ABSTRAK
Mahnifra. Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Permainan Balok Di PAUD Daharnas Lestari Tahun Ajaran 2012-2013”
Masalah dalam penelitian ini adalah: 1) anak belum mampu menemukan bermacam-macam alternalif pemecahan masalah, 2) anak belum mampu mengembangkan kemampuan logika matematika, 3) kurangnya kemampuan dalam menggunakan media yang sesuai dengan kemampuan kognitif anak, 4) kurangnya rangsangan dan pelatihan dari guru dalam media balok dalam meningkakan kemampuan kognitif anak. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif anak melalui permainan balok di PAUD Daharnas Lestari Tahun Ajaran 2012-2013.
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, dimana setiap siklus diadakan 2 kali pertemuan. Objek penelitian ini adalah kelompok B. Subjek penelitian adalah anak kelompok B yang berjumlah 30 orang, yang terdiri dari 14 orang anak perempuan dan 16 orang anak laki-laki. Alat pengumpul data yang digunakan peneliti adalah lembar observasi.
Temuan hasil siklus I menunjukkan bahwa perolehan nilai anak yang tergolong kurang 3,33%, yang tergolong cukup adalah 20%, yang tergolong baik adalah 66,7%, yang tergolong baik sekali adalah 10%. Dengan demikian kemampuan kognitif anak pertemuan I siklus I berada pada tingkat kategori baik sebesar 66,7%. Belum maksimalnya pada saat dilakukan siklus I dengan menggunakan kotak-kota anak kurang tertarik dan kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran, pada siklus II dilakukan dengan menggunakan balok maka diperoleh data hasil siklus II menunjukkan bahwa perolehan nilai anak yang tergolong kurang tidak ada, yang tergolong cukup tidak ada, yang tergolong baik adalah 3,33%, yang tergolong baik sekali adalah 96,7%. Dengan demikian kemampuan kognitif anak pertemuan I siklus I berada pada tingkat kategori baik sekali sebesar 96,7% dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan kognitif anak pada siklus II berada pada tingkat baik.
DAFTAR ISI
1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kognitif Siswa ... 10
B. Subjek Penelitian ... 19
C. Subjek Penelitian ... 21
D. Variabel Penelitian dan Operasional ... 21
E. Desan Penelitian ... 20
F. Prosedur Penelitian ... 21
G. Teknik Pengumpulan Data ... 23
H. Teknik Analisa Data ... 24
I. Jadwal Penelitian ... 25
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 27
A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 27
4.1. Hasil dan Pembahasan Siklus I ... 28
4.2. Hasil dan Pembahasan Siklus II ... 37
B. Pembahasan Penelitian ... 47
BAB V: PENUTUP ... 51
A. Kesimpulan ... 51
B. Saran ... 52
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Interpretasi Perkembangan Kognitif Anak ... 25
Tabel 3.2. Rincian Waktu Penelitian... 26
Tabel 4.1. Keadaan Kemampuan Kognitif Anak pada Pertemuan 1
Sisklus I ... 32
Tabel 4.2. Rangkuman Hasil Pengamatan Perkembangan Kemampuan
Kognitif Anak Selama Pertemuan 1 Siklus I ... 33
Tabel 4.3. Keadaan Kemampuan Kognitif Anak pada Pertemuan
2 Sisklus I ... 34
Tabel 4.4. Rangkuman Hasil Pengamatan Perkembangan Kemampuan
Kognitif Anak Selama Siklus I ... 36
Tabel 4.5. Keadaan Kemampuan Kognitif Anak pada Pertemuan 1
Sisklus II ... 41
Tabel 4.6. Rangkuman Hasil Pengamatan Perkembangan Kemampuan
Kognitif Anak Selama Pertemuan I Siklus II ... 42
Tabel 4.7. Keadaan Kemampuan Kognitif Anak pada Pertemuan
II Sisklus II 49 ... 44
Tabel 4.8. Rangkuman Hasil Pengamatan Perkembangan Kemampuan
Kognitif Anak Pertemuan II Siklus II ... 45
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Diagram Batang Perkembangan Kemampuan Kognitif
Anak pada Pertemuan 1 siklus 1 ... 34
Gambar 4.2. Diagram Batang Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak
pada Pertemuan siklus 1 ... 36
Gambar 3.3. Diagram Batang Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak
pada Pertemuan 1 siklus 2 ... 43
Gambar 4.4. Diagram Batang Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak
pada Pertemuan 1 siklus 2 ... 46
Gambar 4.5. Diagram Batang Perbandingan Kemampuan Kognitif Anak
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Satuan Kegiatan Harian Siklus I pertemuan 1
Lampiran 2 : Satuan Kegiatan Harian Siklus I pertemuan 2
Lampiran 3 : Satuan Kegiatan Harian Siklus II pertemuan 1
Lampiran 4 : Satuan Kegiatan Harian Siklus II pertemuan 2
Lampiran 5 : Lembar Observasi Perkembangan Kognitif Anak
Lampiran 6 : Lembar Observasi Mengajar Guru
Lampiran 7 : Lembar Observasi Anak
Lampiran 8 : Daftar Hadir Murid PAUD Daharnas Lestari
Lampiran 9 : Tabulasi Lembar Observasi Kemampuan Kognitif Anak Siklus I
pertemuan 1
Lampiran 10 : Tabulasi Lembar Observasi Kemampuan Kognitif Anak Siklus I
pertemuan 2
Lampiran 11 : Tabulasi Lembar Observasi Kemampuan Kognitif Anak Siklus II
pertemuan 1
