• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pendukung Keputusan Penjurian Dengan Menggunakan Metode Saw (Simple Additive Weighting) Berbasis Web.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Pendukung Keputusan Penjurian Dengan Menggunakan Metode Saw (Simple Additive Weighting) Berbasis Web."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURIAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING)

BERBASIS WEB

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

SKRIPSI

I KADEK AGUS DWIJA PUTRA 1208605012

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa naskah Skripsi dengan judul:

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURIAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING)

BERBASIS WEB Nama : I Kadek Agus Dwija Putra

NIM : 1208605012

Program Studi : Teknik Informatika E-mail : addjutkids@gmail.com Nomor telp/HP : 089662017594

Alamat : Br. Abianjero, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem

Belum pernah dipublikasikan dalam dokumen skripsi, jurnal nasional maupun internasional atau dalam prosiding manapun, dan tidak sedang atau akan diajukan untuk publikasi di jurnal atau prosiding manapun. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat pelanggaran kaidah – kaidah akademik pada karya ilmiah saya, maka saya bersedia menanggung sanksi – sanksi yang dijatuhkan karena kesalahan tersebut, sebagaimana diatur oleh Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan bila mana diperlukan.

Bukit Jimbaran, Januari 2016 Yang membuat pernyataan,

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Judul : Sistem Pendukung Keputusan Penjurian Dengan Menggunakan Metode Saw (Simple Additive Weighting) Berbasis Web

Kompetensi : Rekayasa Perangkat Lunak Nama : I Kadek Agus Dwija Putra

NIM : 1208605012

Tanggal Seminar : 7 Januari 2016

Disetujui Oleh

Pembimbing I,

(I Putu Gede Hendra Suputra, S.Kom., M.Kom) NIP. 198812282014041001

Pembimbing II,

(Agus Muliantara, S.Kom., M.Kom) NIP. 198006162005011001

Penguji I,

(I Komang Ari Mogi, S.Kom., M.Kom) NIP. 198409242008011007

Penguji II,

(I G Ag Gede Arya Kadyanan, S.Kom., M.Kom) NIP. 198501302015041003

Penguji III,

(I Dewa Md. Bayu Atmaja D, S.Kom, M.CS) NIP. 198901272012121001

Mengetahui,

Jurusan Ilmu Komputer FMIPA UNUD Ketua,

(4)

iv

Judul : Sistem Pendukung Keputusan Penjurian dengan Menggunakan Metode SAW (Simple Additive Weighting) Berbasis Web

Nama : I Kadek Agus Dwija Putra

NIM : 1208605012

Pembimbing I : I Putu Gede Hendra Suputra, S.Kom., M.Kom Pembimbing II : Agus Muliantara, S.Kom, M.Kom

ABSTRAK

Penjurian adalah proses penilaian yang bertujuan untuk memberikan nilai terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.Pada era sekarang meskipun perkembangan teknologi semakin pesat namun proses penjurian masih banyak yang menggunakan cara manual. Hal ini tentu menyulitkan tim penilai apabila kegiatan yang dinilainya memiliki kriteria penilaian yang banyak. Di samping itu, penjurian yang secara penuh dilakukan dengan cara manual tentu memperoleh hasil keputusan yang kurang baik, karena tidak menutup kemungkinan faktor human error pasti bisa saja terjadi. Berdasarkan hal tersebut maka penulis membuat sebuah sistem yang berguna dalam proses penjurian. Sistem yang dibangun adalah sebuah sistem pendukung keputusan yang mampu memberikan saran keputusan pemenang terhadap tim juri.Sistem ini dibangun agar bisa digunakan dalam segala jenis kegiatan yang menggunakan proses penjurian.

Metode yang digunakan dalam pembangunan sistem adalah metode Simple Additive Weighting (SAW) yang mana kriteria yang digunakan sebagai parameter

penilaian bersifat dinamis sesuai dengan jenis kegiatan yang dinilai. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa metode SAW ini sudah berhasil diimplementasikan dengan dibuktikan dari hasil pengujian akurasi sebesar 100% yang didapat dari 38 data uji.

