v Universitas Kristen Maranatha
ABTRACT
PT. Bandung Raya Motor is a company that offers Yamaha motor sales and services. Problems faced by company today is the differences number of service resulted by each mechanic. This is caused by the lack of standard time for the task.
This objectives of this study are to set the standard time for motor services and to discribe the role of the standard time in increasing productivity. The computation of standard time is performed by using stopwatch time study.
Based on the research, the standard times for motor services, of automatic motor, moped motor, and moped mx motor are 38,54 minutes, 45,28 minutes, 53,27 minutes. From the data, the average standard time for motor services is 45,70 minutes. The determination of standard time can be increase the productivity of motor services by 30%.
vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
PT. Bandung Raya Motor adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa penjualan motor dan servis motor merek Yamaha. Masalah yang dihadapi oleh perusahaan saat ini adalah terdapat perbedaan jumlah servis yang dihasilkan dari setiap mekanik, hal ini disebabkan oleh tidak adanya waktu standar dalam bekerja. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menetapkan waktu standar dan memberi gambaran tentang peranan waktu standar terhadap produktivitas. Perhitungan waktu standar dilakukan dengan menggunakan stopwatch time study. Dari hasil penelitian diperoleh hasil perhitungan waktu standar pada servis ringan yaitu, untuk motor automatic 38,54 menit, motor moped 45,28 menit, motor moped mx 53,27 menit. Dari data tersebut dapat diperoleh waktu standar rata-rata untuk pengerjaan ketiga motor tersebut sebesar 45,70 menit. Penetapan waktu standar tersebut dapat meningkatkan produktivitas pekerjaan servis motor di perusahaan sebesar 30%.
vii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... v
ABSTRAK ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Kegunaan Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Produksi (Operasi) dan Manajemen Operasi ... 7
2.2 Pengaturan Sistem Kerja dan Tata Cara Kerja ... 8
2.3 Pengukuran Kerja ... 10
2.3.1 Pengukuran Waktu Standar ... 11
2.3.2 Kegunaan Pengukuran Waktu Standar ... 11
viii Universitas Kristen Maranatha
2.3.4 Teknik Penentuan Waktu Standar ... 15
2.3.5 Pengukuran Kerja dengan Menggunakan Jam Henti (Stopwatch Time Study) ... 15
2.3.6 Faktor Penyesuaian dan Kelonggaran ... 16
2.3.7 Pengukuran Kerja dengan Work Sampling ... 26
2.4 Produktivitas ... 28
2.4.1 Pengertian Produktivitas ... 28
2.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas ... 29
2.4.3 Tujuan Perbaikan Produktivitas ... 30
2.5 Penelitian Terdahulu ... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan ... 43
4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 43
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 44
4.1.3 Proses Operasi Perusahaan (Bengkel) ... 46
4.2 Pembahasan ... 48
4.2.1 Perhitungan Waktu Standar ... 48
ix Universitas Kristen Maranatha
Meningkatkan Produktivitas ... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 61
5.2 Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... 63
LAMPIRAN ... 66
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka Pemikiran ... 37
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel I Jumlah servis Ringan Periode Juli 2010 ... 5
Tabel II Penyesuaian Wastinghouse ... 17
Tabel III Data Penelitian Waktu Servis Motor Automatic (dalam detik) ... 49
Tabel IV Data Penelitian Waktu Servis Motor Moped (dalam detik) ... 50
Tabel V Data Penelitian Waktu Servis Motor Moped MX (dalam detik) ... 50
Tabel VI Rekapitulasi Waktu Rata-rata Servis Motor ... 51
Tabel VII Rekapitulasi Perhitungan Keseragaman Data ... 53
Tabel VIII Rekapitulasi Perhitungan Kecukupan Data ... 54
Tabel IX Kelonggaran Pekerjaan Servis Ringan ... 57
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan operasi merupakan bagian dari kegiatan organisasi yang
melakukan transformasi masukan (input) menjadi keluaran (output) (Herawati, 2008)
Setiap perusahaan yang bergerak di bidang bisnis pasti melakukan kegiatan operasi
untuk menghasilkan barang dan jasa. Modal, bahan baku, tenaga kerja dan mesin
adalah faktor penting yang mempengaruhi kegiatan operasi perusahaan
(Herawati,2008). Dari keempat faktor produksi tersebut, pengelolaan tenaga kerja
adalah hal yang sangat penting dilakukan dalam operasi, karena tidak ada sesuatu
yang dapat diselesaikan tanpa manusia (tenaga kerja) yang mengerjakan produk atau
jasa (Herawati, 2008). Pengelolaan tenaga kerja secara produktif adalah kunci
keberhasilan dari bagian produksi (Schroeder, dalam Herawati, 2008)
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan tenaga kerja
adalah perancangan tata cara kerja operator. Hal ini penting karena jika tata cara
kerja operator tidak dirancang dengan baik, akan mengakibatkan kinerja operasi
menjadi tidak optimal, mempercepat kelelahan, menimbulkan banyak keluhan, dan
rasa sakit maupun cedera pada anggota tubuh operator pada jangka pendek maupun
panjang (Soebroto, et al,2006). Teknik tata cara kerja adalah suatu ilmu yang terdiri
dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan rancangan terbaik dari
sistem kerja (Wibowo, 2008). Sistem kerja merupakan suatu sistem yang mana
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BAB I PENDAHULUAN
2
Universitas Kristen Maranatha lainnya, material atau bahan serta lingkungan kerja fisik akan berintegrasi
(Sutalaksana, at.al, dalam Arisman (2007). Perusahaan yang mempunyai sistem kerja
yang baik dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitasnya (Arisman, 2007).
