• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Efektivitas Pemakaian Obat Kumur Chlorhexidine pada Perokok dan Bukan Perokok dalam Menurunkan Jumlah Koloni Bakteri Aerob.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Efektivitas Pemakaian Obat Kumur Chlorhexidine pada Perokok dan Bukan Perokok dalam Menurunkan Jumlah Koloni Bakteri Aerob."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMAKAIAN OBAT KUMUR CHLORHEXIDINE PADA PEROKOK DAN BUKAN

PEROKOK DALAM MENURUNKAN JUMLAH KOLONI BAKTERI AEROB

Carolina Regita Tandar,2014. Pembimbing I: Widura, dr., MS.

Pembimbing II: Winny Suwindere, drg., MS.

Latar Belakang Chlorhexidine adalah agen antimikroba spektrum luas dengan efek pada bakteri gram positif dan gram negatif serta pada jamur dan beberapa virus. Efek antimikroba dari chlorhexidine tergantung pada pH (tingkat keasaman), dimana chlorhexidine bekerja secara optimal pada pH (tingkat keasaman) antara 5.5-7. Di lain pihak, merokok diketahui dapat menurunkan tingkat pH (tingkat keasaman) saliva.

Tujuan Penelitian Untuk menghitung jumlah koloni bakteri dalam air hasil berkumur pada 16 mahasiswa fakultas kedokteran perokok dan 16 mahasiswa fakultas kedokteran bukan perokok sebelum dan setelah berkumur dengan chlorhexidine.

Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimental kuasi dengan pretest and postest controlled group. Analisis statistik hasil penelitian dilakukan menggunakan program komputer SPSS.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa rata- rata penurunan jumlah koloni bakteri pada individu bukan perokok sebesar 68.05% dan penurunan jumlah koloni bakteri pada individu perokok sebesar 50.61%, yang secara statistik tidak memenuhi p >0.05, artinya terdapat perbedaan penurunan jumlah koloni bakteri.

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan efektivitas penggunaan obat kumur chlorhexidine antara perokok dan bukan perokok dalam menurunkan jumlah koloni bakteri.

(2)

v ABSTRACT

COMPARISON OF CHLORHEXIDINE MOUTHWASH EFFECTIVITY ON SMOKER AND NON-SMOKER IN LOWERING

THE AEROB COLONY COUNT

Carolina Regita Tandar,2014. 1ST Tutor: Widura, dr., MS.

2nd Tutor: Winny Suwindere, drg., MS.

Background Chlorhexidine is a wide spectrum antimicrobial agent that give effect to gram positive and negative bacteria, and also to fungi and some virus. The antimicrobial effect of chlorhexidine is depend on pH, where chlorhexidine work optimally at pH 5.5-7. On the other hand, smoking can decrease pH of saliva.

Objective Purpose of this study is to compare the colony count in rinsing water of 16 smoker medical student and 16 non smoker medical student before and after rinsing with chlorhexidine.

Method The method used is quasi experimental with pretest and post-test controlled group design. The statistical analysis of the results used SPSS computer program.

Result The study showed that average reduction of colony count in non-smoker was 68.05% while in smoker was 50.61%, which statistically didn’t fulfill p>0.05, so there was a different effect in decreasing colony count.

Conclusion smoking habit can reduce the effectivity of chlorhexidine mouthwash in reducing aerobic colony count.

(3)

viii DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 2

1.3. Tujuan Penelitian ... 2

1.4. Manfaat Hasil Penelitian ... 2

1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 2

1.5.1. Kerangka Pemikiran ... 2

1.5.2. Hipotesis ... 4

1.6. Metode Penelitian ... 4

(4)

ix

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Obat Kumur Chlorhexidine ... 5