lampiran 12 : Tabulasi Lembar Observasi Kemampuan Kognitif Anak Siklus II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan lembaga yang memberikan layanan pendidikan
kepada anak pada rentangan usia 4-6 tahun. Para pendidik di lembaga ini harus dapat
memberikan layanan secara profesional kepada anak didiknya dalam rangka peletakan dasar ke
arah pengembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan, agar anak didiknya mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan serta mempersiapkan diri mereka untuk memasuki
pendidikan dasar.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1, butir 14
dinyatakan bahwa:
Pendidikan anak usia dini yang selanjutnya disebut PAUD, adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai berusia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Selanjutnya berdasarkan Permendiknas No. 58 Tahun 2009 muatan Kurikulum anak usia
dini meliputi bidang pengembangan pembiasaan dan kemampuan dasar. Bidang pengembangan
pembiasaan meliputi aspek perkembangan moral dan nilai-nilai agama, aspek perkembangan
sosial emosional dan kemandirian. Pengembangan kemampuan dasar mencakup kemampuan
berbahasa, kognitif, dan psikomotorik.
Lingkup perkembangan kognitif meliputi pengetahuan umum dan seni, konsep bentuk
warna, ukuran dan pola, konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf. Anak usia 5-6 tahun
dalam tingkat pencapaian perkembangan kognitif antara lain suka bereksplorasi untuk memenuhi
juga suka mengklasifikasikan berbagai benda berdasarkan warna, ukuran, jenis dan lain-lain
serta gemar berhitung. Kemampuan kognitif dapat dikembangkan melalui banyak cara. Banyak
cara yang bisa digunakan untuk mengasah kemampuan kognitif anak, namun tentu hal ini harus
disesuaikan dengan usia perkembangan dan pertumbuhan anak.
Media balok merupakan permainan yang menggunakan aktivitas otot besar dimana
permainan ini dapat meningkatkan perkembangan koordinasi mata dan tangan, melatih
keterampilan motorik halus, melatih anak dalam pemecahan masalah, permainan yang
memberikan anak kebebasan berimajinasi, sehingga hal-hal baru dapat tercipta.
Berdasarkan hasil observasi awal di lokasi penelitian menunjukkan bahwa kemampuan
kognitif anak belum mampu menemukan bermacam-macam alternalif pemecahan masalah, anak
belum mampu mengembangkan kemampuan logika matematikanya, media yang digunakan guru belum sesuai dengan banyaknya siswa, anak masih mengandalkan keterampilan memegang benda kecil dari pada benda yang besar, anak kurang mampu memberikan keseimbangan dalam
menyusun balok, kurangnya rangsangan dan pelatihan dari guru, kurangnya kemampuan anak
dalam mengelompokkan benda dengan berbagai cara, memasangkan benda sesuai dengan
pasangannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah pola pendidikan, baik
pola pendidik dalam rumah maupun pendidik di sekolah, pola pendidikan dirumah dan di
sekolah menyebabkan anak didik tidak dapat bebas melakukan kagiatan sesuai kehendaknya
sehingga daya kreatif anak terhambat.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka peneliti ingin mengadakan penelitian
di PAUD Daharnas Lestari dengan mengangkat judul: “UPAYA MENINGKATKAN
KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK DI PAUD
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Anak belum mampu menemukan bermacam-macam alternalif pemecahan masalah
2. Anak belum mampu mengembangkan kemampuan logika matematika
3. Kurangnya kemampuan dalam menggunakan media yang sesuai dengan kemampuan
kognitif anak
4. Kurangnya rangsangan dan pelatihan dari guru dalam media balok dalam
meningkakan kemampuan kognitif anak
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang cukup luas, maka peneliti memfokuskan masalah
ini pada peningkatan kemampuan kognitif anak melalui permainan balok di PAUD Daharnas
Lestari Tahun Ajaran 2012-2013.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah pokok tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dapat
diuraikan sebagai berikut: “Apakah kemampuan kognitif anak dapat meningkat melalui
permainan balok di PAUD Daharnas Lestari Tahun Ajaran 2012-2013?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif anak melalui
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini terbagi dua diantaranya:
1. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan dalam rangka penyelenggara
pendidikan serta pentingnya proses belajar mengajar yang dilaksanakan dengan
perencanaan matang, kelengkapan alat dan media pembelajaran yang digunakan,
sarana dan prasarana belajar dan pemenuhan kebutuhan penyelenggaraan proses
belajar mengajar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Anak
1) Memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar bersama sehingga
kemampuan kognitif anak meningkat.
