• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. kabupaten/kota dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota. Hal ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. kabupaten/kota dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota. Hal ini"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komisi Pemilihan Umum adalah lembaga penyelenggara Pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap dan mandiri yang mempunyai tugas, wewenang dan kewajiban menyelenggarakan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD, Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden dan pemilihan Umum Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah. Penyelenggaraan pemilihan umum di tingkat kabupaten/kota dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang yang menyebutkan bahwa Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota adalah penyelenggara pemilihan umum di kabupaten/kota.

Komisi Pemilihan Umum Kota menyelenggarakan Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/kota serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden begitu pula Komisi Pemilihan Umum Daerah menyelenggarakan dan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah setiap lima tahun sekali.

B. Landasan Hukum

Dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda Tahun 2014 dengan landasan hukum sebagai berikut:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

(2)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 2

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246);

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 113, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5254);

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah);

(3)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 3

9. Peraturan KPU Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja KPU,KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan KPU Nomor 01 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan KPU Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota sebagaimana diubah dengan Peraturan KPU Nomor 21 Tahun 2008 dan Peraturan KPU Nomor 37 Tahun 2008;

10.Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal KPU, Sekretariat KPU Provinsi, dan Sekretariat KPU Kabupaten/Kota sebagaimana diubah dengan Peraturan KPU Nomor 22 Tahun 2008

tentang Perubahan Peraturan KPU Nomor 06 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal KPU, Sekretariat KPU Provinsi, dan Sekretariat KPU Kabupaten/Kota;

11.Peraturan KPU Nomor 04 Tahun 2010 tentang Uraian Tugas Staf Pelaksana Pada Sekretariat Jenderal KPU, Sekretariat KPU Provinsi, dan Sekretariat KPU Kabupaten/Kota;

12.Peraturan KPU Nomor 05 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Komisi Pemilihan Umum 2010-2014;

13.Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

14.Instruksi Presiden Nomor : 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP), bahwa setiap Eselon II wajib membuat Laporan Akuntabilitas; dan

15.Surat Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, tanggal 25 Maret 2003.

(4)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 4

C. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2014 adalah:

1. Mengetahui daftar kegiatan yang telah dilaksanakan;

2. Mengetahui perkembangan kegiatan yang telah dilaksanakan berikut hasil pengolahan dan evaluasi;

3. Sebagai dasar untuk pelaksanaan kegiatan pada tahun berikutnya;

4. Penertiban pengadministrasian hasil kegiatan;

5. Bukti laporan program dan hasil kegiatan pada publik.

D. Gambaran Umum Organisasi KPU Kota Samarinda

Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda merupakan bagian dari Komisi Pemilihan Umum yang bersifat tetap sebagai pelaksana kegiatan penyelenggara Pemilihan Umum di tingkat kabupaten/kota. Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2008 Tentang Penyelenggara Pemilihan Umum, bahwa lembaga penyelenggara pemilu di tingkat kabupaten/kota adalah suatu lembaga yang disebut Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota yang bersifat tetap dan hierarkis dengan Komisi Pemilihan Umum dan Komisi Pemilihan Umum Provinsi.

Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda mempunyai tugas, wewenang dan kewajiban untuk menyelenggarakan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD, Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, dan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di tingkat kabupaten/kota. Undang-Undang menyebutkan bahwa anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota ditetapkan berjumlah 5 (lima) orang. Berikut adalah bagan organisasi Komisi Pemilihan Umum

(5)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 5

Kabupaten/Kota sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 tahun 2008 :

Bagan Organisasi

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota

Dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota didukung oleh Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota yang telah diatur tugas wewenang dan kewajibannya dalam peraturan perundang-undangan. Kinerja sekretariat mengacu pada fungsi-fungsi administrasi negara secara luas yang didukung dengan kemampuan manajemen serta profesionalitas personilnya agar menjadi suatu lembaga yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri.

Secara struktural, Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda (eselon IIIa) menjalankan tugas dan fungsinya dibantu oleh 4 (empat) Kepala Sub Bagian. Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008 tentang struktur Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal KPU, Sekretariat KPU Provinsi dan Sekretariat KPU Kabupaten/Kota

Sekretariat Jenderal KPU, Sekretariat KPU Provinsi, dan Sekretariat KPU Kabupaten/Kota adalah lembaga yang dipimpin oleh Sekretaris jenderal KPU, dibantu oleh seorang wakil Sekretaris Jenderal, Sekretaris KPU Provinsi dan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota sebagai lembaga pendukung yang profesional

Ketua 4 (Empat) Kepala Sub Bagian Anggota-anggota Sekretaris Tenaga Profesional Tenaga Profesional

(6)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 6

dengan tugas utama membantu hal teknis administratif, termasuk pengelolaan anggaran Pemilu.

