Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAKSI
Dalam memenuhi persyaratan untuk mencapai gelar S1 Jurusan Desain Komunikasi
Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha, maka penulis
diwajibkan untuk menyelesaikan tugas akhir. Pelaksanaan tugas akhir dilakukan
selama kurang lebih satu semester (kurang lebih 6 bulan). Akhirnya penulis
menyusun sebuah laporan tugas akhir dengan judul “PERANCANGAN BUKU
CERITA RAKYAT “LUTUNG KASARUNG” SEBAGAI MEDIA
PENGAJARAN BAHASA SUNDA PADA ANAK”. Dalam laporan tugas akhir ini, penulis menjelaskan mengenai proses pembuatan karya dari awal hingga akhir.
Penulis berharap penulisan laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat sebagai referensi
baik bagi penulis sendiri maupun mahasiswa yang akan atau sedang melakukan
▸ Baca selengkapnya: cerita pendek bahasa sunda
(2)Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR DIAGRAM ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Ruang Lingkup ... 3
1.4 Tujuan Perancangan ... 4
1.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 4
1.6 Skema Perancangan ... 5
1.7 Sistematika Penulisan ... 6
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Psikologi Perkembangan Anak ... 7
2.1.1 Kecerdasan Linguistik atau Bahasa ... 7
Universitas Kristen Maranatha
2.1.3 Minat Baca pada Anak ... 8
2.2 Media Buku ... 9
2.2.1 Ilustrasi Anak... 9
2.2.2 Typografi ... 10
2.2.3 Warna Anak ... 11
2.3 Buku Anak ... 11
2.3.1 Cerita Rakyat ... 12
2.4 Teori Periklanan dan Pemasaran ... 13
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta ... 14
3.1.1 Mandatori: Paguyuban Pasundan ... 14
3.1.2 Institusi Terkait ... 14
3.1.2.1 Visi Misi Institusi Terkait ... 15
3.1.3 Sponsor: PT. Kertas Padalarang ... 15
3.1.3.1 Sejarah Sponsor ... 15
3.1.3.2 Visi Misi Sponsor... 16
3.1.4 Bahasa ... 16
3.1.4.1 Fungsi Bahasa ... 17
3.1.4.2 Bahasa Sunda ... 17
3.1.4.3 Undak-Usuk Basa ... 18
3.1.4.4 Kemunduran Bahasa Sunda ... 19
3.1.5 Cerita Rakyat dari Jawa Barat ... 20
3.1.5.1 Lutung Kasarung ... 20
Universitas Kristen Maranatha
3.1.5.3 Pesan Moral ... 23
3.1.6 Wawancara dengan Redaksi PT. Manglé Panglipur ... 24
3.1.7 Wawancara dengan Guru Bahasa Sunda SD Sukasari I ... 24
3.1.8 Wawancara dengan Guru Bahasa Sunda SDK Yahya ... 25
3.1.9 Observasi ... 26
3.1.10 Hasil Tanya Jawab ... 26
3.2 Tinjuan Karya Sejenis ... 29
3.2.1 “Nyi Bungsu Rarang” ... 29
3.2.2 “Si Dirun” ... 31
3.3 Analisis Terhadap Masalah ... 32
3.3.1 Analisis Media berdasarkan SWOT tentang media buku cerita ... bergambar yang menggunakan bahasa Sunda ... 32
3.3.2 Analisis Media berdasarkan SWOT tentang Cerita Rakyat ... 32
3.3.3 Segmentasi Pasar ... 34
3.3.4 Targetting ... 35
3.3.5 Positioning... 35
3.3.6 5W+1H (What, Who, When, Where, Why, How) ... 35
BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ... 38
4.2 Konsep Kreatif ... 39
4.2.1 Warna ... 39
4.2.2 Huruf ... 39
4.2.3 Ilustrasi ... 39
Universitas Kristen Maranatha
4.2.3.2 Background ... 44
4.2.3.3 Perkamen ... 44
4.3 Sistematika Buku ... 45
4.4 Konsep Media ... 45
4.4.1 Cover Buku... 46
4.4.2 Layout Buku ... 46
4.5 Media Pendukung ... 47
4.5.1 Poster ... 47
4.5.2 Banner ... 48
4.5.3 Cover CD ... 48
4.6 Timeline ... 49
4.7 Budgeting ... 49
