• Tidak ada hasil yang ditemukan

Auditing dan Profesi Akuntan Publik. Rahmawati Hanny Y., S.E., M.Si.,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Auditing dan Profesi Akuntan Publik. Rahmawati Hanny Y., S.E., M.Si.,"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Auditing dan Profesi Akuntan Publik

Rahmawati Hanny Y., S.E., M.Si., Ak.

@2007

(2)

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa dpt:

„

Mendeskripsikan auditing

„

Membedakan antara auditing dengan akuntansi

„

Menjelaskan auditing dalam mereduksi resiko audit

„

Menjelaskan sebab-sebab resiko audit dan bagaimana resiko tersebut dapat direduksi

„

Mendeskripsikan jasa assurance dan membedakan jasa audit dari jasa assurance dengan jasa non assurance yang disediakan oleh Akuntan Publik

„

Membedakan 3 tipe audit

„

Mengidentifikasi tipe-tipe auditor

„

Mendeskripsikan persyaratan menjadi akuntan publik

(3)

Permintaan Audit & Jasa Assurance Lain

Ilustrasi mengenai besarnya tanggung jawab auditor:

Morse, seorang anggota tim internal auditor WorldCom menemukan

kejanggalan data sebesar $500jt dan dilaporkan ke supervisornya, Cooper.

Dan vice president internal audit memerintahkan Cooper untuk terus menggali bukti mengenai kejanggalan tersebut hingga kerja lembur.

Sebagian besar kecurangan dimulai dari atas, sebagaimana di WoldCom.

Ebbers, founder sekaligus CEO WorldCom setelah memperoleh laporan dari Cooper terkesan menyalahkan dan tidak mempercayai laporan Cooper.

Namun demikian. Cooper tetap berjuang agar departemen internal auditor dihargai dan diperhatikan dengan berusaha meyakinkan bahwa internal

auditor dapat menghemat jutaan dollar atas pemborosan operasional.

Pada akhirnya, yaitu Mei 2002, tim Cooper menemukan kesalahan dalam catatan. Perush mencatat milyaran dollar atas pembayaran biaya telp pada

capital assets

, sehingga menyebabkan perush kehilangan 662 juta dollar dari labanya th 2001. Dan pada Juni 2002, perusahaan telah mengumumkan assetnya dengan menggembungkan sebesar 3,8 milyar dollar. Hal ini

merupakan kecurangan terbesar akuntansi dalam sejarah. Setelah

penyelidikan Cooper selesai, total kecurangan menjadi 11 milliar dollar.

(4)

Definisi Auditing

„ Menurut Arrens (2006,h.4)

Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of

correspondence between the information and estabished

criteria. Auditing should be done by a competent, independen person.

„ Menurut ASOBAC (A Statement of Basic Auditing Concepts) Auditing adalah proses sistematis untuk menghimpun dan

mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai asersi- asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan

hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan.

(5)

Kata Kunci untuk Definisi Auditing menurut Arrens

„ Bukti (Evidence)

Informasi yang digunakan auditor untuk menetapkan apakah informasi yang diaudit dinyatakan berdasarkan kriteria yang ditetapkan.

„ Kriteria

Informasi yang diperoleh dalam mengaudit harus diverifikasi dan dievaluasi dengan standart (kriteria) tertentu, misal: dalam mengaudit laporan

keuangan historis maka standar yang digunakan PABU.

„ Kompeten

Auditor harus mempunyai kualifikasi, memahami kriteria yang digunakan dan mengetahui tipe dan berbagai macam bukti audit untuk mengambil kesimpulan setelah bukti tersebut diuji kebenarannya.

„ Independen

Auditor harus menjaga tingkat independensinya agar tetap memperoleh kepercayaan dari pengguna telah memintanya untuk melakukan audit atas laporannya.

„ Audit Report

merupakan tahap akhir dalam proses audit dan merupakan pengkomunikasian temuan auditor dengan pengguna laporan keuangan perusahaan. Audit report umumnya menginformasikan tingkat kesesuaian antara informasi dengan

kriteria yang ditetapkan.