(5)

v

Title : Decision support systems for Jadging Using web-Based

SAW(Simple Additive Weighting Method

Name : I Kadek Agus Dwija Putra

Student Number : 1208605012

Main Supervisor : I Putu Gode Hendra Suputri, S. Kom. M Kom

Co-Supervivor : Agus Muliantara, S. Kom, M. Kom

ABSTRACT

Judging is a process of assessment which aims to provide soores to a particular

object based on the criteria that have been prescribed. In the present era despite rapid

technological development, a lot of judging processes are still done manually. It is

certainly difficult for the assessment team when the activities judged have a lot of

assessment criteria. In addition, judging fully done manually obtains poor decision

results, bocause it opens the possibility for the factor of human errors. certainly to

occur. Under these conditions, the writer designs a useful system in the judging

process The system built is a decision support system that can provide advice of the

winners decision to the judge. This sytem is built to be used in all kinds of activities

that use judging processes.

The method used in the construction of the system is the Simple Additive

Weighting(SAW) method whose criteria are used as assessment parameters which are

dynamic in accordance with the type of activity being assessed. Based on the testing

that was done, it obtained a result that SAW method has been successfully

implemented with proven testing accuracy results of 100% obtained from 38 test data.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Penjurian dengan Metode SAW (Simple Additive Weighting) Berbasis

Web”.

Sehubungan dengan telah terselesaikannya skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih atas bantuan dari berbagai pihak yang terlibat, yaitu:

1. I Putu Gede Hendra Suputra, S.Kom., M.Kom. sebagai Pembimbing 1 yang telah memberikan bimbingan dan telah banyak memberikan saran dalam penyelesaian skirpsi ini.

2. Agus Muliantara, S.Kom, M.Kom sebagai Pembimbing 2 yang juga telah banyak memberikan saran demi penyempurnaan skripsi ini.

3. Bapak dan ibu dosen di Jurusan Ilmu Komputer, yang telah ikut serta dalam memberikan motivasi dan saran dalam pengembangan perancangan skripsi ini.

4. I Wayan Pio Pratama sebagai sahabat yang sudah banyak membantu dalam memberikan saran, kritik, dan pemecahan masalah selama mengerjakan skripsi ini.

5. Orang tua, saudara, dan teman – teman yang sudah memberi semangat dan dukungan moril dalam mengerjakan skripsi ini.

Penulis berharap agar adanya perbaikan pada skripsi ini, mengingat keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik agar skirpsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Bukit Jimbaran, Desember 2015

(7)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ... ii

ABSTRAK ... iv

2.2. Sistem Pendukung Keputusan ... 4

2.3. Metode Simple Additive Weighting ... 5

2.4. Flowchart ... 7

2.5. Flow Graph ... 8

2.6. Entity Relationship Diagram (ERD) ... 9

2.7. Diagram Konteks ... 10

2.8. Data Flow Diagram (DFD) ... 10

2.9. Bahasa Pemrograman HTML ... 11

2.10. Bahasa Pemrograman CSS ... 11

2.11. Bahasa Pemrograman PHP ... 11

2.12. Bahasa Pemrograman Javascript ... 12

2.13. MySQL ... 12

2.14. Code Igniter ... 13

(8)

