• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penampilan Itik Bali Jantan Umur Delapan Minggu yang Diberi Ransum dengan Biosuplemen Mengandung Bakteri Selulolitik Unggul Asal Rayap.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penampilan Itik Bali Jantan Umur Delapan Minggu yang Diberi Ransum dengan Biosuplemen Mengandung Bakteri Selulolitik Unggul Asal Rayap."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENAMPILAN ITIK BALI JANTAN UMUR DELAPAN

MINGGU YANG DIBERI RANSUM DENGAN

BIOSUPLEMEN MENGANDUNG BAKTERI

SELULOLITIK UNGGUL ASAL RAYAP

I GUSTI PUTU AGUS ADI SAPUTRA

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

SKRIPSI

PENAMPILAN ITIK BALI JANTAN UMUR DELAPAN

MINGGU YANG DIBERI RANSUM DENGAN

BIOSUPLEMEN MENGANDUNG BAKTERI

SELULOLITIK UNGGUL ASAL RAYAP

I GUSTI PUTU AGUS ADI SAPUTRA NIM. 1207105050

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(3)

PENAMPILAN ITIK BALI JANTAN UMUR DELAPAN

MINGGU YANG DIBERI RANSUM DENGAN

BIOSUPLEMEN MENGANDUNG BAKTERI

SELULOLITIK UNGGUL ASAL RAYAP

Skripsi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Peternakan

Pada Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan

Universitas Udayana, Denpasar

I GUSTI PUTU AGUS ADI SAPUTRA NIM. 1207105050

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(4)

vi

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL SKRIPSI :Penampilan Itik Bali Jantan Umur Delapan Minggu

yang Diberi Ransum dengan Biosuplemen

Mengandung Bakteri Selulolitik Unggul Asal

Rayap

NAMA MAHASISWA : I Gusti Putu Agus Adi Saputra

NIM : 1207105050

PROGRAM STUDI : Peternakan

SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI TANGGAL

………

Pembimbing Pertama Pembimbing Kedua

Prof. Dr. Ir. G.A.M. Kristina Dewi, MS I Made Mudita, S.Pt, MP NIP. 195908131985032001 NIP. 197405102005011004

Mengetahui

Dekan Fakultas Peternakan Universitas Udayana, Denpasar

(5)

vii

Skripsi ini Telah Diuji Pada

Tanggal

01 AGUSTUS 2016

Ketua

: Prof. Dr. Ir. G. A. M. Kristina Dewi, MS

Sekretaris

: Dr. Drh. I Gusti Agung Arta Putra, M.Si

Penguji Utama

: I Made Mudita, S.Pt, MP

(6)

PENAMPILAN ITIK BALI JANTAN UMUR DELAPAN MINGGU YANG DIBERI RANSUM DENGAN BIOSUPLEMEN MENGANDUNG BAKTERI

SELULOLITIK UNGGUL ASAL RAYAP

I Gusti Putu Agus Adi Saputra

Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar

Email : agoes.sapoetra29@gmail.com

RINGKASAN

Itik berpotensi sebagai penyedia protein hewani yang kebutuhannya semakin meningkat di Indonesia. Ransum yang diberikan pada ternak itik sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dari ternak itik. Tingginya kandungan serat kasar yang terdapat pada ransum akan menurunkan penyerapan nutrisi yang terdapat pada ransum yang menyebabkan pertumbuhan ternak menjadi tidak optimal. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui penampilan itik bali jantan umur delapan minggu yang diberikan ransum dengan biosuplemen mengandung bakteri selulolitik unggul asal rayap telah dilaksanakan selama 12 minggu di Desa Peguyangan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Denpasar. Isolat bakteri yang digunakan pada penelitian ini adalah isolat bakteri probiotik selulolitik unggul 1 dan 2 asal rayap dengan kode BR3.3 dan BR3.5. Rancangan percobaan

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan yaitu perlakuan RS0 (ransum tanpa suplementasi), RSBio0

(ransum dengan biosuplemen tanpa isolat bakteri selulolitik asal rayap), RSBio1 (ransum

dengan biosuplemen yang mengandung bakteri selulolitik unggul 1 asal rayap), RSBio2