2) Mengefektifkan dan mendalami penggunaan permainan balok dalam
meningkatkan kemampuan kognitif.
b. Bagi Guru
1) Memberi masukan kepada guru untuk meningkatkan kreatifitas dan
mendorong dalam meningkatkan kinerja guru.
2) Menambah kemampuan guru untuk melaksanakan pembelajaran yang aktif,
3) Mengatasi permasalahan pembelajaran di taman kanak kanak
c. Bagi Sekolah
1) Hasil penelitian diharapkan dapat menumbuhkan suasana belajar yang efektif,
inovatif, kreatif dan menyenangkan.
2) Pengaplikasian teori yang telah diperoleh sehingga dimungkinkan semangat
kerja warga sekolah semakin tinggi dan efisien.
d. Bagi Peneliti Lain
Penelitian dapat digunakan sebagai acuan untuk mengadakan penelitian yang
sejenis meskipun tempat, waktu dan objek berlainan.
e. Bagi Pengambil Kebijakan
Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah sarana dan prasarana kegiatan
belajar mengajar khususnya dalam pemberian bantuan alat peraga edukatif dan
pelatihan tenaga edukatif agar memiliki kemampuan dan kompetensi dalam
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi terhadap penelitian tindakan yang telah dilakukan selama 2
siklus dan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Melalui penggunaan permainan balok dapat meningkatkan perkembangan kemampuan
kognitif anak kelompok B PAUD Daharnas Lestari Tahun ajaran 2012-2013
2. Data hasil siklus I menunjukkan bahwa perolehan nilai anak yang tergolong kurang 3,33%,
yang tergolong cukup adalah 20%, yang tergolong baik adalah 66,7%, yang tergolong baik
sekali adalah 10%. Dengan demikian kemampuan kognitif anak pertemuan I siklus I berada
pada tingkat kategori baik sebesar 66,7%
3. Data hasil siklus II menunjukkan bahwa perolehan nilai anak yang tergolong kurang tidak
ada, yang tergolong cukup tidak ada, yang tergolong baik adalah 3,33%, yang tergolong baik
sekali adalah 96,7%. Dengan demikian kemampuan kognitif anak pertemuan I siklus I berada
pada tingkat kategori baik sekali sebesar 96,7% dengan demikian maka dapat disimpulkan
bahwa peningkatan kemampuan kognitif anak pada siklus II berada pada tingkat baik.
4. Pada siklus II dilakukan perbaikan cara penyampaian pembelajaran oleh peneliti, namun
tetap dengan kegiatan pembelajaran melalui permainan balok. Setelah dilakukan tindakan
siklus II, maka diketahui bahwa kognitif anak mengalami peningkatan yaitu menunjukkan
adanya peningkatan kemampuan kemampuan kognitif anak dibanding pada siklus I yaitu
bahwa jumlah anak yang kognitifnya tergolong baik bertambah dari 2 anak menjadi 17 anak
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai
berikut:
1. Perlu pendekatan yang lebih baik pada anak saat melakukan permainan balok sehingga
penelitian dapat langsung
2. Guru dapat merancang pendekatan yang bergunaka dalam memotivasi anak dalam belajar
agar perkembangan kognitif anak dapat berkembang sebagaimana mestinya
3. Guru dapat melaksanakan pembelajaran kegiatan sesuai dengan perencanaan yang dibuat
4. Untuk menarik respon anak dalam belajar hendaknya guru sering menggunakan perlombaan
1
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Ardy, Novan dan Barnawi, 2012. Format PAUD. Jakarta: Ar-Ruzz Media.
Arif S. Sadiman. 2003. Bunga Rampai Dan Psikologi Pembelajaran. Semarang. WRI Walisongo Research Institute.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.
Danim, Surya. 2010. Perkembangan Peserta Didik. Bandung:Alfabeta.
Depart em en Pendidikan dan Kebudayaan RI. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakart a: Balai Pust aka
Dewi, Rosmala. 2005. Berbagai Masalah Anak Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdiknas
Diknas, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Bahasa
Diknas. 2003. Alat Permainan Edukatif untuk Kelompok Bermain. Jakarta:Diknas
Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan, Cetakan ke-7. Bandung: Citra Adityia Bakti
Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Jauhari. Mohammad. 2011. Implementasi PAIKEM Dari Behavioristik sampai Konstruktivistik, Jakarta: PrestasiPustakaraya.
Kurniasih, Imas. 2012. Kumpulan Permainan Interaktif untuk meningkatkan Kecerdasan Anak, Yogyakarta: Cakrawala.
Negoro, dan Harahap. B. 2002. Ensiklopedia Matematika. Jakarta: Ghalia Indonesia.
S.C.V. Munandar. 2004. Mengembangkan Bakat Kreatifitas Anak Sekolah.
Jakarta: Media Pustaka.
Subroto Joko, dkk. 2009. Cepat Kuasai Matematika Supermudah Kelas
2
Sudjana, 2009, Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.
Suyadi. 2010. Psikologi Belajar PAUD. Yogyakarta: Pedagogia.
Syah. Muhibbin. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: RajaGrapindo Persada.