• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE INQUIRY DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA DI KELAS V SD NEGERI NO. 064978 MEDAN DENAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE INQUIRY DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA DI KELAS V SD NEGERI NO. 064978 MEDAN DENAI."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH METODE INQUIRY DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP

HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN

ALAM SISWA DI KELAS V SD NEGERI

NO. 064978 MEDAN DENAI

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh :

MAYA ROSSIANA SIREGAR

NIM: 8126181011

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)

PENGARUH METODE INQUIRY DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP

HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN

ALAM SISWA DI KELAS V SD NEGERI

NO. 064978 MEDAN DENAI

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh :

MAYA ROSSIANA SIREGAR

NIM: 8126181011

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

MAYA ROSSIANA SIREGAR. NIM. 8126181011. Pengaruh Metode Inquiry dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri No. 064978 Medan Denai. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan hasil belajar IPA siswa yang diajar dengan Metode Inquiry dan hasil belajar IPA siswa yang diajar dengan metode Konvensional; (2) Perbedaan hasil belajar IPA dari siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi dengan siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah; dan (3) Interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPA siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri No.064978 Medan Denai pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Populasinya adalah seluruh siswa kelas V sebanyak 70 siswa. Sampelnya adalah semua siswa yang mengambil mata pelajaran IPA sebanyak 24 siswa pada kelas A dan sebanyak 24 siswa pada kelas B. Instrumen yang digunakan untuk mengumpul data adalah tes hasil belajar IPA dan angket motivasi belajar. Metode penelitian menggunakan metode quasi experimen dengan desain penelitian factorial 2x2. Teknik analisis data

menggunakan ANAVA pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil analisis penelitian

menunjukkan bahwa: (1) Hasil belajar IPA siswa yang diajar dengan Metode Inquiry lebih tinggi daripada hasil belajar IPA siswa yang diajar dengan metode Konvensional (Fhitung = 1,749 > Ftabel = 2,65); (2) Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar IPA siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi dengan siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah (Fhitung = 1,351 > Ftabel = 2,64); dan (3) Terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPA siswa (Fhitung = 1,303 > Ftabel = 2,66). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Metode Inquiry lebih baik digunakan untuk membelajarkan siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi sedangkan metode konvensional baik digunakan kepada siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah dan terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan motivasi belajar. Implikasi dari hasil penelitian ini meninjukkan bahwa siswa yang diajarkan dengan metode Inquiry lebih tinggi hasil belajarnya daripada siswa yang diajarkan dengan metode Konvensional.

(7)

ABSTRACT

MAYA ROSSIANA SIREGAR. NIM. 8126181011. The Effect of Inquiry Method and Learning Motivation on Instructional IPA Achievement for the students of Grade V at 064978 Medan Denai. Thesis. The State University of Medan School of Post Graduate Studies. 2004.

This study aimed at finding: (1) The difference between the students achievement on IPA taught by Inquiry method and Konvensional method; (2) The difference between the students achievement on IPA for the ones having high and learning motivation; and (3) The interaction between Inquiry method and learning motivation in influencing the students achievement on IPA. This is a quasi experiment study conducted at SD 064978 Medan Denai on even semester of 2013/2014 Academic Year.population for this study were 72 students of grade, they were 24 students from class A and 24 students from class B taken as sample. The instrument used for learning motivation. The quasi experiment method used for

research by 2 x 2 factorial designs. The data analysis used was the ANAVA on α = 0,05. The hypothese result showed that: (1) the students achievement on IPA thaught by using Inquiry method is higher than the low one by using Konvensional method (Fratio= 1,749 > Ftable = 2,65); (2) the students achievement on IPA for the one having high learning motivation is higher than the low one (Fratio = 1,351> Ftable = 2,64); and (3) there is an interaction between learning method and learning motivation to the students achievement on IPA (Fratio = 1,303 > Ftable = 2,66). Based on the analysis result could be conclude that Inquiry method was applicable for the students having high learning motivation while the Konvensional method was applicable for the students having low learning motivation and there is an interaction between instructional method and learning motivation. The implication of research showed that the students achievement taugh by Inquiry method than the one by using Konvensional method.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena berkat

rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul “Pengaruh

Metode Inquiry dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD

Negeri No.064978 Medan Denai”. Tesis ini merupakan salah satu persyaratan untuk

memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Dasar Pasca

Sarjana Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak mendapat bimbingan dan

bantuan dari berbagai pihak karena kurangnya ilmu dan pengetahuan. Oleh karena

itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H.

