenuhi persyaratan ekspor

- [Peternak] : Meminimalisir tindak pencurian, informasi asal usul sapi dan penerima sapi

-[Pemotong] : informasi asal-usul sapi, kualitas sapi dan penerima sapi

-[konsumen] : pelacakan informasi kualitas daging sapi

Dapat meningkatkan food safety nasional

PT.X

PELAKU RANTAI PASOK

PEMERINTAH

(10)

1. PENDAHULUAN LINGKUP & BATASAN PENELITIAN

Sistem pendukung pada rancangan perangkat lunak hanya menggunakan teknologi barcode saja tanpa barcode reader

Penelitian ini hanya sampai pada tahap pembuatan perangkat lunak sistem penelusuran daging

BATASAN

LINGKUP

(11)

Traceability System

Beef Traceability

Rantai Pasok Daging Sapi

Industri Pengolahan Sapi

dan Daging

Teknologi Barcode Global Trade

Item Number Serial Shipping

Container Code Unified

Modelling Language

Review Penelitian Sebelumnya

11

2. TINJAUAN PUSTAKA

No Judul Tahun Penulis Objek Metode

1

Meat traceability using DNA markers: application to the beef

industry

2001 A. Arana, B. Soret, I.

Lasa, L. Alfonso Meat DNA markers

2

Development and evaluation on a RFID-based traceability system

for cattle/beef quality safety in China

2012

Jianying Feng a, Zetian Fu a, Zaiqiong Wang

b, Mark Xu c, Xiaoshuan Zhang

Cattle / Beef

Formative &

summative evaluation

3

Modeling and implementation of the Vegetable supply chain

traceability system

2012

Jinyou Hu, Xu Zhang, Liliana Mihaela Moga,

Mihaela Neculita

Vegetable

CTQ (Critical traceability

point)

4

Identifikasi Titik Kritis Traceability Menggunakan Metode Pendekatan Failure

Modes Effects and Critical Analysis (FMECA) Pada Industri

Pengolahan Udang Breaded Di PT Y

2011 Molly Hesamestyna Udang

Failure Modes Effects and

Criticality Analysis (FMECA)

5

The Economics of Implementing Traceability in Beef Supply

Chains: Trends in Major Producing and Trading Countries

2004

Diogo M. Souza- Monteiro and Julie

A.Caswell

Beef Economics Comparation

6

A Framework for Beef Traceability from Farm to Slaughter using Global Standards

: An Irish Prespective

2009

C.Shanahan, B.Kernan, G.Ayalew,

K.McDonnell, F.Butler, S.Ward

Beef Biotrack

(12)

3. METODOLOGI

MULAI

IDENTIFIKASI KONDISI EKSISTING TRACEABILITY DAGING SAPI DI PT.X

PENGUMPULAN DATA MELALUI WAWANCARA DAN OBSERVASI UNIT AMATAN

A

PENGUMPULAN DATA

(13)

13

4. PENGUMPULAN DATA

Mulai

Seleksi Bibit Sapi

Registrasi Sapi Baru

Penomoran Sapi

Pengecekan Kondisi Sapi

Penggemukan Penjualan

Sapi Pemotongan

Pengiriman Pemotongan Karkas Besar Pemotongan

Karkas Kecil Pengepakan

Distribusi

Selesai

Pembelian Sapi

Pembiakan

KONDISI EKSISTING

ALUR AKTIVITAS PROSES BISNIS PT.X

(14)

3. METODOLOGI

MENENTUKAN DATA-DATA YANG DI-RECORD PADA SISTEM PENELUSURAN

PENENTUAN RANGKAIAN PENOMORAN BARCODE PEMBUATAN ALIRAN BISNIS PROSES OBJEK AMATAN

MENENTUKAN LETAK TITIK PENELUSURAN

PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI

A

(15)

15

PETERNAKAN ADMIN PETERNAK KADANG

PENGGEMUKAN MANAJEMEN TEMPAT POTONG

1

TEMPAT POTONG 2 TEMPAT

PEMERIKSAAN

Mulai

Kedatangan Sapi

Pemeriksaa n fisik sapi

Fisik sesuai ?

Registrasi Sapi Baru

Pengembali an Sapi

Data dan ID

Sapi

Cetak Ear Tag

Penggemukan Sapi

Pengecekan penambahan berat badan

sapi

Penambahan berat badan sesuai ?