(ransum dengan biosuplemen yang mengandung bakteri selulolitik unggul 2 asal rayap) dan RSBio1-2 (ransum dengan biosuplemen yang mengandung bakteri selulolitik unggul 1

dan 2 asal rayap). Variabel yang diamati yaitu bobot badan awal, bobot badan akhir, pertambahan bobot badan, konsumsi ransum dan Feed Conversion Ratio (FCR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ransum dengan biosuplemen mengandung bakteri selulolitik unggul 1 atau 2 asal rayap (RSBio1 atau RSBio2) mampu menghasilkan

bobot badan akhir, pertambahan bobot badan dan efisiensi pemanfaatan ransum yang lebih tinggi dan berbeda nyata (nilai FCR lebih rendah) dibandingkan dengan pemberian ransum RS0, RSBio0 maupun RSBio1-2. Pemberian perlakuan RSBio1-2 juga mampu

menghasilkan bobot badan akhir, pertambahan bobot badan dan efisiensi pemanfaatan ransum yang lebih tinggi dari RS0 maupun RSBio0, namun secara statistik berbeda tidak

nyata (P>0,05). Terhadap konsumsi ransum, pemberian semua perlakuan menunjukkan nilai berbeda tidak nyata. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ransum dengan biosuplemen mengandung bakteri selulolitik unggul 1 atau 2 (RSBio1 atau RSBio2) mampu menghasilkan pertambahan bobot badan dan efisiensi

pemanfaatan ransum yang lebih tinggi dengan tingkat konsumsi ransum yang relatif sama.

(7)

PERFORMANCE OF EIGHT WEEKS OLD BALI MALE DUCK GIVEN BIOSUPLEMENTED RATIONS CONTAINED CELLULOLYTIC

BACTERIA OF SUPERIOR TERMITES

I Gusti Putu Agus Adi Saputra

Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University, Denpasar

Email : agoes.sapoetra29@gmail.com

SUMMARY

Duck in Indonesia has potency to full fill protein needs which was increasing from year to year. Duck growth very much affected by quality of ration given, high fiber in ration affected nutrition absorption this will lead to unoptimum growth. Study to investigate performance of eight weeks old bali male duck given biosuplemented rations contained cellulolytic bacteria of superior termites, do has been done for twelve weeks at North Peguyangan village, North Denpasar, Denpasar. Isolated bacteria premium 1 and 2 encoded BR3.3 and BR3.5 were used in this study. Complete Random Design (CRD) was

applied with 5 treatments and 3 replication, those were RS0 (feed without

supplementation), RSBio0 (biosuplement feed without prominent cellulolytic bacteria

from termite), RSBio1 (feed contained with prominent cellulolytic bacteria 1 from

termite), RSBio2 (feed contained with prominent cellulolytic bacteria 2 from termite) and

RSBio1-2 (feed contained with prominent cellulolytic bacteria 1 and 2 from termite). The

variable observed is initial weight, weight gain, final weight, feed consumption and Feed Conversion Ratio (FCR). As a result ration RSBio1 and/or RSBio2 gave weight gain, final

weight and feed efficiency (lower FCR) significantly higher compare to RS0, RSBio0 and

RSBio1-2. In addition to this, RSBio1-2 also gave similar result compare to RS0 and

RSBio0, however this is statistically not different (P>0,05). To feed consumption all

treatments resulted significantly not different than RS0, RSBio0, RSBio1, RSBio2 and

RSBio1-2. In conclusion, ration RSBio1 or RSBio2 give higher weight gain and feed

efficiency on similar feed consumption.

(8)

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulisdilahirkan tanggal 29 September 1993 di

Dusun Mekayu, Desa Lalanglinggah, Kecamatan

Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali.

Penulis merupakan anak pertama dan satu-satunya dari

pasangan I Gusti Made Suandi dan Ni Gusti Ayu Putu

Seniasih. Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah

Dasar (SD) tahun 2006 di SD Negeri 3 Lalanglinggah, Sekolah Menengah

Pertama (SMP) tahun 2009 di SMP Negeri 1 Selemadeg Barat, Kabupaten

Tabanan, Provinsi Bali. Pada tahun 2012 penulis menyelesaikan pendidikan

Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Selemadeg, Kabupaten

Tabanan, Provinsi Bali. Pada tahun yang sama, penulis diterima di Program Studi

Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar melalui jalur

PMDK I.