Sekretariat KPU kabupaten/Kota terdiri atas 4 (empat) subbagian, yaitu : a. Subbagian Program dan Data;

b. Subbagian Hukum;

c. Subbagian Teknis Pemilu dan Hubungan Partisipasi Masyarakat; d. Subbagian Umum

Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian dan di bawahnya adalah staf.

Struktur organisasi Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut :

Struktur Organisasi

Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota

E. Susunan Kepegawaian dan Kelengkapan

Berikut adalah susunan kepegawaian dan kelengkapan yang ada dalam Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda:

1. Kondisi Kepegawaian Sekretaris KPU Kab/Kota Sub Bagian Program dan Anggaran Sub Bagian Teknis Pemilu dan Hupmas Sub Bagian Hukum Sub Bagian Umum

(7)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 7

Susunan pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda terdiri dari 2 (dua) unsur, yakni pegawai pusat dan pegawai daerah. Pegawai pusat atau pegawai organik adalah pegawai yang diangkat melalui melalui SK Sekretaris Jenderal yang ditanggung oleh APBN. Sedangkan pegawai daerah adalah pegawai Pemerintah Daerah Kota Samarinda yang diperbantukan di Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda dan dibiayai oleh APBD.

Berikut adalah daftar administrasi kepegawaian Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda sampai dengan bulan Desember 2014 :

Daftar pegawai di atas terbagi dalam struktur sesuai dengan aturan perundangan, yakni Sekretaris, Kasubag, dan Staf. Sampai dengan akhir Desember 2014.

2. Kondisi Sarana dan Prasarana

Kondisi sarana dan prasarana Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda, yaitu menempati gedung pinjaman dari Pemerintah Daerah Kota Samarinda yang terletak di Jl. H. Juanda No. 18 Samarinda, Telepon 0541-767766. Sedangkan prasarana yang dimiliki sebagai berikut :

No. Uraian Jumlah Keterangan Gol. IV Gol. III Gol. II Gol. I

1. PNS 1 13 6 - 13 orang PNS Organik (Gol

II dan III)

7 orang DPK/PNS Pemkot

2. Honorer 5 Biaya APBD

3. Honorer/Driver 1 Biaya APBN

4. Pramubakti 3 Biaya APBN

5. Satpam 3 Biaya APBN

(8)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 8

No. Nama Barang Satuan Jumlah Merk/Type Kondisi

1 2 3 4 5 6

1. Barang Bergerak

1 Mini bus Unit 3 Baik

2 Sepeda Motor Unit 6 Baik

2. Barang Tidak Bergerak

3 Filling Cabinet Besi Buah 4 Baik

4 Mesin Absensi Buah 1 Baik

5 Meja kerja kayu Buah 14 Baik

6 Meja makan kayu Buah 1 Baik

7 Partisi Buah 3 Baik

8 Meubelair lainya 6 Baik

9 Wireless Buah 1 Baik

10 UPS (Uninterruptible Power Supply) Buah 1 Baik

11 LCD Monitor Buah 1 Baik

12 Facsimile Buah 1 Baik

13 Scanner Facsimile Buah 1 Baik

14 Kamera Digital Buah 1 Baik

15 PC Unit Buah 12 Baik

16 Lap Top Buah 11 Baik

17 Printer (Peralatan Personal Komputer) Buah 11 Baik

18 Switch Buah 1 Baik

19 Kursi kayu Buah 14 Rusak

20 UPS (Uninterruptible Power Supply) Buah 5 Rusak

21 P.C Unit Buah 1 Rusak

22 Lap Top Buah 1 Rusak

23 Printer (Peralatan Personal Komputer) Buah 6 Rusak

(9)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 9

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

A. Rencana Strategis

Rencana Strategis adalah merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana Strategis Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda merupakan landasan dan pedoman bagi seluruh pegawai Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda dalam melaksanakan tugas-tugas penyelenggaraan Pemilihan Umum.

Untuk mewujudkan Rencana Strategis tersebut maka perlu kiranya ditunjang oleh visi, misi, sasaran, dan program yang jelas, terarah, dan terukur. Visi, misi, sasaran, dan program Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda adalah sebagai berikut:

A.1 Visi

Visi Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda merujuk pada visi Komisi Pemilihan Umum, yakni : “Terwujudnya Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara Pemilihan Umum yang memiliki integritas, profesionalisme, mandiri, transparan dan akuntabel, demi terciptanya demokrasi Indonesia yang berkualitas berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

A.2 Misi

Dalam upaya mencapai visi tersebut, Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan 5 (lima) misi yang akan dilaksanakan, yakni:

(10)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 10

a. Membangun lembaga penyelenggara Pemilihan Umum yang memiliki

kompetensi, kredibilitas dan kapasitas dalam menyelenggarakan Pemilihan Umum;

b. Menyelenggarakan Pemilihan Umum untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, serta Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, akuntabel, edukatif dan beradab;

c. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemilihan Umum yang bersih, efisien, dan efektif;

d. Melayani dan memperlakukan setiap peserta Pemilihan Umum secara adil

dan setara, serta menegakkan peraturan Pemilihan Umum secara konsisten sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan

e. Meningkatkan kesadaran politik rakyat untuk berpartisipasi aktif dalam

Pemilihan Umum demi terwujudnya cita-cita masyarakat Indonesia yang demokratis.

