PENGARUH METODE INQUIRY DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP
HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN
ALAM SISWA DI KELAS V SD NEGERI
NO. 064978 MEDAN DENAI
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Dasar
Oleh :
MAYA ROSSIANA SIREGAR
NIM: 8126181011
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
PENGARUH METODE INQUIRY DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP
HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN
ALAM SISWA DI KELAS V SD NEGERI
NO. 064978 MEDAN DENAI
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Dasar
Oleh :
MAYA ROSSIANA SIREGAR
NIM: 8126181011
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
ABSTRAK
MAYA ROSSIANA SIREGAR. NIM. 8126181011. Pengaruh Metode Inquiry dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri No. 064978 Medan Denai. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan hasil belajar IPA siswa yang diajar dengan Metode Inquiry dan hasil belajar IPA siswa yang diajar dengan metode Konvensional; (2) Perbedaan hasil belajar IPA dari siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi dengan siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah; dan (3) Interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPA siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri No.064978 Medan Denai pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Populasinya adalah seluruh siswa kelas V sebanyak 70 siswa. Sampelnya adalah semua siswa yang mengambil mata pelajaran IPA sebanyak 24 siswa pada kelas A dan sebanyak 24 siswa pada kelas B. Instrumen yang digunakan untuk mengumpul data adalah tes hasil belajar IPA dan angket motivasi belajar. Metode penelitian menggunakan metode quasi experimen dengan desain penelitian factorial 2x2. Teknik analisis data
menggunakan ANAVA pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil analisis penelitian
menunjukkan bahwa: (1) Hasil belajar IPA siswa yang diajar dengan Metode Inquiry lebih tinggi daripada hasil belajar IPA siswa yang diajar dengan metode Konvensional (Fhitung = 1,749 > Ftabel = 2,65); (2) Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar IPA siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi dengan siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah (Fhitung = 1,351 > Ftabel = 2,64); dan (3) Terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPA siswa (Fhitung = 1,303 > Ftabel = 2,66). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Metode Inquiry lebih baik digunakan untuk membelajarkan siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi sedangkan metode konvensional baik digunakan kepada siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah dan terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan motivasi belajar. Implikasi dari hasil penelitian ini meninjukkan bahwa siswa yang diajarkan dengan metode Inquiry lebih tinggi hasil belajarnya daripada siswa yang diajarkan dengan metode Konvensional.
ABSTRACT
MAYA ROSSIANA SIREGAR. NIM. 8126181011. The Effect of Inquiry Method and Learning Motivation on Instructional IPA Achievement for the students of Grade V at 064978 Medan Denai. Thesis. The State University of Medan School of Post Graduate Studies. 2004.
This study aimed at finding: (1) The difference between the students achievement on IPA taught by Inquiry method and Konvensional method; (2) The difference between the students achievement on IPA for the ones having high and learning motivation; and (3) The interaction between Inquiry method and learning motivation in influencing the students achievement on IPA. This is a quasi experiment study conducted at SD 064978 Medan Denai on even semester of 2013/2014 Academic Year.population for this study were 72 students of grade, they were 24 students from class A and 24 students from class B taken as sample. The instrument used for learning motivation. The quasi experiment method used for
research by 2 x 2 factorial designs. The data analysis used was the ANAVA on α = 0,05. The hypothese result showed that: (1) the students achievement on IPA thaught by using Inquiry method is higher than the low one by using Konvensional method (Fratio= 1,749 > Ftable = 2,65); (2) the students achievement on IPA for the one having high learning motivation is higher than the low one (Fratio = 1,351> Ftable = 2,64); and (3) there is an interaction between learning method and learning motivation to the students achievement on IPA (Fratio = 1,303 > Ftable = 2,66). Based on the analysis result could be conclude that Inquiry method was applicable for the students having high learning motivation while the Konvensional method was applicable for the students having low learning motivation and there is an interaction between instructional method and learning motivation. The implication of research showed that the students achievement taugh by Inquiry method than the one by using Konvensional method.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul “Pengaruh
Metode Inquiry dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD
Negeri No.064978 Medan Denai”. Tesis ini merupakan salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Dasar Pasca
Sarjana Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak mendapat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak karena kurangnya ilmu dan pengetahuan. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H.