Hasruddin, M.Pd dan Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Pd selaku dosen pembimbing

tesis yang dengan penuh kesabaran telah banyak memberikan arahan, bimbingan

serta motivasi kepada penulis mulai dari penyusunan proposal penelitian hingga

selesainya tesis ini.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

Rektor Universitas Negeri Medan, Direktur Program Pascasarjana Unimed,

Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Dasar serta para staf administrasi

Program Pascasarjana Unimed yang telah memberikan bantuan kepada penulis

selama menempuh pendidikan hingga penyelesaian tesis ini.

Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, Ibu Dr. Hj. Fauziyah Harahap, M.Si

dan Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd sebagai penguji yang telah banyak memberikan

masukan dan koreksi untuk perbaikan tesis ini, serta seluruh staff pengajar Program

Pasca Sarjana Unimed yang dengan ketulusan hati telah memberikan ilmu dan

pengetahuan kepada penulis selama menempuh pendidikan di Prodi Pendidikan

Dasar, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana Program Studi Pendidikan Dasar

Universitas Negeri Medan angkatan XXII kelas A Reguler tempat penulis berbagi

suka dan duka selama perkuliahan serta rekan-rekan guru SD Negeri No.064978

Medan Denai yang telah banyak membantu dan memberikan dorongan dalam

(9)

Ucapan terima kasih yang tak terhingga juga penulis ucapkan teristimewa

kepada Ayahanda H. Maas Siregar dan Ibunda Hj. Hermayanti Pulungan, SPd atas

segala pengorbanan dan doa-doanya yang senantiasa menyertai perjalanan hidup

penulis. Terima kasih yang tulus juga penulis ucapkan kepada seluruh keluarga besar

atas segala pengertian, perhatian dan dukungannya baik moril maupun materil.

Menyadari akan keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan pengalaman

yang dimiliki penulis, maka dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan

sumbangan pemikiran ataupun kritik yang bersifat konstruktif untuk kesempurnaan

tesis ini. Hanya kepada Allah kita berserah, semoga kiranya Allah mencurahkan

berkatnya bagi kita semua. Akhir kata semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat

bagi pengembangan pendidikan dimasa kini dan dimasa yang akan datang. Amin.

Medan, Juli 2014

Penulis

(10)

DAFTAR ISI

2.1.2. Hakikat Motivasi Belajar ... 14

2.1.3. Hakikat Metode Inquiry ... 17

2.1.4. Hakikat Metode Konvensional ... 22

2.1.5. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 27

2.2. Hasil Penelitian yang Relevan... 29

2.3. Kerangka Berpikir ... 33

2.3.1. Perbedaan Pengaruh Metode Inquiry dengan Metode Konvensional Terhadap Hasil Belajar IPA ... 33

2.3.2. Perbedaan Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA ... 34

2.3.3. Interaksi Antara Metode Pembelajaran dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA ... 35

2.4. Hipotesis Penelitian ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

3.1.1. Lokasi Penelitian ... 38

3.1.2. Waktu Penelitian ... 38

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 38

3.2.1. Populasi Penelitian ... 38

3.2.2. Sampel Penelitian ... 39

3.3. Metode dan Desain Penelitian ... 39

3.3.1. Metode Penelitian ... 39

3.3.2. Desain Penelitian ... 41

(11)

3.5. Prosedur Penelitian ... 42

3.6. Pengontrolan Perlakuan ... 44

3.6.1. Validitas Internal ... 45

3.6.2. Validitas Eksternal ... 46

3.7. Variabel dan Definisi Operasional ... 47

3.7.1 Variabel Penelitian ... 47

3.7.2. Defenisi Operasional Variabel ... 47

3.8. Instrumen Penelitian ... 48

3.8.1. Tes Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam ... 49

3.8.2. Instrumen Motivasi Belajar ... 50

3.9. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 51

3.9.1. Validitas Tes ... 52

3.9.2. Reliabilitas Tes ... 53

3.9.3. Indeks Kesukaran Tes ... 54

3.9.4. Daya Beda ... 54

3.10. Teknik Analisis Data ... 55

3.10.1. Deskripsi Data ... 55

3.10.2. Uji Persyaratan Analisis ... 56

3.11. Hipotesis Statistik ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58

4.1. Hasil Penelitian ... 58

4.1.1. Deskripsi Data ... 59

4.1.2. Pengamatan Kegiatan Pembelajaran ... 67

4.1.3. Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 68

4.1.4. Pengujian Hipotesis ... 69

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 73

4.2.1. Perbedaan Pengaruh Metode Inquiry Dengan Metode Konvensional Terhadap Hasil Belajar IPA ... 73

4.2.2. Perbedaan Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar... 75

4.2.3. Interaksi Antara Metode Pembelajaran dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA ... 76

4.3. Keterbatasan Penelitian ... 79

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 80

5.1. Kesimpulan ... 80

5.2. Implikasi ... 81

5.3. Saran ... 82

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Nilai Mata Pelajaran IPA ... 4