(6)

Kata Kunci untuk Definisi Auditing menurut ASOBAC

„

Proses yang sistematis

audit mrpk rangkaian proses dan prosedur yang logis, terstruktur dan terorganisir.

„

Menghimpun dan mengevaluasi bukti secara obyektif Proses sistematis diatas dimaksudkan untuk menghimpun bukti-bukti yang mendasari asersi-asersi.

„

Asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi

yaitu suatu pernyataan manajemen melalui laporan keuangan yang berisi tindakan dan kejadian ekonomi dan merupakan hasil proses akuntansi.

„

Menentukan tingkat kesesuaian

Penghimpunan dan pengevaluasian bukti dimaksudkan untuk

menentukan sesuai tidaknya asersi-asersi tersebut dengan

kriteria yang telah ditetapkan.

(7)

„

Kriteria yang ditentukan

adalah standar-standar pengukur untuk

mempertimbangkan asersi-asersi. Kriteria tsb dapat berupa PABU yaitu SAK, aturan-aturan spesifik yang ditentukan oleh badan legislatif atau pihak lainnya, anggaran atau ukuran lain kinerja manajemen.

„

Menyampaikan hasil-hasilnya

Hasil audit dikomunikasikan melalui laporan tertulis

yang mengindikasikan tingkat kesesuaian antara asersi- asersi dengan kriteria yang ditentukan.

„

Para pemakai yang berkepentingan

merupakan para pengambil keputusan yang menggunakan

dan mengandalkan temuan-temuan yang diinformasikan

dalam laporan audit

.

(8)

Perbedaan antara Auditing dan Akuntansi

„

Akuntansi adalah pencatatan, pengklasifikasian dan peringkasan kejadian-kejadian ekonomi dengan cara

yang logis untuk tujuan penyediaan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan. Untuk penyediaan

informasi yang relevan, akuntan harus memahami

sepenuhnya prinsip dan aturan yang mendasari penyiapan informasi akuntansi.

„

Auditing difokuskan pada penentuan apakah pencatatan informasi akuntansi yang disiapkan merefleksikan

kejadian ekonomi yang terjadi selama periode akuntansi

dan sesuai dengan PABU.

(9)

Kebutuhan Ekonomi Atas Auditing

Ilustrasi pentingnya auditing untuk pengambilan keputusan oleh bank officer dalam memutuskan untuk memberikan pinjaman atau tidak.

Keputusan didasarkan pada beberapa faktor seperti laporan keuangan sebelumnya dikaitkan dengan bisnis dan kondisi ekonomi yang

direfleksikan dalam laporan keuangan. Jika pinjaman diberikan, maka besarnya tingkat bunga yang ditetapkan berdasar 3 faktor berikut:

1. Tingkat bunga bebas resiko, perkiraan besarnya penerimaan bank atas investasi treasury untuk jangka waktu sama dengan pinjaman

bisnis.

2. Resiko bisnis bagi konsumen, resiko tsb merefleksikan kemungkinan bisnis tidak dapat mengembalikan pinjaman karena kondisi bisnis dan ekonomi seperti resesi, keputusan manajemen yg lemah, persaingan yg tidak diharapkan dalam industri,dsb.

3. Resiko informasi, resiko tsb merefleksikan kemungkinan informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan tidak akurat sehingga dapat menyebabkan resiko informasi yaitu ketidakakuratan laporan keuangan.

(10)

Masyarakat semakin kompleks, pembuat keputusan kemungkinan besar memperoleh informasi yang tidak reliabel, dengan alasan:

1. Minimnya informasi, dalam ekonomi global, tidak mungkin pembuat keputusan mempunyai paling serba mengetahui

mengenai organisasi dimana mereka berbisnis. Selain itu,

Informasi kemungkinan juga disediakan oleh pihak lain sehingga memungkinkan meningkatnya kesalahan.

2. Bias dan motif provider, jika informasi disediakan orang yang mempunyai tujuan yang tidak sama dengan pembuat keputusan, kemungkinan besar informasi yang dihasilkan akan bias. Hal tersebut disebabkan oleh optimisme mengenai kejadian di masa yang akan datang atau secara sengaja didesain untuk

mempengaruhi pemakai dengan cara tertentu.