Hasruddin, M.Pd dan Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Pd selaku dosen pembimbing
tesis yang dengan penuh kesabaran telah banyak memberikan arahan, bimbingan
serta motivasi kepada penulis mulai dari penyusunan proposal penelitian hingga
selesainya tesis ini.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:
Rektor Universitas Negeri Medan, Direktur Program Pascasarjana Unimed,
Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Dasar serta para staf administrasi
Program Pascasarjana Unimed yang telah memberikan bantuan kepada penulis
selama menempuh pendidikan hingga penyelesaian tesis ini.
Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, Ibu Dr. Hj. Fauziyah Harahap, M.Si
dan Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd sebagai penguji yang telah banyak memberikan
masukan dan koreksi untuk perbaikan tesis ini, serta seluruh staff pengajar Program
Pasca Sarjana Unimed yang dengan ketulusan hati telah memberikan ilmu dan
pengetahuan kepada penulis selama menempuh pendidikan di Prodi Pendidikan
Dasar, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana Program Studi Pendidikan Dasar
Universitas Negeri Medan angkatan XXII kelas A Reguler tempat penulis berbagi
suka dan duka selama perkuliahan serta rekan-rekan guru SD Negeri No.064978
Medan Denai yang telah banyak membantu dan memberikan dorongan dalam
Ucapan terima kasih yang tak terhingga juga penulis ucapkan teristimewa
kepada Ayahanda H. Maas Siregar dan Ibunda Hj. Hermayanti Pulungan, SPd atas
segala pengorbanan dan doa-doanya yang senantiasa menyertai perjalanan hidup
penulis. Terima kasih yang tulus juga penulis ucapkan kepada seluruh keluarga besar
atas segala pengertian, perhatian dan dukungannya baik moril maupun materil.
Menyadari akan keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan pengalaman
yang dimiliki penulis, maka dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan
sumbangan pemikiran ataupun kritik yang bersifat konstruktif untuk kesempurnaan
tesis ini. Hanya kepada Allah kita berserah, semoga kiranya Allah mencurahkan
berkatnya bagi kita semua. Akhir kata semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat
bagi pengembangan pendidikan dimasa kini dan dimasa yang akan datang. Amin.
Medan, Juli 2014
Penulis
DAFTAR ISI
2.1.2. Hakikat Motivasi Belajar ... 14
2.1.3. Hakikat Metode Inquiry ... 17
2.1.4. Hakikat Metode Konvensional ... 22
2.1.5. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 27
2.2. Hasil Penelitian yang Relevan... 29
2.3. Kerangka Berpikir ... 33
2.3.1. Perbedaan Pengaruh Metode Inquiry dengan Metode Konvensional Terhadap Hasil Belajar IPA ... 33
2.3.2. Perbedaan Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA ... 34
2.3.3. Interaksi Antara Metode Pembelajaran dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA ... 35
2.4. Hipotesis Penelitian ... 37
BAB III METODE PENELITIAN ... 38
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38
3.1.1. Lokasi Penelitian ... 38
3.1.2. Waktu Penelitian ... 38
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 38
3.2.1. Populasi Penelitian ... 38
3.2.2. Sampel Penelitian ... 39
3.3. Metode dan Desain Penelitian ... 39
3.3.1. Metode Penelitian ... 39
3.3.2. Desain Penelitian ... 41
3.5. Prosedur Penelitian ... 42
3.6. Pengontrolan Perlakuan ... 44
3.6.1. Validitas Internal ... 45
3.6.2. Validitas Eksternal ... 46
3.7. Variabel dan Definisi Operasional ... 47
3.7.1 Variabel Penelitian ... 47
3.7.2. Defenisi Operasional Variabel ... 47
3.8. Instrumen Penelitian ... 48
3.8.1. Tes Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam ... 49
3.8.2. Instrumen Motivasi Belajar ... 50
3.9. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 51
3.9.1. Validitas Tes ... 52
3.9.2. Reliabilitas Tes ... 53
3.9.3. Indeks Kesukaran Tes ... 54
3.9.4. Daya Beda ... 54
3.10. Teknik Analisis Data ... 55
3.10.1. Deskripsi Data ... 55
3.10.2. Uji Persyaratan Analisis ... 56