Tabel 2.1. Sintaks Metode Inquiry ... 21

Tabel 2.2. Sintaks Metode Konvensional ... 24

Tabel 3.1. Desain Penelitian Anava 2x2 ... 41

Tabel 3.2. Diagram Alir penelitian ... 44

Tabel 3.3. Kisi-kisi Penilaian Hasil Belajar IPA ... 49

Tabel 3.4. Kategori Pemberian Skor Hasil Belajar ... 50

Tabel 3.5. Kategori Ketuntasan Belajar ... 50

Tabel 3.6. Kategori Pemberian Skor Motivasi Belajar ... 51

Tabel 3.7. Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar ... 51

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA yang dibelajarkan menggunakan Metode Inquiry ... 59

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA yang dibelajarkan menggunakan Metode Konvensional ... 60

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA dengan Motivasi Belajar Tinggi... 61

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA dengan Motivasi Belajar Rendah ... 62

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa yang dibelajarkan menggunakan Metode Inquiry dengan Motivasi Belajar Tinggi ... 63

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa yang dibelajarkan menggunakan Metode Inquiry dengan Motivasi Belajar Rendah ... 64

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa yang dibelajarkan menggunakan Metode Konvensional dengan Motivasi Belajar Tinggi ... 65

Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa yang dibelajarkan menggunakan Metode Konvensional dengan Motivasi Belajar Rendah ... 66

Tabel 4.9. Hasil Uji Normalitas Data ... 68

Tabel 4.10. Hasil Uji Homogenitas Data ... 69

Tabel 4.11. Anova Hasil Belajar IPA antara Siswa yang dibelajarkan menggunakan Metode Inquiry dan Metode Konvensional ... 70

Tabel 4.12. Anova Hasil Belajar IPA antara Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar Rendah dan Motivasi Belajar Tinggi ... 70

Tabel 4.13. Interaksi antara Metode Pembelajaran dan Motivasi Belajar Siswa Dalam Mempengaruhi Hasil Belajar IPA ... 71

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1. Grafik Data Motivasi Belajar Siswa yang dibelajarkan

menggunakan Metode Inquiry ... 59 Gambar 4.2. Grafik Data Hasil Belajar IPA Siswa yang dibelajarkan

menggunakan Metode Konvensional ... 60 Gambar 4.3. Grafik Data Hasil Belajar IPA Siswa dengan Motivasi

Belajar Tinggi ... 61 Gambar 4.4. Grafik Data Hasil Belajar IPA Siswa dengan Motivasi

Belajar Rendah ... 62 Gambar 4.5. Grafik Data Hasil Belajar IPA Siswa yang dibelajarkan

menggunakan Metode Inquiry dengan Motivasi Belajar

Tinggi ... 63 Gambar 4.6. Grafik Data Hasil Belajar IPA Siswa yang dibelajarkan

menggunakan Metode Inquiry dengan Motivasi Belajar

Rendah ... 64 Gambar 4.7. Grafik Data Hasil Belajar IPA Siswa yang dibelajarkan

menggunakan Metode Konvensional dengan Motivasi

Belajar Tinggi ... 65 Gambar 4.8. Grafik Data Hasil Belajar IPA Siswa yang dibelajarkan

menggunakan Metode Konvensional dengan Motivasi

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Lembar Tes Evaluasi ... 86

Lampiran 2 Lembar Angket Motivasi Belajar ... 88

Lampiran 3 Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 90

Lampiran 4 Hasil Validitas RPP Inquiry ... 92

Lampiran 5 Hasil Validitas RPP Konvensional ... 96

Lampiran 6 Hasil Validitas LKS ... 100

Lampiran 7 Hasil Validitas Tes Hasil Belajar IPA ... 104

Lampiran 8 Hasil Validitas Angket Motivasi Belajar ... 105

Lampiran 9 Hasil Validitas Observasi Aktivita Guru ... 106

Lampiran 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Metode Inquiry ... 107

Lampiran 11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Metode Konvensional ... 127

