• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Efek Esterifikasi Gugus –OH Senyawa 2,6-Bis (4-Hidroksi-3-Metoksi-Benzilidin) Sikloheksanon dan 2,6-Bis (4-Hidroksi-3,5-Dimetil-Benzilidin) Sikloheksanon Terhadap Inhibisi Protein Tubulin Homolog pada Antikanker dengan Molecular Docking PyRx.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "A. Efek Esterifikasi Gugus –OH Senyawa 2,6-Bis (4-Hidroksi-3-Metoksi-Benzilidin) Sikloheksanon dan 2,6-Bis (4-Hidroksi-3,5-Dimetil-Benzilidin) Sikloheksanon Terhadap Inhibisi Protein Tubulin Homolog pada Antikanker dengan Molecular Docking PyRx."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker merupakan penyakit dengan karakteristik gangguan atau kegagalan

dalam pengaturan organisme multiseluler yang tidak terkendali. Menurut WHO,

tingkat kematian akibat penyakit kanker di dunia diperkirakan mencapai 45%

pada tahun 2007-2030 (Achmad et al. 2014). Tingkat kematian akibat penyakit

kanker di Indonesia mencapai 1,4 per 1.000 penduduk pada tahun 2013 (Sitohang

et al. 2014). Obat antikanker menggunakan bahan herbal semakin banyak

dikembangkan, termasuk pengembangan obat dari senyawa kurkumin.

Kurkumin dapat diperoleh dari berbagai jenis genus Curcuma salah satunya

dari tanaman kunyit (Curcuma longa). Kurkumin mempunyai aktivitas sebagai

antiinflamasi, antioksidan, antiinfeksi, antivirus, penghambatan virus dan

antioksidan (Eryanti dan Hendra 2006). Kurkumin dan analognya memiliki

farmakokinetika buruk yang sangat sukar larut dalam air atau bersifat nonpolar

yang cepat hilang dalam darah, sehingga tidak menguntungkan dalam sediaan oral

(Nurrochmad et al. 2010). Analog kurkumin beberapa diantaranya

2,5-bisbenzilidin) siklopentanon; 2,6-bis

(4-hidroksi-3,5-dimetil-benzilidin) sikloheksanon; serta

1,5-bis(4-hidroksi-3-metoksifenil)-1,4-pentadien-3-on.

Berdasarkan penelitian Suparjan (2004), modifikasi 2,6-bis

(4-hidroksi-3,5-dimetil-benzilidin) sikloheksanon dapat dilakukan dengan reaksi esterifikasi

dengan target gugus –OH. Esterifikasi analog kurkumin dilakukan untuk merubah

polaritas senyawa menjadi lebih baik. Turunan analog kurkumin mempunyai

aktivitas yang dapat menghambat proliferasi sel (Fitriasari et al. 2013). Proliferasi

sel dipengaruhi oleh induksi apoptosis oleh senyawa antimikrotubulus yang

berfungsi sebagai pemicu kematian sel terprogram (Da’i et al. 2007).

Mikrotubulus terdiri dari protein tubulin yang tersusun rapi membentuk tabung

(Chinen et al. 2015).

Protein yang berperan dalam polimerisasi mikrotubulus adalah protein

(2)

alpha-tubulin dan beta-tubulin (Chinen et al. 2015). Protein tubulin sudah banyak

digunakan sebagai protein target dalam penelitian untuk menentukan terapi

antikanker menggunakan metode molecular docking.

Penelitian tentang metode docking menggunakan senyawa analog kurkumin

sudah pernah dilakukan oleh Santoso (2012) dengan target protein tubulin. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa metode docking efisien dalam menggambarkan

interaksi ligan dengan protein secara komputasi. Metode docking mempunyai

potensi untuk penemuan senyawa baru.

Senyawa 2,6-bis (4-hidroksi-3,5-dimetil-benzilidin) sikloheksanon memiliki

potensi sebagai antiproliferasi sel yang menghambat pertumbuhan sel

kanker.2,6-bis (4-hidroksi-3,5-dimetil-benzilidin) sikloheksanon memiliki karakteristik non

polar sehingga perlu dimodifikasi untuk mendapatkan senyawa baru yang lebih

polar. Modifikasi menggunakan anhidrida asetat melalui reaksi esterifikasi yang

diharapkan mampu mendapatkan senyawa baru yang memiliki afinitas ligan

protein yang lebih tinggi dalam menghambat protein tubulin pada antikanker

dibandingkan dengan kurkumin menggunakan metode docking.

