• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS VII SEMESTER II SMP N I 2 KOTA PEMATANGSIANTAR TP 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS VII SEMESTER II SMP N I 2 KOTA PEMATANGSIANTAR TP 2011/2012."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS

DI KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 2 KOTA PEMATANGSIANTAR

T.P. 2011/2012

Oleh:

Eva Frianti Br Regar NIM 408321017

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala Kasih, pertolongan dan rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Skripsi berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Di Kelas VII Semester II SMP Negeri 2 Kota Pematangsiantar T.P. 2011/2012” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana pendidikan fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs. Tumpal Simamora sebagai dosen pembimbimg skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai dengan

selesainya skripsi ini. Juga ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd, Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si dan Bapak

Drs. Henok Siagian, M.Si, selaku dosen penguji yang telah memberi masukan dan

saran dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih juga kepada Bapak Drs. Nurdin Siregar, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik dan juga kepada

bapak kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku dekan FMIPA UNIMED, juga kepada Ibu Dra.Derlina,M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika FMIPA UNIMED dan Bapak Drs. Sehat Simatupang,M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UNIMED.

(4)

Kota Pematangsiantar yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.

Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada kedua orangtua penulis yaitu Ayahanda Arifin Siregar dan Ibunda tercinta Nurtiani br Pasaribu yang terus memberikan kasih sayang dan dukungan, serta sumbangsih yang besar dari segi nasehat, spiritual dan material yang menjadi motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di UNIMED. Juga kepada saudara- saudara penulis, Kak Risma Ulita dan Bang Paramananda Pakpahan beserta kedua keponakan tersayang Indri dan Abel, kepada abang David Candra Siregar, dan Yogi Charles Siregar serta sanak keluarga yang senantiasa memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi

ini. Terkhusus penulis ucapkan banyak terimakasih kepada Zankers Mere (Mitra Yanti Sinaga, Abadi Einstein Rajagukguk, Rio Samaria Sinambela),

sahabat sekaligus keluarga terdekat di kampus yang selalu ada mendukung dan memotivasi penulis dengan sangat luar biasa. Dan tak lupa penulis ucapkan terimakasih atas bantuan dan motivasinya kepada sahabat-sahabat penulis serta rekan seperjuangan Pend. Fisika Ekstensi 08 serta sahabat-sahabat lainnya tak bisa disebutkan satu persatu.

Akhirnya atas bantuan semua pihak, sekali lagi penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Penulis,

(5)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

POKOK GERAK LURUS DI KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 2 KOTA

PEMATANGSIANTAR T.P. 2011/2012

Eva Frianti Br Regar (NIM 408321017)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus di kelas VII semester II SMP Negeri 2 Kota Pematangsiantar T.P. 2011/2012”.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VII Semester II SMP Negeri 2 Kota Pematangsiantar T.P. 2011/2012 yang terdiri dari 9 kelas berjumlah 330 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas yaitu kelas VII-I sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 36 orang dan kelas VII-II sebagai kelas kontrol yang berjumlah 36 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar yang dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal yang terdiri dari 4 pilihan.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2. Pengertian Pembelajaran 9

2.1.3. Pengertian Model Pembelajaran 10

2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif 10

2.1.4.1. Hakekat Model Pembelajaran Kooperatif 10

2.1.4.2. Unsur- Unsur Pembelajaran Kooperatif 11

2.1.4.3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 12

2.1.5. Pembelajaran Konvensional 16

2.1.5.1. Struktur Pengajaran Pembelajaran Konvensional 16

2.1.6. Hasil Belajar 17

2.1.7. Kajian Materi 18

2.1.7.1. Pengertian Gerak Lurus 18

2.1.7.2. Besaran- Besaran Dalam Gerak Lurus 19

2.1.7.2.1. Jarak dan Perpindahan 19

2.1.7.2.2. Kelajuan dan Kecepatan 20

2.1.7.2.2.1. Kelajuan Rata- rata dan Kecepatan Rata- rata 20

2.1.7.2.3. Percepatan 21

2.1.7.3. Pembagian Gerak 22

2.1.7.3.1. Gerak Lurus Beraturan 22

2.1.7.3.2. Gerak Lurus Berubah Beraturan 23

2.1.7.3.3. Penerapan GLB dan GLBB dalam Kehidupan Sehari- hari 24

2.2. Kerangka Konseptual 24

(7)