Lampiran 12 Lembar Kegiatan Siswa ... 147

Lampiran 13 Perhitungan Uji Validitas Tes ... 155

Lampiran 14 Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Tes ... 157

Lampiran 15 Perhitungan Daya Beda Butir Tes ... 159

Lampiran 16 Perhitungan Uji Reliabilitas Tes... 161

Lampiran 17 Tabel Perhitungan Validitas Dan Reliabilitas Tes... 163

Lampiran 18 Perhitungan Uji Validitas Angket ... 164

Lampiran 19 Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Angket ... 167

Lampiran 20 Perhitungan Daya Beda Butir Angket ... 169

Lampiran 21 Perhitungan Uji Reliabilitas Angket ... 171

Lampiran 22 Tabel Perhitungan Validitas Dan Reliabilitas Angket ... 173

Lampiran 23 Tabel Skor Hasil Belajar IPA dan Motivasi Belajar Siswa .... 179

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting untuk membekali siswa

menghadapi masa depan. Untuk itu dalam proses pembelajaran, metode, dan media

yang berupa bahan dan isi pendidikan yang bermakna sangat menentukan

terwujudnya tujuan pendidikan yang berkualitas. Siswa juga perlu mendapat

bimbingan, dorongan, dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari

hal-hal yang diperlukan dalam kehidupannya.

Amri (2010:51) mengatakan “Pendidikan tidak mengharapkan muncul

manusia-manusia yang menjadi terasing dari lingkungan masyarakatnya, tetapi justru

melalui pendidikan diharapkan dapat lebih mengerti dan mampu membangun

kehidupan masyarakatnya”. Oleh karena itu, tujuan, isi, maupun proses pendidikan

harus disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi, karakteristik kekayaan dan

perkembangan yang ada di masyarakat.

Terkait dengan mutu pendidikan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai

saat ini masih jauh dari apa yang diharapkan, terutama pada kualitas pembelajaran.

Muhibbinsyah (2012:59) menyatakan bahwa “paling vital dalam setiap usaha

pendidikan adalah belajar, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada

pendidikan”. Manusia akan mengalami perubahan dan dapat berkembang lebih baik

dari makhluk lain, serta dapat mempertahankan kehidupannya di tengah-tengah

perkembangan zaman yang semakin maju dan persaingan yang sangat ketat seperti

(16)

untuk menilai kualitas pembelajaran dan kelulusan siswa dari suatu lembaga

pendidikan, sering didasarkan kepada hasil belajar siswa yang tertera pada nilai hasil

belajar.

Pembelajaran yang efektif dapat dicapai melalui pengelolaan pembelajaran

yang dimulai dari komponen perencanaan yang berupa mempersiapkan kondisi

balajar siswa dan tujuan apa yang ingin dicapai dalam pembelajaran, komponen

pelaksanaan yang baik dan tepat berupa materi pelajaran apa yang diperlukan dan

metode atau alat yang mana harus dipakai dalam kegiatan belajar mengajar, serta

komponen prosedur apa saja yang akan ditempuh untuk melakukan evaluasi.

Frend dalam Djamarah (2006:61) telah melakukan penelitian terhadap 3.725

orang anak didik HIG HTS School di Amerika Serikat. Dari hasil penelitiannya itu,

dia menyatakan bahwa “Apabila menggunakan metode yang baik dan media yang

baik dalam kegiatan belajar-mengajar, maka akan memperoleh hasil belajar yang

lebih baik”.

Faktor metode mengajar yang digunakan oleh seorang guru merupakan salah

satu faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar seorang siswa. Variasi

penggunaan metode mengajar akan membuat siswa lebih tertarik dengan apa yang

disampaikan oleh seorang guru. Guru yang mampu menerapkan berbagai metode

mengajar cenderung akan mampu mengelola kelas dengan baik.

Berdasarkan hasil observasi di lapangan, peneliti melihat bahwa dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, siswa masih dibekali dengan catatan-catatan

dan tugas-tugas dari guru akan tetapi siswa tidak dapat memahami pelajaran tersebut,

guru kelas V dalam menyajikan materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam hanya

(17)

penugasan, demonstrasi dan latihan saja tanpa melibatkan keaktifan siswa di

dalamnya, sehingga akan membuat siswa merasa bosan dengan apa yang

disampaikan guru dan siswa merasa kurang termotivasi dalam pembelajaran. Metode

konvensional ini memiliki keunggulan yang efisien baik dari segi penggunaan waktu

ataupun penyelesaian materi pelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum yang

berlaku. Dengan menggunakan metode konvensional siswa mampu merekam

informasi sebanyak mungkin dari penjelasan guru, tetapi akhirnya siswa tidak

mampu mengaplikasikannya dalam hidupnya sehari-hari sehingga pelajaran yang

diterima siswa tidak bermakna.