Mulai

Perminta an Sapi hidup dan

Daging Sapi

Penjualan sapi kepada

konsumen

Pengiriman sapi ke konsumen

Pemilihan sapi potong

Penyembelihan sapi

Pengiriman sapi ke pemotongan

Selesai Pemasangan

ear tag

Pengiriman sapi ke kandang

penggemukan

Pemotongan karkas besar

Pemotongan karkas kecil

Pengecekan Karkas Besar

Selesai Ya

Tidak

Ya

Tidak

Pengiriman Karkas Besar

ADMIN PEMOTONG 1

ADMIN PEMOTONG SUPPLIER 2

Penjualan Sapi

Pengirima n Sapi

Penerimaan Sapi

Pengecekan Sapi

Cetak Label First Cutting

Cetak Label SSCC

Penerimaan Karkas Besar

Cetak Label Second Cutting

Pengiriman Daging Sapi

KONSUMEN

Penerimaan Daging Sapi

Selesai

Cetak SSCC

5.PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN

DAGING SAPI

ALIRAN BISNIS PROSES

PETERNAK

^{PEMOTONG 1}

PT.X

^{PEMOTONG 2}

(16)

3. METODOLOGI

PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI

A

(17)

17

DAGING SAPI

KONDISI EKSISTING

(18)

3. METODOLOGI

PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI

A

(19)

19

Unit Kode Jumlah

Unit

Peternak 0 18

Pemotong 1 1 18

Pemotong 2 2 23

Kota Asal Ternak Kode Kota Asal Ternak Kode

Bangkalan 01 Lamongan 13

Banyuwangi 02 Magetan 14

Bojonegoro 03 Mojokerto 15

Bondowoso 04 Nganjuk 16

Caruban 05 Ngawi 17

Gresik 06 Pacitan 18

Jember 07 Pamekasan 19

Jombang 08 Pasuruan 20

Kanigoro 09 Ponorogo 21

Kediri 10 Sampang 22

Kepanjen 11 Sidoarjo 23

Kraksan 12

Kota Distribusi Kode Kota Distribusi Kode

Bangkalan 01 Madiun 15

Banyuwangi 02 Malang 16

Batu 03 Mojokerto 17

Blitar 04 Nganjuk 18

Bojonegoro 05 Ngawi 19

Bondowoso 06 Pacitan 20

Caruban 07 Pamekasan 21

Gresik 08 Pasuruan 22

Jember 09 Ponorogo 23

Jombang 10 Probolinggo 24

Kanigoro 11 Sampang 25

Kediri 12 Sidoarjo 26

Kepanjen 13 Surabaya 27

Kraksan 14

Jenis Sapi Kode

Limosin 1

Simental 2

Brahman 3

Brangus 4

Santa Gertrudis 5 Droughmaster 6

No Karkas Besar No Karkas Kecil

1 Kepala 1 Kepala

2 Bahu

1 Blade

2 Chuck Tender

3 Chuck Neck

4 Chuck Square 5 Chuck Roll

3 Punggung

1 Short Ribs

2 Rib Set

3 Cube Roll

4 Dada-Perut

1 Brisket Point End

2 Brisket Navel End 3 Striploin 4 Flank Steak 5 Tenderloin

6 Rump

7 Top Sirloin

8 D-Rump

9 Eye of Rump

5 Paha

1 Silyerside

2 Outside

3 Outside Flat

4 Eye Round

6 Betis 1 Thick Flank

2 Knuckle

DAGING SAPI

JENIS DATA YANG DI-

RECORD

KOTA ASAL TERNAK

KOTA TUJUAN DISTRIBUSI KARKAS BESAR &

KECIL

JENIS SAPI UNIT BISNIS

Unit Bisnis ID Unit Bisnis Unit Bisnis ID Unit Bisnis

Peternak 1 1 Pemotong 1 13 31

Pemotong 1 1 19 Pemotong 2 13 49

Pemotong 1 12 30

(20)

3. METODOLOGI

PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI

A

(21)

21

DAGING SAPI

DESAIN BARCODE &

LABEL

EARTAG SAPI

(22)

DAGING SAPI

DESAIN BARCODE &

LABEL

LABEL KIRIM SAPI

(23)