viii

3.2.3. DFD Level 1 Sub Proses Pendaftaran ... 19

3.2.4. DFD Level 1 Sub Proses Login ... 20

3.2.5. DFD Level 1 Sub Proses Pembuatan Kegiatan ... 21

3.2.6. DFD Level 1 Sub Proses Input Peserta ... 22

3.2.7. DFD Level 1 Sub Proses SAW ... 23

3.2.8. DFD Level 1 Sub Proses Kirim SPK ... 24

3.2.9. DFD Level 1 Sub Proses View ... 25

3.3. Normalisasi Data ... 25

3.3.1. Bentuk Normal Kesatu (1NF) ... 33

3.3.2. Bentuk Normal Kedua (2NF) ... 33

3.4. ERD ... 36

3.5. Flowchart Sistem ... 38

3.6. Rancangan Penggunaan Metode SAW ... 38

3.7. Perancangan Antarmuka ... 43

3.7.1. Perancangan Struktur Menu ... 43

3.7.2. Perancangan Tampilan ... 45

BAB IV ... 51

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 51

4.1. Lingkungan Implementasi ... 51

4.2. Implementasi Basis Data ... 51

4.3. Implementasi Antarmuka ... 57

4.4. Implementasi Sistem ... 66

4.5. Pengujian ... 69

4.5.1. Pengujian Kebutuhan Fungsional ... 69

4.5.2. Pengujian Algoritma ... 70

4.5.3. Performance Testing ... 72

4.5.4. Pengujian Kebutuhan Non Fungsional ... 74

(9)

ix

KESIMPULAN ... 78

5.1. Kesimpulan ... 78

5.2. Saran ... 78

(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Simbol - simbol pada flowchart ... 7

