• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penanaman Karakter Kemandirian Pada Siswa Tunagrahita Kelas 8C SMPLB (Studi Kasus di SLB Negeri Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penanaman Karakter Kemandirian Pada Siswa Tunagrahita Kelas 8C SMPLB (Studi Kasus di SLB Negeri Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014)."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

38

Mengkaji mengenai data hasil penelitian tentang penanaman karakter kemandirian pada siswa Tunagrahita kelas 8C SMPLB, berdasarkan teori tersebut dikaji mengenai pembelajaran. Kesemuanya itu dapat dipaparkan dalam deskripsi hasil penelitian ini.

A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Profil Sekolah Luar Biasa Negeri Surakarta

Penelitian dilaksanakan di SLB Negeri Surakarta yang terletak di Jalan Cocak X Sidorejo, Sambeng Mangkubumen, Banjarsari, Surakarta. Telp/Fax. (0271) 733516, Jalan RM Said No 111, Surakarta. Telp (0271) 727906. Keadaan lingkungan fisik sekolah baik, bersih dan mempunyai halaman yang cukup luas untuk digunakan saat upacara bendera. Kebersihan dan kerapian lingkungan sekolah selalu diperhatikan dan dijaga selama kegiatan pembelajaran berlangsung, yang dimulai dari ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, mushola, aula, kantin, dan halam sekolah.

(2)

manajemen mutu sekolah tersebut berada dibawah naungan Balai Pengembangan Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.

Sekolah terletak pemukiman penduduk di daerah Sambeng yang berdekatan dengan terminal bus Tirtonadi dan stasiun Balapan yang menjadi sentral transportasi kota Surakarta. Luas lahan 5090 m2. Selain melengkapai dengan ruang belajar dan sarana belajar yang baik, juga dilengkapi dengan area hotspot, klinik terapi, lab computer, lab IPA, sarana perpustakaan digital, ruang musik, ruang bermain serta ruang ketrampilan vokasional. Sekolah yang mempunyai semboyan Beriman (bersih, rapi, indah dan nyaman) tersebut memang menjadikan SLB Negeri Surakarta benar-benar nyaman untuk tempat belajar anak-anak berkebutuhan khusus. Adapun visi dan misi SLB Negeri Surakarta ini yaitu visi SLB Negeri Surakarta adalah mewujudkan pendidikan khusus unggulan serta sebagai pembentuk sumber daya manusia berkebutuhan khusus yang mandiri dan mampu berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan Misi dari SLB Negeri Surakarta adalah

a) Memberi kesempatan pada semua anak berkebutuhan khusus untuk memperoleh pendidikan khusus sesuai dengan potensi dan kemampuan dasar yang dimiliki b) Membentuk tamatan yang berkepribadian dan mampu mengembangkan keimanan,

pengetahuan dan ketrampilan yang memadai dalam memasuki kehidupan bermasyarakat.

(3)

2. Sarana, prasarana dan daftar guru SLB Negeri Surakarta

Sarana dan prasarana yang ada di SLB Negeri Surakarta bisa dikatakan cukup memadai. Sarana dan prasarana yang ada di SLB Negeri Surakarta yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar meliputi:

a. Gedung.

