i
IMPLEMENTASI PROGRAM FULLDAY SCHOOL TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS 1 SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA TAHUN AJARAN
2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh: PUTRI NUR HIDAYATI
A 510 090 238
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
iv
IMPLEMENTASI PROGRAM FULLDAY SCHOOL TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS 1 SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA TAHUN AJARAN
2012/2013
PUTRI NUR HIDAYATI A 510 090 238
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Jl.Ahmad Yani,Tromol Pos 1, Pabelan,Kartasura,Surakarta
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana suatu program dapat mencapai suatu tujuan yang diharapkan yaitu pendidikan karakter bagi siswa kelas 1. Dengan program fullday school diharapkan dapat menanamkan pendidikan karakter pada siswa SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini bertempat penelitian di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura Kabupaten Sukoharjo yang akan meneliti, mengamati dan menggali informasi dari siswa kelas I mengenai karakter yang didapat dari program fullday school di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis model Interaktif Milles dan Huberman. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa program fullday school mempengaruhi pendidikan karakter kelas 1. program fullday school yang ada di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura dapat menanamkan sebuah kebiasaan yang baik bagi siswa-nya kebiasaan ltu merupakan hasil dari pendidikan karakter yang diterapkan oleh semua yang terlibat dalam mendidik siswa.
1 A. Pendahuluan
Pemahaman dan pandangan mengenai mutu pendidikan selama ini sangat beragam. Praktek pendidikan diIndonesia yang cenderung berorientasi dan menekankan pada pendidikan hanya mengejar nilai hasil ujian atau ulangan tinggi. Banyak orang memandang pendidikan yang bermutu adalah lembaga pendidikan yang megah, gedung sekolah yang kokoh dengan genting yang memerah bata, taman sekolah yang indah dan seterusnya Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dengan melihat kenyataan di lapangan sekarang, perilaku siswa ataupun lulusan yang banyak meyimpang dari etika, moral agama, dan karakter sebuah bangsa, kemudian faktor lain yang mendasari pendidikan karakter sangat penting untuk dipraktikan adalah masalah yang dihadapi oleh bangsa ini karakter generasi penerus berada pada posisi yang mengkhawatirkan, karena moralitas dibangsa ini mulai terleapas dari nilai-nilai yang berlaku serta norma, etika, agama dan budaya luhur.
2
perbuatan yang tidak seharusnya siswa lakukan, namun bagi siswa kelas awal terutama kelas 1 pendidikan karakter akan sulit untuk di kembangkan dan ditanamkan karena mereka baru bersentuhan dengan program fullday school dan karakter yang didapat dari program tersebut. Sama halnya dengan sekolah yang memiliki program fullday school mereka juga memberikan tawaran menarik tentang pendidikan karakter terhadap siswa.
Istilah Fullday school (FDS) berarti siswa belajar di sekolah sehari penuh mulai pagi hingga sore hari. Program ini banyak ditemukan pada sekolah tingkat dasar SD/MI yang berstatus unggulan. Biasanya, sekolah tersebut tarifnya mahal dan FDS bagian dari program favorit yang "dijual" pihak sekolah. FDS memang menjanjikan banyak hal, diantaranya: kesempatan belajar siswa lebih banyak, guru bebas menambah materi melebihi muatan kurikulum biasanya, orang tua siswa yang sibuk berkarier di kantor dan baru bisa pulang menjelang maghrib mereka lebih tenang karena anaknya ada di sekolah sepanjang hari. Disekolah berbasis Islam, FDS dilengkapi dengan mengaji Al-Quran, bahasa Arab/Inggris, dan sebagainya, seperti halnya dengan SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar.
B. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, Jenis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamati. Peneliti harus terjun langsung ke lapangan, menggunakan dirinya sebagai instrument untuk melakukan observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi (Rubino Rubiyanto, 2011: 47)
2. Desain Penelitian
3
Kasus bisa berkaitan dengan individu, kelompok, keluarga, sekolah, etnis, agama, dan masih banyak lagi, studi kasus bertujuan mengkaji kondisi, kegiatan, perkembangan, fakor-faktor, yang penting penunjang kondisi yang diteliti.
3. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini adalah SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura Kabupaten Sukoharjo yang akan meneliti, mengamati dan menggali informasi dari siswa kelas I mengenai karakter yang didapat dari program fullday school di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura. 4. Waktu Penelitian
Jadwal penelitian dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu tahap persiapan hingga pelaporan hasil. Secara keseluruhan penelitian dilakukan selama 4 bulan dari bulan November 2012 sampai bulan Februari 2013. 5. Subyek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas I Tahun Pelajaran 2012–2013 yang terdapat 3 Kelas yang berjumlah 96 siswa, guru pengampu kelas I serta Kepala Sekolah SDIT Muhammdiyah Al-Kautsar kartasura tahun ajaran 2012/2013.
6. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu :
a. Variabel implementasi program fullday school sebagai variabel terikat. b. Variabel pendidikan karakter siswa kelas 1 sebagai variabel bebas. 7. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi yang diuraikan sebagai berikut. a. Observasi
4
dan keadaan sebenarnya, informan disebut juga dengan narasumber, (Rubino Rubiyanto, 2011: 67).
b. Wawancara
Metode pengumpulan data dengan peneliti menanyakan secara langsung secara lisan dan informan menjawab langsung secara lisan serta informasi yang disampaikan juga sesuai dengan pendapat pikiran dan keadaan sebenarnya, informan disebut juga dengan narasumber, (Rubino Rubiyanto, 2011: 67).
c. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2010: 274) dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, lengger, agenda, dan sebagainya semua hal yang berkaitan dengan objek penelitian.
8. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis model Interaktif menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2010: 338) Proses analisis interaktif, meliputi :
a. Reduksi Data
Milles dan Huberman dalam Sugiyono (2010: 338) mengemukakan Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan lapangan atau hasil dai penelitian. Kegiatan ini mulai dilakukan dalam setiap pasca tindakan dilakukan. Hasil dari reduksi data berupa uraian singkat yang telah digolongkan dalam suatu kegiatan tertentu.
b. Penyajian Data
5
dalam kategori-kategori, sehingga mudah dipahami yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan.
c. Penarikan Kesimpulan/ verifikasi
Penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap dari kumpulan makna tiap kategori disimpulkan sementara, kemudian dilakukan penyimpulan dengan cara berdiskusi. Verifikasi adalah sebagai pemikiran kembali yang dilakukan oleh penganalisis tentang apa yang ditulis dan juga tinjauan ualang pada catatan-catatan lapangan yang relevan. Dan data-data yang telah diseleksi dapat diambil kesimpulannya.
9. Prosedur Penelitian
Adapun prosedur penelitian yang dilaksanakan dengan langkah-langkah seperti yang diungkapkan oleh Lexy Moleong (2012: 126-151) adalah sebagai berikut:
a. Tahap Pra-lapangan
Pada tahap ini terdapat tahap-tahap yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh peneliti yaitu; penyusunan rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajaki dan menilai lapangan, memilih dan memanfaatkan informan, menyiapkan perlengkapan penelitian, dan persoalan etika penelitian.
b. Tahap pekerjaan lapangan
Pada tahap pekerjaan lapangan terbagi atas tiga bagian yaitu;
pertama memahami latar penelitian dan persiapan diri meliputi
pembatasan latar belakang dan peneliti, penampilan peneliti, pengenalan hubungan peneliti dilapangan,dan jumlah waktu studi,
kedua pada saat memasuki lapangan meliputi keakraban hubungan,
6 c. Tahap Analisis Data
Pada saat semua data yang diperlukan oleh peneliti sudah terkumpul, peneliti melakukan analisis untuk mengetahui hasil dari penelitian. Apakah antara proses pelaksanaan dan perencanaan dalam bidang yang diteliti berpengaruh dalam hasil yang dicapai.
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian Menyebutkan bahwa program
fullday school yang ada di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura
dapat menanamkan sebuah kebiasaan yang baik bagi siswa-nya kebiasaan ltu merupakan hasil dari pendidikan karakter yang diterapkan oleh semua yang terlibat dalam mendidik siswa. Program fullday school adalah menjalankan sebuah program dimana sekolah memilki waktu yang lebih panjang dalam kegiatan pembelajarannya. Dalam menjalankan program tentu saja memiliki tujuan tersendiri yang tentunya tujuan utama adalah meningkatkan mutu pendidikan, salah satu didalamnya adalah pendidikan karakter. Pendidikan karakter merupakan salah satu pendidikan yang menyangkut kepribadian dan watak yang dimiliki anak.