BAB VKESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan ... 51
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Perancangan ... 5
Gambar 2.1 Lingkaran Warna ... 11
Gambar 3.1 Logo Paguyuban Pasundan ... 14
Gambar 3.2 Logo Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung ... 14
Gambar 3.3 Logo PT. Kertas Padalarang ... 15
Gambar 3.4 Cover Depan Buku Cerita “Nyi Bungsu Larang” ... 29
Gambar 3.5 Cover Belakang Buku Cerita “Nyi Bungsu Larang” ... 29
Gambar 3.6 Cover Depan Buku Cerita “Si Dirun”... 31
Gambar 3.7 Cover Belakang Buku Cerita “Si Dirun” ... 31
Gambar 4.1 Guruminda ... 40
Gambar 4.2 Lutung Kasarung... 40
Gambar 4.3 Purbasari ... 41
Gambar 4.4 Purbararang ... 41
Gambar 4.5 Raja Prabu Tapak Agung ... 42
Gambar 4.6 Indrajaya ... 42
Gmabar 4.7 Sunan Ambu ... 43
Gambar 4.8 Ni Ronde ... 43
Gambar 4.9 Prajurit ... 44
Gambar 4.10 Perkamen ... 44
Gambar 4.11 Cover Buku ... 46
Gambar 4.12 Layout Buku Halaman 1 dan 2 ... 46
Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.14 Poster ... 47
Gambar 4.15 X-Banner alternatif 1 dan 2 ... 48
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 3.1 Diagram Anak-anak dapat berbahasa Sunda atau Tidak ... 26
Diagram 3.2 Diagram Bahasa yang Digunakan Sehari-hari ... 27
Diagram 3.3 Diagram Persentase Kesulitan Bahasa ... 27
Diagram 3.4 Diagram Minat Anak Memperdalam Bahasa Sunda ... 28
Diagram 3.5 Diagram Wadah yang Mengajarkan Bahasa Sunda ... 28
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Keterangan Buku Cerita “Nyi Bungsu Larang” ... 30
1
dan dilestarikan. Indonesia sebagai negara yang memiliki beragam suku, tentu
memiliki budaya yang beragam pula. Keragaman budaya di Indonesia meliputi tarian
daerah, rumah adat, baju daerah, senjata dan bahasa.
Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk
berinteraksi dengan sesamanya. Bahasa yang digunakan pada setiap negara
berbeda-beda, namun setiap negara memiliki satu bahasa yang digunakan oleh penduduknya
untuk berinteraksi, sehingga bahasa tersebut sering digunakan sebagai identitas
negara atau bangsa. Bahasa tersebut dikenal dengan bahasa nasional.
Indonesia memiliki satu bahasa yang digunakan sebagai bahasa nasional
yaitu bahasa Indonesia. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
disahkan dalam Sumpah Pemuda dan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara
disahkan dalam UUD 1945 pasal 36.
Selain memiliki bahasa nasional, Indonesia sebagai negara yang memiliki
beragam suku, tentu saja memiliki banyak bahasa yang berbeda pada setiap sukunya
dan dikenal sebagai bahasa daerah. Bahasa daerah adalah bahasa yang digunakan
oleh suku atau masyarakat tertentu. Bahasa daerah dapat menjadi identitas budaya
lokal bagi masyarakatnya, sehingga masyarakat di luar suku tersebut dapat
mengetahui seseorang dari bahasa yang digunakannya karena bahasa daerah
memiliki karakter yang beragam dan berbeda tergantung pada setiap daerahnya.
Bahasa daerah merupakan salah satu kekayaan yang penting untuk dijaga dan
dilestarikan oleh masyarakat sukunya.
Salah satu suku terbesar kedua di Indonesia, yaitu suku Sunda. Masyarakat
2
Universitas Kristen Maranatha Bandung, Garut dan Tasikmalaya, memiliki bahasa daerah yang sama, yaitu bahasa
Sunda.
