• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN NHT DENGAN TGT PADA MATERI ATMOSFER KELAS X SMA AL-WASLIYAH 3 MEDAN T.A 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN NHT DENGAN TGT PADA MATERI ATMOSFER KELAS X SMA AL-WASLIYAH 3 MEDAN T.A 2011/2012."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARAN NHT DENGAN TGT PADA MATERI

ATMOSFER KELAS X SMA AL-WASLIYAH 3

MEDAN T.A 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

NURHAYATI RITONGA NIM.308331054

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Nurhayati Ritonga. NIM. 308331054. Perbedaan Hasil Belajar Dengan Menggunakn Model Pembelajaran Number Head Together Dan Team Games Tournament Pada Materi Atmosfer Kelas X SMA Al-Wasliyah 3 Medan T.A 2011/2012. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medanian.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran Number Head Together pada materi atmosfer.(2) Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Team Games Tournamen.(3) Perbedaan hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran Number Head Together dan Team Games Tournamen kelas X SMA Al-Wasliyah 3 Medan T.A 2011/2012.

Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA Al-Wasliyah 3 Medan tahun 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X SMA Al-Wasliyah 3 Medan yang berjumlah 2 kelas, dan sekaligus digunakan sebagai sampel penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi tidak langsung dan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitaf.

(5)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik sesuai dengan yang direncanakan.

Skripsi berjudul” Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Number Head Together (NHT) dan Team Games Tournament” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidkan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial Unimed.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna

baik dari segi isi, susunan, maupun tata bahasa. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

kritik beserta saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Meskipun

demikian, besar harapan penulis agar hasil studi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang

membacanya dan dapat digunakan seperlunya.

Selama perkuliahan sampai dengan tersusunnya skripsi ini penulis banyak

menemukan hambatan, namun karena dukungan moril, materi dan spiritual yang tidak

ternilai harganya dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini. Dengan penuh ikhlas dan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Pd selaku Rektor UNIMED.

2. Bapak Drs. Restu, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu. M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial.

4. Bapak Drs. W. Lumbantoruan. M.Si, selaku ketua Jurusan Pendidikan Geografi

5. Ibu Dra. Rosni, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah bersedia

meluangkan waktu dalam memberikan arahan, bimbingan dan masukan kepada

(6)

6. Bapak Maringan Sirait. SU selaku dosen Pembimbing Akademik penulis yang telah

banyak memberikan nasehat dan bimbingan selama perkuliahan.

7. Bapak Drs.Julismin M.Pd Selaku dosen Penguji penulis yang telah banyak

memberikan masukan,saran-saran kepada penulis dalam memperbaiki skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu dosen beserta staf yang ada di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial yang

telah banyak memberikan ilmunya kepada penulis selama perkuliahan.

9. Bapak Drs.Abdul Jalil Siregar , Selaku kepala sekolah dan Bapak/Ibu guru beserta

staf di SMA Alwasliyah 3 Medan yang telah banyak membantu selama penelitian.

10. Teristimewa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Ayahanda Ardin

Ritonga dan Ibunda Siti Haris Br Rambe, Kakanda Israk Syahdana Ritonga, Sarina

Ritonga S.Pd, Mahyudin S.Pd, dan Guru ngaji Ira Suhartini S.Pd dan Adinda

Soviana Ritonga, Samsini Ritonga dan Muhammad Raja Doli Ritonga yang telah

memberikan kasih sayang, dorongan serta dukungan dalam doa dan materi disaat

perkuliahan hingga selesainya penulisan skripsi ini.

11. My beloved friends Asri Dianty,Dina Satriani, Puput Rahayu, (DPNA). Terima

kasih buat dukungan, kebersamaan dan kekompakan yang terjalin selama ini.

Sukses buat kita semua!

12. Semua teman seperjuangan di Prodi Pend. Geografi Eks 08 yang tidak bisa penulis

sebutkan namanya satu-persatu.