Tabel 3.1. Kebutuhan Fungsional Sistem ... 14

Tabel 3.2. Tabel Data Unnormal... 26

Tabel 3.3. Tabel Data 1NF ... 28

Tabel 3.4. Tabel User ... 33

Tabel 3.5. Tabel Kegiatan ... 33

Tabel 3.6. Tabel rel_user_kegiatan ... 34

Tabel 3.7. Tabel Kriteria Benefit ... 34

Tabel 3.8. Tabel Kriteria Cost ... 34

Tabel 3.9. Tabel rel_uk_benefit ... 34

Tabel 3.10. Tabel rel_uk_cost ... 34

Tabel 3.11. Tabel Pemenang ... 34

Tabel 3.12. Tabel rel_uk_pemenang ... 34

Tabel 3.13. Tabel Peserta ... 34

Tabel 3.14. Tabel rel_uk_peserta ... 34

Tabel 3.15. Tabel Nilai Benefit ... 35

Tabel 3.16. Tabel Nilai Cost ... 35

Tabel 3.17. Pembobotan Kriteria ... 39

Tabel 3.18. Matriks Keputusan ... 39

Tabel 3.19. Matriks Ternormalisasi ... 41

Tabel 4.1. Hasil Pengujian Kebutuhan Fungsional ... 69

Tabel 4.2. Flowgraph Penggunaan Algoritma SAW ... 70

Tabel 4.3. Kasus Uji ... 71

Tabel 4.4. Hasil Performance Testing... 72

Tabel 4.5. Hasil Reliability Testing ... 74

Tabel 4.6. Tabel Nilai Peserta ... 76

Tabel 4.7. Tabel Normalisasi Nilai Peserta ... 76

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Bentuk Flow Graph ... 8

Gambar 2.2. Translating PDL ... 9

Gambar 3.1. Context Diagram ... 17

Gambar 3.2. DFD level 0 ... 18

Gambar 3.3. DFD Level 1 Sub Proses Pendaftaran ... 19

Gambar 3.4. DFD Level 1 Sub Proses Login ... 20

Gambar 3.5. DFD Level 1 Sub Proses Pembuatan Kegiatan ... 21

Gambar 3.6. DFD Level 1 Sub Proses Input Peserta ... 22

Gambar 3.7. DFD Level 1 Sub Proses SAW ... 23

Gambar 3.8. DFD Level 1 Sub Proses Kirim SPK ... 24

Gambar 3.9. DFD Level 1 Sub Proses View ... 25

Gambar 3.10. ERD SPK Penjurian ... 36

Gambar 3.11. Flowchart SPK Penjurian ... 38

Gambar 3.12. Flowchart Penggunaan Metode SAW pada Sistem ... 43

Gambar 3.13. Struktur Menu SPK Penjurian ... 44

Gambar 3.14. Tampilan Login ... 45

Gambar 3.15. Tampilan Home ... 45

Gambar 3.16. Tampilan Edit Akun ... 46

Gambar 3.17. Tampilan Kiriman SPK ... 46

Gambar 3.18. Tampilan Membuat SPK ... 47

Gambar 3.19. Tampilan Daftar SPK ... 47

Gambar 3.20. Tampilan Mereset SPK ... 48

Gambar 3.21. Tampilan Penggunaan SPK ... 48

Gambar 3.22. Tampilan Daftar Kegiatan ... 49

Gambar 3.23. Tampilan Daftar Peserta ... 49

Gambar 3.24. Tampilan Daftar Pemenang ... 50

Gambar 4.1. Skema Basis Data ... 52

Gambar 4.2. Tampilan Tabel User ... 53

Gambar 4.3. Tampilan Tabel Kegiatan ... 53

Gambar 4.4. Tampilan Tabel rel_user_kegiatan ... 53

Gambar 4.5. Tampilan Tabel rel_user_kegiatan ... 54

Gambar 4.6. Tampilan Tabel rel_user_kritben ... 54

(12)

xii

Gambar 4.8. Tampilan Tabel rel_kegiatan_kritcost ... 55

Gambar 4.9. Tampilan Tabel nilai_benefit ... 55

Gambar 4.10. Tampilan Tabel nilai_cost ... 55

Gambar 4.11. Tampilan Tabel Peserta ... 56

Gambar 4.12. Tampilan Tabel rel_peserta_kegiatan ... 56

Gambar 4.13. Tampilan Tabel Pemenang ... 56

Gambar 4.14. Tampilan Tabel rel_pemenang_kegiatan ... 57

Gambar 4.15. Implementasi Tampilan Halaman Login ... 57

Gambar 4.16. Implementasi Tampilan Home ... 58

Gambar 4.17. Imlementasi Tampilan Akun ... 59

Gambar 4.18. Implementasi Tampilan Kiriman SPK ... 59

Gambar 4.19. Implementasi Tampilan Membuat SPK ... 60

Gambar 4.20. Implementasi Tampilan Daftar SPK ... 61

Gambar 4.21. Tampilan Form Kirim SPK ... 61

Gambar 4.22. Implementasi Tampilan Reset SPK... 62

Gambar 4.23. Implementasi Tampilan Penggunaan SPK ... 62

Gambar 4.24. Tampilan Informasi Kriteria Penilaian ... 63

Gambar 4.25. Form Upload File Excel ... 63

Gambar 4.26. Tampilan Tabel Output Proses SAW ... 64

Gambar 4.27. Implementasi Tampilan Daftar Kegiatan ... 64

Gambar 4.28. Implementasi Tampilan Daftar Peserta ... 65

Gambar 4.29. Implementasi Tampilan Daftar Pemenang ... 66

Gambar 4.30. Pseudocode Implementasi Metode SAW ... 68

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penjurian adalah proses penilaian yang bertujuan untuk memberikan nilai terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, penjurian dapat berupa proses, cara, perbuatan menilai dan memutuskan (dalam perlombaan, pertandingan, dan sebagainya). Hasil dari penjurian adalah pemenang yang merupakan objek yang memperoleh nilai tertinggi dalam proses penilaian. Proses penjurian bisa dilakukan pada berbagai kegiatan, misalnya perlombaan musik, perlombaan menari, rekrutmen karyawan, rekrutmen pemain sepak bola, dan lain sebagainya. Setiap kegiatan akan menggunakan kriteria penilaian yang berbeda sesuai dengan keputusan tim penilai atau juri dari kegiatan tersebut.