Penulis aktif dalam organisasi kemahasiswaan, yaitu sebagai Anggota

BEM Bidang II Fakultas Peternakan Universitas Udayana pada periode tahun

2013/2014 dan Ketua Pelaksana Kegiatan Peringatan Hari Susu Nusantara (HSN)

(9)

ix

UCAPAN TERIMAKASIH

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi

Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat perkenan Beliau, Skripsi yang berjudul

“Penampilan Itik Bali Jantan Umur Delapan Minggu yang Diberi Ransum

dengan Biosuplemen Mengandung Bakteri Selulolitik Unggul Asal Rayap”

ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Selama pelaksanaan penelitian sampai dengan penulisan Skripsi ini penulis

banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan

ini perkenankan penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Ir. I. B. Gaga Partama, MS selaku Dekan Fakultas Peternakan

Universitas Udayana atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada

penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di Fakultas

Peternakan Universitas Udayana.

2. Ibu Prof. Dr. Ir. G. A. M. Kristina Dewi, MS selaku pembimbing pertama

dan bapak I Made Mudita, S.Pt, MP selaku pembimbing kedua yang

dengan penuh perhatian dan kesabaran memberikan dorongan, semangat,

bimbingan dan saran selama penulis penelitian, khususnya dalam

penyelesaian Skripsi ini.

3. Ibu Ir. Ida Ayu Putri Utami, M.Si selaku Pembimbing Akademik (PA) atas

segala bimbingan, saran dan dorongannya selama penulis menempuh

perkuliahan di Fakultas Peternakan Universitas Udayana.

4. Ibu Ir. R. R. Indrawati, MS, bapak Made Wirapartha, S.Pt, M.Si, dan

(10)

x Skripsi yang telah banyak memberikan arahan, saran dan bimbingan

selama proses penyelesaian Skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan staf Tata Usaha Fakultas Peternakan Universitas

Udayana atas segala bantuan dan arahannya selama penulis menempuh

perkuliahan hingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Bapak I Nyoman Sumerta Miwada, S.Pt, MP atas segala motivasi,

bimbingan, saran, dan dorongannya selama penulis mengikuti perkuliahan

dari awal sampai akhir semester di Fakultas Peternakan Universitas

Udayana.

7. Pemerintah Pusat dan DIKTI yang sudah memberikan bantuan beasiswa

Bidik Misi, sehingga penulis dapat melanjutkan pendidikan sampai pada

tingkat perguruan tinggi.

8. Kedua orang tua I Gusti Made Suandi dan Ni Gusti Ayu Putu Seniasih

yang telah mengasuh dan membesarkan penulis, memberikan dasar-dasar

berpikir logik dan suasana demokratis, sehingga tercipta suasana yang baik

untuk berkembangnya kreativitas, serta kakek I Nyoman Jagra yang telah

memberikan penulis banyak motivasi dan dengan penuh kesabaran

mengajarkan penulis bermain kendang Bali.

9. Ni Made Paramita Setyani yang telah memberikan semangat dan

dukungan yang tiada henti dari awal penulis melaksanakan penelitian

sampai akhirnya penulis menyelesaikan Skripsi ini.

10.Teman-teman satu penelitian Dek Thini, Adi Suparman, dan Indra Raditya

atas semangat, kerjasama, kekompakkan serta perjuangannya selama

(11)

xi 11.Mang Geria, Dek Gunung, Dek Slamet, Duaja, Dek Soma, Arik, Gus Je,

Agung, Yuda, Wahyu, Surya, Mang Juli, Gunadi, Dek Budi, Garba, Dedo,

Dewi Antari, Lisa, Nining, Rita, Opiik Pandawa, Iluh Riandani, Marna,

Mela, Wulan dan seluruh teman-teman seperjuangan angkatan 2012

lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang sudah

memberikan warna, ceria, dan kenangan selama masa perkuliahan di

kampus tercinta kita.