BAB III METODE PENELITIAN 27

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 27

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 27

3.2.1. Populasi Penelitian 27

3.2.2. Sampel Penelitian 27

3.3. Variabel Penelitian 27

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 28

3.4.1. Jenis Penelitian 28

3.4.2. Desain Penelitian 28

3.5. Prosedur Penelitian 29

3.6. Teknik Pengumpulaan Data 31

3.6.1 Pretes 31

3.6.2 Postes 31

3.7. Instrumen Penelitian 31

3.7.1. Tes Hasil Belajar 31

3.7.1.1. Validitas Tes 32

3.8. Teknik Analisis Data 32

3.8.1. Menentukan Nilai Rata- rata 32

3.8.2. Menentukan Simpangan Baku 32

3.8.3. Uji Normalitas 33

3.8.4. Uji Homogenitas 34

3.8.5. Uji Hipotesis 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 4.1 Hasil Penelitian 38

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 38

4.1.2 Uji Persyaratan Analisa Data 41

4.1.3 Pengujian Hipotesis 42

4.2 Pembahasan 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 47

5.1 Kesimpulan 47

5.2 Saran 47

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 12 Tabel 2.2 Langkah- langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 14

Tabel 2.3 Perhitungan Skor Perkembangan 15

Tabel 2.4 Tingkat Penghargaan Kelompok 15

Tabel 3.1. Two-Group Pretes-Postes Design 28

Tabel 3.2. Spesifikasi Tes Hasil Belajar Pada Materi Pokok Gerak Lurus 31

Tabel 3.3. Kriteria Penilaian Hasil Belajar 33

Tabel 4.1. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 39 Tabel 4.2 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40 Tabel 4.3. Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Data Pretes dan Postes 41 Tabel 4.4. Ringkasan Perhitungan Uji Homogenitas Data Pretes dan Postes 42 Tabel 4.5. Ringkasan Hasil Perhitungan Pengujian Hipotesis Untuk 43

Data Pretes

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Perpindahan dan Jarak Yang Ditempuh Benda 19

Gambar 2.2 Percepatan dan Perlambatan 21

Gambar 2.3 Grafik Hubungan Jarak Terhadap Waktu Pada GLB 23 Gambar 2.4 Grafik Hubungan Percepatan Terhadap Waktu Pada GLBB 23 Gambar 2.5 Grafik Hubungan Antara v-t Pada GLB 24

Gambar 2.6 Ticker Timer 24

Gambar 2.7 Hasil Ketikan Ticker Timer Untuk GLB 24 Gambar 2.8 Hasil Ketikan Ticker Timer Untuk GLBB Dipercepat 25 Gambar 2.9 Hasil Ketikan Ticker Timer Untuk GLBB Diperlambat 25

Gambar 3.1 Tahapan Penelitian 30

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I 51 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II 64

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS) I 77

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS) II 80

Lampiran 5 Instrumen Penelitian 83

Lampiran 6 Tabel Spesifikasi Instrumen Penelitian 86

Lampiran 7 Angket Siswa 98

Lampiran 8 Lembar Wawancara Guru 101

Lampiran 9 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Pretes 103 Kelas Eksperimen

Lampiran 10 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Pretes 104 Kelas Kontrol

Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Postes 105 Kelas Eksperimen

Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Postes 106 Kelas Kontrol

Lampiran 13 Perhitungan Nilai Rata- rata dan Simpangan Baku 107 Lampiran 14 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen dan Kontrol 110

