BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
Thrift berasal dari kata thrive yang berarti berkembang atau maju. Kata thrifty sendiri dapat diartikan sebagai cara menggunakan uang dan barang lainnya secara baik dan efisien. Dapat diartikan pula bahwa thrifting adalah kegiatan membeli barang bekas (Gafara 2019). Secara garis besar manusia memiliki kebutuhan pokok yaitu sandang, pangan, dan papan. Di era saat ini kebutuhan sandang yaitu pakaian menjadi sesuatu yang sangat diperhatikan. Trend pakaian bekas layak pakai atau yang dikenal dengan secondhand saat ini menjadi hal yang dicari oleh remaja hingga orang dewasa di Indonesia. Sepanjang kuartal I 2019, industri tekstil dan pakaian mengalami lonjakan yang signifikan, yakni tumbuh 18,98%. Pencapaian pada kuartal I 2019 ini jauh lebih baik ketimbang pencapaian kuartal I 2018 yang sebesar 7,46%, bahkan melebihi pencapaian sepanjang 2018 yang sebesar 8,73% (Katadata, 2020). Selain itu menurut data Badan Pusat Statistik (2020) menunjukkan, produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) pada triwulan I 2019 naik 4,45% per tahunnya. Pertumbuhan IBS ditopang oleh produksi sektor industri pakaian jadi yang naik hingga 29,19%
karena peningkatan pesanan, terutama dari pasar ekspor
.
Kiss Secondbrand merupakan toko yang terletak di Bekasi, Jawa Barat. Toko Kiss Secondbrand menjual pakaian bekas layak pakai yang diimpor dari beberapa negara atau disebut juga Thriftstore yang hadir pada Oktober 2018. Penjualan Toko Kiss Secondbrand melalui media online dan homestore. Untuk saat ini Kiss Secondbrand menjual Hoodie dan Crewneck. Barang yang dijual di Toko ini sangat layak pakai, bahkan ada juga yang masih baru. Barang yang masih baru itu akibat stok lama yang tidak terjual di Toko resminya.
Proses yang ada pada Toko Kiss Secondbrand ini terdiri dari proses penjualan dan pembuatan laporan penjualan. Penjualan Toko Kiss Secondbrand melalui media online dan offline. Penjualan melalui media online yaitu menggunakan fitur Shopee Live, Instagram Live, dan Instagram Feeds sedangkan penjualan offline-nya melalui
2 homestore. Barang yang dijual yaitu dibagi menjadi tiga kategori, Grade A, Grade B, dan Grade C.
Tabel I. 1 Karateristik Barang yang Dijual
No Karateristik
Grade A Grade B Grade C
1. Memiliki bahan
yang bagus Memiliki bahan yang bagus
Memiliki bahan yang bagus dan bisa saja kurang
bagus 2. Memiliki brand
tertentu
Memiliki brand tertentu atau
tidak ada brand Tidak ada brand
3. Memiliki desain
yang bagus Memiliki desain yang bagus
Desain yang biasa saja atau kurang
bagus
4. Memiliki kondisi yang sangat baik
Memiliki kondisi yang sangat baik atau cukup baik
Memiliki kondisi yang sangat baik
dan bisa juga kurang baik Berikut jumlah data barang yang telah terjual dan stok barang pada tahun 2020 ini.
Tabel I. 2 Data Barang pada Tahun 2020
Jumlah Data Terjual Stok Barang Saat Ini
Grade A Grade B Grade C Grade A Grade B Grade C
300 650 1200 470 550 730
Penjualan melalui media online sangat efektif sehingga meningkatkan penjualan serta pendapatan Toko ini. Sementara proses yang ada pada Toko Kiss Secondbrand masih menggunakan cara yang sederhana dalam pengelolaan manajemen Tokonya sehingga pihak owner mengalami kesulitan dalam mengetahui penjualan barang apa yang sering dibeli oleh pelanggan serta kesulitan dalam mendapatkan informasi laporan pendapatan bulanan yang akurat. Melihat kebutuhan ini maka perlu
3 adanya sistem informasi untuk membantu pihak owner dalam mengetahui informasi penjualan sehingga dapat menganalisis barang yang terjual, serta memudahkan bagian pencatatan barang dalam bekerja sehingga dapat meminimalisasi kesalahan, kehilangan data, dan meningkatkan kecepatan kinerja serta meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
Tabel I. 3 Kondisi Aktivitas Penjualan Saat Ini pada Toko Kiss Secondbrand
No Pihak Masalah
1 Owner Sulit untuk mengetahui rekapan informasi data penjualan dikarenakan penyimpanan data hanya dibuku dan sulit juga untuk mengetahui berapa stok barang yang ada saat itu.
2 Bagian Pencatatan Barang Pencatatan barang masih manual sehingga menyebabkan potensi kesalahan dalam mencatat laporan penjualan per hari.
Berdasarkan permasalahan yang ditemukan setelah melakukan wawancara sesuai dengan Tabel I.3 kedua pihak yang terlibat seperti owner dan bagian pencatatan barang memiliki sebuah kebutuhan. Kebutuhan dari owner yaitu menginginkan sebuah informasi yang akurat dan cepat untuk mengetahui laporan penjualan dan stok barang.