Faktor-faktor yang membentuk sistem kerja yaitu penelitian metode kerja, dan
penelitian pengukuran kerja (Sutalaksana, et.al, dalam Arisman (2007). Penelitian
metode kerja yaitu penelitian tentang prinsip-prinsip pengaturan
komponen-komponen sistem kerja untuk memperoleh beberapa alternatif sistem kerja yang baik,
sedangkan pengukuran kerja bertujuan untuk menganalisis ekonomi gerakan,
mengurangi waktu tidak efektif, serta menentukan waktu standar (Nurtcahyo &
Fatimah, 2006).
Dalam upaya mengurangi waktu kerja yang tidak efektif dan menentukan
waktu standar, maka dibutuhkan pengukuran waktu yaitu pekerjaan mengamati dan
mencatat waktu kerja yang diperlukan oleh pekerja dalam menyelesaikan satu siklus
pekerjaan (Wignjosoebroto, dalam Wibowo, 2008). Pengukuran waktu ditujukan
untuk mendapatkan waktu baku penyelesaian suatu pekerjaan, yaitu waktu yang
dibutuhkan secara wajar oleh seorang pekerja normal untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja yang baik (Arisman, 2007).
Pengukuran kerja biasanya digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat beban
kerja dari pekerja yang diukur. Berdasarkan data tersebut maka dapat ditetapkan
beban kerja apakah sudah cukup atau terlalu banyak atau masih dapat ditingkatkan.
Dengan demikian data hasil pengukuran kerja dapat digunakan untuk pengukuran
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BAB I PENDAHULUAN
3
Universitas Kristen Maranatha Produktivitas adalah perbandingan antara hasil kegiatan (output) dan
masukan (input), (Wibowo & Prasetya, 2004). Produktivitas kerja menunjukkan
perbandingan dari efektivitas keluaran (pencapaian unjuk kerja maksimal) dengan
efisiensi salah satu masukan (tenaga kerja) yang mencangkup kuantitas, kualitas
dalam waktu tertentu. Produktivitas kerja adalah suatu ukuran hasil kerja atau kinerja
seseorang dengan proses input sebagai masukan dan output sebagai keluarannya
yang merupakan indikator kinerja karyawan dalam menentukan bagaimana usaha
untuk mencapai produktivitas yang tinggi dalam suatu organisasi (Sedarmayanti,
dalam Almigo, 2004) .
Yamaha merupakan salah satu merek motor unggulan yang memiliki citra
yang sangat baik di mata para konsumen. Hal ini merupakan salah satu penyebab
semakin meningkatnya penjualan motor yamaha dari tahun ke tahun. PT. Bandung
Raya motor merupakan salah satu dealer yang melayani konsumen dalam melakukan
penjualan maupun servis motor yamaha. Fasilitas servis tersebut diberikan sebagai
salah salah satu perwujudan sikap peduli yamaha untuk memuaskan pelanggannya.
Banyaknya pelanggan yamaha membuat kebutuhan servis semakin tinggi pula.
Adapun jumlah mekanik yang menangani servis di PT. Bandung Raya Motor
terbatas. Saat ini, setiap mekanik cenderung menyelesaikan pekerjaan servis motor
dengan kecepatan yang berbeda-beda. Akibatnya jumlah motor yang diservis oleh
setiap mekanik pada setiap bulan berbeda-beda pula. Perbedaan ini disebabkan
karena belum ditetapkannya waktu standar untuk masing-masing pekerjaan. Oleh
karena itu, dalam hal ini perlu dilakukan pengukuran waktu kerja, karena
pengukuran waktu kerja (time study) pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BAB I PENDAHULUAN
4
Universitas Kristen Maranatha menyelesaikan suatu pekerjaan (Wignjosoebroto dalam Wibowo, 2008). Dalam
pengukuran waktu kerja tersebut sudah dipertimbangkan pula kelonggaran waktu
yang diberikan dengan memperhatikan situasi dan kondisi pekerjaan yang harus
diselesaikan tersebut (Nurjannah,2009).