Seiring berkembangnya jaman, eksistensi bahasa Sunda sebagai bahasa
daerah semakin redup. Inisiatif masyarakarat Sunda untuk melestarikan bahasa
daerahnya tesebut mengalami penurunan. Sebagai bahasa daerah, bahasa Sunda
sebaiknya tetap eksis karena merupakan identitas suku Sunda sendiri. Namun pada
kenyataannya, generasi muda suku Sunda sendiri kurang berminat untuk
melestarikan bahasa daerahnya. Generasi muda Sunda lebih memilih untuk belajar
bahasa pergaulan lain dan meninggalkan bahasa ibu mereka, yaitu bahasa Sunda.
Kekhawatiran menurunnya eksistensi bahasa Sunda yang disebabkan
karena bahasa Sunda mendapatkan pengaruh dari bahasa lain seperti bahasa
Indonesia dan bahasa asing, seperti bahasa Inggris dan Mandarin. Jika bahasa Sunda
punah, maka ada kemungkinan budaya Sunda sendiri akan punah.
Permasalahan yang dihadapi adalah bahasa Sunda sebagai bahasa daerah
kurang diminati oleh masyarakatnya sendiri terutama untuk masyarakat yang tinggal
di perkotaan. Keluarga sebagai wadah utama seorang anak untuk belajar bahasa
dinilai kurang berpatisipasi, karena banyak orang tua yang merupakan suku Sunda
sendiri tidak mengajarkan bahasa Sunda kepada anak-anak mereka dan memilih
untuk mengajarkan bahasa Indonesia atau bahasa asing. Selain keluarga, lembaga
pendidikan seperti sekolah juga mengambil peran dalam melestarikan bahasa Sunda
dengan memasukkan bahasa Sunda kedalam kurikulum. Namun upaya tersebut
dinilai kurang optimal. Hal ini dapat dilihat dari nilai yang dihasilkan ketika anak
belajar di sekolah. Tidak banyak anak yang mendapatkan nilai tinggi untuk pelajaran
bahasa Sunda dan berpendapat bahwa bahasa Sunda adalah bahasa yang sulit untuk
dipelajari.
Permasalahan diatas dapat diatasi dengan solusi Desain Komunikasi Visual
(DKV) melalui perancangan buku cerita rakyat bergambar untuk anak-anak sekolah
dasar yang memperkenalkan budaya bahasa Sunda. Cerita rakyat yang diambil
adalah cerita rakyat yang berasal dari Jawa Barat untuk memperkuat kebudayaan
3
Universitas Kristen Maranatha moral. Hal ini didasarkan pada kebiasaan anak yang masih senang bermain dan
kegemaran anak untuk membaca buku cerita dibandingkan membaca buku pelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana merancang buku cerita rakyat bergambar yang dapat membantu
mengajarkan bahasa Sunda kepada anak sehingga ketika anak membaca
buku tersebut anak dapat tertarik untuk mengenal dan mempelajari bahasa
Sunda?
1.3 Ruang Lingkup
Buku cerita rakyat bergambar ditujukan kepada seluruh anak tingkat sekolah
dasar yang memiliki keingintahuan yang besar dalam menambah pengetahuan dan
wawasan tentang budaya Sunda khususnya bahasa Sunda. Cerita rakyat yang diambil
adalah cerita rakyat yang berasal dari Jawa Barat untuk memperkuat khas budaya
Sunda.
Target diperkirakan berumur 6 hingga 10 tahun, karena mengingat usia
tersebut merupakan masa emas seorang anak untuk belajar bahasa. Target berasal
dari golongan menengah keatas.
Perancangan buku cerita bergambar ditujukan untuk mengajarkan anak
untuk memahami bahasa Sunda, sehingga anak perlu diajarkan cara membaca,
mendengar dan menulis kalimat dalam bahasa Sunda.
Untuk mengajarkan membaca, buku cerita bergambar berisi cerita sederhana
yang pada setiap halamannya akan diberikan sedikit latihan berupa mencocokan
kata-kata yang sama dalam bahasa Sunda dan bahasa Indonesia dan pada bagian
akhir buku diberikan kamus kecil tentang kata-kata yang terdapat dalam buku.