Pada era sekarang meskipun perkembangan teknologi semakin pesat namun proses penjurian masih banyak yang menggunakan cara manual. Hal ini tentu akan menyulitkan tim penilai apabila kegiatan yang dinilainya memiliki kriteria penilaian yang banyak. Terkadang juga penjurian secara manual akan membutuhkan waktu yang tidak sedikit dalam menentukan keputusan, sebab tentu tim juri harus berpikir secara matang untuk mempertimbangkan setiap nilai dari alternatif yang ada. Di samping itu, penjurian yang secara penuh dilakukan dengan cara manual tentu akan memperoleh hasil keputusan yang kurang baik, karena tidak menutup kemungkinan faktor human error pasti bisa saja terjadi. Apalagi bila proses penjurian dilakukan untuk jumlah peserta dan kriteria yang banyak tentu dalam menentukan hasil akan membutuhkan waktu yang lama dan membingungkan karena kemampuan komputasi manusia tidaklah secanggih komputer. Efisiensi dan efektivitas biaya juga merupakan kendala apabila sistem penjurian dilakukan penuh dengan cara manual. Selain beberapa kekurangan tersebut, hal yang tidak kalah penting yang jarang ditemukan pada penjurian dengan cara manual adalah proses penyimpanan dan pengolahan data yang terstruktur.

(14)

2

dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat (Indrawati, dkk., 2011). Dengan adanya sistem pendukung keputusan, proses penentuan keputusan bisa dilakukan dengan lebih mudah. Banyak metode yang bisa digunakan dalam merancang suatu sistem pendukung keputusan seperti AHP (Analytical Hierarchy Process), SAW (Simple Additive Weighting), Fuzzy dan lain sebagainya (Maulana, 2012). Dari beberapa metode tersebut, metode SAW merupakan metode yang paling sederhana dan paling banyak digunakan. Metode ini juga merupakan metode yang paling mudah untuk diaplikasikan, karena mempunyai algoritma yang tidak terlalu rumit (Oktaputra dan Noersasongko, 2014). Selain itu, pada penelitian Pratama, dkk (2014) yang membahas tentang SPK pemberian kredit kendaraan bermotor pada Pratama Finance dengan metode SAW, menyebutkan bahwa hasil akurasi perbandingan sistem Pratama Finance dengan sistem pendukung keputusan pemberian kredit menggunakan metode SAW didapatkan tingkat akurasi sebesar 77,7%. Akurasi metode SAW ini dianggap layak untuk digunakan karena pada penelitian Dimas F. Putranto yang membahas tentang Implementasi Sistem Perekomendasian Penerima Beasiswa dengan Analytical Hierarchy Process menyimpulkan bahwa dengan akurasi metode AHP yang lebih kecil yaitu sebesar 64% dianggap cukup layak untuk digunakan sebagai sistem pendukung keputusan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode SAW juga pantas untuk diterapkan dalam sebuah sistem pendukung keputusan.

(15)

3

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana menerapkan metode SAW dalam sistem pendukung keputusan pada setiap kegiatan yang menggunakan proses penjurian?

2. Bagaimana menerapkan metode SAW dalam sistem pendukung keputusan dengan kriteria penilaian yang dinamis?

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian permasalah diatas, penulis membatasi masalah yang dikaji dalam penelitian ini yaitu:

1. Sistem yang dibangun berbasis WEB.

2. Untuk menggunakan sistem, user harus terdaftar sebagai member.

3. Dalam proses penjurian satu kegiatan, nilai yang digunakan atau diinputkan ke sistem diambil dari satu juri atau merupakan nilai akumulasi dari seluruh tim juri.

4. Nilai peserta yang diinputkan ke dalam sistem adalah nilai crisp.

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: 1. Menerapkan metode SAW dalam membangun sebuah sistem pendukung keputusan yang berguna bagi kegiatan yang memerlukan proses penjurian. 2. Membangun sebuah sistem pendukung keputusan dengan permasalahan

dan kriteria penilaian yang dinamis.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari perancangan sistem pendukung keputusan ini adalah terbantunya proses pengambilan keputusan dalam suatu kegiatan yang memerlukan proses penjurian.

1.6. Metodologi Penulisan

(16)

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penjurian

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia online, penjurian adalah proses, cara, perbuatan menilai dan memutuskan, dalam perlombaan, pertandingan, dan sebagainya. Pada penjurian terdapat proses penilaian yang merupakan proses, cara, perbuatan menilai, pemberian nilai (biji, kadar mutu, harga, nomina).

2.2. Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat. SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik (Riadi, 2013).

