ABSTRACT
The purpose of this study is to determine the effect of environmental uncertainty and organizational culture on the relationship budgetary participation and managerial performance. In this regard, the study tried to identify whether there is any effect of environmental uncertainty and organizational culture on the relationship budgetary participation and managerial performance in a private university in the city of Bandung. The author uses research methods causality hypothesis, the method of testing the hypothesis that the relationship of one variable causes another variable. Samples were taken using a convenience sampling method with a total sample of 4 universities. Hypothesis testing is performed using simple regression and moderated regression analysis.
The results showed that there was a positive significant relationship between participation whice budget and managerial performance. Results from this study also show that environmental uncertainty is a variable that can strengthen the relationship between budgetary participation and managerial performance, whereas organizational culture is a variable that can weaken the relationship between budgetary participation and managerial performance.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketidakpastian lingkungan dan budaya organisasi terhadap hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial.. Berkenaan dengan hal tersebut, maka penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi apakah terdapat pengaruh ketidakpastian lingkungan dan budaya organisasi terhadap hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial dalam universitas swasta di Kota Bandung. Penulis menggunakan metode penelitian hipotesis kausalitas, yaitu metode pengujian hipotesis yang menyatakan hubungan satu variabel menyebabkan variabel lain. Sampel diambil dengan menggunakan metode convenience sampling dengan jumlah sampel sebanyak 4 universitas. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan simple regression dan moderated regression analysis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada suatu hubungan signifikan yamg positif antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa ketidakpastian lingkungan adalah variabel yang dapat memperkuat hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial, sebaliknya budaya organisasi adalah variabel yang dapat memperlemah hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... .i
HALAMAN PENGESAHAN ... .ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... .iii
KATA PENGANTAR ... .iv
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... ……7
2.1.1 Anggaran ... ……7
2.1.1.1 Pengertian Anggaran ... ……7
2.1.1.3 Tujuan Anggaran ... ……8
2.1.1.4 Manfaat Anggaran ... ……..9
2.1.2 Partisipasi Anggaran ... ……..10
2.1.2.1 DefinisiPartisipasi Anggaran ... ...10
2.1.2.2 Manfaat Partisipasi Anggaran ... ...10
2.1.2.3 Dimensi Partisipasi Anggaran ... ……11
2.1.3 Kinerja ... ………….11
2.1.3.1 DefinisiKinerja ... ...11
2.1.3.2 Manfaat Partisipasi Anggaran ... ...11
2.1.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... …….11
2.1.3.4 Dimensi Kinerja………...12
2.1.4 Partisipasi Anggaran ... ………14
2.1.4.1 Pengertian Budaya Organisasi ... ...14
2.1.4.2 Fungsi Budaya Organisasi ... ...14
2.1.4.3 Tahap-Tahap Sosialisasi Budaya Organisasi ... ……..15
2.1.4.3 Karakteristik Budaya Organisasi ... …….15
2.1.4.3 Dimensi Budaya Organisasi ... ……..15