B. Rumusan Masalah

Apakah esterifikasi 2,6-bis (4-hidroksi-3-metoksi-benzilidin) sikloheksanon

dan 2,6-bis (4-hidroksi-3,5-dimetil-benzilidin) sikloheksanon dapat meningkatkan

afinitas ligan dengan protein tubulin pada antikanker?

C. Tujuan Penelitian

Memperoleh efek esterifikasi 2,6-bis (4-hidroksi-3-metoksi-benzilidin)

sikloheksanon dan 2,6-bis (4-hidroksi-3,5-dimetil-benzilidin) sikloheksanon

terhadap penghambatan protein tubulin homolog pada antikanker.

D. Tinjauan Pustaka

1. 2,6-bis hidroksi-3-metoksi-benzilidin) sikloheksanon dan 2,6-bis (4-hidroksi-3,5-dimetil-benzilidin) sikloheksanon

Turunan analog kurkumin memiliki aktivitas antimirotubulus yang lebih

baik dibandingkan dengan kurkumin dan vinblastin (Chakraborti et al.

(3)

(4-hidroksi-3,5-dimetil-benzilidin) sikloheksanon adalah salah satu turunan analog kurkumin yang

oleh UGM disebut sebagai heksagamavunon-0 dan heksagamavunon-1. Ligan uji

yang digunakan pada penelitian ini adalah esterifikasi dari 2,6-bis

(4-hidroksi-3-metoksi-benzilidin) sikloheksanon dan 2,6-bis (4-hidroksi-3,5-dimetil-benzilidin)

[image:3.595.124.492.236.437.2]

sikloheksanon.

Gambar 1. Struktur ligan uji. * marvinsketch

Reaksi esterifikasi menyerang gugus –OH karena merupakan gugus lepas

yang baik dalam struktur 2,6-bis (4-hidroksi-3-metoksi-benzilidin) sikloheksanon

dan 2,6-bis (4-hidroksi-3,5-dimetil-benzilidin) sikloheksanon. Penambahan katalis

basa akan mempermudah interaksi anhidra asetat pembentuk reaksi esterifikasi.

Esterifikasi terhadap 2,6-bis (4-hidroksi-3-metoksi-benzilidin) sikloheksanon dan

2,6-bis (4-hidroksi-3,5-dimetil-benzilidin) sikloheksanon menghasilkan senyawa

yang lebih polar.

2. Siklus Sel

Siklus sel merupakan proses persiapan sel untuk membelah hingga sel

membelah menjadi dua bagian. Proses ini dibagi menjadi 4 fase yaitu fase G1

(Gap 1), S (Sintesis), G2 (Gap 2), dan M (Mitosis). Bagian pertama interfase G1

(Gap 1) yang merupakan tahap pertumbuhan serta metabolisme sel kemudian

diikuti dengan fase S (Sintesis), sewaktu kromosom direplikasi. G2 (Gap 2)

Nama Senyawa R1 R2 R3 Log P *

2,6-bis

(4-hidroksi-3-metoksi-benzilidin) sikloheksanon -OCH3 -OH H 4,67

2,6-bis

(4-hidroksi-3,5-dimetil-benzilidin) sikloheksanon -CH3 -OH -CH3 7,04

2,6-bis

(4-asetiloksi-3-metoksi-benzilidin) sikloheksanon - OCH3 H3CCOO- H 4,50

2,6-bis

(4)

adalah bagian terakhir dalam interfase yang merupakan tahap persiapan dari

pembelahan sel. Dalam fase M (Mitosis) terjadi pembelah nukleus dan

mendistribusikan kromosom-kromosomnya ke nukleus anakan, dan sitokinesis

membelah sitoplasma, menghasilkan dua sel anakan. Durasi G1, S, dan G2

[image:4.595.213.445.233.415.2]

mungkin bervariasi (Gambar 2) (Campbell et al. 2010).

Gambar 2. Siklus sel normal (Campbell et al. 2010).

Proses pembelahan sel berada pada puncaknya pada fase mitosis. Mitosis

dibagi menjadi lima fase yaitu: profase, prometafase, metafase, anafase, telofase.

Pada sel kanker pembelahan sel lebih cepat dibandingkan dengan sel normal

(Meiyanto et al. 2006). Pembelahan sel pada fase mitosis diperantarai oleh

mikrotubuluspada seperti pada Gambar 3 (Campbell et al. 2002).