3.11. Hipotesis Statistik ... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58
4.1. Hasil Penelitian ... 58
4.1.1. Deskripsi Data ... 59
4.1.2. Pengamatan Kegiatan Pembelajaran ... 67
4.1.3. Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 68
4.1.4. Pengujian Hipotesis ... 69
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 73
4.2.1. Perbedaan Pengaruh Metode Inquiry Dengan Metode Konvensional Terhadap Hasil Belajar IPA ... 73
4.2.2. Perbedaan Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar... 75
4.2.3. Interaksi Antara Metode Pembelajaran dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA ... 76
4.3. Keterbatasan Penelitian ... 79
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 80
5.1. Kesimpulan ... 80
5.2. Implikasi ... 81
5.3. Saran ... 82
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Nilai Mata Pelajaran IPA ... 4
Tabel 2.1. Sintaks Metode Inquiry ... 21
Tabel 2.2. Sintaks Metode Konvensional ... 24
Tabel 3.1. Desain Penelitian Anava 2x2 ... 41
Tabel 3.2. Diagram Alir penelitian ... 44
Tabel 3.3. Kisi-kisi Penilaian Hasil Belajar IPA ... 49
Tabel 3.4. Kategori Pemberian Skor Hasil Belajar ... 50
Tabel 3.5. Kategori Ketuntasan Belajar ... 50
Tabel 3.6. Kategori Pemberian Skor Motivasi Belajar ... 51
Tabel 3.7. Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar ... 51
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA yang dibelajarkan menggunakan Metode Inquiry ... 59
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA yang dibelajarkan menggunakan Metode Konvensional ... 60
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA dengan Motivasi Belajar Tinggi... 61
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA dengan Motivasi Belajar Rendah ... 62
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa yang dibelajarkan menggunakan Metode Inquiry dengan Motivasi Belajar Tinggi ... 63
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa yang dibelajarkan menggunakan Metode Inquiry dengan Motivasi Belajar Rendah ... 64
Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa yang dibelajarkan menggunakan Metode Konvensional dengan Motivasi Belajar Tinggi ... 65
Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa yang dibelajarkan menggunakan Metode Konvensional dengan Motivasi Belajar Rendah ... 66
Tabel 4.9. Hasil Uji Normalitas Data ... 68
Tabel 4.10. Hasil Uji Homogenitas Data ... 69
Tabel 4.11. Anova Hasil Belajar IPA antara Siswa yang dibelajarkan menggunakan Metode Inquiry dan Metode Konvensional ... 70
Tabel 4.12. Anova Hasil Belajar IPA antara Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar Rendah dan Motivasi Belajar Tinggi ... 70
Tabel 4.13. Interaksi antara Metode Pembelajaran dan Motivasi Belajar Siswa Dalam Mempengaruhi Hasil Belajar IPA ... 71
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1. Grafik Data Motivasi Belajar Siswa yang dibelajarkan
menggunakan Metode Inquiry ... 59 Gambar 4.2. Grafik Data Hasil Belajar IPA Siswa yang dibelajarkan
menggunakan Metode Konvensional ... 60 Gambar 4.3. Grafik Data Hasil Belajar IPA Siswa dengan Motivasi
Belajar Tinggi ... 61 Gambar 4.4. Grafik Data Hasil Belajar IPA Siswa dengan Motivasi
Belajar Rendah ... 62 Gambar 4.5. Grafik Data Hasil Belajar IPA Siswa yang dibelajarkan
menggunakan Metode Inquiry dengan Motivasi Belajar
Tinggi ... 63 Gambar 4.6. Grafik Data Hasil Belajar IPA Siswa yang dibelajarkan
menggunakan Metode Inquiry dengan Motivasi Belajar
Rendah ... 64 Gambar 4.7. Grafik Data Hasil Belajar IPA Siswa yang dibelajarkan
menggunakan Metode Konvensional dengan Motivasi
Belajar Tinggi ... 65 Gambar 4.8. Grafik Data Hasil Belajar IPA Siswa yang dibelajarkan
menggunakan Metode Konvensional dengan Motivasi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Lembar Tes Evaluasi ... 86
Lampiran 2 Lembar Angket Motivasi Belajar ... 88
Lampiran 3 Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 90