3. Data yang sangat banyak, organisasi akan menjadi besar demikian pula volume transaksi pertukarannya. Peningkatan tsb kemungkinan karena kesalahan pencatatan informasi.

4. Transaksi pertukaran yang kompleks, transaksi pertukaran antara organisasi semakin kompleks sehingga semakin

menyulitkan pencatatan transaksi yang tepat.

(11)

Penurunan Resiko Informasi

„ Pemakai mengverifikasi informasi, pemakai dapat mendatangi tempat bisnis dengan alasan untuk menguji catatan dan memperoleh informasi mengenai reliabilitas laporan. Akan tetapi pada kondisi sesungguhnya hal tsb belum tentu dilakukan karena pertimbangan biaya atau dengan kata lain, secara ekonomi tidak efisien bagi pemakai untuk

mengverifikasi informasi secara individual. Namun demikian, beberapa pemakai benar-benar malekukan verifikasi informasi.

„ Pemakai membagi resiko informasi dengan manajemen, adanya pertimbangan hukum yang mengindikasikan tanggung jawab untuk menyediakan informasi yang reliabel bagi pemakai, sehingga jika

pemakai mengandalkan laporan keuangan yang tdk akurat dan hasilnya menyebabkan kerugian finansial, maka pemakai dapat menuntut

manajemen secara hukum. Kesulitan membagi resiko informasi dengan manajemen disebabkan karena pemakai tdk dpt menagih kerugian,

apalagi jika diketahui perusahaan mengalami kebangkrutan sehingga

tidak memungkinkan bagi perusahaan untuk membayar kembali pemakai.

„ Diperlukannya audit laporan keuangan, cara paling umum pemakai

untuk memperoleh informasi yang reliabel maka harus dilakukan audit secara independen.

(12)

Jasa Assurance

„

Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan.

Pengambil keputusan memerlukan informasi yang reliabel dan relevan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.

„

Jasa ini tidak hanya dapat dilakukan oleh akuntan, tapi juga profesi lain sepanjang mempunyai kompetensi dan indepensi yang berkaitan dengan informasi yang

diperiksanya.

„

Contoh jasa assurance: jasa pengujian berbagai produk oleh organisasi konsumen, jasa pemeringkatan

televisi/radio, jasa audit laporan keuangan, jasa undian

dan kontes, pengendalian web site, dsb.

(13)

Jasa Atestasi

„ Merupakan salah satu kategori jasa assurance yang disediakan oleh KAP.

„ Adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang yang independen dan kompeten mengenai apakah asersi suatu entitas sesuai dalam semua hal yang materiil dengan kriteria yang telah ditetapkan.

„ Jasa atestasi dibedakan menjadi 4 jenis:

(1) Audit atas laporan keuangan historis, mrpk jasa atestasi dimana auditor menulis laporan yang memberikan opini mengenai apakah laporan keuangan

dinyatakan secara fair berdasarkan PABU.

(2) Pengujian efektifitas pengendalian internal, pengujian ini dilakukan terintegrasi dengan audit laporan keuangan, karena internal kontrol yang efektif dapat mengurangi kesalahan penyajian laporan keuangan di masa datang.

(3) Review laporan keuangan historis, review ini menyediakan sebagian jasa assurance pada laporan keuangan dan memerlukan bukti pendukung lebih sedikit.

(4) Jasa atestasi yang lain yang diaplikasi dalam cakupan yang luas, seperti jasa yang diberikan oleh Akuntan publik yang direkrut oleh perusahaan yang mempunyai pinjaman ke bank untuk menjamin kepatuhan perusahaan pada provisi finansial dari pinjaman atau jasa yang diberikan pada teknologi informasi (terkait dengan e-commerce)

(14)

Jasa Non Assurance

„ Adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang didalamnya ia tidak memberikan pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan.