2.1.1. Metabolisme dan Toksisitas Chlorhexidine ... 6

2.1.2. Mekanisme Aksi Chlorhexidine ... 6

2.1.3. Indikasi Klinis dari Chlorhexidine ... 7

2.1.4. Efek Samping Chlorhexidine ... 10

2.2. Rokok ... 11

2.2.1. Kandungan dalam Rokok ... 11

2.2.1.1. Nikotin ... 12

2.2.1.2. Karbon monoksida (CO) ... 13

2.2.1.3. Tar ... 13

2.2.2. Perubahan dan Penyakit di Rongga Mulut Akibat Merokok ... 14

2.3. Lingkungan Rongga Mulut ... 15

2.3.1. Habitat Rongga Mulut... 16

2.3.2.Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mikroba ... 16

2.3.2.1. Faktor Anatomi ... 17

2.3.2.2. Saliva ... 17

2.3.2.3. Gingival Crevicular Fluid (GCF) ... 18

2.3.2.4. Faktor Mikroba ... 18

(5)

x

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian ... 21

3.2. Alat dan Bahan Penelitian ... 21

3.2.1. Alat Penelitian ... 21

3.2.2. Bahan Penelitian ... 23

3.3. Subjek Penelitian... 23

3.3.1. Populasi ... 23

3.3.2. Perhitungan Besar Sample ... 23

3.3.3. Teknik Sampling ... 24

3.4. Variabel Penelitian ... 25

3.4.1. Variabel Bebas ... 25

3.4.2. Variabel Terikat ... 25

3.4.3. Variabel Pengganggu ... 25

3.5. Metode analisis ... 25

3.5.1. Hipotesis Statistik……. ... 25

3.5.1. 1.Hipotesis Statistik Uji-t Berpasangan ... 26

3.5.1.2. Hipotesis Statistik Uji-t Tidak Berpasangan ... 26

3.5.2. Kriteria Uji ... 26

3.5.3. Penghitungan Jumlah Koloni ... 27

3.5.4. Penghitungan Persentase Penurunan Jumlah Koloni Bakteri .. 27

3.6. Definisi Operasional ... 28

3.7. Prosedur Penelitian ... 28

(6)

xi

3.7.2. Cara Pembuatan Medium Nutrient Agar Pourplate... 30

3.7.3. Jalannya Penelitian... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 33

4.2. Hasil Uji Statistik ... 35

4.3. Pembahasan………. 38

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 39

5.2. Saran... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 40

LAMPIRAN ... 43

RIWAYAT HIDUP ... 48

(7)

xii

DAFTAR TABEL

No Teks Halaman Tabel 4.1.1. Jumlah Koloni Bakteri Sebelum dan Setelah Berkumur

Dengan Chlorhexidine pada Individu Bukan Perokok ... 33

Tabel 4.1.2. Jumlah Koloni Bakteri Sebelum dan Setelah Berkumur Dengan Chlorhexidine pada Individu Perokok ... 34

Tabel 4.2. 1.1. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 35

Tabel 4.2.2.1. HasilUji-T Berpasangan ... 36

(8)

xiii

DAFTAR GAMBAR

No Teks Halaman

(9)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

No Teks Halaman

Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 43

Lampiran 2 Lembar Persetujuan ... 44

Lampiran 3 Koloni Bakteri pada Individu Bukan Perokok ... 46

Lampiran 4 Koloni Bakteri pada Individu Perokok ... 47

(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rongga mulut dilapisi oleh sejumlah bakteri yang membentuk biofilm. Beberapa bakteri tersebut dapat menyebabkan karies dan periodontitis, yang biasanya berhubungan dengan plak gigi. Mengurangi jumlah bakteri yang membentuk biofilm ini dengan cara mekanis maupun kimia dapat dilakukan untuk mencegah pembentukan plak. Salah satu cara yaitu dengan berkumur obat kumur, dimana formula berbasis chlorhexidine merupakan standar emas.1,2

Chlorhexidine adalah agen antimikroba spektrum luas dengan efek terhadap

bakteri gram positif dan gram negatif serta pada jamur dan beberapa virus. Efek antimikroba dari chlorhexidine tergantung pada pH (tingkat keasaman), dimana chlorhexidine bekerja secara optimal pada pH antara 5.5-7.3,4

Kebiasaan merokok merupakan kebiasaan buruk yang banyak mempengaruhi anak dan remaja di Indonesia. Menurut data hasil survei Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2011, persentase perokok aktif di Indonesia mencapai 67%

(laki-laki ) dan 2.7% (perempuan) dari jumlah penduduk.5

(11)

2

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Perbandingan Efektifitas Pemakaian Obat Kumur Chlorhexidine pada Perokok dan Bukan Perokok dalam Menurunkan Jumlah Koloni Bakteri Aerob.