Lampiran 4 Hasil Validitas RPP Inquiry ... 92
Lampiran 5 Hasil Validitas RPP Konvensional ... 96
Lampiran 6 Hasil Validitas LKS ... 100
Lampiran 7 Hasil Validitas Tes Hasil Belajar IPA ... 104
Lampiran 8 Hasil Validitas Angket Motivasi Belajar ... 105
Lampiran 9 Hasil Validitas Observasi Aktivita Guru ... 106
Lampiran 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Metode Inquiry ... 107
Lampiran 11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Metode Konvensional ... 127
Lampiran 12 Lembar Kegiatan Siswa ... 147
Lampiran 13 Perhitungan Uji Validitas Tes ... 155
Lampiran 14 Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Tes ... 157
Lampiran 15 Perhitungan Daya Beda Butir Tes ... 159
Lampiran 16 Perhitungan Uji Reliabilitas Tes... 161
Lampiran 17 Tabel Perhitungan Validitas Dan Reliabilitas Tes... 163
Lampiran 18 Perhitungan Uji Validitas Angket ... 164
Lampiran 19 Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Angket ... 167
Lampiran 20 Perhitungan Daya Beda Butir Angket ... 169
Lampiran 21 Perhitungan Uji Reliabilitas Angket ... 171
Lampiran 22 Tabel Perhitungan Validitas Dan Reliabilitas Angket ... 173
Lampiran 23 Tabel Skor Hasil Belajar IPA dan Motivasi Belajar Siswa .... 179
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting untuk membekali siswa
menghadapi masa depan. Untuk itu dalam proses pembelajaran, metode, dan media
yang berupa bahan dan isi pendidikan yang bermakna sangat menentukan
terwujudnya tujuan pendidikan yang berkualitas. Siswa juga perlu mendapat
bimbingan, dorongan, dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari
hal-hal yang diperlukan dalam kehidupannya.
Amri (2010:51) mengatakan “Pendidikan tidak mengharapkan muncul
manusia-manusia yang menjadi terasing dari lingkungan masyarakatnya, tetapi justru
melalui pendidikan diharapkan dapat lebih mengerti dan mampu membangun
kehidupan masyarakatnya”. Oleh karena itu, tujuan, isi, maupun proses pendidikan
harus disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi, karakteristik kekayaan dan
perkembangan yang ada di masyarakat.
Terkait dengan mutu pendidikan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai
saat ini masih jauh dari apa yang diharapkan, terutama pada kualitas pembelajaran.
Muhibbinsyah (2012:59) menyatakan bahwa “paling vital dalam setiap usaha
pendidikan adalah belajar, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada
pendidikan”. Manusia akan mengalami perubahan dan dapat berkembang lebih baik
dari makhluk lain, serta dapat mempertahankan kehidupannya di tengah-tengah
perkembangan zaman yang semakin maju dan persaingan yang sangat ketat seperti
untuk menilai kualitas pembelajaran dan kelulusan siswa dari suatu lembaga
pendidikan, sering didasarkan kepada hasil belajar siswa yang tertera pada nilai hasil
belajar.
Pembelajaran yang efektif dapat dicapai melalui pengelolaan pembelajaran
yang dimulai dari komponen perencanaan yang berupa mempersiapkan kondisi
balajar siswa dan tujuan apa yang ingin dicapai dalam pembelajaran, komponen
pelaksanaan yang baik dan tepat berupa materi pelajaran apa yang diperlukan dan
metode atau alat yang mana harus dipakai dalam kegiatan belajar mengajar, serta
komponen prosedur apa saja yang akan ditempuh untuk melakukan evaluasi.
Frend dalam Djamarah (2006:61) telah melakukan penelitian terhadap 3.725
orang anak didik HIG HTS School di Amerika Serikat. Dari hasil penelitiannya itu,
dia menyatakan bahwa “Apabila menggunakan metode yang baik dan media yang
baik dalam kegiatan belajar-mengajar, maka akan memperoleh hasil belajar yang
lebih baik”.
Faktor metode mengajar yang digunakan oleh seorang guru merupakan salah
satu faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar seorang siswa. Variasi
penggunaan metode mengajar akan membuat siswa lebih tertarik dengan apa yang
disampaikan oleh seorang guru. Guru yang mampu menerapkan berbagai metode
mengajar cenderung akan mampu mengelola kelas dengan baik.