13. Buat adik-adik di Mumtahanah (Aiga,Pipit,ima) yang selalu memberikan masukan

(7)

14. Rekan-rekan di UKMI Ar-Rahman Unimed,Ukmi Ar-rahman Fakultas Ilmu Sosial

dan KAMMI yang telah banyak memberikan dukungan dan doa serta bantuannya

selama ini.

Akhirnya penulis berharap kiranya skripsi ini dapat berguna dapat diterima sebagai

sumbangan ilmiah dan bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.

Medan, 24 juli 2012 Penulis

(8)

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Kerangka Teoritis ... 9

B. Penelitian Relevan ... 26

C. Kerangka Berfikir ... 28

D. Hipotesis ... 30

BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 31

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31

B. Populasi dan Sample ... 31

C. Variabel dan Defenisi Operasional ... 32

(9)

E. Teknik Pengumpulan data ... 35

F. Teknik Analisa Data ... 38

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 42

A. Kondisi Fisik ... 42

B. Kondisi Non Fisik ... 47

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 53

A. Hasil Penelitian ... 53

B. Pembahasan Penelitian ... 64

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 71

A. Kesimpulan ... 71

B. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 73

(10)

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1. Langkah-langkah Pembelajaran NHT ... 18

2. Sintaks pembelajaran TGT ... 24

3. Kisi-kisi soal pada materi Atmosfer ... 36

4. Data Nilai Pretes dan Postes kelas Eksperimen ... 57

5. Data Nilai Pretes dan Postes Kelas Kontrol ... 58

6. Data Uji Normalitas Pretes kelas Eksperimen ... 60

7. Data Uji Normalitas Pretes Kelas Kontrol ... 61

8. Data Uji Normalitas Postes Kelas Eksperimen ... 61

9. Data Uji Normalitas Postes Kelas Kontrol ... 62

10. Data Hasil Uji Normalitas ... 66

(11)

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berfikir ... 30

2. Struktur Organisasi SMA Al-Wasliyah ... 48

3. Siswa Mengerjakan Soal Pretes Kelas Eksperiment II ... 50

4. Guru Menyampaikan Informasi ... 50

5. Siswa Berdiskusi Kelompok NHT ... 51

6. Siswa Yang Ditunjuk Guru Berdiri ... 52

7. Siswa Mengerjakan Postes ... 52

8. Siswa Mengerjakan Soal Pretes Kelas Eksperiment II ... 53

9. Guru Menyajikan Materi ... 54

10. Siswa Berdiskusi Kelompok TGT ... 55

11. Siswa Mengerjakan Postes ... 56

12. Grafik Perbandingan Hasil Pretes Kedua Sampel ... 59

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperiment II ... 75

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen II ... 79

3.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Ekperiment I ... 83

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Ekperiment I ... 87

5. Tes Instrument Penelitian ... 91

6. Soal-soal Pretest ... 99

7. Soal-soal Postes ... 105

8. Kunci Jawaban ... 110

9. Kunci Jawaban Soal Postes ... 111

10. Lembar Kerja Siswa ... 112

11. Tabel Uji Validitas ... 114

12. Perhitungan Validitas Test ... 115

13. Perhitungan Reabilitas Test ... 116

14. Tabel Reabilitas ... 117

15. Perhitungan Hasil Belajar Siswa pretes Eksperiment II ... 117

16. Perhitungan Hasil Belajar Siswa Postest Eksperiment II ... 118

17. Perhitungan Hasil Belajar Siswa Pretes Eksperiment I... 119

18. Perhitungan Hasil Belajar Siswa Postes Eksperiment II ... 120

19. Uji Normalitas ... 121

20. Perhitungan Uji homogenitas ... 123

(13)

22. Daftar Kelompok Kelas Ekperiment II ... 128

23. Daftar Kelompok Kelas Ekperiment I... 129

24. Tabel Harga Kritik Dan r Product Moment ... 130

25. Daftar Nilai Kritis untuk Uji Liliefors ... 131

26. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z ... 132

27. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t ... 133

(14)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Upaya pembangunan di bidang pendidikan masih perlu untuk meningkatkan

mutu pendidikan sehingga dapat mewujudkan manusia yang berkualitas tinggi.