2.1.5 Ketidakpastian Lingkungan ... ……….17
2.1.5.1 Definisi Ketidakpastian Lingkungan ... ...17
2.2 Penelitian Terdahulu... ... ……...17
2.3 Kerangka Pemikiran ... ……….19
Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial ... ……….24
2.3.3 Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Hubungan Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial ……… ... ……25
2.4 Hipotesis Penelitian………… ... ……..26
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... ……….28
3.6 Definisi Operasionalisasi Variabel... …….31
3.7 Metode Analisis Data ... ………36
3.7.1 Pengujian Kualiatas Data………..…....36
3.7.3.1 Simple Regression……….………...40
3.7.3.2 Moderated Regression Analysis………...40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data .. ……….41
4.1.1 Deskripsi Responden………41
4.1.2 Hasil Analisis Data………...43
4.1.2.1 Hasil Analisis Data Variabel X………...43
4.1.2.2 Hasil Analisis Data Variabel Y………...47
4.1.2.3 Hasil Analisis Data Variabel Z……….………...53
4.1.2.3 Ketidakpastian Lingkungan……….53
3.7.2.1 Budaya Organisasi………...56
4.1.3 Hasil Uji Validitas………61
4.1.4 Hasil Uji Reliabilitas..………..62
4.1.5 Hasil Uji Asumsi Klasik………...63
4.1.5.1 Hasil Uji Normalitas………...63
4.1.5.2 Hasil Uji Heterokedastisitas……….65
4.1.5.3 Hasil Uji Multikolonieritas………...66
4.1.6 Pengujian Hipotesis………..68
4.1.6.1 Pengujian Hipotesis 1………...68
4.1.6.2 Pengujian Hipotesis 2………...71
4.1.6.3 Pengujian Hipotesis 3………...74
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ... ….78 5.2 Saran ... ….79 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran...22 Gambar 2.2 Hubungan Partisipasi Anggaran
dengan Kinerja Manajerial...23 Gambar 2.3 Hubungan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Hubungan
Partisipasi Anggaran dengan Kinerja Manajerial...24 Gambar 2.4 Hubungan Budaya Organisasi terhadap Hubungan
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Daftar Sampel Penelitian……… ...30
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ………..34
Tabel 4.1 Universitas Swasta di Kota Bandung ……….……...41
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ……….42
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ………42
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir………… 43
Tabel 4.5 Jawaban Respoden Mengenai Keikutsertaan Responden dalam penyusunan anggaran ……….44
Tabel 4.6 Jawaban Responden Mengenai Kepuasan Dalam Penyusunan Anggaran ………...44
Tabel 4.7 Jawaban Responden Mengenai Kebutuhan Memberikan Pendapat ….45 Tabel 4.8 Jawaban Responden Mengenai Kerelaan Memberikan Pendapat …….45
Tabel 4.9 Jawaban Responden Mengenai Besarnya Pengaruh Terhadap Penetapan Anggaran Akhir……...………..46
Tabel 4.10 Jawaban Responden Mengenai Seringnya Atasan Meminta Pendapat………... 46
Tabel 4.11 Jawaban Responden Mengenai Perencanaan Dalam Pemilihan Strategi………... 47
Hasil Kerja ………48 Tabel 4.14 Jawaban Responden Mengenai Pengaturan Karyawan Perusahaan …..49 Tabel 4.15 Jawaban Responden Mengenai Tawar Menawar dengan Pihak Lain …50 Tabel 4.16 Jawaban Responden Mengenai Analisa Didalam Pekerjaan ………….50 Tabel 4.17 Jawaban Responden Mengenai Promosi Untuk Tujuan Perusahaan ….51 Tabel 4.18 Jawaban Responden Mengenai Melatih Karyawan ……….52 Tabel 4.19 Jawaban Responden Mengenai Pengukuran Atas Kinerja …………...52 Tabel 4.20 Jawaban Responden Mengenai Pemilihan Metode