Berdasarkan hasil observasi di lapangan, peneliti melihat bahwa dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, siswa masih dibekali dengan catatan-catatan
dan tugas-tugas dari guru akan tetapi siswa tidak dapat memahami pelajaran tersebut,
guru kelas V dalam menyajikan materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam hanya
penugasan, demonstrasi dan latihan saja tanpa melibatkan keaktifan siswa di
dalamnya, sehingga akan membuat siswa merasa bosan dengan apa yang
disampaikan guru dan siswa merasa kurang termotivasi dalam pembelajaran. Metode
konvensional ini memiliki keunggulan yang efisien baik dari segi penggunaan waktu
ataupun penyelesaian materi pelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum yang
berlaku. Dengan menggunakan metode konvensional siswa mampu merekam
informasi sebanyak mungkin dari penjelasan guru, tetapi akhirnya siswa tidak
mampu mengaplikasikannya dalam hidupnya sehari-hari sehingga pelajaran yang
diterima siswa tidak bermakna.
Ilmu Pengetahuan Alam adalah pembelajaran yang membutuhkan interaksi
langsung antara siswa dengan apa yang dipelajarinya sehingga siswa lebih
memahami dan memaknai pembelajaran yang berlangsung yang sangat erat
kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam
membutuhkan suatu percobaan-percobaan dengan menghasilkan
penemuan-penemuan agar siswa lebih mengingat dan merasa tertarik dalam belajar Ilmu
Pengetahuan Alam. Pada kenyataannya, guru hanya menggunakan metode ceramah,
tanya jawab, latihan, demonstrasi dan penugasan serta tidak adanya media yang
digunakan dalam belajar. Hal ini akan membuat siswa merasa bosan, tidak merasa
tertarik dalam belajar atau motivasi belajar siswa menjadi rendah, serta siswa akan
lebih cepat lupa terhadap materi pembelajaran yang baru dipelajarinya. Proses
pembelajaran yang berorientasi kepada guru ini juga terjadi pada pembelajaran IPA
di kelas V SD sehingga hasil belajar yang diperoleh rendah. Hal ini dapat dilihat dari
hasil belajar pada mata pelajaran IPA, pada 3 (tiga) tahun berikut ini di SD Negeri
Tabel 1.1. Nilai Mata Pelajaran IPA
Tahun Akademik Nilai
Tertinggi
Nilai
Terendah
Rata-Rata Kategori
2011/2012 80 65 70 Cukup
2012/2013 83 57 72 Cukup
2013/2014 85 60 73 Cukup
Nilai yang diperoleh siswa di atas masih dalam kategori cukup dan cenderung
dalam setiap kelas hanya 4 (empat) orang yang memperoleh nilai 85 dengan jumlah
35 siswa. Oleh sebab itu, seorang guru dituntut untuk bisa kreatif dalam
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Usaha ini dilakukan untuk
meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa. Usaha untuk meningkatkan hasil
belajar memang tidak mudah untuk dilakukan, tetapi sudah menjadi tanggung jawab
guru bagaimana seorang siswa untuk mudah memahami materi yang disampaikannya
dan apa yang diperolehnya merupakan sesuatu yang bermakna dalam hidupnya.
Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan berbagai metode
pembelajaran dengan menggabungkan satu metode dengan metode yang lain
sehingga didapatkan satu metode yang tepat sesuai karakteristik materi pelajaran.
Peneliti merasa perlu menerapkan metode pembelajaran yang dapat
melibatkan siswa secara aktif dan langsung dalam pembelajaran IPA pada siswa
kelas V di SD Negeri No.064978 Medan Denai. Salah satu metode pembelajaran
yang dapat dijadikan alternatif adalah metode Inquiry. Metode Inquiry sangat penting
untuk dilakukan karena akan lebih membuat siswa merasa tertarik dalam belajar
lebih mudah memahami materi pembelajaran karena adanya
pengalaman-pengalaman baru yang dialami oleh siswa.
Amri (2010:200) mengatakan bahwa “Metode Inquiry adalah metode yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki sesuatu (benda, manusia, atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis,
dan analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh
percaya diri”.