Menurut Sprague dan Watson dikutip oleh Riadi (2013) mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama yaitu :

1. Sistem yang berbasis komputer

2. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan

3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan dengan kalkulasi manual

4. Melalui cara simulasi yang interaktif

5. Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama. Manfaat dari penggunaan SPK adalah (Riadi, 2013):

(17)

5

2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama barbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.

3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.

4. Walaupun suatu SPK mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya,karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.

Menurut beberapa penelitian ada beberapa metode yang bisa digunakan dalam pembuatan sistem pendukung keputusan (Maulana, 2012), di antaranya:

1. Simple Additive Weighting, metode SAW ini pernah digunakan dalam

penelitian dengan judul “Simple Additive Weighting Approach to Personnel Selection Problem” yang ditulis oleh Afshari Alireza, Mojahed Majid, dan Mohd Yusuff Rosnah. Dimana hasilnya adalah metode SAW dapat meningkatkan efisiensi dan kemudahan dalam melakukan penilaian karyawan terbaik.

2. Fuzzy Simple Additive Weighting (FSAW), metode ini pernah digunakan

dalam penelitian dengan judul “Fuzzy Simple Additive Weighting Method by Preference Rati” yang ditulis oleh M. Modarres dan Sadi Nezhad S. Kesimpulan dari penelitian ini adalah menunjukkan bahwa metode FSAW bekerja cepat dan berakhir dengan nilai crisp untuk setiap alternatif .

3. Analytical Hierarchi Process (AHP), metode ini pernah digunakan dalam

penelitian dengan judul “Rancang Bangun SPK Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan Metode Analytical Hierarchi Process (AHP) yang ditulis oleh Rohmat Taufiq. Dimana kesimpulan dari dari penelitian ini adalah SPK dengan metode AHP dapat digunakan untuk semua proses penilaian, sementara menentukan kriteria dan sub kriteria ini dapat berubah sesuai dengan perjanjian manajemen.

2.3. Metode Simple Additive Weighting

(18)

6

normalisasi matrik keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada (Indrawaty, dkk., 2011).

……….. (1)

Dimana:

Rij = nilai rating kinerja normalisasi

Xij = nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria

Max xij = nilai terbesar dari setiap kriteria

Min xij = nilai terkecil dari setiap kriteria

Benefit = nilai terbesar adalah terbaik

Cost = nilai terkecil adalah terbaik.

Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj;

i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan

sebagai:

� = ∑� � �

=1 ……….… (2) Dimana :

Vi = rangking untuk setiap alternative

Wj = nilai bobot dari setiap kriteria

rij = nilai rating kinerja ternormalisasi.

Nilai Vi yang lebih besar mengindikasi bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

Langkah – langkah metode SAW adalah sebagai berikut (Fithri dan Latifah, 2014) :

1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Ci.

2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.

3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci), kemudian melakukan

normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.

jika j atribut keuntungan benefit

(19)

7

4. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi.

2.4. Flowchart

Menurut penelitian Adelia dan J. Setiawan (2011) flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart digunakan untuk merepresentasikan maupun mendesain program. Oleh karena itu flowchart harus bisa merepresentasikan komponen-komponen dalam bahasa pemrograman.

Tabel 2.1. Simbol - simbol pada flowchart

Simbol Nama Fungsi

Terminator awal/akhir proses

Garis Alir (Flow Line)

arah aliran program

Preparation proses inisialisasi

Proses proses perhitungan/proses pengolahan data

Input/Output Data proses input/output data, parameter, informasi

Predefined Process

(Sub Program)

permulaan sub

(20)

8

Decision Perbandingan pernyataan, penyeleksian data yang memberikan pilihan untuk

langkah selanjutnya On Page Connector Penghubung bagian-bagian

flowchart yang berada pada

satu halaman

Off Page Connector Penghubung bagian-bagian flowchart yang berada pada

halaman berbeda

2.5. Flow Graph

Flow graph merupakan notasi sederhana untuk merepresentasikan alur kontrol

(Ayuliana, 2009). Contoh bentuk dari flow graph dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2.1. Bentuk Flow Graph