Tabel 2. Daftar Sarana Prasarana di SLB Negeri Surakarta

No. Nama Ruangan Apa / Tidak Kondisi

1 Ruang Dinas Kepala Sekolah Tidak -

2 Rumah Dinas Guru Tidak -

3 Rumah Dinas Penjaga Sekolah Tidak -

4 Ruang Kepala Sekolah Ada Baik

5 Ruang Guru Ada Baik

6 Ruang Tata Usaha Ada Baik

7 Ruang Tamu Ada Baik

8 Ruang Ibadah Ada Baik

9 Ruang Kelas Ada Baik

10 Ruang Aula Ada Baik

11 Ruang Konsultasi Tidak -

12 Ruang Perpustakaan Ada Baik

13 Ruang Ketrampilan Ada Baik

14 Ruang Lab. Komputer Ada Baik

15 Ruang Bengkel/Otomotif Ada Baik

16 Ruang Tata Boga Ada Baik

17 Ruang Tata Busana Ada Baik

18 Ruang Salon Kecantikan Ada Baik

19 Ruang UKS Ada Baik

20 Ruang Kamar Mandi / WC Ada Baik

21 Ruang Gudang Ada Baik

22 Ruang BPBI / Bina Wicara Ada Baik

23 Ruang KMD Tidak -

24 Ruang Okupasi Terapi Ada -

25 Ruang Fisioterapi Ada Baik

26 Ruang Bina diri Ada -

27 Ruang Terapi Musik Ada Baik

28 Ruang Speak Terapi Ada Baik

(4)

29 Ruang Lab. IPA / Biologi Ada Baik

30 Ruang ABA Ada Baik

31 Ruang Kelas Transisi Ada Baik

[image:4.612.126.522.114.158.2]

b. Luas Tanah / Banguan.

Tabel 3. Data Luas Tanah dan Bangunan SLB Negeri Surakarta

No. Jenis Luas ( m2 ) Status Kepemilikan

1 Bangunan 1.447 Hak pakai

2 Halaman 1.000 Hak pakai

3 Kebun 208 Hak pakai

4 Tanah 5.090 Hak pakai

c. Barang yang ada di SLB Negeri Surakarta

Tabel 4. Data Barang SLB Negeri Surakarta

No. Nama Barang Jumlah Keterangan

1 Meja Siswa 161 buah

2 Kursi Siswa 120 buah

3 Meja Guru 69 buah

4 Kursi Guru 30 buah

5 Almari 24 buah

6 Rak Buku 24 bauh

7 Papan Tulis 34 buah

8 Papan Statistik 4 buah

9 Almari Perpustakaan 4 buah

10 Unit Alat Peraga Ada

11 Unit Kesenian Ada

12 Meja Kursi Tamu 3 stel Ada

13 Unit Olah Raga Ada

14 Kursi Plastik 20 buah 15 Meja Makan Tata Boga 3 buah

16 Meja Aula 9 buah

17 Kursi Aula 44 buah

18 Podium/Pipar 2 buah

Lanjutan Tabel 2

Sumber: Data Tata Usaha SLB Negeri Surakarta

Sumber: Data Tata Usaha SLB Negeri Surakarta

[image:4.612.116.525.407.695.2]
(5)

19 Komputer 30 buah

20 Printer 6 buah 2 kurang baik

21 Scan 1 buah Baik

22 LCD Proyector 1 buah Baik

23 Layar Proyector 2 buah Baik

24 Televisi 3 buah Televisi 14 Inchi @ 1 bh & 21 inchi @ 2 bh

25 Fotocopy 1 buah Ckp baik

26 Camera Digital 2 buah 1 bh baik dan 1 bh rusak

27. CPU 29 buah 2 kurang

baik

28 Computer LCD 10 buah 10 buah /

baru

d. Daftar guru dan Karyawan di SLB Negeri Surakarta

Tabel 5. Daftar Guru dan Karyawan SLB Negeri Surakarta

No. Nama Status

Peq. Jabatan

1 Sukamto, SE PNS

Kepala Sekolah/Bina diri

2 Drs.Darosi PNS Guru Agama

3 Dra.Catur Prabandari PNS Guru

4 Dra.Wahyu Trimei Pujilestari PNS Guru

5 Supriyati, S.Pd PNS Guru

6 Drs.Heri Pranoto PNS Guru

7 Drs.Kasmanto PNS Guru

8 Sri Wahyuni, S.Pd PNS Guru

9 Dra. Heni Wijayati PNS Guru

10 Drs. Kunto Harisakti PNS Guru

11 Agustina Permatasari, S.Pd PNS Guru

12 Nur Hanief Arifin, SS PNS Pengadmisitrasi Umum

13 Endang Ruspinudji,S.Pd PNS Guru

14 Sumarto, S.Pd PNS Guru

15 Wiyatno, S.Pd PNS Guru

Sumber: Data Tata Usaha SLB Negeri Surakarta Lanjutan Tabel 4

(6)