„ Jasa non assurance dibedakan menjadi 3 yaitu:

(1) Jasa kompilasi, jasa yang diberikan melalui aktivitas pencatatan, penjurnalan, posting, jurnal penyesuaian dan penyusunan laporan

keuangan klien serta perancangan sistem akuntansi klien.

(2) Jasa perpajakan, jasa yang meliputi pengisian surat laporan pajak dan perencanaan pajak atau dapat pula berperan sebagai

penasehat masalah perpajakan dan melakukan pembelaan jika perush yang menerima jasa bermasalah dengan kantor pajak.

(3) Jasa konsultasi, mrpk fungsi pemberian konsultasi dengan memberikan saran dan bantuan teknis kepada klien untuk

peningkatan penggunaan kemampuan dan sumber daya untuk mencapai tujuan perusahaan klien.

(15)

Tipe-Tipe Auditt

„ Audit Operasional (Operational Audit)

audit ini meliputi penghimpunan dan pengevaluasian bukti mengenai kegiatan operasional organisasi dalam hubungannya dengan tujuan pencapaian efisiensi, efektifitas, maupun kehematan ekonomis

operasional. Audit ini sering disebut juga audit manajemen atau audit kinerja.

„ Audit Kepatuhan (Compliance Audit)

audit ini mencakup penghimpunan dan pengevaluasian bukti dengan tujuan untuk menentukan apakah kegiatan finansial maupun operasi tertentu dari suatu entitas sesuai dengan kondisi-kondisi, aturan- aturan dan regulasi yang telah ditentukan. Kriteria yang telah

ditentukan itu berasal dari berbagai sumber seperti manajemen, kreditor, ataupun lembaga pemerintah.

„ Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit),

audit ini mencakup penghimpunan dan pengevaluasian bukti mengenai laporan keuangan suatu entitas dengan tujuan untuk memberikan

pendapat apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, yaitu PABU.

(16)

Klasifikasi Auditing

„ Klasifikasi auditor berdasar pelaksana audit:

1. Auditing Eksternal, suatu kontrol sosial yang memberikan jasa

untuk memenuhi kebutuhan informasi pihak luar perush yang diaudit.

2. Auditing Internal, suatu kontrol organisasi yang mengukur dan mengevaluasi efektifitas organisasi.

3. Auditing Sektor Publik, suatu kontrol atas organisasi pemerintah yang memberikan jasanya kepada masyarakat.

„ Klasifikasi auditor berdasar audit operasional:

1. Audit Operasional, suatu audit yang dirancang untuk menilai

efisiensi dan efektifitas dari prosedur-prosedur operasi manajemen.

Pelaksanaannya dilakukan oleh auditor internal.

2. Audit Keuangan dan Kepatuhan, audit yang menyerupai laporan keuangan akan tetapi dapat dilakukan oleh sektor publik seperti lembaga pemerintah atau sektor audit eksternal.

3. Audit Efisiensi dan Ekonomi, audit yang menyerupai audit

operasional akan tetapi dilakukan oleh sektor publik. Pelaksanaannya dilakukan oleh audit ekonomis.

(17)

Tipe-Tipe Auditor

„

Auditor Pemerintah, adalah auditor yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas utamanya adalah melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan dari berbagai unit organisasi dalam pemerintahan.

„

Auditor Internal, adalah karyawan perusahaan tempat mereka melakukan audit. Tujuannya, untuk membantu manajemen dalam melakukan tanggung jawabnya secara efektif.

„

Auditor Independen, adalah para praktisi individual atau

anggota kantor akuntan publik yang memberikan jasa auditing profesional kepada klien. Auditor ini menjalankan

pekerjaannya dibawah naungan kantor akuntan publik.

(18)

Profesi Akuntan Publik dan KAP

„ “Profesi” adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkah hidup

dengan mengandalkan keahlian dan ketrampilan yang tinggi dan dengan melibatkan komitmen pribadi yang mendalam.