Dalam Pengambilan Tindakan ………...53 Tabel 4.21 Jawaban Responden Mengenai Pengumpulan Informasi ……….54 Tabel 4.22 Jawaban Responden Mengenai Peengambilan Keputusan …………...55 Tabel 4.23 Jawaban Responden Mengenai penyesuaian Dengan Perubahan …….55 Tabel 4.24 Jawaban Responden Mengenai Karyawan Dalam Mencurahkan
Kemampuannya……….56
Tabel 4.25 Jawaban Responden Mengenai Rasa Aman Dengan Pekerjaan……….57 Tabel 4.26 Jawaban Responden Mengenai inisiatif Karyawan
Dalam Perusahaan………... 57
Tabel 4.27 Jawaban Responden Mengenai Perasaan Bangga dan Dihargai ...58 Tabel 4.28 Jawaban Responden Mengenai Rapat Yang Selalu Tepat Waktu…….59 Tabel 4.29 Jawaban Responden Mengenai Pengorganisasian
Pekerjaan Sendiri………...59 Tabel 4.30 Jawaban Responden Mengenai Keramahan
Perhatian Karyawan Terhadap Biaya ………...60
Tabel 4.32 Hasil Uji Validitas ………...61
Tabel 4.33 Hasil Uji Reliabilitas ………...63
Tabel 4.34 Hasil Uji Multikolonieritas ………..66
Tabel 4.35 Hasil Uji Multikolonieritas ………..67
Tabel 4.36 Variabel Entered/ Removed ……….68
Tabel 4.37 Model Summary ………..68
Tabel 4.38 Anova ………...69
Tabel 4.39 Coefficients ………...70
Tabel 4.40 Variabel Entered/ Removed ……….71
Tabel 4.41 Model Summary ………..71
Tabel 4.42 Anova ………...72
Tabel 4.43 Coefficients ………...73
Tabel 4.44 Variabel Entered/ Removed ………...74
Tabel 4.45 Model Summary ………..74
Tabel 4.46 Anova ………...75
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi dan implikasi globalisasi membuat semua jenis
bidang usaha bersaing dengan ketat. Bagi perusahaan, hal itu merupakan suatu
tantangan agar dapat bertahan dan berkembang dalam lingkungan bisnis yang
memiliki ketidakpastian yang tinggi. Lingkungan yang memiliki ketidakpastian yang
tinggi akan mempersulit perusahaan untuk menentukan seberapa besar keputusan
yang dibuat akan berhasil atau gagal. Dalam ketidakpastian lingkungan yang tinggi
manajemen harus memiliki alat untuk membantu mereka dalam merencanakan dan
mengendalikan dalam pengalokasian sumber daya yang terbatas. Perencanaan dan
pengendalian mempunyai hubungan yang sangat erat. Perencanaan adalah formula
terinci dari kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu. Pengendalian adalah
aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan
korektif sesuai kebutuhan (Hansen & Mowen, 2006: 7). Dari teori di atas maka dapat
disimpulkan bahwa perencanaan adalah melihat ke depan dan pengendalian melihat
ke belakang, sehingga dengan adanya perencanaan dan pengendalian dapat
menjamin keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak tidak menyimpang dari
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh manajer.
Anggaran merupakan bagian yang penting untuk perencanaan efektif jangka
Bab I Pendahuluan 2
Berdasarkan pemahaman anggaran seperti di atas maka anggaran menjadi sangat
penting dalam pengendalian, pengendalian dapat dilakukan dengan membandingkan
antara hasil aktual dengan yang dianggarkan secara periodik. Perbedaan antara hasil
aktual dengan yang dianggarkan dapat menjadi umpan balik yang mampu
menyingkapkan bahwa sistem perusahaan tidak berjalan dengan baik. Pentingnya
fungsi anggaran sebagai perencana dan pengendali perusahaan menjadikan
penganggaran sebagai masalah penting bagi keberhasilan suatu organisasi/
perusahaan. Anggaran memiliki dampak langsung terhadap perilaku manusia.
Orang-orang merasakan tekanan dari anggaran yang ketat dan kegelisahan atas laporan
kinerja yang buruk, dan kegembiraan atau rasa lega karena “ memenuhi” anggaran
(Arfan & Ishak, 2005: 159), sehingga anggaran sering kali dipandang sebagai
penghalang kemajuan karier mereka.