Dengan mengukur waktu dalam pekerjaan servis motor dan menetapkannya
sebagai waktu standar dapat memberi kemudahan bagi perusahaan untuk menghitung
produktivitas masing-masing tenaga kerja tiap harinya. Dengan demikian, pasti dapat
mengambil keputusan mengenai upaya-upaya meningkatkan produktivitas tersebut.
Oleh karena itu, penulis dalam hal ini tertarik melakukan penelitian dengan judul “PENGUKURAN WAKTU STANDAR PEKERJAAN SERVIS MOTOR DI
PT. BANDUNG RAYA MOTOR UNTUK MENINGKATKAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BAB I PENDAHULUAN
5
Universitas Kristen Maranatha
1.2 Identifikasi Masalah
Berikut ini disajikan data mengenai jumlah output (motor) yang diservis
oleh masing-masing mekanik pada PT. Bandung Raya Motor selama bulan Juli 2010:
Tabel I Jumlah Servis Ringan Periode Juli 2010
Sumber : Data PT. Bandung Raya Motor
Berdasarkan data di atas, maka dapat terlihat secara jelas bahwa terdapat
perbedaan jumlah output yang dihasilkan oleh masing-masing mekanik meskipun
jenis pekerjaan yang dilakukan sama (servis ringan). Hal ini mungkin saja
disebabkan oleh tidak adanya waktu standar yang ditetapkan dalam melakukan
servis. Oleh sebab itu, akan dikemukakan alternatif pengukuran waktu standar yang
akan diteliti untuk memberikan masukan kepada perusahaan dalam menentukan
waktu standar yang dibutuhkan untuk menyelesaikan servisnya.
Beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasikan dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Berapa waktu standar yang dibutuhkan setiap pekerja dalam menyelesaikan
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BAB I PENDAHULUAN
6
Universitas Kristen Maranatha 2. Bagaimana peranan penetapan waktu standar dalam meningkatkan
produktivitas bagian servis ringan di PT. Bandung Raya Motor?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Menentukan waktu standar yang dibutuhkan setiap pekerja dalam
menyelesaikan setiap pekerjaan servis motor (servis ringan)
2. Dapat memberi gambaran mengenai peranan penetapan waktu standar
dalam meningkatkan produktivitas bagian servis ringan di PT. Bandung
Raya Motor
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan atau manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan, membantu perusahaan untuk menentukan waktu
standar pekerjaan servis motor bagi para karyawannya sehingga dapat
meningkatkan produktivitas.
2. Bagi peneliti, sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh sidang
sarjana, serta untuk menambah wawasan pengetahuan tentang
manajemen operasi khususnya dalam hal menetapkan waktu standar.
3. Bagi fakultas, sebagai tambahan literatur yang dapat digunakan untuk
menambah pengetahuan semua pihak yang membutuhkan.
4. Bagi pihak lain, sebagai bahan referensi penulisan tugas akhir ataupun
61 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Perusahaan belum menetapkan waktu standar sehingga terjadi perbedaan
jumlah servis ringan oleh tiap mekanik.
2. Waktu standar yang dibutuhkan setiap pekerja dalam menyelesaikan setiap
pekerjaan servis motor (servis ringan) adalah sebagai berikut :
Motor Automatic : 2312, 42 detik = 38,54 menit
Motor Moped biasa : 2716,77 detik = 45,28 menit
Motor Moped MX : 3196,20 detik = 53,27 menit
Sedangkan waktu standar rata-rata untuk pengerjaan ketiga motor
tersebut adalah 2741,80 detik atau 45,70 menit
3. Peranan penetapan waktu standar dalam produktivitas adalah dengan
menetapkan waktu standar dalam pekerjaan servis ringan maka terjadi
peningkatan produktivitas servis sebesar 30%. Hal ini dapat dilihat dengan
membandingkan produktivitas yang dihasilkan sesudah ditetapkannya
waktu standar dengan produktivitas pada bulan Juli 2010 (sebelum
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
62
Universitas Kristen Maranatha
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan peneliti setelah melakukan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Agar perusahaan dapat menghasilkan jumlah servis yang konsisten dari
masing-masing mekanik, maka sebaiknya penetapan waktu standar
dilakukan. Hal ini perlu untuk dilakukan guna mencegah terjadinya
pemborosan waktu kerja.
2. Segala hal yang berhubungan dengan lingkungan kerja atau tempat kerja
yang masih kurang sebaiknya diperbaiki. Contohnya, ventilasi, pencahayaan
dan lain-lain karena secara tidak langsung sangat mempengaruhi kondisi
kerja karyawan.