Lampiran 15 Uji Homogenitas Data 115

Lampiran 16 Uji Kesamaan Kemampuan Awal 118

Lampiran 17 Uji Hipotesis Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 120 Lampiran 18 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 123 Lampiran 19 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 124 Lampiran 20 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi F 125 Lampiran 21 Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi t 127

(11)

RIWAYAT HIDUP

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan media yang sangat berperan untuk menciptakan manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya, melalui pendidikan akan terjadi proses pendewasaan diri sehingga di dalam proses pengambilan keputusan terhadap suatu masalah yang dihadapi selalu disertai dengan rasa tanggung jawab yang besar.

Masyarakat yang berkepribadian baik antara lain dihasilkan dari sistem pendidikan yang baik, sebaliknya sistem pendidikan yang buruk pasti berkontribusi pada buruknya kepribadian masyarakat. Sanjaya (2010:273) menyatakan :

”Sesuai dengan UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”

Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas, guru selain sebagai pendidik, pembimbing, dan pengarah serta narasumber pengetahuan juga sebagai motivator yang bertanggung jawab atas keseluruhan perkembangan kepribadian siswa. Dengan kata lain, guru sebagai pendidik selain harus mampu menciptakan suatu proses pembelajaran yang kondusif dan bermakna sesuai metode pembelajaran yang digunakan juga harus mampu meningkatkan perhatian dan minat serta motivasi belajar siswa. Hal itu dibutuhkan mengingat adanya beberapa materi yang terkait dengan disiplin ilmu tertentu mempunyai tingkat kesukaran yang cukup tinggi namun sangat berperan dalam perkembangan kehidupan secara umum. Salah satunya adalah disiplin ilmu fisika.

(13)

2

satu hal yang harus diperhatikan adalah peningkatan prestasi belajar fisika siswa di sekolah.

Dalam pembelajaran di sekolah, fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang masih dianggap sulit dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran fisika diperlukan suatu model pembelajaran yang bervariasi. Artinya dalam penggunaan model pembelajaran tidak harus sama untuk semua pokok bahasan, sebab dapat terjadi bahwa suatu model pembelajaran tertentu cocok untuk satu pokok bahasan tetapi tidak untuk pokok bahasan yang lain.

Kenyataan yang terjadi adalah penguasaan siswa terhadap materi fisika masih tergolong rendah jika dibanding dengan mata pelajaran lain. Kondisi seperti ini terjadi pula pada SMP Negeri 2 Kota Pematangsiantar. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Ibu Siti Nurma, S.Pd selaku guru fisika yang mengajar di kelas VII menyatakan bahwa penguasaan materi fisika oleh siswa masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar sebesar 40- 61 yang belum mencapai nilai KKM sebesar 65.

Penggunaan model pembelajaran konvesional yakni suatu model pembelajaran yang banyak didominasi oleh guru, sementara siswa duduk secara pasif menerima informasi pengetahuan dan keterampilan yang mengarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal pelajaran atau pun informasiPengetahuan menjadi sesuatu yang hanya dihafal saja tetapi tidak berpengaruh dalam kehidupan.Hal ini diduga merupakan salah satu penyebab terhambatnya kreativitas dan kemandirian siswa sehingga menurunkan prestasi belajar fisika siswa.Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi juga merupakan salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa.

(14)

Sesuai dengan amanah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bahwa pembelajaran harus berpusat pada siswa. Kelas bukan hanya sekedar tempat untuk mencatat, duduk, dengar dan hapal. Akan tetapi kelas digunakan untuk saling membelajarkan diantara siswa.