[image:4.595.167.453.589.682.2]
(5)

Mikrotubulus tebentuk dari heterodimer antara protein alpha-tubulin dengan

beta-tubulin yang tersusun rapi. Fase mitosis merupakan fase dimana

mikrotubulus akan memanjang dan mengikat konektor kromosom dan

memisahkan menjadi 2 bagian dan kemudian sel akan membelah menjadi 2 sel

muda. Pemotongan mikotubulus pada fase G2/M akan mengakibatkan konektor

mikrotubulus atau dapat disebut k-fibers tidak dapat mencapai kromosom

sehingga tidak terjadi proses pembelahan sel (Chinen et al. 2015).

3. Molecular Docking

Molecular docking merupakan metode komputasi yang berfokus pada

proses pengikatan ligan terhadap protein target, yang dapat dimisalkan dengan

gembok dan kunci. Molecular docking dilakukan dengan penggabungan suatu

molekul dengan molekul yang dikehendaki untuk menentukan afinitas dari suatu

molekul. Molecular docking dapat melihat struktur senyawa serta ligan dengan

3D sehingga memudahkan menganalisa, memodifikasi, serta mengamati residu

dan kekuatan ikatan (Mukesh & Rakesh 2011).

E. Landasan Teori

Kurkumin merupakan senyawa yang memilki banyak manfaat salah satunya

sebagai antikanker. Kurkumin telah diteliti dapat menghambat polimerisasi

antimikrotubulus dengan mengikat protein tubulin yang menghambat perakitan

mikrotubulus. Mekanisme kurkumin dalam penghambatan perakitan mirotubulus

yaitu dengan mengubah geometri mikrotubulus sehingga terjadi perubahan

konformasi dalam mikrotubulus (Gupta et al. 2006). Senyawa analog kurkumin

yang memiliki aktivitas antipolimerisasi adalah 2,5-bis (4-hidroksi-3

-metoksibenzilidin) siklopentanon yang mampu menginduksi apoptosis pada sel

kanker (Da’i et al. 2007).

2,6-bis (4ꞌ-trifluorometil-benziliden) sikloheksanon yang oleh UGM

disebut sebagai hesagamavunon-7 merupakan salah satu analog dari 2,5-bis

(4-hidroksi-3-metoksibenzilidin) siklopentanon yang memiliki aktivitas hampir mirip

karena mengalami biotranformasi dalam plasma darah. 2,6-bis (4ꞌ

(6)

ChemDraw Ultra 7.0 yang merupakan senyawa cenderung bersifat nonpolar atau

hidrofobik. 2,6-bis (4-hidroksi-3-metoksi-benzilidin) sikloheksanon lebih bersifat

polar dengan log P 3,61 daripada 2,6-bis (4ꞌ-trifluorometil-benziliden)

sikloheksanon yang mempunyai potensi lebih baik dalam pengembangan senyawa

obat baru (Suwanti 2015).

Reaksi esterifikasi merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan

aktifitas suatu senyawa dengan penambahan suatu gugus aktif (Kartika et al.

2014). 2,6-bis (4-hidroksi-3-metoksi-benzilidin) sikloheksanon mempunyai sifat

yang kurang polar sehingga dapat dilakukan esterifikasi pada gugus –OH yang

akan menghasilkan senyawa baru yang lebih baik (Suparjan et al. 2004).

F. Hipotesis

Modifikasi analog kurkumin mempuyai aktivitas penghambatan protein

Gambar

Gambar 1. Struktur ligan uji. * marvinsketch
Gambar 2. Siklus sel normal (Campbell et al. 2010).

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian menggunakan 60 ekor ayam pedaging, dua puluh ekor ayam di awal penelitian diambil darahnya untuk pengamatan titer antibodi asal induk terhadap infeksi virus

Rebo, Jakarta Timur... Tanah

Penyakit kritis merupakan stress bagi tubuh, sehingga tubuh membuatrespon metabolik yang mengakibatkan hipermetabolisme dan atau hiperkatabolisme.Support nutrisi yang adekuat

Risiko Kategori Risiko.. • Identifikasi pengukuran untuk mengontrol risiko, dari tingkatan risiko yang diperoleh dari matrik risiko, untuk menurunkan nilai indeks risiko harus

(2) Penilaian BMA selain tanah dan/atau bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (2) dalam rangka penjualan, tukar-menukar atau penyertaan modal daerah

Simpulan : Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kerja monotoni dengan kejenuhan kerja pada pekerja bagian spinning PT.. Tyfountex

Vacuum frying adalah metode yang efektif untuk memproduksi buah-buahan dan buah dengan kadar minyak rendah yang memiliki tekstur dan karakteristik rasa.. Konsumen saat