Untuk mengajarkan menulis dan mendengarkan, buku cerita bergambar
akan dilengkapi dengan compact disc (CD) yang berisi audio berupa narasi dalam
bahasa Sunda. Anak dapat belajar menulis dengan menulis ulang cerita yang
4
Universitas Kristen Maranatha 1.4 Tujuan Perancangan
1.4.1 Membuat anak-anak tertarik untuk mengenal dan mempelajari bahasa Sunda
melalui buku cerita bergambar.
1.4.2 Merancang buku cerita rakyat bergambar yang dapat membantu
mengajarkan bahasa Sunda kepada anak sehingga ketika anak membaca
buku tersebut anak dapat tertarik untuk mengenal dan mempelajari bahasa
Sunda.
1.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan demi menunjang kelangsungan
perancangan ini maka akan dilakukan beberapa teknik pengumpulan data, di
antaranya adalah:
1.5.1 Observasi
Melakukan penelitian ke beberapa sekolah dasar swasta dan negeri di
Bandung, untuk mengetahui perbandingan tingkat minat anak terhadap pelajaran
bahasa Sunda, mengetahui tingkat minat anak dalam membaca.
1.5.2 Wawancara
Melakukan wawancara khusus kepada narasumber guna mendapat usulan
dan pendapat mengenai perkembangan bahasa Sunda saat ini.
1.5.3 Studi Pustaka
Dilakukan untuk mencari dan menambah pengetahuan penulis tentang
hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan bahasa Sunda dan minat anak untuk
5
Universitas Kristen Maranatha 1.6 Skema Perancangan
Memperkenalkan bahasa Sunda pada generasi muda
gambar 1.1 Skema Perancangan Latar Belakang
Popularitas bahasa Sunda mengalami penurunan
dan mulai ditinggalkan oleh masyarakat Sunda terutama pada generasi muda (anak-anak)
Permasalahan
Rendahnya minat untuk mengenal dan mempelajari bahasa Sunda, karena bahasa Sunda dianggap tidak penting dan ketinggalan jaman
Bahasa asing dinggap lebih penting untuk dipelajari Kebudayaan dan gaya hidup masyarakat barat yang terlalu dominan
Rumusan Masalah Masalah
Mengenalkan kembali bahasa Sunda pada generasi muda (anak-anak usia 6 hingga 10 tahun ) melalui media buku cerita bergambar
Solusi DKV:
Buku cerita rakyat bergambar untuk membantu mengenalkan bahasa Sunda untuk anak-anak usia 6 hingga 10 tahun yang menarik namun tetap memberikan
nilai-nilai moral, yang didasarkan pada teori-teori yang bersangkutan.
Pengumpulan Data
observasi ke sekolah wawancara narasumber
studi pustaka melalui internet, koran dan buku
Target Audience / Market
anak-anak usia 6-10 tahun yang memiliki hobi membaca buku, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dan termasuk golongan menengah ke atas di Jawa Barat. Bahasa Sunda dianggap sebagai bahasa kampungan
Minat masyarakat khususnya yang tinggal di perkotaan terhadap bahasa Sunda semakin berkurang
Konsep Komunikasi
menggunakan cerita rakyat Jawa Barat
Segmentasi warna yang cocok untuk anak-anak
Konsep Media
6
Universitas Kristen Maranatha 1.7 Sistematika Penulisan
Pada bab I dengan judul Pendahuluan, penulis memaparkan latar belakang
masalah, rumusan permasalahan, ruang lingkup, tujuan perancangan, sumber dan
teknik pengumpulan data, skema perancangan serta sistematika penulisan.
Pada bab II dengan judul Landasan Teori, penulis memaparkan teori atau
dasar pemikiran yang akan digunakan sebagai pijakan untuk memperkuat
perancangan.