Sesuai dengan Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual

keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsa serta negara (Sanjaya, 2007).

Untuk kepentingan itu, pendidikan merupakan sektor yang sangat penting dan

strategis untuk meningkatkan sumber daya manusia yang bermutu, diantaranya

melalui pendidikan SMA. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan di

Indonesia adalah masalah lemahnya proses pembelajaran.

Dalam pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan

kemampuan berfikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada

kemampuan anak menghapal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan

menimbun berbagai informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya

dengan kehidupan sehari-hari. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran

termasuk mata pelajaran geografi. Dalam suatu proses belajar mengajar peran

guru disekolah sangat dibutuhkan dalam membantu siswanya untuk mencapai

(15)

Tidak terkecuali pada pelajaran geografi. Saat ini masih banyak yang

beranggapan bahwa pelajaran geografi hanya hapalan dan membosankan sehingga

hasil belajarnya rendah. Salah satu indikator pendidikan berkualitas adalah

perolehan nilai hasil belajar siswa. Nilai hasil belajar siswa dapat ditingkatkan

apabila pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien dengan ditunjang

oleh tersedianya sarana dan prasarana pendukung serta kecakapan guru dalam

pengelolahan kelas dan penguasaan materi yang cukup memadai.

Guru merupakan Pengajar bagi peserta didik. Untuk mengajar peserta didik

perlu pandai memilah dan memilih model pembelajaran yang inovatif yang akan

digunakan dalam pembelajaran. Dengan adanya pembelajaran yang inovatif

diharapkan dapat mendorong siswa agar lebih aktif, antusias dan kreatif serta

tertarik sehingga menimbulkan motivasi belajar peserta didik muncul sehingga

mempermudah siswa dalam memahami materi yang diajarkan.

Geografi merupakan bagian dari ilmu sosial, keberadaan geografi dalam

struktur program pengajaran di SMA sangat penting untuk diajarkan karena

memberikan pengetahuan, pembentukan nilai dan sikap serta keterampilan kepada

siswa yang secara langsung berinteraksi dengan lingkungan. Pada jenjang ini

siswa mulai diajak untuk melakukan kajian materi menurut kaidah keilmuwan

geografi yaitu mengobservasi lingkungan sekitar, mendata, menganalisis dan

menuangkan hasilnya dalam bentuk peta, tabel dan diagram.

Berdasarkan hasil Observasi Penulis di SMA Al-Wasliyah 3 Medan diperoleh

hasil wawancara oleh Ibu Desti S.Pd sebagai guru geografi SMA Al-Wasliyah 3

(16)

kurang memuaskan karena 58 % siswanya mampu mencapai nilai 70 ke atas

sedangkan 42% dari jumlah siswa memperoleh nilai dibawah 70 sementara

standart kompetensi kelululusan belajar yang telah ditetapkan harus mencapai 70.

Permasalahan dalam pembelajaran geografi, siswa yang kurang aktif dan sikap

siswa yang kurang antusias ketika pelajaran berlangsung serta tidak adanya respon

siswa dalam berinteraksi terhadap guru. Agar hasil belajar siswa dalam geografi

dapat berhasil maka dibutuhkan peran aktif siswa. Oleh karena itu perlu

diusahakan suatu pendekatan pembelajaran yang mengaktifkan siswa dalam

proses belajar mengajar.