A.3 Tujuan

Tujuan Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda disusun berdasarkan hasil identifikasi potensi dan permasalahan yang akan dihadapi dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda. Tujuan ini disusun tetap merujuk pada tujuan Komisi Pemilihan Umum, yakni:

a. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelaksana Pemilihan Umum;

b. Meningkatkan pemahaman tentang hak dan kewajiban politik rakyat dalam Pemilihan Umum;

(11)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 11

c. Melaksanakan Undang-Undang di bidang politik secara murni dan

konsekuen;

d. Meningkatkan kesadaran rakyat yang tinggi tentang Pemilihan Umum

yang demokratis; dan

e. Melaksanakan Pemilihan Umum secara LUBER dan JURDIL.

A.4 Sasaran

Sasaran-sasaran strategis Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda yang merujuk pada sasaran strategis Komisi Pemilihan Umum yang hendak dicapai selama adalah:

a. Meningkatnya kesadaran dan partisipasi rakyat yang tinggi tentang

Pemilihan Umum yang demokratis;

b. Terjaminnya perlakuan yang adil dan setara bagi peserta Pemilihan

Umum, calon Anggota Legislatif, calon Presiden dan calon Wakil Presiden serta pejabat-pejabat publik lain sesuai Undang-undang;

c. Terwujudnya organisasi pelaksana Pemilihan Umum yang memiliki

sistem administrasi yang efisien, efektif dan memnuhi standar kerja profesional di seluruh tingkatan yang didukung dengan Sistem Komunikasi dan Teknologi Informasi yang menjangkau Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kab/Kota; dan

d. Tersedianya peta logistik Pemilihan Umum dan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang memadai.

(12)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 12

A.5 Program Kerja

Berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran yang terurai di atas maka ada 7 (tujuh) program kegiatan yang telah dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda. Berikut adalah program-program tersebut:

1. Kegiatan Pelaksanaan Pengelolaan Administrasi Keuangan dilingkungan Sekretariat KPU Kota Samarinda;

2. Pengelolaan Data, Dokumentasi, Pengadaan Pendistribusian dan Inventarisasi Sarana dan Prasana Pemilu;

3. Pelaksanaan Manajemen Perencanaan dan Data;

4. Pembinaan Sumber Daya Manusia, pelayanan dan Administrasi kepegawaian;

5. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan perkantoran (KPU);

6. Penyiapan Penyusunan rancangan Peraturan KPU, Advokasi, penyelesaian sengketa dan Penyuluhan Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu;

7. Pedoman Petunjuk teknis dan bimbingan

Teknis/supervisi/publikasi/sosialisasi penyelenggaraan Pemilu dan Pendidikan Pemilih.

B. Rencana Kinerja Tahun 2014

Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis, yang akan dilaksanakan melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dalam Rencana Kinerja ditetapkan rencana Capaian Kinerja Tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan Rencana Kinerja

(13)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 13

dilaksanakan seiring dengan agenda penyusunan dari kebijakan anggaran serta merupakan komitmen untuk mencapainya dalam tahun tertentu. Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang : sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan; Indikator Kinerja Sasaran, dan Rencana Capaiannya; Program, Kegiatan, serta Kelompok Indikator Kinerja dan Rencana Capaiannya. Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Penetapan Indikator Kinerja Kegiatan harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan.

Adapun Program yang telah dilaksanakan sebagai wujud pencapaian sasaran yang telah ditetapkan pada tahun 2014 adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan Pelaksanaan Pengelolaan Administrasi Keuangan dilingkungan Sekretariat KPU Kota Samarinda terdiri dari :

- Ketepatan Pembayaran Gaji/Honor dan uang kehormatan KPU

- Ketetapan dan kepatuhan dalam pelayanan pelaksanaan Keuangan.

2. Pengelolaan Data, Dokumentasi, Pengadaan Pendistribusian dan Inventarisasi Sarana dan Prasana Pemilu, dengan kegiatan terdiri dari :

- Tingkat ketepatan Pengelolaan Informasi kebutuhan Pemilu.