16 Sri Sugiarti, S.Pd PNS Guru

17 Musowir, S.Pd PNS Guru

18 Sri Atmini, S.Pd PNS Guru

19 Erny Kadarwati, S.Pd PNS Guru

20 Novia Kuswahyusri, S.Pd PNS Guru

21 Asri Triastuti, S.Pd PNS Guru

22 Dwi Lestari, S.Pd PNS Guru

23 Nanik Maryati, S.Pd PNS Guru

24 Siti Rachmawati, S.Pd PNS Guru

25 Nur Laily Irmawati, S.Pd PNS Guru

26 Rusdiana Ilmiyawati, S.Pd PNS Guru

27 Astika Dien WBS PNS Pengadmisitrasi Umum

28 Suharjo, S.Pd PNS Guru

29 Siwi Handajani, S.Pd PNS Guru

30 Murdiyati, S.Pd PNS Guru

31 Sapto Hendro Sutejo PNS Guru

32 Kristian Hadi Purwanto NonPNS Staf Adminitrasi

33 Emy Sundari,S.Pd NonPNS Guru

34 Ariyanto Yuli Kristiawan, S.Pd NonPNS Guru

35 Istiqomah, S.Pd NonPNS Guru

36 Devi Mayasari NonPNS Guru

37 Sriyono Lestari NonPNS Instruktur Otomotif

38 Marlina Indriyani NonPNS Instruktur Tata Busana 39 Rorry Banu Kusworo, A.Md.OT NonPNS Terapis

40 Dwi Suryani, A.Md.FS NonPNS Terapis

41 Amy Yuliani, A.Md. TW NonPNS Terapis 42 Evi Khotimatul Muzamah, Amd.OT NonPNS Terapis

43 Megawati Karsono Putri NonPNS

Instruktur Salon Kecantikan

44 Avika Diana Masykuroh NonPNS Guru PAI

45 Dwi Susanti , S.Pd NonPNS Terapis

46 Agus Priyono NonPNS Penjaga Sekolah

47 Warjito NonPNS Kebersihan

48 Tri Wahyu Wulandari NonPNS Kebersihan

49 RR. Diana Syafasari NonPNS Guru Musik

50 Wahyu Tri Hastiningsihi, S.Pd NonPNS Tata Boga

51 Chtistina, S.Pd NonPNS Guru Komputer

(7)

e. Denah Lokasi SLB Negeri Surakarta

Gambar 6. Denah SLB Negeri Surakarta B.

B.Deskripsi Data Hasil Penelitian dan Pembahasan

Karakter kemandirian adalah Menurut Kemendiknas (2010) sebagaimana dikutip dalam Wibowo (2013: 10), karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebjakan virtues, yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk dipandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Scerenco (1997) sebagaimana dikutip dalam Samani dan Hariyanto ( 2012: 42) karakter adalah sebagai atribut atau ciri-ciri yang membentuk dan membedakan ciri pribadi, ciri etis, dan kompleksitas mental dari seseorang, suatu

(8)

kelompok atau bangsa. Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa karakter adalah kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi ciri pribadi, ciri etis, dan kompleksitas mental seseorang.

Berikut pemaparan data hasil wawancara, observasi dan dokumentasi (pencatatan arsip) yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini. Teknik tersebut dilakukan dengan mengacu pada indikator karakter kemandirian. Indikator dari karakter kemandirian meliputi tidak tergantung pada orang lain, bersikap inisiatif, kemampuan sendiri. Deskripsi data berikut analisis penanaman karakter kemandirian pada siswa tnagrahita kelas 8C dipaparkan dalam uraian berikut:

1. Tidak Tergantung pada orang lain

Berdasarkan hasil penelitain yang dilakukan di SLB Negeri Surakarta, tidak tergantung pada orang lain dapat diartikan pula dengan tidak selalu memina bantunan atau menerima bantuan dari orang lain. Data tersebut juga didukung dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu Dra.Wahyu Trimei Pujilestari selaku guru PKn pada tanggal 3 Juni 2014 (catatan lapangan nomor 1) mengatakan bahwa:

Tidak tergantung pada orang lain dapat diartikan siswa melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain atau teman, mereka mempunyai keinginan untuk melakukan pekerjaan untuk mandiri karena siswa mampu untuk melakukannya.