„ Ada 3 syarat minimal agar suatu pekerjaan dikatakan profesi:

1. Diperlukan pendidikan profesional tertentu, biasanya setingkat S1 dan dapat pula ditambah dengan pendidikan profesi.

2. Diperlukan suatu pengaturan terhadap diri pribadi yang didasarkan pada kode etik profesi.

3. Diperlukan penelaahan dan atau ijin dari penguasa (pemerintah)

„ Persyaratan mendirikan KAP menurut SK Menkeu No. 43/1997:

Berdomisili di wilayah Indonesia, Memiliki register akuntan, Menjadi anggota IAI, Lulus ujian sertifikasi akuntan publik yang

diselenggarakan oleh IAI, Memiliki pengalaman minimal 3th sbg

akuntan dan pengalaman audit umum sekurang-kurangnya 3000 jam dg reputasi baik,Telah menduduki jabatan manajer atau ketua tim dalam audit umum sekurang-kurangnya 1 tahun, Wajib mempunyai KAP atau bekerja pada koperasi jasa audit.

(19)

„

Berdasar SK Mendiknas No. 179/U/2001 tanggal 21

November 2001 yang menyatakan bahwa seseorang berhak memperoleh gelar akuntan apabila yang bersangkutan lulus dari pendidikan profesi akuntansi (PPAk).

„

Menurut aturan, izin untuk berpraktek sebagai akuntan publik dapat diberikan kepada mereka yang telah

bersertifikat akuntan publik (BAP). Untuk memperoleh sertifikat tersebut, maka para akuntan harus mengikuti ujian sertifikasi akuntan publik (USAP) yang

diselenggarakan oleh IAI dua kali dalam setahun ( Mei dan November) dengan materi ujian:

(1) teori dan praktik akuntansi,

(2) auditing dan jasa profesional akuntan publik, (3) akuntan manajemen dan manajemen keuangan, (4) sistem informasi akuntansi, dan

(5) perpajakan dan hukum komersial.

(20)

Hirarki Kantor Akuntan Publik

„ Partner, mrpk top legal client relationship, yang bertugas mereview pekerjaan audit, menandatangani laporan audit, menyetujui masalah fee dan penagihannya dan penanggung jawab atas segala hal yang berkaitan dengan pekerjaan audit.

„ Manajer, mrpk staf yang banyak berhubungan dengan klien,

mengawasi langsung pelaksanaan tugas-tugas audit, mereview lebih rinci terhadap pekerjaan audit dan melakukan penagihan atas fee audit.

„ Akuntan Senior, mrpk staf yang bertanggung jawab langsung terhadap perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan audit dan mereview pekerjaan para akuntan yunior.

„ Akuntan Yunior, mrpk staf pelaksana langsung dan bertanggung jawab pada pekerjaan lapangan.

Referensi

Dokumen terkait

Memerintahkan kepada PT Angkasa Pura I (Persero) untuk melakukan negosiasi ulang harga sewa tempat reklame di lokasi tollgate dan sekitarnya seluas 1.414,23 m 2 dengan PT Sido

Dalam penelitian ini, untuk pengaturan suhu dan kelembaban agar sesuai dengan kebutuhan cacing, metode yang digunakan oleh penulis adalah metode fuzzy karena merupakan

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang akan diteliti adalah “apakah terdapat perbedaan persepsi antara karyawan bank swasta dengan karyawan bank

Untuk memberikan arah pelaksanaan LKMM Tingkat Dasar yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Sipil, Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA), dipandang perlu adanya panduan

Salah satunya adalah standar atestasi yang memberikan kerangka untuk fungsi atestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup tingkat keyakinan tertinggi yang diberikan dalam

Profesi Akuntan Publik merupakan suatu profesi yang jasa utamanya adalah jasa assuran dan hasil pekerjaannya digunakan secara luas oleh publik sebagai salah satu

Sebagian besar jasa assurance lain yang diberikan akuntan publik tidak memenuhi definisi jasa atestasi, tetapi akuntan tetap harus independen dan harus memberikan kepastian

Apabila kita kaji lagi bahwa matahari adalah urutan surat ke 91 di dalam Al Quran dengan jumlah ayat 15.. Alasannya adalah berdasarkan angka di atas bahwa surat ke 108 dalam Al