3. Pelaksanaan Manajemen Perencanaan dan Data, dengan kegiatan terdiri dari :

- Laporan Monitoring dan evaluasi yang akuntabel dan tepat waktu

4. Pembinaan Sumber Daya Manusia, pelayanan dan Administrasi kepegawaian, dengan kegiatan terdiri dari :

- Dukungan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

(14)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 14

5. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan perkantoran (KPU), dengan kegiatan terdiri dari :

- Dukungan Pelayanan Administrasi kegiatan

6. Penyiapan Penyusunan rancangan Peraturan KPU, Advokasi, penyelesaian sengketa dan Penyuluhan Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu;

- Tingkat ketetapan penyiapan analisis dan masukan rancangan verifikasi peraturan parpol, perseorangan peserta Pemilu, dana kampanye peserta Pemilu, penyusunan Dapil, dll

7. Pedoman Petunjuk teknis dan bimbingan

Teknis/supervisi/publikasi/sosialisasi penyelenggaraan Pemilu dan Pendidikan Pemilih

- Pedoman dan petunjuk teknis bimbingan teknis penyelenggaraan Pemilu yang diselesaikan tepat waktu dan akuntabel.

- Pedoman dan petunjuk teknis dalam rangka PAW Anggota DPR, DPD, DPRD dan KPU yang diselesaikan dengan akuntabel dan tepat waktu.

Rencana kinerja dalam program kerja di atas tertuang dalam Formulir Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2014 sebagaimana terlampir.

(15)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 15

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda selaku lembaga penyelenggara pemilihan umum melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda tahun 2014 yang disusun sesuai ketentuan yang berlaku, Sehubungan dengan Akuntabilitas Kinerja telah menetapkan tujuh sasaran yang akan dicapai pada tahun 2014 yang telah diuraikan diatas dan kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Guna laporan tersebut memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian Sasaran dan Program/kegiatan, baik keberhasilan-keberhasilan kinerja yang telah dicapai maupun kegagalan pada tahun 2014.

A. Pengukuran Pencapaian Kinerja

Kinerja Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda diukur berdasarkan Tingkat Pencapaian Sasaran dan Program/Kegiatan. Untuk mengetahui gambaran mengenai Tingkat Pencapaian Sasaran dan Program/Kegiatan dilakukan melalui media Rencana Kinerja yang dibandingkan dengan realisasinya. Pencapaian Sasaran dengan rumus :

RUMUS 1 (Tipe Komulatif)

Realisasi x 100 % Target

(16)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 16

RUMUS 2 (Tipe Non Komulatif)

( 2 x Target ) - Realisasi x 100% Target

Media pengukuran kinerja terdiri dari dua hal yakni, yakni tipe Komulatif dan tipe non komulatif. Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis yang terkait dengan Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda sebagai lembaga penyelenggara pemilu.

Berikut tabel pencapaian tabel pencapaian sasaran

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PENCAPAIAN

Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan

administrasi keuangan dilingkungan Setjen KPU

1. Ketepatan Pembayaran Gaji/honor/tunjangan Pegawai 100% 100% 100% 2. Ketepatan dan kepatuhan dalam pelayanan pelaksanaan keuangan 100% 100% 100% Terselenggaranya Pengelolaan data, dokumentasi, pengadaan, pendistribusian, dan inventarisasi sarana dan prasarana serta terpenuhinya logistik keperluan Pemilu,

1. Tingkat ketepatan Pengelolaan Informasi kebutuhan Pemilu 2. Tingkat Ketepatan

Pengelolaan dan Distribusi Logistik Pemilu

3. Tingkat Ketepatan Standar

Mutu Barang/Jasa

Administrasi Pengadaan dan Dokumentasi Pengadaan Kebutuhan Pemilu 100% 77% 77% Tersedianya dokumen perencanaan dan penganggaran, koordinasi

antar lembaga, data dan informasi serta hasil monitoring dan evaluasi

1. % Kesesuaian antara Renstra dan Renja K/L dan RKA K/L 2. % Fasilitas Kerjasama KPU

dengan Lembaga lain 3. % Laporan monitoring dan

Evaluasi yang Akuntabel dan

(17)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 17

Tepat Waktu

4. % Kemajuan penyusunan dan Pelaksanaan Model dan Pedoman Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola KPU

5. Frekuensi Pemutakhiran Data Pemilih di Tingkat Kelurahan di seluruh Wilayah Indonesia

75% 89% 89%

Terselenggaranya pembinaan sumber daya

manusia, pelayanan

1. Tingkat Ketepatan Perencanaan Kebutuhan, Pengadaan SDM, dan Kesejahteraann Pegawai 2. Tingkat Keakuratan Data dan

Informasi SDM

3. Tingkat Ketepatan Pelaksanaan Mutasi dan Disiplin Pegawai

4. % Dukungan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan 5. Tingkat Ketepatan

Penatalaksanaan SDM 6. Tingkat ketepatan proses

Pelaksanaan Pergantian Antar Waktu (PAW) Anggota KPU, KPU Provinsi, KPU Kab/Kota dan KPU Daerah Pemekaran

85% 0.85% 0.95%

Terselenggaranya dukungan opersional dan pemeliharaan perkantoran sehari-hari % Dukungan Pelayanan administrasi kegiatan 80% 80% 100% Terselenggarannya penyiapan penyusunan rancangan peraturan KPU,

advokasi hukum dan penyuluhanya

Tingkat Ketepatan penyiapan analisis dan masukan rancangan

verifikasi peraturan parpol, perseorangan peserta pemilu, dana kampanye pesrta pemilu,

penyusunan dapil , dll

75% 75% 100%

terselenggarannya bimbingan teknis dan

Bimbingan Teknis/supervisi/Publikasi/

Sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu

dan pendidikan Pemilih

1. % Pedoman dan petunjuk teknis bimbingan teknis bimbingan teknis penyelenggaraan pemilu yang diselesaikan tepat waktu dan akuntabel

(18)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 18

2.