Bruner dalam Trianto (2011:38) mengatakan bahwa “Belajar penemuan
(Inquiry) sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh siswa, dengan
sendirinya akan memberi hasil yang paling baik, dan apabila siswa tersebut berusaha
sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya,
maka akan menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna”.
Menurut peneliti, penggunaan metode inquiry akan sangat berkesan terhadap
siswa karena dengan menemukan sendiri hasil dari pengajaran akan mampu
membantu siswa untuk mengembangkan penguasaan keterampilan dalam proses
kognitif pengenalan siswa. Hasil belajar dan motivasi belajar siswa akan semakin
meningkat karena siswa yang menemukan sendiri sehingga siswa terdorong untuk
mengetahui sesuatu hal yang baru, bagian dari alam yang sudah sering di lihatnya.
Sehubungan dengan masalah di atas, maka dalam penelitian ini, untuk
meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa dalam pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam diusulkan dengan menyajikan metode pembelajaran yang
komponennya dapat dimanipulasi yaitu penerapan metode Inquiry, sedangkan
kondisi pengajaran yang berhubungan dengan karakteristik siswa yaitu melibatkan
Sardiman (2009:166) mengatakan bahwa “Motivasi belajar merupakan
kondisi psikologis atau sesuatu keadaan yang terdapat pada diri seseorang individu,
dimana ada suatu dorongan untuk melakukan sesuatu guna mencapai suatu tujuan
tertentu.
Dembo dalam Uno (2008:29) secara tegas menyatakan bahwa “salah satu
variabel yang paling berpengaruh terhadap hasil belajar adalah karakteristik siswa
termasuk tingkat motivasi belajar”. Mengingat motivasi merupakan motor penggerak
dalam perbuatan, maka bila anak didik yang kurang memiliki motivasi instrinsik,
diperlukan dorongan dari luar yaitu motivasi ekstrinsik agar anak termotivasi untuk
belajar.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mengidentifikasi
beberapa masalah diantaranya adalah :
1. Penggunaan metode ceramah, tanya-jawab, pemberian tugas dan latihan dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam belum memberikan hasil belajar yang
maksimal.
2. Motivasi belajar siswa mempengaruhi hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Metode pembelajaran yang digunakan guru tidak sesuai dengan karakteristik
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
4. Metode pembelajaran yang digunakan guru tidak dapat menarik perhatian siswa
dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
5. Penggunaan metode Inquiry dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dapat
1.3. Batasan Masalah
Berbagai faktor yang yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa SD
Negeri No.064978 Medan Denai, baik dari diri sendiri (internal) maupun dari luar
diri siswa sendiri (eksternal). Pada penelitian ini metode pembelajaran yang
dimaksud adalah metode Inquiry dan metode Konvensional. Hasil belajar mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang dibatasi hanya pada aspek kognitif saja
dengan tingkat pengetahuan C1-C5 yang ditujukan untuk kelas V SD dengan materi
Makanan dan Kesehatan.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah dalam
penelitian ini yaitu:
1. Apakah ada pengaruh metode Inquiry terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan
Alam pada siswa kelas V SD Negeri No.064978 Medan Denai?
2. Apakah ada pengaruh motivasi terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam
pada siswa kelas V SD Negeri No.064978 Medan Denai?
3. Apakah terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan motivasi terhadap hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas V SD Negeri No.064978 Medan
Denai?
1.5. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh metode inquiry terhadap hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Alam pada siswa kelas V SD Negeri No.064978 Medan Denai.
2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan
Alam pada siswa kelas V SD Negeri No.064978 Medan Denai.
3. Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara metode pembelajaran dan motivasi
terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas V SD Negeri
No.064978 Medan Denai.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat bermanfaat bagi sekolah
dan mata pelajaran IPA pada khususnya, baik secara teoritis maupun secara praktis.