Setiap representasi rancangan prosedural dapat diterjemahkan kedalam flow graph. Gambar 2.2 (a) dibawah ini merupakan bagian dari PDL (Program Design

Language) dan flow graph-nya (perhatikan nomor untuk setiap perintahnya) Ketika

(21)

9

Gambar 2.2. Translating PDL 2.6.Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Adelia dan J. Setiawan (2011) ERD adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Dengan ERD, model dapat diuji dengan mengabaikan proses yang dilakukan. ERD pertama kali dideskripsikan oleh Peter Chen yang dibuat sebagai bagian dari perangkat lunak CASE. Menurut Imbar pada penelitian Adelia dan J. Setiawan (2011), komponen – komponen yang termasuk dalam ERD antara lain, adalah:

1. Entitas (Entity), yaitu sebuah barang atau obyek yang dapat dibedakan dari obyek lain.

(22)

10

3. Atribut (Attribute), yaitu properti yang dimiliki setiap entitas yang akan disimpan datanya.

4. Kardinalitas (Cardinality), yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kemunculan suatu obyek terkait dengan kemunculan objek lain pada suatu relasi. Kardinalitas relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dapat berupa:

a. Modalitas (Modality) adalah partisipasi sebuah entitas pada suatu relasi, 0

jika partisipasi bersifat “optional”/parsial, dan 1 jika partisipasi bersifat

“wajib”/total.

b. Total constraint adalah constraint yang mana data dalam entitas yang memiliki constraint tersebut terhubung secara penuh ke dalam entitas dari relasinya.

2.7. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem (Saluky, 2013). Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses dan tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

2.8. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan

profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi (Saluky, 2013). DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

(23)

11

2.9. Bahasa Pemrograman HTML

Hyper Text Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang

dirancang untuk pengembangan web dan informasi lainnya yang dapat dilihat di dalam browser (Moseley, 2007). HTML menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah

penjelajah web internet dan formating hypertext sederhana yang ditulis kedalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi. Dengan kata lain, berkas yang dibuat dalam perangkat lunak pengolah kata dan disimpan kedalam format ASCII normal sehingga menjadi home page dengan perintah-perintah HTML. Bermula dari sebuah bahasa yang sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang disebut dengan SGML (Standard Generalized Markup Language), HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara

luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat ini merupakan standar internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). HTML dibuat oleh kolaborasi Caillau TIM dengan Berners-lee

Robert ketika mereka bekerja di CERN pada tahun 1989 (CERN adalah lembaga penelitian fisika energi tinggi di Jenewa).

2.10. Bahasa Pemrograman CSS

CSS adalah kependekan dari Cascading Style Sheet, berfungsi untuk mempercantik penampilan HTML atau menentukan bagaimana elemen HTML ditampilkan, seperti menentukan posisi, merubah warna teks atau background dan lain sebagainya (Ariona, 2013). Ada tiga cara penulisan kode CSS, yaitu inline, internal dan eksternal. Ketiganya bisa dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Penulisan kode CSS dengan metode inline bisa dilakukan langsung pada tag yang ingin diberi style dengan menggunakan atribut style. Penulisan kode CSS internal ditulis di dalam tag style yang ditempatkan pada tag head. Sedangkan penulisan CSS eksternal adalah

dengan membuat file CSS dan dipanggil di dalam tag head. 2.11. Bahasa Pemrograman PHP

(24)

12

website. PHP adalah bahasa program yang berbentuk script yang diletakan di dalam

server web.

PHP telah diciptakan terutama untuk kegunaan web dan boleh menghubungkan query database dan menggunakan simple task yang boleh diluruskan dengan 3 atau 4 baris kode saja. PHP adalah bahasa pemrograman yang baru dibangun sekitar tahun 1994/1995.

2.12. Bahasa Pemrograman Javascript

Javascript adalah bahasa pemrograman yang hebat, meskipun cenderung sulit

untuk dipahami, akan tetapi kemampuan inti yang dimiliki oleh javascript sangat menarik untuk didalami (Yahya, 2014). Dengan javascript anda dapat membuat aplikasi - aplikasi hebat seperti Google Maps. Javascript telah merubah pandangan dunia terhadap internet ( Web ).