% Pedoman dan petunjuk teknis dalam

rangka PAW anggota DPR, DPD, DPRD dan KPU yang diselesaikan dengan akuntabel dan

tepat waktu

75% 75% 100%

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisa pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.

B. Evaluasi dan Analisis Pencapaian Sasaran

Evaluasi dan analisis pencapaian sasaran didasarkan pada rencana strategis KPU Kota Samarinda 2010-2014 serta rencana kerja KPU Kota Samarinda tahun 2014. Berikut ini adalah analisis pencapaian sasaran berdasarkan program-program yang dilaksanakan pada tahun 2014 :

Pada Sasaran ini dimaksudkan untuk mencapai transparasi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan dilingkungan KPU Kota Samarinda melalui :

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PENCAPAIAN

1.

Ketepatan Pembayaran Gaji/honor/tunjagan Pegawai

100% 100% 100%

2.

Ketepatan dan kepatuhan dalam pelayanan pelaksanaan keuangan

100% 100% 100%

SASARAN 1

Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Administrasi Keuangan dilingkungan Koimisi Pemilihan Umum Kota Samarinda

(19)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 19

Mengingat pentingnya peranan sistem penggajian, maka sistem tersebut harus didesain dengan baik agar dapat memberikan layanan yang mencukupi bagi pegawai serta dapat membantu memberikan dukungan informasi bagi pihak manajemen dalam pengambilan keputusan, dapat berupa informasi yang berkualitas yang disajikan dalam bentuk laporan. Hal ini perlu didukung oleh sistem informasi yang mampu menyediakan informasi secara cepat dan akurat mengingat penggajian adalah salah satu proses dalam organisasi yang rentan terhadap masalah. Kesalahan perhitungan atau keterlambatan pembayaran gaji merupakan contoh masalah yang sering dihadapi.

Dalam sistem penggajian Pelaksanaan ketepatan pembayaran gaji pegawai dilingkungan sekretariat KPU Kota Samarinda sudah ada aturan yang sudah ditetap dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.34 tahun 2014 Tentang Perubahan Kenam belas atas peraturan pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan gaji pokok Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Dalam pencapain ketepatan dan kepatuhan dalam pelayanan pelaksanaan keuangan KPU Kota Samarinda dicapai melalui kegiatan sebagai berikut :

1. Laporan Pertanggung Jawab Bendahara disampaikan ke KPPN setiap dua Bulan

2. Laporan realisasi Anggaran belanja disampaikan ke KPPN setiap pertriwulan

3. Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2010 atau Laporan Pelaksanan kegiatan dimana tercakup data Keuangan dan Indikator Keluaran per keluaran (output) dalam bentuk formulir A

4. Laporan realisasi anggaran melalui e-monev.bappenas.go.id dan laporan realisasi anggaran melalui monev.anggaran.depkeu.go.id

Dalam rangka mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah adalah adanya bentuk pertanggungjawaban keuangan berupa laporan keuangan yang disampaikan secara tepat waktu dan disusun mengikuti

(20)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 20

standar akuntansi. Laporan tersebut harus melalui proses akuntansi, disajikan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

Disamping itu dalam mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan KPU Kota Samarinda mengikutkan Diklat Perbendaharaan yang diselenggarakan dilingkungan KPU dan diklat program akuntabilitas Keuangan pemerintah (PPAKP) yang diselenggarakan oleh Jajaran Kementrian Keuangan.

Pencapaian sasaran tersebut, dapat diindikasikan oleh Penetapan Indikator Kinerja sebagai berikut :

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PENCAPAIAN

Tingkat ketepatan Pengelolaan Informasi kebutuhan Pemilu

100% 100% 100%

Untuk tersedianya Dokumen perencanaan dan penganggaran, koordinasi antar lembaga, data dan informasi serta hasil monitoring dan Evaluasi ditetapkan indikator kerja sebagai berikut :

SASARAN 2

Terselenggaranya Pengelolaan data, dokumentasi, pengadaan, pendistribusian, dan inventarisasi sarana dan prasarana serta terpenuhinya logistik keperluan

Pemilu,

SASARAN 3

Tersedianya dokumen perencanaan dan penganggaran, koordinasi antar lembaga, data dan informasi serta hasil monitoring dan evaluasi

(21)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 21

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PENCAPAIAN

% Kesesuaian antara Renstra dan Renja K/L

dan RKA K/L 75% 72%

100%

Berdasarkan data diatas bisa diiterpretasikan bahwa pencapain target adalah cukup dalam hal penyelesaian Rencana Kerja tetapi masih terdapat beberapa hal yang harus dievaluasi terutama perbendaan yang signifikan pada program kerja yang tertuang dalam RKA-KL dengan Renstra KPU 2010-2014 sehingga menyulitkan dalam pemahaman atau menafsirkan bentuk kegiatan yang harus dilakukan sebagaimana dalam rencana kerja program penguatan organisasi penyelenggaraan Pemilu maupun PemiluKada dan kurangnya perencanaan secara mendalam terhadap rencana kerja sehinggan capain tidak maksimal.

Pencapaian sasaran tersebut, dapat diindikasikan oleh Penetapan Indikator Kinerja sebagai berikut :

INDIKATOR KINERJA TARGET RELAISASI PENCAPAIAN

% Dukungan Pelaksanaan Pendidikan dan

Pelatihan 85% 50% 59%

Seleksi anggota KPU 5

- 0%

SASARAN 4

Pembinaan Sumber Daya Manusia, Pelayanan dan Administrasi Kepegawaian

(22)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 22

Pelaksanaan Pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu faktor penentu dalam proses pembangunan yang mantap dan dinamis sehingga dibutuhkan peranan yang lebih besar terutama dalam pelaksanaan kegiatan yang menyangkut Kepemiluan. Kelancaran penyelengaraan dan pelaksanaan pembangunan itu memerlukan suatu pembinaan terhadap aparatur negara. Oleh karena itu tidak dapat disangkal lagi bahwa faktor manusia merupakan modal utama yang perlu diperhatikan hal tersebut sangatlah penting karena bagaimanapun juga keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan di tentukan oleh kualitas dan kemampuan orang-orang yang berada di dalamnya.

Pembinaan sumber daya manusia dalam hal ini adalah pegawai mencakup semua usaha yang dilakukan untuk mempersiapkan seseorang menjadi manusia seutuhnya, mampu berfikir logis dan rasional serta mampu melaksanakan fungsi sebagai makhluk Tuhan, insan ekonomis, insan social, warga negara, dan anggota masyarakat yang bertanggung jawab. Dapat dikerjahui bahwa pembinaan adalah sesuatu usaha yang secara sadar dilakukan untuk meningkatkan kemampuan karyawan baik teoritis, konseptual, keahlian maupun sikap dan mental. Untuk itu pembinaan harus dilakukan secara terus menerus karena merupakan suatu proses yang lama untuk meningkatkan potensi seorang pegawai.

Dengan adanya pembinaan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan pegawai akan bisa memahami tentang penyimpangan-penyimpangan yang telah dilakukanya sehingga di harapkan masalah-masalah tersebut bisa dikurangi dan bahkan dihilangkan. Dalam hal ini KPU Kota Samarinda melalui pembinaan SDM dengan mengikutkan pelatihan :

1. Pelatihan Bendahara yang dilaksanakan oleh lingkungan KPU Kalimantan Timur

2. Sertifikasi Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa yang dilaksankan KPU Provinsi Kalimantan Timur bekerjasama dengan LKPP

(23)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 23

Pada proses seleksi Anggota Komisioner belum dilaksanakan karena selaku KPU Kabupaten/Kota daerah mengikuti aturan atau tahapan yang telah ditentukan KPU Pusat.

Terselenggaranya dukungan operasional dan pemeliharaan perkantoran sehari-hari ditetapkan indikator sebagai berikut :

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PENCAPAIAN

% Dukungan Pelayanan administrasi kegiatan

80% 80% 100%

Untuk dukungan pelayanan adminstrasi kegiatan menyangkut administrasi perkantoran, Administrasi perkantoran adalah suatu kegiatan administratif yang dilakukan dalam organisasi kantor dengan menggunakan alat-alat atau fasilitas yang ada dalam kantor yang bersangkutan. Administrasi perkantoran merupakan sub sistem dalam organisasi kantor yang berfungsi sebagai pendukung utama upaya pencapaian tujuan secara keseluruhan dalam bentuk pelayanan ke dalam dan ke luar organisasi.

Administrasi perkantoran mempunyai hubungan erat dengan pelayanan timbal balik. Ketertiban dan kelancaran dalam kegiatan administrasi perkantoran berpengaruh terhadap ketertiban dan kelancaran pelayanan.

Fungsi administrasi kegiatan secara umum adalah sebagai pusat pemikiran, pusat administrasi (pelayanan) dan pusat data dan informasi. Dengan fungsi demikian itu maka perkantoran berperan besar dalam membantu proses pencapaian sasaran yang telah ditetapkan.

SASARAN 5

Terselenggaranya dukungan opersional dan pemeliharaan perkantoran sehari-hari

(24)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 24

Untuk melaksanakan dukungan pelayanan administrasi secara baik dan berdaya guna ada beberapa macam kegiatan yang dilakukan. diantara kegiatan tersebut adalah

1. Menyediakan layanan internet dengan membangun fasilitas wifi yang jangkauanya diseluruh ruang perkantoran KPU Kota Samarinda.

2. Pembayaran secara tepat waktu jasa yang dipergunakan di KPU Kota Samarinda termasuk Listrik, Air, dan Telkom.

3. Penyediaan media massa dalam hal ini surat kabar sebagai data informasi dari luar dan lokal Kota Samarinda.

Untuk mencapai sasaran terselenggarannya penyiapan penyusunan rancangan peraturan, advokasi hukum dan penyuluhanya maka ditetapkan indikator sebagai berikut :

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PENCAPAIAN

Tingkat Ketepatan penyiapan analisis dan masukan rancangan verifikasi peraturan parpol, perseorangan peserta pemilu, dana kampanye peserta pemilu, penyusunan dapil , dll

80% 80% 100%

SASARAN 6

Terselenggarannya penyiapan penyusunan rancangan peraturan KPU, advokasi hukum dan penyuluhanya

SASARAN 7

Terselenggarannya Bimbingan teknis dan Bimbingan Teknis/supervisi/Publikasi/ Sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu dan pendidikan Pemilih

(25)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 25

untuk mencapai sasaran terselenggarannya penyiapan penyusunan rancangan peraturan, advokasi hukum dan penyuluhanya maka ditetapkan indikator sebagai berikut :

INDIKATOR KINERJA TARGET REASLISASI PENCAPAIAN

% Pedoman dan petunjuk teknis bimbingan teknis bimbingan teknis penyelenggaraan pemilu yang diselesaikan tepat waktu dan akuntabel

75% 75% 100%

% Pedoman dan petunjuk teknis dalam rangka PAW anggota DPR, DPD, DPRD dan KPU yang diselesaikan dengan akunta

75% 75% 100%

Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini sosialisasi adalah sebagai berikut :

1. Sosialisasi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan dewan Perwakilan Rakyat Daerah; Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota; Peraturan KPU Nomor 7 tahun 2012 tentang Tahapan, Program, dan Jadual Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2014, sosialisasi ini ditargetkan ke Partai Politik dengan tema " Sosialisasi Undang - undang Pemilu dan Verifikasi Partai Politik pada Pemilihan Umum DPR, DPD, dan DPRD tahun 2014"

(26)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 26

2. Sosialisasi Pemilih Pemula yang ditujukan kepada anak sekolah tingkat SMA atau sederajat dengan tema "Sosialisasi Pemilih Pemula pada Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD tahun 2014"

Berdasarkan capaian target sasaran seperti yang tersaji di atas, bisa maka bisa di interpretasikan bahwa secara umum capaian sasaran target adalah cukup.

C. Akuntabilitas Keuangan

Alokasi dan realisasi anggaran pada suatu organisasi akan menentukan kelancaran tugas dan pencapaian tujuan yang terlebih dahulu ditetapkan, khusus Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sangat penting ditunjang oleh sektor keuangan atau anggaran yang memadai.

Berikut ini kami sampaikan alokasi anggaran per program beserta penyerapan dalam kegiatan tahun 2014 :

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PRORGAM/KEGIATAN

ANGGARAN PAGU REALISASI % Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan administrasi keuangan dilingkungan Setjen KPU 1. Ketepatan Pembayaran Gaji/honor/tunjagan Pegawai 100% Kegiatan Pelaksanaan Pengelolaan Administrasi Keuangan di Lingkungan Sekretariat kpu Kota

895.420.000 906.815.459 101.27 2. Ketepatan dan kepatuhan dalam pelayanan pelaksanaan keuangan 100% 35.906.000 12.475.125 34.74 Terselenggaranya Pengelolaan data, dokumentasi, pengadaan, pendistribusian, dan inventarisasi sarana dan

prasarana serta terpenuhinya logistik keperluan Pemilu, Tingkat ketepatan Pengelolaan Informasi kebutuhan Pemilu 100% Pengelolaan Data, Dokumentasi, Pengadaan, Pendistribusian, dan Inventarisasi Sarana dan

Prasarana Pemilu

(27)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 27

Tersedianya dokumen perencanaan dan

penganggaran, koordinasi antar lembaga, data dan informasi serta hasil monitoring dan evaluasi

% laporan monitoring dan evaluasi yang akuntabel dan tepat waktu

72,50% Pelaksanaan Manajemen

Perencanaan dan Data 713.045.000 173.040.000 24.27

Terselenggaranya pembinaan sumber daya manusia, pelayanan 1. % Dukungan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan 85%

Pembinaan Sumber Daya Manusia, Pelayanan dan

Administrasi Kepegawaian

1.420.000 0 0

2. seleksi anggota KPU 85% 457.903.000 0 0

Terselenggaranya dukungan opersional dan pemeliharaan perkantoran sehari-hari % Dukungan Pelayanan administrasi kegiatan 80% penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran(KPU) 585.735.000 484.198.375 82.67 Terselenggarannya penyiapan penyusunan rancangan peraturan KPU, advokasi hukum dan penyuluhanya Tingkat Ketepatan penyiapan analisis dan masukan rancangan verifikasi peraturan parpol, perseorangan peserta pemilu, dana kampanye pesrta pemilu, penyusunan dapil , dll 75% Penyiapan penyusunan rancangan Peraturan KPU, Advokasi, Penyelesaian sengketa dan penyuluhan Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penyelenggaraan

Pemilu

405.154.000 271.552.050 67.02

terselenggarannya bimbingan teknis dan

Bimbingan Teknis/supervisi/Publik

asi/ Sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu dan pendidikan

Pemilih 1. % Pedoman dan petunjuk teknis bimbingan teknis bimbingan teknis penyelenggaraan pemilu yang diselesaikan tepat waktu dan akuntabel 72,50%

Pedoman petunjuk teknis dan Bimbingan Teknis/supervisi/Publikas

i/ Sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu

dan pendidikan Pemilih

15.133.791.000 15.024.469.450 99.28

2.

% Pedoman dan petunjuk teknis dalam rangka PAW anggota DPR, DPD, DPRD dan KPU yang diselesaikan dengan akuntabel dan tepat waktu

(28)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 28

Secara umum, pada tahun 2014, jumlah anggaran yang didapat oleh KPU Kota Samarinda sebesar Rp. 25.227.168.000,- dan realisasi Rp. 21.043.604.649,-.

(29)

Lakip KPU Kota Samarinda Page 29

BAB IV

PENUTUP

Efisiensi kinerja KPU Kota Samarinda tahun 2014 berdasarkan capaian target kinerja kegiatan di atas adalah cukup. Hal ini mengingat secara umum, ada beberapa capaian target yang perlu dievaluasi.

Evaluasi terhadap capaian target kinerja kegiatan adalah sebagai berikut:

1. Salah satu program yang tidak mencapai target seleksi anggota KPU dimana sebagai KPU Kabupaten/Kota dalam melaksanakan kegiatan tetap mengacu pada aturan yang telah ditetapkan atau jadwal yang telah ditentukan KPU Pusat dan masa kerja anggota KPU Kota Samarinda belum berakhir.

2. Kegiatan Pelaksanaan Pengelolaan Administrasi Keuangan di Lingkungan

Sekretariat KPU Kota Samarinda anggaran yang disediakan Rp. 895.420.000,- sementara realisasi Rp. 906.816.370,-, anggaran realisasi

lebih besar dari pada pagu yang disediakan maka untuk itu diharapkan tahun depan anggaran kegiatan pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.

3. Dalam hal pembinaan sumber daya manusia dapat dilihat dari target yang tercapai cuma 50% ini dikarenakan kurangnya pelatihan-pelatihan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam kegiatan kepemiluan maupun kegiatan yang menyakut masalah rumah tangga perkantoran atau pun pelaksanaan pendidikan berkelanjutan baik formal maupun non formal.

Berdasarkan beberapa poin di atas maka perlu kiranya KPU Kota Samarinda lebih mengedepankan perencanaan program kegiatan secara serius sehingga kegiatan akan segera teratasi secara baik.

Referensi

Dokumen terkait

Setiap lembaga eksekutif wajib melibatakan mahasiswa aktif dalam setiap agenda kegiatan dan kepanitiaan program kerja maupun aktivitas dengan perbandingan 70%

Berdasarkan interpretasi menggunakan metode Geolistrik VES Gambar 7 dan Well Logging Gambar 8, daerah penelitian Kabupaten Pringsewu pada Kecamatan Adiluwih

Setelah dilakukan sosialisasi dan monitoring terhadap implementasi senam ergonomi pada operator RTG yang rutin dilakukan terjadi penurunan kategori kelelahan kerja

Temperatur dalam ruang primary chamber/ruang utama diatur pada rentang400-1000˚C dan untuk mencapai temperatur tersebut, pemanasan dalam primary chamber/ruang utama dibantu

Antara kaedah yang terdapat dalam pengajaran sains adalah penyediaan meja atau sudut sains di dalam kelas, sediakan kotak sains mudah alih, merancang pembelajaran dalam

Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan pemantauan secara rutin harian pagi dan sore hari, selain itu juga dengan menjaga kondisi media pemeliharaan larva tetap

Hasil matriks SWOT menunjukkan bahwa ada tujuh alternatif strategi kebijakan peningkatan pendapatan nelayan di Kabupaten Halmahera Utara. Namun untuk strategi

Yang dimaksud dengan “kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan” adalah setiap pelaksanaan pengawasan, pengendalian dan pembatasan minuman beralkohol tidak