Ilmu Pengetahuan Alam adalah pembelajaran yang membutuhkan interaksi

langsung antara siswa dengan apa yang dipelajarinya sehingga siswa lebih

memahami dan memaknai pembelajaran yang berlangsung yang sangat erat

kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam

membutuhkan suatu percobaan-percobaan dengan menghasilkan

penemuan-penemuan agar siswa lebih mengingat dan merasa tertarik dalam belajar Ilmu

Pengetahuan Alam. Pada kenyataannya, guru hanya menggunakan metode ceramah,

tanya jawab, latihan, demonstrasi dan penugasan serta tidak adanya media yang

digunakan dalam belajar. Hal ini akan membuat siswa merasa bosan, tidak merasa

tertarik dalam belajar atau motivasi belajar siswa menjadi rendah, serta siswa akan

lebih cepat lupa terhadap materi pembelajaran yang baru dipelajarinya. Proses

pembelajaran yang berorientasi kepada guru ini juga terjadi pada pembelajaran IPA

di kelas V SD sehingga hasil belajar yang diperoleh rendah. Hal ini dapat dilihat dari

hasil belajar pada mata pelajaran IPA, pada 3 (tiga) tahun berikut ini di SD Negeri

(18)

Tabel 1.1. Nilai Mata Pelajaran IPA

Tahun Akademik Nilai

Tertinggi

Nilai

Terendah

Rata-Rata Kategori

2011/2012 80 65 70 Cukup

2012/2013 83 57 72 Cukup

2013/2014 85 60 73 Cukup

Nilai yang diperoleh siswa di atas masih dalam kategori cukup dan cenderung

dalam setiap kelas hanya 4 (empat) orang yang memperoleh nilai 85 dengan jumlah

35 siswa. Oleh sebab itu, seorang guru dituntut untuk bisa kreatif dalam

menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Usaha ini dilakukan untuk

meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa. Usaha untuk meningkatkan hasil

belajar memang tidak mudah untuk dilakukan, tetapi sudah menjadi tanggung jawab

guru bagaimana seorang siswa untuk mudah memahami materi yang disampaikannya

dan apa yang diperolehnya merupakan sesuatu yang bermakna dalam hidupnya.

Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan berbagai metode

pembelajaran dengan menggabungkan satu metode dengan metode yang lain

sehingga didapatkan satu metode yang tepat sesuai karakteristik materi pelajaran.

Peneliti merasa perlu menerapkan metode pembelajaran yang dapat

melibatkan siswa secara aktif dan langsung dalam pembelajaran IPA pada siswa

kelas V di SD Negeri No.064978 Medan Denai. Salah satu metode pembelajaran

yang dapat dijadikan alternatif adalah metode Inquiry. Metode Inquiry sangat penting

untuk dilakukan karena akan lebih membuat siswa merasa tertarik dalam belajar

(19)

lebih mudah memahami materi pembelajaran karena adanya

pengalaman-pengalaman baru yang dialami oleh siswa.

Amri (2010:200) mengatakan bahwa “Metode Inquiry adalah metode yang

melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan

menyelidiki sesuatu (benda, manusia, atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis,

dan analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh

percaya diri”.

Bruner dalam Trianto (2011:38) mengatakan bahwa “Belajar penemuan

(Inquiry) sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh siswa, dengan

sendirinya akan memberi hasil yang paling baik, dan apabila siswa tersebut berusaha

sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya,

maka akan menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna”.

Menurut peneliti, penggunaan metode inquiry akan sangat berkesan terhadap

siswa karena dengan menemukan sendiri hasil dari pengajaran akan mampu

membantu siswa untuk mengembangkan penguasaan keterampilan dalam proses

kognitif pengenalan siswa. Hasil belajar dan motivasi belajar siswa akan semakin

meningkat karena siswa yang menemukan sendiri sehingga siswa terdorong untuk

mengetahui sesuatu hal yang baru, bagian dari alam yang sudah sering di lihatnya.