7
pada siswa untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan selalu membuang sampah pada tempatnya. Selain itu membiasakan anak untuk selalu berdo’a sebelum atau sesudah makan serta duduk pada saat makan.
Pendidikan karakter yang diharapkan dari SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura adalah siswa yang berkarakter religius serta berakhlakkul karimah dimana merupakan sebagai identitias yang mencirikan sekolah islami. Perkembangan siswa turut diperhatikan karena sebagai tolok ukur keberhasilan program pemantauan perkembangan siswa dilakukan dengan banyak cara yaitu dengan pemantauan secara langsung kepada siswa, buku komunikasi, jurnal kelas serta paguyuban wali murid yang diadakan rutin setiap 3 bulan. Tentunya keberhasilan suatu program didukung oleh semua pihak yang terlibat didalamnya, dan disini yang terlibat adalah kepala sekolah, guru, orang tua siswa, siswa, dan semua yang ada pada sekolah dan lingkungan.
2. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian dimana dalam pelaksanaan program fullday
school terbukti dapat menanamkan pendidikan karakter siswa kelas 1
melalui kebiasaan dari kegietan-kegiatan yang ada di sekolah. Berdasarkan hasil tersebut menyatakan bahwa “implementasi program fullday school terhadap pendidikan karakter pada siswa kelas 1 SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura Tahun ajaran 2012/2013” dapat dibuktikan kebenarannya.
Ditinjau dari hasil penelitian yang relevan yang telah dilakukan oleh:
a. Lina Dwi Hastuti (skripsi, 2012) Pendidikan Karakter Pada Siswa SD
Melalui Ekstrakurikuler Tari Reog Ponorogo.
b. Fibriana Anjaryati (pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
2009) Pengembangan Program Fullday school Untuk Optimalisasi
8
c. Minatur rohmah, 2010. Pengaruh fullday school terhadap stress siswa
di SD Al-Baitul Amin Jember.
Terdapat kesamaan terhadap penelitian yang dilakukan peneliti terhadap penelitian terdahulunya mulai dari variabel yang diteliti namun juga terdapat perbedaan dalam segi proses dan objek diteliti. Dari penelitian terdahulu terdapat relevansi dalam kajian yang diteliti yaitu, pendidikan karakter dan program fullday school.
D. Simpulan
Setelah melakukan penelitian mengenai “Implementasi Program
Fullday school Terhadap Pendidikan Karakter Siswa Kelas I SDIT
Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura tahun ajaran 2012/2013”. Maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:
1. Proses pendidikan di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura menggunakan program fullday school dengan alasan lebih maksimal dalam pelaksanaan pembelajarannya dikarnakan waktu yang lebih panjang dibandingkan tanpa menggunakan program fullday school yang juga dikarenakan mata pelajaran dan muatan tambahan yang diberikan lebih banyak dibanding sekolah-sekolah yang lain yang bukan fullday school.
2. Dengan menggunakan program fullday school juga pendidikan karakter akan mudah tersampaikan, terkhusus siswa kelas 1 merupakan siswa yang masih rentan tentang semua yang mereka dengar dan lihat itulah yang akan mereka tiru, dengan adanya program fullday school di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura, pergaulan dan perilaku siswa akan lebih terawasi oleh guru karena waktu siswa lebih banyak berada disekolah dari pada dirumah yang kebanyakan dari orang tua siswa bekerja hingga sore hari
9
karakter anak terutama siswa kelas 1 yang membutuhkan banyak waktu, dikarenakan siswa kelas 1 tidak akan mengerti dalam 1 kali perintah dan nasehat jadi perlu di ulang-ulang agar lebih bisa terserap siswa
4. Tidak sedikit pendidikan karakter yang diperoleh dengan program fullday
school yang ada di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura.
Karakter Siswanya lebih pada kemandirian dan terbentuk karakter yang bertanggung jawab dibanding dengan sekolah yang bukan fullday school serta karakter religius lebih terbangun karena pelaksanaan ibadahnya akan lebih terlaksana dengan tertib dan terawasi.
E. Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Moleong, Lexy. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nana, Supriyatna, Dkk. 2007. Pengembangan Pendidikan IPS SD. Bandung: Upi Press
Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP PGSD.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan
R&D). Bandung: Alfabeta