14 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di kota Salatiga dengan pertimbangan
pemilihan lokasi penelitian tersebut adalah: Sekolah Menengah Pertama Stella
Matutina berada di Salatiga tepatnya di jalan Diponegoro 53 Salatiga.
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
Mengacu pada permasalahan yang dirumuskan, maka bentuk penelitian
ini adalah deskriptif naratif. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menggambarkan
latar belakang berdirinya Sekolah Katolik di Salatiga dan faktor yang
menyebabkan Sekolah Menengah Pertama Stella Matutina memisahkan diri
dari Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur.
C. Sumber Data 1. Sumber Primer
Sumber primer dari penelitian ini adalah informan dari para guru dan
para lulusan Sekolah Menengah Pertama Stella Matutina (Pangudi Luhur
Putri) Salatiga. Sumber ini didukung dengan arsip dan dokumen yang
didapat dari perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Stella Matutina
15 2. Sumber Sekunder
Sumber sekunder dalam penelitian ini berupa buku-buku pustaka yang
relevan yang ada di perpustakaan pusat UKSW, perpustakaan daerah
Salatiga dan perpustakaan Provinsi Jawa Tengah
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode sejarah, dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Heuristik
Peneliti melacak dan mengumpulkan sumber dengan melakukan
wawancara secara mendalam kepada informan, yaitu para lulusan Sekolah
Menengah Pertama Stells Matutina Salatiga. Wawancara ini bersifat open ended dan mengarah pada kedalaman informasi serta dilakukan tidak
secara formal terstruktur untuk menggali pandangan subyek yang diteliti
secara mendalam. Sumber primer yang kedua berupa arsip yang berupa
Ijasah dan rapot dari perpustakaan pribadi dan Sekolah Menengah Pertama
Stella Matutina. Sumber pustaka dan arsip pendukung (buku-buku serta
arsip) bermanfaat untuk peneliti dalam melakukan pencatatan isi yang
memuat permasalahan yang diteliti.
2. Kritik
Peneliti menilai sumber-sumber yang dibutuhkan dalam penelitian
16 a. Kritik Ekstern
Penulis harus memperhatikan penulisan yang ada dalam sumber.
Penulis menilai dan menyeleksi sumber dengan melakukan
perbandingan antara laporan hasil wawancara dengan sumber buku
untuk mendapatkan suatu kebenaran sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan.
b. Kritik intern
Penulis mencermati sumber-sumber buku atau arsip dalam hal
pengarang (apakah pengarang seorang sejarawan atau bukan), tahun
pembuatan, maupun judul buku, serta sumber-sumber dokumen atau
sumber lisan dengan cara membandingankan hasil wawancara
informan satu dengan informan yang lainnya. Sehingga diharapkan
penulis akan mendapat fakta yang dibutuhkan.
3. Interpretasi
Fakta-fakta yang telah diseleksi tersebut dihubungkan satu sama lain
menjadi satu kesatuan sehingga muncul fakta-fakta Sejarah yang relevan.
Kesulitan dalam penafsiran ini adalah sulitnya mencari sumber yang
membahas tentang Sejarah berdirinya Sekolah Menengah Pertama Stella
Matutina Salatiga, sehingga peneliti harus menggunakan banyak sumber
untuk saling melengkapi.
4. Historiografi
Langkah terakhir ini merupakan langkah menulis jejak-jejak sejarah
17 sehingga tersusun menjadi sebuah kisah sejarah yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dalam hal ini penulis menyusun
rekonstruksi hasil penelitian tersebut.
E. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan Teknik Trianggulasi Data. Siklus
Trianggulasi Data yang digunakan adalah sebagai berikut:
Narasumber
18 F. Kerangka Berpikir
Politik Etis
Emigrasi
Pemerintah` Swasta di Salatiga
1935 Yayasan Kanisius Yayasan Pangudi Luhur
Irigasi Edukasi
19 Keterangan:
a. Politik Etis atau Politik Balas Budi adalah politik yang digagas
oleh Ratu Wilhelmina dikarenakan Bangsa Belanda memiliki
panggilan moral terhadap Bangsa Hindia Belanda atau Bangsa
Pribumi.
b. Kebijakan Politik Etris terangkum dalam progam Trias Van Deventer yang meliputi:
1. Irigasi (pengairan) membangun dan memperbaiki
pengairan-pengairan dan bendungan untuk keperluan
pertanian.
2. Edukasi yakni memperluas dalam bidang pengajaran dan
pendidikan.
3. Emigrasi yakni mengajak penduduk untuk bertransmigrasi
c. Kebijakan yang paling berpengaruh adalah edukasi. Sehingga
untuk memenuhi hal tersebut, maka di bangunlah sekolahan
pemerintah dan sekolahan swasta diberbagai daerah termasuk
Salatiga pada tahu 1935.
d. Di Salatiga beberapa sekolah swasta yang salah satunya
Yayasan Katolik. Yayasan tersebut adalah Yayasan Kanisius
dan Yayasan Pangudi Luhur.
e. Di Dalam Yayasan Pangudi Luhur dibentuk dua sekolahan
yang dikenal masyarakat dengan Pangudi Luhur” Putra” dan
20 f. Tetapi karena faktor kebijakan dan faktor psikologi, maka
kedua sekolahan tersebut memisahkan diri. Antara lain Sekolah
yang termasuk Pangudi Luhur , yaitu TK PL Kartini, SD PL
Tarcisius, SMP Pangudi Luhur sedangkan yang termasuk dalam
sekolah Marsudiri adalah TK Sang Timur, SD Marsudirini 77, SMP