Sehubungan dengan masalah di atas, maka dalam penelitian ini, untuk

meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa dalam pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam diusulkan dengan menyajikan metode pembelajaran yang

komponennya dapat dimanipulasi yaitu penerapan metode Inquiry, sedangkan

kondisi pengajaran yang berhubungan dengan karakteristik siswa yaitu melibatkan

(20)

Sardiman (2009:166) mengatakan bahwa “Motivasi belajar merupakan

kondisi psikologis atau sesuatu keadaan yang terdapat pada diri seseorang individu,

dimana ada suatu dorongan untuk melakukan sesuatu guna mencapai suatu tujuan

tertentu.

Dembo dalam Uno (2008:29) secara tegas menyatakan bahwa “salah satu

variabel yang paling berpengaruh terhadap hasil belajar adalah karakteristik siswa

termasuk tingkat motivasi belajar”. Mengingat motivasi merupakan motor penggerak

dalam perbuatan, maka bila anak didik yang kurang memiliki motivasi instrinsik,

diperlukan dorongan dari luar yaitu motivasi ekstrinsik agar anak termotivasi untuk

belajar.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mengidentifikasi

beberapa masalah diantaranya adalah :

1. Penggunaan metode ceramah, tanya-jawab, pemberian tugas dan latihan dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam belum memberikan hasil belajar yang

maksimal.

2. Motivasi belajar siswa mempengaruhi hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam.

3. Metode pembelajaran yang digunakan guru tidak sesuai dengan karakteristik

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

4. Metode pembelajaran yang digunakan guru tidak dapat menarik perhatian siswa

dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

5. Penggunaan metode Inquiry dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dapat

(21)

1.3. Batasan Masalah

Berbagai faktor yang yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa SD

Negeri No.064978 Medan Denai, baik dari diri sendiri (internal) maupun dari luar

diri siswa sendiri (eksternal). Pada penelitian ini metode pembelajaran yang

dimaksud adalah metode Inquiry dan metode Konvensional. Hasil belajar mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang dibatasi hanya pada aspek kognitif saja

dengan tingkat pengetahuan C1-C5 yang ditujukan untuk kelas V SD dengan materi

Makanan dan Kesehatan.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah dalam

penelitian ini yaitu:

1. Apakah ada pengaruh metode Inquiry terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan

Alam pada siswa kelas V SD Negeri No.064978 Medan Denai?

2. Apakah ada pengaruh motivasi terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam

pada siswa kelas V SD Negeri No.064978 Medan Denai?

3. Apakah terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan motivasi terhadap hasil

belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas V SD Negeri No.064978 Medan

Denai?

1.5. Tujuan Penelitian

(22)

1. Untuk mengetahui pengaruh metode inquiry terhadap hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Alam pada siswa kelas V SD Negeri No.064978 Medan Denai.

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan

Alam pada siswa kelas V SD Negeri No.064978 Medan Denai.

3. Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara metode pembelajaran dan motivasi

terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas V SD Negeri

No.064978 Medan Denai.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat bermanfaat bagi sekolah

dan mata pelajaran IPA pada khususnya, baik secara teoritis maupun secara praktis.

Secara teoritis diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya

teori-teori yang berkaitan dengan metode pembelajaran dan hubungannya dengan

motivasi siswa serta sebagai kerangka acuan metode penelitian tentang pembelajaran

yang sejenis. Secara praktis diharapkan dapat memberikan informasi dalam

mengambil kebijakan agar diperoleh hasil belajar yang baik pada mata pelajaran IPA

di SD Negeri No. 064978 Medan Denai. Selanjutnya diharapkan pula penelitian ini

dapat memperkenalkan metode Inquiry dalam proses belajar mengajar yang berguna

untuk memperbaiki proses belajar mengajar, selanjutnya dapat meningkatkan

kemampuan siswa pada pelajaran IPA, di samping itu penelitian ini juga diharapkan

dapat memberikan informasi ada tidaknya pengaruh motivasi yang berbeda terhadap

(23)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Metode Inquiry memberikan hasil belajar siswa yang lebih baik bila

dibandingkan dengan metode Konvensional pada mata pelajaran IPA di SD

Negeri No.064978 Medan Denai, hal ini terlihat dari nilai hasil belajar rata-rata

yang diperoleh siswa pada kelompok yang diajar dengan metode Inquiry

mencapai X = 83,20, sedangkan kelompok siswa yang diajar dengan

menggunakan metode konvensional mencapai X= 72,71

2. Kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi memperoleh nilai hasil

belajar yang lebih baik bila dibandingkan dengan kelompok siswa yang memiliki

motivasi belajar rendah, hal ini terlihat dari nilai hasil belajar rata-rata yang

diperoleh siswa pada kelompok yang memiliki motivasi belajar tinggi mencapai

X= 84,38, sedangkan kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah

hanya mencapai X = 71,71

3. Terdapat interaksi antara metode belajar dengan motivasi belajar dalam

mempengaruhi hasil belajar IPA, hal ini terbukti dari hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa bagi kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi

memperoleh nilai hasil belajar lebih baik bagi yang diajar dengan metode

(24)

memperoleh nilai hasil belajar lebih baik bagi yang diajar dengan menggunakan

metode konvensional.