Secara teoritis diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya
teori-teori yang berkaitan dengan metode pembelajaran dan hubungannya dengan
motivasi siswa serta sebagai kerangka acuan metode penelitian tentang pembelajaran
yang sejenis. Secara praktis diharapkan dapat memberikan informasi dalam
mengambil kebijakan agar diperoleh hasil belajar yang baik pada mata pelajaran IPA
di SD Negeri No. 064978 Medan Denai. Selanjutnya diharapkan pula penelitian ini
dapat memperkenalkan metode Inquiry dalam proses belajar mengajar yang berguna
untuk memperbaiki proses belajar mengajar, selanjutnya dapat meningkatkan
kemampuan siswa pada pelajaran IPA, di samping itu penelitian ini juga diharapkan
dapat memberikan informasi ada tidaknya pengaruh motivasi yang berbeda terhadap
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Metode Inquiry memberikan hasil belajar siswa yang lebih baik bila
dibandingkan dengan metode Konvensional pada mata pelajaran IPA di SD
Negeri No.064978 Medan Denai, hal ini terlihat dari nilai hasil belajar rata-rata
yang diperoleh siswa pada kelompok yang diajar dengan metode Inquiry
mencapai X = 83,20, sedangkan kelompok siswa yang diajar dengan
menggunakan metode konvensional mencapai X= 72,71
2. Kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi memperoleh nilai hasil
belajar yang lebih baik bila dibandingkan dengan kelompok siswa yang memiliki
motivasi belajar rendah, hal ini terlihat dari nilai hasil belajar rata-rata yang
diperoleh siswa pada kelompok yang memiliki motivasi belajar tinggi mencapai
X= 84,38, sedangkan kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah
hanya mencapai X = 71,71
3. Terdapat interaksi antara metode belajar dengan motivasi belajar dalam
mempengaruhi hasil belajar IPA, hal ini terbukti dari hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa bagi kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi
memperoleh nilai hasil belajar lebih baik bagi yang diajar dengan metode
memperoleh nilai hasil belajar lebih baik bagi yang diajar dengan menggunakan
metode konvensional.
5.2. Implikasi
Sesuai hasil penelitian yang diperoleh dapat dikemukakan beberapa implikasi
yang berkenaan dengan pelaksanaan pembelajaran dalam kaitannya dengan
peningkatan hasil belajar IPA siswa, yaitu sebagai berikut:
1. Temuan penelitian ini telah membuktikan bahwa metode Inquiry lebih baik untuk
meningkatkan hasil belajar siswa, oleh karena siswa merasa lebih bebas untuk
melakukan kreativitas dan inovatif serta menyenangkan dalam kelompok
masing-masing dengan demikian perlu dilakukan pembinaan atau pelatihan bagi guru
agar penerapan metode inquiry dapat diterapkan dengan baik. Selain itu implikasi
dari temuan ini memberikan keringanan bagi guru karena pembelajaran selama
ini dengan metode Konvensional menyebabkan guru selalu merasa terbeban
dengan perannya yang lebih dominan dalam memaknai materi pelajaran. Dengan
penerapan metode Inquiry, guru sangat terbantu dengan adanya kerjasama siswa
ditambah dengan materi yang dapat diakses oleh siswa dari berbagai sumber.
2. Penelitian ini juga membuktikan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar
tinggi memperoleh hasil belajar yang lebih baik bila dibandingkan dengan siswa
yang memiliki motivasi belajar rendah, artinya bahwa dalam pembelajaran IPA
diperlukan upaya agar siswa memiliki keingintahuan melalui membaca
buku-buku, mengakses internet yang berkaitan dengan IPA. Kemungkinan lain adalah
menggunakan media audiovisual untuk melengkapi pengetahuan yang diperoleh
di kelas.
3. Terjadinya interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi belajar
memberikan indikasi perlunya peran guru untuk mendorong siswa untuk
memperoleh pengetahuan atau materi pelajaran melalui kerjasama siswa di dalam
dan di luar kelas sehingga pada saat pelaksanaan pembelajaran kelas sudah
seperti tim kerjasama yang tentunya akan semakin lebih memudahkan siswa yang
motivasi belajarnya kurang dapat terlibat dengan aktif.
5.3. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan pada kesimpulan dan implikasi
hasil penelitian, maka berikut ini disarankan beberapa hal antara lain:
1. Berdasarkan hasil temuan penelitian bahwa metode Inquiry lebih unggul
dibandingkan dengan metode Konvensional, oleh karena itu diharapkan bagi
guru yang mengajar IPA agar dapat menerapkan metode Inquiry, guru
diharapkan untuk selalu berusaha menyusun perencanaan yang tepat dan sesuai
dengan karakteristik materi yang diajarkan.
2. Berdasarkan temuan penelitian bahwa perlu untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa khususnya pada mata pelajaran IPA.