23

DAGING SAPI

DESAIN BARCODE &

LABEL

LABEL PEMOTONGAN KARKAS BESAR

(24)

DAGING SAPI

DESAIN BARCODE &

LABEL

LABEL PEMOTONGAN KARKAS KECIL (LABEL PRODUK)

(25)

25

DAGING SAPI

DESAIN BARCODE &

LABEL

LABEL PENGIRIMAN DAGING SAPI (SSCC)

(26)

3. METODOLOGI

PENENTUAN RANGKAIAN PENOMORAN BARCODE PEMBUATAN UNIFIED MODELLING LANGUAGE PEMBUATAN ALIRAN BISNIS PROSES OBJEK AMATAN

PERANCANGAN SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI

A

(27)

Menggambarkan sistem dari sisi pengguna Untuk mendeskripsikan model konseptual Menggambarkan interaksi antar aktor dan objek berdasar urutan waktu

27

DAGING SAPI

PERANCANGAN UML

Use Case Static

Diagram Dynamic Diagram

Behaviour

Class Diagram Sequence Diagram

Stucture Interaction

(28)

DAGING SAPI

PERANCANGAN UML

USE CASE DIAGRAM

AKTOR DI

DALAM SISTEM AKTOR DI LUAR SISTEM

(29)

29

DAGING SAPI

PERANCANGAN UML

CLASS DIAGRAM

Class Atribut

Operation

(30)

: Admin Peternak

Registrasi admin peternak

Input data registrasi admin peternak

Simpan data registrasi admin peternak

:Form Registrasi Admin

DAGING SAPI

PERANCANGAN UML

Registrasi admin perternak

Lifeline Activation

Message Object

(31)

31

DAGING SAPI

PERANCANGAN UML

SEQUENCE DIAGRAM

: Peternak

: Admin Peternak : Manajemen : Label Kirim Sapi : Sapi Jual

Log in

Input tanggal pengiriman

Input tujuan pengiriman sapi Penentuan tujuan pengiriman sapi

Input berat badan sapi

Input nomor pegawai peternak

Pengiriman sapi Cek kesehatan sapi Penggemukan sapi

Input eartag sapi

Cetak label kirim

Penelusuran sapi Penelusuran sapi

Log out

Pengiriman Sapi

(32)

3. METODOLOGI

VERIFIKASI DAN ANALISA SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI

KESIMPULAN DAN SARAN

UJI COBA PERANGKAT LUNAK SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI

UJI COBA DAN VERIFIKASI

B

(33)

Admin Peternak Admin Pemotong 1 Admin Pemotong 2

Konsumen /

Pengguna umum ₃₃

6.UJI COBA SISTEM PENELUSURAN

DAGING SAPI

INTERFACE

HAK AKSES SISTEM

UJI COBA

(34)

UJI COBA

SKENARIO UJI COBA PERANGKAT LUNAK

SUPPLIER SAPI PETERNAKAN PEMOTONG 1

(KARKAS BESAR)

PEMOTONG 2

(KARKAS KECIL) KONSUMEN

PT.X

A

B

1

2

1 1 SURAB

AYA

JEMBE R

1.

JENIS SAPI: LIMOSIN KOTA ASAL: BANGKALAN

TGL LAHIR: 20-NOV-2012 KESEHATAN: SEHAT JENIS KELAMIN: JANTAN

BERAT AWAL: 220 KG

2.

JENIS SAPI : DROUGHMASTER KOTA ASAL: MOJOKERTO

TGL LAHIR: 18-NOV-2012 KESEHATAN: SEHAT JENIS KELAMIN: JANTAN

1.

TGL DAFTAR :21-JAN-2014 BERAT AKHIR: 350 KG TGL KIRIM: 30-MAR-2014

ID PENGIRIM: 1 ID PETERNAK : 2 ASAL PETERNAKAN:1

2.

TGL DAFTAR :21-JAN-2014 BERAT AKHIR: 330 KG TGL KIRIM: 30-MAR-2014

ID PENGIRIM: 3 ID PETERNAK :4 ASAL PETERNAKAN : 2

1

JENIS KARKAS BESAR:

1. BAHU – 20KG 2. BETIS – 30 KG ID PEMOTONG 1: 1 TGL PEMOTONGAN : 30-MAR-

2014

KIRIM SSCC 1 : 30-MAR-2014

1.