Dalam sistem penganggaran top-down, dimana rencana dan jumlah
anggaran telah ditetapkan oleh atasan/pemegang kuasa anggaran sehingga
bawahan/pelaksana anggaran hanya melakukan apa yang telah ditetapkan oleh
anggaran tersebut. Penerapan sistem ini mengakibatkan kinerja bawahan/pelaksana
anggaran menjadi tidak efektif karena target yang diberikan terlalu menuntut namun
sumber daya yang diberikan tidak mencukupi (overloaded). Atasan/pemegang kuasa
anggaran kurang mengetahui potensi dan hambatan yang dimiliki oleh
bawahan/pelaksana anggaran, kesulitan ini yang membuat pemegang kuasa
anggaran/atasan memberikan target yang sangat menuntut dibandingkan dengan
kemampuan bawahan/pelaksana anggaran. Berdasarkan permasalahan diatas, maka
Bab I Pendahuluan 3
anggaran (participative budgeting) diklaim oleh sebagian besar orang sebagai obat
mujarab untuk memenuhi kebutuhan akan harga diri dan aktualisasi diri dari para
anggota organisasi. Partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama
oleh dua bagian atau lebih pihak dimana keputusan tersebut akan memiliki dampak
masa depan terhadap mereka yang membuatnya (Arfan & Ishak, 2005: 173). Dengan
demikian partisipasi anggaran merupakan proses penyusunan anggaran yang
dilakukan oleh manajer tingkat atas dan manajer tingkat bawah dengan tujuan agar
terciptanya anggaran yang sesuai dengan produktivitas anggota perusahaan/
organisasi dalam pencapaiannya terhadap tujuan organisasi.
Tercapainya tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh sejauh mana
organisasi dapat mengimplementasikan anggaran yang telah disusun. Implementasi
anggaran yang berhasil membutuhkan kerja sama dari orang-orang dengan beraneka
ragam keterampilan dan bakat (Arfan & Ishak, 2005: 179-180). Keanekaragaman
tersebut dapat menjadi permasalahan tersendiri bagi perusahaan apabila tidak adanya
pengontrolan dari manajer, sehingga kinerja manajemen yang buruk dapat membuat
tidak tercapainya tujuan organisasi. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya (Anwar, 2004: 67). Berdasarkan
teori di atas maka kinerja manajemen merupakan hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang manajer dalam melaksanakan fungsi dan
tanggungjawab manajer untuk mencapai tujuan organisasi. Hasil kerja yang menjadi
dasar pengevaluasian kinerja sebaiknya disusun dan didistribusikan paling tidak
Bab I Pendahuluan 4
ditunjukkan dalam studi-studi empiris. Penerbitan laporan kinerja yang tepat waktu
memiliki dampak mendorong pada moral karayawan (Arfan & Ishak, 2005: 181).
Moral karyawan sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dimana
karyawan itu bekerja, karena sesuai kodratnya manusia adalah makhluk sosial
sehingga manusia akan berfikir sesuai dengan pemikiran manusia di lingkungan
tempat dia bekerja atau organisasi karyawan itu sendiri. Setiap organisasi memiliki
budaya yang disepakati oleh setiap anggota organisasi. Budaya organisasi adalah
suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan
organisasi itu dari organisasi lain (Robbins, 2006: 721). Organisasi yang bergerak di
bidang pendidikan juga memiliki budaya organisasi, apabila budaya organisasi yang
terbentuk di dalam organisasi ini buruk maka hal tersebut akan merusak citra
organisasi tersebut di mata masyarakat.
Organisasi yang bergerak di bidang pendidikan yang diambil oleh peneliti
menjadi objek penelitian adalah universitas swasta yang ada di Bandung. Peneliti
memilih universitas swasta sebagai objek penelitian, karena universitas swasta
memerlukan anggaran yang baik sebagai perencanaan dan pengendalian ativitas
organisasi dalam persaingannya dengan universitas negeri. Hal ini dapat disimpulkan
oleh peneliti, karena di dunia usaha khususnya dalam bidang pendidikan, masyarakat
lebih cenderung memilih universitas negeri yang dipandang lebih berkualitas
dibandingkan universitas swasta. Kualitas dalam suatu universitas dapat ditingkatkan
dari kinerja para manajerial suatu organisasi/universitas, para manajerial tersebut
akan membentuk suatu keputusan yang akan mempengaruhi jalannya organisasi itu
Bab I Pendahuluan 5
manajerial mengambil keputusan, sehingga ketidakpastian lingkungan dan budaya
organisasi dapat mempersulit para manajerial dalam pengambilan keputusan.