Model pembelajaran kooperatif dapat dijadikan model alternatif yang

diharapkan dapat mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar. Dalam arti

siswa harus aktif, saling berinteraksi dengan teman-temannya, saling tukar

informasi, dan memecahkan masalah. Sehingga tidak ada siswa yang pasif dalam

menyelesaikan masalah pelajaran, yang ada adalah untuk menuntaskan materi

belajarnya. Seperti yang dikemukakan oleh Trianto (2009 ) bahwa:

“Para ahli telah menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif dapat

meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik, unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit, dan membantu siswa menumbuhkan kemampuan berpikir kritis. Pembelajaran kooperatif dapat memberikan keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik.”

Selain itu Sanjaya (2006) menyatakan bahwa: “Pembelajaran kooperatif

melatih siswa untuk dapat mampu berpartisipasi aktif dan berkomunikasi”.

Dari beberapa pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa sehingga berpengaruh terhadap

(17)

membantu temannya dengan bahasanya sendiri yang lebih mudah dipahami

daripada penjelasan dari guru.

Ada beberapa tipe model pembelajaran kooperatif yang dapat

dikembangkan dalam pembelajaran geografi, diantaranya adalah model

pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) dan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament).

Model kooperatif tipe NHT merupakan model pembelajaran kooperatif

dengan pemberian nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan melakukan

pengecekan pemahaman siswa terhadap materi dengan memanggil secara acak

nomor-nomor tersebut, sehingga diharapkan setiap siswa harus benar-benar faham

terhadap materi yang sedang dibahas yang memiliki tujuan untuk meningkatkan

penguasaan akademik.

Pembelajaran kooperatif tipe TGT merupakan model pembelajaran

kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang saling

membantu satu sama lain dan merupakan campuran tingkat kemampuan, jenis

kelamin dan suku dan di ikuti dengan turnament. Pada hakikatnya model ini

menggali dan mengembangkan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses

belajar mengajar untuk meningkatkan pemahaman materi melalui kerjasama

kelompok dan ini sangat baik untuk diterapkan pada mata pelajaran yang

dirasakan guru sangat penting dan perlu dianalisis untuk kehidupan manusia.

Materi bahasan Atmosfer yang dipelajari pada bidang studi geografi X

SMA semester genap, menganalisis atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan

(18)

pembelajaran yang disampaikan maka guru harus menciptakan suasana belajar

yang menyenangkan, terampil dan kreatif serta inovatif dengan menggunakan

model pembelajaran yang inovatif agar siswa lebih mudah dalam memahami

materi tersebut. Atmosfer merupakan salah satu unsur-unsur geosfer yang sangat

penting dalam kehidupan sehingga perlu diketahui dan dianalisis kajian

materinya.

Pada kelas X Semester genap materi pokok Atmosfer merupakan

pelajaran yang cocok diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT dan TGT. Materi pokok Atmosfer merupakan materi yang

menuntut kompetensi siswa untuk dapat menganalisis Atmosfer terhadap

kehidupan di muka bumi. Model pembelajaran NHT dan TGT ini merupakan

model pembelajaran yang menerapkan cara berfikir aktif pada mata pelajaran

yang diajarkan melalui kelompok, diskusi kemudian disimpulkan sekaligus

belajar sambil bermain sehingga pada materi Atmosfer cocok untuk dilakukan

karena sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai pada materi Atmosfer.

Model pembelajaran Number Head Together dan Team Games

Tournament adalah model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar

siswa. Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang dilakukan Gunawan dan Horas

Perjuangan Sidauruk pada model pembelajaran Team Games Turnament dan

Arginna natalia dan Mardilliah tambunan pada model pembelajaran Number Head

(19)