JENIS KARKAS KECIL : 1. BLADE – 2 KG 2.CHUCK TENDER – 3KG

3. CHUCK NECK – 5 KG 4. CHUCK SQUARE – 6 KG

5. CHUCK ROLL – 4 KG 2.

JENIS KARKAS KECIL : 1. THICK FLANK -17 KG 2. KNUCKLE – 13 KG

ID PEMOTONG 2 : 1 TGL PEMOTONGAN : 31-MAR-2014

KIRIM SSCC 2: 31-MAR-2013

DATA SAPI

DATA PENGIRIMAN SAPI

1

TGL PENERIMAAN : 30-MAR-2014 ID PENERIMA : 1 DATA PENERIMAAN SAPI

DATA PEMOTONGAN KARKAS BESAR

DATA PENERIMAAN KARKAS BESAR

DATA PEMOTONGAN KARKAS BESAR

1

TGL PENERIMAAN : 31-MAR-2014 ID PENERIMA : 3

(35)

35

UJI COBA

OUTPUT UJI COBA PERANGKAT LUNAK

(36)

OUTPUT UJI COBA PERANGKAT LUNAK

UJI COBA

PENELUSURAN LABEL SECOND CUTTINGPENELUSURAN SSCC 1

PENELUSURAN SSCC 2

(37)

3. METODOLOGI

37

VERIFIKASI DAN ANALISA SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI

KESIMPULAN DAN SARAN

UJI COBA PERANGKAT LUNAK SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI

STOP

UJI COBA DAN VERIFIKASI

B

(38)

6. VERIFIKASI SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI

6. VERIFIKASI SISTEM PENELUSURAN

DAGING SAPI

ANALISA KUISIONER

VERIFIKASI KESESUAIAN PROGRAM

• PAKAR & USER

VERIFIKASI

KEMANFAATAN DAN KEGUNAAN

• PAKAR & USER

Kelebihan

• Sesuai dengan proses bisnis

• Memudahkan penelusuran untuk pihak pelaku bisnis dan konsumen

• Lebih cepat dan akurat

Kekurangan

• Perlu penyederhanaan ID

• Belum banyak diterapkan Konsep one to many

• Masih butuh pelatihan dan penyuluhan

(39)

39

DAGING SAPI

BENEFITS & COST

ANALYSIS

Referensi : (Sparling dan Sterling, 2004)

(40)

DAGING SAPI

BENEFITS & COST

ANALYSIS

(41)

41

DAGING SAPI

BENEFITS & COST

ANALYSIS

(42)

DAGING SAPI

BENEFITS & COST

ANALYSIS

Perubahan Suku Bunga

HASIL B/C TIDAK TERLALU SENSITIF TERHADAP

PERUBAHAN SUKU BUNGA

(43)

43

Perubahan Prosentase Pengurangan Labor Cost

HASIL B/C TIDAK TERLALU SENSITIF TERHADAP PERUBAHAN PROSENTASE PENURUNAN LABOR COST

DAGING SAPI

BENEFITS & COST

ANALYSIS

(44)

Perubahan Prosentase Kenaikan Demand

HASIL B/C CUKUP SENSITIF TERHADAP

PERUBAHAN PROSENTASE KENAIKAN DEMAND

DAGING SAPI

BENEFITS & COST

ANALYSIS

(45)

3. METODOLOGI

45

VERIFIKASI DAN ANALISA SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI

KESIMPULAN DAN SARAN

UJI COBA PERANGKAT LUNAK SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI

STOP

KESIMPULAN DAN SARAN

B

(46)

7. KESIMPULAN

PT.X membutuhkan sistem penelusuran

yang integratif dalam proses bisnisnya untuk mendukung food safety .

Benefits yang akan didapatkan PT.X dari

implementasi sistem penelusuran daging sapi ini ialah terdiri dari reduce backward

transportation, reduce labor cost, dan increase

1

2

(47)

47

7. KESIMPULAN

Sistem Traceability yang baik ditunjang oleh perancangan perangkat lunak, dan

pengkodean barcode yang baik

3

(48)

3. METODOLOGI

VERIFIKASI DAN ANALISA SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI

KESIMPULAN

UJI COBA PERANGKAT LUNAK SISTEM PENELUSURAN DAGING SAPI

KESIMPULAN DAN SARAN

B

(49)

49

5. DAFTAR PUSTAKA

Arana, A., Soret, B., Alfonso, L., & Lasa, I. (2001). Meat Traceability Using DNA Markers Application to The Beef Industry Quality Safety in China : Application to The Beef Industry Quality Safety in China.