Pada bab III dengan judul Data dan Analisis Masalah, penulis memaparkan
data dan fakta yang didapat berupa mandatori, institusi terkait, sponsor,hasil
wawancara dengan beberapa narasumber, hasil observasi sekolah dasar swasta dan
negeri, hasil tanya jawab seputar bahasa Sunda dengan anak-anak sekolah dasar,
tinjauan pada proyek sejenis, analisis SWOT dan STP.
Pada bab IV dengan judul Pemecahan Masalah, penulis memaparkan
strategi komunikasi, strategi visual, strategi media dan hasil perancangan dimulai
dari konsep hingga hasil akhir perancangan.
Pada bab V dengan judul Penutup, penulis memaparkan kesimpulan dan
51
Universitas Kristen Maranatha BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Saat ini, bahasa daerah kurang diminati oleh masyarakat khususnya generasi
muda. Hal ini dialami oleh bahasa Sunda yang merupakan bahasa daerah masyarakat
Jawa Barat yang didominasi oleh masyarakat suku Sunda yang tinggal di perkotaan.
Mereka sering mengganggap bahasa Sunda sebagai bahasa kampungan dan lebih
memilih untuk mengenal dan mempelajari bahasa lain, baik bahasa Indonesia
ataupun bahasa asing, seperti bahasa Inggris dan Mandarin. Sebaiknya, bahasa
daerah diperkenalkan pada generasi muda sejak dini, karena mengingat masa emas
seorang anak untuk memperlajari bahasa adalah umur 6 hingga 10 tahun.
Bahasa Sunda yang merupakan bahasa daerah masyarakat suku Sunda, yang
sering diidentikan dengan identitas masyarakat suku Sunda, semakin lama semakin
tertinggal. Bahasa yang merupakan bahasa kedua terbanyak penggunanya ini, tidak
lagi menjadi bahasa yang digunakan sebagai bahasa pengantar pada masyarakat suku
Sunda yang tinggal diperkotaan.
Anak – anak, sebagai generasi penerus, sebaiknya mulai dikenalkan dengan
bahasa Sunda. Jika tidak, popularitas bahasa Sunda semakin lama akan semakin
redup. Apabila popularitas bahasa Sunda meredup dan hilang, ada kemungkinan budaya Sunda dan sebutan “masyarakat Sunda” akan menghilang.
Sekolah sebagai media yang mengajarkan edukasi pada anak, tidak
ketinggalan untuk mempertahankan popularitas bahasa Sunda. Sekolah sudah
memasukan pelajaran bahasa Sunda pada kurikulum. Namun ternyata hal tersebut
saja tidak cukup, keluarga juga sebaiknya turut membantu. Namun tentu saja ada
kendala jika orang tua tidak dapat berbahasa Sunda yang baik dan benar.
Pada umumnya, anak-anak menyukai membaca buku cerita. Dengan
kegemaran anak yang menyukai membaca buku cerita, buku cerita dapat dijadikan
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, Thomas. 2002. 7 Kinds of Smart. Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama Fauzil Adhim, Mohannad. 2004. Membuat Anak Gila Membaca. Bandung. PT. Mizan Pustaka
Gunarsa, Singgih D. dan Ny. Y. Singgih Gunarsa. 2008. Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja, Jakarta, Gunung Mulia
Hernowo. 2009. Mengikat Makna Update: Membaca dan Menulis yang Memberdayakan. Bandung. Penerbit Kaifa
Hidayat, Kamaruddin dan PAtut Widjanarko. 2008. Reinveting Indonesia: Menemukan
Kembali Masa Depan Bangsa. Bandung. Penerbit Mizan
Markum, Psi , Enoch. 1983. Anak, Keluarga dan Masyarakat. Jakarta. Penerbit Sinar Ha rapan
Muktiono, Joko D. 2003. Aku Cinta Buku: Menumbuhkan Minat Baca pada Anak. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo
Sihombing, MFA, Danton. 2001. Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama
Triadi, Dendy dan Addy Sukma Bharata. 2010. Ayo Bikin Iklan! Memahami Teori dan
DATA PENULIS
Nama: Jessica Kartasantosa
Tempat, tanggal lahir: Bandung, 1 Maret 1990
Alamat: Komplek Bougenville blok I, no: 2, Antapani, Bandung
Telepon: 022-7204579