Dari uraian di atas,maka penulis ingin meneliti :
“Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Dan Budaya Organisasi Terhadap
Hubungan Partisipasi Anggaran Dengan Kinerja Manajerial (Survei pada
Universitas Swasta Bandung )”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis dapat
mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Apakah partisipasi yang tinggi dalam penyusunan anggaran akan
meningkatkan kinerja manajerial ?
2. Apakah ketidakpastian lingkungan dapat memperkuat atau memperlemah
hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial?
3. Apakah budaya organisasi dapat memperkuat atau memperlemah hubungan
antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan pengidentifikasian masalah di atas maka maksud dan tujuan
penelitian adalah :
1. Mengungkapkan bukti secara empiris apakah partisipasi yang tinggi dalam
Bab I Pendahuluan 6
2. Untuk menganalisis apakah ketidakpastian lingkungan dapat memperkuat atau
memperlemah hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial.
3. Untuk menganalisis apakah budaya organisasi dapat memperkuat atau
memperlemah hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk :
a. Organisasi yang diteliti
Untuk memberikan masukan bagi organisasi atau universitas dalam
meningkatkan efektivitas anggaran organisasi terutama dalam aktivitas
perencanaan maupun pengendalian.
b. Pihak Lain
- Diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna mengenai
hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial dan variabel
lain yang mempengaruhi hubungan tersebut.
- Memperkaya kepustakaan dan referensi bagi penulis lain yang ingin
melakukan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang.
c. Penulis sendiri
- Menambah pengetahuan penulis mengenai hubungan partisipasi
anggaran dengan kinerja manajerial dan variabel lain yang dapat
memperkuat atau memperlemah hubungan tersebut di dalam suatu
organisasi.
- Sebagai syarat wajib dalam menempuh ujian akhir sarjana strata satu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Penelitian ini menguji pengaruh ketidakpastian lingkungan dan budaya
organisasi terhadap hubungan partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial.
Simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Partisipasi anggaran berpengaruh langsung terhadap kinerja manajerial.
Penelitian ini menemukan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh positif
terhadap kinerja manajerial. Semakin tinggi partisipasi manajer dalam
proses penyusunan anggaran maka semakin baik kinerjanya.
2. Ketidakpastian lingkungan adalah variabel yang memperkuat hubungan
partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial. Penelitian ini menunjukkan
bahwa adanya interaksi yang positif antara hubungan partisipasi anggaran
dengan ketidakpastian lingkungan sebesar 0,205.
3. Budaya organisasi adalah variabel yang memperlemah hubungan
partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial. Penelitian ini menunjukkan
bahwa adanya interaksi yang negatif antara hubungan partisipasi anggaran
Bab V Simpulan dan Saran 79
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mencoba memberikan saran-saran
yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan dan penelitian
selanjutnya.
Adapun saran yang diberikan penulis bagi perusahaan/ instansi dalam
penelitian ini adalah :
1. Perusahaan/ instansi sebaiknya meningkatkan evaluasi kinerja para
karyawan agar dapat menunjang fungsi-fungsi manajerial yang lain. Hal
ini dapat membantu perusahaan/ instansi berkembang semakin baik dan
mencapai standar untuk World Class University.
2. Perusahaan/ instansi sebaiknya memperhatikan perubahan program yang
selalu baru didalam dunia pendidikan. Hal ini sangat mempengaruhi
instansi untuk pengambilan keputusan di dalam perencanaan strategi
instansi tersebut.
Sedangkan saran bagi peneliti selanjutnya adalah :
1. Memperhatikan periode waktu pengumpulan kuesioner dari responden
yang ada.
2. Memperdalam pengetahuan mengenai konsep dasar dari masing-masing
variabel baik dari dimensi variabel maupun indikator masing-masing
DAFTAR PUSTAKA
Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri. (2003). Anggaran Persahaan. Edisi
2003/2004, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.
Ahmad,Kamarudin. (2007). Akuntansi Manajemen: Dasar-dasar Konsep Biaya dan Pengambilan Keputusan.Edisi revisi, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Albach, Philip. (2005). World Costs and Benefits of World Class Universities.