12.Keluarga besar BEM Fakultas Peternakan Universitas Udayana periode

2013/2014 atas semua pengalaman yang sudah diperoleh selama

mengikuti kegiatan organisasi di Fakultas Peternakan Universitas

Udayana.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu

melimpahkan rahmat-NYA kepada semua pihak yang telah membantu

penyelesaian Skripsi ini, serta kepada segenap keluarga penulis.

Denpasar, Juli 2016

(12)

xii

3.1.5 Inokulan isolat bakteri selulolitik unggul asal rayap ... 17

(13)

xiii

3.1.7 Ransum dan air minum ... 18

3.1.8 Peralatan ... 20

3.2 Metode ... 20

3.2.1 Tempat dan waktu penelitian ... 20

3.2.2 Rancangan penelitian ... 20

3.2.3 Variabel yang diamati ... 21

3.2.4 Pelaksanaan penelitian ... 21

3.2.5 Analisis data ... 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 26

4.1 Hasil ... 26

4.1.1 Bobot badan akhir ... 26

4.1.2 Pertambahan bobot badan ... 26

4.1.3 Konsumsi ransum ... 27

4.1.4 Feed Conversion Ratio (FCR)... 28

4.2 Pembahasan ... 28

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 33

5.1 Simpulan ... 33

5.2 Saran ... 33

DAFTAR PUSTAKA ... 34

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

No Teks Halaman

3.1 Komposisi bahan penyusun medium inokulan dalam 1 liter ... 17

3.2 Inokulan isolat bakteri unggul asal rayap dalam 1 liter ... 17

3.3 Komposisi bahan penyusun biosuplemen ... 18

3.4 Komposisi ransum basal dan komposisi penyusun bahan medium

biosuplemen ternak itik bali... 19

3.5 Kandungan nutrien ransum penelitian ... 19

4.1 Penampilan itik bali jantan umur delapan minggu yang diberi ransum

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

No Teks Halaman

1. Analisis statistik bobot badan awal ternak penelitian ... 39

2. Analisis statistik bobot badan akhir ternak penelitian... 41

3. Analisis statistik pertambahan bobot badan ternak penelitian ... 43

4. Analisis statistik konsumsi ransum ternak penelitian ... 45

5. Analisis statistik Feed Conversion Ratio (FCR) ternak penelitian ... 47

6. Kebutuhan nutrisi itik pedaging ... 49

7. Kemampuan degradasi substrat selulosa isolat bakteri probiotik selulolitik yang diisolasi dari rayap ... 50

8. Aktivitas enzim selulase isolat bakteri probiotik selulolitik asal rayap pada substrat CMC (selulosa amorfous) ... 51

9. Aktivitas enzim selulase isolat bakteri probiotik selulolitik asal rayap pada substrat avicel (selulosa kristalin) ... 52

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa aplikasi UTC berbasis mobile platform android yang dikembangkan sudah sesuai tujuan yaitu mudah untuk digunakan, interaksi dalam aplikasi

Tahap pembuatan mekanik dari alat penghitung bibit ikan ini merupakan salah satu bagian penting dari pembuatan alat ini, karena bagian mekanik inilah yang

Guru yang mempunyai sikap profesional maka motivasinya dalam melaksanakan tugasnya cukup tinggi. Jika seorang guru mempunyai motivasi yang tinggi, maka dia juga

Kandungan lemak mengalami peningkatan setelah substitusi bekatul beras hitam dan tepung jagung.Peningkatan ini terjadi karena semakin berkurangnya penggunaan tepung

Hasil uji Mann Whitney didapatkan bahwa tidak ada perbedaan tekanan darah pada kelompok intervensi, dan kelompok kontrol, sehingga konsumsi pisang ambon dapat

Sedangkan pada post test hari ketiga jumlah responden yang mengalami penurunan tekanan darah sistolik sampai tahap normal yang tertinggi adalah pada kelompok

Adapun proses dalam usaha keramba ikan kerapu ini yaitu di mulai dari memasukkan benih ikan kerapu kedalam keramba, pemberian pakan yang berupa segala jenis ikan kecil,

Pada Tabel 10 dapat dilihat bahwa tanpa kompos Trichoazolla dan tanpa pupuk NPK panjang tongkol tanpa kelobot paling rendah dari perlakuan lainnya dan berbeda tidak