1.2. Identifikasi Masalah

Apakah terdapat perbedaan efektifitas pemakaian obat kumur chlorhexidine pada individu perokok dan bukan perokok dalam menurunkan jumlah koloni bakteri aerob di rongga mulut?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas obat kumur chlorhexidine pada individu perokok dan bukan perokok dengan cara menghitung jumlah koloni bakteri dalam saliva pada individu perokok dan bukan perokok sebelum dan setelah berkumur dengan chlorhexidine.

1.4. Manfaat Penelitian

Mengetahui perbedaan efektifitas pemakaian obat kumur chlorhexidine pada perokok dan bukan perokok dalam menurunkan jumlah koloni bakteri aerob.

1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1. Kerangka Pemikiran

(12)

3

Dokter gigi telah menggunakan chlorhexidine dalam praktik selama lebih dari dua dekade, dimana chlorhexidine merupakan agen primer untuk kontrol plak secara kimia yang efektivitas dan efek sampingnya telah diketahui dengan baik. Chlorhexidine digunakan sebagai kontrol positif untuk mengukur efektivitas agen

antiplak lainnya oleh industri farmasi.8

Efek dari chlorhexidine dipengaruhi berbagai faktor seperti konsentrasi, pH, temperatur, dan waktu kontaknya dengan berbagai struktur di rongga mulut. Chlorhexidine bekerja optimal pada pH 5.5-7, namun pada pH 5-8 aktivitas

antibakterinya dapat sedikit bervariasi, misalnya aktivitas terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli akan meningkat seiring

meningkatnya pH.4,9

Efek kerja dari chlorhexidine juga dipengaruhi oleh konsentrasi dan dosis. Chlorhexidine yang umum digunakan sebagai obat kumur yaitu chlorhexidine

pada konsentrasi 0.12% dan 0.2%. Berdasarkan hasil penelitian keduanya tidak menunjukkan perbedaan hasil yang signifikan dalam menurunkan jumlah bakteri, namun semakin tinggi konsentrasinya, chlorhexidine cenderung menyebabkan lebih banyak staining.3

(13)

4

Saliva sangat penting untuk kesehatan rongga mulut. Saliva dibutuhkan untuk melindungi mukosa mulut, remineralisasi gigi, pencernaan, sensasi rasa, menjaga keseimbangan pH dan fonasi. Saliva adalah cairan biologis pertama yang terpapar asap rokok yang berisi sejumlah zat beracun yang dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saliva. Merokok dapat menurunkan aliran dan pH saliva. Oleh karena itu diduga terdapat perbedaan efektifitas pemakaian obat kumur chlorhexidine antara perokok dan bukan perokok.6,10

1.5.2. Hipotesis Penelitian

Dari uraian di atas, maka dapat ditarik hipotesis terdapat perbedaan efektifitas chlorhexidine dalam menurunkan jumlah koloni bakteri aerob di rongga mulut

antara perokok dan bukan perokok.

1.6. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimental kuasi dengan pretest and postest controlled group design untuk membandingkan jumlah koloni bakteri

antara individu perokok dan bukan perokok setelah penggunaan obat kumur chlorhexidine.

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

(14)

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan efektivitas penggunaan obat kumur chlorhexidine antara perokok dan bukan perokok dalam menurunkan jumlah koloni bakteri aerob, dimana pada individu perokok rata- rata penurunan jumlah koloni bakteri aerob 17,4% lebih rendah dibandingkan pada individu bukan perokok.

5.2. Saran

Bagi individu perokok yang akan menggunakan obat kumur chlorhexidine

sebaiknya tidak merokok sebelum penggunaan obat kumur chlorhexidine karena akan mempengaruhi efektifitas chlorhexidine.

 Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut apakah kebiasaan merokok

juga mempengaruhi efektivitas obat kumur jenis lain.

 Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perbedaan jumlah

koloni bakteri di rongga mulut antara individu yang merokok menggunakan rokok filter dan non- filter.

 Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perbedaan

(15)

40

DAFTAR PUSTAKA

1. Jorn A.Aas, Bruce J. Paster, Lauren N.Stokes, Ingar Olsen, Floyd E.Dewhirst. Defining the Normal Bacterial Flora of the Oral Cavity. Microbiol [serial online] 2005 November [cited 2014 Mar 31]; 43

(11):5721-32. Available from: URL:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1287824/

2. Vilasan Arcgana, Munivenkatappa V.L. Prabhuji, Banglore V. Karthikeyan, K. Selvan Arul. Control of Streptococcus sanguinis Oral Biofilm by Novel Chlorhexidine-Chitosan Mouthwash: an in Vitro Study. J Exp Integr Med [serial online] 2013 [cited 2014 Mar 13]; 3(2):165-169.

Available from: URL:

http://www.scopemed.org/fulltextpdf.php?mno=30321

3. S,K. Rath, Munishwar Singh. Comparative Clinical and Microbiological Efficacy of Mouthwashes Containing 0.2% and 0.12% Chlorhexidine. Dent Res J [serial online] 2013 [cited 2014 Mar 13]; 10(3):364-369.

Available from: URL:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3760361/

4. Seymour S. Block. Disinfection, Sterilization, and Preservation. Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins; 2001: 321-324.

5. Departemen Kesehatan. Anak dan Remaja Rentan Menjadi Perokok Pemula. [serial online] 2012 [cited 2014 Mar 31]; Available from URL: http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=2050

6. Ana Pejčić, Radmila Obradović, Ljiljana Kesić, Draginja Kojović.

Smoking and Periodontal Disease. Medicine and Biology [serial online] 2007 [cited 2014 Mar 31]; 14(2):53-59. Available from: URL: http://facta.junis.ni.ac.rs/mab/mab200702/mab200702-02.pdf

7. Tumilisar,Debora L. Tembakau dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan Mulut. Kedokteran Meditek [serial online] 2011 [cited 2014 Mar 31]

;17:19-23. Available from: URL:

http://library.unej.ac.id/client/en_US/default/search/results?qu=KEDOKT ERAN+--+JURNAL&ic=true&ps=300

(16)

41

9. Shruti Balgopal, Radhika Arjunkumar. Chlorhexidine: The Gold Standard Antiplaque Agent. Pharm, Sci and Res [serial online] 2013 [cited 2014 Mar 31]; 5(12); 270-274. Available from: URL: http://www.jpsr.pharmainfo.in/Documents/Volumes/vol5issue12/jpsr0512 1306.pdf

10.Maryam Rad, Shahla Kakoie, Fateme Niliye Brojeni, Nasim Pourdamghan. Effect of Long-term Smoking on Whole-mouth Salivary Flow Rate and Oral Helath. J Dent Res Dent Clin Dent Prospects [serial online] 2010 [cited 2014 Mar 31]; 4(4): 110-114. Available from: URL: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3429961/

11.Setu mathur, Tanu mathur,Rahul shrivastava, Rohit khatri. Chlorhexidine: The Gold Standard in Chemical Plaque Control. Physiol Pharmacol [serial online] 2011 [cited 2014 Mar 31]; 1(2): 45-50. Available from: URL: http://www.scopemed.org/?jft=28&ft=28-1306767393

12.Martin S. Greenberg, Michael Glick. Burket’s Oral Medicine. 10th ed. United State: BC Decker Inc; 2003: 223,440.

13.Samsuri Tirtosastro, A.S. Murdiyati. Kandungan Kimia Tembakau dan Rokok. Tanaman Tembakau, Serat dan Minyak Industri [serial online] 2010 [cited 2014 Mar 31]; 2(1):33-43. Available from: URL: http://balittas.litbang.deptan.go.id/ind/images/pdf/vol2133.pdf

14.Herawati dan Jenny Sunariani. The Effects of Nicotine On Periodontal Tissue. Indonesian Journal of Tropical and Infectious Disease [serial online] 2010 [cited 2014 Mar 31]; 1(3):151-4. Available from: URL: http://journal.itd.unair.ac.id/index.php/IJTID/article/view/48/34

15.Kent R. Olson. Poisioning and Drug Overdose. 4th ed. United States: McGraw-Hill Companies; 2004: 151-152.