Untuk memenuhi tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tersebut, yakni student centered learning maka diperlukan model pembelajaran yang berbasis siswa. Pembelajaran yang berpusat pada siswa umumnya mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan lebih baik, cenderung mementingkan apa yang ingin dipelajari siswa dan mendorong siswa untuk belajar mengambil tanggung jawab yang lebih besar dalam pembelajaran baik secara individual maupun kerjasama kelompok dengan demikian diharapkan dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap, dan perilaku maka fungsi guru berubah dari pengajar (teacher) menjadi mitra pembelajaran (fasilitator) dengan demikian guru tidak mengambil hak siswa untuk belajar dalam arti yang sesungguhnya yaitu siswa memperoleh kesempatan dan fasilitas untuk membangun sendiri pengetahuannya sehingga siswa akan memperoleh pemahaman yang mendalam dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang berkualitas.

Salah satu model yang berbasis siswa yaitu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif menggunakan kelompok- kelompok kecil sehingga siswa- siswa saling bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran.Slavin(dalam Isjoni, 2009:15) menyatakan:

“Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok- kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen.”

(15)

4

Model pembelajaran kooperatif yang akan diterapkan oleh peneliti adalah model pembelajaran kooperatif tipe Students Team Achievement Division (STAD). Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini adalah sebagai berikut :1) Siswa dapat bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma - norma kelompok; 2) Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama; 3) Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok; 4) Interaksi antar siswa meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat.

Berdasarkan penelitian Malik, L (2006) menyatakan bahwa hasil belajar siswa yang diberi pengajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pengajaran konvensional. Dari hasil temuannya diperoleh nilai rata-rata 68.2 untuk pembelajaran kooperatif tipe STAD, sedangkan hasil belajar yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional 50.6 pada materi pokok kinematika gerak lurus di kelas X semester I MAN 2 Medan. Sihombing, T (2008) menyatakan bahwa setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh hasil postes dengan nilai rata-rata 56.2 atau meningkat 17.2 %. Selanjutnya, Wulandari (2011) menyatakan bahwa rata- rata hasil belajar fisika siswa cenderung meningkatdengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi zat dan wujudnya di SMP Swasta Darusallam Medan. Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen (Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD) adalah 68,38 sedangkan kelas kontrol (Model Pembelajaran Konvensional) adalah 62,63.

(16)

cukup dan juga pengorganisasian kelas yang baik, sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Pada materi pokok Gerak Lurus, guru harus dapat mengaitkan antara materi dengan kehidupan sehari-hari siswa dan mendorong anak dalam berpikir aktif dan kreatif. Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka peneliti mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STADTerhadap Hasil BelajarSiswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Di

Kelas VII Semester II SMP Negeri 2 Kota Pematangsiantar T.P. 2011/2012”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah pada penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar fisika siswa yang diperoleh belum optimal atau masih rendah.

2. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar.

3. Penggunaan model pembelajaran saat ini masih belum optimal, kecenderungan dalam proses belajar mengajar didominasi oleh penggunaan model pembelajaran konvensional.

4. Model pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar masih kurang bervariasi.

1.3Batasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STADdalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Hasil belajar fisika siswa pada materi Gerak Lurus dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

(17)

6

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah dan supaya peneliti ini dapat dilakukan maka masalah yang patut diteliti adalah :

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok gerak lurus di kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Kota Pematangsiantar T.P 2011/2012 ?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok gerak lurus kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Kota Pematangsiantar T.P 2011/2012 ? 3. Adakah perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe

STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus kelas VII semester II di SMP Negeri 2Kota Pematangsiantar T.P 2011/2012 ?

1.5Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar yang didapatkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok gerak lurus kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Kota Pematangsiantar T.P 2011/2012.

2. Untuk mengetahui hasil belajar yang didapatkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok gerak lurus kelas VII semester II di SMP Negeri 2 Kota Pematangsiantar T.P 2011/2012.