Brownell, P. (1982a). “Participation in The Budgeting Process, When it Works and
When it Doesn’t”. Journal of Accounting Literatur, Vol 1, hal 124-153.
Christina,Ellen., M.Fuad., Edy Sukarno. (2002). Anggaran Perusahaan : Suatu Pendekatan Praktis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Duncan, R. B. (1972). Characteristic of Organization Environment and Perceived Environment Uncertainty. Administration Science Quartely 17: 313 – 327 dalam Gregson, Tery et al. 1994. Role Ambiguity, Role Conflict, and Perceived Environment Uncertainty: Are the Scales Measuring Separate Construct for Accountans?. Behavioral Research in Accounting 6: 145 – 159.
Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. BP Undip, Semarang.
Hansen,Don R, Maryanne M. Mowen. (2006). Akuntansi Manajemen . Edisi tujuh, Salemba Empat, Jakarta.
Ika, Ardiani., Dian Triyani., Anik Puji. (2010). Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Ketidakpastian Lingkungan, Komitmen Organisasi Dan Pelimpahan wewenang Sebagai Variabel Moderating (Studi kasus pada Polikteknik Ilmu Pelayanan Semarang). Fakultas Ekonomi, Universitas Semarang, Semarang.
Ikhsan,Arfan dan Muhammad Ishak. (2005). Akuntansi Keperilakuan. Salemba
Empat, Jakarta.
Jogiyanto.(2010). Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-
Pengalaman. BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.
81
Mangkunegara,Anwar Prabu. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Marani, Yohanes. (2002). Motivasi dan Pelimpahan Wewenang Sebagai Variabel Moderating Dalam Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran Dengan Kinerja Manajerial. Program PascaSarjana Universitas Diponegoro, Semarang.
Milani. (1975). The Relationship of Participation in Budget Setting to Industrial Supervisor Performance and Attitudes : A Field Study. Accounting Review, April, Page 274-284.
Nafarin,M. (2004). Penganggaran Perusahaan. Edisi revisi, Salemba Empat,
Jakarta.
Napitupulu, Ester Lince. (2012). PTN Indonesia Masuk Universitas Top Dunia. Kompas, 12 September 2012 diakses dari
http://edukasi.kompas.com/read/2012/09/12/1703257/PTN.Indonesia.Masuk.Univers itas.Top.Dunia pada tanggal 9 Desember 2012.
Poerwati, Tjahjaning. (2002). Pengaruh Partisipasi terhadap Kinerja Manajerial : Budaya Organisasi dan Motivasi sebagai Variabel Moderating. Simposium Nasional Akuntansi V Semarang, Semarang 5-6 September.
Prasetyaningsih, Heni. (2006). Pengaruh Penganggaran Partisipatif Terhadap Kinerja Manajerial dengan Struktur Organisasi, Kultur Organisasi, dan Motivasi Sebagai Variabel Moderating (Studi kasus pada perusahaan rokok yang berada di Malang). Tidak dipublikasikan
Rahmawati, Diana. (2007). Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Partisipasi Penganggaran dan Kinerja Managerial. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta. Tidak dipublikasikan
Rinarti, Deasy. (2007). Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Dan Budaya
Organisasi Terhadap Partisipasi Penganggaran dan Kinerja Manajerial. Program PascaSarjana Universitas Trisakti.
Robbins, Stephen P. (2006). Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh, PT. Indeks, Jakarta.
Subana, Sudrajat. (2001). Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Cv. Pustaka Setia, Bandung.
Sudarmadi. (2007).Analisis Pengaruh Budaya Organisasi dan Gaya Kepemimpinan
82
Sugiyono.(2004). Metode Penelitian Bisnis. CV. Alfabeta, Bandung.
Sulaksono, Tri. (2005). Budaya Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai
Variabel Moderating Dalam Hubungan Antara Gaya Evaluasi Atasan Terhadap Tekanan Kerja dan Kepuasan Kerja Bawahan. Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang.
Suliyanto. (2005). Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta.
Sinambela, Elizar. (2003). Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial ( Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi Swasta di Kota Medan). Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, Medan.