5.2. Implikasi

Sesuai hasil penelitian yang diperoleh dapat dikemukakan beberapa implikasi

yang berkenaan dengan pelaksanaan pembelajaran dalam kaitannya dengan

peningkatan hasil belajar IPA siswa, yaitu sebagai berikut:

1. Temuan penelitian ini telah membuktikan bahwa metode Inquiry lebih baik untuk

meningkatkan hasil belajar siswa, oleh karena siswa merasa lebih bebas untuk

melakukan kreativitas dan inovatif serta menyenangkan dalam kelompok

masing-masing dengan demikian perlu dilakukan pembinaan atau pelatihan bagi guru

agar penerapan metode inquiry dapat diterapkan dengan baik. Selain itu implikasi

dari temuan ini memberikan keringanan bagi guru karena pembelajaran selama

ini dengan metode Konvensional menyebabkan guru selalu merasa terbeban

dengan perannya yang lebih dominan dalam memaknai materi pelajaran. Dengan

penerapan metode Inquiry, guru sangat terbantu dengan adanya kerjasama siswa

ditambah dengan materi yang dapat diakses oleh siswa dari berbagai sumber.

2. Penelitian ini juga membuktikan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar

tinggi memperoleh hasil belajar yang lebih baik bila dibandingkan dengan siswa

yang memiliki motivasi belajar rendah, artinya bahwa dalam pembelajaran IPA

diperlukan upaya agar siswa memiliki keingintahuan melalui membaca

buku-buku, mengakses internet yang berkaitan dengan IPA. Kemungkinan lain adalah

(25)

menggunakan media audiovisual untuk melengkapi pengetahuan yang diperoleh

di kelas.

3. Terjadinya interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi belajar

memberikan indikasi perlunya peran guru untuk mendorong siswa untuk

memperoleh pengetahuan atau materi pelajaran melalui kerjasama siswa di dalam

dan di luar kelas sehingga pada saat pelaksanaan pembelajaran kelas sudah

seperti tim kerjasama yang tentunya akan semakin lebih memudahkan siswa yang

motivasi belajarnya kurang dapat terlibat dengan aktif.

5.3. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan pada kesimpulan dan implikasi

hasil penelitian, maka berikut ini disarankan beberapa hal antara lain:

1. Berdasarkan hasil temuan penelitian bahwa metode Inquiry lebih unggul

dibandingkan dengan metode Konvensional, oleh karena itu diharapkan bagi

guru yang mengajar IPA agar dapat menerapkan metode Inquiry, guru

diharapkan untuk selalu berusaha menyusun perencanaan yang tepat dan sesuai

dengan karakteristik materi yang diajarkan.

2. Berdasarkan temuan penelitian bahwa perlu untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa khususnya pada mata pelajaran IPA.

3. Guru diharapkan mampu menggunakan media dan sarana pembelajaran guna

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Amri, S. 2010. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Anonim. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Anggareni. 2013. Implementasi Strategi Pembelajaran Inquiry terhadap

Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep IPA Siswa SMP. Jurnal

Ilmu Pendidikan, 3(2): 1-11.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatann Praktik (Edisi Revisi VI).

Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatann Praktik (Edisi Revisi

2010). Jakarta: Rineka Cipta.

Asfia. 2010. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Student Centered Learning

Terhadap Hasil Belajar dengan Motivasi Belajar Sebagai Variabel

Intervening. Jurnal Ilmu Pendidikan, 8(3): 203-297.

Brooke, M. 2014. The Effects of Inquiry-Based Science Instruction on Student

Achievement and Interest. Journal of Education, 7(1): 1-20.

Bundu, P. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam. Departemen Pendidikan Nasional.

Djamarah, S. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

(27)

Endah. 2013. Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Melalui

Metode Inquiry Terhadap Hasil Belajar Siswa SDN 1 Sribit Delanggu Pada

Pelajaran IPS. Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1): 59-70.

Florentina. 2009. Peningkatan Kemampuan Penemuan Sumber Bahan Pada Mata

Kuliah Pendidikan Keterampilan Melalui Pendekatan Inquiry. Jurnal Ilmu

Pendidikan, 39(2): 111-118.