Maka dalam penelitian ini penulis tertarik untuk melihat “Perbedaan

Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Number Head

Together (NHT) Dan Team Games Tournament (TGT) Pada Materi Atmosfer

Kelas X SMA Al-Wasliyah 3 Medan.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah diatas maka dapat diidentifikasikan

masalahnya yaitu : hasil belajar siswa untuk bidang studi geografi masih rendah,

siswa kurang tertarik dalam pembelajaran geografi, model pembelajaran yang

digunakan guru selama ini masih berpusat pada guru sehingga kurang mendorong

aktivitas siswa untuk mengikuti pelajaran geografi dan guru masih jarang

melibatkan siswa aktif dalam proses pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Dalam pembelajaran di sekolah dapat digunakan berbagai macam model

pembelajaran yang saat ini sudah banyak dan berkembang sesuai dengan

kebutuhan pendidikan yang semakin meningkat. Namun dalam penelitian ini

masalahnya dibatasi pada hasil belajar siswa dengan penggunaan model

pembelajaran Number Head Together dan Team Games Tournament pada materi

(20)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka peneliti membatasi masalah dalam

penelitian ini :

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Number Head Together pada materi atmosfer di kelas X di SMA

Al-wasliyah 3 Medan?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Teams Games Tournament pada materi atmosfer di kelas X SMA

Al-wasliyah 3 Medan?

3. Apakah ada Perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran model pembelajaran Number Head Together dan model

pembelajaran Teams Games Tournament pada materi atmosfer di kelas X

SMA Al-wasliyah 3 Medan.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah :

1. Mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Number Head Together pada materi atmosfer di kelas X di SMA

Al-wasliyah 3 Medan.

2. Mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Teams Games Tournament pada materi atmosfer di kelas X SMA

(21)

3. Mengetahui ada Perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa dengan

menggunakan model pembelajaran Number Head Together dan model

pembelajaran Teams Games Tournament pada materi atmosfer di kelas X

SMA Al-wasliyah 3 Medan.

F. Manfaat Penelitian

Dari Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, yaitu:

1. Bagi guru memperoleh pengalaman dalam penerapan model

pembelajaran yang kreatif, efektif dan menarik dalam pembelajaran

geografi.

2. Bagi siswa menumbuhkan kemampuan memecahkan masalah,

kemampuan bekerja sama dan kemampuan berkomunikasi yang dapat

melatih serta merangsang siswa untuk mengembangkan daya nalar secara

kritis yang pada akhirnya meningkatkan hasil belajar.

3. Bagi sekolah,memberikan masukan baru mengenai model pembelajaran

yang dapat meningkatkan hasil belajar dan pemberdayaan siswa. dapat

dijadikan acuan dalam perbaikan pengajaran.

4. Bagi peneliti sebagai calon guru memperoleh pengalaman baru yang

(22)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada hasil penelitian, maka dapat dikemukan

kesimpulan yakni :

1. Hasil belajar siswa pada materi Atmosfer yang dilakukan dengan model

pembelajaran Number Head Together (NHT) di SMA Al-Wasliyah 3

Medan terdapat peningkatan rata-rata dari 31,03 ke 71,23 dan telah

mencapai KKM (70).

2. Hasil belajar siswa pada materi Atmosfer yang dilakukan dengan model

pembelajaran Team Games Tournamen (TGT) di SMA Al-Wasliyah 3

Medan terdapat peningkatan rata-rata dari 32,5 ke 76,03 dan telah

mencapai nilai KKM (70).

3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa pada materi

atmosfer dengan menggunakan model pembelajaran Number Head

Together (NHT) dan Team Games Tournament di SMA Al-Wasliyah 3

Medan Yang ditunjukan secara statistik dengan nilai thitung (2.087) dan

(23)

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan adalah:

1. Pembelajaran dengan model pembelajaran Number Head Together baik digunakan oleh guru geografi karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan siswa berperan aktif dalam belajar dan siswa dilatih untuk mengeluarkan pendapat, hanya saja siswa yang lain berfokus terhadap siswa yang pintar saja.

2. Pembelajaran dengan model pembelajaran Team Games Tournament baik digunakan oleh guru geografi karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan siswa berperan aktif dalam belajar dan siswa dilatih untuk mengeluarkan pendapat dan sekaligus mengetahui tingkat pemahaman siswa dengan adanya turnament, hanya saja guru harus mampu mengefesienkan waktu belajar.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono.2003.Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Abdillah.2009.Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Penerbit Kencana.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

2009. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Eveline dan Hartini. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:

Ghalia Indonesia.