(9)

wawancara Rachel, selaku siswa di SMPLB kelas 8C (catatan lapangan nomor 2) tidak tergantung pada orang lain yaitu: “Bu Mei memberikan tugas di rumah, contohnya menulis atau mengerjakan soal, setelah itu keesokan harinya bu Mei menyuruh siswa untuk mengulasnya.” Hasil wawancara dengan ibu Dra.Wahyu Trimei Pujilestari dan Rachel coba dikrosecek dengan hasil wawancara Farhan, selaku siswa di SMPLB kelas 8C (catatan lapangan nomor 3) tentang tidak tergantung pada orang lain yaitu: “Bu Mei memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah, karena itu bisa melatih mandiri. ”Jadi tidak tergantung pada orang lain juga bisa melatih siswa untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan oleh guru agar di rumah mempunyai rasa ingin mengerjakan tugas sekolah. Selain untuk bermain bersama teman teman sebayanya siswa juga merasakan ada kegiatan atau tugas sekolah yang harus diselesaikan.

2. Bersikap Inisiatif

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SLB Negeri Surakarta, bersikap inisiatif dapat berupa siswa menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk oleh guru, mencatat di papan tulis tanpa disuruh, dan membersihkan papan tulis tanpa disuruh. Data tersebut juga didukung dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu Dra.Wahyu Trimei Pujilestari selaku guru PKn pada tanggal 3 Juni 2014 (catatan lapangan nomor 1) mengatakan bahwa:

(10)

Bersikap inisiatif dalam pembelajaran adalah hal yang terpenting, karena kalau tidak ada umpan balik dan keterlibatan siswa maka tidak akan terjalin suatu bentuk inisiatif siswa untuk menjawab suatu pertanyaan. Hasil wawancara dengan ibu Dra.Wahyu Trimei Pujilestari coba dikroscek dengan hasil wawancara Farhan, selaku siswa SMPLB kelas 8C (catatan lapangan nomor 3) yaitu: “Bu Mei memberikan pertnyaan-pertanyaan kepada siswa dan siswa langsung menjawab tanpa disuruh.” Hasil wawancara ibu Dra.Wahyu Trimei Pujilestari dan Ilham coba dikroscek dengan hasil wawancara dengan Rachel selaku siswa SMPLB Negeri kelas 8/C (catatan lapangan nomor 2) yaitu: “Bu Mei menyuruh siswa untuk menulis dan menjawab pertanyaan tanpa disuruh”. Jadi bersikap inisiatif sangat penting untuk melatih siswa untuk bersikap mandiri.

3. Kemampuan Sendiri

(11)

Kemampuan sendiri yang dimiliki siswa dapat dicontohkan dengan ulangan atau tes yang harus dikerjakan oleh siswa sesuai dengan kemampuannya. Siswa dilatih untuk tidak tergantung pada orang lain, sehingga siswa merasa puas dengan hasil yang didapat.

Kemampuan sendiri siswa sangatlah dihargai karena semua yang dilakukan itu sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Selanjutnya menurut Rachel selaku siswa SMPLB kelas 8C (catatan lapangan nomor 2) kemampuan sendiri yang mencakup ulangan harian, tes, dan ulangan semesteran yaitu: “Ulangan atau tes yang

diberikan bu Mei saya kerjakan sendiri”. Hasil wawancara dengan ibu Dra.Wahyu

Trimei Pujilestari dan Rachel coba dikroscek dengan peryataan dari Farhan selaku siswa SMPLB kelas 8C (catatan lapangan nomor 3) yaitu: “Ulangan pada saat

ulangan semesteran dan saya juga bisa mengerjakannya”.