Hamalik, O. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Komalasari, K. 2010. Pembelajaran Konstekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung:

Refika Aditama.

Kristianingsih. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran

Inquiry Dengan Metode Pictorial Riddle Pada Pokok Bahasan Alat-Alat

Optik di SMP. Jurnal Ilmu Pendidikan, 6(3): 10-13.

Kurniawan. 2013. Metode Inquiry Terbimbing Dalam Pembuatan Media

Pembelajaran Biologi Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan

Kreativitas Siswa SMP. Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1): 8-11.

Muhibbinsyah. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Nazir, M. 2009. Metode Penelitian. Darussalam: Ghalia Indonesia.

Njoroge. 2014. Effects of Inquiry Based Teaching Approach on Sesondary School

Students Achievement and Motivation in Physics in Nyeri County Kenya.

(28)

Nita. 2012. Penerapan Metode Inquiry Terbimbing (Guided Inquiry) untuk

Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Kimia Siswa

Kelas XI IPA MAN 3 Palembang. Jurnal Ilmu Pendidikan, 6(1): 71-96.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Roida. 2010. Metode Pembelajaran Inquiry dan Pengaruhnya terhadap Hasil

Belajar Matematika Ditinjau dari Kreativitas Belajar. Jurnal Ilmu

Pendidikan, 2(1): 33- 44.

Roestiyah, N. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ruseffendi, E. 2005. Dasar-Dasar Matematika Modern dan Komputer Untuk Guru

Edisi 5. Bandung: Tarsito.

Sabri, A. 2010. Strategi Belajar dan Micro Teaching. Ciputat: Ciputat Press.

Sagala, S. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Samatowa, U. 2010. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks.

Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Silitonga. 2011. Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Medan: FMIPA

UNIMED.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rhineka

Cipta.

(29)

Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Suprijono, A. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tati. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Training untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Mata Kuliah Praktek Industri pada Program Studi Pendidikan

Tata Boga. Jurnal Ilmu Pendidikan, 13(1): 61-66.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Ugwuadu. 2010. The Effect of Guided Inquiry and Lecture Methods on Students

Academic Achievement in Biology a Case Study of Yola North Local

Government Area of Adamawa State. Journal of Education, 21(1): 107-114.

Uno, H. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Wahyudin. 2010. Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan

Metode Inquiry Terbimbing Untuk Meningkatkan Minat Dan Pemahaman

Siswa. Jurnal Ilmu Pendidikan, 6(2):58-62.

Wijayanti. 2010. Eksplorasi Kesulitan Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Cahaya

Dan Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Inquiry

(30)

Wiwin. 2013. Penerapan Pembelajaran Inquiry Terbimbing Terhadap Keterampilan

Proses Sains Dasar Pada Pelajaran Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7

Surakarta. Jurnal Ilmu Pendidikan, 5(1):81-95.

Gambar

Gambar 4.1. Grafik Data Motivasi Belajar Siswa yang dibelajarkan  menggunakan Metode Inquiry ...............................................
Tabel 1.1. Nilai Mata Pelajaran IPA

Referensi

Dokumen terkait

Rerata konsumsi pakan dalam BK (KBK), konsumsi protein (KPK), pertambahan berat badan harian (PBBH), konversi pakan dan efisiensi penggunaan protein ransum

Model pengendalian lingkungan yang dibangun agar dalam pembangunan kota baru dapat dikendalikan lingkungannya dan berkelanjutan harus memperhatikan limbah cair, kualitas

Plb dapat diperbanyak secara langsung (embriogenesis langsung) dan tidak langsung (embriogenesis tidak langsung). Keberhasilan perbanyakan melalui plb tergantung

Setelah melakukan wawancara dengan operator di lapangan serta bagian workshop dan bagian maintenance adapun data masalah yang didapat pada mesin pemindah bahan jenis belt conveyor

(empat puluh sembilan juta sembilan ratus delapan puluh ribu rupiah) Waktu Pelaksanaan : 30 (Tiga puluh) Hari Kalender.. Email

Polensi  tanalllan  alamanda  (AlwJ/(ll7da callwrfica) dari  dua  daerah  di  Bogor  sebagai  inhibitor  tirosinase  dipelajari  dalam  pcnelitian  ini. 

Dalam pendesainan hotel selain harus memperhatikan tampilan dari interior hotel, tapi juga harus memperhatikan dari segi fungsional dari desain yang dibuat, selain itu

2OO7 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 6 Tahun 2OO7), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi