HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GETASAN
JURNAL
Disusun untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program StudiPendidikan Matematika
Oleh
AGUSTIN ROSIANA 202009114
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA
HUBUNGAN POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GETASAN
Agustin Rosiana1, Sutriyono2, Erlina Prihatnani3 Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP
Universitas Kristen Satya Wacana Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antarapola asuh demokratis dengan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif jenis korelasional.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.1, X.2, dan X.3 yang diambil dengan teknik cluster random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 53 siswa. Instrumen yang digunakan adalah angket pola asuh demokratis. Teknik analisis yang digunakan adalah korelasi Pearson’s Product Moment. Hasil analisis data pola asuh demokratis dengan prestasi belajar matematika didapat koefisien korelasi sebesar0,044, artinya terdapat hubungan yang positif antara pola asuh demokratis dan prestasi belajar matematika dengan tingkat hubungan masuk pada kategori sangat rendah. Hal ini dapat diartikan bahwa untuk 53 sampel, semakin siswa mengalami pola asuh demokratis maka semakin tinggi prestasi belajar matematika yang diraih. Meskipun demikian nilai signifikan yang dihasilkan 0,378 (lebih dari 0,05) sehingga dapat diartikan bahwa hubungan positif yang sangat rendah tersebut tidak signifikan atau dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh demokratis dengan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan. Artinya kuat lemahnya pola asuh demokratis yang dialami siswa tidak mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat faktor lain di luar pola asuh demokratis yang lebih dominan mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar matematika.
PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peranan penting dalam pengembangan kemampuan matematis siswa. Hal ini sejalan dengan tujuan pembelajaran matematika yang dirumuskan Kurikulum 2013 (NCTM, 2000), yaitu belajar untuk berkomunikasi (mathematical communication), belajar untuk bernalar (mathematical reasoning), belajar untuk memecahkan masalah (mathematical problem solving), belajar untuk mengaitkan ide (mathematical connection), dan belajar untuk merepresentasikan ide-ide (mathematical representation). Salah satu indicator untuk melihat ketercapaian suatu tujuan pembelajaran matematika adalah prestasi belajar. Prestasi belajar adalah suatu penilaian yang dapat digunakan untuk mengetahui sejauhmana tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru (Arikunto, 2002). Penilaian prestasi belajar siswa biasanya dilakukan dengan melalui tes prestasi belajar. Namun demikian tidak semua siswa menghasilkan prestasi belajar yang sama, ada yang telah melampaui KKM, ada yang samadengan KKM danada pula yang masihjauhdariKKM. Hal itu juga terjadi pada siswa di SMA Negeri 1 Getasan. Menurut Slameto (2003) keberhasilan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor internal seperti unsure fisiologis dan psikologis, serta faktor eksternal yang dipengaruhi oleh faktor keluarga dan lingkungan.
Keluarga merupakan faktor pertama dan utama yang mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan seseorang (Ahmadi, 2007). Keluarga merupakan tempat bagi siswa untuk mendapatkan pengetahuan yang pertama kali, sedangkan orang tua merupakan orang pertama yang memberikan ilmu kepada siswa. Seorang siswa mulai belajar segala sesuatu dari orang tua. Orang tua mempunyai tugas untuk mengasuh, membesarkan dan mendidik mereka, agar dapat bersikap dan berperilaku yang baik. Selain itu, orang tua juga bertugas mengasuh siswa agar dapat berprestasi baik di sekolah maupun di luar sekolah. Upaya yang dapat dilakukan orang tua agar siswa dapat berprestasi adalah ikut melibatkan diri dalam pendidikan siswa, menjadi pembimbing dan pendukung bagi siswa (Ardin Hardina, 2012). Perkembangan siswa akan berjalan dengan baik apabila orang tua menerapkan pola asuh yang sesuai dengan mereka.
Pola asuh adalah suatu metode disiplin yang diterapkan oleh orang tua kepada siswa (Hurlock, 1999). Tujuan dari pola asuh ini adalah mendidik siswa untuk menyesuaikan terhadap harapan sosial yang layak dan dapat diterima dan dapat mendisiplinkan siswa. Pola asuh yang dilakukan dirumah dapat mempengaruhi dasar kepribadian dan perkembangan bagi siswa (Gunarsa, 1987). Pola asuh diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu pola asuh otoriter, pola asuh permisif, dan pola asuh demokratis (Hurlock, 1999). Pola asuh orang tua terhadap anak mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, termasuk hasil belajar dan prestasi belajar anak. Maka dalam melakukan interaksi, diperlukan kedekatan dan kearifan orang tua dengan anak sehingga terjadi hubungan yang saling mempengaruhi secara dinamis antara anak dan orang tua.
kontrol dari orang tua. Orang tua yang permisif akan membiarkan siswa belajar sendiri untuk berperilaku dalam lingkungan sosial. Tingkat pengawasan orang tua rendah, hal itu terlihat dari tidak adanya hukuman kepada siswa meskipun siswa melanggar peraturan. Baumrind (Dwi Jayanti, 2012) mendefinisikan pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu untuk mengendalikan mereka. Sejalan dengan itu Baumrind dan Hurlock dari Siti (2013), pola asuh demokratis menekankan kepada aspek edukatif atau pendidikan dalam membimbing anak sehingga orang tua lebih sering memberikan pengertian, penjelasan, dan penalaran untuk membantu anak mengerti mengapa perilaku tersebut diharapkan. Pola asuh demokratis mempunyai ciri-ciri bahwa orang tua selalu memperhatikan keinginan dan pendapat siswa, selain itu orang tua selalu mengadakan diskusi kepada siswa ketika mengambil keputusan dan siswa selalu mendapat kesempatan untuk mengemukakan pendapat (Hurlock dari Ardin Ardina, 2012).Pola asuh demokratis mampu membuat paham positif dan negatif (Kak Seto, 2014).Kedua orang tua menanamkan sifat demokratis pada diri seorang anak. Jadi, anak-anak bebas melakukan berbagai hal namun tetap dalam jalur yang baik dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki, potensi yang dimaksud seperti prestasi belajar anak.
Berdasarkan pernyataan tersebut, ternyata bahwa pola asuh demokratis mempunyai peranan yang lebih baik dibanding pola asuh lainnya. Hal ini dinyatakan oleh Isni (2014) bahwapola asuh demokratis menghasilkan anak yang mempunyai tanggung jawab yang besar terutama dalam menyelesaikan tugas-tugas pelajaran di sekolah, mampu berinisiatif dan kreatif serta mempunyai konsep diri yang positif, karena mereka berorientasi terhadap prestasi belajar sehingga akan berpengaruh positif pada prestasi belajar. Setiap orang tua tidak menerapkan satu pola asuh, yang ada hanya kecenderungan oleh pola asuh tertentu, termasuk pola asuh orang tua siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan. Oleh karena itu, penelitian ini menekankan pada pola asuh demokratis.
Terdapat beberapa penelitian terkait pola asuh demokratis dan prestasi belajar diantaranya penelitian yang dilakukan olehYusniyah (2008). Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan antara pola asuh demokratis dengan prestasi belajar, dan tinggi rendahnya prestasi belajar siswa sangat bergantung pada pola asuh yang diterapkan oleh orang tua, semakin demokratis pola asuh yang diterapkan oleh orang tua maka akan semakin tinggi prestasi belajar. Selain itu, juga terdapat penelitian Lestari (2009) yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara pola asuh demokratis dengan prestasi belajar siswa SMK Negeri 1 Sewon Bantul. Berbeda dengan hasil kedua penelitian tersebut penelitian Fenti (2011) menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan prestasi belajar matematika, artinya bahwa penerapan pola asuh orang tua tidak akan mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Siti Nurina Hakim (2013) memperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan antara pola asuh demokratis dengan prestasi belajar siswa.
belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang hubungan pola asuh demokratis dengan prestasi belajar matematika siswa, memberikan informasi bagi guru mengenai hubungan pola asuh demokratis dalam kaitannya dengan peran orang tua sebagai pendidik dalam lingkungan keluarga, sebagai bahan refleksi siswa terkait pola asuh yang diterapkan oleh orangtuanya dalam rangka mendidik siswa tersebut, dan memberikan informasi bagi orang tua agar dapat mengenali dan memahami penerapan pola asuh yang sesuai dalam mendidik siswa di lingkungan keluarga.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Tujuan dari penelitian korelasi adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara pola asuh demokratis dengan prestasi belajar matematika kelas X SMA Negeri 1 Getasan. Adapun variabel terikat adalah Prestasi Belajar Matematika Siswa (Y), sedangkan variabel bebas adalah Pola Asuh Demokratis (X). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Getasan kelas X Tahun Ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 75 siswa yang terbagi dalam 4 kelas. Populasi dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi empat kelas atau cluster yaitu X.1, X.2, X.3, X.4. Dari keempat cluster dipilih secara acak tiga cluster, dan didapat kelas X.1, X.2, dan X.3 sebagai sampel dan seluruh anggota dalam cluster terpilih dijadikan sebagai sampel penelitian. Dari pengambilan sampel tersebut, diperoleh kelas X.1, X.2, dan X.3 dengan jumlah siswa 53 sebagai sampel yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 32 siswa perempuan.
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode angket dan dokumentasi.Intrumen pengumpulan data yang digunakan berupa angket, yang berisi tentang serangkaian pernyataan tertulis berkaitan dengan pola asuh demokratis yang harus dijawab responden. Pernyataan yang terdapat dalam instrumen bersifat positif (favorabel) dan bersifat negatif (unfavorable). Angket menggunakan skala likert, dengan 5 kategori jawaban yaitu selalu, sering, kadang-kadang, hampir tidak pernah, dan tidak pernah (Sugiono, 2010). Selain menggunakan metode angket, peneliti juga menggunakan dokumentasi yang digunakan untuk mendapatkan data prestasi belajar matematika.Penelitian ini menggunakan nilai ulangan akhir semester gasal siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan Tahun Ajaran 2015/2016 sebagai data prestasi belajar matematika siswa.
Uji coba instrument menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Validitas instrumen menggunakan validitas konstruk. Hasil validitas konstruk dalam penelitian ini dilakukan oleh Triharyanta, S.Pd, Pancarsari, S.Pd, dan Sri Riatuningsih, S.Pd. Ketiga ahli tersebut menyatakan bahwa instrumen angket pola asuh demokratis layak untuk digunakan. Selain validitas konstruk, juga dilakukan validitas butir soal. Validitas ini bertujuan untuk mengukur tingkat-tingkat kevalidan dari setiap butir soal. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan spss dengan Person’s Corelation. Berdasarkan uji coba validitas terhadap 30 item angket, diperoleh 16 item yang valid dan 14 item yang tidak valid atau gugur.
maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut termasuk instrumen dengan reliabilitas tinggi.
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan korelasi Pearson’sProduct Moment, sebab dalam penelitian ini terdapat dua variabel (satu variabel independen dan satu variabel dependen).Sebelum dilakukan perhitungan korelasi Pearson’s Product Momentdilakukan uji nomalitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Sampel terdiri dari 53 ( lebih dari 30), oleh karena itu uji normalitas yang digunakan adalah uji kolmogrov-smirnov. Data yang diperolehdikatakan normal jika memiliki tingkat signifikanα lebih dari 0,05.
[image:10.595.85.514.214.532.2]Pengolahan data diukur menggunakan SPSS. Guna mengetahui ada tidaknya hubungan (korelasi) antara pola asuh demokratis dengan prestasi belajar matematika siswa, maka dilakukan uji korelasi sederhana menggunakan uji korelasi bivariate teknik Pearson Product Moment. Jika nilai signifikan dari uji tersebut kurang dari 0,05 maka terdapat hubungan. Adapun untuk mengetahui jenis hubungan tersebutdapat dilihat melalui nilai positif atau negatif nilai rhitung, sedangkan tingkat hubungan dapat diketahui berdasarkan kriteria pengelompokan pada Tabel 1.
Tabel 1.
Pedoman Interpretasi Nilai Korelasi Interval
Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Sedang 0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat Kuat
(Sugiono, 2010)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang bertujuan untuk mengetahui gambaran suatu variabel.Gambaran yang dimaksud adalah nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata, dan standar deviasi.Deskripsi pola asuh demokratis digunakan untuk mengukur tingkat pola asuh yang dialami siswa sehingga diperoleh gambaran mengenai keadaan siswa.Hasil analisis deskripsi dapat dilihat padaTabel2.
Tabel 2
Deskripsi Pola Asuh Demokratis
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
Pola Asuh Demokratis 53 42 78 63.28 7.789
[image:10.595.103.505.631.724.2]Data pada Tabel 2 menyatakan bahwa dari 53 sampel, rata-rata skor angket pola asuh demokratis siswa di kelas X adalah 63,28 dengan standar deviasi 7,789. Adapun skor tertinggi dan terendah masing-masing adalah 78 dan 42.
[image:11.595.97.523.392.681.2]Deskripsi prestasi belajar siswa digunakan untuk melihat prestasi belajar siswa sehingga diperoleh gambaran mengenai keadaan siswa. Prestasi belajar siswa kelas X diperoleh dari hasil Ujian Akhir Semester gasal tahun ajaran 2015/2016. Hasil analisis deskripsi dapat dilihat pada Tabel3.
Tabel 3
Deskripsi Prestasi Belajar Siswa
Data pada Tabel 3 menyatakan bahwa dari 53 sampel, rata-rata skor angket prestasi belajar siswa di kelas X adalah 50,25 dengan standar deviasi 12,216. Adapun skor tertinggi dan terendah masing-masing adalah 80 dan 30.
Sebelum dilakukan perhitungan koefisien korelasi, maka dilakukan uji normalitas terhadap skor angket pola asuh demokratis dan prestasi belajar untuk mengetahui apakah data tersebut masing-masing berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas untuk skor angket pola asuh demokratis dan prestasi belajar dengan menggunakan Kolmogrov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.Nilai signifikan untuk data skor pola asuh demokratis dan prestasi belajar masing-masing lebih dari sama dengan 0,200. Dengan kata lain, nilai signifikan yang dihasilkan keduanya lebih dari atau sama dengan 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa skor angket pola asuh demokratis dan prestasi belajar matematika yang didapat siswa berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Tabel 4
Uji Normalitas Pola Asuh Demokratis dan Prestasi Belajar
Korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis korelasi pearson dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu pola asuh demokratis (X) dan prestasi belajar (Y). Kriteria yang digunakan sebagai pedoman dalam menafsirkan keeratan hubungan merujuk tolak ukur nilai koefisen korelasi
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
Prestasi Belajar 53 31 80 50.25 12.216
Valid N (listwise) 53
Kolmogorov-Smirnova
Statistic Df Sig.
Pola Asuh
Demokratis .065 53 .200
*
Prestasi Belajar .084 53 .200*
a. Lilliefors Significance Correction
(r) yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010). Pengambilan keputusan dalam analisis korelasi ini dengan melihat nilai signifikan pada SPSS 16.0 for windows. Jika nilai signifikan < 0,05 maka ada hubungan yang signifikan antara variabel, sebaliknya jika nilai signifikan > 0,05 maka tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel.Analisis korelasi antara pola asuh demokratis dengan prestasi belajar dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5
Analisis Korelasi Pola Asuh demokratis dengan prestasi belajar matematika
Nilai rhitung sebesar 0,044, artinya terdapat hubungan yang positif antara pola asuh demokratis dan prestasi belajar matematika dengan tingkat hubungan masuk pada kategori sangat rendah. Hal ini dapat diartikan bahwa untuk 53 sampel semakin siswa mengalami pola asuh demokratis maka semakin tinggi prestasi belajar matematika yang diraih. Meskipun demikian nilai signifikan yang dihasilkan 0,378 (lebih dari 0,05) sehingga dapat diartikan bahwa hubungan positif yang sangat rendah tersebut tidak signifikan atau dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh demokratis dengan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian milik Fenti (2011) dan Siti (2013) yang menyimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh demokratis dengan prestasi belajar matematika.
Analisis data yang diperoleh dari 53 siswa menyimpulkan bahwa tidak adahubungan yang signifikan antara pola asuh demokratis dengan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan.Artinya kuat lemahnya pola asuh demokratis yang dialami siswa tidak mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat faktor lain di luar pola asuh demokratis yang lebih dominan mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar matematika.
Pola asuh merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar.Namun prestasi belajar tidak hanya dapat dipengaruhi oleh pola asuh, terdapat faktor-faktor lain yang dapat lebih dominan dibanding faktor-faktor pola asuh. Siswa di SMA Negeri 1 Getasan, sebagian besar berasal dari siswa yang “tidak dekat” dari orang tua.Beberapa siswa tidak tinggal dengan orang tua, namun dengan saudara seperti kakek, nenek, ataupun dengan saudara kandung dari orang tua.Hal ini dikarenakan berapa hal seperti pekerjaan orang tua
Pola Asuh
Demokratis Prestasi Belajar Pola Asuh Demokratis Pearson
Correlation 1 .044
Sig. (1-tailed) .378
N 53 53
Prestasi Belajar Pearson
Correlation .044 1
Sig. (1-tailed) .378
maupun masalah keluarga lainnya.Hal ini dapat menjadi penyebab bahwa pola asuh bukan faktor dominan yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Adapun faktor lainyang mungkin dapat lebih dominan adalah faktor motivasi, minat, bakat, tanggung jawab, kedisiplinan, gaya belajar, dan lingkungan sekolah.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh demokratis dengan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Getasan. Hal ini menunjukkan bahwa kuat lemahnya pola asuh demokratis yang dialami siswa tidakakan mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar matematika. Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka disarankan bagi guru hendaknya memperhatikan faktor lain yang dimungkinkan dapat mempengaruhi prestasi belajar misal seperti model pembelajaran, motivasi, minat, bakat, dan kondisi lingkungan sekolah sebagai dasar refleksi terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Hasil ini hendaknya menjadi dasar siswa untuk tidak melibatkan kesalahan pada orang tua ketika berefleksi untuk mulai memperhatikan/memperbaiki faktor lain dan bukan justru menuntut orang tua untuk menerapkan pola asuh demokratis.
Daftar Pustaka
Agustiawati, Isni. 2014. Pengaruh Pola Asuh Orangtua terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akutansi kelas XI IPS di SMA Negeri 26 Bandung. Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia. Diakses: 12 Februari 2016
Ahmadi, Abu dan NurUhbiyati.2007 .Ilmu Pendidikan.Jakarta :Rineka Cipta.
Ardin, Hardina. 2012. Skrpsi. Hubungan antara Pola Asuh Permissive Indulgent Orang Tua dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ngablak.Skripsi UKSW.
Arikunto, S. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi. Jakarta. Bumi Aksara. Banu, Fenti Arni. 2011. Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua dengan Prestasi Belajar
Matematika SMP Swasta di Kabupaten Niki-Niki. Skripsi UKSW.
Lestari, Erma. 2009. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa Konsentrasi Patiseri SMK Negeri 1 Sewon Bantul. Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses: 17 September 2014
Gunarsa, Singgih. 1987 .Psikologi untuk Membimbing.Jakarta :PT BPK Gunung Mulia. Hurlock, Elizabeth B. 1999. Perkembangan Anak. Edisi Enam. Jakarta : Erlangga.
Kak Seto, 2014. Berkat Orang Tua, Kak Seto Terapkan Sikap Demokratis pada anak. http://lifestyle.okezone.com/read/2014/05/12/196/983733/berkat-orangtua-kak-seto-terapkan-sikap-demokratis-pada-anak/large. Diakses : 16 oktober 2014
http:// repositori.upi.edu/517/4/T_MTK_1102555_chapter1.pdf. Diakses: 16 Oktober 2014.
Puspicahyani, Indah. 2006. Pengaruh Kesiapan Belajar, Pola Asuh Orang Tua da Gaya Belajar Matematika terhadap Prestasi Belajar Matematika Kelas III Semester 1 SMP Negeri 1 BanjarNegara Tahun Ajaran 2005/2006. Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Diakses: 7 Oktober 2014
R, Dwi Jayanti. 2012. Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua dengan Kematangan Emosi pada Siswa SMA Theresiana Salatiga. Skripsi UKSW. Diakses: 20 Oktober 2014 Siti, Nurina H. 2013. Peran Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa.Jurnal
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diakses 14 Oktober 2014
Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta :Rineka Cipta. Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukestiyarno.2010. Olah Data Penelitian Berbantuan SPSS. Semarang: UNNES PRESS. Yusniyah. 2008. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa MTS
Indikator dan Sub indikator pola asuh demokratis
No. Indikator Sub Indikator F UF Jumlah
1. Adanya
musyawarah dalam keluarga
a. Mengikutsertakan anak dalam membuat peraturan keluarga.
b. Mengajak anak-anak berunding dalam menetapkan kelanjutan sekolah.
c. Bermusyawarah dalam memecahkan
problem-problem yang dihadapi anak.
9, 13, 20
3, 10 5
2. Adanya
kebebasan yang terkendali
a. Mendengar dan mempertimbangkan pendapat dan
keinginan anak.
b. Memperhatikan penjelasan anak ketika melakukan kesalahan.
c. Anak meminta izin jika hendak keluar rumah.
d. Memberikan izin bersyarat dalam hal bergaul dengan teman-temannya.
5, 12 17, 18, 19
5
3. Adanya
pengarahan dari orang tua
a. Bertanya kepada anak tentang kegiatan sehari-hari. b. Memberikan penjelasan tentang perbuatan yang
baik dan mendukungnya.
c. Memberikan penjelasan tentang perbuatan yang tidak baik dan menganjurkannya untuk ditinggalkan.
2, 8, 29
7, 14 5
4. Adanya
bimbingan dan perhatian
a. Memberikan pujian kepada anak, jika benar atau berperilaku baik.
b. Memberikan teguran kepada anak, jika salah atau berperilaku buruk.
c. Memenuhi kebutuhan sekolah anak sesuai dengan kemampuan.
d. Mengurus keperluan/kebutuhan anak sehari-hari. e. Mengingat anak untuk belajar.
15,28 26, 27, 30
5
5. Adanya
saling menghormat i antar anggota keluarga
a. Terdapat tutur kata yang baik antara anggota keluarga.
b. Tolong menolong dalam bekerja.
c. Saling menghargai antara yang satu dengan yang lainnya.
d. Bersikap adil terhadap setiap anak dalam pemberian tugas.
21,23 22, 24, 25
5
6. Adanya
komunikasi dua arah
a. Memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya/berpendapat tentang sesuatu.
b. Menjelaskan alasan ditetapkannya suatu peraturan. c. Membicarakan segala persoalan yang timbul dalam
keluarga.
1, 6, 16
4, 11 5
Nama : Kelas/No.Absen : Sekolah :
ANGKET POLA ASUH DEMOKRATIS Petunjuk :
a. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai yang anda lakukan dan alami dengan
e erika ta da e ta g √ pada kolo SL selalu , SR seri g , KK kada g-kadang), HTP (hampir tidak pernah), TP (tidak pernah).
b. Setiap jawaban anda adalah benar, sehingga jangan terpengaruh dengan jawaban teman-teman anda.
c. Pernyataan-pernyataan berikut bukan merupakan tes, sehingga tidak ada jawaban yang benar atau salah. Pilihlah jawaban yang benar-benar sesuai dengan kondisi keluarga dan bukan apa yang menjadi harapanmu.
No. PERNYATAAN Pilihan Jawaban
SL SR KK HTP TP 1. Apakah orang tua mengajak saya berdiskusi tentang
cita-cita dan masa depan saya ?
2. Apakah orang tua mempertimbangkan pendapat saya ?
3. Apakah orang tua memberi kesempatan kepada saya untuk
bertanya ?
4. Apakah orang tua tidak memberi arahan tentang apa yang harus saya lakukan ?
5. Apakah orang tua mengarahkan beberapa kegiatan positif yang sebaiknya saya lakukan?
6. Apakah orang tua memberi kesempatan untuk menjelaskan
ketika saya melakukan kesalahan?
7. Apakah orang tua menanyakan masalah yang sedang saya
hadapi di sekolah ?
8. Apakah orang tua tidak pernah memberi larangan kepada saya ?
9. Apakah orang tua menegur ketika saya pulang terlambat ?
10. Apakah orang tua membantu untuk menyelesaikan masalah
yang saya hadapi dalam pergaulan ?
11. Apakah orang tua berlaku sopan terhadap saya ?
12. Apakah orang tua membantu dalam menyelesaikan
tugas-tugas saya di rumah ?
13. Apakah orang tua berlaku semena-mena terhadap saya ? 14. Apakah orang tua memberi pujian ketika saya mendapat
nilai baik ?