3. Jika perusahaan ingin agar peningkatan produktivitas mekanik dapat lebih
terkontrol, sebaiknya perusahaan menetapkan juga waktu standar untuk
pekerjaan lain seperti, ganti oli, ganti kampas rem, KSG, ganti ban, bongkar
63 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Ampt, A., Westbrook J., Westbrook, J., Creswick, N., Mallock, N. (2007). A comparison of self-reported and observational work sampling techniques for measuring time in nursing tasks. Journal of Health Services Research & Policy,12(1), hal.18–24.
Andi, Wibowo, K.D., dan Prasetya A. (2004). Analisa Produktivitas Pekerja dengan Metode Work Sampling: Studi Kasus pada Proyek X dan Y. Dimensi Teknik Sipil, 6(2), hal. 72-79
Arisman. (2007). Perancangan Sistem Kerja Proses Sortasi Bahan Olah Karet (Bongkar) di Pabrik Crumb Rubber PT. Rubber Hock Lie Rantau Prapat. Tesis Magister Teknik, Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.
Assauri, S. (2004), Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi, Jakarta, LPFE-UI.
Besterfield-Sacre, M., Newcome, E., Shuman, L., Wolfe, H. (2005). Extending Work Sampling to Behavioral and Cognitive Concepts. Department of Industrial Engineering, University of Pittsburgh, Pittsburgh.
Cahyono, Y.T., Indira L.M. (2005). Pengawasan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada Perusahaan Manufaktur di Surakarta. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 2(6), hal. 222-233.
Ciptani, M.K. (2001). Peningkatan Produktivitas dan Efisiensi Biaya Melalui Integrasi Time & Motion Study dan Activity-Based Costing. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra.
Heizer, Render (2006). Manajemen Operasi. Edisi 7. Penerbit Salemba Empat.
Jakarta.
64 Universitas Kristen Maranatha Sawita Chemindo Medan. Tesis Magister Sains, Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.
Kartiwa, A., Sudradjat, dan Chaerani D. (2008). Analisis Waktu Kerja Produktif pada BPR Bali Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya. Laporan Akhir Penelitian. Penelitian Peneliti Muda (LITMUD). Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran, Bandung.
Kurniasari, M. (2008). Pengaruh Disiplin Kerja dan Fasilitas Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Catur Surya Sragen.Tugas Akhir Sarjana. Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Kusumawarni, D. (2007). Pengaruh Semangat dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kudus. Tugas Akhir Sarjana. Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Nurjannah, P. (2009). Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar dengan Metode Work Sampling di Bagian Packing pada PT. Sinar Oleochemical International. Tugas Akhir Sarjana, Program Sarjana Eksistensi Universitas Sumatera Utara, Medan.
Nurtcahyo, B., dan Fatimah. (2006). Analisis Perbaikan Jumlah Personil, Metode dan Stasiun Kerja Pada Area Proses X &Y PT. Z, Tbk. Proceeding Seminar Nasional Ergonomi dan K3 2006. Surabaya.
Setiawan, H. (2006). Efektivitas Waktu Kerja KelompokTukang. Jurnal Teknik Sipil, 7(1), hal. 58-66.
Simanjuntak, R.A., dan Hernita D. (2008). Usulan Perbaikan Metode Kerja Berdasarkan Micromotion Study dan Penerapan Metode 5S untuk Meningkatkan Produktivitas. Jurnal Teknologi, 2(1), hal. 191-203.
65 Universitas Kristen Maranatha Suharyono, M.W., dan Adisasmito, W.B. (2006). Analisis Jumlah Kebutuhan Tenaga
Pekarya dengan Work Sampling di Unit Layanan Gizi Pelayanan Kesehatan. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, 9(2) juni, hal. 72-79
Supartha, W. G. (2007). Pengaruh Kepemimpinan dan Kebijakan Ketenagakerjaan Pemerintah Daerah Terhadap Disiplin dan Produktivitas Tenaga Kerja pada Perusahaan Garmen di Kota Denpasar. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 2(9), hal. 107-116.
Sutalaksana I.Z., Anggawisastra, R., dan Tjakraatmadja, J.H. (1979). Teknik Tata Cara Kerja. Penerbit Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Vitorelo, B. (2009). Establishing a Standard Work Sampling Method for Mastication Operations Analysis. Graduate Research Assistant, College of Natural Resources & Sciences, Humboldt State University, California.
Wibowo, A. (2008). Penentuan Standar Waktu Kerja dan Harga Jual Produk Menggunakan Model Sistem Informasi Manajemen. Laporan Tugas Akhir, Program studi S-1 Universitas Muhammadiyah, Surakarta.