16.Dani Ali Kusuma, Sudarminto S. Yuwono, Siti Narsito Wulan. Studi Kadar Nikotin dan Tar Sembilan Merk Rokok Kretek Filter yang Beredar di Wilayah Kabupaten Nganjuk. J.tek. Pert [serial online] [cited 2014 Mar

31]; 5(3): 151-155. Available from: URL:

http://jtp.ub.ac.id/index.php/jtp/article/viewFile/178/554

17.Vandana K. Laxman, Sridhar Annaji. Tobacco Use and Its Effects on the Periodontium and Periodontal Therapy. The Journal of Contemporary Dental Practice [serial online] 2008 [cited 2014 Mar 31]; 9(7): 1-11.

Available from: URL:

(17)

42

18.Poul Erik Petersen. Tobacco and Oral Health –The Role of the World Health Organization. Oral Health Prev Dent [serial online] 2003 Sept [cited 2014 Mar 31]; 1: 309–315. Available from: URL: www.who.int/oral_health/media/en/orh_tobacco_whorole.pdf

19.D.K. Gautam, Vikas Jindal, S.C. Gupta, Amrinder Tuli, Bhanu Kotwal, Rambhika Takhur. Effect of Cigarette Smoking on Periodontal Health Status: A comparative, Cross Sectional Study. Soc Periodontol [serial online] 2011 Oct [cited 2014 Mar 31]; 15(4): 383-7. Available from: URL: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3283937/

20.Michael G. Newman, Henry Takei, Perry R.K. Fermin A. Carranza.

Carranza’s Clinical Periodontology. 10th ed. Saunders: Elseiver; 2006: 87.

21.Brian H. Mullally. The iInfluence of Tobacco Smoking on the Onset of Periodontitis in Young Persons. Tob Induc Dis [serial online] 2004 [cited 2014 Mar 31]; 2(1): 53-65. Available from: URL: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2669465/

22.Lakshman Samaranayake. Essential Microbiology for Dentistry. 2002. 3rd ed. Churchill Livingstone: Elseiver.

23.Radhika Gupta, Vidya Chandavarkar, Sushama R. Galgali,Mithilesh Mishra. Chlorhexidine, A Medicine for All the Oral Diseases. Global Journal of Medicine and Public Health [serial online] 2012 [cited 2014

Mar 31]; 1(2): 43-48. Available from: URL:

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perubahan warna resin komposit akibat perendaman obat kumur chlorhexidine gluconate 0,2%. Subjek penelitian berupa

Saya akan melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Jumlah Koloni Bakteri Pada Pasien Gingivitis Yang Merokok dan Bukan Perokok Di Instalasi Periodonsia RSGM FKG USU”..

Perbedaan Jumlah Koloni Bakteri Pada Pasien Gingivitis Perokok dan Bukan.. Perokok di Instalasi Periodonsia RSGM

Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya perbedaan jumlah koloni bakteri pada pasien gingivitis perokok dan bukan perokok di Instalasi Periodonsia RSGM FKG USU.. Penelitian

Pada konsentrasi 1 μM dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai rata- rata agregasi trombosit antara perokok dan bukan perokok dengan menggunakan agonis ADP

Hasil penelitian berdasarkan uji independent T-test antara obat kumur beralkohol dan obat kumur non alkohol menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna indeks plak penggunaan

Dari hasil uji T berpasangan, maka didapatkan perbedaan yang signifikan (p<0.05) antara jumlah koloni bakteri rongga mulut setelah berkumur dengan aquadest

Pada penelitian ini ditemukan bahwa terdapat perbedaan rerata yang bermakna antara saturasi oksigen perokok dan bukan perokok di dataran tinggi, dimana saturasi