15. Apakah orang tua menanyakan kegiatan saya dalam sehari ?
PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS X.1, X.2, dan X.3
Kelas X.1 Kelas X.2
Kelas X.3
Nama Prestasi Belajar
B1 64
B2 58
B3 43
B4 52
B5 48
B6 52
B7 47
B8 47
B9 56
B10 49
B11 40
B12 35
B13 60
B14 36
B15 38
B16 33
Nama Prestasi Belajar
A1 43
A2 65
A3 41
A4 71
A5 50
A6 62
A7 32
A8 67
A9 60
A10 41
A11 52
A12 51
A13 35
A14 31
A15 33
A16 36
A17 45
A18 45
A19 65
A20 61
A21 56
A22 56
Nama Prestasi Belajar
C1 44
C2 50
C3 33
C4 61
C5 67
C6 49
C7 71
C8 43
C9 32
C10 46
C11 63
C12 52
C13 46
C14 80
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
Subjek No. Item Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
A1 5 3 3 5 5 5 5 5 1 4 3 4 5 3 3 2 58
A2 5 3 5 1 5 4 4 1 3 4 3 4 5 3 2 2 64
A3 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 73
A4 5 5 2 5 4 3 3 5 4 3 5 3 5 4 3 5 68
A5 4 3 3 1 5 5 3 1 4 3 3 1 5 3 3 5 65
A6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 1 62
A7 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 68
A8 5 3 5 5 4 5 4 4 3 3 4 1 5 3 5 1 58
A9 5 3 5 1 5 4 5 4 2 5 5 3 3 3 5 5 72
A10 3 1 5 5 5 4 4 1 5 5 3 1 5 5 1 5 50
A11 2 2 3 2 5 4 5 5 5 2 5 2 5 3 4 1 47
A12 3 1 5 5 5 4 2 5 5 3 2 3 5 4 2 5 60
A13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 3 3 3 63
A14 1 2 3 2 3 4 5 1 1 3 4 3 3 5 4 2 57
A15 4 4 4 5 5 5 3 5 4 3 3 3 5 4 3 5 66
A16 3 4 3 2 5 2 5 4 5 3 3 4 5 5 4 5 61
A17 4 2 4 3 5 5 5 5 5 2 4 1 4 3 1 3 49
A18 3 3 5 5 5 4 3 5 5 3 5 4 5 5 5 5 69
A19 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 1 5 4 3 5 65
A20 4 4 4 5 5 4 4 2 1 5 4 4 5 3 4 5 66
A21 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 4 3 3 59
A22 4 3 4 1 5 5 3 5 3 3 4 3 5 5 5 5 61
B23 5 3 4 1 5 5 3 3 3 2 5 5 4 5 5 5 59
B24 3 3 3 5 4 3 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 78
B25 4 3 4 4 5 5 3 2 3 5 3 1 5 3 5 5 66
Subjek No. Item Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
B27 3 3 4 5 5 5 4 3 5 3 5 3 5 5 5 5 68
B28 5 3 3 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 72
B29 5 3 5 1 5 4 4 1 3 3 5 2 5 5 5 5 61
B30 5 4 5 5 5 3 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 74
B31 5 5 2 5 4 3 3 5 4 3 4 3 5 4 4 5 64
B32 4 3 3 1 5 5 3 1 4 3 4 4 4 5 3 4 56
B33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 4 5 5 75
B34 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 77
B35 5 3 5 5 4 5 4 4 3 4 5 3 5 4 2 4 65
B36 5 3 5 1 5 4 5 4 2 2 5 3 5 5 3 2 59
B37 3 1 5 5 5 4 4 1 5 4 5 1 5 5 3 5 61
B38 2 2 3 2 5 4 5 5 5 5 5 1 1 5 4 5 59
C39 3 1 5 5 5 4 2 5 5 3 4 3 4 5 3 5 62
C40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 1 5 74
C41 1 2 3 2 3 4 5 1 1 3 3 3 2 2 3 4 42
C42 4 4 4 5 5 5 3 5 4 4 5 3 5 5 2 5 68
C43 3 4 3 2 5 2 5 4 5 4 3 4 5 2 1 4 56
C44 4 2 4 3 5 5 5 5 5 4 4 3 5 3 3 3 63
C45 3 3 5 5 5 4 3 5 5 3 4 3 5 5 3 2 63
C46 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 3 75
C47 4 4 4 5 5 4 4 2 1 4 3 3 5 1 1 5 55
C48 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 77
C49 4 3 4 1 5 5 3 5 3 5 4 3 5 5 5 5 65
C50 5 3 4 1 5 5 3 3 3 3 5 2 5 4 3 3 57
C51 3 3 3 5 4 3 3 5 3 3 3 3 5 4 3 5 58
C52 4 3 4 4 5 5 3 2 3 5 3 4 5 3 4 5 62
Hasil Uji Normalitas Pola Asuh Demokratis dan Prestasi Belajar
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
Pola Asuh Demokratis .065 53 .200*
Prestasi Belajar .084 53 .200*
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Analisis Korelasi antara Pola Asuh Demokratis dengan Prestasi Belajar
Correlations
Pola Asuh
Demokratis Prestasi Belajar
Pola
Asuh
Demokrat
is
Pearson Correlation 1 .044
Sig. (1-tailed) .378
N 53 53
Prestasi
Belajar
Pearson Correlation .044 1
Sig. (1-tailed) .378