(18)

1.6Manfaat Penelitian

Sehubungan dengan tujuan penelitian diatas, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, yakni:

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas VII semester II SMP Negeri 2 Kota Pematangsiantar T.P. 2011/2012.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru-guru fisika dalam meningkat hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

(19)

48

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Nilai rata- rata hasil postes siswa pada kelas eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah 73,47. 2. Nilai rata- rata hasil postes siswa pada kelas eksperimen dengan

menerapkan model pembelajaran konvensional adalah 60,56.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil postes siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dimana hasil postes kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Pengaruh peningkatan hasil postes di kelas eksperimen sebesar 21,32 %, sehingga dapat memberikan makna bahwa ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus di kelas VII semester II SMP Negeri 2 Kota Pematangsiantar.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan terhadap hasil temuan dalam penelitian, maka saran yang dapat dikemukakan antara lain:

1. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya memilih kelas yang memiliki fasilitas yang mendukung interaksi dalam kelompok diskusi dengan mudah seperti meja dan kursi yang dapat dimodifikasi dan dipindahkan. 2. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya memilih kelas yang memiliki

pencahayaan yang baik agar pelaksanaan eksperimen dalam penelitian yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat berjalan dengan baik.

(20)

Aunurrahman, (2010), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Jakarta Damari, A., (2010), Kupas Fisika SMP, Media Utama, Jakarta

Djamarah, S.B., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta Giancoli, Douglas. C, (2001), Fisika Jilid 1 Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta

Isjoni, (2009), Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi

Peserta Didik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Lie, A., (2007), Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di

Ruang-Ruang Kelas, Grasindo, Jakarta

Malik, L., (2006), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap

Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Bahasan Gaya dan Percepatan T.A. 2006/2007, Skripsi FMIPA Unimed, Medan.

Mangunwiyoto, W., (2007), Pokok-Pokok Fisika SMP Untuk Kelas VII, Erlangga, Jakarta

Margono, (2003), Metode Penelitian Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.

Pribadi, B.A., (2009), Model Desain Sistem Pembelajaran, Dian Rakyat, Jakarta Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta. Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Kencana,Jakarta

Sanjaya, W., (2005),Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi, Kencana , Jakarta

Sardiman, (2007), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pres, Jakarta

Sihombing, E.P., (2007), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

(21)

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhinya, Rineka

Cipta, Jakarta

Sudjana, (2005), Metode Statistika Edisi ke – 6, Tarsito, Bandung

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Konsep

Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana Predana Media Group, Jakarta

Uno, H., (2011), Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, Bumi Aksara, Jakarta Wulandari, S., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD

Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Kelas VII SMP Swasta Darussalam Medan T.P 2010/2011, Skripsi

Gambar

Gambar 2.1  Perpindahan dan Jarak Yang Ditempuh Benda  Gambar 2.2 Percepatan dan Perlambatan
Tabel Spesifikasi Instrumen Penelitian Angket Siswa Lembar Wawancara Guru

Referensi

Dokumen terkait

Penilaian tingkat kelayakan bahan ajar PLC didapatkan hasil penilaian guru pengampu sebesar 9,44 dengan kategori baik dan layak digunakan dalam pembelajaran,

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENERAPKAN ASAS ACTORY IN COMBIT PROBATIO TERHADAP PERISTIWA YANG DIBUKTIKAN OLEH PARA PIHAK.. (Studi Kasus di Pengadilan

Plasma merupakan cairan komponen penyusun darah yang memiliki komposisi yang sangat berbeda dengan cairan intrasel. Plasma mengandung sejumlah protein yang berguna

Implementasi model Cooperatife Learning tipe STAD dengan media permainan ular tangga dapat meningkatkan kreativitas belajar IPS siswa sesuai dengan indikator yang

dari nilai PDRB Kabupaten Cirebon dan PDRB Provinsi Jawa Barat. Sedangkan periode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari. tahun 2005 sampai dengan tahun

Semiotika merupakan teori ilmiah yang dapat digunakan untuk mengkaji bentuk tanda, pesan, dan makna pada karya seni rupa kontemporer.Teori semiotika digunakan

Nilai adjusted R square pada penelitian ini sebesar 47,7% yang berarti ketiga variabel independen yang digunakan yaitu independensi, integritas dan kompetensi hanya mampu

[r]