Meat Science , 367-373.

Azis, F. M. (2013). Object Oriented Programming Php 5. Elex Media Komputindo.

Berg, L. (2004). Trust In Food in The Age of Mad Cow Disease: A Comparative Study of Consumer's Evaluation of Food Safety in Beligium, Britain and Norway.

Fowler, M. (2004). UML Distilled-Third Edition, A Brief Guide to The Standrad Object Modelling Language. Boston: Person Education.

GS1. (2005). Beef Traceability with GS1 Standards. Ireland.

Guntoro, S. (2012). Membudidayakan Sapi Bali. Yogyakarta: Kanisius.

Han, K. C., Hodgson, A., Weston, R. H., & Lee, K. H. (2003). The Complementary use of IDEF and UML modelling approaches. Computer Industry Journal 50 , 35-56.

Jianying, F., Zetian, F., Zaiqiong, W., Mark, X., & Xiaoshuan, Z. (2013). Development and Evaluation on An RFID-Based Traceability System for Cattle/Beef Quality Safety in Chine. Food Control 31 , 314-325.

Kim, C. H., Weston, R. H., Hodgson, A., & Lee, K. H. (2003). The Complementary Use of IDEF and UML Modelling Approaches . Computers in Industry 50 , 35-56.

(50)

5. DAFTAR PUSTAKA

McMeekin, T., Baranyi, J., Bowman, J., Dalgaard, P., Kirk, M., Ross, T., et al. (2006).

Information Systems in Food Safety Management. Int. J. Food Microbiol 112(3) , 181-194.

Meuwissen, A., Velthuis, Hogeveen, H., & Huirne, R. (2003). Traceability and Certification in Meat Supply Chain. Agribusiness 21(2) , 167-181.

Moe, T. (1998). Prespective on Food Manufacture. Trends in Food Science and Food Technology 9 , 211-214.

Munawarman. (2005). Pemodelan Visual dengan UML-Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Porto, S., C, A., & Cascone, G. (2011). Developing Integrated Computer-Based Information Systems for Certified Plant Traceability . Biosystem Engineering 109(2) , 120-129.

Regattieri, A., Gamberi, M., & Manzini, R. (2007). Traceability of Food Products : General Framework and Experimental Evidence. Journal of Food Engineering Vol 81 , 347-356.

Robb, J. G., & Rosa, E. L. (2004). Some Issues Related to Beef Traceability : Transforming Cattle Into Beef in The United States. Western Extension Marketing Committe Fact Sheet, WEMC FS#7-04 .

(51)

51

5. DAFTAR PUSTAKA

Schroder, U. (2008). Challenges in The Traceability of Seafood. J. of Consumer Protection and Food Safety 3. 45-48.

Shanahan, C., Kernan, B., Ayalew, G., McDonnell, K., Buttler, F., & Ward, S. (2009). A Framework for Beef Traceability from Fram to Slaughter Using Global Standards: An Irish Prespective. Journal of Computer and Electronics in Agliculture 66 , 62-69.

Sparling, D., & Sterling, B. (2004). Food Traceability : Understanding Business Value. RCM Technologies Canada.

Stanford, K., Stitt, J., Kellar, J., & McAllister, T. (2001). Traceability in Cattle and Small Ruminants in Canada. Rev. Sci. Technol. Epiz.20(2). 510-522.

Storoy, J., Thakur, M., & Olsen, P. (2012). The Tracefood Framework-Principles and Guidelines for Implementing Traceability in Food Value Chains. Journal of Food Engineering 115 , 41-48.

Thakur, M., & Hurburgh, C. S. (2009). Framework for Implementing Traceability System in The Bulk Grain Supply Chain. Food Engineering 95 , 617-626.

Unnonimous. (2012). Survei Karkas Sapi Potong dan Kerbau Tahun 2012 - Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian [online] http://pusdatin.deptan.go.id.