3. Guru diharapkan mampu menggunakan media dan sarana pembelajaran guna
DAFTAR PUSTAKA
Amri, S. 2010. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Anonim. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Anggareni. 2013. Implementasi Strategi Pembelajaran Inquiry terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep IPA Siswa SMP. Jurnal
Ilmu Pendidikan, 3(2): 1-11.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatann Praktik (Edisi Revisi VI).
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatann Praktik (Edisi Revisi
2010). Jakarta: Rineka Cipta.
Asfia. 2010. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Student Centered Learning
Terhadap Hasil Belajar dengan Motivasi Belajar Sebagai Variabel
Intervening. Jurnal Ilmu Pendidikan, 8(3): 203-297.
Brooke, M. 2014. The Effects of Inquiry-Based Science Instruction on Student
Achievement and Interest. Journal of Education, 7(1): 1-20.
Bundu, P. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Depdiknas. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam. Departemen Pendidikan Nasional.
Djamarah, S. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Endah. 2013. Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Melalui
Metode Inquiry Terhadap Hasil Belajar Siswa SDN 1 Sribit Delanggu Pada
Pelajaran IPS. Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1): 59-70.
Florentina. 2009. Peningkatan Kemampuan Penemuan Sumber Bahan Pada Mata
Kuliah Pendidikan Keterampilan Melalui Pendekatan Inquiry. Jurnal Ilmu
Pendidikan, 39(2): 111-118.
Hamalik, O. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Komalasari, K. 2010. Pembelajaran Konstekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung:
Refika Aditama.
Kristianingsih. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran
Inquiry Dengan Metode Pictorial Riddle Pada Pokok Bahasan Alat-Alat
Optik di SMP. Jurnal Ilmu Pendidikan, 6(3): 10-13.
Kurniawan. 2013. Metode Inquiry Terbimbing Dalam Pembuatan Media
Pembelajaran Biologi Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan
Kreativitas Siswa SMP. Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1): 8-11.
Muhibbinsyah. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Nazir, M. 2009. Metode Penelitian. Darussalam: Ghalia Indonesia.
Njoroge. 2014. Effects of Inquiry Based Teaching Approach on Sesondary School
Students Achievement and Motivation in Physics in Nyeri County Kenya.
Nita. 2012. Penerapan Metode Inquiry Terbimbing (Guided Inquiry) untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Kimia Siswa
Kelas XI IPA MAN 3 Palembang. Jurnal Ilmu Pendidikan, 6(1): 71-96.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Roida. 2010. Metode Pembelajaran Inquiry dan Pengaruhnya terhadap Hasil
Belajar Matematika Ditinjau dari Kreativitas Belajar. Jurnal Ilmu
Pendidikan, 2(1): 33- 44.
Roestiyah, N. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ruseffendi, E. 2005. Dasar-Dasar Matematika Modern dan Komputer Untuk Guru
Edisi 5. Bandung: Tarsito.
Sabri, A. 2010. Strategi Belajar dan Micro Teaching. Ciputat: Ciputat Press.
Sagala, S. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Samatowa, U. 2010. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks.
Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Silitonga. 2011. Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Medan: FMIPA
UNIMED.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rhineka
Cipta.
Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Suprijono, A. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tati. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Training untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Mata Kuliah Praktek Industri pada Program Studi Pendidikan
Tata Boga. Jurnal Ilmu Pendidikan, 13(1): 61-66.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Ugwuadu. 2010. The Effect of Guided Inquiry and Lecture Methods on Students
Academic Achievement in Biology a Case Study of Yola North Local
Government Area of Adamawa State. Journal of Education, 21(1): 107-114.
Uno, H. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Wahyudin. 2010. Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan
Metode Inquiry Terbimbing Untuk Meningkatkan Minat Dan Pemahaman
Siswa. Jurnal Ilmu Pendidikan, 6(2):58-62.
Wijayanti. 2010. Eksplorasi Kesulitan Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Cahaya
Dan Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Inquiry
Wiwin. 2013. Penerapan Pembelajaran Inquiry Terbimbing Terhadap Keterampilan
Proses Sains Dasar Pada Pelajaran Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7
Surakarta. Jurnal Ilmu Pendidikan, 5(1):81-95.