Jadi kemampuan sendiri dapat melatih siswa agar tidak tergantung pada orang lain dan siswa merasakan puas dengan hasil yang di dapat dengan kerja kerasnya sendiri.

Tidak tergantung pada orang lain, bersikap inisiatif, dan kemampuan sendiri. Berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi (pencatatan arsip), dan observasi dapat disimpulkan bahwa karakter kemandirian pada siswa tunagrahita kelas 8/C di SLB Negeri Surakarta adalah sebagai berikut:

(12)

2. Bersikap inisiatif, melatih siswa untuk mempunyai jiwa yang baik contohnya guru menyuruh siswa untuk menulis atau mengerjakan soal di depan tanpa guru harus menunjuk salah satu dari siswa.

3. Kemampuan sendiri, siswa mempunyai kemampuan untuk mengerjakan soal ulangan tanpa harus meminta bantuan kepada orang lain, karena siswa masih bisa mengerjakan sesuai dengan kemampuannya dan siswa merasa puas dengan hasil yang didapat.

C. Temuan Studi yang Dihubungkan Dengan Kajian Teori

Penanaman karakter kemandirian pada siswa tunagrahita kelas 8C SMPLB sangat berbeda dengan di sekolah umum. Kemandirian sangatlah penting untuk siswa tunagrahita. Karakter kemandirin ditunjukkan dalam hal tidak tergantung pada orang lain, bersikap inisiatif, dan kemampuan sendiri. Sikap dan perilku yang tidak tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas yaitu sebuah karakter yang harus ditanamkan sejak dini sejak mereka sekolah dan lebih lagi sejak lahir, karakter kemandirian harus ditanamkan oleh kedua orang tua dan guru, Kemandirian pada siswa bisa juga dilatih ketika diberikan tugas-tugas oleh guru baik yang dikerjakan di rumah maupun di sekolah apakah tugas individu atau kelompok.

(13)

disesuaikan dengan kemampuan siswa dalam mewujudkan kehendak atau keinginannya secara nyata tanpa bergantung pada orang lain, dalam hal ini siswa mampu melakukan belajar sendiri dapat menentukan belajar dengan efektif dan melakukan aktifitas belajar secara mandiri.

Gambar

Tabel 2. Daftar Sarana Prasarana di SLB Negeri Surakarta
Tabel 3. Data Luas Tanah dan Bangunan SLB Negeri Surakarta
Tabel 5. Daftar Guru dan Karyawan SLB Negeri Surakarta
Gambar 6. Denah SLB Negeri Surakarta B.

Referensi

Dokumen terkait

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokation Ahli Madya ( A.Md.) Dalam Bidang

Penelitian bertujuan mengoptimumkan konsentrasi SOD imobilisasi, menentukan linearitas pengukuran, dan mengukur stabilitas elektrode pasta karbon terimobilisasi SOD yang

Tugas kepala sekolah merupakan pekerjaan yang tidak

1) Penerapan model EVA sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai pengukur kinerja perusahaan dimana fokus penilaian kinerja adalah penciptaan nilai (value creation). 2)

Hipotesis yang diajukan yaitu i diduga terdapat perbedaan yang signifikan  publikasi laporan  keuangan tahunan terrhadap  harga  saham.  ii  diduga terdapat 

Melengkapi Persyaratan Guna Meraih Derajat Sarjana S1 dalam

Penelitian ini mengacu pada penelitian Sofia Wahidatul Husna dengan judul “Pengaruh Publikasi Laporan Keuangan Tahunan Terhadap Perubahan Harga dan Kegiatan Perdagangan Saham

Penelitian ini bertujuan untuk menyusun model matematis proses absorbsi H 2 S menggunakan larutan absorben Fe-EDTA, menyelesaikan model matematis yang telah disusun dengan