(52)

5. DAFTAR PUSTAKA

Van, W. L., Verbeke, W., Kugler, J. O., & Scholderer, J. (2011). Agliculture and Food Science. Food Control , 1776-1784.

Verbeke, W., Van, W. L., De Barcellos, M. D., Kugler, J. O., Hocquette, J. F., & Ueland. (2010). European Beef Consumer's Interest in A Beef Eating Quality Guarantee : Insights from A Qualitative Study in Four EU Countries.

Wilson, T., & W.R, C. (1998). Food Safety and Traceability in the Agricultural Supply Chain: Using Internet to Deliver Traceability. Supply Chain Management 3(3) , 127-133.

Zhang, X., Mihaela, L., & Neculita, M. (2012). Modelling and Implementation of the Vegetable Supply Chain Traceability System. Food Control, doi : 10.1016/j.foodcont.2012.06.037 .

Zhang, X., Zhang, J., Feng, L., Zetian, F., & Weisong, M. (2010). Strenghts and Limitations of

(53)

53

LAMPIRAN

(54)

TERIMA KASIH

(55)

55

PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan dijalankan pada server side. Artinya semua sintaks yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan pada server sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja.

File contoh1.php:

<html>

<head>

<title>

Contoh Sederhana

</title>

</head>

<body>

<?php

echo(“Hallo apakabar?

Nama saya PHP script”);

?>

</body>

</html>

PHP & MySql

Sumber : (Widigdo,2009) ilmukomputer.com

(56)

Dalam bahasa SQL pada umumnya informasi tersimpan dalam tabel-tabel yang secara logik merupakan struktur dua dimensi terdiri dari baris (row atau record) dan

kolom(column atau field). Sedangkan dalam sebuah database dapat terdiri dari beberapa table.

Beberapa tipe data dalam MySQL yang sering dipakai:

PHP & MySql

(57)

57

Kelebihan dan Kelemahan PHP

• merupakan bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya

• Web server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana- dimana, misal apache, Xitami,dsb

• Pengembangan lebih mudah

• PHP adalah bahasa scripting yang [aling mudah karena memiliki referensi yang banyak

• PHP merupakan bahasa yang open source

Kelebihan

• Tidak ideal untuk pengembangan skala besar

• Tidak memiliki sistem pemrograman berorientasi onjek yang sesunggguhnya

• Tidak bisa memisahkan antara tampilan dengan logik yang baik

Kelemahan

Sumber : (Widigdo,2009) ilmukomputer.com

(58)

Kelebihan dan Kelemahan MySql

• Source MySql dapat diperoleh dengan mudah dan gratis

• Sintaks lebih mudah dipahami dan tidak rumit

• Pengaksesan database sapat dilakukan dengan mudah

• MySql merupakan program yang mutithreadded

• Didukung program-program umum seperti C,C++,Java, PHP

• Bekerja pada berbagai platform

• Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan konfigurasi sistem database

• Memiliki sistem sekuriti dengan verifikasi host

• Mendukung ODBC unuk sistem operasi windows

• Mendukung ODBC untuk sistem operasi windows

• Mendukung record yang memiliki kolom dengan panjang tetap atau variasi

Kelebihan

• Kurang mensupport dengan bahasa pemrograman viual

• Data yang ditangani tidak begitu besar

• Program hanya dapat dirunning di windows

• Tidak praktis apabila diterapkan pada jaringan komputer

• Memiliki keterbatasan kemampuan kinerja dalam server ketika data yang disimpan telah melebihi batas maksimal kemampuan daya

Kelemahan

(59)

59

Contoh-contoh komoditas yang dianggap FDA sebagai makanan yaitu:

Suplemen makanan dan bumbu-bumbu makanan Makanan bayi

Minuman termasuk minuman beralkohol dan minuman botol Buah-buahan dan sayur-sayuran

Ikan dan makanan laut Produk olahan

Komoditas mentah yang digunakan sebagai makanan atau komponen makanan

Makanan kalengan dan yang dibekukan Makanan dari binatang hidup

Roti, makanan ringan, permen dan permen karet

Makanan hewan dan makanan untuk hewan peliharaan

Peraturan FDA untuk mengirimkan

Makanan ke AS

(60)

Elemen berikut ini harus dicantumkan pada faktur pengiriman dan sudah tersedia pada saat barang kiriman dijemput.