Keunggulan javascript yang juga dikenal dengan nama ECMAScript yaitu dapat berjalan di semua platform dengan browser yang mendukung javascript, dan hampir semua platform dan browser saat ini mendukung javascript. Contoh dari aplikasi yang dibangun dengan javascript adalah Google Maps yang dapat berjalan di atas Linux, Windows, dan Mac OS. Javascript juga semakin dan terus berkembang, seperti pertumbuhan pustaka (library) yang memudahkan untuk menavigasi dokumen, memlilih elemen DOM, membuat animasi, menangani event dan mengembangkan aplikasi Ajax. Javascript adalah bahasa pemograman client-side yang cross-platform (berjalan di banyak platform) dan bersifat bebas (untuk dimodifikasi dan gratis tentunya) juga diadopsi secara universal.

2.13. MySQL

MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open source (Nugroho, 2004). MySQL sebenarnya merupakan

produk yang berjalan pada platform Linux. Karena sifatnya yang open source, dia dapat dijalankan pada semua platform baik Windows maupun Linux. Selain itu, MySQL juga merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk aplikasi multi user.

(25)

13

terstruktur yang telah distandarakan untuk semua program pengakses database seperti Oracle, Posgres SQL, SQL Server dan lain sebagainya.

2.14. Code Igniter

Code Igniter merupakan salah satu salah satu dari sekian banyak framework PHP

yang kini mulai banyak digunakan dalam mengembangkan aplikasi berbasis web (Basuki, 2014). Ada beberapa keuntungan dalam penggunaan code igniter antara lain (Basuki, 2014):

1. Gratis

2. Termasuk framework sederhana dengan ukuran kecil, namun memiliki kemampuan besar

3. Dapat dieksekusi dengan cepat dan memiliki performa yang handal 4. Menerapkan konsep MVC (Model View Controller)

5. Aplikasi yang dibuat dengan codeigniter menghasilkan “clean URL” yang Search Engine Friendly (SEF)

6. Kompatibel dengan standar hosting yang menjalankan beberapa versi PHP dan konfigurasi yang berbeda

Gambar

Tabel 2.1. Simbol - simbol pada flowchart
Gambar 2.1. Bentuk Flow Graph
Gambar 2.2. Translating PDL

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisa GC-MS, terlihat bahwa dengan adanya penambahan katalis akan mengurangi jumlah senyawa yang dihasilkan dimana tanpa katalis jumlah senyawa yang

manganese, zinc, copper, iron and molybdenum Kesan kekurangan nutrien Effects of nutrient deficiency Kitar nitrogen Nitrogen cycle Proses terlibat seperti pengikatan nitrogen dan

Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah (1) Bagaimana gaya bahasa Ustad Adi Hidayat Dalam Ceramah Keluarga Yang Dirindukan Rosulullah (2) Bagaimana gaya suara

Karena Pada umumnya pria memang tertarik dulu secara fisik, dan wanita dengan payudara yg besar dan ideal akan selalu di kejar dan di buru pria, jadi bagi anda wanita yang mempunyai

ju ren~ menim- bulkem bobDh psikis tertentu bogi mereke, k3reno selDin terjedi nya kadenE-kadsne proses pombeboGDn tenah yang kureng berkensn dihati maroks, ju~

Berdasarkan alasan yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian ini layak untuk dilakukan guna mengetahui tentang ketentuan hukum penerapan kebijakan wakaf uang dalam

Dalam perhitungan diatas penulis telah menambahkan ihtiyat 2 menit disetiap waktu salat, sehingga dari perbandingan diatas jika dalam perhitungan waktu salat

Toksisitas penghirupan akut - gas : 98.4 % campuran terdiri atas bahan baku dengan toksisitas penghirupan akut yang tidak diketahui (gas). Toksisitas penghirupan akut - Uap : 98.4