Kemudian kebutuhan dari bagian pencatatan barang yaitu menginginkan aktivitas pencatatan barang dengan akurat dan cepat. Maka dari itu sesuai dengan permasalahan tersebut diperlukan sebuah sistem informasi yang mudah digunakan, cepat dan dapat menyimpan serta menampilkan data dalam kapasitas yang besar. Kemudian untuk dapat menyelesaikan atau memperbaiki permasalahan tersebut dapat dengan merancang sebuah sistem informasi aktivitas penjualan dan monitoring persediaan barang pada Toko Kiss Secondbrand dengan menggunakan metode model Rapid Application Development di dalam pengembangannya.
4 Sistem informasi adalah suatu sistem formal tentang pelaporan, penggolongan dan penyebaran informasi kepada orang-orang yang tepat dalam suatu organisasi.
Sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan, atau mendapatkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan, dan proses manajemen dalam suatu organisasi.
Serta membantu analisis permasalahan dan inovasi baru (Ahmad & Munawir, 2018).
Serta Rapid Application Development (RAD) atau pengembangan aplikasi cepat merupakan kumpulan strategi, metodologi, dan alat integrasi yang terdapat di dalam suatu kerangka kerja yang disebut rekayasa informasi (Raymond McLeod & Schell, 2008).
Dengan adanya sistem informasi yang dirancang diharapkan dapat membantu pihak owner untuk mengetahui informasi penjualan dengan akurat karena semua pencatatannya sudah tercatat dengan rapih beserta tanggalnya dan dapat di-printout sesuai waktu yang diinginkan dan owner dapat menganalisis penjualan. Selain itu, pihak-pihak yang bertugas sebagai pencatat keluar masuk barang juga dengan mudah untuk mencatat dan melaporkan, serta mengurangi kesalahan dalam pencatatan keluar masuk barang.
I.2 Identifikasi Masalah
Pengelolaan manajemen pada Toko Kiss Secondbrand masih menggunakan cara manual sehingga owner sulit mendapatkan laporan penjualan yang akurat dan membutuhkan waktu yang lama untuk pihak pencatat barang dalam mengelola data dan ada kemungkinan kesalahan dalam perhitungan atau kesalahan data barang.
I.3 Perumusan Masalah
Berikut ini merupakan rumusan masalah yang terdapat di dalam penelitian ini berdasarkan latar belakang, yaitu :
Bagaimanakah rancangan sistem informasi yang dibutuhkan oleh Toko Kiss Secondbrand yang dapat melakukan penyimpanan serta menampilkan informasi penjualan secara realtime?
5 I.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu :
Merancang sebuah aplikasi sistem informasi yang dapat mendukung serta membantu kinerja owner dan pegawai dalam melakukan aktivitas penjualan dalam Toko Kiss Secondbrand menggunakan metode Rapid Application Development
I.5 Batasan Penelitian
Batasan masalah pada penelitian tugas akhir ini adalah:
1. Pembuatan sistem informasi hanya meliputi penyimpanan data barang yang keluar dan masuk serta laporan penjualan pada Toko Kiss Secondbrand.
2. Penggunaan sistem informasi hanya dapat dilakukan oleh owner dan pegawai.
3. Sistem berupa aplikasi berbasis web yang diakses pengguna dengan web browser.
4. Fitur reporting pada sistem dibuat untuk memberikan report kepada owner.
I.6 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini yaitu adanya kemudahan dan kecepatan dalam mencatat dan mengakses informasi data penjualan barang.
I.7 Sistematika Penulisan
Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJUAN PUSTAKA
Pada bab ini dipaparkan kajian literatur yang dapat membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. Kajian literatur tersebut mengenai Thrifting dan Sistem
6 Informasi beserta metode pengembangannya. Kajian literatur tersebut didapatkan dari penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, baik berupa jurnal maupun buku.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini dibahas mengenai seluruh tahapan yang dilakukan untuk menyelesaikan penelitian ini berupa bentuk model konseptual dan sistematika penelitian.
BAB IV ANALISIS DAN SISTEM DESAIN
Pada bab ini dibahas mengenai uraian perancangan sistem untuk rancangan sistem informasi. Di dalam pengembangan rancangan sistem informasi ini dilakukan sesuai dengan metode siklus hidup pengembangan aplikasi, yaitu Rapid Application Development (RAD). Serta dilakukan pembuatan diagram terhadap pelaku yang terlibat maupun proses bisnis yang terdapat di dalam rancangan sistem informasi yang dibangun.
BAB V HASIL DAN PENGUJIAN
Pada bab ini membahas mengenai hasil dan pengujian tentang rancangan sistem informasi aktivitas penjualan dan monitoring persediaan barang mulai dari metode yang digunakan, analisis, masukan, uji rancangan sistem, dan kekuatan serta kekurangan sistem yang dirancang.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini menjelaskan kesimpulan dan saran. Bab ini adalah kesimpulan dari penelitian yang dilakukan beserta saran untuk peneliti selanjutnya.