- Identifikasi pada tiap komponen makanan, termasuk nama

makanan yang umum beredar di pasaran, gambaran jumlah item yang dicantumkan pada ukuran kemasan terkecil, dan lot atau nomor kode atau nomor identifikasi.

-deskripsi masing-masing item makanan yang akan dikirim dalam Bahasa Inggris

-Lengkapi nama dan alamat manufaktur dan nomor registrasi FDA -Negara tempat produksi produk tersebut

-Nama dan alamat lengkap pengirim dan nomor registrasi FDA mereka

-Lengkapi nama dan alamat importer, pembeli atau penerima

Peraturan FDA untuk mengirimkan Makanan ke AS

(61)

61

GTINadalah salah satu bentuk struktur penomoran yang dibuat oleh GS1, dan digunakan untuk mengindentifikasi barang niaga, yang berupa produk atau service yang memiliki harga, dipesan, atau ditagihkan pada suatu titik

supply chain.

SSCC digunakan untuk mengidentifikasi unit logistik secara individual

(62)

(63)

63

KENAPA UML ??

Sebuah visual language untuk spesifying, constructing, and documenting the artifacts of system

Sebuah Syntax, alat, bahasa yang digunakan untuk membangun perangkat lunak dengan pendekatan object oriented

Pendekatan yang menitik beratkan pada konsep pembangunan dari rangkaian objek individu

Mudah di implementasikan, dan di kembangkan

Satu-satunya bahasa yang digunakan secara luas oleh industri

(64)

Traceability system adalah suatu sistem

penelusuran pada manajemen logistik yang efektif untuk mengetahui aliran produksi suatu barang untuk menyelesaikan permasalahan kualitas (Zhang

et al, 2010).

TINJAUAN PUSTAKA

(65)

• Berisi tujuan akhir

• Kombinasi kata kerja dan benda

• Tidak dapat diinisiasi oleh dirinya sendiri

• Kata benda

• Menginisiasi use case

• Dapat berinteraksi dengan beberapa use case

65

DAGING SAPI

PERANCANGAN UML

Actor

USE CASE DIAGRAM

(66)

: Admin Pemotong 1

: Pemotong 1 : Label First Cutting : Label SSCC 1

Penerimaan label kirim

Log in

Cek label kirim

Input tanggal penerimaan sapi

Input ID penerima sapi

Pemotongan sapi

Pemotongan karkas besar

Input tanggal pemotongan sapi

Input ID pemotong 1

Input bagian karkas besar

Penimbangan berat karkas besar

Input berat karkas besar

Input tanggal kirim ke pemotong 2

Input ID pengirim ke pemotong 2

: Manajemen

Penentuan tujuan pengiriman karkas besar

Input tujuan pengiriman karkas besar

Cetak label first cutting Cetak label SSCC 1

Penelusuran daging sapi

DAGING SAPI

PERANCANGAN UML

SEQUENCE DIAGRAM

Pemotongan sapi dan karkas besar

(67)

67

: Manajemen : Admin Pemotong 2

: Pemotong 2 : Label Second Cutting : Label SSCC 2

Penerimaan label first cutting

Log in

Cek label first cutting

Input tanggal penerimaan karkas besar

Input ID penerima karkas besar Pemotongan karkas kecil

Input tanggal pemotongan karkas kecil

Input ID pemotong 2

Input bagian karkas kecil

Penimbangan berat karkas kecil

Input berat karkas kecil

Input tanggal kirim ke konsumen

Input ID pengirim ke konsumen

Penentuan tujuan pengiriman karkas kecil Input tujuan pengiriman karkas kecil

Cetak label second cutting Cetak label SSCC 2

Penelusuran daging sapi

Log out

Pengiriman karkas kecil

Penelusuran daging sapi Pengepakan karkas kecil

DAGING SAPI

PERANCANGAN UML

SEQUENCE DIAGRAM

Pemotongan Karkas Kecil

(68)

KEBUTUHAN UNIT PERALATAN PENUNJANG

(69)

69

Kebutuhan Peralatan Penunjang

Biaya Investasi

Total

Benefits Benefit

Cost Ratio Sensitivity Analysis

TAHAPAN PERHITUNGAN B/C

(70)