BAB III. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan merujuk dari hasil penelitian dan analisis maka Penulis menyimpulkan bahwa :
1. Hak Politik Warga Negara kaum disabilitas tuna netra tidak diakomodasikan dengan baik oleh penyelenggara Pemilihan Umum di Kota Salatiga dikarenakan sebagian besar kecamataan tidak menggunakan template braile
2. Komisi Pemilihan Umum Kota Salatiga tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum Kota Salatiga 2014 dalam hal pengadaan template Braile dan ini juga terlihat bahwa Komisi Pemilihan Umum tidak melakukan sosialisasi dengan baik terkait Pemilihan Umum 2014 bagi kaum disabilitas terutama kaum tuna netra.
B. SARAN
Saran Penulis adalah diharapkan pada pemilu mendatang KPU Kota Salatiga lebih
memfokuskan upaya-upaya pemenuhan hak berpolitik penyandang disabilitas
sehingga hak asasi penyandang disabilitas tidak dilanggar dan asas pemilu luber dan
jurdil bisa terwujud, dengan upaya-upaya yang dilakukan antara lain :
hak pilih dari kaum disabilitas yang adalah warga negara dalam hal ini tuna netra dapat terakomodasikan dengan baik.
2. Partisipasi dan kerjasama secara efektif dan penuh antara individu,
masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan Komisi Pemilihan Umum Kota
Salatiga harus lebih ditingkatkan agar sarana, prasarana, informasi,
mekanisme dan materi pemilu mudah diakses dan dimanfaatkan oleh pemilih
penyandang disabilitas.
3. Bawaslu Kota Salatiga yang bertugas mengawasi penyelenggaraan pemilu
harus menaruh perhatian khusus pada pelanggaran-pelanggaran terkait