Gunawan. 2005. Penerapan Model Pembelajaran Team Games Tournament (TGT) Pada Materi Atmosfer untuk meningkat Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA. Skripsi.Medan:Jurusan Geografi FIS Unimed

Hasibuan,Wina sari. 2010. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Konvensional dan Team Games Tournament (TGT) Pada Materi Atmosfer Kelas X SMA 2 Kisaran T.A 2009/2010. Skipsi. Medan:Jurusan Geograf FIS Unimed

Herdian. 2009. http://herdy07.wordpress.com (diakses januari 2012).

Ibrahim. http://herdy07.wordpress.com (diakses januari 2012)

K.Wardiyatmoko. 2006. Geografi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Lundgren. http://herdy07.wordpress.com (diakses januari 2012)

MGMP.http://mgmpbindobogor.wordpress.com( diakses januari 2012)

(25)

Rohandi dan Abdul Latief. 2003.Geografi Untuk Kelas 1 SMA. Bogor: Yudistira.

Sanjaya,Wina.2006.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan Bandung: Penerbit Kencana.

Sembiring, Arginna Natalia.2010. Perbedaan Hasil Belajar Dengan Menggunkan Model Pembelajaran Konvensional dan Number Head Together Pada Materi Antroposfer Kelas XI SMA Negeri 2 Binjai T.A 2010/2011.Skripsi. Medan:Jurusan Geogarfi FIS Unimed

Sidauruk, Horas Perjuangan.2011, Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Team Games Tournamen) Pada Pokok Bahasan Bilangan Bulat di Kelas VII SMP Free Metodhist 1 Medan T.A 2011/2012.Skripsi.Jurusan Matematika : FMIPA Unimed

Slameto.2009. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta: Rhineka Cipta

Sudjana. 2005. Metode Statistika.Bandung: Tarsito.

Suarjana.2007.http://Suarjana07.wordpress.com (di akses januari 2012) 2009. Penelitian Hasil Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Sugiyono.2009. Statiska Untuk Penelitian.Bandung : Alfabeta

Suyitno.2006. Menjelajahi Pembelajaran Inovatif. Surabaya:Mesmedia Buana Pustaka.

Tambunan,Mardiah. 2011. Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematika Siswa Yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) dan Student Teams Achviement Division (STAD).Skripsi.Medan:Jurusan Matematika FMIPAUnimed

Trianto.2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progressif Konsep,

Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel 1.1 tingginya kontribusi sektor pertanian mencerminkan bahwa peranan sektor pertanian dapat diharakan menjadi sektor unggulan di Kabupaten Boyolali.Untuk itu,perlu

Di negara neSara duia ketiSn, !€Pitalisma n olileral mmyelall ::::dinya de industlialisasi dan mcmi.u krbis eronomi, lmjata lmg ggum, ts:dalpastia pen8hasilan

Penggetaran paksa berenergi rendah pada pegas elastis guna menurunkan draft tanah dan energi selama membajak tanah telah dikembangkan dan diuji secara

Penelitian ini berjudul “Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Berbagai Tanaman Lahan Kering Di Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali” yang bertujuan untuk : (1) mengetahui

Pada kedua desa penelitian terdapat responden perempuan yang mengalami penyingkiran dari pekerjaan produktif (marginalisasi tipe 1), akan tetapi industrialisasi

[r]

MUHAMMAD SOWWAM. Perbedaan Pengaruh Antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TTW dan Konvensional Terhadap Pemahaman Konsep dan Minat Belajar Mahasiswa. Pembimbing

Hubungan antara penggunaan metode mengajar, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dan pengalaman mengajar guru dengan tingkat motivasi beiajar geografi siswa SMA Negeri di